Jelaskan Dasar Hukum PPh Badan Wajib Pajak Badan dan BUT!
Wajib Pajak Badan merupakan suatu badan usaha, yang meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak. Dimana wajib pajak badan tersebut memiliki hak
pajak badan juga memiliki kewajiban subjektif serta mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Sehingga Subjek pajak badan dalam
negeri adalah mereka yang menjadi seorang wajib pajak sejak saat didirikan atau
Sedangkan BUT menurut pasal 2 ayat 5 UU PPh dalah bentuk usaha yang dipergunakan
oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak
didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau
Singkat kata, BUT adalah bentuk usaha yang digunakan subjek pajak luar negeri untuk
Sumber : https://flazztax.com/2021/08/19/apa-wajib-pajak-badan-dan-siapa-yang-termasuk-
dalam-kategori-wajib-pajak-badan/#:~:text=Subjek%20pajak%20badan%20dalam
%20negeri,penghasilan%20yang%20berasal%20dari%20Indonesia.
2. Jelaskan Dasar Hukum PPh Badan Wajib Pajak Badan dan BUT!
- Undang - undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang telah
1991
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan
Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.
- Keputusan Presiden
2. Pungutan objektif. Kewajiban untuk membayar PPN ditentukan oleh objek pajak,
sehingga kondisi subjek pajak tidak diperhitungkan sama sekali.
3. Multi stage tax. PPN dikenakan pada seluruh rantai produksi dan distribusi. Setiap
barang yang menjadi objek PPN mulai dari pabrikan ke pedagang besar hingga ke
pengecer atau ritel, semuanya dikenakan PPN.
4. Dihitung dengan metode indirect substraction. Pajak yang dipungut PKP penjual tidak
langsung disetorkan ke kas negara. PPN terutang yang harus dibayarkan ke kas negara
merupakan hasil perhitungan mengurangkan PPN yang dibayar kepada PKP lain yang
dinamakan pajak masukan dengan PPN yang dipungut dari pembeli yang dinamakan
pajak keluaran.
5. Pajak atas konsumsi umum dalam negeri. PPN hanya dikenakan pada konsumsi BKP
dan/atau JKP yang dilakukan di dalam negeri. Oleh karena itu, komoditas impor juga
dikenai PPN dengan besaran sama dengan komoditas lokal.
6. Bersifat netral. Netralitas PPN dibentuk oleh dua faktor, yakni dikenakan atas
konsumsi barang maupun jasa dan menganut prinsip tempat tujuan (destination
principle) dalam pemungutannya.
4 Karakteristik PPnBM
2. Hanya dikenakan satu kali. PPnBM hanya dikenakan satu kali, yaitu pada saat
impor/penyerahan BKP yang tergolong mewah dan atau atas penyerahan BKP yang
tergolong mewah yang dilakukan oleh PKP Pabrikan dari BKP yang tergolong
mewah tersebut
https://katadata.co.id/agungjatmiko/ekonopedia/630c814618753/mencermati-perbedaan-
karakteristik-ppn-dan-ppnbm
PAJAK DAN BANGUNAN
1. Letak, Lokasi menentukan besarnya nilai suatu objek. Jika objeknya berada di
perkotaan biasanya nilainya akan lebih tinggi di banding yang berada di pedesaan
2. Peruntukan, artinya suatu tanah bergantung pada tujuan digunakan apakah untuk
mencari keuntungan (profit) maka nilainya pun akan lebih tinggi dibandingkan
4. kondisi lingkungan, apabila aksesnya mudah dan dekat dengan jalan raya nilainya
akan tinggi. berbeda dengan tanah di tempat terpencil atau di pedesaan. Kondisi
geografis dari suatu tanah juga akan mempengaruhi nilai jual seperti apakah tanah
tersebut termasuk dalam wilayah rawan banjir, longsong atau gunung meletus dll.
