Anda di halaman 1dari 3

1 Pajak Penghasilan II

Nama : Devi Irawan


NIM : 042014311
Jurusan : D3-Perpajakan

TUGAS I
Perkenalkan nama saya Devi Irawan, Mahasiswa Jurusan D3 Perpajakan
dengan Nomor Induk Mahasiswa 042014311, mohon izin untuk memberikan jawaban
Tugas II Mata Kuliah Pajak Penghasilan III
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
1 PT Maju Mundur merupakan perusahaan Modul 5 & Materi PPT
yang bergerak di bidang Industri Furniture. pertemuan 5
Pada tahun 2018 memperoleh Penghasilan
Netto sbb:
a) Penghasilan Netto Dalam Negeri Rp
2.000.000.000
b) Penghasilan dari Singapura Rp
500.000.000
c) Penghasilan dari India Rp
750.000.000
Hitunglah PPh Pasal 24 atau Kredit Pajak
Luar Negeri PT Maju Mundur Tahun 2018!

2 PPh yang terutang untuk PT Bangkit Jaya Modul 5 & Materi PPT
berdasarkan SPT Tahunan PPh 2018 pertemuan 5
sebesar Rp 375.000.000. Pajak yang telah
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga serta
yang terutang di luar negeri dalam tahun
2018 sebagai berikut:
a) Pajak Penghasilan yang dipungut oleh
pihak lain (PPh Pasal 22) sebesar Rp
75.000.000
b) Pajak Penghasilan yang dipotong oleh
pihak lain (PPh Pasal 23) sebesar Rp
95.700.000
c) Pajak Penghasilan yang dibayar di Luar
Negeri sebesar Rp 72.500.000 tetapi
berdasar ketentuan yang dapat
dikreditkan (PPh pasal 24) sebesar Rp
68.000.000
Hitunglah Angsuran PPh Pasal 25 untuk
Tahun 2019 PT Bangkit Jaya!

JAWAB
Perhitungan berdasarkan ketentuan dan tarif pada UU No 36 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan
1. Total PKP PT Maju Mundur :
Penghasilan Dalam Negeri = Rp 2.000.000.000
2 Pajak Penghasilan II

Penghasilan Luar Negeri Singapura = Rp. 500.000.000


Penghasilan Luar Negeri India = Rp. 750.000.000 +
= Rp. 3.250.000.000
Total PPh pasal 24 Terutang = Tarif PPh pasal 17 ayat 1 x total PKP
= 25% x Rp. 3.250.000.000
= Rp. 812.500.000
PPh maksimal yang dapat dikreditkan = (Penghasilan luar negeri/total PKP) x PPh
Terutang
= (Rp. 1.250.000.000/Rp. 3.250.000.000) x Rp.
812.500.000
= Rp. 312.500.000
Jadi Kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan (PPh pasal 24) adalah Rp. 312.500.000.
karena batas maksimum kredit pajak diambil yang terendah dari tiga perhitungan berikut :
a. Jumlah pajak yang terutang atau dibayar diluar negeri
b. (Penghasilan luar negeri : seluruh penghasilan kena pajak) x PPh pasal 24 terutang
c. Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh penghasilan kena pajak

2. Angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2019 sebagai berikut :


PPh terutang berdasar (tahun 2018) = Rp 375.000.000
Kredit pajak :
PPh pasal 22 = Rp 75.000.000
PPh pasal 23 = Rp 95.700.000
PPh pasal 24 = Rp 68.000.000 +
Total kredit pajak = Rp. 283.700.000 -
Dasar perhitungan angsuran = Rp. 136.300.000
Jadi Besarnya angsuran pajak oleh PT Bangkit Jaya setiap bulan dalam tahun 2019 adalah
Rp. 136.300.000 : 12 = Rp. 11.358.333

Sumber referensi :
- Buku Materi Pokok PAJA 3331 Pajak Penghasilan II
Materi inisiasi tuton Pajak Penghasilan II
Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kekeliruan, besar
harapan saya untuk mendapat koreksi yang membangun bersama dari Dosen tutor
dan teman-teman tuton. Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih. Semoga kita
dan keluarga selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
3 Pajak Penghasilan II

Anda mungkin juga menyukai