Anda di halaman 1dari 20

11.

4 SKALA EKONOMI UNTUK MENJELAJAHI DISKON KUANTITAS


Diskon didasarkan pada ukuran lot jika jadwal harga menawarkan diskon berdasarkan
kuantitas yang dipesan dalam lot tunggal. Diskon berdasarkan volume jika diskon didasarkan
pada jumlah total yang dibeli selama periode tertentu, terlepas dari jumlah lot yang dibeli
selama periode itu.
Dua skema diskon berbasis ukuran lot yang umum digunakan adalah
• Semua diskon jumlah unit
• Diskon kuantitas unit Marginal atau tarif multi-blok
Dimulai dengan mempelajari respons optimal dari pengecer (pembeli) ketika
dihadapkan dengan salah satu dari dua skema diskon berbasis ukuran lot yang ditawarkan
oleh produsen (pemasok). Tujuan pengecer adalah untuk memilih ukuran lot untuk
meminimalkan total materi tahunan, pesanan, dan biaya penyimpanan. Selanjutnya,
mengevaluasi ukuran lot optimal dalam hal semua diskon jumlah unit.
Semua Diskon Jumlah Unit
Di semua diskon jumlah unit, jadwal harga berisi breakpoints tertentu q0, q1,…,qr,
dimana q0 = 0. Jika pesanan setidaknya sebesar qi tetapi lebih kecil dari qi + 1, setiap unit
diperoleh dengan biaya Ci. Secara umum, biaya unit berkurang ketika jumlah pesanan
meningkat; yaitu, C0 >= C1 >= … >= Cr. Untuk semua diskon unit, biaya unit rata-rata
bervariasi sesuai dengan jumlah yang dipesan.
Langkah 1 : Evaluasi ukuran lot optimal untuk setiap harga Ci, 0 <= i <= r :

2. D . S
Qi =
√ h.Ci
Langkah 2 : Selanjutnya pilih jumlah pesanan Qi untuk setiap harga Ci. Ada 3 kemungkinan
untuk Qi :
1. qi <= Qi <= qi + 1
2. Qi <= qi
3. Qi >= qi + 1
Kasus 3 dapat diabaikan untuk Qi karena dianggap untuk Qi + 1. Jadi, kita hanya perlu
mempertimbangkan dua kasus pertama. Jika qi <= Qi < qi + 1, maka Qi* = Qi. Jika Qi < qi,
maka Qi tidak menghasilkan diskon. Pada kasus ini Qi* = qi untuk memenuhi syarat harga
diskon Ci per unit.
Langkah 3 : Untuk setiap i, hitung total biaya pemesanan tahunan unit Qi* (termasuk biaya
pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya bahan)
Total biaya tahunan, TCi = ¿
Langkah 4 : Pilih jumlah pesanan Qi dengan total biaya TCi terendah
1 DS h
C* = (𝐷𝐶𝑟 + + 𝑞𝑟𝐶𝑟 − √ 2 hDSCr )
D qr 2

Contoh soal :
Drugs Online (DO) adalah peritel daring obat resep dan suplemen kesehatan. Vitamin
mewakili persentase penjualan yang signifikan. Permintaan vitamin 10.000 botol/bulan. DO
mengeluarkan penempatan pesanan tetap, transportasi, dan menerima biaya $ 100 setiap kali
pesanan untuk vitamin ditempatkan dengan pabrik. DO mengeluarkan biaya penyimpanan 20
persen. Pabrik menggunakan jadwal harga diskon semua unit. Mengevaluasi jumlah botol
yang harus dipesan oleh manajer DO di setiap lot.

Order Quantity Unit Price


0 – 4,999 $3.00
5,000 – 9,999 $2.96
10,000 or more $2.92

Analisis
q0 = 0, q1 = 5,000, q2 =10,000
C0 = $3.00, C1 = $2.96, C2 = $2.92
D = 120,000/th, S = $100/lot, h = 0.2

Langkah 1 :

2. D . S 2. D . S 2. D . S
Q0 =
√ h. C 0 √
= 6,324; Q1 =
h .C 1
= 6,367; Q2 =
√ h .C 2
= 6,410

Langkah 2 : Abaikan i = 0 karena Q0 = 6,324 > q1 = 5,000. Untuk i = 1,2, didapatkan


