Anda di halaman 1dari 8

https://www.jurnal.

id/id/blog/2018-mengenal-goodwill-aktiva-tidak-berwujud-yang-
menunjang-indikator-nilai-perusahaan-anda/

Panduan Akuntansi

Mengenal Goodwill, Aktiva Tidak Berwujud


yang Menunjang Indikator Nilai Perusahaan
Anda
Dalam dunia akuntansi, goodwill termasuk dalam komponen Aset Tidak
Berwujud (Intangible Assets). Secara teknis, goodwill mulai muncul dalam
neraca atau laporan posisi keuangan ketika suatu perusahaan hendak
mengakuisisi perusahaan lain dengan membayar di atas nominal nilai
pasar wajar (Fair Value Market) yang terdiri dari aset bersih perusahaan
yang ingin dibeli.

Faktor-faktor yang membentuk goodwill itu sendiri adalah hal-hal seperti


reputasi perusahaan yang baik, identitas merek yang kuat, karyawan yang
kompeten dibidangnya, teknologi yang dinilai mutakhir, dan sejenisnya. Hal-
hal tersebut jelas tidak terukur secara fisik atau sulit untuk dikualifikasi
secara tepat. Perlu diingat, pencatatan goodwill tercantum di dalam pos
Aset Tidak Berwujud di laporan posisi keuangan. Hal ini bukan berarti
goodwill merupakan bentuk nyata dari aset yang dimiliki perusahaan,
melainkan bentuk rekognisi atau pengakuan terhadap aset yang dimiliki
perusahaan.

Menurut standar US GAAP (United States Generally Accepted Accounting


Principles) dan IFRS (International Financial Reporting Standard), nilai
daripada goodwill memiliki umur yang tidak terbatas sehingga tidak perlu
diamortisasi. Namun, perlu diadakan evaluasi ketika ada penurunan
(impairment) atau kenaikan goodwill tiap tahunnya. Biasanya, banyak
perusahaan melakukan evaluasi goodwill dengan periode 10 tahun.

Warren Buffet, seorang investor ternama menggunakan contoh kasus pada


suatu perusahaan bernama See’s Candies di California. Perusahaan See’s
secara konsisten meraih laba bersih sebesar $2.000.000 dengan total aset
berwujud sebesar $8.000.000. Implikasinya, perusahaan See’s
menghasilkan nilai ROA (Return on Assets) senilai 25%. Besarnya nilai ROA
dan laba bersih tersebut bisa dibilang merupakan hasil kontribusi dari nilai
goodwill. Hal ini juga didasari oleh pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan See’s dan berbagai keunggulan lainnya yang tidak terukur
secara nominal. Berikut langkah-langkah yang Anda perlu lakukan untuk
bisa menilai goodwill perusahaan Anda:

Table of Contents
1 1. Cari Nilai Buku dari Semua Aset yang Dimiliki Perusahaan
2 2. Cari & Determinasi Nilai Wajar Aset Perusahaan
3 3. Buat Penyesuaian Aset
4 4. Hitung Total Aset Bersih
5 5. Hitung Nilai Goodwill

1. Cari Nilai Buku dari Semua Aset yang Dimiliki


Perusahaan

Yang berarti, Nilai Buku ini termasuk total dari Aset Lancar, Aset Tidak
Lancar, Aset Tetap, dan Aset Tidak Berwujud. Nominal dari komponen-
komponen tersebut bisa Anda dapat dari laporan posisi keuangan atau
laporan neraca perusahaan Anda.

2. Cari & Determinasi Nilai Wajar Aset Perusahaan


Anda bisa menyewa jasa konsultan di bidang akuntansi untuk membantu
mencari dan mendeterminasi Nilai Wajar (Fair Value) Aset perusahaan
Anda. Terkadang, penilaian dari konsultan tersebut bersifat subjektif.
Namun jika konsultan tersebut sudah memiliki reputasi yang baik, maka
kemungkinan nilai tiap Aset yang Anda miliki bisa terjustifikasi dengan baik
pula.

3. Buat Penyesuaian Aset


Setalah kedua hal di atas dilakukan, hal selanjutnya yang harus dilakukan
adalah membuat penyesuaian dengan membandingkan Nilai Buku dan
Nilai Wajar Aset Anda.

4. Hitung Total Aset Bersih


Selanjutnya, cobalah hitung total Aset Bersih dari tiap-tiap Nilai Buku,
khususnya Nilai Wajar Aset Anda. Dengan cara mengurangi Total Aset
dengan Total Kewajiban/Liabilitas Anda (Nilai Aset Bersih = Total Aset –
Total Kewajiban/Liabilitas).

5. Hitung Nilai Goodwill

Terakhir, nilai Goodwill bisa Anda dapatkan dengan cara mengurangi total
aktual harga yang dibayar oleh perusahaan yang membeli perusahaan
Anda dengan Nilai Aset Bersih dari Nilai Wajar perusahaan Anda

Goodwill = Harga Jual Aktual – Nilai Bersih Aset berdasarkan Nilai Wajar

Berikut contoh perhitungan nilai Goodwill perusahaan Maju Jaya yang dibeli
oleh perusahaan Sejahtera Bersama

 
Perusahaan Maju Jaya Nilai Buku Nilai Wajar

Kas 7.000.000 7.000.000

Piutang Usaha 79.000.000 68.000.000

Persediaan 38.000.000 35.000.000

Aset Tetap 230.000.000 249.000.000

Aset Tidak Berwujud 25.000.000 25.000.000

Total Aset 379.000.000 384.000.000

Total Liabilitas (180.000.000) (180.000.000)

Nilai Aset Bersih 199.000.000 204.000.000

Penjelasan mengapa Nilai Wajar berbeda dengan Nilai Buku adalah:

a. Nilai Wajar Piutang Usaha lebih kecil daripada Nilai Buku karena ada
piutang yang tidak tertagih.

b. Nilai Wajar Persediaan lebih kecil daripada Nilai Buku karena ada
beberapa persediaan yang sudah usang.

c. Nilai Wajar Aset Tetap lebih tinggi daripada Nilai Buku karena ternyata
nilai depresiasi Aset Tetap di Nilai Buku lebih besar daripada penilaian
wajarnya.

 
Jika perusahaan Sejahtera Bersama membeli perusahaan Maju Jaya
seharga Rp230.000.000, maka Nilai Goodwill yang diperoleh adalah

Rp230.000.000 – Rp204.000.000 (Nilai Aset Bersih dari Nilai Wajar


perusahaan) = Rp26.000.000.

Jurnal yang dicatat oleh perusahaan pembeli, yakni perusahaan Sejahtera


Bersama adalah:

 
Debit Kredit
 
Aset 384.000.0
00
 
Goodwill 26.000.00
0
 
Liabilita 180.000.0
s 00
 
Kas 230.000.0
00

Dengan bantuan Jurnal, Anda bisa mudah untuk melakukan manajemen


aset. Selain itu, Jurnal juga mampu mencatat tiap aset yang Anda miliki,
menghitung penyusutan aset tetap secara mudah, dan menyediakan
laporan terkait kondisi aset yang Anda miliki hingga periode tutup buku.
Jurnal adalah software akuntansi online yang memiliki fitur-fitur lengkap
seputar pelaporan keuangan. Untuk informasi lebih lanjut, bisa klik di

Anda mungkin juga menyukai