Anda di halaman 1dari 27

Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal ini melalui Dinas


Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur,
akan melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi pada kegiatan Pengawasan
Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura, telah mengambil langkah
tepat dalam rangka pengendalian pelaksanaan pekerjaan dengan memberi
kesempatan kepada Konsultan, ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan Teknis pekerjaan di lapangan, guna membantu
pihak OPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara dalam
hal meningkatkan mutu pengawasan pekerjaan kegiatan konstruksidemi
tercapainya hasil akhir yang optimal.

Pengawasan yang efektifakan mampu mengendalikan kelangsungan


kegiatan pembangunan, dengan cara senantiasa melakukan hal-hal
berikut ini :

- Pengawasan dan Pengendalian Biaya

- Pengawasan dan Pengendalian Waktu

- Pengawasan dan Pengendalian Kuantitas

- Pengawasan dan Pengendalian Kualitas

- Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Administrasi


Kontrak

1
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Bertolak pada hal tersebut maka Konsultan Supervisi secara garis besar
harus selalu mengawasi pelaksanaan pekerjaan secara continue, baik
terhadap biaya, waktu kuantitas dan kualitas serta menyediakan tenaga-
tenaga ahli yang berpengalaman sesuai dengan kebutuhan proyek
sehingga akan terciptanya produk kerja yang maksimal dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai spesifikasi.

B. TUJUAN PEKERJAAN

Secara singkat tugas utama Konsultan Supervisi adalah mengadakan


Pengawasan Teknis dan Administrasi atas pelaksanaan Pekerjaan jasa
konsultansi: Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura
Untuk itu Konsultan berupaya memberikan hasil karya pengawasan
dengan segera, menyeluruh dan terpadu dengan tepat waktu dan akurat
sehingga diharapkan dapat dicapai efisiensi kerja,penghematan biaya,
kesesuaian hasil kerja dengan rencana, ketepatan waktu serta mutu demi
terwujudnya sasaran fisik dan fungsional sesuai dengan ketentuan
dokumen kontrak maupun syarat- syarat lain yang berlaku.

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan Pengawasan, Konsultan Supervisi harus


mampu dan tanggap memikirkan maupun melaksanakan pemecahan
segala macam permasalahan yang timbul dilapangan dengan tetap
berorientasi pada kualitas, kuantitas, efektif serta efisien sesuai dengan
standar spesifikasi.

Lingkup kegiatan pekerjaan pengawasan secara global, antara lain


meliputi hal- hal sebagai berikut :

1. Observasi data, baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan proyek;

2
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

2. Pengawasan teknis dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan,


baik kuantitas, mutu maupun pengendalian biaya dan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan;

3. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip keamanan


dan kesehatan kerja (K3);

4. Kegiatan teknis lainnya yang berkaitan dengan layanan Jasa Konsultan


Supervisi sebagaimana ketentuan dokumen kontrak.

5. Pembuatan laporan dan penyusunan dokumen administrasi teknis


kegiatan proyek;

6. Membantu direksi pekerjaan dalam melaksanakan administrasi


kontrak sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku yang
berlaku.

D. KELUARAN YANG DIINGINKAN

Untuk menghasilkan suatu keluaran (out put) yang berdaya guna


sehingga dapat dipergunakan dengan layak maka dibutuhkan suatu
standar mutu sesuai dengan dokumen kontrak dan spesifikasi teknis, SNI
serta petunjuk dan ketentuan teknis sesuai ruang lingkup kegiatan serta
peraturan perundangan yang berlaku.

Dan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan teknis,


Konsultan Supervisi akan membuat dan menyampaikan produk kerja
hasil-hasil kegiatan berupa dokumen-dokumen, antara lain :

-.Laporan Pedahuluan

Laporan Pendahuluan harus berisi:


a. Pemahaman tentang jasa konsultan yang harus diberikan
serta jangka waktu kontrak;
b. Rencana kerja serta organisasi kerja;
c. Penjadwalan dan pelaksanaan penugasan tenaga ahli; dan
d. Ringkasan kemajuan pelaksanaan (jika ada).

3
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

-.Laporan Bulanan

Berisikan keterangan mengenai, antara lain :

- Ringkasan Prestasi Pekerjaan yang dicapai dalam periode bulanan.

- Prestasi dan progres pelaksanaan kegiatan konstruksi yang


dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana.

- Permasalahan dan kendala yang terjadi di lokasi kegiatan

- Hasil kajian dan analisa teknis serta rekomendasi teknis untuk


penyelesaian permsalahan yang terjadi.

- Pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi dalam pekerjaan di


lapangan (diantaranya: data laporan cuaca, curah hujan, kondisi
pasang surut)

- Foto dokumentasi berwarna pelaksanaan kegiatan pengawasan


teknis dan proses serta produk kegiatan konstruksi.

- Keterangan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan supervisi.

-Laporan Akhir

Berisikan keterangan mengenai, antara lain :

- Summary pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari prestasi dan


volume kuantitas pekerjaan dan qualitas pekerjaan.

- Invoice konsultan yang berisi: sewa, daftar absen dan gaji personil
yang disertai bukti pembayaran pajak, nota dan kuitansi belanja
tidak langsung personil lainnya sebagaimana tercantum dalam
dokumen kontrak.

- Ringkasan Back Up data quality dan quantity terhadap pekerjaan


konraktor pelaksana.

- Hasil Analisa dan kajian teknis yang telah dilaksanakan terkait


dengan perubahan/review desain.

4
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

- Foto dokumentasi berwarna pelaksanaan setiap item pekerjaan.

- Hal-hal penting yang dianggap perlu.

- Laporan K3

Laporan K3 memuat Rancangan konseptual SMKK


antara lain :

1) lingkup tanggung jawab perancang, termasuk pernyataan bahwa


jika terjadi revisi desain, tanggung jawab revisi desain dan
dampaknya ada pada penyusun revisi;

2) metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;

3)standar pemeriksaan dan pengujian;

4)rekomendasi rencana pengelolaan lingkungan hidup;

5) rencana manajemen lalu lintas, jika diperlukan;

6) IBPRP (penilaian risiko Keselamatan Konstruksi pada setiap


tahapan pekerjaan yang dihitung dengan perkalian nilai tingkat
kekerapan dan tingkat keparahan dampak bahaya);

7) daftar standar dan/atau peraturan perundangundangan


Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan untuk desain;

8) pernyataan penetapan tingkat risiko Keselamatan Konstruksi;

9) biaya SMKK serta kebutuhan personil keselamatan Konstruksi; dan

10) rancangan panduan keselamatan pengoperasian danpemeliharaan


konstruksi bangunan.

-Laporan Pendukung / Back Up Invoice


Berisikan keterangan mengenai, antara lain :
- Back up data konsultan yang berisi : sewa, daftar absen dan
gaji personil yang disertai bukti pembayaran pajak (invoice).
- Laporan kuantitas pekerjaan kontraktor

5
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

- Laporan kualitas pekerjaan


-Dokumentasi Berwarna
 Dokumentasi kegiatan pengawasan dilapangan dengan
menggunakan foto berwarna setiap item pekerjaan pada kondisi
pekerjaan 0%, ,50%, dan 100%.
-Soft Copy
Semua hasil laporan dicopy ke dalam Hardisck Exsternal 1 Terra file
tersebut berbentuk Softcopy diserahkan kepada PPK/PPTK.

E. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah berada di Kecamatan Kota Bangun

F. SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah berasal dari
APBD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2024 dengan pagu
anggaran Rp.322.145.000,00,-.

BAB II

JADWAL PENEMPATAN PERSONIL DAN KEGIATAN


1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan jasa supervisor.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultasi Supervisi pada


Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura di
tahun Anggaran 2024 adalah 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua
puluh) hari kalender.

2. Rencana jadwal penempatan personil.

Berdasarkan komposisi personil dan job description yang telah ditentukan


maka disusun rencana jadwal penempatan personil. Adapun rencana
jadwal penempatan personil disertakan pada bagian lampiran dalam
dokumen usulan teknis dari penyedia jasa.

6
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

3. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan.

Rencana kegiatan Team Supervisi sehubungan dengan pelaksanaan


pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh kontraktor diuraikan pada Bab
Metodologi pelaksanaan supervisi.

BAB III

METODOLOGI PENGAWASAN
A. UMUM
Pekerjaan pengawasan secara umum dilakukan untuk menjamin agar
penyelesaian Pekerjaan konstruksi pada kegiatan Pengawasan Rehabilitasi
Pile Slab Jembatan Martadipura, ini sesuai dengan mutu yang disyaratkan
dan selesai tepat pada waktunya serta tidak menyimpang dari spesifikasi
teknis yang ada dalam kontrak.

Untuk menjalankan tugas tersebut ada beberapa langkah kunci yang


harus ditempuh yaitu :

1. Pengendali Anggaran dan Biaya

Dalam hal ini penggunaan kuantitas dan biaya pekerjaan yang


tersedia harus betul-betul dicermati sehingga bisa efektif.

