Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH TEKNIK NEGOSIASI DAN MEDIASI

RANGKUMAN MEDIA SENGKETA

Disusun oleh:
1. Aprilian Kurnia Waryunindya (1611019726)
2. Geza Rahma Diani (17110110020)
3. Dinda Sekar Pratiwi (18110110383)
4. Gusti Anugerah Herlambang (18110110390)
5. Ivan Aji Prasetyo (18110110393)
6. Muhamad Rizqon Khaqiqi (18110110406)

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


PURWOKERTO
2021
DUDUK PERMASALAHAN

Pihak tergugat yaitu bapak Sukarman yang mempunyai hutang terhadap pihak
penggugat yaitu bapak Baharudin yang jumlahnya cukup besar yang dijanjikan akan
melunasi hutang piutangnya pada tanggal 06 Januari 2013, ternyata pihak tergugat tidak
memenuhi kewajiban tersebut dan terjadilah wanprestasi yang dilakukan oleh pihak
tergugat kepada pihak penggugat. Pihak penggugat yang telah melayangkan 3 surat teguran
kepada pihak tergugat tetapi tidak ada respon dari pihak tergugat maka pihak penggugat
melayangkan surat gugatan pengadilan kepada pihak tergugat. Pihak tergugat yang tidak
ingin nama baiknya tercemar karena harus mendatangi pengadilan maka meminta untuk
melakukan mediasi antara penggugat dengan penggugat yang dilakukan oleh mediator
Hening Anggarani SH.MH. mediasi yang berjalan sangat panas karena kedua pihak tidak
mau mengalah satu sama lain. Pihak tergugat yaitu bapak Sukarman sangat ingin menjaga
nama baiknya dan pihak penggugat yaitu bapak baharudin ingin segera hutangnya dilunasi.
Hasil dari mediasi tersebut kedua belah pihak sepakat bahwa mediasi ini mneghasilkan
kesepakatan damai dengan syarat seluruh hutang harus dilunasi pada bulan ke- 3 dari
dimulainya mediasi ini. Bilamana terjadi keadaan wanprestasi dari kesepakatan damai dari
salah satu pihak maka dapat di eksekusi langsung oleh ketua pengadilan setempat tanpa
mengajukan gugatan.
Kelas D/7 (Dosen Pengampu : Agoes Djatmiko, S.H.,M.H.)

Kelompok 5
SUSUNAN PERAN :

