Anda di halaman 1dari 8

List pertanyaan persentasi perpajakan

A. Notulensi kelompok 1
 Pertanyaan :
Berikan contoh beberapa pelanggan PPh badan maupun PPh orang pribadi ,dan jelaskan sanksi yg akan
di dapat dari pelanggaran tersebut sesuai dengan dasar hukum yang ada?
Jawaban :
1. Pelanggaran PPh tahun berjalan tidak/kurang bayar; sanksi yang diterima ialah sanksi bunga sebesar
2% per bulan dari jumlah pajak tidak/kurang dibayar maksimal 24 bulan
2. Pelanggaran SPT Tahunan PPh WP badan; dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp 1.000.000,00-
3. Pelanggaran SPT Tahunan PPh WP OP; dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp 100.000,00-

 Pertanyaan :
Sudah dijelaskan sebelumnya mengenai subjek pph orang pribadi luar negeri, di dalam subjek pph orang
pribadi luar negeri ini kriteria yang kedua itu adalah orang luar negeri yang tidak mendirikan usaha tapi
dapat penghasilan dari Indonesia, bagaimana bisa orang tersebut dikenakan pajak, berikan contoh
penerapannya?
Jawaban :
Orang tersebut dikenakan pajak karena melakukan Badan Usaha Tetap (BUT) sehingga dia mendapat
penghasilan dari BUT misalnya, Bela orang luar negeri lalu menanamkan sahamnya di suatu perusahaan
yang ada di Indonesia, karena hal itulah ia dikenakan pajak karena dia mendapatkan penghasilan yang
ditanam dari perusahaan tersebut. Setiap penghasilan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan itu akan
dikenakan pajak, pemenuhan kewajiban perpajakan nya dipersamakan dengan pemenuhan kewajiban
perpajakan wajib pajak badan dalam negeri, sebagaimana diatur dalam UU PPh dan UU yang mengatur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan

 Pertanyaan :
Ada materi tentang hubungan istimewa, istilah hubungan istimewa dalam pajak biasanya digunakan
dalam kasus perpajakan yang berkaitan dengan transaksi afiliasi, pertanyaan saya, coba kelompok anda
jelaskan bagaimana contoh dari transaksi afiliasi tersebut?
Jawaban :
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.03/2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing Agreement), terdapat beberapa contoh transaksi afiliasi
diantaranya, transaksi berwujud pengalihan dan/atau harta harta tidak berwujud, transaksi persewaan
harta berwujud, transaksi sehubungan dengan penggunaan atau hak menggunakan harta tidak berwujud,
transaksi pengalihan aset keuangan, transaksi pengalihan hak sehubungan dengan pengusahaan wilayah
pertambangan dan/atau hak sejenis lainnya, transaksi pengalihan hak sehubungan dengan pengusahaan
perkebunan, kehutanan, dan/atau hak sejenis lainnya, transaksi sehubungan dengan restrukturisasi usaha,
termasuk pengalihan fungsi, aset, dan/atau risiko antar Pihak Afiliasi, transaksi pengalihan harta selain
kas kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal
(inbreng); transaksi pengalihan harta selain kas kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota dari
perseroan, persekutuan, atau badan lainnya.

 Pertanyaan :
Berdasarkan submateri subjek pajak orang pribadi dalam maupun luar negeri yang telah pemakalah
jelaskan, apakah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dapat dikenakan pajak berganda?
Jelaskan alasannya.
Jawaban :
Tidak, karena berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak PER No.2/PJ/2009 disebutkan bahwa
penghasilan yang diperoleh oleh pekerja karena pekerjaannya di luar negeri, tidak dikenakan PPh di
Indonesia.
Sehingga, apabila bisa kita tarik kesimpulan, TKI Indonesia bebas dari PPh di Indonesia dan tidak perlu
melaporkan SPT apabila termasuk syarat berikut ini
Bekerja di luar negeri dan memperoleh penghasilannya di luar negeri
• Berada di luar negeri lebih dari 183 hari dalam 1 tahun
• Sumber penghasilannya berasal dari luar negeri
• Penghasilan miliknya sudah dikenakan pajak di negeri tempat TKI bekerja.

 Pertanyaan
1. Didalam materi pada bagian subjek pajak dalam negeri terdapat Warisan yang belum terbagi sebagai
satu kesatuan menggantikan yang berhak. Mengapa warisan yang belum terbagi masuk kedalam
klasifikasi subjek pajak?
2. Berikan contoh beberapa pelanggan PPh badan maupun PPh orang pribadi ,dan jelaskan sanksi yg
akan di dapat dari pelanggaran tersebut sesuai dengan dasar hukum yang ada
3. Kan sudah dijelaskan tadi mengenai subjek pph orang pribadi luar negeri,nah subjek pph orang pribadi
luar negeri ini kriteria yang kedua itu adalah orang luar negeri yang tidak mendirikan usaha tapi dapat
penghasilan dari Indonesia, bagaimana kok bisa orang tersebut dikenakan pajak, berikan contoh
penerapannya.
4. Ada materi tentang hubungan istimewa, istilah hubungan istimewa dalam pajak biasanya digunakan
dalam kasus perpajakan yang berkaitan dengan transaksi afiliasi...pertanyaan saya coba klompok anda
jelaskan gmna contoh dari transaksi afiliasi tersebut

B. Notulensi kelompok 4
Kesalahan apa saja yang sering terjadi saat perhitungan PPh 21 dan siapa yang bertanggung jawab jika
terjadi kesalahan?

Jawaban
-Lupa Memasukkan Biaya Jabatan
-Lupa Memasukkan Potongan
-Tidak Menghitung Sesuai Ketentuan
-Salah Memilih Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

C. Notulensi kelompok 5
1. Apakah PPh pasal 22 atas impor barang harus disetor dan dilaporkan secara langsung?
Jawaban : PPh Pasal 22 atas impor barang disetor oleh importir dengan menggunakan
formulir Surat Setoran Pajak, Cukai dan Pabean (SSPCP). PPh Pasal 22 atas impor
barang yang dipungut oleh DJBC harus disetor ke bank devisa, atau bank persepsi, atau
bendahara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dalam jangka waktu 1 (satu) hari setelah
pemungutan pajak dan dilaporkan ke KPP secara mingguan paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah batas waktu penyetoran pajak berakhir.

2. Impor barang dibedakan menjadi beberapa kelompok jenis barang dan


kepemilikan Angka Pengenal Impor (API) bagi importirnya. Pengelompokan tersebut
berpengaruh pada besarnya tarif.
Pertanyaannya, tolong jelaskan contoh terkait bagaimana pengelompokan impor barang
tersebut berpengaruh pada besarnya tarif

Jawaban : angka pengenal impor (API) adalah tanda pengenal sebagai importir. Importir
adalah orang perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan
badan hukum yang melakukan kegiatan impor.
Sementara, bolehkah kita mengimpor tanpa API?tentunya boleh jika memenuhi
persyaratannya yaitu jika ingin memasukkan barang dari luar negeri namun tidak
memiliki API seperti, kegiatan tersebut tidak dilakukan secara terus menerus. Sehingga,
Anda hanya melakukan kegiatan ini sesekali saja.
Pengenaan besaran tarif tergantung pada barang yang akan di impor dimana pada masing
masing jenis barang ini tarifnya berbeda beda, untuk jenis barang-barangnya terlampir
pada pmk no 110 tahun 2018.
Mengenai tarif terkait API Pada beberapa jenis barang seperti seperti tertera pada slide
10 Bisa dilihat impor barang bagian a, b pengenaan tarif dengan atau tanpa API tarifnya
sama yaitu 10%.

