Anda di halaman 1dari 18

i

REVIEWER
Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes
Dr. drg. Ari Tri Wanodyo, M.Kes

EDITOR
drg. Agustin Wulan Suci Dharmayanti, MDSc

Alamat: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember


Jl. Kalimantan No. 37 Jember
Telp. 0331-333536, Fax. 0331-331991, E-mail ppkg.fkgunej@gmail.com

Diterbitkan oleh
UPT Penerbitan Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37 Jember 68121
Telp. 0331-330224, Psw. 319, Fax. 0331-339029
Email: upt-penerbitan@unej.ac.id
Perpustakaan Nasional RI – Katalog Dalam Terbitan
Prosiding The 4th Dentistry Scientific Meeting of Jember
(DSMoJ IV)
Jember University Press,

ISBN: 978-602-61803-1-5

Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak tanpa ijin tertulis dari penerbit, sebagian atau
seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, photoprint, maupun microfilm.

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, maka selesailah
penyusunan Prosiding The 4rd DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING of JEMBER (DSMoJ IV).
DSMoJ IV merupakan kegiatan ilmiah yang diselenggarakan secara berkala oleh Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember yang bertempat di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember pada tanggal 1 April 2017. Kegiatan ilmiah ini terdiri atas Seminar, Table Clinic, Oral
Presentation, serta Poster Presentation dengan tema “Improving Competency in Dentistry”.
Kegiatan DSMoJ IV bertujuan untuk mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui publikasi artikel ilmiah secara berkualitas dan bertanggung
jawab.

Prosiding ini disusun melalui kumpulan hasil penulisan artikel ilmiah pada
kegiatan seminar, oral presentation, dan poster presentation yang terpilih, sebagai upaya
untuk meningkatkan academic atmosphere secara optimal. Prosiding ini diharapkan
dapat dipergunakan sebagai referensi dalam menunjang perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran gigi.

Kami ucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-


tingginya atas kerjasama dari berbagai pihak dalam penyelenggaraan seminar dan
penyusunan prosiding ini.

Tim Editor

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


Daftar Isi iv
Sambutan Ketua Panitia Vi
Jadwal Pembicara Oral vii
Jadwal Pembicara Poster viii

Pengaruh Ekstrak Umbi Bit Merah (Beta vulgaris Linn) terhadap Jumlah 1-8
Sel Polimorfonuklear Neutrofil pada Mencit yang Diinduksi Escherichia
coli
Ni Putu Yogi Wiranggi, Yani Corvianindya Rahayu, Amandia Dewi Permana
Shita

Potensi Minyak Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) terhadap Jumlah 9-19


Kondrosit Sendi Temporomandibula Tikus Osteoartritis
Anindya Roshida, Dwi Merry Ch. Robin, Yani Corvianindya

Analisis Scanning Electron Microscopy Kawat Ortodonti Nikel-Titanium 20-24


Coated setelah Perendaman Minuman Ringan Teh Rasa Buah
Khurin In Salamatul Ummah, Hafiedz Maulana, Rudy Joelijanto

Laporan Kasus : Primary Herpetic Stomatitis pada Anak Laki-Laki Usia 4 25-30
Tahun
Leni Rokhma Dewi, Niken Wibawaningtyas

Potensi Ekstrak Etanol Daun Cengkeh sebagai Analgesik pada Mencit 31-37
Balb-C Jantan
Nur Sita Dewi, Abdul Rochim, Nuzulul Hikmah

Kecemasan Sebelum Dan Sesudah Mendengarkan Al-Qur’an bagi 38-44


Mahasiswa yang Akan Melakukan Pencabutan Gigi
Retno Rachmayanti, Zainul Cholid, Abdul Rochim

Gambaran Quality of Life Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Gigi 45-52


Universitas Jember Angkatan 2016
Sita Rahma Nopitasasi, Ristya Widi Endahyani, Suhartini

Laporan Kasus: Osteoma Tulang Zygomatycum Sisnistra dengan 53-58


Pendekatan Pemeriksaan Klinis dan Radiografis
Puspandaru Nur Iman Fadlil, Budi Yuwono

iv
Laporan Kasus: Penatalaksanaan Acute Pseudomembranous 59-66
Candidiasis (trush) pada Dorsum Lidah dan Fissure Tongue pada Ventral
Lidah
Candra Adi Darma, Leni Rokhma Dewi

Pengaruh Kontrasepsi Pil terhadap Koloni Bakteri Plak Subgingiva dan 67-74
Keparahan Penyakit Periodontal
Weka Dayinta Bathari, Depi Praharani, Purwanto