2. Pengendalian Progres Fisik

Pengarahan terhadap metode pelaksanaan dan penjadwalan sesuai


dengan acuan dalam dokumen kontrak.

3. Pengendalian Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan

Mengikuti persyaratan yang tercantum dalam dokumen kontrak, SNI,


spesifikasi teknis, dan peraturan serta ketentuan lainnya.

4. Pengawasan terhadap K3 dan Lingkungan.

7
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan pengawas wajib


melakukan pengawasan terhadap penerapan prinsip-prinsip K3
(Keselamatan dan kesehatan kerja) dan lingkungan selama
pelaksanaan kontruksi.

5. Koordinasi dan Kerja Sama

Konsultan senantiasa mengadakan koordinasi dengan Direksi


Pekerjaan serta menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak
yang terkait dalam struktur organisasi kegiatan

6. Penugasan Personil

Personil yang akan ditempatkan di lokasi kegiatan harus


mempunyai kualitas sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
pelaksaaan lapangan.

B. PROGRAM KONSULTAN SUPERVISI


Dalam melaksanakan tugas Konsultan Supervisi harus menyusun program
kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pada semua tahapan
periode kerja karena masing-masing mempunyai tahapan tersendiri.
Adapun tahapan periode kerja selama masa pelaksanaan layanan jasa
konsultansi adalah:

1. Periode persiapan pelaksanaan layanan jasa konsultan

a. Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, konsultan akan


melaksanakan kegiatan sebagai berikut ini:

- Pengadaan material dan perlengkapan untuk kebutuhann


kantor;

- Mobilisasi peralatan dan personil ke lokasi;

- Pengadaan sarana pendukung pekerjaan supervisi.

b. Penguasaan semua data dan dokumen kontrak fisik antara


Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.

8
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

c. Membuat formulir-formulir dokumen dan laporan yang akan


digunakan selama masa kontrak.

2. Periode pelaksanaan dalam kaitannya dengan kegiatan fisik

Pada periode ini ada beberapa tahapan kerja yang memerlukan


pengawasan dan pengendalian secara terus menerus yaitu :

a. Masa Mobilisasi

Kegiatan pada masa sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi


merupakan langkah awal yang sangat penting bagi suksesnya
pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu
menyangkut Evaluasi Desain, survey pengukuran di lapangan,
pengambilan data teknis, rekayasa lapangan maupun persiapan
kontraktor akan dilakukan secara detail, antara lain :

I. Rapat Koordinasi dengan Direksi pekerjaan dan


Kontraktor Pelaksana

Dalam hal inidi upayakan agar dapat saling menghormati


dan mengerti akan tugas dan tanggung jawab masing-
masing dalam upaya mewujudkan pelaksanaan kegiatan.

II. Evaluasi Program Mobilisasi Kontraktor

Dalam hal ini akan dilaksanakan pemeriksaan terhadap


hal-hal sebagai berikut ini :

- Jadwal mobilisasi alat dan daftar personil yang


dilibatkan dalam pekerjaan.

- Realisasi mobilisasi alat dan personil serta


pengadaan kantor/direksi keet, areal stock pile
material maupun base camp.

- Realisasi pemenuhan kontrak atas fasilitas untuk


pemilik dan team supervisi.

9
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

III. Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam hal ini konsultan pengawas harus memeriksa


kontraktor pelaksana dalam membuat jadwal pelaksanaan
dengan memperhatikan waktu yang tersedia, jenis dan
volume pekerjaan yang diselesaikan, serta ketergantungan
antara kegiatan atau pekerjaan tersebut maupun aspek
lain yang mempengaruhi jalannya penyelenggaraan
kegiatan seperti kondisi alam, lingkungan dan musim.

Jadwal pelaksanaan ini sangat penting, mengingat


nantinya digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
kemajuan kegiatan, guna memperbandingkan realisasi
dan rencana, sehingga perlu diadakan penekanan dan
pemeriksaan secara teliti terhadap jadwal pelaksanaan
yang diajukan oleh kontraktor.

IV. Evaluasi Gambar Rencana dan Kerja serta Spesifikasi


Teknis

Ada kemungkinan tidak sesuainya gambar rencana


dengan kondisi lapangan pada saat diadakan tinjauan
lapangan, yang disebabkan oleh :

- Gambar rencana dibuat jauh sebelum pelaksanaan


konstruksi sehingga terdapat beberapa bagian
gambar rencana yang tidak sesuai lagi;

- Perbedaan detail hasil produk dokumen


perencanaan;

- Perbedaan penggunaan alat ukur;

- Perubahan kondisi eksisting dikarenakan faktor alam


ataupun manusia.

Dengan kondisi tersebut maka konsultan pengawas


diharapkan untuk membantu Direksi di dalam Pekerjaan

10
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

(PPK) dan Kontraktor Pelaksana dalam melakukan


evaluasi desain dan rekayasa lapangan, dengan
melakukan:

- Membantu pelaksanaan survey pengukuran kontur


topografi di lokasi pekerjaan;
- Mengawasi pengambilan data-data teknis yang
diperlukan di lokasi pekerjaan sesuai dengan
konstruksi penanganan pekerjaan, misalnya: data
hidrologi, data penyelidikan tanah dan lain-lain.
- Mengkaji gambar desain dan data lainnya untuk
kemudian dituangkan dalam gambar kerja (shop
drawing).
- Membuat kajian dan analisa draft justifikasi teknis
terhadap permohonan/pengajuan perubahan dan
review desain oleh kontraktor pelaksana.

V. Evaluasi Terhadap Hasil Test Mutu

Team supervisi meneliti kelayakan alat, melakukan


kontrol terhadap kalibrasi alat ukur dan mutu bahan-
bahan yang akan dipakai, material menurut spesifikasi
teknis yang ada serta senantiasa mengikuti pelaksanaan
rencana kendali mutu kontrak dan memeriksa data hasil
pekerjaan yang telah dilakukan.

b. Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik

Pada tahap ini tugas Team Supervisi pada prinsipnya antara


lain adalah sebagai berikut :

I. Pengawasan Kuantitas Pekerjaan

11
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Tugas utama pengawasan kuantitas pekerjaan ini ada


pada Pengawas Lapangan (Ahli K3 Konstruksi dan
Inspector dan Tenaga Administrasi) yang mendapat
arahan dari Site Engineer, sehingga mereka harus paham
betul masalah aturan dan cara pembayaran yang ada
dalam spesifikasi.

Disini pengawas lapangandan juru ukur harus senantiasa


mengikuti data-data yang berhubungan langsung dengan
volume pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
sehingga dapat dikendalikan.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah volume yang tersedia


dalam daftar kuantitas dan harga apabila terjadi
kekurangan atau keterlambatan maka Pengawas
Lapangan dan juru ukur harus segera memberi laporan
kepada Direksi Pekerjaan.

II. Pengawasan Mutu Pekerjaan

Konsultan supervisi juga diwajibkan untuk melakukan


pengawasan terhadap mutu dan kualitas terhadap
pelaksaan tiap-tiap item pekerjaan sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi teknis, SNI dan petunjuk teknis
lainnya.

III. Pengawasan Pelaksanaan K3 dan aspek lingkungan di


lapangan

Konsultan supervisi juga diwajibkan melakukan


pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi secara
komprehensif sesuai dengan prosedur dan program
Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) serta aspek
lingkungan di lokasi pekerjaan selama pelaksanaan
konstruksi.

IV. Pengawasan Biaya (Cost Control)

12
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Pengawasan dan pengendalian biaya yang ada sangat erat


hubungannya dengan pengendalian prestasi kuantitas dan
kuantitas pekerjaan, karena pada umumnya kontrak
menggunakan

sistem harga satuan maka pengendalian kuantitas juga


merupakan pengendalian anggaran.

V. Pengawasan aspek administrasi teknis dan kontrak

Guna menunjang kerja dan proses penyelenggaraan


pelaksanaan kegiatan perlu diciptakan tertib administrasi,
adapun hal – hal utama yang harus mendapat perhatian
khusus antara lain adalah :

1. Pemeriksaan terhadap surat ijin bekerja (Request For


Work)

Kontraktor harus mengajukan permintaan untuk


memulai suatu pekerjaan dari suatu tahapan
konstruksi pada team supervisi untuk diteliti segala
sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan
bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan mulai
kerja, tanpa ada persetujuan dilarang memulai
pekerjaan.

Untuk itu dalam mengajukan Request For Work


tersebut harus dijelaskan hal-hal antara lain:

- Konstruksi yang akan dikerjakan;

- Lokasi Pekerjaan;

- Tenaga, alat dan bahan yang dipakai;

- Volume pekerjaan;

- Material sesuai dengan spesifikasi;

13
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

- Kondisi konstruksi sebelumnya (eksisting)


maupun perkiraan waktu penyelesaian;

- Penggunaan prinsip-prinsip K3 dan aspek


lingkungan.

2. Menyiapkan format yang akan di pakai dan surat-


surat instruksi berkaitan dengan dokumen kontrak.
Hal ini dilaksanakan agar proses pelaksanaan
administrasi dapat terekam secara sistematis dan
pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan
berlangsung dengan baik

3. Penelitian Sertifikat Pembayaran dan Sertifikat


Bulanan

Team Supervisi harus memeriksa serta meneliti


sertifikat pembayaran dan sertifikat bulanan dalam
setiap angsuran pembayaran yang diajukan
kontraktor sesuai dengan prestasi pekerjaan.