3. apakah dalam setiap pph pasal 22 hanya dibuat bagi mereka yg melakukan pemotongan
pemungutan pph 22 saja?

Jawaban : Ya, SPT PPh pasal hanya dibuat bagi mereka yang melakukan
pemotongan/pemungutan PPh 22, antara lain :
Bea cukai, petamina; industry otomatif, kertas, semen, baja, farmasi, eksportir hasil
perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan.
4. Apa perbedaan pph pasal 22 final dan tidak final?

Jawaban : Pada pajak penghasilan final, penghasilan tidak digabungkan dengan


penghasilan lain yang dikenai tarif umum dalam SPT Tahunan PPh Badan. Sedangkan,
pada PPh Tidak Final penghasilan digabungkan dengan penghasilan lain yang dikenai
tarif umum.
Pada pajak penghasilan final, biaya sehubungan untuk menghasilkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang dikenai PPh tidak dapat dikurangi. Sedangkan, pada PPh
Tidak Final biaya tersebut dapat dikurangkan
Pada pajak penghasilan final, bukti potong PPh tidak dapat diperhitungkan sebagai kredit
pajak bagi pihak yang dipotong dan atau dipungut. Sedangkan, pada PPh Tidak Final
bukti potong dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak bagi pihak yang dipotong atau
dipungut
Tarif PPh final diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) atau Keputusan Menteri
Keuangan (KMK), sedangkan tarif pajak PPh tidak final menggunakan tarif umum Pasal
17 UU PPh.

5. Bagaimana mekanisme pengecualian dari PPh pasal 22 barang impor?


(dijelaskan oleh ibu susfa)

6. Kapan batas waktu pelaporan PPh pasal 22 yang dipungut oleh bendahara pengeluaran?

Jawaban : Dilaporkan ke KPP paling lambat tanggal 20 setelah masa pajak berakhir.

7. Apakah bisa mengajukan bebas PPh pasal 22?

Jawaban : Bisa, Adapun alur cara untuk mengajukan bebas penghasilan pasal 22 impor
ini di antaranya:
 Wajib pajak mengajukan permohonan Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh
Pasal 22 Impor
 Pengajuan dilakukan melalui situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
pada www.pajak.go.id
 Menggunakan formulir yang telah ditetapkan oleh DJP
 Melampirkan penetapan sebagai perusahaan yang mendapat fasilitas KITE
 Melampirkan penetapan sebagai perusahaan yang mengantongi izin
Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat, atau izin
PDKB

8. kenapa pada perhitungan impor menggunakan kurs biasa, tidak menggunakan kurs BI?

Jawaban : karena Kurs ditentukan dari persetujuan pihak yang berkaitan, mau
menggunakan kurs biasa atau kurs BI, tapi biasa nya menggunakan kurs biasa.

D. Notulensi kelompok 6

1. Tadi sudah dijelaskan mengenai batubara, nah apakah batubara berpengaruh terhadap
dampak ekonomi? Jika iya tolong jelaskan?

Jawab:
Produksi batubara memiliki peran besar dalam mendukung perkembangan ekonomi
nasional dan regional. Industri batubara mampu menciptakan pembangunan ekonomi
berkelanjutan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat pertumbuhan ekonomi dan
melindungi lingkungan. Pertumbuhan ekonomi dari sektor batubara dapat
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Sumber data yang disajikan menggunakan
data sekunder pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2013 melalui internet dan
KESDM.

Produksi batubara berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi pertumbuhan


ekonomi sektor batubara dipengaruhi besarnya penggunaan investasi tenaga kerja
serta berpengaruh penting dengan pertumbuhan ekonomi. peningkatan investasi
menciptakan Tenaga Kerja dan berpengaruh terhadap produksi batubara.

2. Bagaimana perlakuan pajak terhadap transaksi pembelian BBM ke Pertamina yang


dilakukan oleh PT Jual Beli BBM SPBU Pertamina?

Jawab

Pengenaan pajak atas transaksi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh SPBU
Sindulang meliputi pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% (sepuluh
persen) dari harga jual dan pungutan PPh pasal 22 sebesar 0,30 % (nol koma tiga
persen) oleh Pertamina.

3. Coba jelaskan perbedaan pajak ekspor barang dan jasa?

Jawab
Pajak ekspor barang yang kena pajak adalah suatu barang berwujud maupun tidak berwujud
yang dipakai sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan. Contoh barang berwujud
adalah rumah kendaraan, peralatan, dan lainnya. Sedangkan contoh barang tidak berwujud
adalah hak cipta, hak paten.

Untuk jasa kena pajak ada jasa yang dikenakan pajak pertambahan nilai sesuai dengan
yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan perpajakan.

4. Coba jelaskan PPh 22 terhadap barang yang memiliki PPN dan yang tidak memiliki
PPN

Jawab:

Hubungan PPh 22 dengan PPN dan benda yang tidak memiliki PPN yaitu jika benda
memiliki nilai PPN maka harga jualnya atau pendapatnya harus dipotong dulu dengan
tarif PPN yaitu sebesar 11% dari harga pendapatan dan baru kemudian hasil
pengurangan PPN tersebut dihitung pengenaan PPh yaitu sebesar tarif pengenaan PPh
22 nya.dan sebaliknya jika benda tidak memiliki nilai PPN mak pendapatan dari
benda yang bisa dikenakan PPh 22 langsung dikalikan dengan tarif pengenaan PPh 22

5. Didalam tata cara pembayaran terdapat kode akun pajak 411122, jelaskan maksudnya?

Jawab

Untuk kode pajak 411122 merupakan kode untuk PPh dan angka 22 maksudnya pasal
22 dimana pembayaran pajak yang harus disetor dimana tercantum dalam SPT masa
PPh pasal 22 untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan Surat Ketetapan Pajak PPh
pasal 22.

6. Kapan saat terutang dan pembayaran PPh 22 atas penjualan BBM, Gas, dan Pelumas?

Jawab

PPh pasal 22 atas penjualan bahan bakar, minyak bahan bakar gas, dan pelumas
terutang dan dipungut pada saat penerbitan Surat Perintah pengeluaran barang
(delivery order).

7. Kapan saat terutang dan pelunasan pemungutan PPh pasal 22?


Jawab
PPh pasal 22 atas pembelian barang oleh bendahara pemerintah dan KPA bendahara
mengeluarkan pejabat penerbitan Surat Perintah pembayaran dan pembelian barang atau
bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usaha oleh BUMN termasuk dan Bank BUMN
terutang dan dipungut pada saat pembayaran.

PPh pasal 22 atas penjualan hasil produksi badan usaha yang bergerak dalam bidang
usaha industri semen, industri kertas, industri baja, industri otomotif dan industri
Farmasi atas penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri yang dilakukan oleh
ATPM, APM, dan importir umum kendaraan bermotor terutang dan dipungut pada
saat penjualan

8. Sanksi apa yang didapat jika terjadi kesalahan dalam pemotongan pajak PPh pasal 22
mengenai batubara dan siapa yang mendapat sanksi tersebut?

Jawab:
Sanksi administrasi adalah sanksi berupa pembayaran kerugian terhadap negara
seperti denda, bunga dan kenaikan. Adapun perbedaan antara denda bunga dan
kenaikan dapat dijelaskan sebagai berikut:

sanksi kenaikan ditunjukkan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran terkait
dengan kewajiban yang diatur dalam material. Pajak ini berupa kenaikan jumlah pajak
yang harus dibayar. penyebabnya bisa karena adanya pemalsuan data seperti
meminimalkan Jumlah pendapatan pada SPT setelah lewat 2 tahun sebelum terbit
SKP. Sanksi kenaikan nggak tahu besarnya adalah 50% dari pajak yang kurang
dibayar.

Anda mungkin juga menyukai