Anda di halaman 1dari 53

Makalah Sosiologi

Pengaruh Kekerasan Dunia Malam Terhadap


Perilaku Remaja Saat Ini

Disusun Oleh :
1. Ahmad Arif Apriadi
2. Dara Ayu Lestari
3. Kevin Dwi Chaesar
4. Rachmat Riandy
5. Wika Seftiwitri

Guru Pembimbing : Yenny Sutiar A deti

SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA
BENGKULU
TAHUN AJARAN 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang pengaruh kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat ini

 Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang kekerasan dunia malam
untuk remaja ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
    

    
                                                                                              

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL/COVER.........................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..4

1. LATAR BELAKANG ..............................................................................................4


2. RUMUSAN MASALAH ..............................................................................................8
3. TUJUAN PENELITIAN ..............................................................................................8
4. MANFAAT PENELITIAN ..............................................................................................8

BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN …………………………………………………….9

1. PENEMUAN YANG LALU ..............................................................................................9


2. TEORI YANG MENDASARI ..................................................................................12
3. RINGKASAN DAN KERANGKA BERPIKIR ……………………………............22
4. HIPOTESIS …………………………………………………........................................23

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………………24

1. JENIS PENELITIAN DAN LOKASI PENELITIAN ……………………………24


2. SUBJEK PENELITIAN……………………………………………………………24
3. OBJEK PENELITIAN ……………………………………………………………24
4. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ……………………………………………24
5. MANFAAT PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA ……………………24

BAB IV PENEMUAN HASIL ……………………………………………………………48

BAB V PENTUTUP ……………………………………………………………………………50

1. KESIMPULAN ………………………………………………………………50
2. SARAN ……………………………………………………………………………50

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................51

LAMPIRAN ................................................................................................................52

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Remaja berasal dari kata latin “adolesence” yang bearti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolesence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kemantangan mental, emosional, sosial, dan fisik.

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Menurut psikologi,


remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22
tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat
pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan yang pada saat itu
merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu pada masa remaja
peran orang tua, guru, dan teman sangat penting bagi pertumbuhan. Apabila orang
tua, guru, dan teman tidak mengajak untuk berbuat hal ke arah positif maka dapat
dipastikan bahwa anak tersebut dapat menjadi anak yang berdampak negatif bagi
masyarat.

Kekerasan berasal dari bahasa latin “violentus” yang bearti kekuasan atau
berkuasa atau keganasan. Kekerasan merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan
secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan
penyerangan pada kebebasan atau martabak seseorang yang dapat dilakukan oleh
perorang atau sekelompok orang.

Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian
tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar .Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.Perilaku juga diartikan sebagai suatu
reaksi psikis Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk
berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari
berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.seseorang terhadap
lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni :

 bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), 


 dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit), 

Perilaku remaja masa kini semakin bertolak belakang dengan norma yang
berlaku di Indonesia. Perilaku remaja saat ini cenderung mendekati perilaku yang
negatif tidak memungkiri karena semakin berkembangnya era globalisasi gaya hidup
dan perilaku remaja saat ini, di dalam sebuah pergaulan remaja indonesia sudah
tercampur dengan gaya pergaulan dari luar, alhasil banyak kebudayaan indonesia
tidak menjadi tradisi di kalangan remaja, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang
tidak di tujukan oleh seseorang sehingga dapat di sebut dengan sesuatu tindakan sosial
yang amat mendasar oleh sebagian manusia, tindakan manusia tidak sama dengan

4
perilaku sosial karna perilaku manusia adalah perilaku yang khusus  di tunjukan oleh
manusia.

Saat ini masyarakat telah menunjukan perilaku sosial  yang ada pada individu,
seperti ketergantungan dengan pergaulan yang ada seperti di kalangan remaja saat ini
berpacaran dengan mesra di depan umum dan lain-lain, menurut remaja jaman
sekarang di anggap menjadi kebiasaan, namun kebiasaan itu telah di campur
tangankan dengan pergaulan di negara lain yang  pergaulan di luar menganut
pergaulan bebas.

Sebuah pergaulan bisa di hindari jika individu tersebut memiliki kekuatan


iman yang ada pada dirinya, agar tidak menyalah gunakan pergaulan yang sekarang
sedang merajalela di kalangan remaja, dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah
dampak kejahatan yang ada di dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang
kejahatan di dunia karena ke salahan dari individu itu bergaul.

Tidak semua remaja yang bisa melakukan pergaulan yang negatif namun ada
remaja yang mengetahui pergaulan yang begitu luas namun tidak di lakukan atau di
contoh dalam kehidupannya faktor utama kesalahan dari pergaulan remaja itu
bagaimana lingkuan yang ada di sekitar individu.

Dalam dunia remaja sekarang, banyak para remaja yang melakukan hal-hal
yang tidak layak seperti sekarang ini. Kebanyakan para remaja sudah memcicipi
bagaimana rasanya dunia malam yang seharusnya mereka belum diperbolehkan untuk
melakukan hal itu, karena mereka merupakan generasi penerus, yang akan menjadi
calon-calon para pemimpin yang akan melanjutkan untuk membuar negara kita maju.
Apa yang terjadi bila moral dan akhlak mereka sudah banyak yang menyimpang
karena pengaruh dunia malam yang seharusnya belum boleh untuk mereka? Hal itu
akan menyebabkan negera kita menjadi negara yang lemah, negara yang tidak dapat
melakukan apa-apa karena perilaku, akhlak, serta moral mereka sudah menyimpang.
Teman merupakan hal yang paling mempengaruhi para remaja untuk berbuat hal yang
sewena-wena. Kami mengambil judul ini “Pengaruh KekerasanDunia Malam
Terhadap Perilaku Remaja Saat Ini” dalam pembahasan kami dikarenakan. Pada
masa sekarang ini para remaja sudah banyak yang berperilaku menyimpang. Padahal
seperti yang kita ketahui para remaja merupakan “emas” yang merupakan generasi
penerus bangsa kita. Apa jadinya bangsa kita apabila para penerusnya sudah banyak
yang menyimpang ?

Sebagai contoh kami memiliki beberapa kasus yang membuat kami ingin
membahas judul “Pengaruh KekerasanDunia Malam Terhadap Perilaku Remaja
Saat Ini”. Yaitu diantaranya :

1. Pada tanggal 1 oktober tahun 2016. Dibengkulu para geng remaja “cyty
crew”melakukan party ulang tahun geng mereka di hotel vista Bengkulu.
Pada awalnya acara berjalan lancar sesuai rencana , tapi saat menuju
tengah malam beberapa kelompok remaja masuk tanpa memakai id
undangan saat mereka masuk ke dalam ballroom hotel mereka ketahuan
membawa senjata tajam di kantong mereka , acarapun langsung dihentikan
saat itu juga karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Beberapa
panitia dan kelompok remaja yang merasa kesal dan resah karena acara

5
tiba-tiba dihentikan akhirnya memilih untuk melakukan kekerasan
terhadap kelompok remaja yang membawa senjata tajam tersebut. Melihat
terjadi kerusuhan pihak keamanan dan panitia keamanan pun langsung
melerai dan membubarkan acara tersebut. Selang beberapa menit tamu
undangan telah bubar dan beberapa masih ada yang tinggal di hotel
tersebut. Kekerasan atau kerusuhan yang berawal dari perkelahian antar
geng, terjadi karena setiap acara party bukan hanya geng yang
mengadakan acara saja yang datang, tetapi terkadang tamu yang tidak di
undang pun datang dengan alasan mereka merupakan teman dari geng
yang membuat acara tersebut ataupun mereka menyusup dengan cara
mengikuti para tamu dibelakang seolah-olah mereka adalah bagian dari
tamu tersebut. Tidak lama kemudian terjadi kemalingan helm di parkiran
hotel vista yang membuat suasana semakin gerah dan pastinya akan
membuat para remaja yang ada disana bertambah gila untuk melakukan
suatu hal yang menyimpang seperti kekerasan. Aksi kemalingan ini
terbilang sangat nekat karena kejadian tersebut terjadi saat hotel tersebut
masih ramai karena beberapa kelompok remaja masih menunggu di hotel
dan beberapa lagi sedang menunggu jemputan mereka. Saat kejadian
kemalingan tersebut beberapa orang melihat dengan jelas 3 orang pemuda
yang melakukan pencurian helm tersebut, tapi salah seorang dari pencuri
tersebut tidak sempat naik ke motor karena mereka sudah ketahuan oleh
beberapa remaja, 2 pelaku lain segera kabur dengan menggunakan sepeda
motor dan dikejar oleh beberapa remaja. Pelaku yang tertinggal di lokasi
pun menjadi sasaran kekerasan oleh remaja yang geram dengan ulahnya
beruntung disana ada beberapa alumni dari geng cyty crew yang
membubarkan remaja yang sudah tersulut emosi karena takut pelaku
tersebut akan babak belur karena para remaja yang sudah emosi terus
memukuli pelaku pencurian tersebut. Masalah akhirnya diselesaikan
dengan musyawarah yang dipimpin oleh alumni dari geng cyty crew.
2. Pada tanggal 11 februari tahun 2017 di Bougenville. Geng para remaja
yang dikenal dengan sebutan “bats”atau black hats membuat acara yang
hampir sama dengan contoh nomor 1. Acara berlangsung damai dan
tentram sampai setelah acara pemotongan tumpeng dan kue selesai
suasana pun mulai berubah menjadi panas. Masalah terjadi dikarenakan
banyak tamu yang tak di undang mencoba menerobos masuk dengan cara
mendobrak pintu dari ballroom hotel bahkan beberapa remaja sampai
mendobrak jendela kaca yang membuat kaca jendela hotel menjadi retak
hal ini membuat kerusuhan didalam ballroom hotel dan membuat tamu
yang mempunyai undangan malah terkurung diluar bahkan beberapa
perempuan pun juga banyak yang terkurung diluar. Pihak panitia maupun
tamu berusaha untuk memasukkan teman mereka serta tamu terutama
perempuan yang memiliki undangan untuk masuk kedalam ruangan.
Tetapi para tamu yang tidak mempunyai masih berusaha mendobrak
masuk saat pintu di buka untuk memasukkan tamu yang memiliki
undangan. Saat kejadian tersebut terjadi tarik menarik diantara beberapa
panitia dan remaja karena suasana memang sudah panas beberapa orang
yang tidak terima ditarik tarik dari luar akhirnya tersulut emosi dan
langsung memukul orang yang menariknya. Bahkan beberapa orang yang
diluar pun tangan dan badannya ikut terjepit karena pihak panitia berusaha
untuk menutup pintu karena mereka tak kuat lagi untuk menahannya

6
.pihak hotel pun turun tangan dan ingin menghentikan acara karena sudah
terjadi kekerasan pada beberapa remaja tetapi pihak dari panitia pun tak
ingin acara tersebut berhenti dan akhirnya mempercepat acara DJ karena
itulah yang ditunggu-tunggu para tamu, tetapi bukannya suasana menjadi
tenang malah suasana semakin panas. Beberapa tamu undangan masih
ingin mendobrak masuk , karena didalam ruangan panas dan penuh dengan
asap membuat suasana semakin panas dan kembali terjadi tarik menarik
karena beberapa orang sudah ingin pulang hal ini memicu kekerasan lagi
karena beberapa perempuan juga menjadi korban tarik menarik bahkan ada
yang ditendang dan akhirnya membuat para laki-laki yang tidak terima
melihat perempuan menjadi korban ikut membantu para perempuan dan
memukul para laki-laki yang melakukan kekerasan. Tepat tengan malam
pun acara selesai .
3. Pada tanggal 22 maret tahun 2017 geng yang disebut sebagai “netral
assosiation” mengadakan acara aniversarry ke-1 geng mereka di New
Rainbow. Acara dimulai pukul 20.00 dan dibuka dengan acraa akustik,
ngerapp, beatbox dan acara inti yaitu pemotongan kue. Acara berlangsung
sangat seru karena beberapa acara diselingi dengan beberapa games yang
diberikann mc kepada para tamu.Pukul 21.00 masuklah keacara yang
dinanti-nanti yaitu acara DJ awalnya DJ berlangsung seru dan aman tetapi
tak berselang lama terjadi kerusuhan oleh beberapa remaja yang membuat
acara langsung kacau bahkan korban kekerasan pun mendapat luka yang
cukup parah dibagian kepala, beberapa remaja yang tidak terlibat masalah
pun ikut menjadi korban kekerasan atau pemukulan karena mereka berada
di dekat tempat terjadi kerusuhan. Pihak rainbow pun yang melihat
kerusuhan terjadi bahkan sampai seorang korban terluka akhirnya
memutuskan untuk langsung menghentikan acara, para pelaku kekerasan
pun melakukan musyawarah yang dipimpin para panitia, musyawarah
berlangsung lama dan akhirnya musyawarah gagal karena pihak yang
bersangkutan tak ingin berdamai. Setelah acara benar-benar bubar ternyata
beberapa kelompok remaja kembali melanjutkan perkelahian diluar tetapi
dengan masalah yang berbeda, karena masalah pribadi yang tidak
diketahui dengan jelas mereka sepakat untuk bertemu disuatu tempat dan
melakukan perkelahian. Perkelahian dilakukan oleh 2 orang tetapi mereka
tetap membawa beberapa temannya untuk berjaga-jaga , perkelahian
benar-benar terjadi dengan sangat sengit karena salah seorang dari yang
berkelahi adalah seorang anak taekwondo yang sudah sangat paham
mengenai perkelahian, ia sangat mudah mengalahkan lawan karena ia
langsung menendang menggunakan tendangan belakang( berputar) dan
langsung menjatuhkan lawannya bahwan saat itu juga lawannya langsung
dikunci dan wajahnya diseret ke aspal. Lain lagi dengan para anak Netral
mereka tetap melanjutkan acara dengan hanya para panitia dan beberapa
tamu undangan yang ikut. Acara tersebut pun selesai pada pukul 04.00.