Q1* = Q1 = 6,367 ; Q2 = q2 = 10,000
Langkah 3 : Diperoleh total cost
Total biaya tahunan, TC1 = ¿; TC2 = $354,520
Total biaya terendah adalah untuk i = 2. Dengan demikian, optimal untuk DO untuk
memesan Q2 = 10,000 botol/lot dan mendapat diskon harga $2.92/botol.
Jika Manufacture menjual semua botol seharga $3, DO akan optimal untuk memesan
6.324 botol. Diskon kuantitas adalah insentif bagi DO untuk memesan dalam jumlah besar
10.000 botol, meningkatkan inventaris siklus dan waktu aliran.Dampak dari diskon semakin
diperbesar jika DO bekerja keras untuk mengurangi biaya pemesanan tetap menjadi S = $4.
Kemudian, ukuran lot optimal dengan tidak adanya diskon adalah 1.265 botol. Dengan
adanya diskon semua unit kuantitas, ukuran lot optimal masih 10.000 botol. Dalam hal ini,
kehadiran diskon kuantitas mengarah ke peningkatan delapan kali lipat dalam persediaan
rata-rata serta waktu aliran di DO.
Jadwal penetapan harga dengan semua diskon kuantitas unit mendorong pengecer
untuk memesan dalam lot yang lebih besar untuk memanfaatkan diskon harga. Ini menambah
inventaris rata-rata dan waktu aliran di rantai pasokan. Peningkatan persediaan ini
menimbulkan pertanyaan tentang nilai kuantitas yang semua satuan penawaran diskon dalam
rantai pasokan. Sebelum kita membahas pertanyaan ini, kita membahas unit marjinal diskon
kuantitas.
Marginal Unit Quantity Discounts
Marginal (or incremental) unit quantity discounts atau Diskon kuantitas unit marjinal (atau
inkremental) juga disebut sebagai tarif multi-blok. jadwal harga berisi break point yang
ditentukan q0, q1, ..., qr. Ini bukan rata-rata biaya unit tetapi biaya marjinal unit yang menurun
pada breakpoint (berbeda dengan semua skema diskon unit). Jika urutan ukuran q dilakukan,
unit q1- q0 pertama diberi harga C0, lalu q2 - q1 diberi harga C1, dan secara umum q i+1- qi unit
diberi harga Ci. Biaya marjinal per unit bervariasi dengan jumlah yang dibeli. Dengan harga
seperti itu, tujuan pengecer adalah memutuskan ukuran lot itu untuk memaksimalkan
keuntungan atau, dengan kata lain, meminimalkan biaya material, pesanan, dan
penyimpanan. Prosedur solusi di sini mengevaluasi ukuran lot optimal untuk setiap marjinal
harga Ci (ini memaksa ukuran antara qi dan qi+1), kemudian menetapkan ukuran lot yang
meminimalkan biaya keseluruhan. Prosedur yang lebih ramping telah disediakan oleh Hu dan
Munson (2002).
Untuk setiap nilai i, 0 <= i <= r, V i menjadi biaya pemesanan unit qi. Menentukan V0 = 0 dan
Vi untuk 0 <= i <= r adalah sebagai berikut :
Vi = C0 (q1 - q0) + C1 (q2 - q1) + ... + Ci-1 (qi – qi-1)
Untuk setiap nilai i, 0 <= i <= r – 1, mempertimbangkan urutan ukuran Q dalam kisaran qi
hingga qi+1
Unit, itu adalah qi+1 >= Q >= qi. Material cost untuk setiap pesanan ukuran Q diberikan oleh V i
+ (Q-qi)Ci. Berikut berbagai biaya yang terkait dengan pesanan sebagai berikut:
Annual Order Cost = (D/Q)S
Annual Holding Cost = [Vi + (Q – qi)Ci]h/2
Annual Material Cost = D/Q [Vi + (Q – qi)Ci]
Total Annual Cost adalah jumlah dari ketiga biaya dan diberikan.
Total Annual Cost = (D/Q)S + [Vi + (Q – qi)Ci]h/2 + D/Q [Vi + (Q – qi)Ci]
Langkah 1: Evaluasi ukuran lot optimal menggunakan Persamaan (1) dibawah untuk setiap
harga Ci. Lot yang optimal ukuran untuk harga Ci diperoleh dengan mengambil turunan
pertama dari total biaya sehubungan dengan ukuran lot dan pengaturannya sama dengan 0.
2 D( S+Vi−qiCi)
Optimal lot size untuk harga Ci adalah Qi = √ ........................(1)
hCi
Rumus diatas sangat mirip dengan rumus EOQ (Economic Order Quantity), kecuali jika ada
diskon kuantitas berpengaruh meningkatkan biaya tetap per pesanan dengan Vi – qiCi (dari S
ke S + Vi – qiCi).
Langkah 2: Selanjutnya memilih jumlah pesanan Q* untuk setiap harga C i. Ada tiga
kemungkinan kasus
untuk Qi:
1. Jika qi <= Qi <= qi+1 dimana Qi*=Qi
2. Jika Qi < qi dimana Qi*=qi
3. Jika Qi > qi+1 dimana Qi*=qi+1
Langakah 3: Hitung total annual cost unit pemesanan sebagai berikut:
TCi = (D/Qi*)S + [Vi + (Qi * - qi)Ci]h/2 + D/Qi* [Vi + (Qi* - qi)Ci] .............................(2)
Langkah 4 : Memilih ukuran pesanan TCi dengan biaya terendah.
Jika biaya pemesanan tetap adalah $ 4, ukuran lot optimal untuk DO (Drugs Online) adalah
15.755 dengan diskon dibandingkan dengan ukuran lot 1.265 tanpa diskon. Diskusi ini
menunjukkan bahwa mungkin ada ukuran pesanan yang signifikan, dengan begitu cycle
inventory yang signifikan jika tidak ada ketentuan resmi biaya pemesanan selama diskon
kuantitas ditawarkan. Jadi, diskon kuantitas menyebabkan sebuah penumpukan cycle
inventory yang signifikan dalam rantai pasokan. Di banyak rantai pasokan, diskon kuantitas
berkontribusi lebih banyak untuk siklus persediaan daripada biaya pemesanan tetap. Ini
memaksa untuk mempertanyakan nilai diskon kuantitas dalam rantai pasokan.
Quantity Discount