Mediator : Geza Rahma Diani


Tergugat : Gusti Anugerah Herlambang
Penggugat : Muhamad Rizqon Khaqiqi

DIALOG MEDIASI

Mediator : Selamat siang bapak dan ibu yang saya hormati,sebelum kita melakukan
mediasi,ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Hening
Anggarani SH.MH sebagai mediator yang telah dipilih bapak dan
ibu.Selanjutnya kepada bapak dan ibu saya berikan kesempatan untuk
memperkenalakan diri masing – masing.
Penggugat : Perkenalkan nama saya Baharudin sebagai penggugat dalam kasus ini.
Tergugat : Dan perkenalkan nama saya Sukarman sebagai tergugat dalam kasus ini.
Mediator : Baiklah langsung saja saya jelaskan bahwa berdasarkan peraturan mahkamah
agung nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di pengadilan dalam
pasal 4 di sebutkan bahwa semua sengketa perdata di ajukan tingkat pertama
wajib lebih dahulu di upayakan penyelesaiannya melalui perdamaian dengan
bantuan seorang mediator .dan pada sidang bapak dan ibu kali ini telah
sepakat telah menunjuk saya sebagai mediator dalam kasus ini.selanjutnya
saya menerangkan tentang mediasi. Mediasi adalah suatu alternatif
penyelesaian sengketa dimana kedua belah pihak saling berdialog, berunding
untuk menentukan titik temu. Saya selaku sebagai mediator akan
memfasilitasi negosiasi ini. Namun sebelum saya memulai mediasi saya
akan menjelaskan tahapan – tahapan mediasi diantaranya :
1. Saya memberikan penyelesaian kepada para pihak untuk bergantian
2. Saya akan mencari kesepahaman awal dari kedua belah pihak
3. Saya mendefisinisikan,menentukan agenda pembicaraan.
4. Setelah itu kita masuk dalam tahap negosiasi
5. Apabila negosiasi mencari kesepakatan kita akan menyusun kesepakatan akhir
Baiklah bapak dan ibu apakah setuju dengan kesepakatan tersebut ?
Penggugat : saya setuju Bu/Pak
Tergugat : saya setuju, Bu/pak
Mediator : Baiklah kita mulai mediasi pagi ini,bagaiamana kalau kita mendengar dari
Bapak Baharudin terlebih dahulu untuk menyampaikan keteranganya?
Bagaimana bapak Sukarman, apakah setuju?
Tergugat : iya pak/bu silahkan.
Mediator : silahkan bapak/bu
Penggugat : Terimakasih pak/bu atas kesempatanya, begini. bapak Sukarman ini sampai
saat ini masih terikat hutang-piutang ndengan saya. Padahal di dalam surat
perjanjian Bapak Sukarman ini sepakat untuk melunasi semua hutang-piutang
beserta bungannya pada tanggal 6 januari 2013. namun sampai pada saat jatuh
tempo tergugat tidak mau melunasi hutangnya. saya telah beberapa kali
melayangkan Somasi kepada tergugat namun sampai sekarang saya tidak
mendapatkan kejelasan apa-apa dari bapak Sukarman ini,
Mediator : Baiklah artinya bapak kecewa atas kejadian ini?
Penggugat : Sangat, sangat, sangat keccewa, Bu/Pak
Mediator : Dan Bapak/bu menginginkan agar pembayaran cepat dilakukan, betul begitu,
Pak/bu?
Penggugat : Iya betul bu/pak, karena hutang bapak Sukarman ini terbilang cukup besar,
dan dalam surat perjanjian bapak baharudin ini sudah sepakat untuk segera
melunasi hutang-piutang beserta Bungan saat jatuh tempo.
Mediator : Baiklah setelah kita mendengar penjelasn dari bapak Baharudin. selanjutnya
saya berikan kesempatan bapak Sukarman untuk menyampaikan hal – hal
yang perlu kita ketahui. silahkan pak?
Tergugat : Terus terang, Bu/pak saya sangat kecewa atas tindakan bapak Baharudin ini.
apakah iya tidak ada jalan lain selain melakukan gugatan,masih banyak jalan
alternative: berunding misal dan saya pikir lebih dewasa untuk mendapatkan
jalan keluar yang baik. Tanpa menjedrai harga diri saya.
Penggugat : Bapak, jangan berdalih saya itu sudah tiga kali, Bu melayangkan surat
teguran terhadap bapak. Kalau bapak memang ada iktikad baik seharusnya
bapak memberikan respon yang baik, bukan justru berdiam diri dan
memberikan kesan tidak bertanggung jawab.
Mediator : Bapak-bapak harap tenang, kalau pihak satu bicara maka pihak lain harus
mendengarkan agar kita dapat mengerti apa kemauan dari masing-masing
pihak. Kalau bapak-bapak tetap seperti maka tahap mediasi ini tidak bisa di
lanjutkan. Bagaimana apakah mau di lanjutkan aatau tidak?
Penggugat: Maaf Bu/pak
Mediator : Baiklah, silahkan bapak Sukarman di lanjutkana penjelasannya
Tergugat : Jadi begini Bu saya menyadari betul atas keterlambatan pelunasan ini, namun
saya juga tidak membenarkan atas tindakan bapak Baharudin dengan
menggugat saya, karena gugatan ini nama baik saya tercoreng.
Mediator : Oh, jadi usaha bapak kurang di hargai dan perlu menjaga nama baik bapak.
kemudian bapak menginginkan kedua pihak menjaga nama baik.apakah benar
bapak?
Tergugat : iya pak sangat benar .itu yang saya sangat harapkan.
Mediator : Setelah saya mendengar penjelasan dari pihak Bapak Baharudin dan bapak
Sukarman.saya menemukan ada beberapa kesepahaman awal yaitu :
1. Bapak dan ibu menginginkan adanya hubungan baik.
2. Bapak dan ibu menginginkan agar masalah cepat terselesaikan
Begitu kan yang kalian maksud ?
P&T : Betul, Bu.
Mediator : Baiklah selanjutnya seperti bapak Baharudin dan bapak Sukarman ungkapkan
bahwa sebelum perkara ini terjadi. sebenarnya Bapak Baharudin menganggap
Sukarman sebagai terutang yang dapat di percaya dan sebaliknya pihak bapak
Sukarman menganggap bapak Baharudin sebagai pemberi hutang yang bisa
di ajak kerja sama. kalau boleh saya bertanya kemungkinan kelanjutan
hutang-piutang tersebut di kemudian hari.
Penggugat : Seperti yang sudah saya jelaskan, bapak Sukarman harus sesegera mungkin
dapat melunasi hutang-hutangnya, karena ini sudah lewat jatuh temponya
Mediator : baik,jadi ibu menginginkan agar terhutang cepat melunasi, benar kan Pak ?
Penggugat : iya benar Pak/Bu.
Mediator : Baik, mengenai penjelasan dari bapak Baharudin, apakah pihak bapak
Sukarman ada tanggapan?
Tergugat : Iya pak sebenarnya saya sangat kecewa terhadap bapak Baharudin karena
terlalu gegabah mengambil tindakan mediasi,masalah ini kan bisa
dibicarakan secara kekeluargaan dan dengan cara baik – baik.
Mediator : Dari penjelasan bapak dan ibu saya dapat menyimpulkan bahwa jika
masalah hutang-pitang cepat diselesaikan, maka hubungan baik antara bapak
Baharudin dan bapak Sukarman dapat di lanjutkan. benar kan pak?
P&T : Iya benar pak/Bu !
Mediator : baiklah jika demikian ada iktikat baik antara kedua belah pihak untuk
menyelesaikan masalah ini, selanjutnya ijinkan saya untuk menulis definisi
permasalahan.
Hakim mediator menuliskan defini permasalahan di papan tulis yang telah di
sediakan,definisi permaslahan tersebut ada 2 diantaranya :
1. Bagaimana menjaga nama baik atau hubungan baik antara kedua belah pihak?
2. Bagaimanakah menyelesaikan pembayaran tersebut?
Mediator : Dari ke dua point tersebut yang ingin ibuk dan bapak bahas terlebih dahulu
yang mana? bagaimana Bapak Baharudin?
Pengggugat : Yang jelas saya menginginkan bapak Sukarman sesegera mungkin dapat
melunasi hutang-hutangnya.
Mediator : Baiklah Pak, selanjutnya bapak Sukarman bagaimana menurut bapak ?
Tergugat : Terus terang Bu/pak mengenai pelunasan hutang-piutang ini saya
mendapatkan kesulitan. Saya pikir kita bahas nama baik dulu
Mediator : Bagaimana bapak Baharudin apakah dari pihak bapak Baharudin ada
pertimbangan lain?
Penggugat : Iya Bu/pak saya setuju,untuk membicarakan nama dulu.
Mediator : Bagaimana agenda pertama membahas nama baik atau hubungan baik antara
Bapak Baharudin dan bapak Sukarman selanjutnya baru mengenai
pembayaran. Apakah Bapak-bapak setuju ?
P&T :iya saya setuju bu/pak.

Pemecahan Masalah

Mediator : Setelah kedua pihak setuju untuk membicarakan nama baik terlebih
dahulu,maka selanjutnya saya berikan kesempatan bagi bapak dan bapak
mengajukan usulan mengenai pemecahan masalah ini. Kira-kira siapa yang
terlebih dahulu mau mengemukakan usulannya? apakah bapak baharudin
dan Bapak Sukarman mempunyai usul untuk penyelesaian masalah ini?
Penggugat : Ibu/Pak sebetulnya hubungan saya dengan bapak sukarman ini sebelumnya
cukup baik, sehingga saya percaya bemberi pinjaman unagn dengan jumlah
yang cukup besar, namun pada kenyataannya bapak Sukarman ini justru
memanfaatkan kebaikan saya. Hal ini yang sulit saya terima
Tergugat : Dalam hal pelunasan utang-utang pasti akan saya lunaskan pembayarannya
namun, saya harap tidak dalam waktu dekat ini, karena saya sedang
mengalami kesulitan dalam keuangan harap pengertiannya
Mediator : Apakah bapak Sukarman memiliki usulan untuk memberikan kepastian
pembayaran kepada Bapak Baharudin?
Tergugat : Bagaimana kita melakukan perjanjian tertulis yang memuat mengenai
bagaimana cara pembayarannya? terus berapa jumlah yang harus di bayar
serta tenggang waktu yang di butuhkan. saya rasa itu sudah cukup.
Penggugat : Iya saya sangat setuju sekali. mengenai apa yang kita tuangkan pada
perjanjian tersebut, bukan begitu Bu/pak Mediator ?
Mediator : Baikklah sebelumnya kalau boleh saya menyampaikan baik bapak
sukarman dan bapak Baharudin sama -sama menginginkan adanya
kelanjutan hubungan baik di kemudian hari, namun masih membutuhkan
waktu untuk memikirkan cara terbaik mengenai pelunasan pembayaran
di kemudian hari. yang dapat diterima dari kedua belah pihak bagaimana kita
membahas usulan nomor satu yaitu melanjutkan untuk menjaga nama baik
atau tetap berhubungan baik. apakah bapak dan ibu memiliki usulan untuk
masalah ini ?
Tergugat : Yang jelas untuk selanjutnya seharusnya Bapak Baharudin tidak mengambil
tindakan gegabah semacam ini, kalau masalah ini bisa dibicarakn dengan
baik – baik. Dengan begitu saya juga akan membayar hutang tersebut dan
saya berjanji saya tidak akan menjelek – jelekan Bapak Baharudin.
Mediator : baik saya melihat bapak Sukarman beritikat untuk menjaga nama baik
masing-masing pihak. selanjutnya bagaimana tanggapan Bapak Baharudin,
silahkan Pak!
Penggugat : Ya, pada dasarnya saya juga tidak menginginkan hal-hal seperti ini terjadi,
kalau memang ada kejelasan dari pihak bapak Sukarman mengenai
pelunasan utang-piutang ini.
Mediator : baik dari penjelasan para pihak saya melihat bapak Baharudin dan Bapak
Sukarman sepakat untuk tetap menjaga nama baik atau hubungan baik.
selanjutnya kita beranjak ke permasalahan nomor 2 yaitu tentang kewajiban
pelunasan hutang-piutang. bagaimana ada tanggapan dari pihak Bapak
Sukarman?
Tergugat : Mengenai pelunasan hutang piutang ini, saya pasti akan segera melunasi
hanya saja seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya mohon kesabaran
Bapak Baharudin, karna saya menita penundaan pembayaran sampai 3 bulan
kedepan.
Mediator : Bagaimana bapak Baharudin? Dari pihak bapak Sukarman sudah
memberikan kepastian soal pembayaran. Ada tanggapan, Bapak?
Penggugat : Baik tidak jadi masalah, asalkan 3 bulan kedepan saya mau semua piutang
sudah lunas.
Mediator : Ok, jadi begini pihak bapak Baharudin ini membutuhkan kepastian dari
bapak Sukarman. Apakah Bapak Sukarman bisa menjamin bahwa semua
hutang bapak pada tiga bulan kedepan dapat di lunaskan?
Tergugat : Iya, Bu/Pak jadi begini awal saya berhutang kepada bapak Baharudin ini
untuk keperluan penambahan modal usaha saya, jadi untuk 3 bulan
kedepan usaha saya akan ada banyak perkembangan, dan saya akan
melunasi saat itu juga.
Mediator : menurut saya usulan bapak sudah konkrit, bagaimana tanggapan dari Bapak
Baharudin atas usulan dari bapak Sukarman?
Penggugat : Terus terang sebetulnya saya ingin pembayaran piutang ini dapat segera di
lunasi, namun baiklah tidak apa-apa. Namun pada bulan ke- 3 bapak
Sukarman Harus melunasi semua hutang-hutangnya.
Mediator : Baiklah pada pertemuan mediasi ini kita telah mencapai kata sepakat yaitu
mengenai saling menjaga nama baik atau hubungan baik dan melakukan
pembayaran dengan cara bayar kontan pada bulan bulan ke-3. Dan artinya
tiga bulan ke depan pitang ini sudah lunas di bayarkan, benak kan begut,
pak?
P&T : Betul, Bu
Mediator : Baiklah selanjutnya kita akan mempersiapkan kesepakatan perdamaian
yang mana nantinya di dalam kesepakatan tersebut para pihak harus
menambahkan klausul. Apakah gugatan ini di cabut atau kesepakatan
perdamaian? yang di lakuakan pada putusan majelis hakim yang
mellahirkan akte perdamaian.
Penggugat : pak mediator saya bertanya apakah perbedaan 2 klausul tersebut ?
Mediator : baiklah saya jelaskan apabila gugatan tersebut di cabut maka kesepakatan
perdamaian hanya mengikat kedua belah pihak, dimana apabila salah satu
ingkar janji maka harus di ajukan gugatan kembali, sedangkan untuk klausul
yang menyebutkankesepakatan perdamaian yang di kukuhkan di dalam
majelis hakim menjadi akte perdamaian sehingga apabila salah satu pihak
wanprestasi/ingkar janji maka dapat di eksekusi langsung oleh ketua
pengadilan setempat tanpa mengajukan gugatan.
Penggugat : Wah kalau begitu harus di bukukan ke dalam majelis kakim ,karena
kesepakan ini masih ada point yang belum dipenuhi oleh bapak Sukarman.
Mediator : Bagaimana bapak Sukarman apakah bapak setuju ?
Tergugat : Iya saya setuju pak.
Mediator : Baiklah bapak dan ibu selanjutnya saya menyerahkan kesepakatan
perdamaian yang telah di tanda tangani kepada ketua majelis hakim.dan
pembacaan putusan dengan panitera penggugat.

Anda mungkin juga menyukai