Anda di halaman 1dari 130

SELAMAT DATANG

DI

UNIVERSITAS PALANGKA
RAYA

FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN

APA TUJUAN
SAUDARA
MENGIKUTI KULIAH
PADA PERGURUAN
TINGGI?

TUJUAN:
UNTUK MENDAPAT
KEBENARAN.
APAKAH ARTINYA
KEBENARAN?

Kebenaran adalah pernyataan


tanpa ragu.
Suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu konsisten dengan pernyataanpernyataan sebelumnya yang dianggap
benar.
Kebenaran adalah harus sesuai fakta, yaitu
memang demikian.
Ketika kita mempelajari dan
mengetahuinya, kita mendapatkan
kebenaran.
Iman = artinya setia kepada kebenaran.

KRITERIA KEBENARAN
Coba kita ikuti Cara pikir anak kecil baru masuk SD sbb: setelah
tiga hari berselang ia mogok tidak mau belajar. Setelah didesak
orang tuanya akhirnya dia mengatakan bahwa dia sudah
kehilangan hasratnya untuk belajar, sebab ternyata ibu gurunya
adalah seorang pembohong. Coba ceritakan bagaimana dia
berbohong kata orang tuanya:
Tiga hari yg lalu ibu guru mengajarkan 3 + 4 = 7.
Dua hari yg lalu ibu guru mengajarkan 5 + 2 = 7.
Kemarin ibu guru mengajarkan bahwa 6 + 1 = 7.
Bukankah semua ini tidak benar?
Bagi kita tidak sulit utk menerima kebenaran bahwa 3+4=7;
5+2=7; 6+1=7; sebab secara deduktif dapat dibuktikan bahwa
ketiga pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah
konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang
telah dianggap benar.

Bila kita menganggap bahwa:


Semua manusia pasti akan
mati adalah suatu pernyataan yang
benar, maka pernyataan bahwa:
Si Polan adalah seorang
manusia, dan si Polan pasti
akan mati adalah benar pula, sebab
pernyataan kedua adalah konsisten
dengan pernyataan yang pertama.

Deduktif, adalah cara berfikir dimana


dari pernyataan yg bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus.
Contoh:

Semua mahluk mempunyai


mata;
Si Polan adalah seorang mahluk;
Jadi si Polan mempunyai mata
(Kesimpulan)

Induktif, adalah cara berfikir dimana ditarik


suatu kesimpulan yg bersifat umum dari
berbagai kasus yg bersifat individual.
Contoh: Kambing mempunyai mata, gajah
mempunyai mata, demikian juga dengan
singa, kucing, dan berbagai binatang
lainnya. Dari kenyataan-kenyataan ini kita
dapat menarik kesimpulan yg bersifat umum
yakni semua binatang mempunyai mata.
Semua binatang punya mata dan semua
manusia punya mata, dapat ditarik
kesimpulan bahwa semua mahluk
mempunya mata.

BAGAIMANAKAH CARANYA KITA


MENDAPATKAN PENGETAHUAN
YANG BENAR ITU?
ADA 2 (DUA) CARA YANG POKOK BAGI
MANUSIA UNTUK MENDAPATKAN
PENGETAHUAN YANG BENAR:
1. MENDASARKAN DIRI PADA RASIO;
DAN
2. MENDASARKAN DIRI KEPADA
PENGALAMAN.

TEORI EKONOMI
Oleh: Y. Kalvin Anggen.
Inti atau persoalan pokok ekonomi terletak pada fakta:
1.Untuk dapat hidup layak, manusia memerlukan/
menginginkan/membutuhkan bermacam-macam hal seperti
: makanan, minuman, pakaian, rumah, obat, pendidikan, alat
transportasi, hiburan dll. KEBUTUHAN manusia sangat
banyak dan beraneka ragam, sifatnya TIDAK TERBATAS.
2. SUMBER DAYA, seperti pendapatan/penghasilan, sarana
atau alat-alat yang dapat dipakai/digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia tersebut LANGKA
(TERBATAS/KURANG), baik jumlah, bentuk, macam, waktu
dan tempat.

MACAM KEGIATAN
EKONOMI
Untuk menanggapi persoalan pokok
ekonomi di atas, maka timbul 3 (tiga)
macam kegiatan (ekonomi) manusia
dalam suatu masyarakat yaitu:
1.Kegiatan Produksi;
2.Kegiatan Konsumsi;
3.Kegiatan Distribusi
(pertukaran).

MASALAH EKONOMI
Karena setiap individu, keluarga, perusahaan,
masyarakat dan bangsa, dari yang paling
miskin sampai yang paling kaya, dari yang
kecil sampai yang besar, secara
keseluruhannya tidak bisa mendapatkan
semua yang mereka inginkan, maka
mereka harus membuat pilihan.
Masalah memilih (choice) inilah yang disebut
dengan masalah ekonomi. Sering dikatakan
masalah ekonomi adalah the art of choice.

TIGA PERMASALAHAN EKONOMI POKOK


Pemilihan/alokasi ini merupakan jawaban
yang harus diberikan/dipecahkan oleh setiap
individu, masyarakat, negara terhadap
pertanyaan pokok berikut:
1. Barang dan jasa APA (WHAT) yang harus
diproduksi, dan dalam jumlah berapa.
2. BAGAIMANA (HOW) barang dan jasa
tersebut diproduksi.
3. UNTUK SIAPA (FOR WHOM) barang
dan jasa tersebut diproduksi.

Skema Masalah Ekonomi


Sumber
Daya

- Terbatas
jumlahnya
Mempunyai
beberapa
alternatif
penggunaan

Pilihan

- Apa (What)
- Bagaimana
(How)
- Untuk Siapa (For
Whom)

Kebutuha
n
Sifatnya
tidak
terbatas

DEFINISI ILMU EKONOMI


Ilmu ekonomi, adalah studi tentang
bagaimana manuasia baik sebagai
individu maupun masyarakat, melakukan
pilihan penggunaan sumberdaya yang
langka/terbatas, tetapi mempunyai
beberapa alternatif penggunaan, untuk
menghasilkan pelbagai jenis komoditi,
dan mendistribusikannya kepada
pelbagai individu dan kelompok yang ada
dalam suatu masyarakat.

MENGAPA KITA MEMPELAJARI


ILMU EKONOMI?

Yaitu untuk memahami


gagasan/pemikiran setiap generasi ahli
ekonomi, dan bagaimana mereka
menerapkannya terhadap persoalanpersoalan hidup individu, masyarakat,
dan permasalahan nasional, agar
dapat mengambil keputusan yang baik
dan benar.

PELAKU-PELAKU KEGIATAN
EKONOMI

Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi


dibedakan menjadi tiga golongan
(Sektor):
1.RUMAH TANGGA
(KONSUMEN);
2.PERUSAHAAN (PRODUSEN);
3.PEMERINTAH.

RUANG LINGKUP ANALISIS EKONOMI


Dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu:
1. Teori Mikro Ekonomi;
2. Teori Makro Ekonomi.
Aspek yang dianalisis dalam teori mikroekonomi
adalah tentang perilaku pembeli dan penjual
dalam pasar.
Ada beberapa assumsi dalam teori
mikroekonomi:
3. Faktor-faktor produksi atau sumber-sumber yang
dimiliki konsumen/masyarakat adalah terbatas,
sedangkan keinginan manusia tidak terbatas, maka
manusia atau masyarakat harus membuat
pilihan-pilihan.

Lanjutan beberapa assumsi dalam teori


mikroekonomi:

2. Para pembeli dan penjual


menjalankan kegiatan ekonomi
mereka secara rasional;
3. Para pembeli berusaha
memaksimumkan kepuasan yang
mungkin dinikmatinya, sedangkan
para penjual berusaha
memaksimumkan keuntungan yang
akan diperolehnya.

FOKUS BAHASAN MIKROEKONOMI


Berdasarkan beberapa assumsi di atas, maka
fokus bahasan teori mikroekonomi adalah
tentang masalah membuat pilihan:
1) Bagaimana seorang pembeli (konsumen)
menggunakan sejumlah pendapatannya
(uang) untuk membeli berbagai jenis
barang yang dibutuhkannya, dan;
2) Bagaimana seorang penjual/produsen
menentukan tingkat produksi yang akan
dilakukannya.

Model Diagram Aliran Sirkuler


(Circular-flow diagram)

Untuk memahami bagaimana perekonomian


berjalan, kita memerlukan model yang dapat
menjelaskan, bagaimana perekonomian
diatur dan bagaimana konsumen dan
produsen yang mengambil bagian dalam
perekonomian berinteraksi satu sama lain
untuk menentukan tingkat harga dan
kuantitas input (faktor-faktor produksi)
maupun output (produk jadi).

Komoditi yg
dibeli

Permint
aan
(Deman
d)
RT. KONSUMEN

(Pengeluar
- Membeli dan
an)
mengkonsumsi barang &
jasa
- Memiliki dan menjual
faktor-faktor produksi

Pendap
atan
Penawaran (Supply):
Faktor-faktor Produksi: Tanah
dan sumber alam; tenaga
kerja; barang-barang modal;
Keahlian keusahawanan

HARGA DI
PASAR
BARANG &
JASA
WHAT
HOW
FOR
WHO
M

HARGA DI
PASAR
FAKTOR
PRODUKSI
- RTK
menjual
- Produsen
membeli

Penawaran
(Supply)
(Komoditi yg
Pendap
dijual)
atan

PRODUSEN
- Memproduksi dan
menjual barang &
jasa
- Mempekerjakan
dan menggunakan
faktor-faktor
produksi

Pengeluaran:

Wage/Salary, Rents,
Interest, Profit.

Permintaan
(Demand) :
Faktor faktor
Produksi.

Dari bagan arus kegiatan perekonomian di atas dapat


dijelaskan bagaimana daya beli masyarakat/konsumen
atau permintaan (demand) bertemu dengan
penawaran (supply) dari kalangan pengusaha atau
produsen di pasar barang. Ini memecahkan
masalah apa (What). Selanjutnya permintaan
input dari kalangan pengusaha atau produsen bertemu
dengan penawaran tenaga kerja dan input-input lain
dari masyarakat di pasar faktor produksi. Disinilah
ditentukan tingkat harga, upah, sewa dan suku
bunga atas berbagai bentuk faktor-faktor produksi.
Persaingan kalangan pengusaha utk memperoleh
input/faktor produksi serta untuk menjual produk
semurah mungkin akan menjawab masalah
bagaimana (How) berbagai barang itu diproduksi.

PENDAPATAN DAN KEKAYAAN


(Income and Wealth)
Pendapatan (Income), adalah jumlah seluruh penghasilan
berupa uang yang diperoleh/diterima oleh seseorang atau
rumah tangga, selama jangka waktu tertentu.
Pendapatan terdiri dari: gajih/upah (wage/salary),
bunga (interest), sewa (rents) dan keuntungan
(profit).
Kekayaan (Wealth), adalah nilai nominal neto asset yang
dimiliki oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu. Kekayaan seseorang atau rumah tangga
meliputi harta yang nampak atau nyata (rumah, mobil,
tanah, dan barang konsumsi tahan lama lainnya) dan asset
keuangan lainnya (uang tunai, tabungan, obligasi, dan
saham).

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
ATAU SUMBER-SUMBER DAYA
Faktor-faktor produksi atau sumber-sumber daya
adalah benda-benda yang disediakan oleh alam
atau diciptakan oleh manusia, yang dapat
digunakan untuk memproduksikan barang-barang
dan jasa-jasa.
Dalam perekonomian, faktor produksi
dibedakan dalam 4 (empat) golongan, yaitu:
1. Tanah dan sumber alam, ini meliputi tanah,
minyak bumi, berbagai jenis barang tambang
lain, hasil hutan, air yang dibendung untuk
irigasi atau untuk membangkit tenaga listrik.

2. Tenaga kerja (labor), adalah orang yang memiliki


keahlian dan pendidikan, dibedakan jadi tiga golongan:
i. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak
berpendidikan, atau berpendidikan rendah dan tidak
mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
ii.Tenaga kerja trampil, yaitu tenaga kerja yang
mempunyai keahlian dari pendidikan atau
pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu,
tukang memperbaiki tv, kulkas dan radio.
iii.Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang
mempunyai pendidikan yang tinggi dan ahli dalam
bidang-bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli
ekonomi, notaris, sarjana teknik.

3.Modal (capital), meliputi benda yang diciptakan


oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan
seperti jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan
pertokoan, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan,
alat-alat berat, bangunan tempat kost.
4. Kepengusahaan (entrepreneurship)
meliputi keahlian para pengusaha untuk
mengorganisasi ketiga faktor produksi yaitu
tanah, tenaga kerja dan modal sedemikian
rupa sehingga menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat.

PERILAKU KONSUMEN DAN KONSUMSI


Penjelasan mengenai perilaku konsumen yang paling
sederhana didapati dalam Hukum Permintaan : bila
harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang
diminta konsumen akan turun, dan sebaliknya bila
harga barang tersebut turun.
Lebih lanjut akan dijelaskan :
(1)Apa sebabnya para pembeli/konsumen akan
membeli lebih banyak barang pada harga yang
rendah, dan mengurangi pembeliannya pada
harga yang tinggi, dan;
(2)bagaimanakah seorang konsumen menentukan
berapa jumlah dan komposisi dari masing-masing
barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi,
dari pendapatan yang diperolehnya.
Analisis seperti itu dinamakan teori perilaku konsumen.

Anggapan/Assumsi pokok dalam


mempelajari
Teori Perilaku Konsumen

Teori ini menerangkan perilaku konsumen dalam


menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang
diperolehnya. Seorang konsumen yang rasional akan
berusaha memaksimumkan kepuasan/kenikmatan
dalam menggunakan pendapatannya untuk membeli
barang atau jasa. Untuk tujuan ini konsumen harus
membuat pilihan-pilihan, yaitu menentukan jenisjenis barang atau jasa yang dibelinya, dan berapa
banyak.
Jadi, teori ini untuk memahami persoalan:
bagaimana permintaan konsumen akan suatu
barang dipengaruhi oleh adanya perubahan
harga dan pendapatan konsumen.

