Anda di halaman 1dari 2

RUMUSAN MASALAH

TEMA : efektivitas hukum terhadap kriminalitas yang dilakukan oleh remaja


dikalangan masyarakat
1.Bagaimana tindakan tersebut bisa terjadi dan menimbulkan korban di
masyarakat?

Ditinjau dari kasus posisi yang terjadi,terdakwa bersama rekannya melakukan tindakan tersebut
dilandaskan dengan dendam kepada korban dikarenakan korban pernah melakukan pemukulan terhadap rekan
terdakwa.Dengan motif ingin membalaskan dendam kepada korban,terdakwa melakukan pengeroyokan
bersama 20 rekannya hingga korban meninggal dunia.Kejadian tersebut terjadi pada dini hari pukul 03.00 Pagi
WIB yang bertempat di lokasi tempat tinggal/kost dari korban.Setelah aksi pengeroyokan tersebut,pihak
kepolisian mendapatkan laporan dari warga disekitar tempat tinggal/kost korban.

Warga disekitar tempat tinggal/kost korban mencurigai adanya kerumunan dari kalangan remaja yang
menimbulkan kebisingan,dari kecurigaan tersebut akhirnya warga memutuskan mendatangi lokasi kejadian
bermaksud untuk mengetahui hal apa yang sebenarnya terjadi.Beberapa warga yang melakukan pengecekan
secara langsung ke tempat kejadian dibuat kaget dengan ditemukannya mayat korban yang tergeletak di kamar
kost tempat tinggal korban .Seketika warga setempat melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian dan pihak
kepolisan melakukan investigasi langsung di lokasi kejadian perkara.Berdasarkan rekaman CCTV toko yang
terletak tidak jauh dari tempat perkara,polisi akhirnya bisa menemukan dan meringkus 2 dari 20 pelaku
pengeroyokan.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisan,dapat diketahui bahwasannya menurut
keterangan dari kedua terdakwa motif tersebut dilakukan karena amarah dari para pelaku pengeroyokan yang
tidak terima rekannya mendapat tindakan pemukulan dari korban.Akan tetapi korban melakukan tindak
pemukulan terhadap rekwan terdakwa dikarenakan rekan terdakwa sebelumnya melakukan tindak kriminal
yaitu memperkosa pacar korban sehingga dari perilaku tersebut membuat emosi korban memuncak sehingga
korban melakukan tindakan pemukulan tersebut.

Kedua terdakwa juga memberikan keterangan bahwasannya tindakan yang dia lakukan bersama rekan
yang lain hanya sebatas ikut ikutan dan tidak tahu menahu mengenai permasalahan yang dialami.Dari
keterangan terdakwa,terdajwa menyebutkan dalang daripada pengeroyokan ini adalah rekan terdakwa yang
pernah mendapatkan kekerasan berupa pemukulan dari si korban.Akan tetapi,tetap saja tindakan yang dilakukan
oleh kedua terdakwa merupakan tindak kriminalitas yang menyalahi aturan dari norma hukum yang berlaku.

Tindakan yang dilakukan oleh terdakwa bisa dikategorikan sebagaitindakan yang melanggar norma
hukum yang berlaku,hal itu dikarenakan aksi yang dilakukan oleh terdakwa dilatarbelakangi dengan maksud
balas dendam dan dieksekusikan dengan pengeroyokan.Tindakan tersebut telah memenuhi unsur Dalam Pasal
170 KUHP sebagai berikut :

(1) Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang
atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Yang bersalah diancam: (a) dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika ia dengan sengaja
menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan luka-luka; (b) dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun, jika kekerasan mengakibatkan luka berat; (c) dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun, jika kekerasan mengakibatkan maut. Tentu saja penerapan hukuman dari pasal tersebut
juga mempertimbangkan putusan yang diputuskan oleh majelis hakim saat jalannya sidang.

SUMBER : JURNAL MENGENAI PEMBUKTIAN PENGEROYOKAN MENYEBABKAN KEMATIAN


DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PIDANA PENJARA SESUAI TUNTUTAN PENUNTUT
UMUM (Studi Putusan nomor 11/PID.B/2015/PN.Yyk)

Melihat dari kasus posisi yang terjadi,sekilas dapat diketahui bahwasannya efektivitas hukum terhadap
tindakan tindakan kriminal di masyarakat masih belum sepenuhnya efektif dan memberikan efek jera
menyeluruh.Sejatinya,hukum bisa dianggap efektif apabila  orang/masyarakat benar- benar berbuat sesuai
dengan norma-norma hukum sebagaimana mereka harus berbuat, bahwa norma-norma itu benar-benar
diterapkan dan dipatuhi.

Problematika yang mengakibtakan hukum tidak sepenuhnya bekerja secara efektif bisa diakibatkan oleh
beberapa faktor,salah satunya adalah aparatur penegak hukum. Menurut Soerjono Soekanto bahwa masalah
yang berpengaruh terhadap efektivitas hukum tertulis ditinjau dari segi aparat akan tergantung pada hal-hal
berikut:

1. Sampai sejauh mana petugas terikat oleh peraturan-peraturan yang ada

2. Sampai batas mana petugas diperkenakan memberikan kebijaksanaan

3. Teladan macam apa yang sebaiknya diberikan oleh petugas kepada masyarakat

4. Sampai sejauh mana derajat sinkronisasi penugasan-penugasan yang diberikan kepada petugas-petugas
sehingga memberikan batas-batas tegas pada wewenangnya

SUMBER : SOERJONO SOEKANTO,1983, PENEGAKAN HUKUM, BINA CIPTA, BANDUNG, HLM.80

Faktor-faktor yang menghambat efektivitas penegakan hukum tidak hanya terletak pada sikap mental
aparatur penegak hukum (Hakim, Jaksa, Polisi dan penasihat Hukum) akan tetapi juga terletak pada faktor
sosialisasi hukum yang sering diabaikan. Membicarakan tentang efektivitas hukum berarti membicarakan daya
kerja hukum itu dalam mengatur dan atau memaksa masyarakat untuk taat terhadap hukum. Hukum dapat
efektif kalau faktor-faktor yang mempngaruhi hukum tersebut dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.

Ukuran efektif atau tidaknya suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat dilihat dari
perilaku masyarakat. Suatu hukum atau peraturan perundang-undangan akan efektif apabila warga masyarakat
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan atau dikehendaki oleh atau peraturan perundang-undangan tersebut
mencapai tujuan yang dikehendaki, maka efektivitas hukum atau peraturan perundang-undangan tersebut telah
dicapai

SUMBER : ROMLI ATMASASMITA, 2001, REFORMASI HUKUM, HAK ASASI MANUSIA & PENEGAKAN HUKUM, MANDAR
MAJU, BANDUNG, HLM.55

Anda mungkin juga menyukai