Anggota Kelompok :
XI MIPA B
Bagi para pengunjung yang menyukai sejarah Perang Dunia II (PDII), nama
Benito Mussolini harusnya bukanlah nama yang asing bagi anda. Benar, itu adalah nama
dari pemimpin Italia semasa PDII. Bersama dengan pemimpin Jerman Adolf Hitler,
Mussolini memimpin Italia mengguncang daratan Eropa & Afrika lewat perang dahsyat
yang juga merupakan perang paling berdarah dalam sejarah umat manusia. Walaupun
sepak terjang Italia dalam PDII tidak bisa dikatakan istimewa, rezim Mussolini tetap
meninggalkan kesan sendiri dalam perjalanan sejarah dunia.
Semuanya dimulai dari sebuah kota kecil bernama Predappio yang terletak di
Emilia Romagna, Italia utara. Di kota tersebut, pada tanggal 29 Juli 1883, Benito
Mussolini terlahir ke dunia dari pasangan tukang pandai besi & guru sekolah. Kehidupan
keluarga Mussolini bisa dikatakan unik karena kedua orang tua Mussolini memiliki pola
pikir yang sangat berlawanan. Jika ayah Mussolini merupakan penganut ideologi
sosialisme yang cenderung antipati terhadap agama, maka ibu dari Mussolini adalah
seorang penganut Katolik yang sangat taat. Mussolini kecil terkenal sebagai anak yang
temperamental & kerap membuat masalah di sekolah.
Mussolini saat menjadi tentara
Terusir dari Austria, Mussolini lalu kembali ke Italia. Di negara kelahirannya ini,
Mussolini terus mengasah kemampuan pidatonya & menelurkan banyak tulisan yang
mengekspresikan simpatinya terhadap paham sayap kiri. Ia bahkan sempat dijebloskan ke
dalam penjara pada tahun 1911 karena ia & para kolega sosialisnya mencoba menggalang
aksi mogok nasional. Namun hal tersebut sama sekali tidak membuat Mussolini kapok &
malah semakin melambungkan popularitasnya di mata sesama simpatisan sayap kiri.
Hasilnya, pada tahun 1912 Mussolini terpilih menjadi anggota komite eksekutif PSI &
editor surat kabar harian "Avanti!" yang berpandangan sayap kiri.
Kehidupan Mussolini di Italia tidak melulu diwarnai soal perjuangan politik. Pada
tahun 1914, Mussolini menikah dengan Ida Dalser & dikaruniai seorang putra yang
mereka beri nama Benito Albino Mussolini. Setahun kemudian, Mussolini menikah
kembali dengan Rachele Guidi, perempuan yang sebenarnya sudah ia pacari sejak tahun
1910. Supaya hubungan asmaranya tidak menjadi skandal publik, Mussolini lalu
mencampakkan istri pertama & putranya sendiri sambil mengeluarkan ancaman agar
tidak ada yang buka mulut perihal pernikahan pertama Mussolini. Dari hasil
pernikahannya dengan Guidi, Mussolini mendapatkan 2 putri, yaitu Edda & Anna Maria
Mussolini.
Di tahun yang sama dengan pendirian FC, Mussolini juga mendirikan kelompok
paramiliter sayap kanan yang bernama "Squadristi". Fungsi utama dari Squadristi adalah
untuk menyerang & mengintimidasi lawan-lawan politik FC. Selain dengan nama
Squadristi, kelompok yang sama juga dikenal dengan nama "Camicia Nera" (Kaus
Hitam) karena para anggotanya kerap menggunakan pakaian berwarna hitam saat sedang
beraksi. Hanya dalam waktu singkat sejak pendiriannya, Squadristi berhasil tumbuh
menjadi salah satu kelompok paling ditakuti di Italia. Pada musim panas tahun 1922
contohnya, Squadristi membakar rumah-rumah milik kaum komunis di Italia utara.
Tahun 1943 merupakan titik balik dari PDII. Pasukan Jerman yang awalnya begitu
superior mulai kepayahan di medan perang. Sementara wilayah Italia juga mulai luluh
lantak akibat gelombang serangan udara dari pihak Sekutu. Popularitas Mussolini mulai
tergerus & pihak-pihak yang awalnya mendukung Mussolini berbalik mengucilkan
dirinya. Supaya bisa mengupayakan gencatan senjata dengan pihak Sekutu, raja Italia
lantas memerintahkan penahanan Mussolini pada tanggal 25 Juli 1943. Beruntung bagi
Mussolini, pasukan khusus Jerman berhasil membebaskan dirinya pada tanggal 12
September 1943. Mussolini kembali memimpin Italia, namun kali ini daerah
kekuasaannya hanya mencakup wilayah Italia bagian utara.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Wilayah-wilayah di Eropa yang
awalnya dikuasai oleh Jerman berhasil direbut oleh pihak Sekutu 1 demi 1 sehingga
kekalahan Jerman hanya tinggal masalah waktu. Sadar kalau situasi di medan perang
tidak lagi bersahabat, Mussolini & wanita simpanannya yang bernama Clara Petacci
mencoba melarikan diri ke Swiss. Namun di tengah-tengah perjalanan, mereka dicegat
oleh pasukan milisi anti-fasis Italia sebelum kemudian ditembak mati pada tanggal 28
April 1945. Mayat keduanya lalu dipukuli, digantung, diludahi, & dilempari batu oleh
rakyat Italia yang membenci kepemimpinannya. Sebuah akhir yang tragis untuk sosok
yang di masa jayanya nampak begitu perkasa.
Sosok diktator Italia ini memang fenomenal. Ia adalah seorang yang menganut
Fasis. Ia menjadi diktator Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan
Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika.
Setelah ditangkap ia kemudian diisolasi.
Keluar dari situ, ia jadi editor sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan
Kelas). Di sini antusiasmenya pada ajaran Karl Marx makin besar. Tahun 1910, ia
menjabat sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forlì dan kepribadiannya berkembang
menjadi antipatriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun
1911, ia dipenjara karena propaganda perdamaiannya.
Setelah ditunjuk jadi editor koran sosialis Avanti, ia pindah ke Milan, tempatnya
membangun dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis
Italia. Agaknya inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia
memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana.
Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika ia membentuk
Kelompok Baju Hitam, yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak
sebagai tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap hari terlibat
perkelahian di jalan-jalan.