Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

(KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL)

DISUSUN OLEH:
Siti Zakiah (41152020160122)
Kelas: AK-C/2016
Dosen: Slamet Hidayat. S.E., M.M

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Jl. Karapitan No.116, Bandung 40261, Jawa Barat. Tlp : (022) 4218084 Faks : (022) 4237144.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul “Audit Sistem Informasi/ The Management Control Framework” ini
membahas mengenai pengertian dan penjelasan dari masing - masing topik yang kami
bahas.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
referensi buku dan website. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut memudahkan dalam penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.

Bandung,3 Oktober 2019

Kelompok Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke seluruh dunia serta


penyesuaian- penyesuaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi
mendorong integrasi internasional misalnya modal finansial dapat diperoleh dalam satu
pasar nasional dan digunakan untuk membeli bahan baku di tempat lainnya. Peralatan
produksi yang dibeli dari suatu negara ketiga dapat digunakan untuk menghasilkan
barang yang kemudian dijual di pasar keempat. Jadi globalisasi meningkatkan peluang
yang tersedia bagi suatu perusahaan.
Meningkatnya saling ketergantungan antara negara industri, kebutuhan dari
negara-negara berkembang, disintegrasi, pembatas aliran uang, informasi dan
teknologi antar batas negara memungkinkan globalisasi dan integrasi pasar
internasional. Kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan global untuk memikirkan
secara serius mengenai strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Sering kali strategi tersebut
memungkinkan perusahaan untuk lebih hebat, lebih fleksibel dan lebih terfokus dalam
menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada macam-macam konsumen di
dunia.
Persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi,
meliputi kualitas, biaya, saat pengolahan produk, serta operasi yang lancar. Penting
juga disadari bahwa standar tersebut tidaklah statis dan tetap, sehingga membutuhkan
pengembangan lebih lanjut dari perusahaan dan pekerjanya. Dengan menerima
tantangan yang ditimbulkan dari standar yang makin meningkat ini, perusahaan yang
efektif bersedia melakukan apa yang penting untuk memiliki daya saing strategis.
Hanya dengan bersedia menerima tantangan ini, perusahaan dapat meningkatkan
kemampuannya dan para pekerja dapat mempertahankan keahlian mereka.
Pasar global adalah pilihan strategis yang menarik bagi perusahaan, akan tetapi
bukanlah sumber daya saing satu-satunya. Faktanya untuk banyak perusahaan, yang
mampu bersaing dengan sukses di pasar global sekalipun, adalah penting bagi mereka
untuk tetap memperhatikan pasar domestik. Dengan demikian, perusahaan perusahaan
di seluruh dunia ditantang untuk menjadi lebih bersaing secara strategis dalam pasar
domestik mereka. Bagaimanapun karena patokan untuk bersaing secara strategis
berhubungan dengan standar global, perusahaan yang meningkatkan kemampuan
untuk persaingan domestik secara bersamaan ikut pula meningkatkan daya bersaing
global mereka.
Globalisasi bisnis telah mengarahkan baik perusahaan maupun negara ke dalam
spesialisasi, suatu kecenderungan yang baik untuk semua orang, suatu perusahaan yang
memanfaatkan 100% sumber-sumbernya, manusia dan bahan baku, sedikit industri
dalam suatu negara yang telah menjadi spesialis.

II. Permasalahan
Bagaimana Strategi Leica Camera dalam menghadapi perubahan
lingkungan global?

III. Sekilas Tentang Leica Camera


Leica adalah merek kamera yang diproduksi oleh perusahaan Jerman bernama
sama, Leica. Perusahaan yang memproduksi kamera ini dulunya bernama Optische
Institut von Ernst Leitz of Wetzlar atau Pabrik Optik Leitz Wetzlar, didirikan pada
pertengahan abad 19 khusus memproduksi mikroskop. Pada tahun 1911, seorang
fotografer dan ahli optik bernama Oskar Barnak bekerja pada perusahaan tersebut dan
berhasil membuat kamera portabel Leica pertama yang menjadi awal dari pembuatan
kamera 35mm. Pada tahun 1912, Max Berek juga bergabung dengan perusahaan
tersebut dan menemukan sistem lensa Leica. Produk kamera pertama yang diluncurkan
perusahaan ini disebut Ur-Leica, dimana Ur berarti orisinil atau prototipe dan Leica
dari singkatan Leitz Camera. Pada tahun 1924, Oskar Barnak berhasil menyakinkan
Ernst Leitz II, menantu pemilik Leica saat itu, untuk memproduksi kamera 35mm hasil
rancangannya.
Tahun 1986 Leica telah menjadi perusahaan yang mempunyai anak perusahaan-
perusahaan yang mandiri, salah satunya Wild Leitz AG. Pada tahun 1990 Wild Leitz
AG bergabung dengan British optical group Cambridge Instrument untuk membuat
Leica Holding B.V. Perusahaan ini mulai go public di Frankfurt Stock Exchange pada
tahun 1996. Ketika fotografi digital mulai mengambil kendali pada akhir tahun 1990-
an, maka Leica pun mulai tersingkir. Selain itu optic canggih Leicapun memerlukan
sensor yang lebih maju daripada yang digunakan pada kebanyakan kamera digital.
Transformasi ke era digital hampir membuat Leica bangkrut pada dekade itu, tetapi
berhasil diselamatkan oleh Andreas Kaufmann dengan membeli saham minoritas di
Leica sekitar tahun 2004.

IV. Visi dan Misi Leica Camera

Visi strategi ialah suatu tujuan tentang arah ke depan dan tindakan bisnis suatu
organisasi. Konsep yang memandu perusahaan untuk melakukan sesuatu dan menjadi
sesuatu. Misi mendefinisikan visi perusahaan dan memberikan tinjauan yang jelas
tentang apa yang ingin dilakukan untuk pelanggannya. Dalam membuat misi, kita
hendaknya mempertimbangkan segala kemampuan dan kelemahan yang ada.
Misi perusahaan adalah suatu pernyataan yang bertujuan membedakan suatu
bidang usaha dari perusahaan sejenisnya yang lain. Suatu misi perusahaan
didefinisikan dalam ruang lingkup operasional perusahaan yang meliputi bidang
produksi dan pemasaran.
 Visi Leica Camera
Menjadi Produsen kamera unik yang melambangkan simbol kemewahan
dunia fotografi dan mempunyai nilai sejarah yang akan selalu dikenal
diseluruh dunia dengan tetap mempertahankan kualitas produk.

 Misi Leica Camera


- Semua team Leica Camera bekerja sama mempertahankan dan menjaga
mutu produk baik dalam produksi maupun perakitan komponen camera.
- Tetap mengikuti perkembang teknologi tanpa meninggalkan desain klasik
yang menjadi ciri dari produk.

V. Analisis SWOT Leica Camera

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),


opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba
menyeimbangkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan
ancaman lingkungan eksternal organisasi.

 STRENGTHS
1. Memiliki produk yang berkualitas untuk lini kamera dan lensa.
- Desain klasik
- Produk terbatas (limited edition)
- Perakitan secara hand made
2. Memiliki jalur distribusi dan jalur penjualan yang baik.
3. Memiliki R&D yang kompeten.
 WEAKNESS
1. Harga yang sangat tinggi sehingga tidak dapat di produksi massal.
2. Produk lensa yang cenderung tidak fleksibel

 OPPORTUNITY
1. Segmen pasar fotografer professional yang semakin berkembang

 THREAT
1. Banyaknya kompetitor di lini produk yang sejenis dengan harga lebih
murah.
2. Meningkatnya biaya produksi yang berdampak pada penjualan.
VI. STRATEGI MENGHADAPI PASAR GLOBAL

Strategi adalah berarti bahwa tujuan jangka panjang akan bias dicapai. Strategi
bisnis mengandung unsur-unsur ekspansi geografis, difersifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, likuidasi dan joint venture. Dalam menghadapi
pasar globalisa strategi yang digunakan oleh Leica Camera adalah:

 STRATEGI ALIANSI
1. Menjalin kerjasama dengan perusahaan pesaing maupun bukan pesaing
demi mengurangi biaya dalam inovasi produk baru.

 ANALISIS LINGKUNGAN EKTERNAL


1. Melakukan diversifikasi produk yang disesuaikan dengan karakteristik
pangsa pasar yang dituju dengan tidak meninggalkan desain asli Leica
yang klasik.