Quantity discount atau diskon kuantitas menunjukkan adanya ukuran pesanan yang
signifikan, dan dengan demikian siklus persediaan yang signifikan tanpa adanya biaya
pemesanan resmi selama diskon kuantitas ditawarkan. Quantity disount menyebabkan
penumpukan inventaris siklus yang signifikan dalam supply chain. Quantity disount
dapat meningkatkan surplus supply chain karena dua alasan utama sebagai berikut :

1. Peningkatan koordinasi untuk meningkatkan total keuntungan supply chain.


2. Ekstraksi surplus melalui diskriminasi harga.

Munson dan Rosenblatt (1998) juga mengatakan faktor lain, seperti pemasaran, yang
memotivasi penjual unuk menawarkan quantity discount.
Koordinasi untuk Meningkatkan Keuntungan Total Supply Chain

Supply chain dikoordinasikan oleh pengecer dan pemasok dengan memaksimalkan


keuntungan total supply chain. Kenyataanya, setiap pelaku supply chain berupaya untuk
memaksimalkan keuntungannya sendiri. Misalnya, setiap tahap rantai pasokan cenderung
membuat keputusan lot-sizing dengan tujuan meminimalkan biaya keseluruhannya
sendiri. Hasil pengembangan keputusan independen ini dapat berupa kurangnya
koordinasi dalam supply chain karena tindakan yang memaksimalkan laba retailer
mungkin tidak memaksimalkan laba supply chain. Dapat disimpulkan bahwa,
manufaktur dapat menggunakan jumalah discount yang tepat untuk memastikan bahwa
total keuntungan supply chain dimaksimalkan sehingga retailer dapat memaksimalkan
keuntungannya sendiri.

Quantity Discount untuk Produk Komoditas


Para ekonom berpendapat bahwa untuk produk komoditas seperti susu, terdapat
pasar yang kompetitif dan biaya didorong ke biaya marjinal produk. Dalam hal ini, pasar
menetapkan harga dan tujuan perusahaan adalah menurunkan biaya untuk meningkatkan
laba. Dalam rantai pasokan ini, produsen dan DO mengeluarkan biaya terkait dengan
setiap pesanan yang dilakukan oleh pengecer. Pabrikan mengeluarkan biaya tetap terkait
dengan pengaturan dan pemenuhan pesanan (S) dan biaya penyimpanan (yCu) karena
membangun inventaris untuk mengisi kembali pesanan. Demikian pula, D0
menimbulkan biaya tetap (S) untuk setiap pesanan yang ditempatinya dan menahan
biaya (hCa) untuk inventaris yang disimpan saat ia menjual pesanan. Meskipun kedua
belah pihak mengeluarkan biaya yang terkait dengan keputusan lot-sizing yang dibuat
oleh DO, pengecer membuat keputusan lot-sizing hanya berdasarkan biaya yang
dihadapinya. Hal tersebut menghasilkan keputusan ukuran lot yang optimal secara lokal
tetapi tidak memaksimalkan surplus dalam supply chain. Hal tersebut dapat diaplikasikan
pada contoh soal sebagai berikut.
Contoh Soal Quantity Discount
Permintaan vitamin 10.000 botol per bulan. DO menimbulkan biaya penempatan,
transportasi, dan penerimaan pesanan tetap sebesar $ 100 setiap kali memesan vitamin
dengan produsen. DO menimbulkan biaya penyimpanan sebesar 20%. Produsen
mengenakan biaya $ 3 untuk setiap botol vitamin yang dibeli. Evaluasi optimal lot-size
untuk DO.
Setiap kali DO melakukan pemesanan, produsen harus memproses, mengemas, dan
mengirimkan pesanan. Packing botol kemasan dengan kecepatan tetap yang sesuai
dengan permintaan. Pabrikan mengeluarkan biaya pengisian pesanan tetap sebesar $ 250,
biaya produksi $ 2 per botol, dan biaya penyimpanan dari 20%. Berapa pemenuhan
tahunan dan biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh produsen sebagai hasil dari
kebijakan pemesanan DO?
Penyelesaian
Diketahui:
D = 120.000 botol/tahun; Sr = $ 100/ lot; hr = 0,2; Cr = $ 3
Sm = $ 250/ lot; hm = 0,2; Cm = $ 2
Penyelesaian:
Menggunakan persamaan EOQ, cara mendapatkan lot-size dan annual cost yang optimal
adalah sebagai berikut.
2. D . Sr
Qr=√
hr .Cr
[( 2 ) ( 120000 ) (100 ) ]
Qr=√
(0,2)(3)
Qr=6,324

Annual cost untuk DO = ( QrD ) Sr +( Qr2 ) hr . Cr = $ 3,795


Apabila pesanan DO dalam lot-size Qr = 6,324, maka annual cost yang dikeluarkan oleh
manufakturer menjadi:

Annual cost untuk manufakturer = ( QrD ) Sm+( Qr2 ) hm .Cm = $ 6,009


Maka, total annual supply chain cost (DO + manufakturer) adalah = $ 3,795 + $ 6,009 =
$ 9,804
Dalam contoh tersebut, DO mengambil lot-size 6,324 dengan tujuan untuk
meminimalkan biaya sendiri. Dari perspektif supply chain, lot-size yang optimal harus
memperhitungkan fakta tersebut, baik DO maupun pabrikan menanggung biaya yang
terkait dengan setiap lot pengisian ulang.