4. Amandemen/Perubahan Kontrak

Apabila selama jangka waktu pelaksanaan terdapat


hal-hal yang tidak sesuai dokumen kontrak terutama
dalam kaitannya dengan volume atau biaya harus ada
perintah perubahan dari pemilik.Jika perubahan itu
bersifat mendasar termasuk perubahan spesifikasi
teknis serta anggaran yang melebihi biaya kontrak
harus dibuat addendum, Konsultan Supervisi nantinya
diharuskan melakukan kajian/analisa dan pembuatan
draf justifikasi teknis terhadap pelaksanaan
perubahan desain, volume, penambahan waktu
ataupun perubahan-perubahan kontrak
lainnya.Amandemen Kontrak merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dengan dokumen kontrak.

14
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

VI. Pengendalian Progress Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor

Mengingat proses pembangunan pada hakekatnya


merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan
suatu produk maka diperlukan pengendalian pada setiap
periode kerja untuk suatu tahapan konstruksi tertentu
agar tidak menyimpang dari spesifikasi dan tepat waktu.
Untuk maksud tersebut maka dalam proses
penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan
Site Meeting secara berkala dengan melibatkan unsur
pelaku kegiatan yang berperan langsung, antara lain :

- Kontraktor Pelaksana

- Konsultan Supervisi

- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Direksi


Pekerjaan (owner) dari unsur Pengguna Jasa

Pertemuan/rapat kunjungan lapangan diadakan untuk


membicarakan,menampung dan membahas serta
memecahkan masalah yang timbul dalam pelaksanaan
yang tidak sesuai dengan kontrak. Dalam proses
pengendalian ini team supervisi akan melakukan hal-hal,
antara lain sebagai berikut :

- Pengawasan terhadap prestasi kemajuan pekerjaan


dan melakukan tindakan-tindakan yang tepat serta
cepat terhadap hal-hal yang tidak sesuai spesifikasi

- Pengawasan terhadap kebenaran dimensi produk


kerja, kualitas dan kuantitas material serta peralatan
yang digunakan selama melaksanakan kegiatan.

- Memberi petunjuk, perintah mengenai pekerjaan


yang dikerjakan oleh kontraktor agar sesuai kontrak.

15
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

- Memberi masukan terhadap pelaksanaan K3 serta


pemantauan dan pengeloaan lingkungan.

c. Masa Akhir Pelaksanaan

Pada akhir masa pelaksanaan, kontraktor diwajibkan membuat


As-built Drawing (gambar terlaksana) yang merupakan salah
satu persyaratan dasar pembayaran terakhir.

Team Supervisi bertanggung jawab untuk memeriksa


kebenaran gambar terlaksana tersebut dan memberikan
persetujuan bahwa gambar tersebut mencerminkan kenyataan
di lapangan yang telah dikerjakan kontraktor. Supaya pada saat
akhir pekerjaan tidak terlalu membebani tugas yang harus
diselesaikan maka As-Built Drawing harus disiapkan seiring
dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

BAB IV
MANAJEMEN PELAKSANA SUPERVISI

A. TUGAS-TUGAS TIM SUPERVISI

Tugas-tugas tim konsultan supervisi sekurang-kurangnya dapat


diuraikan sebagai berikut :

16
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

1) Mengadakan inspeksi dan pengawasan secara kontinyu terhadap


aspek teknis, kuantitas dan kualitas serta K3 dan aspek lingkungan
dalam pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung, untuk
menjamin bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan
dokumen kontrak.

2) Membantu melakukan pengendalian biaya dan waktu yang


dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.

3) Membantu Pengguna Jasa dalam menerbitkan instruksi yang


diperlukan kepada kontraktor Pelaksana sebagai pertanggung
jawaban teknis Konstruksi yang disampaikan oleh Pengguna Jasa serta
menjamin bahwa seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku dalam dokumen kontrak.

4) Membantu menjaga agar capaian program yang dilaksanakan dapat


berjalan sesuai rencana yang disetujui.

5) Membantu memberikan petunjuk dan pengarahan kepada kontraktor


dalam segala hal sehubungan dengan interpretasi dokumen kontrak,
kontrol kualitas dan hal lainnya yang berhubungan dengan
penyesuaian kontrak maupun progress kegiatan.