Insiden Recurrent Aphthous Stomatitis dengan Riwayat Keluarga di 75-83


Klinik Oral Medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember
Dyah Indartin Setyowati, Leni Rokhma Dewi, Ayu Mashartini Prihanti

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura 84-91


L.) Terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis
Pungky Anggraini, Atik Kurniawati , Melok Aris Wahyukundari

Tingkat Kebutuhan Tindakan Preventif Early Childhood Caries Di Tk/Paud 92-98


Aster 45 Dan As-Salam
Niken Probosari, Didin Erma Indahyani, Izzata Barid

Indeks Karies Gigi Santri Pondok Pesantren Mambaul Khoiriatul 99-105


Islamiyah (MHI) Dan Bustanul Ulum Tahun 2016
Nadie Fatimatuzzahro, Rendra Chriestedy Prasetya

v
SAMBUTAN KETUA PANITIA

Yang kami hormati,


- Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
- Para Undangan
- Para Pembicara
- Para Moderator
- Para Sponsor
- Segenap Panitia
- Serta para peserta seminar yang berbahagia

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya, berbahagia
sekali kita semua dapat hadir pada forum ilmiah Dentistry Scientific Meeting of Jember IV
(DSMoJ IV), yang pada tahun ini merupakan kali keempat kami menyelenggarakan
kegiatan serupa. Adapun tema DSMoJ IV tahun ini adalah: Improving Competency in
Dentistry.

Dentistry Scientific Meeting of Jember IV (DSMoJ IV) merupakan kegiatan ilmiah rutin
yang diselenggarakan tiap tahun dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya
Fakultas Kedokteran Gigi untuk berpartisipasi dalam perkembangan keilmuan di bidang
Kedokteran Gigi yang terus berkembang pesat.

Kegiatan DSMoJ IV ini meliputi Seminar, Table Clinic, Oral Presentation, Poster
Presentation, dan Dental Exhibition. Oral Presentation diikuti oleh 20 peserta, dan poster
presentation diikuti oleh 18 peserta. Pada kegiatan ini juga diselenggarakan best paper
award yang terdiri dari 2 kategori yaitu best paper dan best poster.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga
atas dukungan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, para pembicara,
para moderator, sponsor, peserta, dan segenap panitia serta semua pihak yang telah
membantu terselenggaranya kegiatan DSMoJ IV ini.
Tidak lupa permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyelenggaraan
DSMoJ IV ini masih terdapat kekurangan yang tidak kami sengaja.

Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan, semoga acara ini bermanfaat bagi kita
semua. Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya, selamat mengikuti
rangkaian acara DSMoJ IV.

Jember, April 2017


Ketua Panitia

drg. Tantin Ermawati, M.Kes

vi
JADWAL PEMBICARA ORAL

Moderator: drg. Amandia Dewi Permana Shita, M.Biomed

Waktu Keterangan
13.00-13.15 Pembukaan
13.15-13.30 Presentasi 1
Pengaruh Ekstrak Umbi Bit Merah (Beta vulgaris Linn) terhadap
Jumlah Sel Polimorfonuklear Neutrofil pada Mencit yang
Diinduksi Escherichia coli

Ni Putu Yogi Wiranggi, Yani Corvianindya Rahayu, Amandia


Dewi Permana Shita
13.30-13.45 Presentasi 2
Potensi Minyak Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) terhadap
Jumlah Kondrosit Sendi Temporomandibula Tikus Osteoartritis

Anindya Roshida, Dwi Merry Ch. Robin, Yani Corvianindya


13.45-14.00 Presentasi 3
Analisis Scanning Electron Microscopy Kawat Ortodonti Nikel-
Titanium Coated setelah Perendaman Minuman Ringan Teh Rasa
Buah

Khurin In Salamatul Ummah, Hafiedz Maulana, Rudy Joelijanto


14.00-14.15 Presentasi 4
Laporan Kasus : Primary Herpetic Stomatitis pada Anak Laki-Laki
Usia 4 Tahun

Leni Rokhma Dewi, Niken Wibawaningtyas


14.15-14.45 Diskusi Panel Presentasi 1-4
14.45-15.00 Presentasi 5
Potensi Ekstrak Etanol Daun Cengkeh sebagai Analgesik pada
Mencit Balb-C Jantan

Nur Sita Dewi, Abdul Rochim, Nuzulul Hikmah


15.00-15.15 Presentasi 6
Kecemasan Sebelum Dan Sesudah Mendengarkan Al-Qur’an
bagi Mahasiswa yang Akan Melakukan Pencabutan Gigi

Retno Rachmayanti, Zainul Cholid, Abdul Rochim


15.15-15.30 Presentasi 7
Gambaran Quality of Life Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember Angkatan 2016

Sita Rahma Nopitasasi, Ristya Widi Endahyani, Suhartini


15.30-16.00 Diskusi Panel Presentasi 5-7
16.00-16.15 Penutupan

vii
JADWAL PRESENTASI POSTER

Koordinator : drg. Rendra Chriestedy Prasetya, MDSc

Waktu Keterangan
13.00-13.15 Presentasi 1
Laporan Kasus: Osteoma Tulang Zygomatycum Sisnistra dengan
Pendekatan Pemeriksaan Klinis dan Radiografis

Puspandaru Nur Iman Fadlil, Budi Yuwono


13.15-13.30 Presentasi 2
Laporan Kasus: Penatalaksanaan Acute Pseudomembranous
Candidiasis (trush) pada Dorsum Lidah dan Fissure Tongue pada
Ventral Lidah

Candra Adi Darma, Leni Rokhma Dewi


13.30-13.45 Presentasi 3
Pengaruh Kontrasepsi Pil terhadap Koloni Bakteri Plak Subgingiva
dan Keparahan Penyakit Periodontal

Weka Dayinta Bathari, Depi Praharani, Purwanto


13.45-14.00 Presentasi 4
Insiden Recurrent Aphthous Stomatitis dengan Riwayat Keluarga
di Klinik Oral Medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember

Dyah Indartin Setyowati, Leni Rokhma Dewi, Ayu Mashartini


Prihanti
14.00-14.15 Presentasi 5
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia
calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis

Pungky Anggraini, Atik Kurniawati , Melok Aris Wahyukundari


14.15-14.45 Presentasi 6
Tingkat Kebutuhan Tindakan Preventif Early Childhood Caries Di
Tk/Paud Aster 45 Dan As-Salam

Niken Probosari, Didin Erma Indahyani, Izzata Barid


14.45-15.00 Presentasi 7
Indeks Karies Gigi Santri Pondok Pesantren Mambaul Khoiriatul
Islamiyah (MHI) Dan Bustanul Ulum Tahun 2016

Nadie Fatimatuzzahro, Rendra Chriestedy Prasetya

viii
Laporan Kasus: Penatalaksanaan Acute Pseudomembranous Candidiasis (trush)
pada Dorsum Lidah dan Fissure Tongue pada Ventral Lidah

Candra Adi Darma1, Leni Rokhma Dewi2


1Laboratorium Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jawa Timur, Indonesia
2Laboratorium Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jawa Timur, Indonesia

Korespondensi : Leni Rokhma Dewi, Laboratorium Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember. Email: rokhmadewi6673@gmail.com.

ABSTRACK
Background: Candidiasis was a fungal infection of the oral mucosa. The infections caused
by Candida albicans included pseudomembranous candidiasis, atrophic candidiasis, hyperplastic
candidiasis, candidiasis eritematousa, and angular cheilitis. The main etiology of these lesions largely
caused by the fungus Candida albicans were commensal but could become pathogenic because
some predisposing factors. Fissure tongue was an anomaly due to abnormal growth or development.
Objective: To identify Oral Candidiasis which triggered by non factors and the aging process and its
management. Case Overview: Man, 67 years old, 149 cm height, 42 kg weight was attending with her
tongue felt thick, uncomfortable and sore when used to eat. The patient feels very sore tongue when
used to eating food spicy. These complaints occurred approximately from one week ago. Patients
had never experienced a situation like this (tongue hurt). Patients do not know the cause sore tongue
and thick. Patients never had treated the complaint. Patients had the habit of smoking cigarettes own
concoction. Within a day the patient smokes approximately 1 ounce of tobacco. Conclusion: The
final diagnosis was acute pseudomembranous candidiasis at the dorsum and fissure tongue on the
ventral of tongue.