Untuk produk komoditas yang harganya sudah ditentukan oleh pasar, perusahaan
manufaktur yang menjual barang dengan jumlah yang banyak bisa memberikan diskon
kuantitas untuk memaksimalkan jumlah keuntungan rantai pasok. Jumlah diskon
kuantitas akan berjalan walaupun siklus penyimpanan akan meningkat. Dalam hal ini
ukuran diskon kuantitas dan permintaan biaya tergantung pada perusahaan manufaktur.
Apabila perusahaan manufaktur mengurangi biaya yang ditetapkan, maka potongan biaya
ke retailer pun harus berubah. Untuk biaya penyiapan atau pemesanan yang cukup
rendah, manufaktur akan mendapat sedikit keuntungan apabila memberikan diskon
kuantitas. Namun, disebagian besar perusahaan manufaktur, dalam pemasaran dan
penjualan mendesain akan menggunakan quantity discount, sementara dalam
pengoperasian berusaha untuk mengurangi biaya pemesanan. Akibatnya, perubahan
harga secara signifikan tidak terjadi. Penting bagi kedua fungsi tersebut untuk
dikoordinasikan dengan baik agar menghasilkan surplus bagi seluruh pihak supply chain.

Diskon kuantitas untuk produk komoditas


Pakar ekonomi berpendapat bahwa untuk produk komoditas seperti susu, ada pasar yang
kompetitif dan biaya didorong ke biaya marjinal produk. Dalam hal ini, pasar menentukan
harga dan tujuan perusahaan adalah menurunkan biaya untuk meningkatkan laba.
Contoh soal :
Permintaan vitamin adalah 10.000 botol per bulan. DO mengeluarkan penempatan pesanan
tetap, transportasi, dan menerima biaya $ 100 setiap kali memesan vitamin dengan produsen.
DO mengeluarkan biaya penyimpanan 20 persen. Pabrikan mengenakan biaya $ 3 untuk
setiap botol vitamin yang dibeli. Mengevaluasi ukuran lot optimal untuk DO. Setiap kali DO
memesan, pabrikan harus memproses, mengemas, dan mengirimkan pesanan. Pabrikan
memiliki botol pengemasan garis dengan kecepatan tetap yang sesuai dengan permintaan.
Pabrikan menanggung biaya pengisian pesanan tetap sebesar $ 250, biaya produksi $ 2 per
botol, dan biaya penyimpanan 20 persen. Berapa pemenuhan tahunan dan biaya penyimpanan
yang dikeluarkan oleh pabrik sebagai akibat dari kebijakan pemesanan DO?
Diketahui :
D = 120,000/year, SR = $100/lot, hR = 0,2, CR = $3
SM = $250/lot, hM = 0,2, CM = $ 2
Pengerjaan :

QR =
√2 D S R = √2 x 120,000 x 100 = $6,324
hR C R 0,2 x 3

Annual Cost DO:

D QR
DO = ( ) ( )
QR
SR+ h C =$ 3,795
2 R R

Annual Cost Manufaktur

D QR
( ) ( )
QR
SM + h C =$ 6,009
2 M M

The annual supply chain cost (manufacturer + DO) is thus $6,009 + $3,795 = $9,804.
Lot size based discount
Diskon yang berdasarkan banyaknya pembelian satuan. Yang dimana dapat menurunkan total
harga rantai pasok. Begitupula dapat menaikan banyaknya pembelian oleh retailer dan dapat
menaikan cycle inventory dalam rantai pasok. Ketika pabrikan menurunkan biaya produksi
suatu barang, maka, diskon pada retailer akan berubah juga. Dengan biaya produksi yang
cukup rendah, pabrikan dapat meningkatkan keuntungang menggunakan lot size based
quantity discount. Dikebanyakan perusahaan, bidang pemasaran dan penjualan yang
mendesain quantity discount, ketika bidang operasi mengurangi biaya produksi. Sebagai
hasilnya, perubahan harga tidak selalu berdampak pada pengurangan biaya produksi di
manufacturing. Penting bahwa kedua fungsi mengkoordinasi aktifitas ini.

Perhitungan
CR
P=3+
2

Retailer :
ProfR = (p-CR)(360.000-p)
Manufacturer :
ProfM = (CR-CM)(360.000-60.000p)
Keterangan :
ProfR = Profit Retailer
ProfM = Profit Manufakturer
P = Price yang dikenakan konsumer yang sudah ditentukan oleh retailer (Harga)
CR = Harga yang dikenakan ke retailer oleh manufakturer
CM = Harga produksi
1. Two-Part Tarif : pada sistem ini, manufaktur mengenakan seluruh keuntungannya di muka
atau dapat disebut dengan franchise fee (bisa diantara profit manufaktur tak terkoordinasi dan
perbedaan diantara rantai pasok terkoordinasi serta keuntungan retailer tak terkoordinasi) dan
menjual barangnya ke retailer dengan harga yang secara keseluruhan ditentukan oleh
manufaktur. Dapat disebut two part tariff karena manufaktur menentukan harga franchise fee
dan harga keseluruhan. Retailer mengambil harga dari memaksimalkan keuntungannya.