6) Melakukan asistensi, kajian dan analisa teknis serta justifikasi teknis


terhadap usulan perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
pelaksana.

7) Membantu dalam pemeriksaaan terhadap semua pelengkapan


kontraktor berupa gudang, peralatan dan akomodasi lainnya untuk
menjamin agar sesuai dengan pernyataan yang ada dalam dokumen
kontrak.

8) Membantu pelaksanaan serah terima pekerjaan pada saat selesainya


pelaksanaan pekerjaan dan memberikan laporan fisik pekerjaan yang
telah selesai dengan baik serta dapat diterima oleh Pengguna Jasa
serta mengadakan pengecekan maupun persetujuan terhadap As-built

17
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Drawing pekerjaan yang telah selesai sebelum memberikan laporan


penyelesaian kepada Pengguna Jasa.

B. ORGANISASI TEAM SUPERVISI


Untuk melaksanakan tugas-tugas supervisi, diperlukan sarana
manajemen berupa Field Supervision Team yang merupakan suatu organisasi
lapangan dari para supervisor yang akan melaksanakan tugas Layanan Jasa
Konsultan.
Struktur organisasi team supervisi harus mampu melayani keperluan
kegiatan terutama menyangkut aspek Pengawasan Teknis sehingga hubungan
kontraktual maupun operasional dari semua unsur yang terlibat langsung dan
tidak langsung sebagai pelaku dalam penyelenggaraan kegiatan dapat berjalan
lancar.
Untuk itu dalam membentuk Struktur Organisasi Field Supervision Team
pada kegiatan ini mengacu kepada beberapa hal sebagai berikut :

- Mekanisme Kerja Team Supervisi.

- Mutu Kerja yang ditargetkan.

- Jenis konstruksi dan volume pekerjaan.

- Kapasitas personil dan fasilitas yang tersedia.

Dengan memperhatikan hal- hal tersebut diatas yang merupakan


parameter praktis penentu terciptanya struktur organisasi Team Supervisi yang
mampu menghasilkan produk kerja optimal dengan dan efektif.

Adapun komposisi personil team supervisi dalam menangani pekerjaan


ini terdiri dari :

1. Site Engineer (SE) =1 (satu) orang

2. Ahli K3 (Konstruksi) = 1 (satu) orang

3. Inspector = 1 (satu) orang

4. Surveyor = 1 (satu) orang

18
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

5. Administrasi Teknis =1 (satu) orang

C. MEKANISME KERJA KONSULTAN PENGAWAS.

Untuk menciptakan suatu produk kerja yang optimal menyangkut aspek


Pengawasan Pekerjaan, diperlukan proses berupa rangkaian tahapan kerja
personil disetiap jenjang struktural dalam suatu kerangka jaringan tata cara
kerja sama dengan teratur dan continue.

Dengan demikian perlu adanya mekanisme kerja didalam suatu tata


hubungan yang bulat atas teknik kerja, prosedur kerja dan metode kerja
tertentu untuk dapat membuat para personil bekerja serta kerja sama sesuai
ketentuan yang telah digariskan.

Dengan mengacu pada bagan tersebut maka mekanisme kerja team


supervisi adalah sebagai berikut :

1. Kontraktor diminta membuat work request dan disampaikan kepada


konsultan untuk bisa diperiksa sebelum mendapat persetujuan
Pengguna Jasa .

2. Site Engineer mendiskusikan dengan stafnya mengenai “Work


Request” yang diajukan oleh pelaksana kontraktor.

Adapun pengecekan atas Work Request tersebut meliputi antara lain:

- Kebenaran Shop drawing.

- Kesiapan Kondisi lingkungan lokasi pekerjaan berdasarkan


metode pekerjaan dan standar K3 dan aspek lingkungan.

- Kesiapan Material bahan Konstruksi.

- Kesiapan Peralatan di lapangan.

- Kesiapan Tenaga Kerja untuk pelaksanaan kegiatan.

Jika semua sudah siap maka Work Request ditanda tangani oleh
konsultan supervisi dan selanjutnya diajukan kepada Pengguna Jasa
untuk mendapat persetujuan.

19
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

3. Site Engineer beserta seluruh staf Pengawas Lapangan senantiasa


membuat catatan harian bilamana ada hal-hal yang dianggap penting.

4. Diadakan rapat rutin untuk menentukan prestasi kemajuan pekerjaan


yang telah dicapai.

5. Site Engineer membuat laporan kepada Pengguna Jasa secara bulanan


dan akhir kegiatan.

