Oleh:
Habibuzikri : 1217034
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS SYARIAH
TH 2020 M/1442 H
SKENARIO MEDIASI CERAI TALAK
Mediator : terus bapak Ahmad apakah sudah siap untuk menggugat cerai istri bapak?
Penggugat : begini Pak, saya sudah tidak sanggup menahan omongan dia yang setiap hari
memarahi terus-terusan nggak ada berhentinya dan saya dituduh selingkuh, dituduh
seperti ya sudah tidak seperti suaminya lagi. coba tanyain ke istri saya pak
Tergugat : ya gimana mau percaya pak, dia boncengin teman kerja perempuannya gitu.
Penggugat : Iya Pak, dia enggak mau tanya. tiba-tiba dia mau marah aja, nanti di depan anak-
anak dia juga marah, kan saya jadi malu sama anak-anak, kan anak-anak masih kecil
juga nanti kan psikologisnya kena.
Tergugat : dia juga Pak, gajinya itu sekitar 1 juta, masa saya cuma dikasih Rp 500.000 perbulan.
belum lagi keperluan buat anak-anak, buat beli susu, beli perlengkapan lain,
semuanya kan nggak cukup pak
Penggugat : tapi kan nggak bisa Pak, dia pakai berbicara dengan keluarganya juga Pak, saya kan
jadi malu. kalau masalah keuangan itu kan harusnya dibicarakan dengan suami
langsung, kalau dibeberkan ke keluarga kan saya jadi malu Pak.
Penggugat : 1 Pak. Rencananya mau nambah satu lagi pak, tapi nggak jadi.
Penggugat : ya karena kami sudah enggak sejalan lagi Pak. udah males, intinya Pak udah males,
udah pusing. udah dua tahun saya menderita seperti ini Pak. dia marah aja gitu Pak
mau saya kasih berapapun dia tetap marah kok, tetap diomongin juga. saya nggak
sukanya itu Pak.
Mediator : bagaimana Mbak Nisa? Apa benar yang dikatakan oleh suami Anda?
Penggugat : ya gimana lagi. Kamu kan tahu namanya juga kerja itu ada surutnya ada pasangnya.
Masa harus banyak terus-terusan uang belanjanya.
Penggugat : kalau menurut saya sih kurang cukup pak, tapi adanya segitu Pak. Emang susu anak
Waktu itu saya kurang Pak, karena waktu itu di kerjaan saya ada masalah. tapi dia
tuh sebenernya, dia marah enggak karena uang belanja aja Pak. banyak Pak, ada dia
nuduh saya keluar sama perempuan, teman kerja saya, dia udah curiga, dia udah
cemburu. biasalah perempuan kan kayak gitu Pak, tapi yang saya nggak suka dia
ngomongnya sama orang tuanya Pak, kan saya jadi malu.
Tergugat : Ya mau bagaimana lagi Pak. saya juga sebenarnya keberatan Pak karena ada anak-
anak saya, dia pasti sedih dan pasti membutuhkan ayahnya. tapi ya mau bagaimana
lagi pak.
Penggugat : kalau dia memang sayang anaknya, harusnya dia tuh nggak marah di depan anak pak
Mediator : sepertinya sudah bulat ya tekad anda untuk bercerai. Berarti mediasi kali ini tidak
berhasil karena kedua pihak sama-sama bersikeras untuk ingin bercerai
Mediator : untuk selanjutnya nanti bisa diserahkan ke pengadilan untuk sidang perceraian.