𝐶𝑅 = 𝐶𝑀
2. Volume-based quantity discount : jika diamati two-part tarif sebagai volumebased
discount dimana retailer membayar unit cost rata-rata lebih rendah, sebagaimana retailer
membeli barang lebih banyak per tahun. Pengamatan ini dapat dilakukan dengan membuat
skema volume-based quantity discount dimana retailer membeli dan menjual sejumlah
barangnya ketika kedua tahap telah terkoordinasi.
Price discrimination
Diskriminasi harga adalah sebuah penerapan dimana sebuah firma mengenakan berbagai
harga untuk memaksimalkan keuntungan. Contoh : maskapai penerbangan, yang dimana
penumpang naik di pesawat yang sama namun membayar beda tergantung kelas tempat
duduknya. Dengan menetapkan fixed price untuk segala barang tidak memaksimakan profit
untuk manufakturer. Price discrimination dapat sebagai alasan untuk manufakturer
memaksimalisasikan keuntungan dan untuk menawarkan quantity discount didalam rantai
pasok.
LATIHAN SOAL
(Azzahra Paramanindhita Zakaria_04411840000030)
1. Harley-Davidson memiliki pabrik perakitan mesin di Milwaukee dan pabrik perakitan
sepeda motornya di Pennsylvania. Mesin diangkut antara dua pabrik menggunakan
truk, dengan setiap perjalanan menelan biaya $ 1.000. Pabrik sepeda motor berkumpul
dan menjual 300 sepeda motor setiap hari. Setiap mesin berharga $ 500, dan Harley
dikenakan biaya penyimpanan 20 persen pertahun. Berapa banyak mesin yang harus
dimuat Harley ke setiap truk? Berapa jumlah cycle inventory mesin di Harley?

Diketahui:
Fixed Cost (S) = $ 1.000
Demand (D) = 300 unit/ hari
= 109.500 unit/ tahun
Unit Cost (C) = $ 500
Holding Cost (h) = 20 % per-tahun

Ditanya:
a. Berapa banyak mesin yang harus dimuat Harley setiap pemesanan? (Optimal Lot
Size)
b. Berapa jumlah cycle inventory mesin di Harley?
Perhitungan:
a. Jumlah mesin yang harus dimuat setiap pemesanan.

Optimal lot size (Q*)

2. D . S [ ( 2 )( 109.500 ) ( 1000 ) ]
Q∗¿ √ Q∗¿ √
h .C (20 %)(500)
219.000.000
Q∗¿ √
100
Q∗¿ √ 2.190 .000
Q∗¿1.479,86 ≈ 1.480 unit/ order

Maka, berdasarkan perhitungan Optimal lot size (Q*), jumlah mesin yang harus
dimuat dalam setiap kali pemesanan adalah sebanyak 1.480 unit.
b. Cycle Inventory mesin di Harley

Cycle Inventory

Q∗¿
Cycle Inventory = ¿
2
1.480
¿
2
¿ 740 unit

Maka, berdasarkan perhitungan Cycle Inventory, banyaknya mesin yang


digunakan untuk persediaan adalah 740 unit.

(Algifary Akbar_04411840000002)
2. Sebagai bagian dari inisiatifnya untuk mengimplementasikan manufaktur just-in-time
(JIT) di pabrik perakitan sepeda motor pada Latihan 1, Harley telah mengurangi jumlah
mesin yang dimuat pada setiap truk menjadi 100. Jika setiap perjalanan truk masih
menelan biaya $ 1000, bagaimana melakukannya? keputusan memengaruhi biaya
inventaris tahunan di Harley? Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap truk jika
muatan 100 mesin ingin optimal untuk Harley?
Diketauhi:
Lot Size (Q) = 100 Unit
Fixed Transportasion Cost (S) = $1000
Demand (D) = 300 Unit/Day x 365 Days
= 109.500-Unit Motorscycle
Unit Cost (C) = $500
Holding Cost (h) = 20%/Year
Ditanya:
a) Pengaruh keputusan penurunan lot size terhadap annual inventory cost
b) Biaya Transportasi yang seharusnya
Jawab:
a) Untuk mengetahui pengaruh keputusan dalam penurunan lot size menjadi 100 unit
terhadap annual inventory cost, maka dihitung terlebih dahulu annual inventory cost
pada saat lot size sejumlah 1480 unit.
Lot size optimal
Perhitungan untuk annual inventory cost ketika Harley menggunakan optimal lot size
yang diketahui dari hasil perhitungan soal no 1, yaitu 1480 unit.
Demand (D) = 109.500 unit/year
Unit Cost (C) = $500
Fixed Transportation (S) = $1.000
Holding cost (h) = 20% per year
Optimal Lot Size (Q*) = 1.480 unit
Cycle Inventory (Q*/2) = 740 unit
Step 1: number of order per year

D
n* =
Q∗¿ ¿
109.500
=
1480
= 73,99 order
= 74 order
Step 2: Annual Ordering Cost
Annual Ordering Cost = n* x S
= 74 x 1000
= 74000
Step 3: Holding Cost
Q∗¿
Annual Holding Cost == ¿xhxC
2
1480
= x 20% x 500
2
= $ 74.000
Step 4: Inventory Cost
Annual Inventory Cost = Annual ordering cost + annual holding cost
= $ 74.000 + $ 74.000
= $ 148.000
Lot Size 100 Unit
Perhitungan annual inventory cost yang akan dilakukan sama dengan diatas tetapi dibedakan
pengurangan Lot size menjadi 100 unit tiap pemesanan. Berikut merupakan data diketauhi
untuk mengerjakan perhitungan:
Demand (D) = 109.500 unit/year
Unit Cost (C) = $500
Fixed Transportation (S) = $1.000
Holding cost (h) = 20% per year
Lot size (Q) = 100 unit/order
Step 1: number of order per year (n*)
n* = D/Q
= 109.500/100
= 1.095 order
Step 2: annual ordering cost
Annual ordering cost = n* x S
= 1.095 x 1000
= $ 1.095.000
Step 3: holding cost
Annual holding cost = Q/2 x h x C
= 100/2 x 20% x 500
= $ 5.000
Step 4: inventory cost
Annual inventory cost = Annual ordering cost + annual holding cost
= $ 1.095.000 + $ 5.000
= $ 1.100.000

Dapat dilihat perbandingan biaya Inventory cost tahunanan antara Lot size 1480 unit/order
dengan 100 unit/order. Harley harus menanggung biaya sebesar $952.000 jika lot size
diturunkan menjadi 100 unit/order.

Lot size 1480 unit/order Lot size 100 unit/order


Ordering Cost $74.000 Ordering Cost $1.095.000
Holding cost $74.000 Holding cost $5.000
Inventory Cost $148.000 Inventory Cost $1.100.000
b) Biaya transportasi yang seharusnya
2 DS
Q* =
√hC
hC Q 2
S =
2D
20 % x 500 x 1002
S =
2 x 109.500
S = $ 4,57

Jadi, biaya transportasi yang ditanggung Harley dengan penurunan lot size menjadi
100 unit/order adalah sebesar $ 4,57
(Adrian Hartanto 04411840000051)
3. Harley membeli komponen dari tiga pemasok. Komponen yang dibeli dari Pemasok A
masing-masing dihargai $ 5 dan digunakan dengan tarif 20.000 unit per bulan.
Komponen dibeli dari Pemasok B dengan harga masing-masing $ 4 dan sudah digunakan
dengan kecepatan 2.500 unit per bulan. Komponen dibeli dari Pemasok C masing-
masing dihargai $ 5 dan digunakan dengan tarif 900 unit per bulan. Saat ini, Harley
membeli secara terpisah muatan truk dari setiap pemasok. Sebagai bagian dari JIT drive-
nya, Harley telah memutuskan untuk mengumpulkan pembelian dari tiga pemasok.
Perusahaan angkutan truk membebankan biaya tetap sebesar $ 400 untuk truk dengan
biaya tambahan $ 100 untuk setiap pemberhentian. Jadi, jika Harley meminta pickup
hanya dari satu pemasok, truk itu biaya perusahaan $ 500; dari dua pemasok, biayanya $
600; dan dari tiga pemasok, biayanya $ 700. Sarankan strategi pengisian ulang untuk
Harley yang meminimalkan biaya tahunan. Bandingkan biaya strategi Anda dengan
strategi Harley saat ini memesan secara terpisah dari masing-masing pemasok. Apa
siklusnya inventaris setiap komponen di Harley?
Diketahui:

 Permintaan untuk supplier A = DA = 20.000 unit/bulan = 240.000 unit/tahun


 Permintaan untuk supplier B = DB = 2.500 unit/bulan = 30.000 unit/tahun
 Permintaan untuk supplier B = DB = 900 unit/bulan = 10.800 unit/tahun
 Harga produk supplier A = CA = $5/unit
 Harga produk supplier B = CB = $4/unit
 Harga produk supplier C = CC = $5/unit
 Biaya tetap = $400
 Biaya tambahan = $100/pemberhentian
 Biaya penjemputan dari satu supplier = $400 + 1 x $100 = $500
 Biaya penjemputan dari dua supplier = $400 + 2 x $100 = $600
 Biaya penjemputan dari tiga supplier = $400 + 3 x $100 = $700
 Holding cost = h = 20% (asumsi)

Ditanya
a. Sarankan strategi pengisian ulang untuk Harley yang meminimalkan biaya tahunan
b. Bandingkan biaya strategi anda dengan strategi Harley saat memesan secara terpisah
dari masing-masing pemasok
c. Apa startegi siklus persediaan setiap komponen Harley?

Jawab
a.
 Strategi 1:Multiple product with Lots Ordered and Delivered Independently
 Fixed cost sebesar $500 karena produk dikirim dari masing-masing supplier
 Produk Supplier A
- Optimal Lot Size (Q*) supplier A
2 DS
Q* = √
hC
Q*= √ (2¿¿ 240.000∗500)/(20 %∗5)¿ = √ 240.000.000 = 15.491,93338 ≈ 15.492

Jadi produk dari supplier A optimal lot size dalam 1 kali order memiliki jumlah unit sebanyak
15.492 unit.

