Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TENTANG PENGANGGARAN MODAL

Oleh :

KELOMPOK I
1. Oktovianus N. Tahun
2. Luther Erwin Suan
3. Imanuel J. P. Nenot’ek
4. Yabes E. Nesimnasi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Puji dan Syukur kami (Kelompok I) panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas pengasihanNya, kami boleh dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami akan memaparkan tentang ”Penganggaran Modal”. Makalah ini
diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Berbagai teknik
dan cara kami kemas dalam makalah ini, dan juga kami berharap bisa dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
Sebagai mahasiswa kami mengharapkan bimbingan, bantuan, saran dan dukungan dari
Bapak dosen serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan berguna bagi kita semua.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang 26 April 2018


Hormat Kami

KELOMPOK I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
I.A Latar belakang ……………………………………………………………………. 1
I.B Rumusan masalah ………………………………………………………………… 1
I.C Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
II.A Investasi ………………………………………………………………………… 2
II.B Penganggaran Modal ………………………………………………..…………... 2
II.C Aliran Kas ………………………………………………………………………. 3
II.D Klasifikasi Arus Kas ……………………………………………………………. 7
II.E Metode Penilaian Investasi ……………………………………………………... 10
BAB III PENUTUP
III.A Kesimpulan ……………………………………………………………………. 19
III.B Saran …………………………………………………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 20

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun membawa perusahaan
ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi
tertentu, misalnya menaikkan volume penjualan 100% di atas penjualan tahun anggaran yang
lalu dengan pengorbanan sumber daya tertentu. Tanpa anggaran jangka pendek, perusahaan akan
berjalan tanpa arah dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana kerja jangka pendek,
yang pada dasarnya perusahaan berorientasi pada laba. Pemilihan rencana kerja didasarkan atas
dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Untuk memungkinkan manajemen puncak
melakukan pemulihan rencana yang berdampak terhadap laba. Setelah perushaan memiih suatu
rencana kerja untuk mencapai sasran anggaran manajer yang berperan untuk melaksanakan
rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya untuk memungkinkannya mencapai sasaran
anggaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan Investasi dan Karateristik Investasi
2. Apa yang dimaksud dengan Penganggaran Modal dan manfaat Penganggaan Modal
3. Apa yang dimaksud dengan Aliran Kas
4. Jelaskan Klasifikasi Arus Kas
5. Sebutkan dan jelaskan Metode Penilaian Investasi
C. Tujuan
Tujuan pembahasannya adalah unutk mengetahui berdasarkan rumusan masalah yang
telah dirangkum di atas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. INVESTASI
Secara umum investasi berarti penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi di masa yang
akan datang. Dengan pengertian bahwa investasi adalah menempatkan modal atau dana pada
suatu asset yang diharapkan akan memberikan hasil atau akan meningkatkan nilainya di masa
yang akan datang. Dari sini, investasi berarti diawali dengan mengorbankan potensi konsumsi
saat ini untuk mendapatkan peluang yang lebih baik atau besar di masa yang akan datang.

Berikut karakteristik investasi :


1. Modal sebagai penentu keputusan.
2. Waktu yang tepat untuk mengambil keputusan karena investasi adalah hubungan keputusan
pada pilihan keuangan atas modal/dana dengan waktu.

Macam-macam Investasi antara lain :


Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :
(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment)
(3) Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).
(4) Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

B. PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh
aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat pada waktu
yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang
diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama
priode tertentu di waktu yang akan dating, yang mempunyai titik awal (kapan investasi
dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).

2
Penganggaran modal meliputi seluruh priode investasi yang mencakup pengeluaran-
pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk
diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
Ada beberapa manfaat penganggaran modal yang dapat diketahui, diantaranya:
1. Agar tidak terjadi over investment atau under investment.
2. Dapat lebih terperinci dan teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar.
3. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis dari
beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau memilih investasi
yang paling menguntungkan. Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan
investasi yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat terbesar dari
setiap rupiah dana yang diinvestasikan.

C. ALIRAN KAS
Dalam melakukan analisa penganggaran modal maka diperlukan estimasi arus kas.
Dimulai dari investasi awal hingga proyek itu berjalan, dimana pada tahap awal kas perusahaan
masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut,
setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi positif, akibatnya adanya penghasilan
yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah
mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih
per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Seperti yang diketahui bersama, bahwasanya semua
kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena itu, perhitungan
kelayakan investasi didasarkan pada aliran kas (cash flow) dan nilai uang dikaitkan dengan
waktu (time value of money).

