0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan proses perhitungan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur berdasarkan data lapangan seperti umur rencana jalan, volume lalu lintas, dan bahan perkerasan yang akan digunakan. Langkah-langkahnya adalah mengamati volume lalu lintas, menentukan bahan perkerasan, menghitung tebal perkerasan dengan memperhatikan nilai ITP, dan menyimpulkan hasil perhitungan apakah jalan raya aman atau tid
Dokumen tersebut menjelaskan proses perhitungan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur berdasarkan data lapangan seperti umur rencana jalan, volume lalu lintas, dan bahan perkerasan yang akan digunakan. Langkah-langkahnya adalah mengamati volume lalu lintas, menentukan bahan perkerasan, menghitung tebal perkerasan dengan memperhatikan nilai ITP, dan menyimpulkan hasil perhitungan apakah jalan raya aman atau tid
Dokumen tersebut menjelaskan proses perhitungan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur berdasarkan data lapangan seperti umur rencana jalan, volume lalu lintas, dan bahan perkerasan yang akan digunakan. Langkah-langkahnya adalah mengamati volume lalu lintas, menentukan bahan perkerasan, menghitung tebal perkerasan dengan memperhatikan nilai ITP, dan menyimpulkan hasil perhitungan apakah jalan raya aman atau tid
Berikut sedikit gambaran sederhana tentang bagaimana perhitungan tebal
perkerasan jalan raya :
Misalnya kita akan merencanakan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur dengan data lapangan sebagai berikut:
Umur rencana jalan, Ur = 10 tahun
Jalan akan dibuka pada tahun 2014 Pembatasan beban as = 8 ton
Setelah dilakukan pengamatan diperoleh volume lalu lintas sebagai berikut :
Mobil penumpang, pick up, mobil hantaran dan sejenisnya sebanyak = 1219 perhari
Bus yang melintas di jalan raya sebanyak = 353 per hari
Truck 2 as = 481 / hari Truck 3 as = 45 / hari Truck 4 as = 10 / hari Truck 5 as = 4 / hari LHR th.2010 : 2112 bh kendaraan perhari untuk 2 jurusan Waktu pelaksanaan, n = 4 tahun Perkembangan lalu lintas jalan raya, i = 8 % per tahun Faktor regional, FR = 1.00 Bahan perkerasan jalan raya yang akan dipakai sebagai berikut :
Aspal beton atau penetrasi makadam (surface course)
Water bound macadam (base course) Pondasi bawah kelas C (subbase course) CBR = 3
Selanjutnya menghitung tebal perkerasan jalan raya dari data-data diatas
advertisement 1. Bus = 353 2. Truck 2 as = 481 3. Truck 3 as = 45 4. Truck 4 as = 10 5. Truck 5 as = 4
Jumlah kendaraan berat (bus dan truck) KB = 893 bh
BB = (353/893) x 100% = 39.5%
B2T =(481/893) x 100% = 53.86% B3T = (45/893) x 100% = 5.05% B4T = (10/893) x 100% = 1.14% B5T = (4/893) x 100% = 0.45% Mobil penumpang = 1219 bh Jumlah LHR = 2112 bh AKB = (893/2112) x 100% = 42% AKR = (1219/2112) x 100% = 58%
Waktu pelaksanaan pekerjaan jalan raya, n = 4 tahun
Pertumbuhan lalu lintas i = 8% pertahun LHRop = 2112(1+0.08)^4 = 2873 Jumlah jalur = 2 Ckiri= 50%, Ckanan = 50% Umur rencana = 10 tahun pertumbuhan lalu lintas jalan raya = 8%/tahun FP = 1.44 (tabel FP) i.p = 2.5 (tabel I.P) LERur = 639.71 I.P = 2.5 dari grafik diperoleh ITP = 10.25 CBR = 3 DDT = 3.8 ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 + a4.D4 Cari Nilai ITP yang lebih dari 10.25 Lapisan permukaan = a1 = 0.40 & D1 = 10, a1 x D1 = 4.00 Lapisan pondasi = a2 = 0.14 & D2 = 20, a2 x D2 = 2.80 Lapisan pondasi bawah = a3 = 0.11 & D3 = 32, a3 x D3 = 3.52 Lapisan perbaikan tanah dasar = a4 = 0 & D4 = 0, a4 x D4 = 0 Jumlah ITP hasil perhitungan = 10.52 (jadi jalan raya aman).
STAR
Perencanaan Tebal Perkerasan
jalan raya 2 jalur
Pengamatan Volume Lalu lintas
Menentukan Bahan Perkerasan
jalan yang akan dipakai
Menghitung Tebal Perkerasan Jalan Raya
Nilai ITP > 10,25
Tidak
Ya AMAN
Flowchart Urutan menghitung lapis perkerasan jalan