STUDI KOMPREHENSIF
DESTIA NURFITRIANI
17311006
NIM : 17311006
Laporan ini telah diperiksa, dipertahankan dan siap diujikan dihadapan tim
penguji studi komprehensif D-III Kebidanan La Tansa Mashiro
Rangkasbitung Pada Tanggal 05 Mei 2020
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
NIM : 17311006
Laporan ini telah diuji dan dipertahankan pada tanggal 05 Mei 2020
Mengesahkan
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Direktur
Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro
1. Studi Komprehensif ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademi (Ahli Madya Kebidanan) di institusi
pendidikan manapun.
2. Studi Komprehensif ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian
saya sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing.
3. Tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan
orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.
4. Saya bersedia apabila dikemudian hari Studi Komprehensif yang saya
buat ini dipergunakan untuk kepentingan pengembangan institusi
Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro..
5. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
gelar yang telah diperoleh karena Karya atau sanksi lainnya, sesuai
dengan norma dan peraturan yang berlaku di Akademi Kebidanan La
Tansa Mashiro Rangkasbitung.
Rangkasbitung, 27 Maret 2020
Pembuat Pernyataan
Destia Nurfitriani
17311006
AKADEMI KEBIDANAN LA TANSA MASHIRO
STUDI KOMPREHENSIF
05 MEI 2020
DESTIA NURFITRIANI
ABSTRAK
Di Kabupaten Lebak pada tahun 2018 Angka Kematian Ibu sebanyak
46 kasus /100.000 KH sedangkan Angka Kematian Bayi di Kabupaten
Lebak pada tahun 2018 sebanyak 93 kasus /1000 KH (Dinkes Lebak,
2019). Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan
(Continuity of care) mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus dan pemilihan
alat kontrasepsi (Kemenkes RI, 2016). Karena pada dasarnya kehamilan
dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan persalinan
mengakibatkan ancaman, baik bagi jiwa ibu maupun bayi yang dilahirkan
(Vivian dan Sunarsih, 2011). Tujuan dari studi komprehensif adalah mampu
melaksanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu hamil,
bersalin, nifas, BBL dan KB sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
dengan pendekatan manajemen kebidanan varney dan pendokumentasian
SOAP secara baik dan benar. Metode dengan melakukan studi kasus
dengan cara wawancara dan observasi, hasil analisis didokumentasikan
menggunakan pendokumentasian varney dan SOAP. Masalah yang
didapatkan pada Kunjungan ANC I adalah ketidaksesuaian Tinggi Fundus
Uteri dengan usia kehamilan, asuhan yang diberikan adalah memberikan
Konseling Informasi dan Edukasi tentang gizi seimbang ibu hamil, pada
kunjungan selanjutnya tidak ditemukan masalah. Proses Persalinan, Nifas
dan Bayi Baru lahir berjalan normal. Ibu sudah menjadi akseptor KB suntik
3 bulan. sebaiknya asuhan kebidanan komprehensif ini dimulai dari
kehamilan Trimester II, bersalin, nifas sampai dengan bayi baru lahir, agar
pengelolaan dan asuhan yang diberikan lebih komprehensif dan efektif,
serta mempermudah deteksi dini adanya komplikasi.
Referensi : 45 (2010-2019)
Kata kunci : Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir
ACADEMY Midwifery LA TANSA MASHIRO
COMPREHENSIVE STUDY
ABSTRACT
In Lebak Regency in 2018 the Maternal Mortality Rate was 46 cases /
100,000 KH while the Infant Mortality Rate in Lebak Regency in 2018 was
93 cases / 1000 KH (Lebak health service, 2019). Efforts are made to
suppress MMR and IMR by providing quality and continuous health services
(continuity of care) ranging from pregnancy, maternity, puerperal, neonates
and the selection of contraceptives (Ministry of Health, Republic of
Indonesia, 2016) Because basically pregnancy and childbirth is a normal,
natural and healthy process. Health problems during pregnancy and
childbirth cause threats, both to the souls of mothers and babies born
(Vivian and Sunarsih, 2011).The aim of this comprehensive study is to be
able to carry out comprehensive midwifery care for pregnant, childbirth,
postpartum, BBL and KB women in accordance with midwifery service
standards with the varney midwifery management approach and SOAP
documentation properly. Method by conducting case studies by interview
and observation, the results of the analysis are documented using varney
and SOAP documentation. The problem that was found at ANC I visit was
the incompatibility of High Fundus Uteri with gestational age, the care
provided was to provide Information and Education Counseling about
balanced nutrition of pregnant women, at the next visit no problems were
found. The process of childbirth, childbirth and newborns running normally.
Mother has been an injection acceptor for 3 months. This comprehensive
midwifery care should start from Trimester II pregnancy, maternity,
postpartum, until the newborn babies, so that management and care
provided is more comprehensive and effective, and facilitates early
detection of complications.
Reference : 45 (2010-2019)
Keywords : Pregnant, Maternity, Postpartum, Newborn Babies
VISI MISI AKADEMI KEBIDANAN LA TANSA MASHIRO
VISI
Menjadi Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro yang memiliki keunggulan
pada pencegahan stunting di Tingkat Nasional tahun 2030
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan
akademi kebidanan yang unggul dalam pencegahan stunting
2. Menyelenggarakan penelitian ilmiah bidang kebidanan yang terfokus
pada perempuan sepanjang siklus kehidupan guna pencegahan kasus
stunting
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kepedulian
insan akademik terhadap kondisi masyarakat yang banya mengalami
stunting sebagai tindak lanjut dari penelitian
4. Menyelenggarakan kerjasama dalam bidang Tridarma Perguruan Tinggi
dengan stakeholder baik pemerintah maupun swasta untuk mewujudkan
keunggulan akademi kebidanan yang unggul dalam pencegahan
stunting
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Komprehensif (Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir) Pada Ny.
“I” G2P1A0 Di PMB Damiana Tyas Rukmini, S.S.T, Kecamatan
Rangkasbitung Kabupaten Lebak Tahun 2020”. Shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan jalan hidup dengan tuntunan Al Qur’an sebagai pedoman
hidup bagi umat manusia diseluruh dunia hingga Alhamdulillah kita semua
masih diberikan sehat wal’afiat dan sampai pada titik ini.