Keywords: Candidiasis, fissure tongue, rokok

Pendahuluan Dari kelima tipe tersebut,


Kandidiasis oral adalah salah Candida albicans adalah yang
satu infeksi fungal yang mengenai paling sering terdapat pada kavitas
mukosa oral. Lesi ini disebabkan oleh oral. Salah satu kemampuan yang
jamur Candida albicans. Candida dari Candida albicans adalah
albicans merupakan flora normal kemampuan untuk tumbuh dalam
rongga mulut, saluran pencernaan dua cara, reproduksi dengan tunas,
dan vagina, jamur ini dapat berubah membentuk tunas elipsoid, dan
menjadi patogen jika terjadi bentuk hifa, yang dapat
perubahaan dalam diri pejamu. meningkatkan misela baru atau
Perubahan yang terjadi pada bentuk seperti jamur.2
pejamu tersebut dapat bersifat lokal Adapun faktor resiko yang
maupun sistemik. Candida albicans mempengaruhi dari infeksi dari
adalah salah satu komponen dari kandidiasis oral yaitu:
mikroflora oral dan sekitar 30-50% 1. Faktor Patogen
orang sebagai karier organisme ini. Jamur kandida mampu melakukan
Tedapat lima tipe spesies kandida metabolisme glukosa dalam kondisi
yang terdapat di kavitas oral aerobik maupun anaerobik. Selain itu
diantaranya adalah jamur kandida mempunyai faktor-
Candida albicans, Candida faktor yang mempengaruhi adhesi
tropicalis, Candida krusei, Candida terhadap dinding sel epitel seperti
parapsilosis danCandida mannose, reseptor C3d,
guilliermondi mannoprotein dan Saccharin. Sifat

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 59


hidrofobik dari jamur dan juga Secara umum presentasi klinis
kemampuan adhesi dengan dari kandidiasis oral terbagi atas lima
fibronektin host juga berperan bentukkandidiasispseudomembrano
penting terhadap inisial dari infeksi sa, kandidiasis atropik, kandidiasis
ini.3 hiperplastik, kandidiasis eritematosa
2. Faktor Host atau keilitis angular. Pasien dapat
3. Faktor lokal menunjukan satu atau kombinasi
Fungsi kelenjar saliva yang dari beberapa presentasi ini.
terganggu dapat menjadi 1. Kandidiasis pseudomembranosa
predisposisi dari kandidiasis oral. Kandidiasis
Sekresi saliva menyebabkan pseudomembranosa secara umum
lemahnya dan membersihkan diketahui sebagai thrush, yang
berbagai organisme dari mukosa. merupakan bentuk yang sering
Pada saliva terdapat berbagai terdapat pada neonatus. Ini juga
protein-protein antimikrobial seperti dapat terlihat pada pasien yang
laktoferin, sialoperoksidase, lisosim, menggunakan terapi kortikosteroid
dan antibodi antikandida yang atau pada pasien dengan
spesifik.4 Penggunaan obat-obatan imunosupresi. Kandidiasis
seperti obat inhalasi steroid pseudomembran memiliki presentasi
menunjukan peningkatan resiko dari dengan plak putih yang multipel
infeksi kandidiasis oral. Hal ini yang dapat dibersihkan. Plak putih
disebabkan tersupresinya imunitas tersebut merupakan kumpulan dari
selular dan fagositosis.5 hifa. Mukosa dapat terlihat eritema.
Penggunaan gigi palsu Ketika gejala-gejala ringan pada
merupakan faktor predisposisi infeksi jenis kandidiasis ini pasien akan
kandidiasis oral. Penggunaan ini mengeluhkan adanya sensasi seperti
menyebabkan terbentuknya tersengat ringan atau kegagalan
lingkungan mikro yang dalam pengecapan.8 2. Kandidiasis
memudahkan berkembangnya atropik
jamur kandida dalam keadaan PH Kandidiasis atropik ditandai
rendah, oksigen rendah, dan dengan adanya kemerahan difus,
lingkungan anaerobik. Penggunaan sering dengan mukosa yang relatif
ini pula meningkatkan kemampuan kering. Area kemerahan biasanya
adhesi dari jamur ini.6 4. Faktor terdapat pada mukosa yang
sistemik berada dibawah pemakaian seperti
Penggunaan obat-obatan gigi palsu. Hampir 26% pasien
seperti antibiotik spektrum luas dapat dengan gigi palsu terdapat
mempengaruhi flora lokal oral kandidiasis atropik.9
sehingga menciptakan lingkungan 3. Kandidiasis hiperplastik
yang sesuai untuk jamur kandida Kandidiasis hiperplastik dikenal
berproliferasi. Penghentian obat- juga dengan leukoplakia kandida.
obatan ini akan mengurangi dari Kandidiasis hiperplastik ditandai
infeksi jamur kandida. Obat-obatan dengan adanya plak putih yang
lain seperti agen antineoplastik yang tidak dapat dibersihkan. Lesi harus
bersifat imunosupresi juga disembuhkan dengan terapi
mempengaruhi dari perkembangan antifungal secara rutin.
jamur kandida.6 Beberapa faktor lain 4. Kandidiasis eritematosa
yang menjadi predisposisi dari infeki Banyak penyebab yang
kandidiasis oral adalah merokok, mendasari kandidiasis eritematosa.
diabetes, sindroma Cushing’s serta Lesi secara klinis lesi timbul eritema.
infeksi HIV. Lesi sering timbul pada lidah dah
palatum. Berlainan dengan bentuk