7
2. Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab yang menimbulkan kekerasan pada dunia malam ?
2. Apakah dampak kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat ini ?
3. Bagaimana upaya menanggulangi terjadinya kekerasan yang terjadi pada kehidupan
malam ?

3. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan diatas, kami meliliki tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui penyebab yang ditimbulkan dari kekerasan pada dunia malam.
2. Untuk mengetahui dampak kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat
ini
3. Untuk mengetahui upaya apasaja yang dapat menanggulangi terjadinya kekerasan
yang terjadi pada kehidupan malam

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat serta menambah wawasan


masyarakat umum mengenai pengaruh kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat
ini.

8
BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
1. Penemuan yang Lalu
A.Deretan kasus pembunuhan heboh di kehidupan malam Kemang

Lokasi bar tempat keributan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dikenal sebagai salah satu


tempat berkumpul anak-anak muda di Jakarta. Selain menyajikan kuliner yang lezat dan
beragam, tempat ini juga menyediakan hiburan malam yang didominasi oleh cafe dan kelab
malam.Sayangnya, kehidupan malam ini kerap membawa pengaruh buruk bagi masyarakat.
Banyak terjadi keributan hingga adanya peristiwa pembunuhan sejumlah orang.
Seperti kasus penusukan seorang pemuda bernama Franky setelah terlibat perkelahian dengan
R, di depan kantor Bank Mandiri di Jalan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (15/10) pagi.
Akibatnya, mengembuskan napas terakhir saat dilarikan menuju RS Pertamina.
"Korban mengalami penganiayaan berat sampai meninggal," ungkap Kasubbag Humas Polres
Jakarta Selatan Kompol Aswin.

Pelaku akhirnya ditangkap di indekos di Tangerang tanpa ada perlawanan.


"Alhamdulillah sudah ditangkap, tanpa perlawanan inisial R," kata Kapolsek Mampang,
Kompol Priyo Utomo Teguh, saat dihubungi terpisah oleh merdeka.com.Selain Franky,
penusukan juga pernah terjadi di Venue Bar and Lounge yang menewaskan aktivis
lingkungan dari Sawit Watch, Jopi Peranginangin. Pelaku penusukan pun diketahui
merupakan Praka J, anggota TNI AL.

Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). "Ya,
oknum TNI, itu kan Pomal. Kita cari tahu siapa tersangka sebenarnya. Itu akan dapat dari
pengumpulan alat bukti, petunjuk berupa keterangan saksi dan dari sisi TV," jelas Kabid
Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal, Senin (25/5).

Jopi meninggal dunia karena pendarahan hebat setelah bayonet/sangkur sang prajurit
ditancapkan ke bahu kanan belakang tembus ke paru-paru. Dokter menjelaskan keadaan kritis
karena luka tusuk kena paru-paru, diindikasikan ada pendarahan massif, ada luka di paru,
hemoglobin baik, acid tinggi dan sel darah putih turun.Namun, bukan kedua kasus itu saja
yang pernah terjadi di Kemang. Pada November 2011, seorang siswa Pangudi Luhur, Raafi
Aga Winasya Benjamin dibunuh di Shyrooftop Kemang, Jakarta Selatan. Raafi diduga

9
dikeroyok oleh kelompok Sher Muhammad Febry Awan.Sayangnya, Febry bersama lima
rekannya dipreasure oleh 30 orang anggota polisi untuk mengakui perbuatan yang tidak
mereka lakukan untuk mendapat pengakuan.Bahkan menurut salah satu kuasa Febry, Endy
Martono, saat mereka dihadirkan dalam rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP),
kliennya juga masih dicecar dengan berbagai pertanyaan untuk mengakui sebagai orang yang
melakukan tindakan keji itu."Di lokasi rekonstruksi mereka dicecar dengan berbagai
pertanyaan yang sangat memojokan agar mengakui sebagai orang yang melakukan perbuatan
keji tersebut," jelas Endy.

Namun, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akhirnya memvonis
bebas Febry pada Agustus 2012, setelah saksi-saksi yang dihadirkan selama persidangan
nyatanya cukup membuktikan bahwa dirinya memang tak ada sangkut pautnya dalam
pembunuhan tersebut.

B.Begini surga dunia di lantai 7 Hotel Alexis seperti dibilang Ahok

Hotel Alexis. ©istimewa

Merdeka.com - Pernyataan mengejutkan keluar dari Gubernur DKI Jakarta Basuki


Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Dia menganalogikan Hotel Alexis sebagai surga
dunia. Surga dunia yang dimaksud merujuk pada praktik prostitusi. Bukan seperti Kalijodo
atau Dolly, praktik prostitusi di Hotel Alexis disebut-sebut khusus untuk kelas kakap.
Bahkan, Ahok menyebut salah satu lantai yang hotel itu yakni lantai 7 sebagai tempat para
tamu hidung belang menikmati praktik prostitusi. "Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi?
ada, prostitusi artis di mana? di hotel. Di Alexis itu lantai 7 nya surga dunia loh (prostitusi).
Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," kata Ahok di Balai Kota,
kemarin.
Berdasarkan informasi dihimpun merdeka.com, pernyataan Ahok ada benarnya. Sebut
saja Tomo, lajang asal Bogor ini tidak menampik 'surga dunia' yang disebut Ahok. Dia
menceritakan pengalamannya bertandang ke hotel yang terletak di kawasan Jakarta Utara
tersebut.

Tomo menyebut Hotel Alexis tempat melepas penatnya hidup di Jakarta. Bagaimana
tidak, hotel itu menawarkan berbagai fasilitas hiburan yang memanjakan kaum adam,
termasuk urusan pelampiasan syahwat.Dia tidak segan menyebut hotel ini benar-benar
maksimal menyediakan fasilitas hiburan malam yang dibutuhkan pengunjung. Mulai dari bar
yang dilengkapi minuman alkohol berbagai jenis dan merek, diskotek dengan para DJ wanita
seksi, spa, lounge dan kolam air hangat.

10
"Ya kalau dibilang surga, benar itu," singkatnya sambil tertawa saat berbincang dengan
merdeka.com, semalam.

Setelah memarkir kendaraan di area yang disediakan, petugas keamanan akan


mengarahkan tamu sesuai tujuan kedatangan. Misalnya, kalau tamu ingin menghabiskan
malam di diskotek, akan diarahkan ke lantai 1. 'Surga' di lantai 7 bisa langsung dicapai
dengan lift penghubung antara area parkir dan lokasi lantai. Tapi, kata dia, penjagaan sangat
ketat."Begitu sampai di lantai 7, tidak boleh ada kamera. Kalau kelihatan handphone dipakai
buat motret, langsung diambil security," katanya.Keluar dari lift di lantai tujuh, tamu akan
disambut ruangan luas dengan lantunan musik santai. Wanita-wanita berpakaian minim
nampak menunggu di sofa empuk yang disediakan mengelilingi lantai tersebut. Ibarat etalase.
Kebanyakan diimpor dari negara lain. Yang terkenal di hotel itu, kata dia, mereka yang
diimpor dari Uzbekistan."Mereka duduk berkelompok. Ada yang kelompok dari China,
Uzbekistan, Thailand, dan lokal juga ada. Mereka tidak berbaur karena keterbatasan bahasa.
Mereka enggak bisa bahasa Inggris," imbuhnya.

Di lantai yang dikenal dengan sebutan lounge itu, tamu bisa bersantai duduk di sofa
terlebih dulu. Biasanya tamu memesan minuman, mulai dari minuman soda sampai wine,
sambil mengarahkan pandangan ke arah perempuan yang duduk di sudut lain. Transaksi
dilakukan di lantai 7."Tarifnya kalau yang China dulu itu sekitar Rp 2,1 juta. Kalau yang
lokal dulu sekitar Rp 1 juta. Mungkin sekarang sudah naik," katanya.

Setelah menentukan pilihan dan mendaftarkan diri ke resepsionis, tamu punya pilihan
untuk bersantai dan berendam terlebih dulu di kolam air hangat ditemani perempuan
pilihannya, atau langsung beralih ke lantai khusus yang menyediakan kamar hotel untuk
memuaskan hasrat. Selain kolam air hangat, di lantai 7 juga terdapat sebuah kolam kecil yang
disediakan untuk pengobatan refleksi kaki."Kalau kita berendam dulu di kolam air hangat,
ditemani perempuan yang kita pilih. Bisa santai-santai dulu hilangkan pegal," katanya.

Tomo tak munafik, dia menyebut kedatangannya ke hotel itu memang untuk
memuaskan hasrat seksualnya. Menurutnya, rata-rata pengunjung Hotel Alexis datang untuk
tujuan yang sama.

Gambaran ini berbeda dengan pernyataan yang keluar dari Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto. Beberapa waktu lalu Catur mengaku tidak
menemukan praktik prostitusi di Hotel Alexis. Hal itu setelah instansinya melakukan
pemantauan dan memiliki izin usaha."Selama pemantauan kami, tidak ada bukti-bukti seperti
itu (jadi tempat prostitusi). Maka kami tidak berani menindak. Kita kan harus berdasarkan
bukti. Dari pengecekan teman-teman di Dinas Pariwisata, mereka masih melakukan usaha
hiburan sesuai izinnya," ujarnya.Ahok geram dengan pernyataan anak buahnya itu. "Saya
baru saja marahin Kadisparbud, apaan ngomong Alexis enggak ada pelacuran. Saya bilangin
ke dia, bilang saja ada (prostitusi di Alexis)," kata Ahok, kemarin.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli dan peneliti lain
menunjukkan bahwa saat ini memang sering kali terjadi tindak kekerasan di dunia malam
yang berawal dari konflik.Ada banyak faktor yang memengaruhi pelaku untuk melakukan

11
tindakan kekerasan tersebut.Banyak faktor yang menyebabkan tindakan tersebut seperti
kemajuan teknologi yang pesat,globalisasi,modernisasi dan kurangnya pengawasan orang tua.
Dunia malam adalah aktifitas yang ada saat malam tiba. Hiburan malam, tempat hiburan, dan
para penikmatnya adalah satu paket pengisi dunia malam. Malam hari adalah milik mereka
yang mencari kesenangan duniawi. Waktunya untuk bersantai dan menikmati hidup.
Misalnya saja bersuka ria di berbagai klab malam, kafe, diskotik, karaoke atau pusat hiburan
lainnya.Dunia malam telah menjadi gaya hidup zaman sekarang.
Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti. Menurut Kotler gaya hidup seseorang
adalah pola hidup seseorang dalam kehidupa sehari-hari yang dikatakan dalam kegiatan,
minat, dan pendapat (Opini) yang bersangkutan. Sedangkan menurut Berkowitz dan Kerin 
gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana
penggunaaan waktu (aktivitas) , minat tentang pentingnya lingkungannya , dan pendapat
tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.Dari dua pendapat di atas dapat di ambil
pokok dari gaya hidup, yaitu (1) pola kehidupan (2) aktivitas, minat, dan pendapat. Jadi dapat
di simpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang bagaimana orang
menggunakan uang, waktu, dan minat serta pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di
lingkungannya.
Dengan itu,dunia malam sering memicu berbagai kekerasan.Kekerasan antar individu
maupun kelompok.Sementara itu,damapak yang dirasakan korban tindakan kekerasan ini
sangat mengkhawatirkan.Para korban bisa menjadi depresi,prestasi akademiknya
menurun,putus asa dan stress.

2. Teori yang Mendasari


Kekerasan merupakan tindakan agresi yang melanggar norma dan nilai sosial. Jika
dikelompokkan, ada dua bentuk kekerasan yaitu sebagai berikut

a. Kekerasan langsung (direct violence), adalah suatu bentuk kekerasan dengan sengaja.

b. Kekerasan tidak langsung (indirect violence), adalah suatu bentuk kekerasan yang
mengurangi hak asasi manusia baik menyerang (offensive) maupun bertahan (deffensive).

Berdasarkan hal tersebut, kekerasan dapat dibedakan menjadi empat jenis sebagai


berikut.

a. Kekerasan terbuka, adalah kekerasan yang dapat dilihat seperti perkelahian

b. Kekerasan tertutup, yaitu kekerasan tersembunyi atau tidak dilakukan langsung seperti
perilaku mengancam,

c. Kekerasan agresif, adalah kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan tetapi untuk
mendapatkan sesuatu

d. Kekerasan defensif, adalah kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri

Para ahli memberikan beragam pendapat mengenai bentuk-bentuk kekerasan. 


Berikut berbagai pendapat tentang bentuk-bentuk kekerasan yang
dikemukakan oleh para ahli

12
a, Robert F. Litke

Berikut dua bentuk kekerasan menurut Robert F. Litke,

1) Kekerasan Personal

Kekerasan personal adalah kekerasan yang dilakukan oleh individu (pribadi) dan
berwujud dalam dimensi fisik maupun psikologis, Kekerasan fisik dapat berupa tindakan
mencederai atau melukai. Adapun kekerasan psikologis bisa muncul dalam bentuk ancaman
atau pembunuhan karakter.

