6. Petunjuk Pemeliharaan
Petunjuk pemeliharaan menjelaskan antara lain:
a. Lingkup kegiatan pemeliharaan bendungan: bangunan teknik sipil, peralatan
hidromekanik, listrik, waduk, lingkungan bendungan, termasuk pemeriksaan dalam
rangka pemeliharaan, dll;
b. Program pemeliharaan :
1) Pemeliharaan pencegahan: rutin, berkala.
2) pemeliharaan tak terduga (extra ordinary maintenance).
c. Catatan/laporan pemeliharaan (apa yang dipelihara, material yang digunakan, alat
spesifiknya, metode pemeliharaannya, dll.;
d. Tabel Jadwal pemeliharaan komponen-komponen bendungan dan waduk: rutin dan
berkala/terjadwal.
e. Tabel Jadwal pemeliharaan dan uji operasi peralatan hidromekanikal-elektrikal, system
peringatan banjir, telemetri, dll: rutin, berkala/terjadwal
Secara garis besar kegiatan pemeliharaan bendungan dibedakan menjadi pemeliharaan
pencegahan yang dilakukan secara rutin dan berkala untuk mencegah terjadinya
kemerosotan mutu atau kerusakan pada bendungan dan bangunan pelengkapnya, dan
pemeliharaan tak terduga yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi,
kerusakan akibat kemerosotan mutu, banjir, vandalism, dll.
7. Petunjuk Pemantauan,
Petunjuk pemantauan bendungan menjelaskan, antara lain:
a. Lingkup pekerjaan pemantauan mencakup :
1) pengukuran/pembacaan instrumen dan evaluasi datanya,
2) pemeriksaan bendungan,
3) uji operasi peralatan yang terkait dengan keamanan bendungan,
b. Pengukuran/pembacaan instrumen yang dilengkapi dengan prosedur pembacaan
instrument dan evaluasi datanya, menjelaskan mengenai :
1) Jenis, jumlah dan lokasi instrumen yang terpasang (lengkapi dengan tabel: jenis &
frekuensi pembacaan; perawatan & kalibrasi; batas bacaan aman & bahaya; dll),
gambar denah dan potongan penempatan instrumen, tabel
2) Batas bacaan aman dan bacaan bahaya bagi masing-masing instrumen;
3) Prosedur pembacaan, ploting data, interpretasi data;
4) Prosedur perawatan dan kalibrasi instrumen.
Risalah Diskusi Teknis Pembahasan Pelaksanaan Konstruksi
Bendungan Lolak, Kab. Bolaang Mongondow, Prov. Sulawesi Utara 3
c. Pemeriksaan, yang mencakup:
Lingkup pekerjaan pemeriksaan:
1) pemeriksaan rutin (harian, mingguan, bulanan), oleh petugas lapangan dan
koordinator (juru dan pengamat)
2) pemeriksaan berkala biasa, 2~4 kali setahun dengan minimal 2x setiap tahun saat
waduk penuh dan muka air rendah, oleh engineer supervisor dan petugas lapangan.
3) Pemeriksaan besar dalam rangka evaluasi keamanan bendungan secara menyeluruh
teknis dan non teknis, oleh konsultan independent.
4) Pemeriksaan luar biasa, setelah gempa, hujan badai, sabotase.
5) Pemeriksaan khusus: dilakukan setelah terjadi kejadian khusus yang dapat
mengancam keamanan bendungan.
Berdasarkan metodenya, pemeriksaan dibedakan menjadi:
- pemeriksaan visual: dilakukan secara visual pada objek yang berada di permukaan
tanah dan permukaan air: puncak dan lereng bendungan, bangunan pelengkap, bukit
tumpuan, waduk, peralatan hidromeknik, dll.
- pemeriksaan bawah air yang dilakukan pada objek yang berada di bawah air dengan
cara pemeruman (bathimetri), penyelaman atau dengan kamera bawah air: lereng
hulu bendungan, kolam peredam enerji, permukaan beton, peralatan hidromekanikal
yang berada dibawah air, dll.
d. Uji operasi
Dilakukan terhadap semua peralatan yang terkait dengan keamanan bendungan,
seperti: peralatan hiromekanik dan elektrik, system peringatan banjir, sistem telemetri,
dlll. Jelaskan:
i. Jenis-jenis peralatan yang perlu diuji dan frekuensi uji;
ii. Prosedur uji operasi;
iii. Daftar simak uji operasi, dll.
8. Pelaporan, didalam pedoman OP perlu dijelaskan semua jenis laporan, cara penyiapan
serta lampiran format – format laporan. Penjelasan harus mencakup: jenis laporan,
frekwensi pelaporan, distribusi, format laporan. Jenis laporan tersebut antara lain:
a. Laporan operasi;
b. Laporan pemeliharaan, termasuk hasil pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan OP dan biayanya;
c. Laporan pemantauan:
- laporan pemantauan rutin: harian, mingguan, bulanan;
- laporan pemantauan tengah tahunan (hasil pemeriksaan tengah tahuan dan evaluasi
instrumentasi);
- laporan tahunan Operasi Pemeliharaan dan Pemantauan;
- laporan pemeriksaan besar (5 tahunan);
- laporan pemeriksaan luar biasa (setelah terjadi kondisi luar biasa: gempa, badai,
sabotase);
- laporan pemeriksaan khusus (setelah terjadi kondisi khusus yang mengancam
keamanan bendungan seperti: longsoran besar, retakan besar, amblesan besar, dll).
12. Lampiran
pedoman OP harus dilampiri dengan lampiran:
a. Gambar desain, gambar purna konstruksi yang meliputi gambar bangunan sipil,
mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi, demikian pula format isian, grafik yang
menunjang OP.
b. Format: pemeriksaan rutin, format pemeriksaan berkala biasa (dilakukan 2~4 kali
pertahun), laporan pemantauan berkala biasa, laporan operasi, laporan pemeliharaan,
laporan tahunan operasi pemeliharaan dan pemantauan.
File:26Nov2021