6. Setiap bulan berikutnya, Site Engineer berdasarkan laporan dari


Pengawas lapangan, menyiapkan laporan bulanan.Dengan adanya
suatu mekanisme kerja yang akurat akan mudah dilaksanakan kontrol
pada setiap jenjang dan tahapan konstruksi sehingga deviasi dapat
terdeteksi.

D. PERALATAN

Agar keberadaan Team Supervisi pada kegiatan ini dapat dirasakan


manfaat atas perannya maka team ini harus didukung dengan peralatan
yang dapat menunjang pelaksanaan di lapangan, antara lain:

- Kendaraan roda 4
- Kendaraan roda 2

E. URAIAN TUGAS PERSONIL TEAM SUPERVISI.

Agar keberadaan Team Supervisi pada kegiatan ini dapat dirasakan


manfaat atas perannya maka team ini harus didukung oleh tenaga yang cakap,
loyal dan ahli pada bidangnya masing-masing sehingga misi konsultan sebagai
pengontrol dinamis, motoris dan pengarah kerja terhadap kontraktor dapat
diwujudkan. Adapun uraian tugas masing-masing personil team supervisi
adalah sebagai berikut :

1. SITE ENGINEER (SE)

Jumlah Personil yang dibutuhkan : 1 (satu) orang

20
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Persyaratan :

Pendidikan Sarjana (S1) Teknik Sipil

Memiliki Sertifikasi Tenaga Ahli dengan kualifikasi sebagai Ahli


Muda Teknik Jembatan

Memiliki Pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun pada bidang


yang sesuai.

Tugas Site Engineer adalah bertanggung jawab penuh terhadap


pelaksanaan pengawasan kegiatan dan pengambil kebijakan serta
keputusan apabila ada permasalahan di lapangan.

- Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan Pengguna Jasa


dan Kontraktor Pelaksana.

- Memeriksa dan mengevaluasi seluruh dokumen dan data


kegiatan supervisi.

- Mengadakan rapat/ pertemuan maupun presentasi dengan


Pengguna Jasa maupun instansi terkait dalam rangka
mengevaluasi pelaksanaan tugas konsultan dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.

- Melakukan kontrol terhadap rencana mutu kontrak dan kuantitas


pekerjaan, pengendalian waktu dan biaya dalam tahapan
konstruksi.

- Membantu pelaksanaan survey dan pengambilan data yang


diperlukan dalam rekayasa lapangan.

- Mengawasi pelaksanaan Rencana Mutu Kontrak dan mengontrol


penerapan aspek K3 dan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan.

21
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

- Menyiapkan laporan hasil kajian analisis teknis beserta


rekomendasi teknis (justifikasi teknis) yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan konstruksi pekerjaan.

- Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh kontraktor dan


evaluasi hasil pekerjaan (peforma pekerjaan) dilapangan.

- Menyusun struktur organisasi pekerjaan dan jadwal pelaksanaan


kegiatan.

- Menyampaikan dan menandatangani semua laporan-laporan


yang menjadi tanggung jawab konsultan.

- Bertanggung jawab atas ketepatan waktu penyampaian semua


laporan-laporan yang menjadi tanggung jawab konsultan.

- Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan supervisi


di lapangan

2. Ahli K3 Konstruksi

Jumlah Personil yang dibutuhkan : 1 (satu) orang

Persyaratan :

Pendidikan Sarjana (S1)

Memiliki Sertifikasi Tenaga Ahli dengan kualifikasi sebagai Ahli


Muda K3 Konstruksi

Memiliki Pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun pada bidang


yang sesuai.

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi


adalah sebagai berikut :

- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan


tentang dan terkait K3 Konstruksi
- Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi

22
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

- Merencanakan dan menyusun program K3


- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3
dan pedoman teknis K3 konstruksi
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan
- Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta keadaan darurat

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, juga dibutuhkan tenaga teknis pendukung


yaitu:

a. Inspector berjumlah 1 (satu) orang, dengan kualifikasi pendidikan D3


Teknik Sipil dan memiliki pengalaman di bidang pekerjaan konstruksi
Jalan minimal 1 (Satu) tahun.
b. Surveyor berjumlah 1 (satu) orang, dengan kualifikasi pendidikan D3
Teknik Sipil dan memiliki pengalaman di bidang pekerjaan konstruksi
Jalan minimal 1 (Satu) tahun
c. Operator Komputer berjumlah 1(satu) orang, dengan kualifikasi
pendidikan D3 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun.

Agar lebih jelasnya tugas dari seluruh Tenaga Konsultan Supervisi, maka
selanjutnya dapat diuraikan mencakup, tetapi tidak hanya terbatas pada
hal-hal sebagai berikut :

a) Berkedudukan dilokasi kegiatan yang menjadi wilayah tugas.

b) Mengikuti petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama


menyangkut hal-hal sebagai berikut :

- Inspeksi pengvawasan/supervisi secara teratur untuk


melaksanakan monitoring kondisi pekerjaan dan mengadakan

23
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan


ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

- Penafsiran yang benar tentang gambar standar dan spesifikasi.

- Metode pelaksanaan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan sesuai


kondisi lapangan.

- Metode pelaksanaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip K3 dan


aspek lingkungan.

- Metode pengukuran kuantitas dan kualitas Pekerjaan yang benar


sesuai dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.

c) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan


(Rejection) material dan produk pekerjaan.

d) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor dan


segera melaporkan kepada Pengguna Jasa apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami keterlambatan terhadap rencana serta membuat
saran-saran penanggulangan maupun perbaikan.

e) Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik.

f) Memeriksa dan menandatangani dokumen sertifikat pembayaran.

g) Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen pengendalian


mutu dan kuantitas pekerjaan.

h) Melakukan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Dalam melaksanakan tugasnya Site Engineer dibantu oleh Ahli K3


Konstruksi, dan tenaga teknis pendukung diantaranya Inspector , surveyor
dan Operator Komputer dalam melaksanakan kegiatan harian agar
pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan benar oleh Kontraktor sehingga
akan dihasilkan mutu dan produk pekerjaan konstruksi yang memenuhi
spesifikasi yang diisyaratkan. Tugas dan tanggung jawab teknis
pendukung antara lainsebagai berikut:

24
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

a. Seluruh Personil Pengawas lapangan berkedudukan dilokasi


pekerjaan tempat ditugaskan.

b. Inspector harus membantu Direksi Pekerjaan dalam melaksanakan


kegiatan pengawasan pelaksanaan fisik secara terus menerus dilokasi
pekerjaan mengikuti spesifikasi yang tercantum.

c. Setiap hari meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat data,


material yang dikirim ke lapangan, tenaga kerja, peralatan, pekerjaan
yang selesai, jumlah jam kerja efektif, permasalahan yang timbul serta
cara penyelesaiannya dituangkan dalam laporan harian.

d. Membuat foto dokumentasi terhadap semua item pekerjaan, dan


aspek-aspek lainnya yang terjadi di lapangan selama pelaksanaan
kegiatan dan bahan serta produk konstruksi maupun lainnya yang
dirasakan perlu.

e. Mengecek bahan yang dikirim ke lapangan apakah sudah sesuai


dengan spesifikasi atau belum.

f. Menolak bahan dan produk konstruksi yang tidak sesuai dengan


persyaratan dalam gambar dan spesifikasi teknis.

g. Menyiapkan laporan dan mengkonsultasikannya kepada Site Engineer.

h. Menguasai spesifikasi teknis agar dapat memberikan pengarahan,


petunjuk maupun perintah kepada kontraktor sehubungan dengan
pelaksanaan fisik dilapangan dan tidak menyimpang dari kontrak.

i. Mengawasi kebenaran dimensi, kualitas bahan maupun produk


konstruksi dan peralatan yang dipakai selama pelaksanaan
dilapangan.

j. Mengawasi terhadap pelaksanaan program Rencana Mutu Kontrak


dan Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) dan aspek lingkungan.

25
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

k. Mengawasi secara kontinyu kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta


mengambil tindakan-tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu
yang tercantum dalam kontrak terpenuhi.

l. Dapat bekerja sama dengan semua unsur kegiatan dalam


melaksanakan tugasnya.

m. Seluruh staf konsultan supervisi dalam melaksanakan tugasnya


diarahkan Site Engineer.

n. Berkoordinasi dengan pihak pengguna jasa/owner pekerjaan


(Direksi).

BAB V

PENUTUP

Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan lewat Kerangka Acuan


Kerja sebagai salah satu bahan evaluasi dalam mengikuti proses Seleksi Umum
Jasa Konsultan Supervisi pada Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab
Jembatan Martadipura

26
Pengawasan Rehabilitasi Pile Slab Jembatan Martadipura

Dengan harapan semoga Kerangka Acuan Kerja ini mampu menjadi


acuan atas pelaksanaan supervisi yang baik sehingga hasil Pekerjaan kelak
dapat memenuhi tuntutan akan kebutuhan sesuai rencana semula.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan
perhatian serta kepercayaan kepada kami untuk ikut berpartisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan ini, kami sampaikan ucapan terima kasih.

Tenggarong, 20 Februari 2024

Pejabat Pembuat Komiten

Arsel Haris Miar, A.Md


Nip. 19750928 199503 1 002

27

Anda mungkin juga menyukai