2) Kekerasan Institusional

Kekerasan institusional adalah kekerasan yang terlembaga atau dilakukan oleh


lembaga tertentu. Aksi fisik dapat muncul dalam bentuk kerusuhan, terorisme, dan perang.
Adapun aksi psikologis muncul berbentuk perbudakan, rasisme, serta seksisme.

b. Johan Galtung

Berikut tiga bentuk kekerasan menurut Johan Galtung.

1) Kekerasan Struktural

Galtung berpendapat bahwa ketidakadilan yang diciptakan oleh suatu sistem hingga
menyebabkan manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) merupakan
konsep kekerasan kultural. Kekerasan ini dapat mewujud sebagai rasa tidak aman karena
tekanan lembaga-lembaga militer yang dilandasi oleh kebijakan politik otoriter,
pengangguran akibat sistem ekonomi yang tidak berfungsi dengan baik dan kurang mampu
menyerap sumber daya manusia di lingkungannya, diskriminasi ras atau agama oleh
struktursosial dan politik, hingga ketiadaan hak untuk mengakses sarana pendidikan maupun
kesehatan secara bebas dan adil. Banyaknya anak-anak yang kelaparan, menderita busung
lapar, bahkan meninggal karena gizi buruk juga merupakan konsep kekerasan struktural.

2) Kekerasan Kultural

Kekerasan kultural adalah aspek-aspek dari kebudayaan, ruang simbolis dari


keberadaan masyarakat manusia (dicontohkan oleh agama dan ideologi, bahasa dan seni,
serta ilmu pengetahuan empiris dan formal) yang bisa digunakan untuk melegitimasi atau
membenarkan kekerasan struktural dan langsung.Kekerasan kultural adalah hasil konstruksi
masyarakat. Satu etnis membenci etnis lain karena adanya prasangka atau asumsi negatif
tertentu yang dikonstruksikan secara sosial oleh etnis itu sendiri. Misalnya, etnis A
diasumsikan sebagai etnis yang serakah, dominan, serta munafik. Asumsi ini lantas dijadikan
pembenaran untuk melakukan kekerasan terhadap warga etnis A

13
3) Kekerasan Langsung

Kekerasan langsung dapat berwujud tindakan intimidasi hingga menyebabkan


ketakutan dan trauma psikis, mencederai, melukai, hingga mengakibatkan kematian pihak
lain. Kekerasan langsung dapat dilakukan oleh satu individu pada individu lain, kelompok
terhadap kelompok lain, atau kelompok terhadap individu.Dalam masyarakat terdapat banyak
bentuk kekerasan yang menyita perhatian, misalnya terorisme dan kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT). Berikut penjelasannya.

Dunia Malam sebagai Gaya Hidup


Dunia malam adalah aktifitas yang ada saat malam tiba. Hiburan malam, tempat
hiburan, dan para penikmatnya adalah satu paket pengisi dunia malam. Malam hari adalah
milik mereka yang mencari kesenangan duniawi. Waktunya untuk bersantai dan menikmati
hidup. Misalnya saja bersuka ria di berbagai klab malam, kafe, diskotik, karaoke atau pusat
hiburan lainnya.

Globalisasi dan perkembangan teknologi menyebabkan industry wisata dan hiburan


malam berkembang pesat di Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan banyaknya tempat-tempat
hiburan yang ada di kota ini, Mulai dari café, club, diskotik, dan tempat karouke. Tak dapat
dipungkiri Yogyakarta tak pernah sepi dari kunjungan turis domestic dan manca. Inilah yang
membawa arus pembauran budaya Asing di kota ini, selain budaya orang-orang metropolitan
yang telah terkontaminasi.

Bagi orang-orang yang telah terbawa arus budaya barat ini, dunia malam bukanlah
suatu aktifitas yang tabu bagi mereka. Bahkan hal ini telah menjadi suatu konsumsi diri.
Orang-orang ini disebut sebagai penikmat dunia malam. Dari dunia malam inilah muncul
sebuah trend yang disebut dugem (dunia gemerlap).

Dugem adalah istilah gaul yang berasal dari singkatan dua kata: dunia gemerlap.
Istilah ini menjadi sangat terkenal di Indonesia seiring dengan kebutuhan para eksmud
(eksekutif muda) untuk menyeimbangkan diri dari tumpukan emosi dan rutinitas pekerjaan
seminggu di kantor dan bisnis yang dikelolanya sendiri.Berdugem-ria dengan menikmati
suasana diskotik, cafe, bar atau lounge yang menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat
dengan volume yang keras yang merangsang badan ikut ‘shake n movin’ (berdisko) dan
bergoyang semalaman bisa membuat orang merasa rileks danbisa  menghilangkan kepenatan
di otak. Hal inilah yang membuat para penikmatnya  tak dapat terlepas dari dugem dan
menjadikannya sebagai gaya hidup mereka.

Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti. Menurut Kotler gaya hidup seseorang
adalah pola hidup seseorang dalam kehidupa sehari-hari yang dikatakan dalam kegiatan,
minat, dan pendapat (Opini) yang bersangkutan. Sedangkan menurut Berkowitz dan Kerin 
gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana
penggunaaan waktu (aktivitas) , minat tentang pentingnya lingkungannya , dan pendapat
tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.

Dari dua pendapat di atas dapat di ambil pokok dari gaya hidup, yaitu (1) pola
kehidupan (2) aktivitas, minat, dan pendapat. Jadi dapat di simpulkan bahwa gaya hidup

14
merupakan pola hidup seseorang bagaimana orang menggunakan uang, waktu, dan minat
serta pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.Tidak lah mengherankan jika
Dugem telah menjadi program rutin bagi penikmat dunia malam, maka mereka rela
mengalokasikan dana khusus untuk hal yang mereka sebut ‘memanjakan diri menghilangkan
penat’ itu. Hanya dengan modal Rp.100.000 – Rp.250.000 sudah dapat menikmati kehidupan
layaknya orang barat. Clubber adalah sebutan bagi para penikmat hiburan malam ini.

Pengaruh Dunia Malam terhadap Anak Muda


Dugem merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya.
Biasanya hiburan jenis ini diadakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau
diskotik yang terdapat di kota-kota besar seperti Yogyakarta pada waktu malam hari hingga
menjelang pagi. Para clubbers menggemari hiburan tersebut dikarenakan banyak hal yang
bisa mereka nikmati seperti sajian musik oleh DJ, penampilan dancer atau para musisi,
hingga kenikmatan mengkonsumsi minuman beralkohol yang biasanya tersaji di tempat-
tempat hiburan malam. Mereka yang berdatangan ke tempat tersebut berasal dari berbagai
kalangan. Walaupun hiburan ini identik dengan biaya yang relatif mahal, namun para
peminatnya bukan hanya berasal dari kalangan high class saja. Bahkan banyak juga para
mahasiswa yang meminati hiburan ini sebagai pelepas rasa jenuh mereka walaupun mereka
tahu bahwa kondisi keuangan mereka seringkali pas-pasan. Namun, karena mereka sudah
merasa ketagihan dan sangat menikmati hiburan ini sebagai gaya hidup, maka cara apapun
akan mereka lakukan.

Yogyakarta merupakan kota besar yang potensial di bidang pendidikan juga


merupakan kota yang cukup menjanjikan bagi para clubbers. Karena di kota ini bukan hanya
terdapat berbagai perguruan tinggi ternama saja melainkan juga terdapat berbagai tempat
hiburan malam ternama yang cukup banyak peminatnya seperti Bosche, Caesar, Liquid,
Terrace, dan lain – lain. Tak bisa dipungkiri bahwa tempat-tempat tersebut seringkali menjadi
tujuan para mahasiswa untuk menghibur diri mereka di akhir pekan. Bahkan di hari-hari biasa
banyak juga dari mereka yang mengunjungi tempat-tempat tersebut walaupun pada esok
harinya mereka harus mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus.

Banyaknya mahasiswa di Yogyakarta yang menggemari gaya hidup dugem bukanlah


suatu fenomena langka. Mengingat banyaknya juga tempat – tempat hiburan malam di
Yogyakarta yang berusaha menarik pengunjung dengan sajian hiburan menarik dan juga
seringkali diiklankan (dipromosikan) melalui billboard atau spanduk yang ada di sekitar jalan
raya. Sedangkan dari kalangan mahasiswa sendiri, ada yang memilih hiburan tersebut hanya
sebagai pelepas penat sejenak dan ada pula yang menjadikannya sebagai kebiasaan atau gaya
hidup sehingga seringkali mengabaikan kegiatan akademik kampus sebagai prioritas utama.

Perkenalan mahasiswa dengan gaya hidup dunia gemerlap dikarenakan oleh beberapa
penyebab. Ada yang awalnya hanya penasaran ingin mencoba dan ada pula yang disebabkan
oleh ajakan teman. Namun, ada juga dari mereka yang mengatakan bahwa mereka mengikuti
gaya hidup dugem dikarenakan adanya gengsi dan ingin disebut “gaul”. Sehingga gaya hidup
seperti ini sudah bisa menjadi trend berharga di kalangan mereka. Bahkan menjadi semacam
kebutuhan yang harus terlaksana sebagai media penghiburan diri.

15
Dunia Malam di Mata Anak Muda

Masa remaja yang berlangsung antara 12-22 tahun merupakan suatu periode dalam
rentang kehidupan manusia. Dalam proses ini berlangsung perubahan biologis dan psikoogis
yang dialami remaja itu sendiri. Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa pencarian jati
diri. Dalam masa pencarian jati diri, remaja banyak sekali mengalami masalah-masalah. Tiap
aspek dalam diri remaja menimbulkan suatu permasalahan baru bagi remaja.

Dalam masa perkembangan sosialnya, berkembang sikap ‘conformity’ dalam diri


remaja. Syamsyu Yusuf (2005:198) menyebut conformity adalah kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi) atau keinginan orang lain
(teman sebaya). Perkembangan sikap konformitas dalam diri remaja dapat memberikan
dampak positif maupun negative dalam dirinya. Remaja akan megikuti apa yang
kelompoknya lakukan dan katakana.

Dari uraian di atas maka tidaklah salah jika muncul istilah ‘Ababil’ (ABG Labil)
dewasa ini. Sebutan ini  ditujukan bagi remaja yang labil. Mereka mengikuti arus
perkembangan jaman dan sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar.Dalam
perkembangan jaman yang sangat pesat, kecanggihan teknologi berperan besar dalam
pegetahuan remaja saat ini. Trend yang berkembang saat ini adalah remaja berbondong-
bondong mengikuti gaya hidup kebarat-baratan, seperti banyak yang tergiyur iklan televisi,
meniru gaya hidup selebriti yang glamour, dan lain-lain. Apa saja akan mereka lakukan agar
disebut anak gaul (tidak dibilang ketinggalan jaman).Banyak remaja yang menilai bahwa
untuk menjadi gaul harus kenal dengan dugem, minimal pernah mencoba. Kalau belum kenal
dengan dugem maka dianggap gak gaul, cupu, dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat
kebanggaan jika mereka sudah merasa gaul.

Dugem atau dunia gemerlap merupakan istilah popular untuk menunjukkan gaya
hidup orang di kota besar pada akhir pekan. Kegiatan dugem yang dikemas dengan suasana
meriah dengan sorot lampu dan suara music yang keras menjadi daya tarik tersendiri bagi
remaja yang menyebut dirinya sebagai remaja gaul. Dugem sering dilakukan di klab malam,
kafe, atau diskotik. Rokok, narkoba dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari
dugem itu sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan dengan seks bebas.
Remaja sudah tentu akan mengeluarkan banyak uang ketika mereka pergi dugem , karena
dugem membuat para pengikutnya hidup berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu, dan membuat
waktu tidur berkurang yang akan berakibat buruk pada kondisi psikis dan biologis remaja itu
sendiri.

Hal-hal yang mendorong anak muda melakukan dugem

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak muda melakukan dugem,
penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang sebagai sampel. Dari segi alasan,
mereka melakukan dugem untuk sekedar refreshing, cuci mata, dan menghilangkan stress.
Hal-hal yang mereka lakukan bervariasi, mulai dari Cuma melihat orang ajeb-ajeb, menonton
penari striptease, hingga mabuk-mabukan. Sedangkan mereka biasanya pergi dugem karena
ajakan temannya.

16
Secara umum ada tiga alasan yang membuat anak muda pergi dugem :

1. Alasan Gengsi
Perkembangan yang bisa dianggap menonjol dalam pergeseran gaya hidup yang melanda
kalangan remaja Indonesia adalah gaya hidup mereka yang secara umum cenderung
dipengaruhi oleh gaya Barat, khususnya dari Amerika Serikat. Saat ini gaya hidup yang
berasal dari budaya Barat umumnya dianggap memiliki nilai lebih oleh sebagian dari
masyarakat Indonesia. Golongan masyarakat yang memiliki gaya hidup yang “kebarat-
baratan” menganggap bahwa mereka adalah berasal dari kalangan yang lebih baik dari
golongan masyarakat yang masih memegang gaya hidup dan budaya Timur.

1. Ajakan Teman
Pertemanan merupakan salah satu faktor pendukung mengapa seseorang melakukan
suatu kegiatan. Banyak orang yang ikut melakukan suatu kegiatan di karenakan temannya
melakukan kegiatan tersebut. Begitu juga halnya dengan beberapa clubbers yang melakukan
dugem. Teman merupakan salah satu faktor utama mengapa seorang clubber melakukan
kegiatan dugem. Beberapa clubbers mengatakan bahwa ia melakukan dugem karena semua
temannya melakukan dugem.

1. Kejenuhan dan Hiburan


Setiap manusia pasti akan merasakan kejenuhan dalam hidupnya dan akan
membutuhkan hiburan guna menghilangkan kejenuhan tersebut. Hal ini juga terjadi pada
clubers yang biasa melakukan dugem. Salah satu alasan yang sering dikemukakan clubber
tentang mengapa mereka dugem adalah untuk menghilangkan stress dan menyelesaikan
permasalahan. Para clubber umumnya beralasan bahwa mereka melakukan dugem
dikarenakan memerlukan hiburan setelah melakukan berbagai aktivitas sehari penuh. Bagi
para clubber melakukan dugem adalah salah satu cara menghilangkan kejenuhan yang
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Negative dan positive Dunia malam

Dari uraian- uraian yang telah penulis jabarkan di atas,  dapat ditemukan beberapa
hal  yang negative dari dunia malam, yaitu :

1.  Membuat seseorang masuk kedalam gaya Hedonisme


Hedonisme adalah sebuah gaya hidup dimana penganutnya berfikir kalau hidup
adalah untuk bersenang-senang. Secara sadar atau tidak, Dugem menjerumuskan
penikmatnya ke gaya hidup satu ini, Karena kegiatan dugem ini dilakukan hanya untuk
bersenang-senang, foya-foya dan hidup penuh keglamoran.

1.   Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa


Dugem bisa menjerumuskan kita kedalam dosa, karena disana, banyak sekali barang-
barang yang dilarang oleh semua agama diseluruh dunia: Miras, Narkoba dan Kemaksiatan.
Kebanyakan, orang-orang yang datang ke Diskotik pada awalnya menepis kalau mereka akan
terjerumus. Awalnya mereka hanya meminum miras oplosan seteguk atau dua teguk. Namun,
ini adalah awal dari keterjerumuan mereka. Dunia gemerlap selalu dikaitkan dengan Narkoba
dan Kemaksiatan.   Mabuk adalah awal yang cemerlang untuk mengkonsumsi barang haram

17
lainnya, bahkan menuju ke dalam perzinaan. Hal yang paling berbahaya adalah mereka akan
melupakan Tuhan.

1.   Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang tua kita


Tentu saja untuk bisa pergi ke Diskotik, seseorang memerlukan ongkos yang lumayan
besar. Khususnya para remaja, mereka akan menggunakan uang pemberian dari orang tua
mereka. Jika kita melihat di luar sana, jangankan untuk pergi ke diskotik, untuk makan saja,
mereka harus banting tulang. Orang tua kita juga demikian, sangat tidak bijaksana jika kita
menghambur-hamburkan uang orang tua kita untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.

1.   Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga


Biasanya, mereka yang baru pulang dari Diskotik pasti akan pulang pada waktu pagi
hari kerumah dengan keadaan teler (mabuk) akibat pengaruh alkohol berlebihan. Sadar atau
tidak, ini bisa mencoreng nama baik keluarga mereka. Bila tetangga mereka melihat kelakuan
mereka, pasti mereka bakal dicap sebagai orang yang katakanlah, berperilaku buruk. dan
otomatis akan mencoreng dan membuat malu keluarga mereka.

1. Dugem merusak masa depan Anak Muda


Generasi muda harusnya menjadi asset berharga negeri ini sebagai penerus bangsa
yang membanggakan. Akan tetapi, pengaruh budaya barat dan gaya hidup metropolis 
membuat tak sedikit kaum muda terjerumus ke dalam hingar-bingar dunia malam yang begitu
menghanyutkan. Mereka lupa waktu dan lupa tujuan. Masa produktif untuk belajar, berkreasi,
dan mengeksplorasi bakat minat mereka seakan sirna tergantikan oleh kegiatan malam yang
begitu tak bermanfaat. Kuliah terbengkalai, hidup tidak teratur dan kacau, dan mereka
menjadi malas menuntut ilmu sebagai jalur menuju masa depan mereka dikarenakan berbagai
faktor seperti biaya hidup menipis, kondisi kesehatan menurun, dan rasa kelelahan yang
membuat mereka malas untuk mengikuti perkuliahan di kampus.

1. Dugem  membuat  penyimpangan norma-norma masyarakat


Banyak kasus-kasus penyimpangan terhadap norma-norma yang seringkali dilakukan
oleh para peminat hiburan tersebut seperti free sex, mengkonsumsi narkoba, mabuk-
mabukan,hingga tindakan kriminal seperti pencurian yang dilakukan para pelakunya agar
senantiasa bisa menikmati hiburan tersebut.

Sebenarnya hiburan atau gaya hidup sejenis ini bisa menjadi alternatif pelepas
kejenuhan bagi para mahasiswa tanpa harus berdampak negatif pada diri kita sendiri jika kita
bisa mengikutinya secara bertanggung jawab dan tidak berlebihan.

Adapun manfaat baik yang bisa kita dapatkan selain sebagai sarana hiburan semata.

1.  Referensi pengamatan social


Yakni pengalaman yang kita rasakan ketika masuk ke bar atau diskotik bisa kita
jadikan referensi pengamatan sosial kita secara langsung yang nantinya bisa kita kemukakan
dalam berbagai jenis karya penulisan atau tugas-tugas essay bagi para mahasiswa yang
mengambil prodi jurusan sosial.

18
1. Menambah teman dan jaringan
Adapun mahasiswa yang mengakui bahwa dengan mengikuti gaya hidup semacam ini
mereka bisa menambah teman dan jaringan.

1. Sebagai sumber penghasilan


Bahkan kenyataannya banyak juga sebagian dari mahasiswa yang menggantungkan
hidup dari tempat-tempat hiburan malam dengan bekerja secara part time sebagai disc jockey
(DJ), dancer, musisi / band, hingga waiters / pelayan.

Jadi, alternatif hiburan dunia gemerlap (dugem) yang seringkali mendapat respon
negatif di kalangan masyarakat ternyata juga memiliki manfaat positif selain sebagai media
untuk melepas rasa kejenuhan. Bagi para mahasiswa, alternatif hiburan dan tempat-tempat
hiburan seperti ini bisa memberi dampak negatif dan juga dampak positif. Semua itu
tergantung pada diri kita masing-masing. Jika kita mampu memanfaatkannya secara bijak dan
bertanggung jawab, maka banyak manfaat yang dapat kita ambil sebagai referensi
pengamatan hingga sebagai tempat untuk melakukan kerja part time selain sebagai sarana
hiburan. Namun, jika kita tidak bisa mengontrol gaya hidup tersebut, maka kita bisa
terjerumus kepada hal-hal yang bisa merugikan kita sendiri seperti biaya hidup terkuras /
pemborosan, kondisi tubuh kurang fit sehingga menimbulkan rasa malas, melakukan tindak
penyimpangan / kriminal seperti mencuri, memakai narkoba, free sex, bahkan kegiata
akademik / aktivitas perkuliahan di kampus menjadi terganggu. Maka, pilihlah sarana hiburan
yang sesuai dan sekiranya kita bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah kita lakukan.

Upaya dan Tindakan Mengatasi Pengaruh Negative  Dunia


Malam
Meskipun dunia malam tidak seutuhnya hanya berdampak positif tapi dalam
kenyataannya banyak sekali penikmatnya yang terjerumus ke hal negative. Untuk itu
diperlukan upaya dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak hanya anak muda itu
sendiri, Peran orang tua dan masyarakat juga ikut andil dalam masalah ini.

1. Peran orang tua


Pertama, harus ada kemauan dari orangtua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak
harmonis di keluarga akan menyebabkan anak mencari tempat hiburan malam untuk
menghilangkan kegalauan hatinya. Orangtua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan
perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja,
lembut, merendahkan suaranya. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong
orang lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab sebagai
orangtua mutlak diperlukan. Orangtua harus tau apa saja yang dilakukan anaknya di luar dan
bagaimana cara mengatasi persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.

1. Peran masyarakat
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan social remaja. Untuk itu
lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya
kriminalitas dan hal-hal menyimpang yang dilakukan remaja. Keberadaan karang taruna di
rasa tepat untuk mengkoordinir remaja dalam berorganisasi dan melakukan hal yang positif.

19
1. Peran pemerintah
Pemerintah merupakan tonggak penerapan kebijakan. Kenapa para remaja dengan
mudahnya keluar masuk diskotik, club, tempat karaoke, dan sejenisnya, sepertinya perlu
dipikirkan ulang. Pembatasan umur untuk masuk tempat hiburan dan kurang ketatnya
peraturan di tempat hiburan tersebut membuat remaja gampang berlalu lalang. Razia aparat
kepolisian pun serasa tidak pernah membuat mereka kapok. Ada baiknya pemerintah
mengkaji ulang akan masalah ini, agar anak muda generasi bangsa bisa menjadi penerus
bangsa yang berkompeten.

A.  Perilaku Remaja Dalam Masyarakat Modern


Perilaku remaja saat ini cenderung mendekati perilaku yang negatif tidak memungkiri
karena semakin berkembangnya era globalisasi gaya hidup dan perilaku remaja saat ini, di
dalam sebuah pergaulan remaja indonesia sudah tercampur dengan gaya pergaulan dari luar,
alhasil banyak kebudayaan indonesia tidak menjadi tradisi di kalangan remaja, perilaku
dianggap sebagai sesuatu yang tidak di tujukan oleh seseorang sehingga dapat di sebutan
dengan sesuatu tindakan sosial yang amat mendasar oleh sebagian manusia tindakan manusia
tidak sama dengan perilaku sosial karna perilaku manusia adalah perilaku yang khusus  di
tunjukan oleh manusia.
Namun saat ini masyarakat telah menunjukan perilaku sosial yang ada pada individu,
seperti ketrgantungan dengan pergaulan yang ada seperti di kalangan remaja saat ini
berpacaran dengan mesra di depan umum dan lain-lain, menurut remaja jaman sekarang di
anggap menjadi kebiasaan, namun kebiasaan itu telah di campur tangankan dengan pergaulan
di negara lain yang  pergaulan di luar menganut pergaulan bebas.
Akan tetapi sebuah pergaulan bisa di hindari jika individu tersebut memiliki kekuatan
iman yang ada pada dirinya, agar tidak menyalah gunakan pergaulan yang sekarang sedang
merajalela di kalangan remaja, dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah dampak
kejahatan yang ada di dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang kejahatan di
dunia karena ke salahan dari individu itu bergaul.
Namun tidak semua remaja yang bisa melakukan pergaulan yang negatif namun ada
remaja yang mengetahu pergaulan yang begitu luas namun tidak di lakukan atau di contoh
dalam kehidupannya faktor utama kesalahan dari pergaulan remaja itu bagaimana lingkuan
yang ada di sekitar individu

B.   Remaja dan Lingkungan Sosial


Lingkungan social meliputi teman sebaya, masyarakat dan sekolah. Sekolah
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi remaja, karena selain dirumah sekolah adalah
lingkungan kedua dimana remaja banyak melakukan berbagai aktifitas dan interaksi social
dengan teman-temannya.
Masalah yang dialami remaja yang bersekolah lebih besar dibandingkan yang tidak
bersekolah. Hubungan dengan guru dan teman-teman di sekolah, mata pelajaran yang berat
menimbulkan konflik yang  cukup besar bagi remaja. Pengaruh guru juga sanagt besar bagi
perkembangan remaja, karena guru adalah orang tua bagi remaja ketika mereka berada
disekolah.
Pada masa remaja, hubungan social memiliki peran yang sangat penting bagi remaja.
Remaja mulai memperluas pergaulan sosialnya dengan teman teman sebayanya. Remaja
lebih sering berada diluar rumah bersama teman teman sebayanya, karena itu dapat
dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebayanya pada sikap, minat, penampilan dan
perilaku lebih besar daripada pengaruh orang tua.

20
Brown (1997) menggambarkan empat cara khusus, bagaimana terjadinya perubahan
kelompok teman sebaya dari masa kanak-kanak ke masa remaja :
a.  Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya dibandingkan pada anak-
anak. Pada usia 12 tahun, remaja awal mulai menjauhkan diri dari orang dewasa dan
mendekatkan diri dengan teman sebaya.
b.  Remaja berusaha menghindari pengawasan yang ketat dari orang tua dan guru dan ingin
mendapatkan kebebasan. Mereka mencari tempat untuk bertemu dimana mereka tidak terlalu
diawasi. Meskipun dirumah mereka ingin mendapatkan privasi dan tempat dimana mereka
dapat mengobrol dengan teman temannya tanpa didengar oleh keluarganya.
c.  Remaja mulai banyak berinteraksi dengan teman sebaya dari jenis kelamin yang berbeda.
Walaupun anak perempuan dan laki laki berpartisipasi dalam kegiatan dan berkelompok
persahabatan yang berbeda selama masa pertengahan kanak-kanak, tetapi pada masa remaja
interaksi dengan remaja yang berbeda jenis semakin meningkat, sejalan dengan semakin
menjauhnya remaja dengan orang tua mereka.
d.  Selama masa remaja, kelompok teman sebaya menjadi lebih memahami nilai-nilai dan
perilaku dari sub-budaya remaja yang lebih besar. Mereka juga mengidentifikasikan diri
dalam kelompok pergaulan tertentu

C.  Perilaku remaja sekarang dengan media komunikasi


Pada zaman sekarang sudah banyak sekali perilaku remaja yang berubah akibat media
komunikasi.contohnya media komunikasi  dalam hal negatif  pergaulan remaja yaitu melihat
video asusila dan  dalam hal positifnya yaitu handpone untuk berkomunikasi dengan jarak
yang jauh.
Media komunikasi itu dapat digunakan dalam hal positif ataupun negatif,itu
tergantung dari remaja itu sendiri dan juga faktor modernisasi yang terus berkembang dan
ketidak siapan  remaja menerima  pengaruh dalam modernisasi atau teknologi yang dapat
menimbulkan kegoncangan masa ataupun kemajuan masa depan dan menimbulkan perilaku
positif ataupun negatif. perilaku tersebut timbul karena keingintahuan remaja itu sendiri
dalam hal komunikasi.

D.  Masalah perilaku remaja dan peranan orang tua


Sebagian orang mengatakan masa remaja adalah masa yang energik,dinamis,kritis
masa yang paling indah, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa masa remaja masa rawan
dan masa nyentrik. karena manusia itu semakin perkembang dari anak-anak menjadi remaja
lalu menjadi dewasa itu disebut fase kehidupan atau transisi. dan masalah yang di hadapipun
semakin sulit.
Perilaku remaja yang menyimpang itu di akibat kan karena kurangnya persiapan dari
remaja itu sendiri dalam menghadapi suatu masalah yang terus datang. Dan juga peranan dari
orang tua yang kurang dalam perhatian kepada anaknya karena faktor orang tua juga dapat
menyebabkan remaja itu sendiri menjadi menyimpang. Orang tua harus lebih perhatian
kepada anaknya terutama dalam perilaku anaknya. Karena faktor orang tua itu sangat penting.
Oleh kareana itu peranan orang tua itu sangat penting dalam perilaku anaknya. apa
lagi jika anak itu sudah tumbuh menjadi remaja,karena masa remaja itu masa yang ingin
mencoba suatu hal yang baru dalam hidupnya. Orang tuanya harus bisa mengajarkan perilaku
yang baik kepada anaknya dari kecil.

E.   Islam dan pergaulan remaja


Islam adalah agma yang baik dan adil,sesungguhnya islam itu member perhatian
terhadap remaja sekarang yang terus berubah.remaja adalah penerus orang tua,agama,dan

21
juga sebagai insane muslim yang berakhlak karimah.Tragisnya bahwa mayoritas remaja
islam sekarang ini sudah banyak yang mengikuti budaya barat yang terus
berkembang.misalnya budaya yang buruk yang di ikuti remaja muslim sekarang yaitu gaya
berbusana dan tingkah laku buruk yang dilakukan. Semua akibat dari pergaulan yang kurang
baik yang dihasilkan dari apa yang mereka lihat dan rasakan  dalam kehidupan sehari-
harinya.merebaknya teknologi dan insformasi yang semakin berkembang memang membawa
remaja menjadi lebih memahami tentang perkembang teknologi tapi juga membawa dampak
negatif  bagi etika remaja muslim.

Contoh-contoh menurunnya akhlak remaja yang buruk akibat seirimg perubahan


zaman dan masuknya budaya asing yang buruk.
a.   Tawuran antar remaja
b.   Kriminalitas
c.   Perzinahan yang dilakaukan oleh remaja
Contoh tersebut adalah bukti menerunnya akhlak remaja yang smakin buruk.oelh
karena itu iman dan taqwa yang kuat itula yang akan mampu mengendalikan diri seseorang
sehimgga sanggup melakukan yang baik dan meniggal kan yang buruk .iman dan takwa
itulah yang dapat secara pasti menjadi landasan akhlak.jadi,kemerosatan remaja itu sebnernya
dapat dikurangi dengan cara memberikan pendidikan keimanan dan ketakwaan kepada
generasi muda sekarang.dan sekarang banyak juga pesantren yang yang bagus agar remaja-
remaja sekarang menjadi remaja yang beriman dan bertakwa.
Inti agama adalah iman.jadi,iman tidak hanya dengan diajarkan melalui
sekolah,pesantren pengatuhan tentang iman keimanan, dan keberimanan. pengajaran itu
hanya bersiafat kognitif saja.Adapun,keimanan itu adalah sesuatu yang berada didalam hati
(al-qalb).Jadi,keimanan itu bukan dikepala ataupun bukan berupa pengetahuan. Keimanan itu
bukan persoalan kognitif saja.

3. Ringkasan dan Kerangka Berpikir


Berdasarkan teori tersebut,dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang
menyebabkan kekerasan.Dengan itu,harus terdapat upaya penyelesaian yang
tepat.Seperti,dalam segi lingkungan.Lingkungan yang merupakan tempat tinggal harus
memiliki dampak yang positif,contohnya dirumah dan disekolah.Peran orang tua dirumah
sangat penting untuk membimbing remaja tersebut dan juga peran guru dan teman sangat
membantu jika sedang menghadapi masalah (konflik).Dengan itu,tindak kekerasan tidak akan
ada lagi pada dunia malam.Integrasi dan kehidupan remaja tersebut terbebas dari dampak
negatif yang akan mengganggu masa depannya.
Cara pencegahan pertama yaitu dengan tindakan Preventif yaitu pencegahan dengan
cara pendidikan informal (keluarga),pendidikan formal (sekolah) atau juga melalui
pendidikan nonformal (masyarakat).
Pendidikan informal (keluarga) adalah pendidikan pertama yang akan diajarkan oleh
seorang anak. Maka orang tua harus menanamkan pendidikan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak itu misalnya pendidikan agama yaitu mengajarkan keimanan,akhlak dan
ibadah. Dan jagalah hubungan kasih sayang yang adil terhadap semua anggota keluarga.
Pendidikan formal (sekolah) adalah pendidikan kedua setelah keluarga yang penting
untuk perkembangan perilaku remaja sekarang.terutama dalam pembinaan sikap mental
,pengetahuan dan keterampilan remaja itu sendiri yaitu pembinaan untuk menumbuhkan

22
remaja-remaja yang dinamis,kritis dan cepat dalam mengambil tindakan.usaha ini dapat
mengurangi sikap penyimpangan dalam perilaku remaja sekarang.
Dan Pendidikan nonformal (masyarakat) adalah tempat pendidikan ketiga setelah
keluarga dan sekolah.Pembinaan-pembinaan dalam masyarakat juga sangat penting dalam
perkembangan perilaku remaja sekarang yaitu pembinaan untuk meningkatkan pendidikan
kepramukaan, penyuluhan mental agama dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positf seperti
Palang Merah Remaja, Karang Taruna,Remaja Masjid,dan usaha-usaha lainnya.
Cara pencegahan kedua yaitu dengan Tindakan Represif  yaitu tindakan dengan
hukuman yang bertujuan untuk remaja yang melakukan kenakalan. tetapi yang bertujuan
untuk mendidikan.misalnya, Razia terhadap barang-barang atau alat yang digunakan untuk
kenakalan remaja dan jika terbukti mereka berbuat kenakalan mungkin mereka bisa diberi
peringatan dan hukuman yang ringan agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya yang
salah.
Berikanlah hukuman yang sifatnya mendidik dan menolong, agar mereka menyadari
kesalahannya.sehingga mereka memperoleh harga dirinya. Dan dapat menyelesaikan masalah
dengan baik.Hukuman dengan tindakan represif itu dapat dilakukan dengan lisan ataupun
perbuatan yang mendidik remaja itu sendiri.
Cara pencegahan ketiga yaitu dengan tindakan kuratif yaitu tindakan dengan
rehabilitasi (pemulihan ),tindakan ini merupakan pembinaan khusus untuk memecahkan dan
menangulangi problema kenakalan remaja.pembinaan ini memberikan kesan yang
baik,bahwa setiap remaja itu diberikan dorongan ,perbaikan dan kesempatan bagi remaja itu
agar menjadi kembali baik sesudah remaja itu merenungi perbuatannya yang salah dan yang
dianggap tidak wajar atau tercela.Pembinaan ini dapat  juga di artikan sebagai usaha atau
upaya untuk memeperbaiki kembali sikap dan perilaku remaja yang melakukan kenakalan
atau perbuatan yang tidak baik dengan tujuan remaja memeperoleh kehormatan yang baik di
tengah-tengah pergaulan social dan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

4. Hipotesis
Berdasarkan konsep-konsep yang telah dituangkan dalam kerangka berpikir,maka
hipotesis (Ha) yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :
1. Bahwa masih sering terjadi kekerasan dalam dunia malam pada kalangan remaja
2. Banyak faktor yang memicu terjadinya kekerasan dalam dunia malam dalam kalangan
remaja
3. Upaya penyelesaian harus segera dilakukan untuk menghindari terjadinya kekerasan
dalam dunia malam pada kalangan remaja
4. Dampak yang diakibatkan sangat merugikan banyak orang seperti,korban maupun
pelaku itu sendiri.

23
BAB III
METODE PENELITIAN

1. JENIS PENELITIAN DAN LOKASI PENELITIAN


Pengaruh kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat ini yang
menyebabkan konflik yang berujung kekerasan hingga menjadikan kehidupan masing-masing
remaja tidak dapat menentukan masa depanya masing-masing.Tujuanya ialah untuk
memperoleh informasi yang diinginkan dari berbagai orang yang dipilih secara acak yang
jawabannya ada pada angket

Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Tempat hiburan malam di
Bengkulu

2. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah remaja yang pernah terlibat dalam kekerasan dalam dunia
malam

3. OBJEK PENELITIAN
Populasi yang diambil adalah remaja. Sampel yang digunakan dalam penelitian
sekitar 20 remaja

4. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel yang sederhana artinya subjek
penelitian memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi sampel.Teknik sampling
probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan
dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk
menjadi  sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel
yang representatif.Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara
seperti,teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling.

5. MANFAAT PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA


Penelitian ini merupakan penelitian angket, sehingga memerlukan responden yang
benar jawabannya untuk menggambarkan persoalan yang diinginkan untuk itu digunakan
angket tertutup.

Setelah diperoleh data dari responden akan dilakukan analisis data menggunakan
lembar matriks dan pengodingan

24
A.KODING
N Kolom Kode Keterangan
O
1. Apa jenis kelamin anda ? 1-2 1. Laki-laki
2. Perempuan
2. Apa status anda saat ini ? 1-5 1. Pelajar
2. Mahasiswa
3. Bekerja
4. Pengangguran
5. Tidak memiliki status
3. Menurut anda, apa cara yang tepat 1-3 1. Menyiapkan polisi dan tim
untuk menanggulangi kekerasan ? pengaman untuk mengawasi acara
2. Membiarkan acara berlangsung
tanpa tim pengaman
3. Mengumumkan dan membuat
persetujuan agar tidak aka nada
kerusuhan saat acara berlangsung
4. Apakah anda pernah mengalami 1-4 1. Pernah
kekerasan? 2. Tidak pernah
3. Ingin mencoba
4. Pernah melihat
5. Jika pernah, bagaimana perasaan 1-7 1. Trauma
atau sikap anda setelah aksi 2. Takut
tersebut terjadi ? 3. Menjadi lenih pendiam
4. Shock
5. Menjadi lebih waspada
6. Menjadi lebih temperamental
7. Ikut melakukan kekerasan untuk
membalas dendam
6. Jika pernah, Apa yang pelaku 1-5 1. Memukul saya
lakukan terhadap anda ? 2. Menyakiti saya
3. Membentak saya
4. Mengajak berkenalan
5. Tidak pernah
7. Dimana pertama kali anda 1-7 1. Berita televisi
mengetahui aksi kekerasan remaja 2. Surat harian/Koran
terutama di dunia malam terjadi 3. Internet
4. Pernah melihat secara langsung
5. Cerita dari teman

25
6. Pernah terlibat aksi kekerasan
7. Pernah menjadi korban kekerasan
8. Bagaimana perasaan anda setelah 1-4 1. Biasa saja
mengetahui adanya aksi 2. Takut
kekerasan remaja di dunia 3. Shock
malam ? 4. Cemas
9. Apakah lingkungan tempat anda 1-2 1. Ya
tinggal termasuk wilayah yang 2. Tidak
aman dari kekerasan sesame
remaja ?
10. Menurut anda dimanakah tempat 1-5 1. Café
yang rentan terjadi aksi 2. Hotel tempat acara party
kekerasan remaja pada dunia 3. Rumah
malam ? 4. Pinggir jalan
5. Tempat nongkrong
11. Dengan adanya aksi kekerasan 1-3 1. Ya
remaja ini apakah anda merasa 2. Tidak
lingkugan masyarakat menjadi 3. Biasa saja
tidak aman ?
12. Menurut anda, apakah penyebab 1-6 1. Dendam lama
pelaku kekerasan melakukan 2. Tidak suka dengan prilaku korban
kekerasan ? 3. Akibat tidak senang disenggol
4. Mabuk
5. Korban membuat kerusuhan
6. Semua jawaban benar
13. Menurut anda, apa saja kerugian 1-5 1. Fisik
yang dialami jika terjadi aksi 2. Mental
kekerasan ? 3. Materi/harta benda
4. Pikiran terganggu
5. Semua jawaban benar
14. Apakah anda pernah melakukan 1-2 1. Ya
aksi kekerasan terhadap seseroang 2. Tidak
?
15. Jika pernah, mengapa anda lebih 1-7 1. Kekerasan merupakan cara
memilih melakukan kekerasan termudah menyelesaikan masalah
dibandingkan degan cara lain ? 2. Terbawa emosi
3. Tidak terima dengan prilaku korban
4. Diajak teman
5. Membantu teman
6. Tidak tahu

26
7. Membela diri
16. Apakah kekerasan terhadap 1-3 1. Ya
remaja harus dihilangkan ? 2.Tidak
3. Biasa saja
17. Apa yang anda lakukan jika 1-5 1. Hanya berdiam diri
melihat seseorang mengalami 2. Kabur
kekerasa ? 3. Memanggil satpam/polisi
4. Langsung menolongnya
5. Menyaksikannya
18. Menurut anda , mengapa aksi 1-4 1. Teman-teman pelaku kekerasan
kekerasan dapat menyebar luas ikut membantu
yang hanya berawal dari 2 orang 2. Orang yang ingin melerai ikut
saja ? tersulut emosi
3. Para pelaku memang sudah
menyiapkan pasukannya
4. Orang-orang disekitar kejadian ikut
emosi karena terkena pukulan
19. Bagaimana cara paling efektf 1-5 1. Musyawarah
menyelesaikan aksi kekerasan 2. Mengadakan perjanjian
ini ? 3. Memanggil polisi
4.Diselesaikan dengan bantuan pihak
ketiga
5. Tidak diselesaikan
20. Apa yang terjadi jika tindak 1-4 1. Kekerasan akan terus berlanjut ke
kekerasan tersebut tak berhasil lain tempat
diselesaikan? 2.akan bisa saja
3. Pelaku akan melupakan kejadian
tersebut
4. Aakan menimbulkan kerusuhan
lainnya

27
B.TABEL MATRIKS
KOLOM
NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 2
RESPON 2 3 4 5 6 7 8 9 0
DEN
1. Aldi 1 1 1 1 7 5 6 1 1 2 1 6 5 1 3 1 4 1 3 1
2. Aldo 1 1 1 1 7 1 1 1 1 5 1 6 5 1 7 1 4 2 3 4
3. Rama 1 1 3 2 5 5 1 1 1 2 1 2 1 2 6 1 3 2 1 1
4. Syamsu 1 1 1 1 6 1 1 1 1 2 1 4 5 1 6 3 2 1 2 1
5. Rega 1 1 3 1 5 1 6 1 1 2 1 2 5 1 2 1 2 3 3 4
6. Tatap 1 1 1 1 5 1 1 1 1 2 1 5 5 1 7 1 4 3 2 1
7. Fadhil 1 1 1 1 5 1 5 1 1 2 1 5 5 1 3 1 3 3 3 4
8. Deni 1 3 1 2 4 5 4 3 1 2 1 5 5 1 2 1 3 3 3 4
9. Gusti 1 2 1 1 7 2 1 1 1 2 1 6 5 1 1 1 4 4 3 1
10. Ganang 1 2 1 1 5 1 4 1 1 2 1 4 5 1 2 1 3 1 1 4
11. Pami 1 1 1 1 7 1 6 1 1 2 1 6 5 1 7 1 4 3 3 1
12. Refky 1 1 1 1 4 2 5 1 1 5 1 6 5 1 2 1 4 4 1 4
13. Pranola 2 1 1 4 5 5 4 2 1 2 1 4 5 2 6 1 3 1 3 4
14. Wika 2 1 1 1 5 2 1 3 1 2 1 6 5 2 6 1 3 1 3 1
15. Sukma 2 1 3 4 4 1 4 2 1 2 1 6 5 1 7 1 3 3 3 4
16. Amer 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 6 1 2 4 3 1
17. Titen 2 1 1 2 5 5 5 3 1 2 1 2 5 1 3 1 2 1 4 1
18. Dena 2 1 3 2 4 5 1 3 1 2 1 5 1 2 6 1 2 4 3 1
19. Ipoy 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 5 1 2 2 2 1 3 4
20. Yeni 2 1 1 4 2 5 1 2 1 2 1 4 5 2 6 1 2 3 3 4

28
C.TABULASI SEDERHANA DAN SILANG
1. 1. Laki-laki 12 3
2. Perempuan 8 2
2. 1. Pelajar 17 4,25
2. Mahasiswa 2 0,5
3. Bekerja 1 0,25
4. Pengangguran - -
5. Tidak memiliki status - -
3. 1. Menyiapkan polisi dan tim 16 4
pengaman untuk mengawasi
acara - -
2. Membiarkan acara
berlangsung tanpa tim 4 1
pengaman
3. Mengumumkan dan
membuat persetujuan agar
tidak aka nada kerusuhan saat
acara berlangsung
4. 1. Pernah 13 3,25
2. Tidak pernah 4 1
3. Ingin mencoba - -
4. Pernah melihat 3 0,75
5. 1. Trauma 1 0,25
2. Takut 2 0,5
3. Menjadi lenih pendiam - -
4. Shock 4 1
5. Menjadi lebih waspada 8 2
6. Menjadi lebih 1 0,25
temperamental 4 1
7. Ikut melakukan kekerasan
untuk membalas dendam
6. 1. Memukul saya 8 2
2. Menyakiti saya 5 1,25
3. Membentak saya - -
4. Mengajak berkenalan - -
5. Tidak pernah 7 1,75
7. 1. Berita televisi 10 2,5
2. Surat harian/Koran - -
3. Internet - -
4. Pernah melihat secara 4 1

29
langsung 3 0,75
5. Cerita dari teman 3 0,75
6. Pernah terlibat aksi - -
kekerasan
7. Pernah menjadi korban
kekerasan
8. 1. Biasa saja 11 2,75
2. Takut 5 1,25
3. Shock 4 1
4. Cemas - -
9. 1. Ya 20 5
2. Tidak - -
10. 1. Café - -
2. Hotel tempat acara party 18 4,5
3. Rumah - -
4. Pinggir jalan - -
5. Tempat nongkrong 2 0,5
11. 1. Ya 20 5
2. Tidak - -
3. Biasa saja - -
12. 1. Dendam lama - -
2. Tidak suka dengan prilaku 5 1,25
korban - -
3. Akibat tidak senang 4 1
disenggol 4 1
4. Mabuk 7 1,75
5. Korban membuat kerusuhan
6. Semua jawaban benar
13. 1. Fisik 3 0,75
2. Mental - -
3. Materi/harta benda - -
4. Pikiran terganggu - -
5. Semua jawaban benar 17 4,25
14. 1. Ya 14 3,5
2. Tidak 6 1,5
15. 1. Kekerasan merupakan cara 1 0,25
termudah menyelesaikan
masalah 5 1,25
2. Terbawa emosi 3 0,75
3. Tidak terima dengan prilaku - -

30
korban - -
4. Diajak teman 7 1,75
5. Membantu teman 4 1
6. Tidak tahu
7. Membela diri
16. 1. Ya 18 4,5
2.Tidak 1 0,5
3. Biasa saja 1 0,5
17. 1. Hanya berdiam diri - -
2. Kabur 7 1,75
3. Memanggil satpam/polisi 7 1,75
4. Langsung menolongnya 6 1,5
5. Menyaksikannya - -
18. 1. Teman-teman pelaku 7 1,75
kekerasan ikut membantu
2. Orang yang ingin melerai 2 0,5
ikut tersulut emosi
3. Para pelaku memang sudah 7 1,75
menyiapkan pasukannya
4. Orang-orang disekitar 4 1
kejadian ikut emosi karena
terkena pukulan
19. 1. Musyawarah 3 0,75
2. Mengadakan perjanjian 2 0,5
3. Memanggil polisi 14 3,5
4.Diselesaikan dengan bantuan 1 0,25
pihak ketiga
5. Tidak diselesaikan - -
20. 1. Kekerasan akan terus 10 2,5
berlanjut ke lain tempat
2.akan bisa saja -
-
3. Pelaku akan melupakan -
-
kejadian tersebut
4. Aakan menimbulkan 2,5
10
kerusuhan lainnya
JUMLAH 400 100

1. Apa jenis kelamin anda ?

Kategori Tally F %

31
Laki-laki IIIII IIIII II 12 60
Perempuan IIIII III 8 40
Total 20 100

Kategori F %
Laki-laki 12 60
Perempuan 8 40
Total 20 100
Generalisasi 1 : Rata-rata (mean) adalah laki-laki, sehingga modus atau frekuensinya adalah
laki-laki. Hal ini terlihat dari 20 responden, 12 orang atau 60% adalah laki-laki

2. Apa status anda saat ini ?

Kategori Tally F %
Pelajar IIIII IIIII IIIII II 17 85
Mahasiswa II 2 10
Bekerja I 1 5
Pengangguran - - -
Tidak memiliki status - - -
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Pelajar 9 45 8 40 17 85
Mahasiswa 2 10 - - 2 10
Bekerja 1 5 - - 1 5
Pengangguran - - - - -
Tidak memiliki - - - - -
status
Total 12 60 8 40 20 100

32
Generalisasi 2 : Rata –rata ( mean) adalah pelajar sehingga modus atau frekuensinya adalah
pelajar. Hal ini terlihat dari 20 orang yang dijadikan responden 17 atau 85% adalah berstatus
sebagai pelajar.

3. Menurut anda, apa cara yang tepat untung menanggulangi kekerasan ?

Kategori Tally F %
Menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk IIIII IIIII IIIII I 16 80
mengawasi acara
Membiarkan acara berlangsung tanpa tim pengaman - - -
Memngumumkan dan membuat persetujuan agar tidak IIII 4 20
aka nada kerusuhan saat acara berlangsung
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk 10 50 6 30 16 80
mengawasi acara
Membiarkan acara berlangsung tanpa tim - - - - - -
pengaman
Memngumumkan dan membuat persetujuan 2 10 2 10 4 20
agar tidak aka nada kerusuhan saat acara
berlangsung
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 3 : Rata-rata (mean) adalah menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk
mengawasi acara untuk menanggulangi adanya kekerasan sehingga modus dan frekuensinya
adalah menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk mengawasi acara. Hal ini terlihat dari 20
orang responden 16 atau 80% memilih jawaban tersebut.

4. Apakah anda pernah mengalami kekerasan?

Kategori Tally F %
Pernah IIIII IIIII III 13 65
Tidak pernah IIII 4 20

33
Ingin Mencoba - - -
Pernah melihat III 3 15
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Pernah 10 50 3 15 13 65
Tidak pernah 2 10 2 10 4 20
Ingin mencoba - - - - - -
Pernah melihat - - 3 15 3 15
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 4 : Rata rata(mean) adalah pernah (mengalami kekeraan) sehingga modus dan
frekuensinya adalah pernah. Hal ini terlihat dari 20 responden, 13 orang atau 65% adalah
pernah

5. Jika pernah, bagaimana perasaan atau sikap anda setelah aksi tersebut terjadi ?

Kategori Tally F %
Trauma I 1 5
Takut II 2 10
Menjadi lebih pendiam - - -
Shock IIII 4 20
Menjadi lebih waspada IIIII III 8 40
Menjadi sedikit temperamental I 1 5
Ikut melakukan kekerasan untuk membalas IIII 4 20
dendam
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Trauma - - 1 4 1 5
Takut - - 2 10 2 10

34
Menjadi lebih pendiam - - - - - -
Shock 2 10 2 10 4 20
Menjadi lebih waspada 5 25 3 15 8 40
Menjadi sedikit temperamental 1 5 - - 1 5
Ikut melakukan kekerasan untuk 4 20 - - 4 20
membalas dendam
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 5 : Rata-rata (mean) adalah menjadi lebih waspada sehingga modus dan
frekuensinya adalah menjadi lebih waspada . Hal ini terlihat dari 20 responden, 8 orang atau
40% memilih jawaban menjadi lebih waspada.

6. Jika pernah, apa yang pelaku kekerasan lakukan terhadap anda ?

Kategori Tally F %
Memukul saya IIIII III 8 40
Menyakiti saya IIIII 5 25
Membentak saya - - -
Mengajak berkenalan - - -
Tidak pernah IIIII II 7 35
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Memukul saya 7 35 1 5 8 40
Menyakiti saya 2 10 3 15 5 25
Membentak saya - - - - - -
Mengajak - - - - - -
berkenalan
Tidak pernah 3 15 4 20 7 35
Total 12 60 8 40 20 100

35
Generalisasi 6 : Rata-rata (mean) adalah memukul saya sehingga modus dan frekuensinya
juga adalah memukul saya. Hal ini terlihat dari 20 responden, 8 orang atau 40% memilih
jawaban memukul saya.

7. Dimana pertama kali anda mengetahui aksi kekerasan terutama di dunia malam terjadi ?

Kategori Tally F %
Berita televisi IIIII IIIII 10 50
Surat harian/Koran - - -
Internet - - -
Pernah melihat secara IIII 4 20
langsung
Cerita dari teman III 3 15
Pernah terlibat aksi III 3 15
kekerasan
Pernah menjadi korban - - -
kekerasan
Total 20 100

Kategori Laki-laki perempuan Total


F % F % F %
Berita televisi 5 25 5 25 10 50
Surat harian/Koran - - - - - -
Internet - - - - - -
Pernah melihat secara 2 10 2 10 4 20
langsung
Cerita dari teman 2 10 1 5 3 15
Pernah terlibat aksi 3 15 - - 3 15
kekerasan
Pernah menjadi korban - - - - - -
kekerasan
Total 12 60 8 40 20 100

36
Generalisasi 7 : Rata – rata (mean) adalah berita televisi sehingga modus dan frekuensinya
juga adalah berita televisi . hal ini terlihat dari 20 responden , 10 orang atau 50% adalah
berita televisi.

8. Bagaimana perasaan anda setelah mengetahui adanya aksi kekerasan terhadap remaja di
dunia malam ?

Kategori Tally F %
Biasa saja IIIII IIIII I 11 55
Takut IIIII 5 25
Shock IIII 4 20
Cemas - - -
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Biasa saja 11 55 - - 11 55
Takut - - 5 25 5 25
Shock 1 5 3 15 4 20
Cemas - - - - - -
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 8 : Rata-rata (mean) adalah bisa saja sehingga modus dan frekuensinya adalah
biasa saja. Ini terlihat dari 20 responden, 11 orang atau 55% adalah biasa saja.

9. Apakah lingkungan tempat anda tinggal termasuk wilayah yang aman dari kekerasan
sesame remaja?

Kategori Tally F %
Ya IIIII IIIII IIIII IIIII 20 100
Tidak - - -
Total 20 100

Kategori Laki –laki Perempuan Total


F % F % F %

37
Ya 12 60 8 40 20 100
Tidak - - - - - -
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 9 : Rata-rata(mean) adalah ya sehingga modus dan frekuensinya adalah ya. Ini
terlihat dari 20 responden, 20 oranh atau 100% menjawab ya.

10. Menururt anda dimanakah tempat yang rentan terjadi aksi kekerasan remaja pada dunia
malam ?

Kategori Tally F %
Café - - -
Hotel tempat acara IIIII IIIII IIIIII III 18 90
party
Rumah - - -
Pinggir jalan - - -
Tempat nongkrong II 2 10
Total 20 100

Kategori Laki –laki Perempuan Total


F % F % F %
Café - - - - - -
Hotel tempat 10 50 8 40 18 90
acara party
Rumah - - - - - -
Pinggir jalan - - - - - -
Tempat 2 10 - - 2 10
nongkrong
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 10 : Rata-rata(mean) adalah hotel tempat acara party adalah tempat yang paling
rentan terjadi kekerasan sehingga modus dan frekuensinya adalah hotel tempat acara party.
Ini terlihat dari 20 responden, 18 orang atau 90% menjawab hotel tempat acara party.

11. Dengan adanya aksi kekerasan remaja ini apkah anda merasa lingkungan masyarakat
menjadi tidak aman ?

38
Kategori Tally F %
Ya IIIII IIIII IIIII IIIII 20 100
Tidak - - -
Biasa saja - - -
Total 20 100

Kategori Laki –laki Perempuan Total


F % F % F %
Ya 12 60 8 40 20 100
Tidak - - - - - -
Biasa saja - - - - - -
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 11 : Rata-rata (mean) adalah ya sehingga modus dan frekuensinya adalah ya. Hal
ini terlihat dari 20 responden, 20 orang atau 100% adalah ya.

12. Menurut anda,apakah penyebab pelaku kekerasan melakukan kekerasan ?

Kategori Tally F %
Dendam lama - - -
Tidak suka dengan IIIII 5 25
prilaku korban
Akibat tidak senang - - -
disenggol
Mabuk IIII 4 20
Korban membuat IIII 4 20
kerusuhan
Semua jawaban benar IIIII II 7 35
Total 20 100
Kategori Laki -laki Perempuan Total
F % F % F %
Dendam lama - - - - - -

39
Tidak suka dengan prilaku 2 10 3 15 5 25
korban
Akibat tidak senang disenggol - - - - - -
Mabuk 2 10 2 10 4 20
Korban membuat kerusuhan 3 15 1 5 4 20
Semua jawaban benar 5 25 2 10 7 35
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 12 : Rata-rata(mean) adalah semua jawaban benar (Dendam lama ,Tidak suka
dengan prilaku korban , Akibat tidak senang disenggol, Mabuk , Korban membuat
kerusuhan) sehingga modus dan frekuensinya adalah semua jawaban benar. Hal ini terlihat
dari 20 respon, 7 orang atau 35% adalah semua jawaban benar.

13. Menurut anda, apa saja kerugian yang dialami jika terjadi aksi kekerasan?

Kategori Tally F %
Fisik III 3 15
Mental - - -
Materi/harta benda - - -
Pikiran terganggu - - -
Semua jawaban benar IIIII IIIII IIIII II 17 85
Total 20 100

Kategori Laki -laki Perempuan Total


F % F % F %
Fisik 1 5 2 10 3 15
Mental - - - - - -
Materi /harta - - - - - -
benda
Pikiran terganggu - - - - - -
Semua jawaban 11 55 6 30 17 85
benar
Total 12 60 8 40 20 100

40
Generalisasi 13 : Rata-rata(mean) adalah semua jawaban benar ( dendam, mental,
materi/harta benda, pikiran terganggu) sehingga modus dan frekuensinya adalah semua
jawaban benar. Hal ini terlihat dari 20 responden, 17 orang atau 85% memilih semua jawaban
benar.

14. Apakah anda pernah melakukan aksi kekerasan terhadap seseorang ?

Kategori Tally F %
Ya IIIII IIIII IIII 14 70
Tidak IIIII I 6 30
Total 20 100

Kategori Laki -laki Perempuan Total


F % F % F %
Ya 11 55 3 15 14 70
Tidak 1 5 5 25 6 30
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 14 : Rata –rata (mean) adalah ya sehingga modus dan frekuensinya adalah ya.
Hal ini terlihat dari 20 responden , 14 orang atau 70 % adalah ya.

15. Jika pernah, mengapa anda lebih memilih melakukan kekerasan dibandingkan dengan
cara lain ?

Kategori Tally F %
Kekerasan merupakan cara I 1 5
termudah menyelesaikan
masalah
Terbawa emosi IIIII 5 25
Tidak terima dengan prilaku III 3 15
korban
Diajak teman - - -
Membantu teman - - -
Tidak tahu IIIII II 7 35
Membela diri IIII 4 20
Total 20 100

41
Kategori Laki –laki Perempuan Total

F % F % F %
Kekerasan merupakan cara termudah 1 5 - - 1 5
menyelesaikan masalah

Terbawa emosi 4 20 1 5 5 25

Tidak terima dengan prilaku korban 2 10 1 5 3 15

Diajak teman - - - - - -

Membantu teman - - - - - -

Tidak tahu 2 10 5 25 7 35

Membela diri 3 15 1 5 4 20

Total 12 60 8 40 20 100

Generalisasi 15 : Rata-rata(mean) adalah tidak tahu sehingga modus dan frekuensinya adalah
tidak tahu. Hal ini terlihat dari 20 responden, 7 orang atau 35% adalah tidak tahu.

16.Apakah kekerasan terhadap remaja harus dihillangkan ?

Kategori Tally F %
Ya IIIII IIIII IIIII III 18 90
Tidak I 1 5
Biarkan saja I 1 5
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Ya 11 55 7 35 18 90
Tidak - - 1 5 1 5
Biarkan saja 1 5 - - 1 5

42
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 16 : Rata-rata (mean) adalah ya sehingga modus dan frekuensinya adalah ya. Hal
ini terlihat dari 20 responden, 18 atau 90% adalah ya.

17. Apa yang anda lakukan jika melihat seseorang mengalami kekerasan ?

Kategori Tally F %
Hanya berdiam diri - - -
Kabur IIIII II 7 35
Memanggil IIIII II 7 35
satpam/polisi
Langsung menolongnya IIIII I 6 30
Menyaksikannya - - -
Total 20 100

Kategori Laki -laki Perempuan Total


F % F % F %
Hanya berdiam diri - - - - - -
Kabur 2 10 5 25 7 35
Memanggil 4 20 3 15 7 35
satpam/polisi
Langsung 6 30 - - 6 30
menolongnya
Menyaksikannya - - - - - -
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 17 : Rata-rata(mean) adalah kabur dan memanggil satpam/polisi sehingga modus
dan frekuensinya adalah kabur dan memanggil satpam/polisi. Hal ini terlihat dari 20
responden, 7 oraang atau 35% memiih kabur dan 7 orang atau 35 % lainnya memilih
memanggil satpam/ polisi.

18. Menurut anda mengapa kekerasan dapat menyebar luas yang hanya berawal dari 2 orang
saja ?

Kategori Tally F %
Teman –teman pelaku IIIII II 7 35
43
kekerasan ikut
membantu
Orang yang ingin II 2 10
melerai ikut tersulut
emosi
Para pelaku memang IIIII II 7 35
sudah menyiapkan
pasukannya
Orang-orang disekitar IIII 4 20
kejadian ikut emosi
karena terkena
pukulan
Total 100

Kategori Laki -laki Perempuan Total


F % F % F %
Teman –teman pelaku kekerasan ikut 3 15 4 20 7 35
membantu
Orang yang ingin melerai ikut tersulut 2 10 - - 2 10
emosi
Para pelaku memang sudah 5 25 2 10 7 35
menyiapkan pasukannya
Orang-orang disekitar kejadian ikut 2 10 2 10 4 20
emosi karena terkena pukulan
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 18 : Rata-rata(mean) adalah teman-teman pelaku kekerasan ikut membantu dan
para pelaku memang sudah menyiapkan pasukannya sehigga modus dan frekuensinya adalah
adalah teman-teman pelaku kekerasan ikut membantu dan para pelaku memang sudah
menyiapkan pasukannya. Hal ini terlihat dari 20 responden, 7 orang atau 35% adalah teman-
teman pelaku kekerasan ikut membantu dan 7 orang lainnya tau 35 % memilih jawaban
parapelau memang sudah menyiapkan pasukannya

44
19. Bagaimana cara paling efektif menyelesaikan aksi kekerasan ini ?

Kategori Tally F %
Musyawarah III 3 15
Mengadakan II 2 10
perjanjian
Memanggil polisi IIIII IIII IIII 14 70
Diselesaikan dengan I 1 5
bantuan pihak ketiga
Tidak diselesaikan - - -
Total 20 100

Kategori Laki-laki Perempuan Total


F % F % F %
Musyawarah 3 15 - - 3 15
Mengadakan perjanjian 2 10 - - 2 10
Memanggil polisi 7 35 7 35 14 70
Diselesaikan dengan - - 1 5 1 5
bantuan pihak ketiga
Tidak diselesaikan - - - - - -
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 19 : Rata-rata(mean) adalah memanggil polisi sehingga modus dan frekuensinya
adalah memanggil polisi. Hal ini terlihat dari 20 responden, 14 orang atau 70% memilih
jawaban memanggil polisi

20. Apa yang terjadi jika tindak kekerasan tersebut tak berhasil diselesaikan?

Kategori Tally F %
Kekerasan akan terus IIIII IIIII 10 50
berlanjut ke lain
tempat
Akan bisa saja - - -
Pelaku akan - - -
melupakan kejadian

45
tersebut
Akan menimbulkan IIIII IIIII 10 50
kerusuhan lainnya
Total 20 100

Kategori Laki -laki Perempuan Total


F % F % F %
Kekerasan akan terus berlanjut ke lain 6 30 4 20 10 50
tempat
Akan biasa saja - - - - - -
Pelaku akan melupakan kejadian - - - - - -
tersebut
Akan menimbulkan kerusuhan lainnya 6 30 4 20 10 50
Total 12 60 8 40 20 100
Generalisasi 20 : Rata-rata (mean) adalah kekerasan akan terus berlanjut ke lain tempat dan
akan menimbulkan kerusuhan lainnya sehingga modus dan frekuensinya adalah kekerasan
akan terus berlanjut ke lain tempat dan akan menimbulkan kerusuhan lainnya. Hal ini terlihat
dari 20 responden , 10 orang atau 50% memilih jawaban kekerasan akan berlanjut ke lain
tempat dan 10 orang lainnya atau 50% memilih jawaban akan menimbulkan kerusuhan
lainnya.

46
BAB IV
PENEMUAN HASIL
1.Apakah penyebab yang menimbulkan kekerasan pada dunia
malam?
Dari angket yang kami sebar ke beberapa remaja atau pelajar responden kami,
kebanyakan dari mereka yaitu 14 dari 20 orang pernahmelakukan aksi kekerasan terhadap
seseroang, dan sisanya tidak pernah. Didalam angket yang berisi pertanyaan yang menyangkut pada
pertanyaan pertama ini, yaitu “Menurut anda, apakah penyebab pelaku kekerasan melakukan
kekerasan?” kami memberikan 6 pilihan jawaban 1. Dendam lama, 2. Tidak suka dengan prilaku
korban, 3. Akibat tidak senang disenggol, 4. Mabuk, 5. Korban membuat kerusuhan, dan 6. Semua
jawaban benar. Pada pertanyaan tersebut ada 7 orang memilih nomor 6, 5 orang memilih nomor 2, 4
orang memilih nomor 4, dan 4 orang lagi memilih nomor 5.
Maka dari itu, dari penelitian yang kami lakukan kami mendapatkan kesimpulan dari
petanyaan pertama ini bahwa penyebab yang menimbulkan kekerasan pada dunia malam adalah yang
pertama hanya karena ada seseorang yang tidak senang dangan perilaku korban, lalu akibat korban
tersebut sedang dalam keadaan mabuk, dan korban sendiri yang membuat kerusuhaan yang membuat
orang lain tidak senang sehingga menimbulkan kekerasan pada dunia malam.

2.Apakah dampak kekerasan dunia malam terhadap perilaku


remaja saat ini?

Dari angket yang kami sebar ke beberapa remaja atau pelajar responden kami yang
berjumlah 20 orang, 13 orang pernah mengalami kekerasan, 3 pernah melihat, dan sisanya tidak
pernah. Didalam angket yang berisi pertanyaan yang menyangkut pada pertanyaankedua ini, yaitu
“Jika pernah, bagaimana perasaan atau sikap anda setelah aksi tersebut terjadi ?” kami meberikan 7
pilihan jawaban 1. Trauma, 2. Takut, 3. Menjadi lebih pendiam, 4. Shock , 5. Menjadi lebih waspada ,
6. Menjadi lebih temperamental, dan 7. Ikut melakukan kekerasan untuk membalas dendam. Pada
jawaban tersebut responden paling banyak memilih lebih waspada, terbanyak kedua shock danIkut
melakukan kekerasan untuk membalas dendam, dan siasnya 2 orang memilih takut 1 orang memilih
trauma dan 1 lagi memilih Menjadi lebih temperamental.
Maka dari itu, dari penelitian yang kami lakukan kami mendapatkan kesimpulan dari
petanyaan kedua ini bahwa dampak kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat ini adalah
yang paling banyak menjadi lebih waspada, lalu schock derta ikut melakukan kekerasan untuk
membalas dendam, dan trauma serta menjadi lebih temperamental.

3.Bagaimana upaya menanggulangi terjadinya kekerasan yang


terjadi pada kehidupan malam?

Didalam angket yang berisi pertanyaan yang menyangkut pada pertanyaan ketiga ini, yaitu
“Menurut anda, apa cara yang tepat untuk menanggulangi kekerasan?“ kami memberikan beberapa
pilihan jawaban 1. Menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk mengawasi acara, 2. Membiarkan
acara berlangsung tanpa tim pengaman, dan 3. Mengumumkan dan membuat persetujuan agar tidak
aka nada kerusuhan saat acara berlangsung . Rata-rata (mean) adalah menyiapkan polisi dan tim
pengaman untuk mengawasi acara untuk menanggulangi adanya kekerasan sehingga modus dan
frekuensinya adalah menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk mengawasi acara. Hal ini terlihat
dari 20 orang responden 16 atau 80% memilih jawaban tersebut.

47
Kemudian didalam angket yang juga berisi pertanyaan yang menyangkut pada pertanyaan
ketiga ini, yaitu “Bagaimana cara paling efektf menyelesaikan aksi kekerasan ini ?” terdapat 5 pilihan
jawaban 1. Musyawarah, 2. Mengadakan perjanjian, 3. Memanggil polisi, 4.Diselesaikan
dengan bantuan pihak ketiga ,dan5. Tidak diselesaikan.Rata-rata(mean) adalah memanggil polisi
sehingga modus dan frekuensinya adalah memanggil polisi. Hal ini terlihat dari 20 responden, 14
orang atau 70% memilih jawaban memanggil polisi.
Dan juga terdapat satu pertanyaan lagi yang menyangkut pada pertanyaan ketiga ini,
yaitu“Apa yang terjadi jika tindak kekerasan tersebut tak berhasil diselesaikan?” terdapat pilihan
jawaban 1. Kekerasan akan terus berlanjut ke lain tempat, 2.akan bisa saja, 3. Pelaku akan melupakan
kejadian tersebut, dan 4. Akan menimbulkan kerusuhan lainnya. Rata-rata (mean) adalah kekerasan
akan terus berlanjut ke lain tempat dan akan menimbulkan kerusuhan lainnya sehingga modus dan
frekuensinya adalah kekerasan akan terus berlanjut ke lain tempat dan akan menimbulkan kerusuhan
lainnya. Hal ini terlihat dari 20 responden , 10 orang atau 50% memilih jawaban kekerasan akan
berlanjut ke lain tempat dan 10 orang lainnya atau 50% memilih jawaban akan menimbulkan
kerusuhan lainnya.
Maka dari itu, dari penelitian yang kami lakukan kami mendapatkan kesimpulan dari
petanyaan ketiga ini bahwa upaya menanggulangi terjadinya kekerasan yang
terjadipadakehidupanmalam adalah dengan cara menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk
mengawasi acara, kemudian cara paling efektf menyelesaikan aksi kekerasan bila terjadi dapat
dilakukan dengan cara memanggil polisi untuk menyelesaikan acara tersebut. Akan tetapi, jika tindak
kekerasan tersebut bisa saja tak berhasil diselesaikan, maka ada kemungkinan kekerasan akan
berlanjut ke lain tempat dan akan menimbulkan kerusuhan lainnya

48
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah kami uraikan pada bab-bab sebelumnya
mengenai Pengaruh Kekerasan Dunia Malam Terhadap Perilaku Remaja Saat Ini.
Maka kami mencoba menarik kesimpulan berikut ini.

1. Kesimpulan
Dari semua uraian yang ada, kita sudah mendapatkan beberapa kesimpulan.
Pengertian pengaruh kekerasan dunia malam terhadap perilaku remaja saat ini adalah hal
positif dan negatif atau akibat apa saja yang dapat terjadi terhadap para remaja melalui
kekerasan yang sering terjadi pada dunia malam saat ini.

Adapun masalah yang biasa memicu terjadinya konflik dalam dunia malam antara
lain yaitu, salah paham, perbedaan pendapat, pergaulan, starata sosial, adu mulut, senggol-
menyenggol, keluarga dll. Dari hal tersebut ada hal yang paling mempengaruhi terjadinya
konflik dalam dunia malam yaitu perbedaan pendapat yang beujung ke perdebatan yang dapat
mendorong para remaja saat ini untuk berkelahi satu sama lain.

Lalu pengaruh apa saja yang dapat ditimbulkan dari kekerasan pada dunia malam?
Pengaruhnya antara lain :

 Membuat seseorang masuk kedalam gaya Hedonisme


 Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa
 Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang tua kita
 Dugem merusak masa depan Anak Muda
 Dugem  membuat  penyimpangan norma-norma masyarakat

Selain itu kekerasan pada dunia malam juga memiliki pengarahu psikis terhadap para
remaja yang menyebabkan mereka menjadi orang-orang yang menyimpang.Saat ini sudah
banyak hal yang terjadi di dunia malam yang mengorbankan masa depan para remaja seperti
minum, rokok, bahkan sampai narkoba yang rata-rata pemakainya anak dibawah umur.

2. Saran
Kami sebagai penulis menyarakan untuk bisa lebih menjaga diri jangan sampai
terbawa arus atau salah langkah karena pergaulan. Jangan sampai pergaulan membuat anda
lalai dan lengah. Apalagi jika pergaulan yang membawa anda ke arah hal-hal yang negatif
yang dapat membawa pengaruh buruk bagi diri sendiri, keluarga, teman, serta masyarakat
luas. Maka dari itu, anda harus bisa membatasi diri dan membekali diri dengan menambah
wawasan serta pengetahuan tentang hak-hal yang baik dan yang buruk pada dunia malam.
Sebagai remaja kita harus isa bersikap sewajarnya dan harus dapat bersikap dewasa. Jangan
melakukan hal yang merugikan untuk diri sendiri dan jangan terlalu larut dalam hal duniawi.
Kita harus selalu mengingat dan menasihati sesama serta lakukanlah berbagai hal positif yang
bermanfaat untuk diri sendiri serta orang lain dan orang-orang yang anda cintai.

49
DAFTAR PUSTAKA
https://asiaaudiovisualra09gunawanwibisono.wordpress.com/2009/07/05/pengertian-
kekerasan

http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku-menurut-ahli.html

http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/

http://telaga.org/audio/pengaruh_kekerasan_terhadap_kehidupan_kita

http://kabar24.bisnis.com/read/20121227/79/111839/dunia-malam-wonogiri-kasus-mencuat-
sekolah-cuci-tangan-bagian-vi

http://www.dw.com/id/pelaku-pelecehan-seksual-massal-di-k%C3%B6ln-mulai-diadli/a-
19239495

http://blogsindinovitasarisosiologi.blogspot.co.id/2015/02/definisi-konflik-dan-kekerasan-
menurut.html

50
LAMPIRAN
1) Apa jenis kelamin anda ?
1. Laki-laki
2. Perempuan
2) Apa status anda saat ini ?
1. Pelajar
2. Mahasiswa
3. Bekerja
4. Pengangguran
5. Tidak memiliki status
3) Menurut anda, apa cara yang tepat untuk menanggulangi kekerasan ?
1. Menyiapkan polisi dan tim pengaman untuk mengawasi acara
2. Membiarkan acara berlangsung tanpa tim pengaman
3. Mengumumkan dan membuat persetujuan agar tidak aka nada kerusuhan
saat acara berlangsung
4) Apakah anda pernah mengalami kekerasan?
1. Pernah
2. Tidak pernah
3. Ingin mencoba
4. Pernah melihat
5) Jika pernah, bagaimana perasaan atau sikap anda setelah aksi tersebut terjadi ?
1. Trauma
2. Takut
3. Menjadi lenih pendiam
4. Shock
5. Menjadi lebih waspada
6. Menjadi lebih temperamental
7. Ikut melakukan kekerasan untuk membalas dendam
6) Jika pernah, Apa yang pelaku lakukan terhadap anda ?
1. Memukul saya
2. Menyakiti saya
3. Membentak saya
4. Mengajak berkenalan
5. Tidak pernah
7) Dimana pertama kali anda mengetahui aksi kekerasan remaja terutama di
dunia malam terjadi
1. Berita televisi
2. Surat harian/Koran
3. Internet
4. Pernah melihat secara langsung
5. Cerita dari teman
6. Pernah terlibat aksi kekerasan
7. Pernah menjadi korban kekerasan

51
8) Bagaimana perasaan anda setelah mengetahui adanya aksi kekerasan remaja di
dunia malam ?
1. Biasa saja
2. Takut
3. Shock
4. Cemas

9) Apakah lingkungan tempat anda tinggal termasuk wilayah yang aman dari
kekerasan sesame remaja ?
1. Ya
2. Tidak
10) Menurut anda dimanakah tempat yang rentan terjadi aksi kekerasan remaja
pada dunia malam ?
1. Café
2. Hotel tempat acara party
3. Rumah
4. Pinggir jalan
5. Tempat nongkrong
11) Dengan adanya aksi kekerasan remaja ini apakah anda merasa lingkugan
masyarakat menjadi tidak aman ?
1. Ya
2. Tidak
3. Biasa saja
12) Menurut anda, apakah penyebab pelaku kekerasan melakukan kekerasan ?
1. Dendam lama
2. Tidak suka dengan prilaku korban
3. Akibat tidak senang disenggol
4. Mabuk
5. Korban membuat kerusuhan
6. Semua jawaban benar
13) Menurut anda, apa saja kerugian yang dialami jika terjadi aksi kekerasan ?
1. Fisik
2. Mental
3. Materi/harta benda
4. Pikiran terganggu
5. Semua jawaban benar
14) Apakah anda pernah melakukan aksi kekerasan terhadap seseroang ?
1. Ya
2. Tidak
15) Jika pernah, mengapa anda lebih memilih melakukan kekerasan dibandingkan
degan cara lain ?
1. Kekerasan merupakan cara termudah menyelesaikan masalah
2. Terbawa emosi
3. Tidak terima dengan prilaku korban
4. Diajak teman

52
5. Membantu teman
6. Tidak tahu
7. Membela diri
16) Apakah kekerasan terhadap remaja harus dihilangkan ?
1. Ya
2.Tidak
3. Biasa saja
17) Apa yang anda lakukan jika melihat seseorang mengalami kekerasa ?
1. Hanya berdiam diri
2. Kabur
3. Memanggil satpam/polisi
4. Langsung menolongnya
5. Menyaksikannya
18) Menurut anda , mengapa aksi kekerasan dapat menyebar luas yang hanya
berawal dari 2 orang saja ?
1. Teman-teman pelaku kekerasan ikut membantu
2. Orang yang ingin melerai ikut tersulut emosi
3. Para pelaku memang sudah menyiapkan pasukannya
4. Orang-orang disekitar kejadian ikut emosi karena terkena pukulan
19) Bagaimana cara paling efektf menyelesaikan aksi kekerasan ini ?
1. Musyawarah
2. Mengadakan perjanjian
3. Memanggil polisi
4.Diselesaikan dengan bantuan pihak ketiga
5. Tidak diselesaikan
20) Apa yang terjadi jika tindak kekerasan tersebut tak berhasil diselesaikan?
1. Kekerasan akan terus berlanjut ke lain tempat
2.akan bisa saja
3. Pelaku akan melupakan kejadian tersebut
4. Aakan menimbulkan kerusuhan lainnya

53

Anda mungkin juga menyukai