 STRATEGI KORPORASI
BAB II
KARASTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL

A. Zaman Globalisasi Ekonomi


1. Proses Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi yang melanda Indonesia secara cepat membuka cakrawala
baru bagi manajemen perusahaan Indonesia, yang semula hanya tertuju ke lingkungan
domestik, menjadi terbuka ke lingkungan global. Manajemen perusahaan dipaksa
untuk mengikuti perlombaan dalam menghasilkan produk/jasa dengan mengikuti
aturan-aturan tingkat dunia. Keadaan ini memaksa manajemen perusahaan Indonesia
untuk mengubah secara radikal prinsip-prinsip manajemen yang selama ini digunakan
untuk menghasilkan produk bagi masyarakat.
a.Mobilitas
Jika di masa lalu, hanya modal yang mengalir secara lancar di hampir seluruh pelosok dunia,
globalisasi ekonomi sekarang telah memperluas proses mobilitas ke angkatan kerja (tenaga
kerja) dan ide.
b.Keserentakan
Perkembangan pesat telekomunikasi dan transportasi memungkinkan setiap perubahan di
negara maju hampir secara serentak dapat diikuti oleh negara-negara lain.
c.Pencarian jalan bebas hambatan
Proses pencarian jalan bebas hambatan menjadi semakin meluas dalam zaman globalisasi
ekonomi. Setiap hambatan, baik yang disebabkan oleh monopoli atau peraturan pemerintah,
dipecahkan oleh bisnis melalui pencarian jalan bebas hambatan. Monopoli pengiriman
surat dan barang oleh pos dipecah oleh bisnis pengiriman surat dan barang seperti
Federal Express.
d.Kemajemukan
Zaman globalisasi ekonomi ditandai dengan meningkatnya proses kemajemukan yang
menjadikan pusat tidak mampu lagi mengendalikan semua urusan. Dengan semakin
turbulennya lingkungan bisnis, perusahaan-perusahaan memerlukan kecepatan respons
terhadap setiap perubahan yang terjadi. Situasi demikian hanya dapat terjadi
jika organisasi mendesentralisasikan wewenang pengambilan keputusan kepada
pimpinan yang dekat dengan lingkungan bisnis yang dihadapinya.

2. Gambaran Perubahan Lingkungan Bisnis di Zaman Globalisasi Ekonomi


Globalisasi ekonomi berdampak terhadap
3C: Customer, Competition dan Change. Perusahaan-perusahaan dipaksa memasuki
suatu daerah yang di dalamnya 3C tersebut mengalami perubahan yang sangat berbeda
dengan keadaannya di masa yang lalu.
a. Customer memegang kendali bisnis
Akibat globalisasi ekonomi, terjadi pergeseran kekuasaan dalam pasar. Keadaan yang
sebelumnya produser yang menentukan produk dan jasa apa yang harus disediakan di
pasar, berubah menjadi customer yang menentukan produk dan jasa apa saja yang mereka
butuhkan, yang harus dipenuhi oleh produser.
b.Kompetisi semakin tajam
Globalisasi ekonomi tidak hanya menambah jumlah pesaing di pasar, namun juga
menyebabkan bervariasinya persaingan.
c.Perubahan menjadi berubah
Jika di masa lalu orang hanya mengenal bahwa yang konstan di dunia ini adalah perubahan,
sekarang perubahan pun telah mengalami perubahan menjadi konstan, pesat, radikal,
serentak dan pervasif.
3. Perubahan Logika Produser ke Logika Customer
Salah satu cara untuk mengubah jalan pikiran produser agar cocok dengan zaman
yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis ini adalah dengan memahami
perbedaan logika produser dan logika consumer. Berikut ini disajikan perbedaan logika
produser dan logika consumer menurut Rosabeth Moss Kanter dalam bukunya yang
berjudul World Class: Thriving Locally in the Global Economy
a. Produsen berpikir bahwa mereka membuat produk. Consumer berpikir bahwa mereka
membeli jasa.
b. Produser menginginkan untuk memaksimumkan pengembalian (return) atas sumber daya
yang mereka miliki. Customer memedulikan tentang apakah sumber daya yang digunakan
oleh produser memberikan manfaat pada customer, bukan pada pemiliknya.
c. Produser khawatir atas kekeliruan yang terlihat. Customer meninggalkan produser karena
kekeliruan yang tidak terlihat.
d. Produser berpikir bahwa teknologi mereka menciptakan
produk. Customer berpikir bahwa kebutuhan merekalah yang menciptakan produk.
e.Produser mengorganisir kegiatan untuk kenyamanan internal

