Anda di halaman 1dari 7

PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

SIKLUS HIDROLOGI

Hidrologi adalah cabang ilmu dari kebumian. Hidrologi merupakan ilmu yang penting
dalam asesmen, pengembangan, utilisasi dana manajemen sumber daya air yang dewasa ini
semakin meningkat realisasinya diberbagai level. Indonesia secara umum juga mengalami
berbagai permasalahan sumber daya air yang membutuhkan analisis hidrologi yang semakin rumit
dalam mengatasinya. Hal ini mendorong para peneliti bidang hidrologi untuk semakin intensif
dalam mengumpulkan data dan informasi dari level global sampai pada tingkat perilaku air di sub-
sub daerah aliran sungai (DAS). Pemahaman ilmu hidrologi akan membantu dalam menyelesaikan
problem berupa kekeringan, banjir, perencanaan sumber daya air seperti dalam desain irigasi atau
bendungan, pengelolaan daerah aliran sungai, degradasi lahan, sedimentasi dan problem lain yang
terkait dengan kasus keairan.

Siklus hidrologi adalah peristiwa alam di mana air berputar pada siklus tertentu yaitu air
dari bumi naik ke permukaan bumi akibat penguapan yang disebabkan karena cahaya matahari,
dan pada akhirnya air yang ada di atas pemukaan bumi akan turun kembali ke bumi dalam bentuk
hujan dan embun, dalam proses perputaran tersebut air mengalami beberapa perubahan wujud
seperti meguap, mengembun dan mencair, siklus hidrologi sangat berpengaruh dalam perubahan
iklim atau cuaca yang terjadi di alam oleh sebab itu jika siklus hidrologi terganggu maka iklim di
alam juga akan terganggu dan tidak bisa diprediksi lagi. Siklus hidrologi merupakan siklus yang
tertutup, maksudnya pergerakan air pada siklus ini selalu tetap akan kembali pada kondisi
sebelumnya.

Proses-proses dalam siklus hidrologi meliputi penguapan, pendinginan atau kondensasi,


transportasi, dan presipitasi. Air yang ada dipermukaan bumi mengalami penguapan. Penguapan
terbagi menjadi dua jenis, yaitu evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses berubahnya zat
cair menjadi uap air yang terjadi pada air permukaan, seperti laut, sungai, danau, waduk, reservoir,
dan samudera. Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah sebagai berikut.

a) Faktor meteorologis, terdiri atas suhu air, suhu udara/atmosfer, kelembapan, kecepatan
angin, tekanan udara dan sinar Matahari (radiasi).
PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

b) Banyaknya air, misalnya penguapan pada permukaan tanah yang jenuh air berbeda dengan
permukaan tanah yang tidak jenuh air.

Transpirasi adalah penguapan air dari tumbuh-tumbuhan melalui pori-pori daun (stomata). Faktor-
faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah sebagai berikut.

a) Faktor meteorologis, yaitu sinar Matahari karena transpirasi berlangsung pada siang hari,
sedangkan pada malam hari stomata akan tertutup.
b) Jenis tumbuh-tumbuhan, yaitu berhubungan dengan ukuran stomata dan kandungan air
yang diperlukan tumbuh-tumbuhan.
c) Jenis tanah, yaitu kondisi kelembapan tanah membatasi persediaan air yang diperlukan
oleh tumbuh-tumbuhan.

Selain itu, dalam siklus hidrologi juga terjadi evapotranspirasi, yaitu kombinasi antara evaporasi
dan transpirasi.

a) Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air
dari presipitasi atau irigasi. Evapotranspirasi potensial sangat penting untuk
memperkirakan kebutuhan irigasi.
b) Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi sesungguhnya, yaitu dengan
kondisi pemberian air seadanya. Evapotranspirasi aktual akan menjadi kecil apabila jumlah
air yang tersedia untuk tanaman berkurang.

