Jakarta - Deskripsi
Oral thrush adalah suatu kondisi di mana jamur Candida albicans terakumulasi pada
lapisan mulut, yang juga dapat disebut dengan candidiasis. Oral thrush menyebabkan
lesi berwarna putih krem, biasanya di lidah atau pipi bagian dalam.
Lesi dapat menyakitkan dan dapat berdarah sedikit ketika lesi dikeruk. Kadang-kadang
oral thrush dapat menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel (tonsil) atau bagian
belakang tenggorokan.
Meskipun oral thrush dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih mungkin terjadi pada
bayi dan pada orang yang memakai gigi palsu, penggunaan kortikosteroid inhalasi atau
seseorang dengan kekebalan tubuh yang rendah.
Oral thrush merupakan masalah sepele jika tubuh sehat, tetapi jika tubuh memiliki
sistem kekebalan tubuh yang lemah, gejala oral thrush mungkin lebih parah dan sulit
untuk dikontrol.
Penyebab
Oral thrush dan infeksi Candida lainnya dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
menjadi lemah oleh karena penyakit atau obat-obatan seperti prednison, atau ketika
antibiotik mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme dalam tubuh.
Biasanya sistem kekebalan tubuh bekerja untuk mengusir invasi organisme berbahaya,
seperti virus, bakteri dan jamur, sambil mempertahankan keseimbangan antara mikroba
"baik" dan "buruk" yang biasanya menghuni tubuh.
1. HIV/AIDS
Virus human immunodeficiency (HIV) merupakan virus penyebab AIDS, yang dapat
menimbulkan kerusakan atau menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh.
Sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik yang biasanya
tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda
pertama dari infeksi HIV.
2. Kanker
Jika seseorang menderita kanker, sistem kekebalan tubuhnya mungkin akan melemah
oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan penyakit, seperti
kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan penyakit ini dapat
meningkatkan risiko infeksi Candida seperti oral thrush.
3. Diabetes mellitus
Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak
terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung sejumlah besar gula,
sehingga dapat mendorong pertumbuhan candida.
Gejala
a. Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, dan
amandel (tonsil)
b. Lesi menyerupai keju
c. Nyeri
d. Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores
e. Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama pada pemakai gigi tiruan)
f. Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut
g. Kehilangan selera makan
Pada kasus yang berat, lesi dapat menyebar ke bawah ke kerongkongan dan esofagus
(Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan
menelan atau merasa seolah-olah makanan terjebak di tenggorokan.
Jika seseorang atau bayi mengalami lesi putih yang menyakitkan di dalam mulut,
kunjungi dokter atau dokter gigi.
Pengobatan
Tujuan dari setiap pengobatan oral trush adalah untuk menghentikan penyebaran cepat
dari jamur, tetapi pendekatan terbaik mungkin tergantung pada usia pasien, kesehatan
pasien secara keseluruhan dan penyebab infeksi.
a. Dokter mungkin meresepkan obat antijamur ringan untuk bayi dan krim antijamur
untuk payudara ibu.
b. Jika bayi menggunakan empeng atau dot, bilas puting dan dot secara rutin setiap
hari dalam larutan cuka dan air dan keringkan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
c. Jika ibu menggunakan pompa payudara, bilaslah dalam larutan cuka dan air.
Yogurt dan acidophilus tidak menghancurkan jamur, tetapi keduanya dapat membantu
mengembalikan flora bakteri normal dalam tubuh. Jika infeksi belum sembuh, maka
dokter akan meresepkan obat antijamur.
a. Obat antijamur
Obat ini terdapat dalam beberapa bentuk, termasuk permen, tablet atau cairan yang
dikumurkan di dalam mulut dan kemudian ditelan.
b. Amfoterisin B
Candida albicans dapat menjadi resisten terhadap obat antijamur, terutama pada orang
dengan stadium akhir infeksi HIV. Obat ini dapat digunakan ketika obat lainnya tidak
efektif.
Beberapa obat antijamur dapat menyebabkan kerusakan hati. Untuk alasan ini, dokter
mungkin akan melakukan tes darah untuk memantau fungsi hati pasien, terutama jika
pasien memerlukan pengobatan jangka panjang atau memiliki riwayat penyakit hati.
Sumber: MayoClinic