3
a. Cas flow
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber yang ada
dan yang perlu memperoleh berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian dalam
jangka waktu tertentu. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya
dalam suatu priode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian
dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha
dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperloleh di masa yang akan datang
perlu dilakukan perhitungan secara cermat dan membandingkan data dan informasi yang ada
sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang dikeluarkan perlu dirinci serinci
mungkin. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan
dituangkan dalam aliran kas (cash flow). Jadi aliran kas merupakan aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu priode tertentu yang menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in)
ke perusahaan dan jenis pemasukan tersebut juga menggambarkan berapa uang yang masuk
(cash ini). Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan ini, hal ini dapat memudahkan para investor
untuk dapat menilai kelayakan investasi secara finansial.

Ada 2 cara dalam menghitung aliran kas, yaitu:


1. Kas Masuk Bersih= EAT+Penyusutan.
Yaitu jika proyek atau usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.
2. Kas Masuk Bersih= EAT+Penyusutan+Bunga(1-tax).
Yaitu jika proyek atau usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.
Contoh Cash Flow
Uraian Menurut Lap. Keterangan Arus Kas
Akuntansi
1. Pendapatan Rp. 400 juta Kas Masuk Rp. 400 juta
2. Biaya-biaya
 Total biaya Rp. 200 juta Kas Keluar Rp. 200 juta
 Penyusutan Rp. 100 juta Kas Masuk Rp. 100 juta
3. Laba sebelum pajak (EBT) Rp. 100 juta
4. Pajak 50% Rp. 50 juta
Laba setelah pajak (EAT) Rp. 50 juta

4
Cash flow= EAT+Penyusutan
= Rp 50 juta + Rp 100 juta
= Rp 150 juta
Catatan:
EBT= Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
EAT= Earling After Tax (Laba Setelah Pajak)
b. Nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money)
Dalam mengetahui nilai uang yang dikaitkan dengan waktu, maka metode yang akan
dipakai metode Net Present Value (NPV). NPV adalah uang yang diterima dan dikeluarkan
dengan memperhatikan time value of money. Rumus time value of money yang present value
adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena itu, uang tersebut akan diterima di masa
depan, maka juga harus diketahui berapa nilainya jika diterima sekarang.

Bila.. Berarti.. Maka..


NPV>0 Investasi yang dilakukan memberikan Proyek bisa dijalankan
manfaat bagi perusahaan
NPV<0 Investasi yang dilakukan akan Proyek ditolak
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
NPV=0 Investasi yang dilakukan tidak Kalau proyek dilaksanakan atau tidak
mengakibatkan perusahaan untung dilaksanakan maka tidak berpengaruh
ataupun merugi kepada perusahaan. Keputusan harus
ditetapkan dengan menggunakan
criteria lain misalnya dampak investasi
terhadap positioning perusahaan

Contoh kasus:
Agus pada hari ini mendapat pinjaman dari Boby sebanyak Rp 100 juta yang ingin di
investasikannya selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi si Agus untuk menanamkan uangnya
tersebut, yaitu:
1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/tahun,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 juta/tahun untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir
tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.

5
Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, Agus ingin tahu
berapa nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan. Atau dengan kata lain,
berapa rupiah uang yang akan Agus terima dari masing-masing investasi seandainya hasil
investasi tersebut Agus terima sekarang, bukannya satu tahun ke depan, maka rumus yang
digunakan adalah NPV. NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan
PV penerimaan dari hasil investasi.
Rumus untuk menghitung PV adalah: PV= C1/(1+r)
Dimana:
C1= uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r= discount rate atau tingkat pengembalian/hasil investasi
Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah: C0 + (C1/(1+r))
Dimana:
C0 = jumlah uang yang diinvestasikan ( karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan
bilangan negatif).
1. Untuk NPV Deposito, A menggunakan discount rate (r) sebesar 4%. Angka ini A ambil dari
tingkat bunga tabungan.
Jadi:
NPV Deposito = (-100 juta) + (108 juta/(1+0,04))
= (-100 juta) + 103, 85 juta = 3,85 juta
2. Untuk menghitung NPV rumah, A gunakan discount rate 12% untuk mengakomodasi
tingkat resiko.
Jadi:
NPV rumah = (-100 juta + 10 juta) + (150 juta/ (1+0,12))
= (-90 juta) + 133, 93 juta
= 43,93 juta
3. Untuk menghitung NPV emas, discount rate-nya 0%, karena emas berfungsi sebagai store of
value/ alat penyimpanan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.
Jadi:
NPV emas = (-100 juta) + (100 juta/ (1+0,00)
=0

6
D. Klasifikasi Arus Kas
Dalam menyajikan laporan arus kas dapat di klasifikasikan menjadi dua metode, yaitu
metode langsung dan tidak langsung. Perbedaan keduanya ada pada penyajian arus kas berasal
dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci
menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut
dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sedangkan metode tidak langsung, arus
kas dari operasional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan
laba rugi dengan beberapa hal, seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancer dan hutang lancer
serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas
dengan metode langsung dan tidak langsung.
Metode Langsung:
PT ABC
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Terakhir 31 Desember 2007
(Dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan
operasi:
Kas yang diterima dari pelanggan 951.000
Dikurangi:
Kas untuk membeli persediaan 555.200
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800
Kas unutk membayar biaya bunga 14.000
Kas untuk membayar pajak 29.000
858.000
Aliran kas dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan
investasi
Kas masuk yang berasla dari penjualan 75.000
investasi
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)

7
(82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan:
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi:
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan 12.000
keuangan
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000

Dari laporan di atas terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci
menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan
pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan
keuangan juga dirinci munurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan
pengeluran kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak
dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net
income tersebut berubah menjadi net cash flow dari operasi.
Metode Tidak Langsung
PT ABC
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2007
(Dalam Rupiah)
Arus jsa yang berasal dari kegiatan
investasi:
Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500

8
Ditambah:
Biaya depresiasi 18.000
Penurunan persediaan kantor 8.000
Kenaikan hutang jangka pendek 16.800
Kenaikan hutang biaya 1.200
44.000
Dikurangi:
Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000
Kenaikan piutang usaha 9.000
Penurunan hutang pajak 1.500
Laba penjualan aktiva tetap 30.000
41.500
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari penjualan
investasi:
Kas masuk yang berasal dari penjualan 75.000
invuestasi
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan
investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan:
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi:
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang oblogasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan 12.000
keuangan
Kenaikan kas 23.000

9
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000

E. Metode Penilaian Investasi


Dalam melakukan analisa penganggaran modal maka diperlukan estimasi arus kas.
Dimulai dari investasi awal hingga proyek itu berjalan, dimana pada tahap awal kas perusahaan
masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut,
setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi positif, akibatnya adanya penghasilan
yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah
mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih
per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Seperti yang diketahui bersama, bahwasanya semua
kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu.
Berikut macam-macam cara metode penilaian investasi:
Dalam penilaian investasi ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya yaitu:
1. Average Rate of Return (ARR)
2. Payback Period (PP)
3. Net Present Value (NPV)
4. Profitability index (PI)

10
a. Average Rate of Return (ARR)
Model ini adalah menghitung rata-rata laba bersih (earning after tax) dari suatu proyek
dibagi nilai tunai investasi. Jika hasil lebih besar dari pada biaya modal proyek, maka dianggap
proyek tersebut layak dan begitu pula sebaliknya.
Rumus ARR (Accounting Rate of Return)
Rumus ARR (Accounting Rate of Return) atau Tingkat Pengembalian Akuntansi ini dihitung
dengan membagi pendapatan dari Investasi dengan biaya Investasi. Pada umumnya, kedua angka
ini adalah angka tahunan atau rata-rata angka tahunan. Namun kita dapat juga menggunakan
angka mingguan atau bulanan tergantung pada kebutuhan kita. Hasil dari perhitungan ARR ini
biasanya ditampilkan dalam bentuk persentase (%).

𝑷𝑬𝑵𝑫𝑨𝑷𝑨𝑻𝑨𝑵 𝑩𝑬𝑹𝑺𝑰𝑯 𝑫𝑨𝑹𝑰 𝑰𝑵𝑽𝑬𝑺𝑻𝑨𝑺𝑰


𝑨𝑹𝑹 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊


𝑨𝑹𝑹 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊

Contoh Perhitungan ARR (Accounting Rate of Return)


Perusahaan PT. AHINGGAZ mendapatkan sebuah proyek yang memerlukan Initial investment
atau biaya investasi sebesar Rp. 500 juta. Proyek ini dapat menghasilkan Cash Inflow (arus kas
masuk) sebesar Rp. 100 juta per tahun dengan usia ekonomis 10 tahun tanpa nilai residu.
Berapakah Accounting Rate of Return (ARR) proyek tersebut?
Diketahui :
Biaya Investasi : Rp. Rp. 500 Juta
Usia Ekonomis : 10 tahun
Cash Inflow per tahun : Rp. 100 Juta
Depresiasi per tahun : Rp. Rp. 50 Juta (Rp. 500 Juta / 10 Tahun)