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 60


kandidiasis pseudomembran, Pasien belum pernah mengobati
penderita kandidiasis eritematosa keluhannya tersebut. Pasien memiliki
tidak ditemui adanya plak-plak kebiasaan merokok dengan rokok
putih. Tampilan klinis yang terlihat racikan sendiri. Dalam sehari pasien
pada kandidiasis ini yaitu daerah merokok kurang lebih 1 ons
yang eritema atau kemerahan tembakau.
dengan adanya sedikit perdarahan Pemeriksaan klinis ekstra oral
di daerah sekitar dasar lesi. Hal ini pada pipi, bibir, sudut bibir, kelenjar
sering dikaitkan terjadinya keluhan saliva, dan kelenjar limfe pasien
mulut kering pada pasien. Lesi ini tidak ditemukan adanya
dapat terjadi dimana saja dalam abnormalitas. Pemeriksaan intra oral
rongga mulut, tetapi daerah yang pada rongga mulut pasien ditemukan
paling sering terkena adalah lidah, adanya abnormalitas. Pemeriksaan
mukosa bukal, dan palatum. intra oral yaitu pada lidah bagian
5. Keilitis angular dorsum ditemukan plak berwarna
Keilitis angular ditandai putih, berbatas jelas, dapat dikerok,
dengan pecah-pecah, mengelupas dan tidak sakit. Selain itu, pada
maupun ulserasi yang mengenai dorsum lidah juga terdapat fissure,
bagian sudut mulut. Gejala ini multiple, panjangkurng lebih 1 cm,
biasanya disertai dengan kombinasi kedalaman kurang lebih 3 mm,
dari bentuk infeksi kandidiasis berbatas jelas, kemerahan, dan sakit
lainnya, seperti tipe erimatosa. (Gambar 1). Pemeriksaan
Kandidiasis oral didiagnosis penunjang ke bagian mikrobiologi
berdasarkan tanda-tanda klinis dan untuk melakukan uji mikologi juga
gejalanya. Gejalaseperti nyeri dapat dilakukan. Gunanya yaitu untuk
terjadi jika celah fissured dalam. menegakkan diagnosis yang tepat
Celah tersebut menandakan dengan cara melakukan oral swab
terjadinya inflamasi. pada dorsum lidah yang berwarna
putih tersebut. Diagnosis sementara
Laporan Kasus yaitu suspect acute
Seorang pasien laki- laki pseudomembranous
dengan umur 67 tahun, yang candidiasis(thrush) pada dorsum
bertempat tinggaldi DusunKajar lidah dan fissure tongue pada lidah.
Kelurahan Sumberjati Kecamatan
Silo Kota Jember, bekerja sebagai Penatalaksanaan Kasus
petani, sudah menikah, suku Madura Terapi yang diberikan adalah
dengan tinggi 149 cm dan berat terapi kausatif yaitu berupa
badan 42 kg. Kunjungan pertama ke pemberian antijamur (nystatin oral
klinik Oral Medicine Rumah Sakit Gigi suspensi) yang diteteskan pada
danMulut UNEJ pada 28 Desember dorsum lidah pasien yang berwarna
2016, pasien mengeluhkan lidahnya putih sebanyak 4 kali dalam sehari
terasa tebal, tidak nyaman, dan sebanyak 0,5 ml. Setelah memakai
perih saat digunakan untuk makan. antijamur (nystatin oral suspensi)
Pasien merasa lidahnya sangat perih pasien diinstruksikan untuk tidak
saat digunakan untuk makan- makan atau minum selama 20-30
makanan pedas. Keluhan ini terjadi menit. Selain itu, dilakukan terapi
kurang lebih sejak 1 minggu yang paliatif atau simptomatik yaitu
lalu. Pasien sebelumnya tidak pernah dengan pemberian antiinflamasi
mengalami keadaan seperti ini topikal (benzydiamine HCL) yang
(lidahnya terasa sakit). Pasien digunakan untuk kumur sebanyak 5
tidak mengetahui penyebab ml 3 kali dalam sehari. Pemberian
lidahnya terasa sakit dan tebal. benzydamin ini bisa juga digunakan

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 61


sebagai anastesi topical untuk istirahat cukup, makan-makanan
mengurangi rasa sakit atau nyeri yang bergizi, pasien diinstruksikan
pada lidah. Pasien juga diberikan untuk tidak merokok, dan kontrol 7
terapi supportif yaitu pemberian hari kemudian.
multivitamin (vit. B kompleks, vit. C, Pasien melakukan kontrol
vit. E, dan zinc) yang diminum 1 kali pertama 7 hari kemudian. Pasien
sehari sebanyak 7 tablet dan tongue sudah tidak merasakan perih saat
cleaner (pembersih lidah) yang makan atau minum yang panas.
digunakan 2 kali dalam sehari. Lidah pasien masih agak terasa
Hasil pemeriksaan penunjang tebal. Obat pasien yaitu multivitamin
mikrobiologimenunjukkan pada lidah (vit. B kompleks, vit. C, vit. E, dan
terdapat bentukan spora +2 (positif zinc) tinggal 1 tablet. Sedangkan
dua) dan bentukan hifa +2 (positif obat antijamur tinggal sepertiga
dua). Sehingga, dari hasil tersebut botol dan obat kumur tinggal
didapatkan diagnosa akhir yaitu separuh botol. Pasien mengerok
acutepseudomembranous lidahnya sebelum memakai
candidiasis (thrush) pada dorsum obatnya. Pemeriksaan ekstra oral
lidah dan fissure tongue pada tidak ditemukan abnormalitas,
dorsum lidah. sedangkan padapemeriksaan intra
Pasien diinstruksikan untuk oral masih ditemukan plak berwarna
menjaga kebersihan rongga mulut, putih berbatas tidak jelas, dapat
membersihkan lidahnya 2 kali sehari, dikerok, dan tidak sakit pada dorsum
menggunakan obat sesuai anjuran, lidah (Gambar 2).

Gambar 1. Lesi pada Kunjungan Pertama

Gambar 2. Akumulasi candida makin berkurang pada saat kontrol

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 62


Gambar 3. Lidah tampak normal pada control kedua

Terapi yang diberikan pada atau obat lagi dikarenakan pasien


kontrol pertama (kunjungan kedua) sudah sembuh. Setelah memakai
yaitu melanjutkan terapi kausatif dan antijamur (nystatin oral suspensi)
supportif. Terapi kausatif yaitu pasien diinstruksikan untuk tidak
dengan pemberian obat antijamur makan atau minum selama 20-30
(nystatin oral suspensi) yang menit. Pasien diinstruksikan untuk
diteteskan pada lesi sebanyak 4 kali tetap membersihkan lidahnya
dalam sehari. Setelah memakai dengan tongue cleaner sehari 2 kali
antijamur (nystatin oral suspensi) sehari, pasien juga diinstruksikan
pasien diinstruksikan untuk tidak untuk menjaga kebersihan rongga
makan atau minum selama 20-30 mulutnya, berhenti merokok, makan
menit. Sedangkan terapi paliatif makanan bergizi, dan istirahat yang
atau simptomatik sudah tidak cukup
dilanjutkan karena pasien sudah
tidak merasakan perih pada Pembahasan
lidahnya. Terapi supportif juga sudah Acute Pseudomembran Oral
dihentikan. Pasien diinstruksikan Candidiasis merupakan kondisi
untuk menjaga kebersihan rongga patologis dari lidah yang ditandai
mulut, membersihkan lidahnya, dengan adanya lesi berupa plak putih
menggunakan obat sesuai anjuran, menutupi dorsum lidah yang dapat
pasien diinstruksikan untuk tidak dikerok dan tidak sakit. Kondisi ini
merokok, dan kontrol 7 hari disebabkan karen adanya infeksi
kemudian. jamur yang merupakan
Pasien melakukan kontrol mikroorganisme dalam rongga
kedua yaitu 7 hari setelah kontrol mulut. Terdapat beberapa macam
pertama. Pasien sudah tidak jamur dalam rongga mulut, tetapi
merasakan lidahnya tebal. Obat sebagian besar merupakan jenis
pasien yaitu antijamur (nystatin oral candida albicans yang bersifat
suspensi) sudah habis. Pasien tidak komensal oportunistik patogen. Jika
merokok sebanyak sebelum diobati. keadaan rongga mulut tidak
Pemeriksaan ekstra oral dan intra seimbang, seperti saat terjadi
oral tidak ditemukan abnormalitas penurunan imun, penggunaan obat
(Gambar 3). Pasien sudah melewati tertentu, adanya penyakit sistemik
fase penyembuhan. Pada dapatmengakibatkan sifat jamur
kunjungan ketiga (kontrol kedua) menjadi patogen.
pasien sudah tidak diberikan resep Pada kasus ini, didapatkan

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 63


dua diagnosa akhir yaitu acute berperan dalam proses eliminasi
pseudomembranous candidiasis bakteri dan jamur. Oleh karena itu
(thrush) dan fissure tongue. Pada dengan menurunnya kuantitas saliva
diagnosisyang pertama, yaitu acute dalam rongga mulut akan memicu
pseudomembranous candidiasis candida albican menjadi patogen.10
(thrush) ditegakkan dengan melihat Selain itu, pasien juga
gambaran klinis dari lesi yang mengkonsumsi rokok racikan sendiri
terdapat pada dorsum lidah pasien sebanyak 1 ons tembakau setiap
dan dari hasil pemeriksaan harinya. Penelitian melaporkan
penunjang mikologi yang dilakukan bahwa merokok dapat
di laboratorium mikrobiologi FKG meningkatkan jumlah Candida
UNEJ. Etiologi dari penyakit tersebut secara signifikan dari 30% menjadi
yaitu jamur Candida albicans. Pada 70%. Pada perokok terjadi
kasus ini pasien sudah berusia 67 perubahan lokal pada epitel yang
tahun sehingga pasien termasuk menyebabkan terjadinya kolonisasi
dalam kelompok lanjut usia. Pada Candida. Agaknya rokok dapat
kelompok lanjut usia, kemampuan memberikan nutrisi untuk Candida
imunitasnya menurun sesuai namun mekanismenya belum
peningkatan usia termasuk diketahui.11 Merokok dapat
kecepatan respons imun melawan menurunkan pH saliva sehingga
infeksi penyakit. Hal itu berarti bahwa derajat keasaman (pH) pada saliva
kelompok lansia beresiko tinggi pria perokok lebih rendah
terserang penyakit seperti infeksi, dibandingkan dengan pria non-
kanker, jantung koroner, kelainan perokok.12 Beberapa jenis
autoimmun atau penyakit kronik karbohidrat seperti gula, pada
lainnya. Seluruh penyakit ini mudah tembakau dapat diragikan oleh
terjadi pada lansia karena produksi bakteri tertentu yang terdapat pada
imunoglobulin menurun. Akibatnya rongga mulut seseorang sehingga
vaksinasi yang diberikan pada akan membentuk asam dan
kelompok orang tua seringkali tidak menurunkan pH saliva bahkan
efektif melawan penyakit. Orang- sampai 5.12 Dimana secara umum,
orang tua yang umumnya kondisi pH yang menurun
menderita kekurangan gizi makro mendukung pertumbuhan dan
dan mikro akan memiliki respons kolonisasi Candida.11 Sehingga dari
sistem dan fungsi imun yang semua faktor yang ada pada
rendah.9 pasien, maka candida albicans
Pada usia lanjut mulai terjadi sangat mudah untuk menjadi
proses penuaan, dalam proses ini patogen.
proses regenerasi sel menurun dan Pada kasus yang kedua, yaitu
tidak menutup kemungkinan sel-sel fissure tongue yang terjadi pada
pada kelenjar saliva juga mengalami pasien ditegakkan dengan melihat
degenerasi. Hal ini dapat gambaran klinisnya saja. Pada
mengakibatkan menurunnya sekresi pasien ini, diduga fissure tonguenya
saliva, dimana fungsi dari cleansing dikarenakan adanya inflamasi pada
agent di rongga mulut mengalami fissure lidah. Inflamasi dapat terjadi
penurunan. Di dalam saliva terdapat karena kondisi kebersihan pada
berbagai komponen mekanisme lidah pasien yang kurang baik yang
pertahanan terhadap infeksi salah dapat diakibatkan oleh debris dan
satunya adalah kandungan Ig A, Ig bakteri.
G dan Ig M, leukosit, laktoferin, dll. Perawatan pada pasien yaitu
Seperti diketahui bahwa pemberian medikasi dan instruksi
imunoglobulin agar menjaga kebersihan rongga

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 64


mulutnya. Terapi paliatif pada fissure Setelah dilakukan perawatan
tongue di tujukan untuk mengurangi selama 14 hari sudah tampak
rasa nyeri dan menjaga fisur lidah adanya proses penyembuhan dan
tidak terkontaminasi oleh infeksi perawatan dinyatakan selesai.
sekunder. Pada kasus thrush, Pasien dengan kasus Oral
pemberian obat antijamur pada Canddiasis harus tetap diberikan
pasien memang harus dilakukan terapi supportif yaitu pemberian
karena harus menghilangkan etiologi multivitamin (vit. B kompleks, vit. C,
dari kasus tersebut. Selain itu, vit. E, dan zinc) yang diminum
pemberian antinflamasi pada pasien sebanyak 1 kali sehari dan
juga berfungsi untuk meredakan penggunaan tongue cleaner
rasa perih pada dorsum lidah yang (pembersih lidah) yang digunakan 3
dikarenakan adanya inflamasi fissure kali dalam sehari untuk mencegah
pada lidah pasien. Kemudian, terjadinya kekambuhan. Diperlukan
pemberian multivitamin pada pasien penelitian lanjutan untuk
juga berfungsi untuk menjaga sistem pengembangan terapi misalnya
kekebalan tubuh pasien. Sedangkan terapi herbal pada kasus Oral
tongue cleaner digunakan untuk Candidiasis maupun infeksi jamur
membersihkan lidah dari debris, yang lain yang bermanifestasi di
bakteri, dan jamur. Perbaikan yang rongga mulut.
terjadi pada kasus ini, baik dari segi
keluhan subjektif pasien maupun dari Daftar Pustaka
segi tampilan klinis, menunjukkan 1. Gravina, HG, de Morán, EG,
bahwa terapi yang diberikan sudah Zambrano, O, Chourio, ML, de
sesuai dengan kebutuhan pasien. Valero, SR, Robertis, S, Mesa L.
Oral Candidiasis in children and
adolescents with cancer.
Kesimpulan Identification of Candida.spp
Diagnosa pada kasus ini Med Oral Patol Oral Cir Bucal.
adalah acute pseudomembranous 2007; 12: E419-23.
candidiasis (thrush) dengan etiologi 2. Cutler, JE. Putative virulence
jamur Candida albicans dengan factors of Candida albicans.
faktor predisposisi usia serta Annual Rev. Microbiol. 1991;
kebiasaan merokok dan fissure 45:187–218.
tongue dengan faktor predisposisi 3. Lehmann PF. Fungal structure
infeksi bakteri. Terapi kausatif berupa and morphology. Medical
antijamur (nystatin oral suspensi) Mycology. 1998;4:57–8.
yang diteteskan pada dorsum lidah 4. Peterson DE. Oral candidiasis.
pasien yang berwarna putih Clin Geriatr Med. 1992; 8:513–27.
sebanyak 4 kali dalam sehari, dan 5. Garber GE. Treatment of oral
terapi paliatif atau simptomatik yaitu candida mucositis infections.
antiinflamasi topikal (benzydiamin Drugs. 1994; 47: 734–40.
HCL) untuk inflamasi fissure lidah 6. Epstein JB. Antifungal therapy in
yang terasa perih, diberikan dengan oropharyngeal mycotic
cara berkumur sebanyak 3 kali infections. Oral Surg Oral Med
dalam sehari. Pasien juga diberikan Oral Pathol 1990; 69: 32–41.
terapi supportif yaitu pemberian 7. Epstein JB, Truelove EL, Izutzu KL.
multivitamin (vit. B kompleks, vit. C, Oral candidiasis: pathogenesis
vit. E, dan zinc) yang diminum and host defense. Rev Infect Dis.
sebanyak 1 kali sehari dan tongue 1984; 6: 96–106.
cleaner (pembersih lidah) yang 8. Skoglund A, Sunzel B, Lerner
digunakan 3 kali dalam sehari. UH.Comparison of three test

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 65


methods used for the diagnosis of candidiasis.
Scand J Dent Res 1994; 102(5): 295‐98. terapinya. Bandung. FKG
9. Fenlon MR, Sherriff M. Prevalence UNPAD, 2008.
of denture related stomatitis in 11. Siegel, M.A. Diagnosis dan
patients attending a dental Management Recurrent Herpes
teaching hospital for provision of Simplex Infections. The Jurnal of
replacement complete dentures. J Ir Dent
ssoc .1998; 44(1): 9‐10. the American Dental Association
10. Herawati E. Kandidiasis rongga 2002; 1337(9).
mulut, gambaran klinis, dan 12. Langlais Robert P, Miller Craigs S,
Nield-Gehrig Jill S. Atlas
Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan. Edisi 4. Jakarta: EGC.
2013.

PROSIDING THE 4th DENTISTRY SCIENTIFIC MEETING OF JEMBER 66

Anda mungkin juga menyukai