Adanya irigasi akan menambah Nilai Jual suatu daerah karena akan bertambah juga
proteksi kebakaran dan gempa jelas menjadi faktor penentu nilai jual
3. letak, Letak bangunan yang strategis dan memiliki kemudahan akses terhadap
fasilitas di lingkungannya akan mempunyai nilai jual yang tinggi.
jual
http://repository.ut.ac.id/4455/1/PAJA3233-M1.pdf
Manajemen SDA
Menurut saya, yang harus dilakukan organisasi untuk mendukung perubahan peran
Manajemen SDM yaitu untuk mendukung perubahan peran manajemen SDM dari yang
Menurut saya, harus dilakukan beberapa perubahan untuk menciptakan keberhasilan peran
manajemen SDM dari yang bersifat tradisional ke arah yang lebih strategis, seperti
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan untuk berperan secara aktif dalam
pengelolaan perusahaan sehingga mampu mendorong semangat kerja dan memotivasi mereka
Aturan yang digunakan untuk penerimaan kas di PT. Maliki, pada bagian penjualan adalah
sebagai berikut. pada setiap akhir jam kerja, petugas admin penjualan menghitung kas yang
tersedia pada brankas kas masing-masing. setelah itu, mereka menentukan jumlah yang
tercatat pada register kas dan menyiapkan formulir memo kas dengan meneliti perbedaan
yang ada. Karyawan dari kantor kasir akan menghitung kas, membandingkan totalnya dengan
memo, dan membawa uang tersebut kepada kasir.
Berdasarkan kasus ini, coba diskusikan dimana kelemahan dari pengendalian internal dan
bagaimana mengatasi dari kelemahan tersebut !
kelemahan dari pengendalian internal PT Maliki adalah kurangnya teliti dan pengendalian
yang ketat terhadap kas sehingga menyebabkan kekeliruan seperti itu. Pengendalian
internal terganggu karena seseorang salah memahami instruksi atau berbuat keliru akibat
kecerobohan, kurang teliti, kebingungan, atau kelelahan. Perubahan susunan personil, atau
perubahan sistem dan prosedur juga dapat berkontribusi pada terjadinya gangguan.
sistem pengendalian internal. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal
pemborosan, dan juga untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam
Sering terjadinya hal ilegal tersebut karena tingginya bea masuk suatu barang ke
akan semakin tinggi. Dan juga terlalu banyaknya pintu masuk barang-barang
Menurut saya soal tarif impor/ekspor juga termasuk salah satu penyebabnya, makin tinggi
handphone yang tarif impornya tinggi maka berisiko tinggi diselundupkan ke dalam negeri.
Ditambah dengan daya beli mayoritas masyarakat yang rendah, tentunya akan membuat
masyarakat memilih harga yang lebih murah yaitu barang barang selundupan.
Sumber : https://www.medcom.id/ekonomi/globals/5b2Eom4N-penyebab-barang-impor-
ilegal-gampang-masuk-indonesia
Kepabeanan berdasarkan definisi yang terdapat dalam undang undang nomor 10 tahun 1995
sebagaimana telah diubah dengan undang undang nomor 17 tahun 2006 adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah
pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.
Perubahannya :
1. Penjelasan lebih terperinci mengenai beberapa istilah Pabean yang telah tercantum
sebelumnya sebagai upaya Kepastian Hukum yang lebih jelas, transparan, dan
Peraturan yang lebih mengikat dari segala sisi.
2. Penambahan dan penjelasan lebih mengenai Bea Keluar yang terdiri dari definisi,
penjelasan Teknis pengenaan, serta perlakuan barang yang wajib dikenakan Bea
Keluar
3. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, undang-undang kepabeanan
idealnya dapat mengikuti konvensi internasional dan praktik kepabeanan
internasional.
4. Ada rumusan tindak pidana penyelundupan yang kurang sesuai sehingga tidak
memenuhi ketentuan atau prosedur.
Sumber : https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1995/10tahun~1995uu.htm dan Modul 1
ADBI 4235