Selanjutnya, air yang menguap akan mengalami pendinginan atau kondensasi yaitu proses
perubahan uap air menjadi tetes-tetes air yang sangat kecil, proses ini disebut juga pengembunan
menjadi awan. Awan yang terbentuk akan berpindah ke tempat tertentu (tempat yang memiliki
suhu lebih dingin), proses ini disebut transportasi. Setelah proses kondensasi (proses pendinginan)
berlangsung cukup lama dan volume butiran air di awan semakin besar dan berat, air ini akan turun
ke permukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), ke daratan atau langsung ke laut. Air yang
tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut.
Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian
lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun.
Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam
PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah. Sebagian dari air tanah dihisap
oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air
yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan
sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian
menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan
bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.

Presipitasi adalah segala bentuk curahan air atau hujan. Sebagian besar presipitasi terjadi
sebagai hujan air, namun ada juga presipitasi yang berupa hujan salju, hujan es (hail), kabut
menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh
sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan. Air
hujan yang turun ke permukaan bumi akan mengalami proses, antara lain :

a) Air masuk ke dalam tanah, prosesnya sebagai berikut;


- Air ini mengalami proses infiltrasi, yaitu pergerakan air hujan menembus
permukaan tanah.
- Air ini mengalami proses perkolasi, yaitu proses penyaringan air melalui pori-pori
halus tanah.
- Pada kedalaman tertentu air ini akan membentuk aliran air dalam tanah, yaitu air
yang mengalir di dalam tanah akibat adanya lapisan tanah kedap air di bawahnya.
- Air dalam tanah ini bias muncul kembali di permukaan tanah berupa mata air, yang
akhirnya bisa menjadi sungai, dan sunagi ini nantinya mengalir ke danau atau ke
laut.
b) Air hujan tidak masuk ke dalam tanah, contohnya antara lain;
- Air hujan langsung turun ke laut, danau, sungai, waduk, dan sebagainya.
- Air hujan diserap oleh tumbuhan melalui akarnya.
- Air hujan mengalir di atas permukaan tanah, air ini disebut air limpasan permukaan.
- Air limpasan permukaan ini nantinya bias berkumpul kembali ke dalam alur sungai
(sungai alam atau sungai buatan), dan nantinya mengalir ke danau atau ke laut.
PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Gambar diatas adalah sketsa gambaran silus hidrologi secara sederhana dimana komponen-
komponen utama yang terlibat dalam siklus hidrologi adalah air, awan, matahari, hutan, dan lain
sebagainya.

Secara umum siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala
meteorologi dan klimatologi sebagai berikut:

 Evaporasi atau perubahan bentuk air dari cair ke fase gas secara langsung. Sumber energi
untuk penguapan adalah energi panas matahari. Sedangkan air yang diuapkan berasal dari
tempat –tempat penampungan air seperti sungai, reservoir, danau, waduk, laut ataupun
samudra.
 Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui
permukaan daun.
 Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
 Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat
terjadinya penurunan salju.
PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

 Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori
tanah.
 Presipitasi adalah segala bentuk curahan air atau hujan. Sebagian besar presipitasi terjadi
sebagai hujan air, namun ada juga presipitasi yang berupa hujan salju, hujan es (hail), kabut
menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air
jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas
lautan.
 Limpasan (run off) Air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga
menuju ke laut. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan
saluran (channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap
ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk memenuhi
kebutuhan manusia seperti pertanian dan lain sebagainya.
 Arus bawah permukaan Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air bawah
permukaan dapat kembali ke permukaan atau akhirnya meresap ke dalam lautan.
 Adveksi adalah gerakan air - dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa
adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.

Macam - macam siklus hidrologi :

 Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk menjadi
segumpal awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.
PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

 Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian terbentuk
awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di daratan,
kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.

 Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan.
Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air
mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.
PERENCAAAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2010. Siklus Hidrologi. Surabaya: Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira

Website

Diunggah pada tanggal 10 Oktober 2013 pukul 19.00 WIB

http://proyeksipil.blogspot.com/2012/12/daursiklushidrologi
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04
http://kamusq.blogspot.com/2012/04/istilah-istilah-dalam-siklus-air-siklus.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
http://sbr.gafatar.org/siklus-air-atau-daur-hidrologi-bag-2-sc-16-18/
http://faizfurqon.blogspot.com/2012/05/istilah-dalam-siklus-hidrologi.html
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/07/siklus-hidrologi.html

Anda mungkin juga menyukai