Tujuan dari penulisan studi kasus ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar ahli madya kebidanan.
Dalam Penyusunan Laporan Studi Kasus ini penulis banyak
mendapatkan kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari semua pihak hal itu
dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. H. Soleh Rosyad, SE.,MM selaku Koordinator Perguruan Tinggi La
Tansa Mashiro
2. Anis Ervina, S.ST.,M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan La Tansa
Mashiro Rangkasbitung
3. Roslina, S.S.T.,M.K.M sebagai Pembimbing Akademik yang senantiasa
membimbing dan membantu penulis sehingga laporan studi kasus ini
dapat terselesaikan
4. Damiana Tyas R, S.ST. sebagai Pembimbing Lahan dan memberikan
ijin tempat dalam pengambilan kasus dan pertolongan persalinan.
5. Rita Ariesta, S.S.iT., M.Kes sebagai penguji yang senantiasa
membimbing dan membantu penulis sehingga laporan studi kasus ini
dapat terselesaikan
Penulis menyadari bahwasannya ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki sangatlah terbatas, sehingga baik dari penyusunan dan
pengkajian materi serta isi dari laporan studi kasus ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar penyusunan laporan studi kasus
selanjutnya menjadi lebih baik.
Rangkasbitung, 27 Maret 2020
Penulis
Destia Nurfitriani
17311006
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
VISI MISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Tujuan Penelitian............................................................................3
C. Manfaat...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Masa Kehamilan.............................................................................5
1. Proses kehamilan.................................................................5
2. Pengertian Kehamilan..........................................................6
3. Tanda dan Gejala Kehamilan ....................................................7
1. Usia Kehamilan dan Taksiran Kehamilan.................................10
2. Teknik Pemeriksaan Palpasi Leopold.......................................12
3. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil .....................................................13
4. Ketidaknyamanan Fisiologi pada Ibu Selama Masa Kehamilan
..................................................................................................18
5. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Pada Ibu hamil................21
6. Perubahan Psikologis Ibu Hamil...............................................25
B. Pemeriksaan kehamilan / Antenatal Care.....................................26
1. Pengertian Antenatal Care.......................................................26
2. Tujuan Asuhan Antenatal Care ................................................27
3. Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care........................................28
4. Tanda Bahaya dalam Kehamilan..............................................34
C. Masa Persalinan / Intranatal.........................................................34
1. Pengertian Persalinan ..............................................................34
2. Penyebab Mulainya Persalinan ...............................................35
3. Tanda-tanda Persalinan ...........................................................38
4. Persiapan persalinan................................................................39
5. Mekanisme Persalinan..............................................................39
6. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan ...................................42
7. Asuhan Persalinan Normal.......................................................42
8. Tahap Persalinan .....................................................................43
A. Masa Nifas / Postnatal..................................................................50
1. Pengertian Masa Nifas.............................................................50
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas ......................................................51
3. Periode Masa Nifas...................................................................52
4. Perubahan Sistem reproduksi Pada Masa Nifas......................52
5. Kunjungan Masa Nifas .............................................................59
6. Tanda Bahaya Post Partum......................................................61
7. Pemberian Vitamin A.................................................................61
8. Kebutuhan dasar Ibu masa nifas..............................................61
9. ASI Ekslusif...............................................................................63
10. Kebutuhan Psikologis Masa Nifas.............................................64
11. Peran Bidan Pada Masa Nifas..................................................64
B. Bayi Baru Lahir (BBL)....................................................................65
1. Pengertian Bayi Baru Lahir.......................................................65
2. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir...........................................66
3. Manajemen Asuhan Bayi Baru Lahir........................................66
4. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir.................................................78
C. Keluarga Berencana .....................................................................79
1. Pengertian ................................................................................79
2. Tujuan Kontrasepsi ..................................................................79
3. Macam-macam Alat Kontrasepsi..............................................79
4. Kontrasepsi Suntik 3 Bulan ......................................................80
D. Manajemen Kebidanan.................................................................82
1. Pengertian ................................................................................82
2. Proses Manajemen Kebidanan ................................................83
E. Dokumentasi Kebidanan...............................................................84
1. Pengertian...............................................................................84
2. Prinsip Penulisan Dokumentasi..............................................85
3. Fungsi Doumentasi.................................................................85
4. Tekhnik Penulisan Doumentasi..............................................86
5. Prinsip Dokumentasi...............................................................86
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Masa Kehamilan / Antenatal Care ...............................................88
1. Trimester I.................................................................................88
2. Trimester II................................................................................89
3. Trimester III...............................................................................89
a. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Kunjungan ANC pertama
..............................................................................................90
b. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metoda
SOAP....................................................................................96
c. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Kunjungan ANC kedua
.........................................................................................98
d. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metoda
SOAP...................................................................................101
e. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Kunjungan ANC ketiga
........................................................................................102
f. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metoda
SOAP...................................................................................105
g. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Kunjungan ANC keempat
.............................................................................................107
h. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metoda
SOAP...................................................................................110
B. Masa Persalinan / Intranatal........................................................112
1. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Kala I...........................112
2. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kala I dengan Metoda
SOAP.......................................................................................115
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kala II dengan Metoda
SOAP ......................................................................................116
4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kala III dengan Metoda
SOAP ......................................................................................118
5. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kala IV dengan Metoda
SOAP.......................................................................................119
C. Masa Nifas / Post Natal Care ......................................................120
1. Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum 6 jam.....................120
2. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum 6
jam dengan Metoda SOAP......................................................123
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum 6
hari dengan Metoda SOAP......................................................125
4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum 2
minggu dengan Metoda SOAP................................................126
5. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum 6
minggu dengan Metoda SOAP................................................127
D. Bayi Baru Lahir (BBL) ..................................................................128
1. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir (BBL) usia 1 jam....128
2. Pendokumentasia Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Usia 1 jam dengan Metoda SOAP...........................................131
3. Pendokumentasia Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Usia 6 jam dengan Metoda SOAP...........................................133
4. Pendokumentasia Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Usia 6 hari dengan Metoda SOAP...........................................134
5. Pendokumentasia Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Usia 14 hari dengan Metoda SOAP.........................................135
6. Pendokumentasia Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Usia 40 hari dengan Metoda SOAP.........................................136
BAB IV PEMBAHASAN
A. Masa Kehamilan / Antenatal Care...............................................138
B. Masa Persalinan / Intranatal........................................................147
C. Masa Nifas / Postmatal................................................................151
D. Bayi Baru lahir (BBL)....................................................................154
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................162
B. Saran............................................................................................164
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
2
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir serta memberi asuhan secara
komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan
kebidanan sehingga dapat tercapai kesehatan ibu dan anak secara
optimal.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil studi kasus dengan judul ”Asuhan Kebidanan
Komprehensif (Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir) Pada Ny.”I”
G2P1A0 Di PMB Damiana Tyas Rukmini, S.S.T. Kecamatan
Rangkasbitung Kabupaten Lebak Tahun 2020”.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan dengan pendekatan manajemen
kebidanan varney dan pendokumentasian SOAP secara baik dan
benar.
