Pengertian Proteksi
Proteksi merupakan sistem perlinduangan berupa kompensasi yang tidak
dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan
oleh perusahan kepada pekerja. Proteksi ini dengan memberikan rasa aman, baik
dari sisi financial, kesehatan, maupun keselamatan fisik bagai pekerja sehingga
pekerja dapat beraktivitas dengan tenang dan dapat memberikan kontribusi positif
bagi peningaktan nilai tambah perusahaan.
Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan suatu keharusan bagi
perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peraturan perudang
udangan. Dalam melaksanakan program proteksi, banyak perusahaan bekerja
sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggungan terhadap
kemungkinan timbulnya masalah kesehatan, financial atau masalah lainnya yang
dihadapi atau dialami oleh pekerja dan kelurganya di kemudian hari. Praktisnya,
pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama diantara masing masing pekerja,
tergantung dari kedudukan dan tangguang jawab mereka masing masing .
kepada Manager Treasury atau Branch Manager lebih tinggi dari Dealer, Mislanya
dari Kualitas tunjangan kesehatan.
Skill (Keahlian)
Untuk kelangsungan usaha perusahaan, perusahaan membutuhkan
karyawan yang memiliki keahlian khusus. Misalny, untuk bidang informasi,
perusahaan membutuhkan tenaga akhli dibidang informasi teckhnologi yang
menguasai teknologi computer. Keahlian mereka sangat spesifik, sehingga
untuk mempertahankan agar mereka tetap bekerja di perusahaan tersebut,
perusahaan menerapkan program proteksi yang layak dan bahkan kadang
kadang diatas rata rata yang mampuh diberikan pesaing. Program proteksi
yang diterapkan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus akan lebih
tinggi dibangingkan dengan pekerja yang tidak memerlukan keahlian khusus,
misalnya pekerja administrasi
Mental Effort (kerja Otak / Mental)
Karyawan yanglebih mengandalkan kemapuan kerja otak atu mental,
misalnya analis, programmer, marketer, atau akuntan. Kelas pekerja seperti ini
sering disebut dengan White Collar kelas pekerja ini biasanya memeperoleh
tingkat proteksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas pekerja yang
lebih mengandalkan kekuatan fisik (Blue Collar)
Physical Effort (Kemampuan Fisik)
Karyawan yang lebih mengandalakan kekuatan fisik (Blue Collar),
misalnya satuan pengaman (Satpam), petugas kebersihan atau pekerja
bangunan. Biasanya proteksi yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka
lebih difokuskan dalam bentuk perlindungan atas keselamatan kerja.
Work Condition (Kondisi Kerja)
Kondisi kerja yang diharapkan oleh pekerja untuk satu bidang industri
sering kali berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja bagi pekerja dibidang
perminyakan, yang bekerja di lepas pantai akan berbeda dengan kondisi kerja
di darat. Semakin berat kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja, semakin
tinggi program proteksi yang diterapkan.
Government Rule (Peraturan Pemerintah)
Pemerintah sebagai regulator biasanya membuat peraturan yang
mengharuskan pengusaha atau perusahaan untuk memberikan perlindungan
yang memadai bagi pekerja. Sebagai contoh, pemerintah mengaharuskan
Bentuk-bentuk Proteksi
Tarif Biaya Masuk
Gambar 1. Grafik pengaruh tarif dan bea masuk.
No. Sebelum Ada Tarif
Setelah Ada Tarif
1.
Harga setinggi OP
Harga setinggi OP1
2.
Jumlah
produksi Jumlah
produksi Produksi
3.
negeri
sebesar OQ2
barang Jumlah barang di Jumlah barang di pasar
4.
dalam
Akibat
Harga naik sebesar P P1
konsumen OQ4
permintaan
konsumen OQ3
Impor barang Q2Q3
iii.
Larangan Akibat
.
1.
Impor
Harga setinggi OP1
2.
P1 P2
Jumlah produksi dalam Jumlah produksi dalam Produksi
negeri sebesar OQ1
3.
Jumlah
Impor
Harga setinggi OP2
barang Jumlah
barang
4.
negeri
Q1Q2
di Jumlah
dalam
meningkat
barang
di
konsumen OQ2
Q2Q3
Kuota
Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan
jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu
periode tertentu atau kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah
barang
yang
diperdagangkan.
Sama
halnya
tarif,
pengaruh
Akibat
.
1.
2.
P1
produksi Produksi
produksi Jumlah
dalam
OQ1
Jumlah
OQ2
barang Jumlah
barang
konsumen OQ4
Impor barang Q1Q4
Q1Q2
di Jumlah
meningkat
barang
di
konsumen OQ3
Impor kuota Q2Q3
Q3Q4
Impor barang turun
Q3Q4
Subsidi
Dengan adanya subsidi, produsen dalam negeri bisa menjual
barangnya lebih murah, sehingga bisa bersaing dengan barang impor.
Subsidi yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk, misalnya:
Subsidi langsung berupa sejumlah uang tertentu,
Subsidi per unit produksi.
Sebagai gambaran dampak kebijakan ini dapat dilihat dalam Gambar 4. berikut
ini.
Gambar 4. Pengaruh kebijakan subsidi.
Misalnya pada BBM yang kita gunakan setiap harinya
yang
secara
ekonomis
tidak
ada
bisa
unsur
negeri,
Tarif biaya,
Penerimaan negara, dan
Tarif memperbaiki dasar penukaran.
Melindungi imfor dari luar negeri maka pemerintah mengenakan
kebijakan Impor yang maksudnya,kegiatan impor di satu pihak sangat
dibutuhkan oleh suatu negara untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi di lain
pihak dapat merugikan perkembangan industri dalam negeri. Agar tidak
merugikan produk dalam negeri diperlukan adanya kebijakan impor untuk
melindungi produk dalam negeri (proteksi) dengan cara berikut.
a) Pengenaan Bea Masuk
Barang impor yang masuk ke dalam negeri dikenakan bea
masuk yang tinggi sehingga harga jual barang impor menjadi
mahal. Hal ini dapat mengurangi hasrat masyarakat membeli
barang impor dan produk dalam negeri dapat bersaing dengan
produk impor
b) Kuota Impor
Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi
jumlah barang impor yang masuk ke dalam negeri. Dengan
dibatasinya jumlah produk impor mengakibatkan harga barang
impor tetap mahal dan produk dalam negeri dapat bersaing dan
laku di pasaran.
c) Pengendalian Devisa
Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan
untuk membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga
importir mau tidak mau juga membatasi jumlah barang impor yang
akan dibeli.
d) Substitusi Impor
Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk
mengurangi
ketergantungan
terhadap
luar
negeri
dengan
10
Kebijakan
berupa
devaluasi
merupakan
kebijakan
11
serta bahan kimia dan barang dari bahan kimia. Minuman minus 24,48%,
kimia turun 21,39%, katanya, Rabu (4 November 2015).
Sementara itu dalam kurun waktu triwulanan kondisinya serupa, ada
penurunan 1,30% dibandingkan triwulan kedua tahun ini. Industri pakaian
jadi menjadi sektor IMK yang mengalami penyusutan produksi terparah
sebesar 6,65%.
Suhaimi menjelaskan sektor yang produksinya tumbuh terutama dialami
tiga bidang. Pertama industri minuman meningkatn 29,51%, kedua percetakan
dan reproduksi media rekaman 15,44%, serta ketiga industri barang galian
nonlogam sebesar 9,52%.
Industri Anak-anak yang Baru Bertumbuh
seperti
animasi
yang
banyak
dikerjakan
oleh
anak
12
13
branding,
pengembangan
pasar,
proses supply
chain,
14
15
16