Anda di halaman 1dari 4

PERPAJAKAN

1. Apa itu subjek pajak dan wajib pajak ?


 Subjek pajak merupakan seseorang atau suatu badan merupakan subjek pajak, tetapi bukan
berarti orang atau badan itu punya kewajiban pajak
 Wajib pajak adalah orang yang memiliki NPWP dan wajib melakukan pembayaran,
pemotongan, pemungutan dan pelaporan pajak.
2. Apa perbedaan subjek pajak dan wajib pajak ?
 Subjek pajak tidak memiliki kewajiban perpajakan dan bukan wajib pajak, sedangkan wajib
pajak pasti merupakan subjek pajak yang harus melakukan kewajiban perpajakan.
3. Apa kepanjangan dari NPWP ?
 Nomor Pokok Wajib Pajak
4. Apa fungsi dari NPWP ?
 Identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
5. Apa itu SPT ?
 Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
6. Apa yang dimaksud dengan tax avoidance ?
 Tax avoidance (Penghindaran diri dari pajak), perlawanan dari masyarakat dengan cara tidak
melakukan perbuatan yang yang dapat dikenakan pajak, atau dengan cara memanfaatkan celah-
celah dari kelemahan sistem pajak yang berlaku.
7. Apa yang dimaksud dengan tax evasion ?
 Tax evasion (Pengelakan/penyelundupan pajak), yaitu penghindaran pajak dengan cara
pengelakan dilakukan dengan cara melanggar hukum (ilegal).
8. Apa sistem pemungutan pajak di Indonesia ?
 Official Assessment, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pemerintah untuk menentukan besarnya pajak terutang. Contoh : PBB
 Self Assessment, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepercayaan, dan
tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Contoh : PPh Orang Pribadi, PPh Badan
 Withholding System, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak
ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Contoh : PPh Pasal 21 Karyawan.
9. Berapa denda telat bayar untuk PPh masa, PPh tahunan, PPN ?
 Dikenakan denda sebesar 2% perbulan.
10. Berapa denda telat lapor untuk PPh masa, PPh tahunan, PPN ?
 SPT Orang Pribadi sebesar Rp100.000
 SPT Badan sebesar Rp1.000.000
 SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp500.000
 SPT Masa Lainnya Rp100.000
11. Apa saja yang termasuk pajak non-final dan pajak final ?
 Pajak non-final : PPh 21, 22, 23, 24, 25, 26
 Pajak final : PPh 4 ayat 2
12. Apa beda pajak non-final dan final ?
 Pajak non-final dapat menjadi pengurang dalam pajak tahunan sedangkan pajak final tidak bisa
menjadi pengurang dalam pajak tahunan.
13. Berapa Tarif PPh 21 ?
Penghasilan Tarif
< Rp 50.000.000 5%
Rp 50.000.000 – 250.000.000 15%
Rp 250.000.000 – 500.000.000 25%
> Rp 500.000.000 30%

14. Berapa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) PPh 21 ?


Keterangan PTKP (/tahun)
TK/0 Rp 54.000.000
K/0 Rp 58.500.000
K/1 Rp 63.000.000
K/2 Rp 67.500.000
K/3 Rp 72.000.000

15. Berapa kenaikan pajak PPh 21 untuk OP yang tidak memiliki NPWP ?
 Kenaikan sebesar 20%
16. Apa yang diatur dalam PPh 22 ?
 Pajak atas impor
17. Berapa persentase pada PPh 22 ?
 Parfum, pakaian dan aksesoris, karpet, sebesar 10% dari nilai impor
 Perangkat makan, perangkat daput, kompor, sebesar 7,5% dari nilai impor
 Memiliki Angka Pengenal Impor (API), sebesar 2,5% dari nilai impor
 Tidak memiliki Angka Pengenal Impor (API), sebesar 7,5% dari nilai impor
 Impor kedelai, gandum, dan tepung terigu sebesar 0,5% dari nilai impor
18. Apa yang diatur dalam PPh 23 ?
 Pajak atas penghasilan berupa bunga, deviden, royalti, hadiah, sewa sehubungan dengan
penggunaan harta dan jasa.
19. Berapa persentase yang diatur PPh 23 ?
 Bunga, deviden, royalti, hadiah = 15%
 sewa sehubungan dengan penggunaan harta dan jasa = 2%
20. Berapa tarif pajak PPh 23 untuk OP yang tidak memiliki NPWP ?
 Kenaikan sebesar 100%
21. Apa yang diatur dalam PPh 24 ?
 Kredit pajak atas penghasilan yang dibayar di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri.
22. Apa yang diatur dalam PPh 26 dan berapa besaran pajak yang kenakan?
 Pajak atas penghasilan yang diperoleh Subjek Pajak luar negeri di dalam negeri dengan pajak
sebesar 20% tanpa tax treaty. Jika ada tax treaty maka dapat menggunakan tarif sesuai dengan
tax treaty yang berlaku.
23. Berapa persentase yang diatur PPh 4 ayat 2 ?
Jenis Tarif
Bunga Deposito Tabungan dan Diskonto Sertifikat Bank Indonesia 20%
(SBI)
Hadiah Undian 25%
Penjualan Saham di bursa efek 0,1%
Pengalihan Hak atas tanah dan/atau bangunan 5%
Penghasilan dari Persewaan tanah dan atau bangunan 10%
Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang 2%
memiliki kualifikasi usaha kecil
Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang 4%
tidak memiliki kualifikasi usaha
Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang 3%
memiliki kualifikasi usaha menengah dan besar
usaha pelayaran Dalam Negeri 1,2%
Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan luar negeri 2,64%
Dividen 10%

24. Berapa tarif pajak final yang WP dapat nikmati untuk penghasilan bruto dibawah 4,8M ? (PP No 23
tahun 2018)
 0,5%
25. Berapa PPh untuk dividen ?
 Orang Pribadi, PPh 4(2), 10%
 Badan dengan kepemilikan < 25%, PPh 23, 15%
 Badan dengan kepemilikan > 25%, bukan objek pajak
26. Apa kepanjangan dari PPN ?
 Pajak Pertambahan Nilai
27. Berapa persentase PPN ?
 10%
28. Apa yang dimaksud wilayah FTZ (Free Trade Zone)?
 Kawasan yang ditetapkan sebagai daerah perdagangan bebas dan/atau pelabuhan bebas,
sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang
mewah, dan cukai.
29. Apa undang-undang baru yang mengatur pajak atas barang kiriman keluar daerah FTZ dan barang
impor ?
 PMK 199 tahun 2019
30. Apa kepanjangan PBB, NJOP, NJOPTKP ?
 Pajak Bumi dan Bangunan
 Nilai Jual Objek Pajak
 Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
31. Berapa maksimal NJOPTKP yang ditentukan ?
 12.000.000
32. Berapa tarif yang dikenakan untuk PBB ?
 20% dari NJOP
33. Apa itu koreksi fiskal ?
 Penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib pajak sebelum menghitung Pajak Penghasilan
(PPh) bagi wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi yang menggunakan pembukuan.
34. Apa itu koreksi positif dan koreksi negatif ?
 Koreksi Positif menambah PPh Terutang
 Koreksi Negatif mengurangi PPh Terutang
35. Apa kepanjangan dari BPHTB?
 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
36. Berapa tarif dari BPHTB ?
 5% dari perolehan objek pajak
37. Berapa nilai untuk Bea Materai ?
 10000
38.

Anda mungkin juga menyukai