Anda di halaman 1dari 3

1 Pajak Penghasilan II

Nama : Devi Irawan


NIM : 042014311
Jurusan : D3-Perpajakan

TUGAS I
Perkenalkan nama saya Devi Irawan, Mahasiswa Jurusan D3 Perpajakan
dengan Nomor Induk Mahasiswa 042014311, mohon izin untuk memberikan jawaban
Tugas I Mata Kuliah Pajak Penghasilan III
SOAL

1. Berikut ini adalah daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh PT Bangun Sentosa per 31
Desember 2018:

Jenis Aktiva Tanggal Harga


Perolehan Perolehan
Gedung 10 Maret 2010 6.000.000.000
Mesin 08 Mei 2016 500.000.000
Furniture 16 Juli 2014 150.000.000
Komputer 04 Maret 2015 125.000.000

• Seluruh aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo garis lurus.
• Secara Ketentuan Perpajakan, Mesin dikategorikan ke kelompok II bukan bangunan.
Sedangkan Furniture dan Komputer dikategorikan ke kelompok I bukan bangunan.
Khusus untuk Gedung dikategorikan ke Bangunan kelompok Permanen.

Berdasarkan keterangan diatas, hitung penyusutan PT Bangun Sentosa Tahun


2018!

2. Perusahaan melakukan revaluasi aktiva tetap per tanggal 31 Juli 2017 dan kemudian
mendapat surat keputusan persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak, Nilai sisa buku fiskal
aktiva tetap per 31 Juli 2017 (sebelum revaluasi) sebesar Rp 10,000.000.000,-Nilai aktiva
tetap setelah revaluasi sebesar Rp 12.000.000.000,-. Tentukan Perlakuan PPh atas
revaluasi aktiva tetap tersebut!

JAWAB

1. Berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2008 Pasal 11 Ayat 6, metode penyusutan yang


diperkenankan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap yaitu metode garis lurus dan
metode saldo menurun. Perusahaan dapat memilih salah satu metode untuk penyusutan
aktiva tetap.
Tabel Tarif dan Masa Manfaat Penyusutan Fiskal :
Kelompok Harta Masa Tarif - Metode garis Tarif - Metode Saldo
Berwujud Manfaat Lurus Menurun
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
2 Pajak Penghasilan II

Tabel Tarif dan Masa Manfaat Penyusutan Fiskal :


Kelompok Harta Masa Tarif - Metode garis Tarif - Metode Saldo
Berwujud Manfaat Lurus Menurun
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Tidak Permanen 10 tahun 10%
Permanen 20 tahun 5%

Penyusutan metode garis lurus :


1. Gedung (Bangunan Kel. Permanen)
= Rp. 6.000.000.000 x 5% = Rp. 300.000.000
2. Mesin (Bukan Bangunan Kel II)
= Rp. 500.000.000 x 12,5% = Rp. 62.500.000
3. Furniture (Bukan Bangunan Kel I)
= Rp. 150.000.000 x 25% = Rp. 37.500.000
4. Komputer (Bukan Bangunan Kel I)
5. = Rp. 125.000.000 x 25% = Rp. 31.250.000

2. Revaluasi aset adalah penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki oleh
perusahaan (entitas). Hal ini dilakukan akibat adanya kenaikan nilai aset tetap di
pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan
perusahaan akibat dievaluasi. Kenaikan atau penurunan nilai aset menyebabkan
nilai aset tetap pada laporan keuangan menjadi tidak wajar. Maka dari itu, penilaian
kembali aset dilakukan agar perusahaan dapat melakukan perhitungan
penghasilan dan biaya secara lebih wajar, dengan begitu nilai dan kemampuan
perusahaan yang sebenarnya akan terlihat. Aset yang dapat direvaluasi adalah
aset tetap berwujud yang terletak di Indonesia. Aset juga harus dimiliki dan
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
merupakan objek pajak, contohnya aset properti. Bangunan merupakan salah satu
aset tetap berwujud yang kedudukan atau keberadaannya jelas berada di wilayah
mana. Dengan begitu revaluasi aset akan dilakukan berdasarkan nilai pasar atau
nilai wajar properti dimaksud, sebagai aset tetap. penilaian kembali aset tetap
perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar yang berlaku
pada saat penailaian kembali. Penilaian hanya bisa dilakukan oleh perusahaan jasa
ahli penilai yang diakui atau memperoleh izin pemerintah.
Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan, nilali sisa buku fiskal
semula dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 10%
Berdasarkan contoh diatas yaitu :
Nilai aktiva setelah revaluasi = Rp. 12.000.000
Nilai buku fiskal aktiva = Rp. 10.000.000
3 Pajak Penghasilan II

Selisih lebih penilaian kembali aktiva :


= Nilai aktivas setelah revaluasi – Nilai buku fiskal aktiva
= Rp. 12.000.000 – Rp. 10.000.000
= Rp. 2.000.000
Atas selisih ini dikenakan PPh final, yaitu :
PPh = Rp. 2.000.000 x 10%
= Rp. 200.000
Jadi total yang harus saya bayarkan adalah Rp250.000
Sumber referensi :
- Buku Materi Pokok PAJA 3331 Pajak Penghasilan II
Materi inisiasi tuton Pajak Penghasilan II
Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kekeliruan, besar
harapan saya untuk mendapat koreksi yang membangun bersama dari Dosen tutor
dan teman-teman tuton. Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih. Semoga kita
dan keluarga selalu diberi kesehatan dan keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai