Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bojonegoro,05 Juli 2023
Yang Membuat Pernyataan
1. A) PPh pasal 22 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada badan usaha, baik milik
pemerintah maupun swasta, yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor, impor, atau re-impor.
Objek pajak ini antara lain barang impor, pembelian barang oleh pemerintah, barang-barang
tertentu seperti semen, kertas, baja, produk otomotif, dan barang mewah. Tarif pajak ini bervariasi
dan bergantung pada jenis transaksi dan pemungut pajak. Besarnya pungutan PPh pasal 22 yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) lebih
tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat
menunjukkan NPWP.
Untuk transaksi penjualan baja oleh PT Riazra Bajahitam kepada PT Abdimas, pemungut pajak
adalah PT Riazra Bajahitam sebagai badan usaha tertentu yang melakukan kegiatan usaha produksi
barang tertentu. Tarif pajak yang berlaku adalah 0,3% (nol koma tiga persen) bagi Wajib Pajak
yang memiliki NPWP dan 0,6% (nol koma enam persen) bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki
NPWP.
1. PPh pasal 22 yang dipungut oleh PT Riazra Bajahitam dari PT Abdimas adalah sebesar:
Untuk PT Abdimas:
1. B) PPh Pasal 22 impor adalah pajak penghasilan yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) atau Bank Devisa dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan impor barang. Objek
pajak ini adalah barang-barang yang dianggap menguntungkan baik pembeli maupun penjual
barang tersebut.
Untuk menghitung PPh Pasal 22 impor, Anda perlu mengetahui tarif pajak yang berlaku, nilai impor,
dan apakah Anda memiliki Angka Pengenal Impor (API) atau tidak. Tarif pajak bervariasi
tergantung jenis barang yang diimpor. Untuk barang yang tidak termasuk dalam barang-barang
tertentu yang ditentukan dalam PMK No. 16/PMK.010/2016, tarif pajaknya adalah 2,5% dari nilai
impor jika menggunakan API, dan 7,5% dari nilai impor jika tidak menggunakan API. Nilai impor
adalah nilai pabrik ditambah biaya asuransi dan angkut (CIF).
Dalam kasus pada soal, PT Riazra Bajahitam memiliki NPWP dan API, sehingga tarif pajaknya
adalah 2,5%. Nilai impor adalah US$ 20.000 + 2% x US$ 20.000 + 5% x US$ 20.000 =
US$ 22.400. Kurs yang digunakan untuk menghitung PPh Pasal 22 impor adalah kurs yang
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
ditetapkan Menteri Keuangan, yaitu US$1 = Rp15.000. Jadi, PPh Pasal 22 impor yang harus dibayar
oleh PT Riazra Bajahitam adalah:
1. C) Untuk mengetahui berapa PPh pasal 22 yang harus dipungut, kita perlu mengetahui tarif pajak
yang berlaku. Tarif pajak bervariasi tergantung objek, jenis transaksi dan pemungut pajak. Untuk
kasus Anda, barang impor berupa onderdil mesin pabrik yang disita oleh DJBC dan dijual lelang,
tarif pajaknya adalah 7,5% dikalikan dengan harga jual lelang.
Sumber Referensi :
BMP PAJA3344
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/informasi/perpajakan/pph-pasal-22.html
https://pajak.go.id/index.php/id/pph-pasal-22
Angsuran PPh pasal 25 dihitung berdasarkan pajak penghasilan terutang sesuai dengan SPT
tahunan sebelumnya dikurangi dengan kredit pajak (PPh pasal 21, pasal 22, pasal 23, dan pasal 24)
dibagi dengan 12.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pajak penghasilan terutang sesuai dengan SPT tahunan sebelumnya adalah Rp 65.000.000.
Kredit pajak adalah jumlah PPh yang dipotong dan / atau dipungut oleh pihak lain serta PPh yang
dibayar terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan untuk tahun berikut.
Berdasarkan perhitungan di atas, besarnya angsuran PPh pasal 25 adalah Rp 1.250.000 per bulan.
Jurnal PT Delima Jaya pada saat melakukan pembayaran PPh pasal 25 setiap bulannya pada tahun
2021 adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Januari Beban Pajak Penghasilan Rp 1.250.000 -
Januari Hutang Pajak Penghasilan - Rp 1.250.000
Januari Hutang Pajak Penghasilan Rp 1.250.000 -
Januari Kas/Bank - Rp 1.250.000
Februari Beban Pajak Penghasilan Rp 1.250.000 -
Februari Hutang Pajak Penghasilan - Rp 1.250.000
Februari Hutang Pajak Penghasilan Rp 1.250.000 -
Februari Kas/Bank - Rp 1.250.000
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Sumber Referensi :
BMP PAJA3344
https://www.pajak.go.id/id/penghitungan-angsuran-pph-pasal-25
https://ortax.org/menghitung-pph-pasal-25-bagi-wp-badan
3. A. Jurnal ketika pencatatan investasi obligasi PT Sinar Utama adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun Debet Akun Kredit Jumlah
1 Juni 2021 Investasi Obligasi PT Andika Jaya Kas Rp 30.000.000
PT Sinar Utama harus menyetorkan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 15% dari bunga obligasi yang
diterima setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Jadi, PT Sinar Utama harus menyetorkan PPh
Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 675.000 (15% x Rp 4.500.000) pada tanggal 1 September 2021 dan
seterusnya.
Jurnal ketika PT Sinar Utama menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun Debet Akun Kredit Jumlah
1 September 2021 Beban Pajak Penghasilan Hutang Pajak Penghasilan Rp 675.000
1 September 2021 Hutang Pajak Penghasilan Kas Rp 675.000
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. B. PPh Pasal 4 (2) yang akan dipotong oleh Bank BNI adalah sebesar 25% dari hadiah undian
yang diterima, yaitu Rp 50.000.000 (25% x Rp 200.000.000).
Jurnal PT Sinar Utama ketika mencatat PPh Pasal 4 (2) yang dipungut adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun Debet Akun Kredit Jumlah
10 Juni 2021 Beban Pajak Penghasilan Hutang Pajak Penghasilan Rp 50.000.000
Sumber Referensi :
BMP PAJA3344
4. PPN masukan adalah pajak yang dibayar oleh pembeli atas barang atau jasa yang dibeli. PPN
keluaran adalah pajak yang dibebankan oleh penjual atas barang atau jasa yang dijual.
Dari transaksi yang terdapat pada soal, kita dapat menghitung PPN masukan dan PPN keluaran
sebagai berikut:
A. PT Jaya Perkasa menjual secara tunai Barang Kena Pajak seharga Rp 30.000.000 (setelah
dikurangi potongan harga) ditambah PPN. Ini berarti harga sebelum PPN adalah Rp 30.000.000 /
1,1 = Rp 27.272.727,27 dan PPN keluaran adalah Rp 30.000.000 - Rp 27.272.727,27 = Rp
2.727.272,73.
B. PT Jaya Perkasa mengambil salah satu barang elektronik untuk dibagikan secara cuma-cuma
kepada calon pelanggan sebagai bagian dari kegiatan promosinya. Harga pokok barang tersebut
adalah Rp 5.000.000. Menurut ketentuan perpajakan, pengambilan barang untuk keperluan sendiri
atau untuk dibagikan cuma-cuma dianggap sebagai penyerahan Barang Kena Pajak dan dikenakan
PPN keluaran sebesar 10% dari harga pokok barang tersebut. Jadi, PPN keluaran adalah Rp
5.000.000 x 10% = Rp 500.000.
C. PT Jaya Perkasa membeli secara kredit Barang Kena Pajak seharga Rp 20.000.000, ditambah
PPN. Penyerahan barang dilakukan pada tanggal tersebut, tetapi faktur pajaknya belum diterima.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Ini berarti harga sebelum PPN adalah Rp 20.000.000 / 1,1 = Rp 18.181.818,18 dan PPN masukan
adalah Rp 20.000.000 - Rp 18.181.818,18 = Rp 1.818.181,82.
D.PT Jaya Perkasa membeli alat-alat tulis kantor lainnya dengan harga Rp 1.000.000 ditambah PPN.
Ini berarti harga sebelum PPN adalah Rp 1.000.000 / 1,1 = Rp 909.090,91 dan PPN masukan adalah
Rp 1.000.000 - Rp 909.090,91 = Rp 90.909,09.
E.PT Jaya Perkasa membayar biaya reparasi kendaraan dinas Direktur Keuangan sebesar Rp
1.500.000 ditambah PPN. Ini berarti harga sebelum PPN adalah Rp 1.5000 / 1,1 = Rp 1.3636,36
dan PPN masukan adalah Rp 1 .5000 - Rp 1 .3636,36 = Rp .1363,64.
Jadi, total PPN masukan adalah Rp 1 .818 .181 .82 + Rp .90 .909 .09 + Rp .1363 .64 =
Rp .2 .009 .454 .55 dan total PPN keluaran adalah Rp .2 .727 .272 .73 + Rp .5000 = Rp .3 .2272 .73
Sumber Referensi :
BMP PAJA3344
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA