Anda di halaman 1dari 1

Agar tidak salah saji potensial, auditor harus hati-hati dalam melakukan pencatatan pengeluaran kas.

Apa yang harus diperhatiakn oleh auditor pada saat tersebut. Jelaskan!

Seorang auditor dipandang perlu memahami bisnis dan pengendalian internal klien sehingga
mempermudah proses pembuatan kertas kerja pemeriksaan auditor. Bagi perusahaan kecil,
dokumentasi sistem pengendalian internal dalam bentuk memorandum akan memadai. Auditor, dalam
menjalankan tugasya, sering dihadapkan pada persoalan materialitas dan salah-saji, terutama salah-saji
yang dibiarkan begitu saja oleh penyusun laporan keuangan, yang dari perspektif auditor eksternal
dikenal dengan istilah “salah saji tak terkoreksi” (uncorrected misstatement). Materilitas dan salah-saji
tak terkoreksi memiliki hubungan yang sangat erat.

Salah-saji, idealnya, dikoreksi oleh akuntan penyusun laporan keuangan begitu ditemukan. Tetapi pada
kondisi tertentu, salah-saji seringkali dibiarkan begitu saja karena alasan tertentu. Salah satu alasan yang
paling lumrah digunakan adalah pertimbangan “materialitas”masalah saji yang tak terkoreksi dianggap
“tidak material”. Dari sisi penyusun laporan keuangan (entah akuntan internal atau konsultan),
pertimbangan ‘material/tidak material’ seringkali dipengaruhi oleh faktor lain, terutama batas akhir
penyampaian laporan keuangan (relevansi), disamping keinginan untuk meminimalkan biaya yang
timbul dari proses penyusunan laporan.

Anda mungkin juga menyukai