BLOK 6 REGULASI
Disusun Oleh:
200600192
Kelompok 8
Fasilitator:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.5 Pada kehamilan terjadi peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Apa fungsi
hormon tersebut!
Hormon estrogen dan progeteron merupakan hasil dari sekresi hCG. Estrogen dan
progesteron tinggi sangat dibutuhkan untuk mempertahakan kehamilan normal. Berikut
fungsi hormon estrogen dan progesteron:9
a. Fungsi hormon estrogen
Merangsang pertumbuhan miometrum yang ukurannya bertambah sepanjang
kehamilan
Meningkatkan kekuatan uterus untuk persalinan
Mendorong pembentukan prostaglandin lokal yang berperan dalam pematangan
serviks dengan merangsang enzim-enzim serviks yang menguraikan serat kolagen
lokal.
Membantu mempersiapkan kelenjar payudara untuk laktasi (pembentukan susu)
b. Fungsi hormon progesteron
Mencegah keguguran dengan menekan kontraksi miometrium uterus
Mendorong pembentukan plak mukus di kanalis servikalis
Mencegah kontaminan vagina mencapai uterus
Merangsang perkembangan kelenjar susu di payudara dalam persiapan untuk
laktasi (pembentukan susu)
Dalam bekerja terhadap sel target, hormon mempunyai tiga mekanisme kerja utama,
yaitu:11
1. Mengubah permeabilitas saluran (membran) dengan bekerja pada protein saluran
(protein kanal) yang sudah ada;
2. Bekerja melalui sistem pembawa pesan kedua (second messenger) untuk
mempengaruhi aktivitas sel;
3. Pengaktifan gen spesifik untuk sintesis protein baru.
Hormon dalam bekerja juga memerlukan reseptor spesifik. Reseptor pada umumnya
adalah molekul protein dengan struktur tertentu sehingga hanya melakukan pengikatan
dengan hormon/analog dengan struktur hormon tertentu. Reseptor hormon terletak di
membrane sel/sitoplasma sel. Dengan demikian hormon yang dibebaskan ke dalam darah
hanya bekerja pada sel atau jaringan tertentu yang mempunyai reseptor spesifik terhadap
hormon tersebut.11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mukosa rongga mulut dilapisi oleh jaringan yang terdiri atas dua lapisan, yaitu epitel
dan jaringan ikat. Lapisan epitel pada rongga mulut adalah stratified squamous
epithelium yang terdiri atas sel-sel epitel yang melekat satu sama lain dan tersusun pada
masing-masing lapisannya sedangkan jaringan ikat adalah lamina propia. Mukosa rongga
mulut terbagi tiga yaitu mukosa mastikasi, mukosa lining, dan mukosa specialized.
Mukosa mastikasi terdiri atas epitel stratified squamous epithelium berkeratin yang
terdapat pada gingiva dan palatum keras. Mukosa yang dilapisi oleh epitel non-keratin
disebut mukosa lining. Sedangkan, pada mukosa specialized terdapat pada dorsum lidah
yang dilapisi oleh epitel ortokeratin.
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam
tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan
mengakibatkan hal yang tidak baik (seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
1. Puspitawati R. Struktur makroskopik dan mikroskopik jaringan lunak mulut. Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2003;10:462-5.
2. Gartner LP, Hiantt JL. Color Textbook of Histologi Third Edition. China: Elsevier Inc
2007;300-2.
3. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. 12th ed. Jakarta:
EGC; 2015: 285-311
4. Rahmawati A, Tofrizal, Yenita, Nurhajjah S. Gambaran Sitologi Eksfoliatif pada Apusan
Mukosa Mulut Murid SD Negeri 13 Sungai Buluh Batang Anai Padang Pariaman.
Kesehatan Andalas 2018; 7 (2): 247-9.
5. Kasuma N. Fisiologi dan patologi saliva. Padang:Andalas University Press, 2015:3.
6. Gupta S, Ahuja N. Salivary Glands. 9 februari 2018.
https://www.intechopen.com/books/histology/salivary-glands (6 April 2021).
7. Nugroho TE, Pujo JL, Nurcahyo WI. Fisiologi dan Patofisiologi Aksis Hipotalamus-
Hipofisis-Adrenal. Anestesiologi Indonesia 2011; 3 (2): 1.
8. Dini S. Aksi hipotalamus hipofisis. Universitas Yarsi Fakultas Kedokteran 2017.
9. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem.Alih Bahasa.Mandera LI, Hartanto H.
Jakarta: EGC,2016: 896-907.
10. Pratiwi C. Mekanisme Kerja Hormon. 1 Agustus 2020.
http://www.acitrapratiwi.com/2020/08/mekanisme-kerja-hormon.html (5 April 2021).
11. Nugroho RA. Dasar-dasar endokrinologi. Samarinda: Mulawarman University Press,
2016:9-15.
12. Soulissa AG. Hubungan Kehamilan dan Penyakit Periodontal. Jurnal PDGI 2014; 63(2):
71-7.