Ada dua pendekatan (approach) untuk menerangkan


mengapa konsumen berperilaku seperti yang dinyatakan
oleh Hukum Permintaan:
1. Pendekatan Utilitas Marjinal (Marginal Utility),
menganggap bahwa kepuasan/kesenangan atau
kenikmatan/manfaat/kegunaan yang diperoleh atau
dirasakan seorang konsumen dari mengkonsumsikan
barang atau jasa dapat diukur secara kuantitatif (utilitas
bersifat cardinal).
2. Pendekatan Indifference Curve, menganggap bahwa
kepuasan/kesenangan atau kenikmatan/manfaat/
kegunaan yang diperoleh atau dirasakan seorang
konsumen dari mengkonsumsikan barang atau jasa tidak
dapat diukur secara kuantitatif, tapi didasarkan pada
preferensi, ranking, atau urutan (Utilitas bersifat
ordinal).

Teori Nilai Guna (Utility)


Menurut teori ini setiap barang mempunyai nilaiguna
atau utilitas, karena barang tersebut mempunyai
kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen yang menggunakan barang tsb. Jadi jika
seseorang meminta sesuatu jenis barang, pada
dasarnya yang diminta adalah nilaiguna barang
tsb. Didalam teori ekonomi, kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan barang/jasa, dinamakan nilaiguna
atau utility. Dengan kata lain kemampuan
barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia
disebut kegunaan/ manfaat/faedah (utility). Kalau
kepuasan atau kenikmatan atau kesenangan itu semakin
tinggi, maka makin tinggilah nilaigunanya atau utilitinya.

Assumsi Teori Nilai Guna


1. Konsumen memiliki pengetahuan/informasi sempurna
tentang barang-barang yang akan dikonsumsinya.
2. Konsumen mengetahui secara pasti harga setiap barang
yang akan dikonsumsinya.
3. Konsumen mengetahui secara persis berapa jumlah
pendapatannya berupa uang dlm periode perencanaan
yang bersangkutan.
4. Memiliki banyak lebih senang (puas) dari memiliki sedikit.
5. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.
6. Barang-barang tsb dapat dipertukarkan.
7. Konsumen dapat menyusun urut-urutan (meranking)
kebutuhannya.
8. Kalau barang A utilitinya lebih besar daripada barang B dan
barang B utilitinya lebih besar dari barang C, maka utiliti
barang A lebih besar dari utiliti barang C.

1. Pendekatan Marginal Utility.


Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan
menggunakan pendekatan Marginal Utility:
Anggap bahwa:
(a)Utiliti bisa diukur dengan uang, dan;
(b)Hukum Gossen I (Law of Diminshing Marginal Utility)
berlaku, yaitu: bahwa semakin banyak suatu barang
dikonsumsi, maka tambahan kepuasan (marginal
utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan
yang dikonsumsi tersebut akan menurun, dan;
(c)Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total
yang maksimum, atau berusaha mencapai taraf
pemenuhan kebutuhan yang sebaik mungkin
(optimal) atau setinggi-tingginya (maksimal).

Marginal Utility dan Harga


barang

Jika konsumsi ditambah dengan satu satuan,


maka barang yang dikonsumsi itu harus dibeli dan
dibayar (bukan gratis). Karenanya dalam
mempertimbangkan apakah konsumsi akan
ditambah lagi dengan satu-satuan (dalam arti
membeli lebih banyak dari barang yang sama)
seorang konsumen yang rasional harus
mempertimbangkan:
HASIL = tambahan kepuasan yg diperoleh =
Marginal Utility.
PENGORBANAN = tambahan biaya = harga
yang harus dibayar.

Selama tambahan kepuasan (MU) nilainya


lebih besar daripada tambahan biaya yang
harus dikeluarkan utk menambah
konsumsi (Hasil > Pengorbanan), maka
konsumsi akan ditambah, dan konsumen
membeli lebih banyak dari barang
tersebut, dan sebaliknya jika Hasil <
Pengorbanan atau harga yg harus
dibayar utk membeli tambahan barang itu,
maka
konsumen
menambah
Selama
MU > P tidak akan
konsumsi
dapat
konsumsi
ditambah itu lagi. Lebih baik uang
disimpan
atau
untuk
membeli
Apabila MU
< dipakai
P
konsumsi
tidak

Paradox of Value
Pengertian Marginal Utility merupakan kunci untuk
memecahkan pertanyaan atau teka-teki yg sangat
terkenal dalam sejarah ilmu ekonomi, yang telah diajukan
oleh Adam Smith (1723-1790) tetapi tidak dapat
dijawabnya: Apa sebabnya air yg merupakan barang
yang sangat berguna bahkan mutlak perlu utk hidup tetapi harganya sangat murah, sedangkan batu berlian
yang manfaatnya sangat terbatas dan bukanlah benda
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari justru
tinggi sekali harganya?? Kelihatannya ini sesuatu yg
bertentangan (maka disebut paradox). Kan utk
memperoleh barang yg berguna kita mesti bersedia
membayar harga yang tinggi.... Apakah yang
menyebabkan keadaan yang aneh tersebut?

Ada dua alasan utk menerangkan


keadaan aneh tsb: (Paradox of Value)
Pertama: Air merupakan benda yang mudah didapat
di berbagai tempat, jadi untuk memperolehnya tidak
diperlukan biaya yang terlalu besar, sedangkan berlian
merupakan barang yang sangat langka, sukar
diperoleh dan biaya memproduksinya sangat tinggi.
Disadari bahwa jawaban pertama ini belum
memuaskan untuk menerangkan perbedaan harga
yang sangat menyolok antara air dan berlian.
Kedua: Jawaban tepat dari pertanyaan di atas dapat
dijelaskan dengan mudah dalam teori nilaiguna
(kuncinya kita harus mengerti betul konsep perbedaan
antara Total Utility dan Marginal Utility).

Utility total dari air boleh dikata tak terhingga, dan


umumnya air tersedia dalam jumlah yang begitu
melimpah, sehingga MU-nya praktis sangat rendah,
bahkan = 0. Padahal, penilaian orang terhadap air
itu ditentukan oleh satuan terakhir (marginal)nya.
Berlian sebaliknya sangat langka, dan untuk
memperolehnya, apalagi untuk menambahnya
diperlukan biaya yg tidak sedikit. Maka MU-nya
tinggi, dan orang bersedia membayar harga yang
mahal untuk memperolehnya. Dengan demikian
perbedaan nilaiguna marginallah yang
menentukan apakah suatu barang itu
mempunyai harga yang tinggi atau rendah.

Hubungan antara
Total Utility dan Marginal
Utility

Utility, adalah jumlah seluruh


Total

kepuasan yang diperoleh dari


mengkonsumsikan suatu barang/jasa
tertentu.
Marginal Utility, adalah pertambahan atau
pengurangan kepuasan yang diperoleh dari
tambahan atau pengurangan konsumsi
barang/jasa tertentu dengan satu-satuan.
Ditulis dalam bentuk rumus: MU =
Contoh angka dan Grafik:

Tabel 1: Total Utilitas dan Marjinal


Utilitas
Kuantitas Barang
yang dikonsumsi
(Q)

Total Utilitas
(TU)

Marjinal Utilitas
(MU)

(1)

(2)

(3)

0
4

4
3

7
2

9
1

10
0

Total Utilitas
U
10

TU

9
8
7

TOTAL
UTILITAS

6
5
4
3

2
1
0
4

1
2
5KUANTITAS

Marjinal Utilitas

M
U5

UTILITAS
MARJINAL

3
2

1
4

2
5

KUANTITAS

Keseimbangan Konsumen
(Consumer Equilibrium)
Tujuan dari seorang konsumen yang rasional adalah
untuk memaksimalkan total utiliti atau kepuasan yang
diperoleh dari penggunaan pendapatannya. Tujuan
ini dicapai atau berada dalam keseimbangan, bila
konsumen itu menggunakan pendapatannya dalam
cara yang sedemikian rupa sehingga utiliti dari uang
terakhir yang dibelanjakan pada berbagai komoditi
adalah sama. Dengan kata lain Konsumen akan
mencapai kepuasan total yg maksimum pada tingkat
konsumsi (pembelian) dimana pengorbanan utk
pembelian unit terakhir dari barang tsb (harga unit
terakhir tsb) adalah sama dengan kepuasan
tambahan yg didapatkan dari unit terakhir tsb.

Kepuasan Total Maksimum Konsumen


tercapai bila:

1. Untuk kasus dimana konsumen menghadapi


satu macam barang yang dibeli, maka posisi
equilibrium konsumen adalah:
MUx
Px MUx...atau...
1
Px

(lihat

gbr di bawah)

2.Untuk kasus dimana konsumen menghadapi


beberapa macam barang yang dibeli, maka
posisi equilibrium konsumen adalah:
MUx
MUy
MUz

.......
1
Px pada....
Py
Pz
atau

Atau pada saat


Pric
e
Px

MU= Marginal
Utiliti yang diukur
B dalam nilai uang
A

Px

MUx Px

MUy Py

D
E

X X

Penjelasan Gbr MU dr konsumsi


suatu brg X.

Dari Gbr di atas menunjukkan bhw semakin banyak brg X


yg dikonsumsi, semakin kecil MU yg diperoleh dari barang
X yg terakhir dikonsumsikan (anggapan b di atas).
Penjelasan Gbr di atas; Bila harga brg X adalah OPx, mk
pd tkt konsumsi yg lebih rendah dari OX, TU konsumen
belum maksimum. Misalnya pd tk konsumsi OX, mk
setiap tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan
memberikan tambahan kepuasan (yg dinilai dgn uang)
sebesar XB sedangkan pengorbanan (berupa
pembayaran harga) utk 1 unit tsb adalah hanya XA
(=OPx). Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB
bila konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu
masih menguntungkan baginya apabila menambah
pembelian barang X.

Lanjutan Penjelasan Gbr MU dr


konsumsi suatu brg X.

Sebaliknya, pd tkt konsumsi lebih besar


dari OX, maka kepuasan total konsumen
juga tdk maksimum. Misalnya pd tkt
konsumsi OX, maka tambahan kepuasan
yg diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit
terakhir dr brg X hanya sebesar XE,
sedangkan pengorbanan konsumen
adalah sebesar XD (OPx); jadi akan
menambah kepuasan total konsumen bila
ia mengurangi tingkat konsumsi
(pembelian)-nya.

2. Pendekatan Indifference Curve


(Kurva Kepuasan Sama)

Perilaku konsumen bisa juga diterangkan


dengan Pendekatan Indifference Curve.
Indifference Curve adalah suatu kurva
yang menunjukkan berbagai
kombinasi/gabungan konsumsi (pembelian)
dari komoditi X dan komoditi Y yang
memberikan utility atau kepuasan yang
sama bagi seorang konsumen.
Utk mengetahui selera (preferensi)
konsumen, analisis IC ber-assumsi bhw

Misal: Konsumen ditawari dua


kombinasi brg, pertama 3X dan 1Y,
kedua kombinasi 2X dan 3Y. Konsumen
dianggap dapat memilih kombinasi
yang paling sesuai seleranya apakah
kombinasi pertama lebih disukai dari
kedua, atau kedua lebih disukai dari
pertama. Jika kedua kombinasi ini
sama-sama sesuai dengan seleranya
atau pertama dan kedua sama-sama
disukai, kita katakan bahwa

Contoh: Kombinasi
Kepuasan sama
Titik
Makan Pakaia
Kombin
an
n
asi
A
1
6
B
2
3
C
3
2
D
4
1,5

Kurva Indifference Seorang Konsumen


A

Pakaian

5
4
B

1,
51

1
5

2
6

Makanan

I
C

Sifat-sifat/Ciri-ciri Indifference Curve

1.Kurva Indiferen yg lebih tinggi lebih


disukai daripada kurva yg lebih
rendah.
2.Mempunyai slope atau kemiringan
yang negatif, (turun dari kiri atas
ke kanan bawah).
3.Cembung ke arah origin (titik nol).
4.Tidak saling berpotongan.

Sifat (1): Kurva Indiferen yg lebih


tinggi, lebih disukai daripada kurva yg
lebih rendah.
Brg
Y

.A

.B

0 x x

.E
IC

IC

IC

Brg
X

Konsumen biasanya lebih suka


mengkonsumsi barang dalam jumlah
yang lebih banyak. Dari gambar di
atas, IC yang lebih tinggi
melambangkan jumlah barang yang
lebih banyak dari pada kurva yang
lebih rendah. Dengan demikian,
preferensi (selera) konsumen berada
pada IC yang lebih tinggi.

Sifat (2): Kurva IC Mempunyai slope atau kemiringan


yang negatif, (turun dari kiri atas ke kanan bawah).

Brg
Y

IC
Brg
X

BRG
Y
6

4
3

I
C

BRG
X

Kemiringan suatu IC mencerminkan


tingkatan dimana konsumen bersedia
mensubstitusi barang yang satu dengan
barang yang lain. Seringkali konsumen
sama-sama menyukai kedua barang
tersebut. Untuk itu apabila jumlah barang
yang satu dikurangi, maka jumlah barang
yang lainnya harus ditambah agar
konsumen tetap merasa puas. Untuk
alasan itulah maka kebanyakan IC miring
kebawah.

Sifat (3): Cembung ke arah origin (titik nol).

Brg
Y
A

1Y

B
C

1
Y

0
0,5
X

2x

IC
Brg
X

Sifat
ke 3 ini disebabkan karena batas

kemampuan komoditi X untuk menggantikan Y


(marginal rate of substitution of X for Y = )
semakin menurun dengan semakin banyaknya
barang X. Marginal rate of substitution of X for
Y mengukur jumlah barang X yang ditambah
untuk mempertahankan tingkat kepuasan
(guna total) yang sama bagi konsumen.
disetiap titik pada IC tertentu ditunjukkan oleh
nilai kemiringan pada titik tersebut. Pengertian
ini hanya berlaku untuk pergerakan sepanjang
satu IC tertentu dan bukan antar beberapa IC.

Sifat (4): Kurva IC tidak saling


berpotongan.
Brg
Y

0 X

B
A

X X

IC

IC
Brg
X

Garis Anggaran Konsumen


(Budget Line)
Garis Anggaran Konsumen atau batasan anggaran
(budget constraint) seorang konsumen
menunjukkan berbagai kombinasi dari dua jenis
barang yang mampu/dapat dibelinya pada tingkat
pendapatan dan harga tertentu.
Kemiringan garis batas anggaran sama dengan
harga relatif dari barang-barang itu, ini
menunjukkan tingkat dimana konsumen dapat
mengganti suatu barang dengan barang yang lain.
Jika kita mengasumsikan bahwa konsumen
membelanjakan semua pendapatannya, maka ia
harus di atas garis anggaran belanja.

Misalkan
diketahui:

Seorang konsumen mempunyai pendapatan (Income)
sebesar Rp.20.000,- per bulan, dan ia membelanjakan
seluruh pendapatan tsb utk barang X dan Y.
Harga barang X atau (Px) adalah Rp.2.000,- per buah;
Harga barang Y atau (Py) adalah Rp.4.000,- per buah.
Jika konsumen membelanjakan seluruh
pendapatannya (I) untuk membeli barang X,
()
maka ia akan mendapat 10 buah barang X.
Jika konsumen membelanjakan seluruh
pendapatannya utk barang Y,
() maka ia
memperoleh 5 buah barang Y.

Gambar Budget Line


Brg
Y
8

an
r
ga )
g
n in e
A
is e t L
r
G a dg
u
(B

6
5
4
3
2
1
0

9 1
0

Brg
X

Optimasi: Apa yang dipilih Konsumen


Dalam melakukan keputusannya, konsumen akan berusaha
meng-optimasi-kan utility atau kepuasannya. Keputusan
konsumen pada dasarnya dipengaruhi oleh dua hal, yaitu
perubahan dalam harga, dan perubahan dalam
pendapatan.
Keseimbangan konsumsi (Ekuilibrium Konsumen) adalah
suatu keadaan atau tingkat kombinasi konsumsi beberapa macam
barang yang memberikan kepuasan optimum.
Lebih lanjut dapat dilihat pilihan optimum konsumen berdasarkan
analisa Budget Line dan Indifference Curve yang dipunyai.
Menurut analisa ini, optimum konsumen terjadi pada titik
singgung antara Garis Anggaran dan Kurva Kepuasan
Sama yang tertinggi. Pada titik itu rasio substitusi konsumen
atau rasio utilitas marjinal relatif adalah sama dengan rasio harga.

Keadaan Optimum Konsumen


(Keseimbangan Konsumen) melalui
Analisa Indifference Curve dan Budget
Line
BRG
Y

C
E

IC

IC
IC

B
0

B
L

BRG
X

Pilihan konsumen jatuh pada titik E di garis batasan


anggaran yang berada di kurva indiferen tertingginya.
Pada titik E ini disebut titik optimum, dimana tingkat
substitusi marginal kedua barang sama dengan harga
relatifnya. Pada kurva di atas kurva indiferen yg dapat
dicapai oleh konsumen adalah I. Sebenarnya
konsumen lebih menyukai titik C, yg terletak pd IC,
namun konsumen tidak mampu memperoleh kombinasi
brg Y dan X pd titik C tsb, karena titik tersebut berada
diatas batas anggarannya. Sebaliknya konsumen dapat
mencapai titik A dan B, pd IC namun titik tsb berada
pd kurva indiferen yg lebih rendah, namun konsumen
tidak memilihnya, karena masih dapat menaikkan utility
dgn pindah ke IC yg lebih tinggi.

Kondisi Optimum Konsumen

(melalui Analisa Indifference Curve dan Budget Line)

Kondisi Optimum Konsumen terjadi pada


saat:MUx Px
MUx MUy

ata
MUy Py
Px
Py

MUx
Slope atau turunan
Dimana :MUy
pertama dari fungsi

Indifference Curve.
Px
Slope dari Budget
Py
Line, atau disebut dgn

Contoh 1.

Kepuasan
seorang konsumen dari
mengkonsumsikan barang X dan Y
dicerminkan oleh fungsi utilitas = Jumlah
pendapatan konsumen Rp.1.000,- Harga X
dan harga Y per unit masing-masing Rp.25,dan Rp.50,a).Hitunglah kombinasi konsumsi barang X
dan Y yg memberikan kepuasan optimum,
serta besarnya nilai kepuasan optimum.
b).Buktikan pula bhw pd tingkat kepuasan
optimum tsb atau =

Jawab Contoh 1.
Diket:

I = 1.000.
Px = 25.
Py = 50.
Kombinasi X dan Y yg memberikan kepuasan
optimum;
1.000 = 25X + 50Y atau 1.000 - 25X - 50Y = 0
=
MUx = =
MUy = =
Kondisi optimum konsumen terjadi jika:

- 1000 = 0

Kombinasi konsumsi yg memberikan


kepuasan optimum adalah 16 unit X dan 12
unit Y, dgn nilai kepuasan
3
3 dan Y = 12,
U = 442.368.
Jika
X
=
16
MUx 2 XY 2(16)(12) 55.296
maka:
2 2
2
2
MUy 3 X Y 3(16) (12) 110 .592
MUx 55.296

2.211,84
Px
25
MUy 110 .592

2.211,84
Py
50
MUx MUy

Px
Py

atau

Gambar : Keadaan Optimum Konsumen

(Keadaan Keseimbangan) melalui Analisa IC dan BL


BRG
Y

2
0
1
2

I
C

BL
0

4
0

Brg
X
16

Contoh 2

Diketahui:

Fungsi utilitas U = XY
I = 20.000,Px = 2.000,20.000 = 2.000X +
4.000Y
Py = 4.000,Fungsi utilitas marjinal utk masingmasing barang:

2.000X + 4.000Y = 20.000.


2.000X + 4.000(0,5X) = 20.000.
2.000X + 2.000X = 20.000.
4.000X = 20.000.
X=5
Y = 0.5(5) = 2,5.
Kombinasi konsumsi yg memberikan kepuasan
optimum adalah 5 unit X dan 2,5 unit Y dengan nilai
kepuasan
U=XY
U=(5)(2,5)= 12,5

Jika
X=5 dan Y=2,5
MUx = = Y = 2,5
MUy = = X = 5

= = =
0,5 = 0,5

Keadaan Optimum Konsumen


(Melalui Analisa Indifference Curve dan Budget
Line)
Brg
Y

2,
5

IC
B
L

1
0

Brg
X

GARIS PENDAPATAN KONSUMSI


Garis
Pendapatan konsumsi (Income
Consumption Line) adalah garis yg
menunjukkan jumlah barang dan yg
dapat dibeli pada berbagai tingkat
pendapatan, dimana harga kedua barang
tsb tidak berubah. (Lihat Gbr)
Adakalanya sebuah barang lebih
diinginkan dibandingkan barang yg lain
jika pendapatan naik. Artinya kalau kita
mempunyai uang lebih banyak, lalu kita
lebih suka membeli satu jenis barang saja
dan mengurangi pembelian jenis yang

Gambar : Garis Pendapatan Konsumsi


Barang
Y

C
A

an
t
a
dap
n
e
P
s
i
on
i
r
t
i
a
s
p
G
um onsum
s
n
Ko me C
o
(Inc
)
Line

IC
IC
IC

BL BL

BL

Barang
X

Tiga pola dari Garis Pendapatan Konsumsi

Y
Grs Pendapatan
Konsumsi

IC1
IC2

IC1
IC2
X

0
X = brg
inferior
atau
inferior
goods

Grs
Pendapatan
Konsumsi

0
X = brg
superior

Garis Harga Konsumsi


Garis Harga Konsumsi (Price
Consumption Line) adalah garis/kurva
yg menunjukkan reaksi pembelian
konsumen jika ada perubahan harga
satu barang, sedangkan harga barang
yg lain dan pendapatan konsumen
tidak berubah.

Gambar : Garis Harga -Konsumsi


Y

C
B
A

ga
r
a
is H si
r
a
i on
t
G
m
p
u
s
um
Kon e Cons
c
(Pri
)
Line
IC

IC
IC

DERIVASI (PEMBENTUKAN)
KURVA PERMINTAAN
Sekarang kita dapat memperlihatkan
bagaimana kurva permintaan
terbentuk.
Jumlah barang X dan Y yg
Pendap
atan
(Rp)

dibeli pada berbagai


tingkat
harga Jumlah
barang X
Harga
Harga
Jumlah
Y
X
Y yang X yang
(Rp)
(Rp.)
dibeli
dibeli
(Unit)
(Unit)

10.000
10.000

1.000
1.000

2.000
1.000

4
5

3
5

Titik
Keseimbang
an
Konsum
en
A
B

Gambar Derivasi Kurva


Permintaan

Y
1
0

IC

IC

B
L
3

5 6
A
B

100
0500
0

IC

5
4

0
Harg
a
200
0

Garis Harga
Konsumsi

BL
BL
1
0

2
0

Kurva
Permintaan
C

5 6

20

TEORI PENAWARAN, PERMINTAAN


DAN HARGA
Kenapa berlian yg tidak penting begitu mahal,
sedangkan air yg sangat penting justru sangat murah?
Kenapa harga tanah di Jakarta sangat mahal,
sedangkan padang pasir di Arizona sama sekali tidak
berharga. Jawaban atas pertanyaan tsb dan ribuan
pertanyaan lain dapat ditemukan dalam teori
penawaran dan permintaan (supply and demand).
Teori ini menunjukkan bagaimana preferensi
konsumen menentukan permintaan komoditi,
sedangkan biaya merupakan dasar dari penawaran
komoditi. Kemudian kita pelajari bagaimana
penawaran dan permintaan diseimbangkan oleh
pergerakan harga, yaitu oleh mekanisme harga.

1. Permintaan

(Demand).

Permintaan = jumlah dari suatu barang yg mau


dan dapat dibeli oleh konsumen pd berbagai
kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu
dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (cateris
paribus).
Hukum Permintaan dgn kemiringan negatif:
Jika harga suatu komoditi naik (hal-hal lain dianggap
tetap/tidak berubah), pembeli cenderung membeli
lebih sedikit komoditi tersebut. Demikian juga
halnya jika harga turun, dan hal-hal lain tidak
berubah, jumlah barang yang dibeli akan
meningkat.

Skedul atau Kurva Permintaan


Baik akal sehat ataupun penelitian keilmuan
menunjukkan bahwa jumlah komoditi yang dibeli
tergantung pada harganya. Semakin tinggi harga
suatu komoditi, hal lain tetap sama/tidak berubah,
maka semakin sedikit orang yg akan membelinya.
Semakin rendah harga pasarnya, semakin banyak yg
akan dibeli.
Ada suatu hubungan jelas antara harga pasar
suatu barang dgn jumlah yg diminta, dgn
catatan faktor lain tidak berubah. Hubungan
antara harga dan kuantitas yg dibeli ini disebut
sebagai SKEDUL PERMINTAAN atau KURVA
PERMINTAAN.

Skedul Permintaan terhadap


Beras
Titik

Harga
($ per Kg)

P
A
B
C
D
E

5
4
3
2
1

Jumlah yang
diminta
(000 ton per
tahun)

Q
9
10
12
15
20

Kurva Permintaan
P

D
A

Harga ($ per
Kg)

4
3

E
D

15
91 1
0 2 ton per
Jumlah (ribu

tahun)

20

Apa yg menentukan permintaan pasar


beras, mobil, atau komputer?

Faktor-faktor yg menetukan jumlah


permintaan:
1. Harga barang itu sendiri;
2. Harga barang lain yg berhubungan;
3. Pendapatan Rumah Tangga dan
pendapatan rata-rata masyarakat;
4. Selera atau citarasa masyarakat;
5. Jumlah penduduk;
6. Faktor khusus.

1. Harga barang itu


sendiri
Bahwa jumlah komoditi yang dibeli tergantung
pada harganya. Semakin tinggi harga suatu
komoditi, hal lain tetap sama/tidak berubah,
maka semakin sedikit orang yang akan
membelinya. Semakin rendah harga pasarnya,
semakin banyak yang akan dibeli dengan kata
lain Jumlah permintaan turun jika harga naik
dan meningkat jika harga turun dan dapat
kita katakanbahwa jumlah permintaan
berhubungan secara negatif terhadap harga.

2. Harga barang lain yang berhubungan

Jika harga suatu barang turun berakibat


mengurangi permintaan barang lain, maka
kedua barang itu disebut barang substitusi
atau barang pengganti (substitutes). Dengan
kata lain barang substitusi adalah suatu
pasangan barang yang jika salah satu
mengalami peningkatan permintaan, maka
permintaan yang lain akan menurun. Jadi
barang substitusi adalah barang yang
mempunyai fungsi sama (Kopi dan teh).
Apabila harga kopi turun, maka permintaan

Jika harga suatu barang turun berakibat


meningkatkan permintaan barang lain,
maka kedua barang itu disebut barang
komplementer (complements). Jadi barang
komplementer adalah suatu pasangan
barang yang jika salah satu mengalami
peningkatan permintaan, maka permintaan
yg lain juga akan meningkat. (Gula adalah
barang pelengkap untuk kopi atau teh).
Kalau permintaan terhadap kopi atau teh
meningkat, maka permintaan akan gula
cenderung meningkat juga.

(Barang
Substitusi)
Ko

(Barang
Komplementer)
Gul

pi

Te
h

Kopi
,
Teh

3. Pendapatan Rumah Tangga


dan
pendapatan rata-rata
Pendapatan rata-ratamasyarakat
konsumen adalah faktor penentu utama
permintaan. Jika pendapatan masyarakat meningkat, orang
cenderung membeli lebih banyak, dan pasti hampir semua
barang.
Berdasarkan kepada sifat perubahan permintaan yang akan
berlaku apabila pendapatan berubah, berbagai jenis barang
dapat dibedakan menjadi sbb:
3.1. Barang normal (normal good) ialah barang yang
jumlah permintaannya naik ketika pendapatan naik, dengan
asumsi hal lain yang terkait tidak berubah.
3.2. Barang Inferior (inferior good) ialah barang yang
jumlah permintaannya akan naik ketika pendapatan
turun, dengan asumsi hal lain yang terkait tidak berubah.

4. Selera atau citarasa masyarakat


Jika anda menyukai es krim, anda pasti membeli es
krim dalam jumlah banyak. Para ekonom biasanya
tidak mencoba menjelaskan selera masyarakat karena
selera mencerminkan adanya kebutuhan atau
didasarkan atas kekuatan-kekuatan historis sekaligus
psikologis yang berada diluar ranah ilmu ekonomi.
Selera termasuk kebutuhan terkondisi misalnya rokok,
obat pecandu dlsb. Selera dapat mengandung unsur
tradisi, atau agama (makan daging babi sangat
populer di China, tetapi haram bagi kebanyakan orang
Indonesia). Namun, para ekonom meneliti apa yang
terjadi ketika selera masyarakat ternyata berubah.

5. Jumlah penduduk.
Karena permintaan pasar diperoleh dari permintaan
masing-masing individu, maka permintaan pasar juga
bergantung pada jumlah pembeli. Jika jumlah pembeli
suatu barang tertentu bertambah, maka sudah tentu
jumlah yang mau dibeli juga bertambah banyak.

6.
Faktor
Khusus.
Barang tertentu umumnya memiliki faktor khusus dgn
latar belakang permintaannya. Musim hujan
mendukung permintaan akan payung. Tersedianya
jalan raya, kualitas jalan dan jaringan kereta api,
Selain itu harapan/ekspektasi tentang kondisi ekonomi
dimasa datang, terutama harga, dapat menimbulkan
dampak yang penting pada permintaan.

Mengapa jumlah barang yg dibeli


cenderung menurun pada saat
harganya naik?

Ada dua alasan:


1. Efek substitusi. Ketika harga suatu barang
naik, saya akan menukarnya dgn barang lain
yang serupa (karena harga daging sapi naik,
saya lebih banyak makan daging ayam);
2. Efek pendapatan. Ketika harga naik, saya
menjadi lebih miskin dari sebelumnya. Jika
harga bensin naik duakali lipat, maka
pendapatan saya terasa semakin sedikit,
sehingga saya terpaksa membatasi
konsumsi bensin dan barang lainnya.

Pergerakan dan Pergeseran


Kurva Permintaan
1. Pergerakan (movement) dalam
kurva permintaan yang sama adalah
semata-mata disebabkan oleh
perubahan harga barang itu sendiri;
2. Pergeseran kurva permintaan
(shift in the demand curve) terjadi
karena adanya perubahan
pendapatan, pada suatu tingkat
harga yg tetap; faktor lainnya
adalah perubahan selera
masyarakat.

2.Kurva Penawaran (Supply Curve)

Penawaran, adalah jumlah barang yg


akan diproduksi dan dijual oleh
perusahaan.
Kurva penawaran, adalah kurva yg
menunjukkan hubungan antara
harga pasar dari komoditi tsb dg
jumlah komoditi yg akan
diproduksi dan dijual, dengan
menganggap hal lain tetap tidak
berubah (biaya produksi, harga barang
yg berkaitan dan organisasi pasar).

Kunci utama yg mendasari


keputusan penawaran adalah biaya
produksi. Jika biaya produksi suatu
barang relatif lebih rendah
dibanding harga pasar, maka hal
ini akan memberikan keuntungan
kepada produsen dgn menawarkan
barang dlm jumlah besar. Jika biaya
produksi relatif lebih tinggi dibanding
harga, maka perusahaan akan
memproduksi dlm jumlah kecil, atau

Skedul dan Kurva Penawaran


Titik

A
B
C
D
E

Harga
($ per
Kg)
(P)
5
4
3
2
1

Jlh yg
ditawarkan
(000 ton per
tahun)
(Q)
18
16
12
7
0

Kurva Penawaran
S

4
3

1S

5 7

10 12

1 1
5 6

1 20
8

Faktor yang menentukan Penawaran

1. Harga barang itu sendiri;


2. Harga barang yang berkaitan;
3. Biaya faktor produksi (harga input)
yg digunakan;
4. Tingkat pengetahuan dan teknologi;
5. Tujuan Perusahaan;
6. Organisasi Pasar;
7. Faktor khusus.(Cuaca, jiwa inovasi yg
tinggi, Ekspektasi harga dimasa yad)

Pergerakan dan Pergeseran


Kurva Penawaran
1. Pergerakan (movements), dalam kurva
penawaran adalah perubahan dlm jumlah
yg ditawarkan, disebabkan harga yg
berbeda.
2. Pergeseran (shift) dalam kurva
penawaran, adalah berubahnya jumlah yg
ditawarkan, penyebabnya krn biaya faktor
produksi berubah, atau oleh kemajuan
teknologi yg dipakai perusahaan.
Buat gambar kurva yg dimaksud di atas.

Keseimbangan (Ekuilibrium)
Penawaran dan Permintaan
Menggabungkan Permintaan dan Penawaran Beras.
Kemungk
Titik
inan
harga
($/Kg)
1

Jlh yg
diminta
(000
ton/th)

Jumlah yg
ditawark
an
(000
ton/th)

Kondisi
Pasar

Tekana
n
terhada
p harga

A
5
9
18
Surplus Turun
B
4
10
16
Surplus Turun
C
3
12
12
Ekuilibri Netral
D
2
15
7
um saatNaik
Keseimbangan
harga terjadi
pada
E
1
20
0 dengan
Kekuran
Naik
jumlah
permintaan
sama
jumlah
gan
penawaran.
Kekuran

Gambar: Keseimbangan pasar terjadi pada


perpotongan kurva penawaran dan
permintaan.
D
S
P
5

Surpl
us

Harga
Keseimbangan

Titik
Ekuilibrium

Kekurang
an

1 S

6 7 8

1
0

1
2

1
2
1 1 1
8
0
4Jumlah
5 6
Keseimbangan

Keseimbangan Pasar
Pasar
suatu barang dikatakan berada dalam
keseimbangan (equilibrium), apabila jumlah
barang yg diminta di pasar tersebut sama
dengan jumlah barang yg ditawarkan.
Secara matematis hal ini ditunjukkan oleh
kesamaan yakni pada perpotongan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Pada posisi
keseimbangan pasar ini tercipta harga
keseimbangan (equilibrium price), dan jumlah
keseimbangan (equilibrium quantity). (Lihat
kembali Gambar di atas).

Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang adalah : P = -Q +
15, sedangkan penawarannya P = 0,5Q + 3. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yg
tercipta di pasar.
Jawab:
Permintaan (D): P = - Q + 15
Penawaran (S) : P = 0,5Q + 3
Harga keseimbangan berarti, S =P
D = 0,5Q + 3
0,5Q + 3 = -Q + 15
= 0,5(8) + 3
0,5Q + Q = -3 + 15
P=7
1,5Q = 12
Q=8

Kurva D: P = -Q + 15
Jika P = 0,
0 = -Q + 15
Q = 15
Jika Q = 0
P = 15
Kurva S : P= 0,5Q + 3
Jika P = 0
0 = 0,5Q + 3
-0,5Q = 3
Q = -6
Jika Q = 0
P=3
Gambar ................

Gambar perpotongan Kurva S dan D


P

1
5

D
S

15

Contoh lain
Tentukanlah keseimbangan harga dan
kuantitas untuk pasar-pasar berikut:
13P Qs = 27
Qd + 4P -24 = 0
Pasar akan berada dalam
keseimbangan apabila Qs = Qd.

Qs = -27 + 13P
Qd = 24 4P
Qs = Qd
-27 + 13P = 24 4P
17P = 51
P=3
Qd = 24 4(3) = 12
Qs = -27 + 13(3) = 12

Kurva Deman (Qd):


Qd = 24 4P
Jika P = 0
Qd = 24
Jika Qd = 0
P=6
Kurva Supply (Qs):
Qs = -27 + 13P
Jika P = 0
Qd = -27
Jika Qs = 0
P = 2,1

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN


PENAWARAN
Elastisitas Harga atas Permintaan
(Price Elasticity of Demand)
Salah satu karakteristik penting dari kurva dan fungsi
permintaan pasar adalah derajat kepekaan jumlah
permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya. Ukuran derajat kepekaan ini disebut
elastisitas.
Elastisitas harga atas permintaan (atau elastisitas harga)
adalah suatu koefisien yang menjelaskan kepekaan jumlah
barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang
tsb, dengan asumsi bahwa hal-hal lainnya tidak berubah. Jadi
merupakan ratio antara persentase perubahan jumlah
barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga.

Menghitung Elastisitas Harga atas


Permintaan

Elastisitas permintaan atas harga dirumuskan:

Q / Q
Ed

P / P

Qd 1 Qd 0
Qd 0
P1 P0
P0

Q P

.
P Q

Persamaan di atas disebut dengan elastisitas


harga titik (point price elasticity).

Permintaan

disebut elastis jika ,


inelastis jika , dan elastis uniter jika
Angka koefisien elastisitas permintaan
ini akan selalu negatif, karena jumlah
yg diminta turun sebagai akibat
kenaikan harga. Namun karena angka
elastisitas mengukur derajat kepekaan,
maka tanda biasanya diabaikan dicari
harga atau nilai absolut (mutlaknya).
Oleh karena itu angka elastisitas -2
lebih besar dari -1.

Contoh: Anggaplah bahwa


peningkatan 10% harga es krim
mengakibatkan jumlah es krim yg
anda beli turun hingga 20%. Kita
menghitung elastisitas permintaan
anda sbb:
20%
Ed
2
10%

Metode Nilai Tengah:


Cara yang lebih baik untuk
menghitung perubahan
persentase dan Elastisitas.

Apabila

menghitung antara dua titik pada


sebuah kurva permintaan, maka kita akan
secara cepat mengetahui sebuah masalah
yang mengganggu. Elastisitas dari titik A
ke titik B terlihat berbeda dengan
elastisitas dari titik B ke titik A.
Titik
($)
Contoh:
A
6 ()
80 ()
B
4 ()
120 ()

dari titik A ke titik B:


Elastisitas

Berangkat dari titik A ke titik B, harga


menurun sebesar 33% dan jumlah
permintaan meningkat sebesar
50%, mengindikasikan bahwa
elastisitas permintaan adalah = 1,5.
Sebaliknya jika berangkat dari titik B
ke titik A:

0,666

Sebaliknya
jika berangkat dari titik B ke titik A, harga

meningkat sebesar 50%, dan jumlah menurun 33%,
mengindikasikan bahwa elastisitas harga permintaan
adalah
Terlihat bahwa nilai elastisitas dari Titik A ke titik B = 1,5
tidak sama dengan nilai elastisitas dari titik B ke titik A
= 0,666. Padahal data yg digunakan sama, hanya sudut
pandangnya yang berbeda. Oleh karena kelemahan
(masalah) tersebut, maka untuk menghitung elastisitas
dibuat cara perhitungan lain yaitu menggunakan
metode nilai tengah atau rata-rata (average) kedua
harga itu {(P + P)/2} dan rata-rata kedua jumlah itu
{(Q + Q)/2} dan elastisitasnya dinamakan
elastisitas busur (arc elasticity).

Rumus untuk menghitung Elastisitas


antar dua titik

Contoh:
Jika dari titik A ke titik B
Jika dari titik B ke titik A

Dengan menggunakan nilai rata-rata dari


harga (P) dan jumlah (Q) maka perhitungan
elastisitas harga permintaan antar dua titik,
baik dari titik A ke titik B atau sebaliknya dari
titik B ke titik A adalah sama.

Atau

Contoh:

.
Hasil perhitungan elastisitas sama
dengan sebelumnya.

Ikhtisar mengenai Elastisitas Harga


Nilai
Keteran
Definisi/Artinya
Elastisitas
gan
Permintaa
n
Deman Persentase
d is
perubahan jumlah
elastic yg diminta lebih
besar daripada
persentase
perubahan harga.
Deman Persentase
d is
perubahan jumlah
unitary yg diminta sama
elastic dengan persentase
perubahan harga.

Dampak
terhadap
penerimaan
Penerimaan
naik bila
harga turun

Penerimaan
tetap bila
harga turun

Faktor ekonomi yg
mempengaruhi besarnya
elastititas harga suatu
barang
1. Derajat dimana barang tersebut masuk kategori

barang kebutuhan pokok (seperti makanan, BBM,


sepatu dan perumahan) atau barang mewah
(seperti mobil dan penerbangan dengan pesawat).
2. Banyaknya barang substitusi yang tersedia di
pasar;
3. Lamanya waktu yang dibutuhkan konsumen untuk
bereaksi (menyesuaikan diri) terhadap perubahan
harga;
4. Bobot relatif komoditi tersebut dalam anggaran
belanja konsumen.

PERSAMAAN DLM ANALISIS


PENAWARAN DAN PERMINTAAN
a).

c).

b)

d)

Masing-masing pasar akan berada dalam


keseimbangan apabila =

a).

b).

c)

d).

Anda mungkin juga menyukai