11
Penyelesaian :
ARR = Pendapatan Investasi / Biaya Investasi
ARR = (Rp. 100 Juta – Rp. 50 Juta) / Rp. 500 Juta
ARR = Rp. 50 Juta / Rp. 500 Juta
ARR = 0,1 atau 10%
Jadi Tingkat Pengembalian Akuntansi atau Accounting Rate of Return (ARR) pada proyek
tersebut adalah 10%.
Analisis dan Penilaian ARR (Accounting Rate of Return)
Pengusaha atau Investor dapat menilai apakah akan melanjutkan investasi atau
membatalkannya dengan keuntungan sebesar 10% tersebut. Pada umumnya, Pengusaha atau
investor dapat membandingkan faktor bunga yang berlaku untuk mengambil keputusan. Bila
dianggap menguntungkan, maka investasi pada proyek yang bersangkutan akan dilanjutkan.
Namun apabila merugikan, maka rencana investasi tersebut akan dibatalkan.
Selain itu, Pengusaha atau investor juga dapat membandingkan dua atau lebih proyek dan
menilai proyek mana yang paling menguntungkan sehingga dapat memberikan masukan untuk
pemilihan proyek. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai ARR-nya semakin tinggi pula
pengembaliannya (semakin menguntungkan).
Contoh kasus:
Misalkan suatu rencana investasi akan menghasilkan rata – rata laba setelah pajak sebesar Rp
125 juta pertahun, sedangkan rata – rata investasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah
Rp750 juta.Dari data – data tersebut hitunglah rata – rata rate of return (ARR)
JAWAB :
Rumus ARR = (Rata-rata laba setelah pajak / Rata – rata investasi) x 100%
= (125.000.000 / 750.000.000) x 100%
= 16,67 %

12
b. Payback period (PP)
Payback period adalah suatu priode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus kas
bersih dalam priode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal proyek. Metode payback
period adalah metode yang diperlukan untuk dapat menutup pengeluaran investasi dengan
menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow). Atau
Periode “Payback” menunjukkan berapa lamanya ( dalam beberapa tahun ) pengembalian suatu
investasi, suatu proyek atau usaha, dengan memperhatikan teknik penilaian terhadap jangka
waktu tertentu.
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan –
penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan
kembalinya dana investasi.
Kelebihan dan Kelemahan Payback Method
Kelebihan Payback Method :
1) Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi
dengan resiko yang besar dan sulit.
2) Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan
resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya
cepat.
3) Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
Kelemahan Payback Method :
1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
2) Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
3) Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.

13
Beberapa Rumus Payback period (PP)

 Periode “Payback” menunjukkan perbandingan antara “initial investment” dengan aliran kas
tahunan, dengan rumus sebagai berikut :
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
𝑷𝒂𝒚𝒃𝒂𝒄𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 =
𝑷𝒓𝒐𝒄𝒄𝒆𝒅

 Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
𝒂−𝒃
𝑷𝒂𝒚𝒃𝒂𝒄𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 = 𝒏 + × 𝟏 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏
𝒄−𝒃
n=Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a=Jumlah investasi mula-mula
b=Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
 Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑨𝒘𝒂𝒍
𝑷𝒂𝒚𝒃𝒂𝒄𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 = × 𝟏 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑨𝒓𝒖𝒔 𝑲𝒂𝒔

 Periode pengembalian lebih cepat : layak


 Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
 Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat
yang dipilih
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat
periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun, dan arus kas pertahun
adalah :
· Tahun 1 RP. 300 juta
· Tahun 2 Rp. 250 juta
· Tahun 3 Rp. 200 juta
· Tahun 4 Rp. 150 juta
· Tahun 5 Rp. 100 juta

14
Arus kas dan arus kas kumulatif

Tahun Arus kas Arus kas kumulatif


1 300.000.000 300.000.000
2 250.000.000 550.000.000
3 200.000.000 750.000.000
4 150.000.000 900.000.000
5 100.000.000 1.000.000.000

a−b
Periode Pengembalian = 𝑛 + x 1 Tahun
c−b

600 Juta − 550 Juta


Periode Pengembalian = 2 + x 1 Tahun
750 Juta − 550 Juta

= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan

Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka usulan proyek investasi
ini di tolak

c. Net Present Value (NPV)


Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dan
keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian jumlah present
value dari keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya
(initial investment). Selisih antara present value dari keseluruhan dengan present value dari
pengeluaran modal (capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang (net present value).
Rumus Net Present Value (NPV)
NPV = present value arus kas – present value investasi

15
Contoh kasus
Agus membeli tanah senilai 50 Juta rupiah dengan tunai. Besoknya sebuah perusahaan
menghubungi Agus dan mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan membeli tanah tersebut
tahun depan dengan harga 60 Juta Rupiah. Apakah dengan demikian Agus dinyatakan untung
sebesar 10 Juta Rupiah? Jawabannya TIDAK, karna kita perlu memperhatikan nilai waktu uang.
Kalau kita Agus akan menerima 60 Juta satu tahun yang akan datang, berapa nila sekarang
(present value) penerimaan tersebut? Kalau kita pertimbangkan bahwa tingkat bunga yang
relevan adalah 15% maka present value (pv) adalah:

𝟔𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂
𝑷𝑽 = =
(𝟏 + 𝟎, 𝟏𝟓)
=52, 17 juta

Dengan demikian selisih antara PV penerimaan dengan dengan PV pengeluaran, (NPV) adalah
NPV = present value arus kas – present value investasi
NPV = 52.17Juta – 50 Juta
` = 2, 17 juta

NPV yang positif menunjukan bahwa PV Penerimaan ≥ PV Pengeluaran. Oleh karena itu, NPV
yang positif berarti investasi yang diharapkan akan meningkatkan kekayaan pemodal.

d. Profitability Index (PI)


Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan
layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai
investasi yang sekarang.

16
Rumus PROFITABILITY INDEX (PI) :

Present value Net cash flow (proceeds)


PROFITABILITAS INDEX ( PI ) = ---------------------------------------------
Present value Initial outlays (IO)

Nilai Aliran Kas Masuk


PROFITABILITY INDEX ( PI ) = -----------------------------
Nilai Investasi

Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah :


Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak layak)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (layak)

Kelebihan Profitability Index adalah :


- Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
Kekurangan Profitability Index adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
- Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
- Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan value kepada

17
Contoh kasus :

1. Suatu perusahaan memiliki nilai aliran kas masuk sebesar Rp.16.454.000 dan nilai
investasi sebesar Rp.15.000.000. Bagaimana pengambilan keputusan investasi tersebut
berdasarkan kondisi diatas ?

PI = PV of proceeds
--------------------
Initial outlays

PI = Rp. 16.454.000
-------------------
Rp. 15.000.000

= 1.097

Oleh karena PI adalah 1.097 lebih besar dari 1, maka usulan invstasi tersebut diterima.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penganggaran modal meliputi seluruh priode investasi yang mencakup pengeluaran-
pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk
diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
Ada beberapa manfaat penganggaran modal yang dapat diketahui, diantaranya:
1. Agar tidak terjadi over investment atau under investment.
2. Dapat lebih terperinci dan teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar.
3. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
Dalam penilaian investasi ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya yaitu:
a. Average Rate of Return (ARR)
b. Payback Period (PP)
c. Net Present Value (NPV)
d. Profitability index (PI)

B. Saran
Kita wajib belajar dan mengetahui cara perhitungan dari setiap method investasi
penganggaran modal, agar dapat menentukan berapa besar Investasi dan Bunga yang akan
diperoleh atau dikenakan dalam melakukan investasi untuk pengadaan modal dengan melalui
proses pembelajaran ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyadi, Akuntansi Manajemen, cen ke-3 (Jakarta : Salemba Empat, 2001), Hlm. 488
2. Hansen & Maryanne M. Mowen, Akuntansi Manajerial, ed. Ke-8 ( Jakarta: Salemba
Empat, 2009). Hlm. 424
3. Brighan dan Houston,Dasar-dasar Manajemen Keuangan. (Jakarta: Selemba Empat,
2006) Hlm. 165
4. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow.
diakses tanggal 16/5/2016 20:13 WIB
5. http://pelatihanguru.net/laporan-arus-kas-metode-langsung-dan-tidak-langsung. diakses
tanggal 16/5/2016 20:23 WIB
6. https://www.academia.edu/11422497/PROFITABIITAS_INDEX
7. https://khairalblogstar.blogspot.com/2018/08/makalah-tentang-penganggaran-modal.html
8. Buku Materi Pokok EKMA4213/3SKS/MODUL 1-9 Manajemen Keuangan-SUAD
HUSNAN Penerbit Universitas Terbuka

20

Anda mungkin juga menyukai