4. Prinsip-Prinsip Manajemen Dalam Zaman Globalisasi Ekonomi


a. Pusat tidak lagi berkuasa penuh. Organisasi tidak lagi mengandalkan keputusan
terpusat di tangan manajemen puncak, namun memberdayakan karyawan untuk
memungkinkan mereka mengambil keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab mereka.
b. Semua perusahaan akan menjadi perusahaan global dalam operasi bisnis mereka. Pasar
domestik tidak hanya dilayani oleh perusahaan dalam negeri, namun dipenuhi kebutuhannya
oleh perusahaan luar negeri.
c. Perusahaan akan memfokuskan semua struktur dan proses sistem manajemen
mereka ke customer.
d. Karena lingkungan bisnis sangat turbulen, posisi kompetitif perusahaan hanya akan
dicapai melalui improvement (perbaikan) berkelanjutan terhadap sistem dan proses yang
digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan value bagi customer.
Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman Revolusi Manajemen
Matthew J. Kiernan membuat perbandingan manajemen abad ke-20 dengan manajemen abad
ke-21 yang dibangun berdasarkan paradigma baru.

Manajemen masa lalu (abad ke-20) Manajemen masa datang (abad ke-21)
Stabilitas, predictability Perubahan tidak berkelanjutan
Ukuran dari skala ekonomi Kecepatan dan kemampuan untuk merespons

Leadership dari puncak Leadership dari setiap orang


Kekakuan organisasi Fleksibilitas permanen
Pengendalian melalui aturan dan hierarki Pengendalian melalui visi dan values

Informasi dijaga secara ketat Information sharing


Analisis kuantitatif Kreativitas dan intuisi
Kebutuhan tentang kepastian Dapat menerima keraguan
Reaktif, penghindaran resiko Proaktif, keberanian menanggung resiko
Independensi perusahaan Saling ketergantungan antar perusahaan
Integrasi vertical Virtual integration
Berfokus ke intern organisasi Berfokus ke lingkungan kompetitif
Keunggulan kompetitif bertahan lama Inovasi berkelanjutan keunggulan kompetitif

Bersaing dalam pasar yang telah ada Bersaing dalam pasar masa depan
Kesimpulan

1. Lingkungan Globalisasi membuat adanya hubungan dan ketergantungan


antara negara industri sehingga memungkinkan terjadinya pasar integrasi
International. Persaingan yang muncul memaksa secara tidak langsung
kepada pemainnya untuk mampu merangcang secara maksimal strategi
manajemen apa yang akan digunakan agar dapat bertahan, dan mampu
mengembangkan keunggulan bersaingdi era globalisasi ini.
2. Semua bisnis di dunia sudah pasti ingin mengarah ke suatu ekonomi global,
maka perusahaan harus menjadi lebih terspesialisasi/terfokus.
3. Adanya Manajemen Strategi yang baik membuat perusahaan mampu
menyongsong era globalisasi, ceruk bisnis terlindungi, dan bersaing bisnis
secara global.
4. Leica Camera adalah perusahan besar di bidang photografi yang terkenal
dengan kwalitas lensa dan ciri desain klasiknya sehingga dalam ranah bisnis
international mendapat julukan Rolls Royce, oleh karena itu leica camera
harus terus melakukan pembenahan agar tetap mampu bertahan di era bisnis
globalisasi.
DAFTAR REFERENSI

 David, Fred.R., 1999, Strategic Management, Seventh Edition, New Jersey,


Prentice Hall International, Inc.
 Pearce, John A.II + Richard B Robinson, 1997, Strategic Management, Ninth
Edition, Van Hoffman Press, Inc.
 Mulyadi, SPPM (Ed. 3, 2007), Kurniawan Tjakrawala, SPPM (Ed. 11, 2009)
dan Supriyono, SPPM.

Anda mungkin juga menyukai