2. Tujuan khusus
a) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif
pada ibu hamil sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
dengan pendekatan manajemen kebidanan varney dan
pendokumentasian SOAP secara baik dan benar.
b) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif
pada ibu bersalin sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
dengan pendekatan manajemen kebidanan varney dan
pendokumentasian SOAP secara baik dan benar.
c) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif
pada ibu nifas sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dengan
pendekatan manajemen kebidanan varney dan pendokumentasian
SOAP secara baik dan benar.
4
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klien
Dapat dijadikan sebagai media informasi dan konseling bagi
klien bahwa pemeriksaan dan pemantauan kehamilan sangat penting
untuk memantau kondisi ibu dari hamil, bersalin, nifas dan BBL, unuk
mendeteksi dini ketidaknormalan atau komplikasi yang dialami ibu
sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.
2. Bagi Penulis
Sebagai masukan untuk pengembangan program kebidanan
maupun kesehatan lain yang berkaitan dengan masalah kebidanan
serta menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam
menerapkan asuhan kebidanan baik secara teori atau praktik.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan teori
dan materi kebidanan yang telah di berikan baik di lapangan maupun
di bangku perkuliahan dalam memberikan asuhan secara langsung,
berkesinambungan dan menyeluruh pada ibu hamil, bersalin, nifas
dan BBL dengan pendekatan manajemen kebidanan yang sesuai
standar pelayanan kebidanan.
4. Bagi Lahan
Sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan terutama asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil, bersalin, nifas dan BBL.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Kehamilan
1. Proses Kehamilan
Proses kehamilan dimulai dari fertilasi yaitu bertemunya sel telur
dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dengan sperma paling
sering adalah di daerah ampula tuba. Sebelum keduanya bertemu,
maka akan terjadi 3 fase yaitu, tahap penembusan korona radiate,
penembusan zona pellusida dan tahap penyatuan oosit dan
membrane sel sperma. Fertilisasi terjadi di ampula tuba, hanya satu
sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona
pelusida masuk kedalam vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain.
Setelah itu proses konsepsi, dimana disebut dengan nidasi atau
implantasi yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi 9pada
stadium blastokista kedalam dinding uterus pada awal kehamilan.
Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel besar yang
banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-
cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka
kecil yang kemudia sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya,
tekadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka tersebut,
umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang Rahim
(korpus) dekat fundus uteri (Hartini, 2018).
Pembuahan berlangsung pada tuba uterine. Ovum yang matang
akan menjadi zigot-sel diploid dengan 46 kromosom, yang kemudian
mengalami pembelahan menjadi blastomer. Zigot terdiri dari 2 sel
yaitu lastomer dan badan polar dan terletak bebas dalam cairan
perivetilina dan dikelilingi oleh zona pelusida yang teal. Zigot
mengalami pembelahan perlahan selama 3 hari saat masih berada
dalam tuba uterine. Seiring dengan terus memelahnya blastomer, bola
5
6
2. Pengertian kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau
diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui
jalan lahir (Fatimah & Nuryaningsih, 2017)
Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum
sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin,
normalnya kehamilan berlangsung selama 280 hari (40 minggu)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Mandang, 2016).
Kehamilan merupakan masa dimana kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Saifudddin, 2014).
Masa kehamilan menurut Rukiyah, et al (2013) adalah mulai dari
ovulasi sampai lahirnya janin, lama kehamilan dalam batas normal
sekitar 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari dan tidak lebih dari
300 hari atau 43 minggu) dihitung dari HPHT kehamilan saat itu
Pembagian kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu :
7
5) Anoreksia
Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan-bulan
pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
6) Sering Miksi
Pada akhir triwulan gejala ini bisa timbul lagi karena janin
mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
7) Konstipasi
Terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat ju ga
karena perubahan pola makan.
8) Obstipasi
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun karena
disebabkan oleh pengaruh hormone steroid.
9) Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai Closma gravidarum.
10) Quickening
Uterus tetap berada pada rongga panggul sampai minggu
ke-12 setelah itu uterus mulai diraba di atas simfisis pubis.
b. Tanda-tanda Mungkin Hamil
1) Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri,
sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan
lebih tipis dan uterus mudah difleksikan. Dapat diketahui melalui
pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-
6, dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
2) Tanda Piskaceks
Terjadinya pertumbuhan asimetris pada bagian uterus yang
dekat dengan implantasi plasenta.
9
3) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa
lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat
memberikan dampak ini.
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
5) Tanda Mc. Donald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan
satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan
isthmus.
6) Teraba Ballotemen
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak didalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
7) Terjadinya Pembesaran Abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16,
karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan
menjadi organ rongga perut.
8) Kontraksi Uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tatapi tidak disertai rasa sakit.
9) Pemeriksaan test biologis kehamilan
Pada pembesaran ini hasilnya positif, dimana kemungkinan
positif palsu.
a. Tanda Pasti Hamil
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1) Denyut Jantung Janin (DJJ). Dapat didengar dengan stetoskop
leanec pada kehamilan 17-18 minggu, pada orang gemuk lebih
10
2) Nyeri Punggung
Selain dari perubahan uterus yang mengakibatkan
perubahan strutur dan postur otot-otot tubuh, pengaruh
hormone pun menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh.
Rangsangan stress menstimulasi otot-otot menjadi menegang
sehingga memicu timbulnya nyeri.
3) Flek Kecoklatan Pada Wajah dan Sikatrik
Perubahan kulit yang terjadi selama hamil merupakan
efek dari ketidakseimbangan hormone selama kehamilan.
4) Konstipasi
Peningkatan progesteron yang mempengaruhi kerja otot-
otot polos tubuh mengakibatkan melambatnya gerakan
peristaltic esofagus dan motilitas usus, sehingga proses
pencernaan melambat.
5) Penambahan Berat Badan
Penambahan berat badan terjadi karena bertambahnya
komposisi uterus, berkembangnya plasenta, janin dan cairan
ketuban. Selain itu Penamahan berat badan diakbatkan
karena bertambahnya jumlah volume darah, peningkatan
retensi cairan serta produksi lemak selama kehamilan.
Penambahan berat badan selama kehamilan ditentukan
dengan menggunakan rumus indeks massa tubuh (IMT).
Dimana IMT dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
IMT = Indeks Massa Tubuh/ Body Mass
IMT = BB Index (BMI)
BB = Berat Badan Sebelum Hamil (dalam
(TB)2
kg)
TB = Tinggi Badan (dalam meter)
20
6) Pergerakan Janin
Pergerakan janin atau quickening yaitu keadaan dimana
ibu merasakan gerakan janin pertama kali pada masa
kehamilannya. Seorang multigravida, biasanya mulai
merasakan pergerakan janin pertama kali pada usia 16-18
minggu, sedangkan pada primigravida pergerakan mulai
dirasakan pada minggu ke 18-20 minggu. Akan tetapi,
beberapa studi menyatakan bahwa sebagian ibu merasakan
pergerakan janin selama 20 minggu usia kehamilannya atau
lebih.
c. Trimester III
1) Sering berkemih
Menjelang akhir kehamilan, pada nullipara presentasi
terendah sering ditemukanjanin yang memasuki pintu atas
panggul, sehingga menyebabkan dasar kandung kemih
terdorong ke depan dan ke atas, mengubah permukaan yang
semula onveks menjadi konkaf akibat tekanan.
2) Varises dan wasir
Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya
kadar hormone progesterone dan estrogen sehingga aliran
darah balik menuju jantung melemah dan vena dipaksa
bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah. Karenanya,
varises vena banyak terjadi pada tungkai,vulva atau rectum.
Hemorroid sering didahului oleh konstipasi. Oleh sebab
itu, penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemorroid.
Ketika massa dari rectum akan dikeluarkan tekanan lebih
besar sehingga terjadinya hemorroid. Penekanan dapat terjadi
pada vena bagian dalam (internal hemorrroid) ataupun bagian
luar (eksternal hemoroid) rectum.
3) Sesak nafas
21
untuk mendapatkan ibu dan bayi yang sehat selama masa kehamilan,
masa persalinan dan masa nifas (Sri, 2017).
Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu
hamil sejak konfirmasi kontrasepsi hingga awal persalinan. Asuhan
antenatal bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu maupun bayi dengan cara membina hubungan saling percaya
antara bidan atau tenaga kesehatan dengan ibu, mendeteksi
komplikasi-komplikasi yang bisa mengancam jiwa ibu, membantu
mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan kesehatan.
Keluarga sangat dianjurkan untuk berpartisipasi secara penuh dalam
pengambilan keputusan dan mendapatkan kepuasan emosional dari
pengalaman melahirkan (Marmi, 2011).
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) Asuhan antenatal atau
yang dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan
oleh petugas (Dokter/Bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan
dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan
persalinannya (Kusmiyati, 2013).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 97 tahun 2014
mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan ibu selama kehamilan
dilakukan melalui pelayanan pemeriksaan kehamilan (selanjutnya
disebut antenatal care atau ANC) yang komprehensif dan berkualitas,
guna mempersiapkan persalinan yang bersih, aman dan sehat.
Pemerintah merekomendasikan minimal 4 (empat) kali pemeriksaan
selama masa kehamilan, yaitu minimal 1 (satu) kali pada trimester
pertama, minimal 1 (satu) kali pada trimester kedua, dan minimal 2
(dua) kali pada trimester ketiga.
4. Persiapan persalinan
Periapan persalinan menurut Kemenkes RI (2016), diantaranya
adalah:
a. Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan.
b. Suami atau keluarga mendampingi ibu saat pemeriksaan
kehamilan.
c. Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang
sama dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.
d. Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan
dan biaya lainnya.
e. Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika
sewaktu-waktu diperlukan.
f. Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas
kesehatan.
g. Pastikan ibu dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam
stiker P4K dan sudah ditempelkan didepan rumah ibu hamil.
h. Siapkan KTP, Kartu Keluarga, Kartu Jaminan Kesehatan Nasional
dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
i. Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) setelah bersalin.
40
5. Mekanisme persalinan
Mekanisme persalinan adalah gerakan posisi yang dilakukan
janin untuk menyesuaikan diri terhadap rongga pelvis ibu menurut
Saifuddin, (2010). Mekanisme persalinan diantaranya meliputi :
a. Engagement
Apabila diameter biparietal kepala melewati PAP, kepala dapt
dikatakan telah mengunci ( engaged ) pada PAP.
a. Penurunan
Penurunan kepala adalah gerakan bagian presentasi melewati
panggul. Untuk menentukan penurunan bagian terbawah janin
dapat dilakukan pemeriksaan penurunan bagian terbawah janin ke
dalam rongga panggul melalui pengukuran pada dinding abdomen
akan memberikan tingkat kenyamanan yang lebih baik bagi ibu.