 Optimal ordering frequency (n*) supplier A


- n* = D/Q*
- n* = 240.000/15.492 = 15.49186677 ≈ 16 order/year

Jadi dalam setahun produk dari supllier A melakukan order sebanyak 16 kali

 Ordering Cost
OC = n * S
OC = 16 * 500 = $8.000/year
Jadi dalam setahun produk dari supplier A dikenakan ordering cost sebesar $8.000
 Holding cost
HC = Q/2 * h * C
HC = 240.000/2 * 20% * 5 = $7.746/year
Jadi dalam setahun produk supplier A dikenakan holding cost sebesar $7.746
 Annual cost
Annual cost = OC + HC = $8000+ $7.746= $15.746/year
Jadi dalam setahun produk supplier A dikenakan annual cost sebesar $15.746

 Produk Supplier B
- Optimal Lot Size (Q*) supplier B
2 DS
Q* = √
hC
Q*= √ (2¿¿ 30.000∗500)/(20 %∗4)¿ = √ 37.500.000 = 6.123,724357 ≈ 6.124 unit

Jadi produk dari supplier B optimal lot size dalam 1 kali order memiliki jumlah unit sebanyak
6.124 unit.

 Optimal ordering frequency (n*) supplier B


- n* = D/Q*
- n* = 30.000/6.124 = 4.8987589811 ≈ 5 order/year

Jadi dalam setahun produk dari supllier B melakukan order sebanyak 5 kali

 Ordering Cost
OC = n * S
OC = 5 * 500 = $2.500/year
Jadi dalam setahun produk dari supplier B dikenakan ordering cost sebesar $2.500
 Holding cost
HC = Q/2 * h * C
HC = 30.000/2 * 20% * 4 = $2.449,6/year
Jadi dalam setahun produk supplier B dikenakan holding cost sebesar $2.449,6
 Annual cost
Annual cost = OC + HC = $2.500+ $2.449,6 = $4.949,6/year
Jadi dalam setahun produk supplier B dikenakan annual cost sebesar $4.949,6/year

 Produk Supplier C
- Optimal Lot Size (Q*) supplier C
2 DS
Q* = √
hC
Q*= √ (2¿¿ 10.800∗500)/(20 %∗5)¿ = √ 10.800.000 = 3.286,335345 ≈ 3.287 unit

Jadi produk dari supplier C optimal lot size dalam 1 kali order memiliki jumlah unit sebanyak
3.287 unit.

 Optimal ordering frequency (n*) supplier C


- n* = D/Q*
- n* = 10.800/3.287 = 3.285670824 ≈ 4 order/year

Jadi dalam setahun produk dari supllier C melakukan order sebanyak 4 kali

 Ordering Cost
OC = n * S
OC = 4 * 500 = $2.000/year
Jadi dalam setahun produk dari supplier C dikenakan ordering cost sebesar $2.000
 Holding cost
HC = Q/2 * h * C
HC = 10.800/2 * 20% * 5 = $1.643,5/year
Jadi dalam setahun produk supplier C dikenakan holding cost sebesar $1.643,5
 Annual cost
Annual cost = OC + HC = $2.000 + $1.643,5 = $3.643,5/year
Jadi dalam setahun produk supplier C dikenakan annual cost sebesar $3.643,5/year
Total cost yang dikeluarkan oleh Harley
TC = $15.746 + $4.949,6 + $3.643,5 = $24.339,1/year
Jadi, untuk strategi yang pertama ini maka biaya yang harus diperlukan Harley dalam satu
tahun sebesar $24.339,1

 Cycle Inventory = Q*/2

QA*= optimal order size A = 15.492/2= 7.746


QB*= optimal order size B = 6.124/2 = 3.062
QC*= optimal order size C = 3.287/2 = 1.644

 Strategi 2 Multiple product with Lots Ordered and Delivered Jointly


 Combined Fixed Cost (S*)
S*= s1+s2+s3+s4+....+sn
S*=$400+$100+$100+$100 = $700/order
Jadi fixed cost sebesar $700 untuk setiap kali order
 Optimal Order Frequency (n*)

n*= √ ¿
n*= √ (240.000¿¿ 20 %∗5+ 30.000∗20 %∗4+10.800∗20 %∗5)/(2∗700)¿
n*= 14.01020037 ≈ 15 order/year
Jadi dalam setahun produk dipesan sebanyak 15 kali

 Ordering cost
OC = n* * S*
OC = 15 * 700 = $10.500/year
Jadi dalam setahun dikenakan ordering cost sebesar $10.500
 Holding Cost
HC = ¿*

HC = (240.000 * 20% * 5 + 30.000*20%*4 + 10.800 * 20% * 5) / (2* 15)


HC = $9.160/year

Jadi dalam setahun dikenakan biaya holding cost sebesar $9.160

 Total Cost
TC = OC + OH
TC = $10.500+$9.160=$19.660/year
Jadi untuk strategi 2, biaya yang diperlukan Harley per tahun sebesar $19.660
 Cycle inventory = Q/2
Q A= Lot Size A = 16.000/2 = 8.000
QB = Lot Size B = 2.000/2 = 1.000
QC = Lot Size C = 720/2 = 360
b. Hasil perhitungan dua strategi diatas, strategi yang ke 2 memiliki total cost yang lebih
rendah dibandingkan dengan strategi yang ke 1. Sehingga, Harley dapat menggunakan
strategi yang kedua.
Total Cost strategi 1 = $24.339,1
Total Cost strategi 2 = $19.660
c. Cycle Inventory dapat dilihat dari perhitungan yang sudah dilakukan diatas. Strategi 1,
untuk produk supplier A sebanyak 7.746 unit, Produk supplier B sebanyak 3.062 unit, produk
supplier C sebanyak 1.644 unit. Strategi 2, untuk produk supplier A sebanyak 8.000 unit,
produk supplier B sebanyak 1.000 unit, sebanyak produk supplier C sebanyak 360 unit.

(Bustomi_04411840000014)
4. Rumah pabrikan, produsen furnitur, menggunakan kayu lapis 20.000 ft2/bulan.
Perusahaan angkutan truknya mengenakan biaya $ 400 per pengiriman, terlepas dari
jumlah yang dibeli. Pabrikan menawarkan diskon semua unit kuantitas dengan harga $ 1
per ft2 untuk pesanan di bawah 20.000 ft2, $ 0,98 per ft2 untuk pesanan antara 20.000 ft2
dan 40.000 ft2, dan $ 0,96 per ft2 untuk pesanan yang lebih besar dari 40.000 ft2 . Prefab
menimbulkan biaya penyimpanan 20 persen. Berapa ukuran lot optimal untuk Prefab?
Berapa biaya tahunan dari kebijakan semacam itu? Berapakah siklus persediaan kayu lapis
di Prefab? Bagaimana perbandingannya dengan siklus persediaan jika pabrikan tidak
menawarkan diskon kuantitas tetapi menjual semua kayu lapis dengan harga $ 0,96 per
kaki persegi?

Diketahui:
Monthly demand = 20.000 unit
Fixed cost (S) = $400
Holding cost (h) = 20%
All unit quantity discount = $1/ ft2 untuk (<20.000 ft2)
= $0,98/ ft2 untuk (20.000 ft2- 40.000 ft2)
= $0,96/ ft2 untuk (>40.000 ft2)
Penyelesaian:
Langkah 1: Menentukan EOQi
Dalam soal ini, hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi kuantitas pesanan
optimal terhadap diskon dan mengevaluasi jumlah pesanan dengan harga satuan yang
berbeda. Perlu diingat bahwa sebelum menghitung total biaya untuk mendapatkan Annual
Demand adalah:
Dannual = Permintaan tiap bulan x 12
Dannual = 20.000 x 12
Dannual = 240.000 unit/tahun
Untuk menghitung jumlah pesanan dengan harga satuan yang berbeda menggunakan
persamaan kuantitas pesanan ekonomi yaitu dengan menggunakan rumus:
2. D . S
Qi = EOQi =
√ h.Ci

2 . ( 240.000 ) . (400)
EOQ =
√ 20 % . 1
(untuk jumlah pemesanan <20.000 ft2)

2 . ( 240.000 ) . (400)
EOQ =
√ 20 % . 0,98
(untuk jumlah pemesanan 20.000-40.000 ft2)

2 . ( 240.000 ) . (400)
EOQ =
√ 20 % . 0,96
(untuk jumlah pemesanan >40.000 ft2)

Sehingga, hasil EOQ untuk setiap i sebagai berikut:


EOQ0 = 30.984 unit
EOQ1 = 31.299 unit
EOQ2 = 31.623 unit
Langkah 2: Memilih kuantitas order Qi* untuk tiap harga Ci
Karena hasil Q0 lebih besar dari q0 maka diabaikan. Untuk i =1dan 2, maka diperoleh Q 1*
= q1 = 31.299 unit dan Q2*= q2= 40.000 unit (karena kurang dari kriteria).

Langkah 3: Menghitung total annual cost tiap i


Maka untuk menghitung total biaya dengan rumus (material cost) + holding cost + order
cost seperti berikut:
Qi
Total Cost i =( Ci × D )+ (( ) 2 )
× h ×Ci +¿

31.299 unit 240.000 unit


TC1 = (( 2 )
×20 % × $ 0,98 +
) ((
31.299 unit )
× $ 400
)
TC1 =$ 6.135

40.000 unit 240.000 unit


TC2 = (( 2 )
× 20 % × $ 0,96 + ) ((
40.000 unit )
× $ 400 )
TC2 =$ 6.240
Pada perhitungan di atas, material cost tidak dimasukkan dalam hitungan, karena Prefab
membeli kayu lapis kepada manufaktur, sehingga ia tidak memproduksi kayu lapis. Dan
untuk total cost i=0 diabaikan, karena tidak memenuhi kriteria (Q0>q0). Sehingga, TC1
sebesar $6.135 dengan Q1=31.299 unit. Sedangkan, TC2 = $6.240 dengan Q2 = 40.000
unit. Dengan membandingkan TC2 dan TC3, maka hasil yang optimum untuk melakukan
pemesanan kayu lapis ialah sebanyak 31.299 unit dengan biaya $6.135. Setelah
mengetahui nilai optimal pesanan tadi, maka dapat dihitung cycle inventory dengan harga
dengan rumus seperti berikut:
EOQ
Cycle Inventory optimum =
2
31.299unit
Cycle Inventory optimum = = 15.650 unit.
2
Sedangkan, cycle inventory tanpa diskon kuantitas dan dijual sebesar $0,96/ft2 sebagai
berikut

2 . ( 240.000 ) . (400)
EOQ =
√ 20 % . 0,96
=31.623unit

EOQ
Cycle Inventory =
2
31.623
Cycle Inventory = =15.812unit
2

Bila dibandingkan dengan cycle inventory sebelumnya jika produsen tidak menawarkan
diskon kuantitas dan dijual dengan $0,96 per ft2 menjadi Q = 15.812 unit dan cycle
inventorinya lebih besar dari cycle inventory sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai