Anda di halaman 1dari 1

Dalam Ilmu Perundang-undangan tentunya akan mempelajari mengenai peraturan

Perundang-undangan. Istilah‘ peraturanPerundang-undangan’digunakan oleh A. Hamid


S.Attamimi, Sri Soemantri, dan Bagir Manan.Menurut A. Hamid S. Attamimi, istilah tersebut
berasal dari istilah wettelijkeregels atau wettelijke regeling, namun istilah tersebut tidak mutlak
digunakansecarakonsisten.Ada kalanya istilah‘Perundang-undangan’sajayangdigunakan. 

Penggunaan istilah‘peraturan Perundang-undangan’ lebih


relevandalam pembicaraan mengenai jenis atau bentuk
peraturan ,namundalamkontekslainlebihtepatdigunakanistilahPerundang-undangan,misalnyadala
mmenyebutteoriPerundang-undangan,dasar-dasarPerundang-undangan,dansebagainya.
Sehubungan dengan definisi tersebut,BagirManan juga menyatakan bahwa
peraturan Perundang-undangan memiliki peranan yang makin besardari hari
ke hari,khususnya di Indonesia . Peraturan Perundang-undangan merupakan
kaidah hukum yang mudah dikenal,mudah diketemukan kembali,dan mudah
ditelusuri .Peraturan Perundang-undangan memberikan kepastian hukum yang
lebihnyatakarenakaidah-kaidahnyamudahdiidentifikasidanmudahdiketemukan kembali. Faktor ini
sangat penting bagi negara-negara yang sedangmembanguntermasukmembangunsistemhuku
mbaruyangsesuaidengankebutuhandanperkembanganmasyarakat.

Tak dalam bukunya Rechtsvorming in Nederland14mengartikanperaturanPerundang-undangana


dalahsetiapkeputusantertulisyangdikeluarkanPejabatyangberwenang yang berisi aturan tingkah
laku yang bersifat mengikat umum. 
Buys memberikan pengertian peraturan Perundang-undangansebagaiperaturan-peraturan
yang mengikat secara umum . Logemann menambahkan definisi tersebut dengan istilahnaar
buiten werkende voorschriften,sehingga definisinya menjadi peraturan-peraturan yang
mengikat secara umum dan berdaya laku keluar . Yang dimaksud dengan Pejabat yang
berwenang adalah Pejabat yang ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku,baik
berdasarkan tribusi atau pundelegasi .Pengetahuan yang memadai tentang hal tersebut dapat
menghindarkankesalahanpemilihanbentukperaturanyangtidaksesuaidenganketentuan hukum
yang berlaku. 

Dalam konteks hukum, wewenang yangdiberikan oleh negara baik diatur dalam konstitusi
maupun peraturan dibawah selaluh arus dapat dipertanggung jawabkan oleh lembaga/
organ pelaksana .Oleh sebab itu,ada organ yang secara langsung memperoleh wewenang
darikonstitusi atau Perundang-undangan lainnya, namun juga ada wewenang yang dilimpahkan
oleh organ negara yang satu kepada organ negara lainnya.

Terakhir diubah: 10:10

Anda mungkin juga menyukai