Artikel
Penulis
Umi Setyaningsih1
Mahasiswa S2 Program Studi PKn
Program Pasca Sarjana UNS Surakarta
Yulianto Bambang Setyadi2
Mahasiswa S3 Program Studi Evaluasi dan Penelitian pendidikan
Program Pasca sarjana UNY Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi nilai-
nilai Bhineka Tunggal Ika pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Surakarta Tahun
Pelajaran 2016/2017, berbagai macam hambatan yang dihadapi dan solusi yang
diberikan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data
dengan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menerapkan model alir
melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menerapkan nilai-nilai Bhineka
Tunggal Ika pada siswa dapat dilakukan dengan cara membiasakan siswa untuk
membayar pajak, memiliki sikap toleransi dan tidak membeda-bedakan antar umat
beragama. Hambatan yang dialami yaitu berasal dari siswa yang kurang paham
pada nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, selain itu hambatan juga berasal dari
kurangnya kesadaran guru, staff/karyawan dalam menerapkan nilai-nilai Bhineka
Tunggal Ika pada siswa di SMP Negeri 1 Surakarta. Solusi yang diberikan pihak
sekolah selalu berupaya menambah pemahaman mengenai nialai-nilai Bhineka
Tunggal Ika pada siswa agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar, dan proses implementasi nilai- nilai Bhineka Tunggal Ika dapat tercapai, solusi
selanjutnya yaitu membiasakan siswa melakukan indikator-indokator nilai-nilai
Bhineka Tunggal Ika. Pihak sekolah dan guru berkoordinasi dengan staff/karyawan
agar menerapkan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika pada siswa agar mereka terbiasa
dengan pemahaman nilai-nilai tersebut, sehingga proses implementasi nilai-nilai
Bhineka Tunggal Ika kepada siswa dapat tercapai secara maksimal.
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 69
Article
Author
Umi Setyaningsih1
S2 Students Civics Study Program
Postgraduate Program UNS Surakarta
Yulianto Bambang Setyadi2
Doctoral students in Educational Evaluation and Research Study Program
Postgraduate Program UNY Yogyakarta
ABSTRACT
This study aims to describe the implementation process of Bhineka Tunggal Ika
value on students Grade VII in SMP Negeri 1 Surakarta in Academic Year
2016/2017, various problems encountered and solutions are provided. The
researcher used qualitative approach, collecting data with source triangulation
and technique. The researcher analyzed the data by using alir models through
data collection, data reduction, presentation and conclusion. The results showed
that applying Bhineka Tunggal Ika values to students can be done by familiarizing
students to pay taxes, tried to build their tolerance and do not discriminate
between religious people. The problems which happened in the students besides
they are not familiar with the values of Bhineka Tunggal Ika, but also the lack of
awareness of teachers, staff / employees in applying the values of Bhineka
Tunggal Ika to students in SMP Negeri 1 Surakarta. The solution provided by the
school is always trying to increase the understanding of the values of Bhineka
Tunggal Ika to students so that the learning process can run well, and the
implementation process of Bhineka Tunggal Ika's values can be achieved, the next
solution is to familiarize the students to perform the indicators of value- Value of
Bhineka Tunggal Ika. The school and teachers coordinate each other with the
staff / employees to apply the values of Bhineka Tunggal Ika to the students. So
that they are familiar to understand of these values, so that the implementation
process of Bhineka Tunggal Ika's values to the students can be achieved
maximally.
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 70
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 71
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 72
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 73
Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berasal dari
Negara memiliki cakupan lebih luas, bahasa Sansekerta itu terdiri dari kata
seperti perbedaan suku, bangsa, budaya Bhineka, Tunggal, dan Ika. Kata Bhinneka
(adat istiadat), beda pulau, dan tentunya berasal dari kata Bhinna dan Ika. Bhina
agama dan kepercayaan yang menuju artinya berbeda-beda dan Ika artinya itu.
persatuan dan kesatuan Nusantara. Jadi, kata Bhineka berarti yang berbeda-
Semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana beda itu. Analisa lain menunjukkan bahwa
Darma Mangrwa adalah ungkapan yang kata Bhineka terdiri dari unsur kata
memaknai kebenaran aneka unsur “bhinn-a-eka”. Unsur “a” artinya tidak,
kepercayaan pada Majapahit. Tidak hanya dan “eka” artinya satu. Kata Bhineka juga
Siwa dan Budha, tapi juga seajumlah aliran dapat berarti “yang tidak satu”. Kata
(sekte) yang sejak awal telah dikenal lebih Tunggal artinya satu, dan Ika artinya itu.
duku sebagian besar anggota masyarakat Berdasarkan analisis tersebut dapat
Majapahit yang memiliki sifat majemuk. disimpulkan bahwa semboyan “Bhineka
Sehubungan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika” berarti “yang berbeda-beda
Tunggal Ika, cikal bakal dari Singasari, itu dalam yang satu itu” atau
yakni pada masa Wisnuwardhana sang “beranekaragam namun satu jua”.
dhinarmeng ring Jajaghu (candi Jago), Kebhinekaan atau yang berbeda-beda itu
semboyan tersebut dan Candi Jago menunjuk pada realitas objektif
disempurnakan pada masa Kerajaan masyarakat Indonesia yang memiliki
Majapahit. keanekaragaman yang tinggi.
Mpu Tantular yang hidup pada abad Keanekaragaman masyarakat Indonesia
ke-14 di Majapahit adalah seorang dapat ditemukan dalam berbagai bidang
pujangga ternama Sastra Jawa. Ia hidup kehidupan. Keanekaragaman di bidang
pada pemerintahan raja Rajasanegara. Ia politik, bidang ekonomi, bidang sosial,
masih saudara sang raja yaitu juga dapat dilihat dari segi geografis,
keponakannya (Bratratmaja dalam bahasa budaya, agama, etnis, dan sebagainya.
Kawi atau bahasa Sansekerta) dan menantu Adanya keanekaragaman dalam
adik wanita sang raja. Nama “Tantular” berbagai bidang tersebut menyebabkan
terdiri dari dua kata, yaitu tan (tidak) dan Indonesia dijuluki sebagai masyarakat
tular (terpengaruh). Artinya ia orangnya yang multi etnik, multi agama (multi
“teguh”. Kata “mpu” merupakan gelar religi), multi budaya (multikultural), dan
yang artinya adalah seorang yang pandai sebagainya. Makna kesatuan (tunggal ika)
atau ahli. Tantular adalah seorang dalam Bhineka Tunggal Ika merupakan
penganut agama Budha, namun ia terbuka cerminan rasionalitas yang lebih
terhadap agama lainnya, terutama agama menekankan kesamaan daripada
Hindu-Siwa. Bisa terlihat pada dua perbedaan. Bhineka Tunggal Ika
kakawin atau syairnya yang ternama yaitu merumuskan dengan tegas adanya harmoni
kakawin Arjunawijaya dan terutama antara kebhinekaan dan ketunggalikaan,
kakawin Sutasoma. Salah satu bait dari antara keanekaan dan keekaan, antara
kakawin Sutasoma ini diambil menjadi keragaman dan kesatuan, antara hal banyak
motto atau semboyan Republik Indonesia dan hal satu, atau antara pluralisme dan
yaitu “Bhineka tunggal Ika” atau berbeda- monisme. Demikian pula sebaliknya,
beda namun satu jua. Perumusan Bhineka manakala segi kesatuan yang menonjolkan
Tunggal Ika oleh Mpu Tantular pada kesamaan itu tampil secara berlebihan,
dasarnya pernyataan daya kreatif dalam maka keanekaan selalu mengingatkan
upaya mengatasi keanekaragaman bahwa perbedaan adalah kodrat sekaligus
kepercayaan dan keagamaan. berkah yang tak terelakkan. Semboyan
Makna dan Konsep Bhineka Bhineka Tunggal Ika merupakan
Tunggal Ika. Jika dianalisis, semboyan pernyataan yang mengakui realitas bangsa
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 74
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 75
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 76
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 77
terhadap negaranya semakin besar, dengan minat dan kempuan yang dimiliki
sehingga kewajiban dan persamaan oleh setiap siswa, dengan begitu siswa
warga negara tertanam dalam diri dapat tumbuh dan berkembang tidak hanya
setiap siswa di SMP Negeri 1 dalam konteks akademik namun juga
Surakarta. nonakademik. Hal tersebut dibenarkan
Hasil wawancara dengan Ibu Iwan oleh Bapak Supriyanto, S.Pd selaku wakil
Purniwiyati, S.Pd dan Ibu Susniwati kepala sekolah di bidang kurikulum di
Rahayu, S.Pd mengenai upaya pihak SMP Negeri 1 Surakarta. Hasil wawancara
sekolah dalam menanamkan persamaan dengan BapakSupriyanto, S.Pd pada hari
dan kewajiban sebagai warga negara pada Jum’at, 26 Mei 2017, terungkap bahwa:
siswa di SMP Negeri 1 Surakarta juga Pihak sekolah selalu menekankan
disampaikan oleh Hasna Putri, salah satu pada guru untuk selalu
siswa di SMP Negeri 1 Surakarta. Berikut meningkatkan proses pembelajaran
hasil wawancara dengan Hasna Putri pada yang berupa peningkatan model dan
Sabtu, 20 Mei 2017 terungkap bahwa: sarana prasarana yang mendukung
Saya sebagai siswa SMP Negeri 1 tumbuh dan berkembangnya siswa.
Surakarta sering mendapatkan SMP Negeri 1 Surakarta
pengarahan dan ilmu untuk selalu menggunakan kurikulum K13
melakukan kewajiban sebagai warga dengan begitu guru dan siswa
negara untuk terwujudnya persaman dituntut sekreatif mungkin dalam
antar warga. Berawal dari proses pembelajran di dalam kelas.
pengarahan dan contoh yang Cara tersebut kami lakukan untuk
dilakukan guru, saya jadi termotivasi meningkatkan tumbuh dan
untuk membayar pajak dan mencari berkembangnya siswa dalam proses
ilmu seluas-luasnya untuk meraih pembelajaran.
prestasi yang diinginkan yang pada Hasil wawancara dengan Bapak
ahkirnya akan membuat bangga diri Supriyanto, S.Pd mengenai cara yang
saya sendiri dan orang-orang dilakukan untuk meningkatkan tumbuh dan
terdekat saya dan sekolah. Saya haru berkembangnya siswa juga disampaikan
bangga tergahap negara ini karena oleh Bapak Sediyoko, S.Pd selaku wakil
dengan kewajiban membayar pajak kepala sekolah di bidang kesiswaan di
dapat membuatwarga negara SMP Negeri 1 Surakarta. Hasil wawancara
memiliki persamaan yang akan dengan Bapak Sediyoko, S.Pd pada hari
menimbulkan persatuan tanpa Sabtu, 20 Mei 2016, terungkap bahwa:
adanya perbedaan yang ditimbulkan Terkait dengan mengajarkan siswa
akibat kewajiaban sebagai warga untuk setia dan taat terhadap negara,
negara tersebut. kami selaku pihak sekolah
Pelaksanaan peningkatan melalui membiasakan siswa agar mengikuti
proses pembelajaran pada siswa di SMP kegiatan di luar jam pelajaran
Negeri 1 Surakarta. Peningkatan melalui misalnya mengikuti kegiatan
proses pembelajaran dilakukan dengan ekstrakulikuler. Dengan pembiasaan
cara meningkatkan model dan sarana tersebut siswa dapat tumbuh dan
prasaran yang mendukung untuk tumbuh berkembang sesuai kemampuan
dan berkembangnya siswa. Hal ini minat di bidang non akademik.
bertujuan untuk meningkatkan tumbuh dan Selain menekankan pada guru untuk
berkembangnya kemapuan siswa dalam meningkatkan model pembelajaran
akademik dan non akademik. Peningkatan yang dilakukan pihak sekolah juga
tumbuh dan berkembang di dalam non menekankan pada siswa untuk
akademik dengan cara mengikuti kegiatan mengikuti proses pembelajaran
ekstrakulikuler yang ada di sekolah sesuai secara baik dan sesuai aturan yang
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 78
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 79
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 80
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 81
S.Pd pada hari Jum’at, 19 Mei 2017, lagu kebangsaan, dan bahasa (4)
terungkap bahwa: Sejarah perjuangan indonesia untuk
Saya selaku guru mata PPKn di SMP indepence, dan (5) Sumpah pemuda.
Negeri 1 Surakarta berusaha untuk Penjelasan ini dimaksudkan untuk
selalu menyampaikan pentingnya memperkuat gagasan bahwa Bhineka
kepada siswa agar memahami nilai-
Tunggal Ika telah tertanam dalam
nilai Bhineka Tunggal Ika. Penerapan
nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika saya kehidupan dan karakter negara-bangsa
ajarkan kepada siswa sesuai dengan indonesia. Ini mewakili jiwa dan
indikator-indikator yang ada. karakternya. Oleh karena itu, sekolah
Terkadang dalam proses implementasi yang ingin menerapkan nilai-nilai
nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika yang Bhineka Tunggal Ika kepada siswa
diterapkan pada siswa sedikit adanya karena dirasa lebih tepat dan efektif.
paksaan dari guru mata pelajaran yang Hambatan dalam proses
tidak hanya guru PPKn tetapi guru implementasi nilai-nilai Bhineka
semua mata pelajaran, apabila semua Tunggal Ika pada siswa di SMP Negeri
sudah terbiasa otomatis penerapan 1 Surakarta, yaittu terletak pada
nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dapat
kurangnya pemahaman siswa tentang
berjalan sesuai yang kita harapkan.
2. Pembahasan pentingnya nilai-nilai Bhineka Tunggal
Penanaman nilai-nilai Bhineka Ika dalam menjalani kehidupan
Tunggal Ika merupakan salah satu berbangsa dan bernegara di Indonesia.
upaya yang dilakukan oleh pihak Hambatan lainya, yaitu sulitnya
sekolah di SMP Negeri 1 Surakarta, hal membiasakan siswa melakukan
ini karena dinilai hal tersebut sangat indikator-indikator nilai-nilai Bhineka
perlu dimiliki oleh remaja bangsa Tunggal Ika.Terkait nilai-nilai Bhineka
Indonesia, mengingat rasa persatuan Tunggal Ika, masih banyak siswa yang
dan kesatuan remaja sudah mulai luntur acuh terhadap nilai-nilai tersebut,
karena banyak adanya pertengkaran terlihat dari hal sederhana yang setiap
dan perpecahan yang dikarenakan harinya dilakukan misalnya sikap
beberapa faktor yang memicu hal toleransi pada kehidupan di lingkungan
tersebut. sekolah maupun di lingkungan
Implementasi nilai-nilai Bhineka masyarakat. Hambatan teknis
Tunggal Ika dan pola pembiasaan yang dilapangan, yaitu kurangnya kesadaran
dilakukan oleh pihak sekolah seperti guru, staff/karyawan dalam
tidak membeda-bedakan antar umat menerapkan nilai-nilai Bhineka
beragama, tidak adanya rasialisme Tunggal Ika pada siswa di SMP Negeri
dalam lingkungan sekolah dan 1 Surakarta.
kehidupan sehari-hari. Hal ini Solusi yang diberikan untuk
didukung oleh hasil penelitain mengatasi hambatan-hambatan yang
Dempsey, dkk (2016) menyatakan terjadi dalam proses implementasi
bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika pada
Penjelasan buku teks Bhineka Tunggal siswa di SMP Negeri 1 Surakarta, yaitu
Ika juga terkait dengan (1) Filsafat, dengan cara menambah pemahaman
ideologi dan landasan negara, pancasila mengenai nialai-nilai Bhineka Tunggal
(2) Konstitusi republik Indonesia 1945 Ika pada siswa agar pelaksanaan proses
(3) Simbol pemersatu negara bangsa pembelajaran dapat berjalan dengan
indonesia seperti Bendera nasional, lancar, dan proses implementasi nilai-
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 82
nilai Bhineka Tunggal Ika dapat tercapai. kurangnya pemahaman siswa tentang
Solusi lainnya, yaitu membiasakan siswa pentingnya nilai-nilai Bhineka Tunggal
melakukan indikator-indokator nilai-nilai Ika dalam menjalani kehidupan
Bhineka Tunggal Ika. Pihak sekolah dan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
guru berkoordinasi dengan staff/karyawan Hambatan lainya, yaitu sulitnya
agar menerapkan nilai-nilai Bhineka membiasakan siswa melakukan
Tunggal Ika pada siswa agar mereka indikator-indikator nilai-nilai Bhineka
terbiasa dengan pemahaman nilai-nilai Tunggal Ika. Terkait nilai-nilai
tersebut, sehingga proses implementasi Bhineka Tunggal Ika, masih banyak
nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika kepada siswa yang acuh terhadap nilai-nilai
siswa dapat tercapai secara maksimal. tersebut, terlihat dari hal sederhana
Simpulan yang setiap harinya dilakukan misalnya
Hasil penelitian ini adalah proses sikap toleransi pada kehidupan di
implementasi nilai-nilai Bhineka Tunggal lingkungan sekolah maupun di
Ika di SMP Negeri 1 Surakarta, yaitu lingkungan masyarakat. Hambatan
melalui proses pembelajaran baik materi teknis dilapangan, yaitu kurangnya
maupun praktik di dalam kegiatan di luar kesadaran guru, staff/karyawan dalam
proses pembelajaran. Pemahaman
menerapkan nilai-nilai Bhineka
mengenai implementasi nilai-nilai Bhineka
Tunggal Ika diketahui dapat ditanamkan Tunggal Ika pada siswa di SMP Negeri
melalui pola pembiasaan, seperti mengajak 1 Surakarta.
siswa untuk membayar pajak, tidak adanya Solusi yang diberikan untuk
rasialisme dalam kehidupan sehati-hari, mengatasi hambatan-hambatan yang
dan lain-lain, sehingga siswa mampu terjadi dalam proses implementasi
memahami nilai-nilai tersebut dapat nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika pada
tertanam dan tumbuh dlaam diri siswa. siswa di SMP Negeri 1 Surakarta, yaitu
Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dapat dengan cara menambah pemahaman
ditanamkan melalui pembiasaan dengan mengenai nialai-nilai Bhineka Tunggal
mengajarkan siswa untuk selalu Ika pada siswa agar pelaksanaan proses
menggunakan bahasa kedaerahan tetapi
pembelajaran dapat berjalan dengan
tidak lepas penggunaan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa Nasional yang baik dan lancar, dan proses implementasi nilai-
benar dalam lingkungan sekolah maupun nilai Bhineka Tunggal Ika dapat tercapai.
di dalam lingkungan masyarakat. Hal ini Solusi lainnya, yaitu pihak sekolah dan
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru berkoordinasi dengan staff/karyawan
siswa terhadap nilai-nilai Bhineka Tunggal agar menerapkan nilai-nilai Bhineka
Ika, sehingga dapat tertanam dalam diri Tunggal Ika pada siswa agar mereka
siswa. terbiasa dengan pemahaman nilai-nilai
Hambatan dalam proses tersebut, sehingga proses implementasi
implementasi nilai-nilai Bhineka nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika kepada
Tunggal Ika pada siswa di SMP Negeri siswa dapat tercapai secara maksimal.
1 Surakarta, yaittu terletak pada
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 83
Referensi
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENSE JOURNAL(CESSJ)
Volume 1, Nomor 1, Juni 2019 84
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/CESSJ