Penilaian penurunan kepala janin dilakukan dengan menghitung
proporsi bagian terbawah janin yang masih berada di atas tepi atas
simfisis dan dapat diukur dengan lima jari tangan pemriksa ( per
limaan ) yaitu :
1) Pengukuran dengan per limaan
a) 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas
simfisis pubis
b) 4/5 jika sebagian ( 1/5 ) bagian terbawah janin telah memasuki
pintu atas panggul (PAP)
c) 3/5 jika sebagian ( 2/5 ) bagian terbawah janin telah
memasuki rongga panggul
41
8. Tahap persalinan
Tahap persalinan terbagi menjadi empat, yaitu kala I, kala II, kala
III dan kala IV. Menurut Ambar (2011), dalam buku asuhan kebidanan
persalinan normal sebagai berikut:
a. Kala I (Pembukaan)
Kala I dimulai dari his persalinan yang pertama sampa
pembukaan serviks menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan
pembukaan serviks kala I dibagi menjadi:
1) Fase laten, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat dari 0
sampai 3 cm yang membutuhkan waktu + 8 jam.
2) Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi
lagi menjadi:
44
b. Kala II
Menurut Depkes RI (2014), persalinan kala II dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Kala dua juga disebut kala pengeluaran bayi.
Menurut Wiknjosastro (2014), pada kala II his menjadi lebih
kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Pada
primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada
multigravida rata-rata 25-30 menit.
Gejala dan Tanda Kala II persalinan : Ibu merasa ingin
meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, Ibu merasakan
adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya,
Perineum menonjol, Vulva-vagina dan sfingter ani membuka,
Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
Tanda Pasti Kala II :
1) Pembukaan serviks telah lengkap
48
tinggi fundus, kandung kemih dan darah yang keluar tiap 15 menit
selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam
kedua kala empat; 2) Masase uterus untuk membuat kontraksi
uterus setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30
menit selama satu jam kedua kala empat; 3) Pantau temperatur
tubuh setiap jam dalam dua jam pertama pascapersalinan; 4) Nilai
perdarahan setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30
menit selama satu jam kedua kala empat; 5) Ajarkan ibu dan
keluarganya bagaimana menilai kontraksi uterus; 6) Minta anggota
keluarga untuk memeluk bayinya; 7) Lakukan asuhan esensial bagi
bayi baru lahir (JNPK-KR, 2014).
d. Lochea
Akibat involusio uteri, lapisan luar desidua yang mengelilingi
situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan
keluar bersama dengan sisa cairan. Pencampuran antara darah
dan desidua inilah yang dinamakan lochea. Lochea mengalami
perubahan karena proses involusio.
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri
dan vagina selama masa nifas menurut Kusumahati (2010).
Lochea terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
55
dalam 2-3 hari dapat diberikan obat laksansia (Sukma, Febi. Et al.
2017).
k. Sistem Perkemihan
Pelvis ginjal dan ureter yang teregang dan bedilatasi selama
kehamilan kembali normal pada akhir minggu ke-4
pascapersalinan. Kurang lebih 40% ibu nifas mengalami proteinuria
yang nonpatologis sejak pasca persalinan sampai 2 hari
postpartum agar dapat dikendalikan.
Diuresis yang normal dimulai segera setelah bersalin sampai
hari ke-5. Jumlah urin yang keluar dapat melebihi 3.000 ml per
harinya. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menghilangkan
cairan ekstraseluler yang meningkat. Selain itu didapati pula
keringat yang banyak pada beberapa hari pertama pasca
persalinan.
Kapasitas kandung kemih meningkat secara relatif, sehingga
distensi dan urin residual yang berlebihan serta pengosongan yang
tidak sempurna, harus diwaspadai dengan saksama. Ureter dan
pelvis renalis akan kembali normal dalam waktu 2-8 minggu pasca
persalinan (Sukma, Febi. Et al. 2017).
l. Sistem Muskuloskeletal
Ligamen-ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang
lambat laun akan kembali ke keadaan semula.Ligamen rotundum
sering mengendur, sehingga uterus jatuh ke belakang. Mobilitas
sendi berkurang dan posisi lordosis kembali secara perlahan-lahan.
Otot – otot uterus berkontraksi segera setelah partus.
Pembuluhpembuluh darah yang berada diantara anyaman-
anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan perdarahan setelah plasenta diberikan. Pada wanita
berdiri dihari pertama setelah melahirkan, abdomennya akan
menonjol dan membuat wanita tersebut tampak seperti masih
hamil. Dalam 2 minggu setelah melahirkan, dinding abdomen
58
awal masa nifas, akibat dari volume plasma, volume darah, dan sel
darah yang berubah-ubah (Sukma, Febi. Et al. 2017).
Apabila hematokrit pada hari pertama atau hari kedua lebih
rendah dari 2% atau lebih tinggi dari keadaan saat persalinan awal,
maka klien telah kehilangan darah yang cukup banyak. Titik 2%
tersebut kurang lebih sama dengan kehilangan darah 500 ml.
Biasanya terdapat penurunan kurang lebih 1500 ml dalam jumlah
darah keseluruhan dalam persalinan dan nifas. Rincian jumlah
darah yang terbuang kurang lebih 200-500 ml selama persalinan,
500-800 ml selama minggu pertama postpartum, dan terakhir 500
ml selama sisa masa nifas (Sukma, Febi. Et al. 2017).
7. Pemberian vitamin A
Menurut WHO 2013 merekomendasikan pemberian 2 dosis
vitamin A 200.000 IU dalam selang waktu 24 jam pada ibu
pacabersalin untuk memperbaiki kadar vitamin A pada ASI dan
mencegah terjadinya lecet puting susu. Selain itu suplementasi
vitamin A akan meningkatkan daya tahan ibu terhadap infeksi
perlukaan atau laserasi akibat proses persalinan (Depkes RI, 2014).
d. Kebersihan diri/perineum
Pada ibu nifas sebaiknya anjurkan kebersihan seluruh tubuh,
pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar
64
9. ASI Eksklusif
ASI Eksklusif Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan
sampai usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat
tambahan cairan lain, seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air
putih. Pada pemberian ASI ekslusif, bayi juga tidak diberikan makanan
tambahan seperti pisang, biskuit, bubur nasi, tim dan sebagainya. ASI
ekslusif diharapkan dapat diberikan sampai 6 bulan. Pemberian ASI
secara benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi selama usia 6
bulan, tanpa makanan pendamping. Diatas usia 6 bulan, bayi
memerlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat
dilanjutkan sampai ia berumur 2 tahun (Maryunani, 2014).
a. Periode taking-in
Periode ini terjadi 1 - 2 hari setelah melahirkan, ibu baru
biasanya bersifat pasif dan bergantung, ia akan sering mengulang
kembali persalinan dan melahirkan. Istirahat yang cukup sangat
penting dan tambahan nutrisi diperlukan karena selera makan ibu
biasanya meningkat.
b. Periode taking-hold
Berlangsung 3-4 hari setelah melahirkan, ibu lebih
berkonsentrasi pada kemampuannya dalam menerima tanggung
jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi. Pada masa ibu
menjadi sensitif, sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan
perawat untuk mengatasi kritikan yang dialami ibu.
c. Periode letting-go
Dialami setelah ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai secara
penuh menerima tanggung jawab sebagai “seorang ibu” dan
menyadari atau merasa kebutuhan bayi sangat bergantung pada
dirinya.
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan
lahir 2500 - 4000 gram, dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat
bawaan (Sukma, Febi. Et al. 2017).
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
ekstra uterin. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan
peoses vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Empat
aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatik dan cepat
berlangsung adalah pada sisem pernafasan, sirkulasi, kemampuan
menghasilkan glukosa (Sukma, Febi. Et al. 2017).
Menurut Bobak dan Jensen (1997) dalam Wagiyo (2016), bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram, menangis spontan kurang dari 30 detik setelah lahir
dengan nilai APGAR antara 7-10.
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar
dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung
120-160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan
rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai
APGAR >7, refleks-refleks sudah terbentuk dengan baik (rooting,
sucking, morro, grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis
sudah berada pada skrotum dan penis berlubang, pada bayi
perempuan vagina dan uretra berlubang serta 7 adanya labia minora
dan mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama berwarna
hitam kecoklatan (Dewi, 2010). Adapun suhu normal bayi adalah 36,5-
37,5 0C (Rukiyah et al, 2010). Lingkar kepala normal rata-rata : 32-37
cm, namun kira-kira 2 cm lebih besar dari lingkar dada (Ladewig,
2013).
67
(2) Prolaktin
(a) Meningkatkan produksi ASI
(b) Memantu ibu mengatasi stess terhadap berbagai rasa
kurang nyaman.
(c) Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai
menyusu.
(d) Menunda ovulasi.
g. Pencegahan Perdarahan
Semua BBL diberi vitamin K1 (phytomenadione) injeksi 1 mg IM
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu untuk mencegah
perdarahan BBL akibat defiensi vitamin K yang dapat dialami oleh
sebagian BBL. Ketika byi baru lahir, proses pembekuan darah
(koagulan) menurun dengan cepat dan mencapai titik terendah
pada usia bayi 48-72 jam. Salah satu sebabnya adalah karena
selama dalam rahim, plasenta tidak siap menghantarkan lemak
dengan baik (padahal vitamin K larut dalam lemak). Selain itu
saluran cerna bayi baru lahir masih steril sehingga tidak mampu
menghasilkan vitamin K yang berasal adari flora usus. asupan
vitamin K dari ASI juga biasanya rendah, maka bayi baru lahir perlu
segera mendapatkan tambahan Vitamin K (Mika, 2016).
Cara menyuntikkan vitamin K1 adalah :
1) Gunakan spuit sekali pakai steril 1 mL.
2) Jika menggunakan sedian 10 mg/mL maka masukkan vitamin K1
ke dalam spuit sebanyak 0,1 mL. Suntikkan secara IM dipaha kiri
bayi bagian anterolateral sepertiga tengah sebanyak 0,1 mL (1
mg dosis tunggal).
3) Jika menggunakan sedian 2 mg/mL maka masukkan vitamin K1
ke dalam spuit sebanyak 0,5 mL. Suntikkan secara IM dipaha kiri
bayi bagian anterolateral sepertiga tengah sebanyak 0,5 mL (1
mg dosis tunggal).
h. Pemberian Imunisasi Bayi Baru lahir
75
bernanah, diare atau buang air besar lebih dari 3 kali sehari, kulit dan
mata bayi kuning dan tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat
(Kemenkes RI, 2016).
D. Keluarga Berencana
1. Pengertian
Menurut WHO keluarga berencana adalah tindakan yang
membantu ibu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu saat
kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri, menentukan
jumlah anak dalam keluarga (Hartanto dan Hanifah, 2014).
Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
reproduksi untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak bagi
setiap individu sebagai makhluk seksual.
2. Tujuan kontrasepsi
Tujuan dari keluarga berencana adalah mengatur interval
diantara kehamilan . Menentukan jumlah anak dalam kelahiran.
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur.
Mendapatkan kelahiran yang diinginkan . Menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan (Hartanto, 2015).
b. Efektifitas
Kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi,
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadual yang
telah ditentukan (Saifuddin, 2013).
c. Keuntungan
Adapun keuntungan kontrasepsi suntikan progestin
(Saifuddin, 2013), yaitu:
1) Sangat efektif.
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
5) Tidak memiliki pengaruh tehadap ASI.
6) Sedikit efek samping.
7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
8) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause.
9) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik.
10) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
11) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
12) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
d. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
Adapun Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan
progestin (Saifuddin, 2013), yaitu:
83
1) Usia reproduksi.
2) Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki
efektifitas tinggi.
4) Menyusui dan yang membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6) Setelah abortus atau keguguran.
7) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
8) Perokok.
9) Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
10) Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan bartiburat)atau
obat tuberkulosis (rifampisin).
11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.
12) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
13) Anemia defisiensi besi.
14) Mendekati usia menopause yang tidak mau atu tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
e. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
Adapun Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan
progestin (Saifuddin, 2013), yaitu:
1) Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000
kelahiran).
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea.
4) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
E. Manajemen kebidanan
1. Pengertian
84
F. Dokumentasi Kebidanan
1. Pengertian
Dokumentasi menurut Ellen Thomas adalah catatan tentang
interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien dan tim
kesehatan yang mencatat tentang hasil pemeriksaan prosedur,
86
3. Fungsi dokumentasi
a. Sebagai dokumentasi yang sah.
b. Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan.
c. Sebagai dokumen yang berharga untuk mengikuti perkembangan
dan evaluasi pasien.
d. Sebagai sumber data yang penting untuk penelitian dan pendidikan
87
5. Prinsip dokumentasi
Pendokumentasian memiliki beberapa prinsip yang harus
diterapkan yaitu singkat, jelas, logis, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Manajemen kebidanan merupakan metode
88
90
91
3. Trimester III
Pada trimester ketiga Ny.”I” melakukan pemeriksaan kehamilan
di Posyandu pada tanggal 13 Desember 2019 dengan tidak ada
keluhan. Hasil pemeriksaan: usia kehamilan + 29 minggu. TD : 100/76
mmHg, BB : 79 kg, hasil palpasi TFU : 23 cm, presentasi kepala, DJJ
(+), frekuensi: 142x/menit. Kaki tidak ada oedema. Ibu mendapatkan
imunisasi TT4, diberikan tablet Fe dan KIE tentang nutrisi.
Satu bulan kemudian pada tanggal 7 Januari 2020 dengan tidak
ada keluhan ibu memeriksakan kehamilannya ke Posyandu. Hasil
pemeriksaan: usia kehamilan + 33 minggu. TD : 110/70 mmHg, BB :
83 kg, hasil palpasi TFU : 26 cm, presentasi kepala, DJJ (+),
92
susu ibu hamil dan anjurkan ibu untuk kunjungan ulang atau jika
ada keluhan.
Asuhan yang diberikan yaitu, Melakukan informed consent.
Melakukan pemeriksaan dan Memberitahu hasilnya yaitu, yaitu TD
110/60 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,7ºC, pernafasan 22
x/menit, Palpasi: Leopold I: Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (Bokong). Leopold II: Bagian kiri teraba tahanan
memanjang seperti papan (Puki), di kanan teraba bagian-bagian
kecil janin. Leopold III: Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting
(Kepala), belum masuk PAP. Leopold IV: - , Tinggi Fundus Uteri
(TFU) 23 cm, TBBJ = (23-13) x 155 = 10 x 155 = 1.550 gram, DJJ
134 x/menit. Nasihat yang diberikan adalah menganjurkan ibu
untuk memperhatikan hygiene dengan menggunakan celana dalam
yang terbuat dari bahan katun tipis atau menghindari celana yang
ketat dan pakaian dalam sintetik yang akan meningkatkan
kelembaban serta iritasi kulit, jangan menggunakan sabun dan
basuh dari arah depan kebelakang kemudian keringkan dengan
handuk atau tissue bersih. Memberitahu ibu tentang pentingnya
periksaan kehamilan untuk mendeteksi dini kelainan pada
kehamilan, dan cara perawatan payudara yaitu menggunakan bra
yang menopang, hindari pemakaian bra yang terlalu ketat. Makan
makanan bergizi dan bervariasi seperti sayuran, buah buahan lauk
pauk, dan makanan pokok tidak ada pantangan makanan selama
hamil, serta cukupi kebutuhan air minum minimal 10 gelas perhari.
Memberikan tablet Fe dosis 60mg XXX tablet, diminum 1x1 setiap
hari, diminum malam sebelum tidur untuk mengurangi mual. Dapat
diminum dengan air putih atau air jeruk, bisa juga dibarengi dengan
Vit.C untuk mempercepat proses penyerapan Fe. Jangan diminum
bersama dengan teh, kopi atau susu karena dapat mengahambat
proses penyerapan Fe. Kalk X tablet diminum 1x1, Memberikan ibu
98
Destia Nurfitriani
100
Tabel 3.2
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU HAMIL ANC II
Nama : Ny.”I”
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana tyas. Rukmini, S.ST
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
Jum’at, S - Ibu mengatakan hamil 8 bulan, anak kedua dan
03/01/2020 belum pernah keguguran.-------------------------------------
Pukul 15.30 - HPHT 19 Mei 2019.--------------------------------------------
WIB - TP 26 Februari 2020-------------------------------------------
O - Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis,
status emosional stabil, tanda-tanda vital (TTV):
tekanan darah (TD) 110/70 mmHg, frekuensi
pernafasan 22X/menit, suhu tubuh 36,6˚C, nadi :
84X/menit, berat badan sekarang 78 kg, berat badan
sebelum hamil 69 kg, LiLA 28 cm, perut membesar
sesuai dengan usia kehamilan, terdapat linea nigra
dan striae. Palpasi Abdominal yaitu Leopold 1 :
teraba bulat lunak tidak melenting (bokong), Leopold
2 : teraba tahanan memanjang di kiri perut ibu
(PUKI), di kanan teraba bagian kecil janin, Leopold
3 : teraba bagian bulat keras dan melenting (kepala)
dan belum masuk PAP, Leplod 4 : - . TFU 25 cm,
TBBJ (25-13) x 155 = 12 x 155 = 1.860 gram, DJJ
139 x/menit, teratur, punctum maksimum kiri bawah
pusat ibu.----------------------------------------------------------
A G2P1A0 Hamil 32 minggu 5 hari, janin normal.-------------
P - Melakukan informed consent, ibu menyetujui dan
menandatanganinya.-------------------------------------------
- Melakukan pemeriksaan dan memberitahu hasilnya
bahwa Keadaan umum ibu baik, TD 110/70 mmHg,
frekuensi pernafasan 22X/menit, suhu tubuh 36,6˚C,
104
Destia Nurfitriani
tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang, janin dirasakan
kurang bergerak dibandinngkan sebelumnya, pendarahan pada
hamil muda dan tua serta air ketuban keluar sebelum waktunya.
Memfasilitasi KIE tentang persiapan persalinan yaitu untuk bayi:
baju, popok, gurita, dan bedong masing-masing 3, sarung tangan 2,
handuk bayi , perlengkapan mandi 1, untuk ibu: baju atasan, gurita,
celana dalam 2, kain panjang 3, handuk 2, softek dan perlengkapan
mandi. Memfasilitasi KIE tentang tanda-tanda persalinan yaitu
adanya kontraksi yang adekuat, keluar air-air dan bercampur darah,
ibu memahami tanda persalinan. Memberikan tablet Fe dosis 60mg
XXX tablet, diminum 1x1 setiap hari, diminum malam sebelum tidur
untuk mengurangi mual. Dapat diminum dengan air putih atau air
jeruk, bisa juga dibarengi dengan Vit.C untuk mempercepat proses
penyerapan Fe. Jangan diminum bersama dengan teh, kopi atau
susu karena dapat mengahambat proses penyerapan Fe. Kalk X
tablet diminum 1x1. Memberikan ibu susu ibu hamil. Menganjurkan
ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian tanggal 10 Februari
2020 atau jika ada keluhan.
Evaluasi dari pemeriksaan yaitu ibu mengerti dan mau
menandatangani informed consent, mengerti apa yang
disampaikan bidan serta mau melakukan apa yang dianjurkan oleh
bidan, ibu menyetujui untuk kunjungan ulang yaitu pada tanggal 10
Februari 2020 atau bila ada keluhan.
Tabel 3.3
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU HAMIL ANC III
Nama : Ny.”I”
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana tyas. Rukmini, S.ST
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
Jum’at, S - Ibu mengatakan hamil 9 bulan, anak kedua dan
03/02/2020 belum pernah keguguran.-----------------------------------
Pukul 11.30 - HPHT 19 Mei 2019.------------------------------------------
108
Destia Nurfitriani
Tabel 3.4
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU HAMIL ANC IV
Nama : Ny.”I”
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S.ST
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
Jum’at, S - Ibu mengatakan hamil 9 bulan, anak kedua dan
10/02/2020 belum pernah keguguran.-----------------------------------
Pukul 16.00 - HPHT 19 Mei 2019.------------------------------------------
WIB - TP 26 Februari 2020------------------------------------------
O - Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos
mentis, status emosional stabil, tanda-tanda vital
(TTV): tekanan darah (TD) 110/70 mmHg, frekuensi
pernafasan 20X/menit, suhu tubuh 36,4˚C, nadi :
82X/menit, berat badan sekarang 79 kg, berat
badan sebelum hamil 69 kg, Lila 28,5 cm, perut
membesar sesuai dengan usia kehamilan, terdapat
linea nigra dan striae. Palpasi Abdominal yaitu
Leopold 1 : teraba bulat lunak tidak melenting
(bokong), Leopold 2 : teraba tahanan memanjang di
kiri perut ibu (PUKI), di kanan teraba bagian kecil
janin, Leopold 3 : teraba bagian bulat keras dan
melenting (kepala) dan sudah masuk PAP, Leplod 4
: divergen, TFU 30 cm, TBBJ (30-11) x 155 = 19 x
155 = 2.945 gram, DJJ 134 x/menit, teratur,
punctum maksimum kiri bawah pusat ibu.--------------
113
Destia Nurfitriani
ikterik, tidak ada masa dan pembengkakan pada kelenjar tyroid dan
KGB, bentuk mamae simetris, kebersihan (+), tidak ada masa dan
striae, hyperigmentasi areola mamae dan kolostrum (+), puting susu
menonjol. Secara inspeksi pada abdomen tidak ada bekas luka,
pembesaran perut sesuai masa kehamilan, terdapat linea nigra.
Bentuk bagian atas /lengan simetris, bentuk bagian bawah/kaki
simetris, tidak ada oedema pada tangan, jari, tibia dan, kaki. Tidak
ada varises tungkai, reflex patella kanan/kiri (+). Punggung
hyperlordosis fisiologis, tidak ada nyeri ketuk CVAT, kandung kemih
kosong. Anogenital: tidak ada kelainan pada vulva dan vagina
(varises, luka, kemerahan, nyeri dan, oedema). Pengeluaran
pervaginam: lendir bercampur darah (+), air ketuban (+) jumlah ±
300 cc warna jernih, darah (-).
Pemeriksaan abdomen secara palpasi: leopold I teraba bulat,
lunak, tidak melenting (bokong). Leopold II teraba tahanan
memanjang di kiri perut ibu (Puki) dan di kanan teraba bagian –
bagian kecil janin. Leopold III teraba bulat, keras, melenting
(kepala) dan sudah masuk PAP. Leopold IV Divergen, TFU 30 cm,
TBBJ (30-11) x 155 = 2945 gram. Frekuensi kontraksi (His)
3x/10’/42”. Djj (+) punctum maximum di kiri bawah pusat ibu,
frekuensi 144 x/menit, teratur.
Pukul 08.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam atau vaginal
toucher (V/T) oleh bidan, atas indikasi tanda persalinan, vulva dan
vagina tidak ada kelainan, konsistensi portio tipis lunak,
pembukaan 4 cm, selaput ketuban (+), presentasi kepala, posisi
ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan, penurunan kepala H III +.
Hasil pemeriksaan dapat dianalisa bahwa Diagnosa ibu G2P1A0
hamil 39 minggu 1 hari, inpartu kala I fase aktif, janin tunggal, hidup,
intra uterin, punggung kiri, presentasi kepala.
Diagnosa tersebut dapat dihasilkan dari data subyektif atau data
yang bersumber dari ibu Hamil kedua, pernah melahirkan satu kali
116
Destia Nurfitriani
Destia Nurfitriani
Destia Nurfitriani
Destia Nurfitriani
dan tidak terdapat nanah dan darah, BAK + 4 kali perhari warna
kuning jernih, bau khas dan tidak terdapat nanah dan darah, letak
tidak ketidaknyamanan di perut bagian bawah, pendapat ibu tentang
bayinya senang, ibu sudah pernah menyusui.
Pemeriksaan Fisik, Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, keadaan emosional, tanda-tanda vital dalam
keadaan normal, TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/ menit, pernafasan
20x/menit, suhu 36,50C, muka tidak ada pembengkakan dan
oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, tidak ada masa
dan pembengkakan pada kelenjar tyroid dan KGB, bentuk mammae
simetris, kebersihan (+), tidak ada massa dan striae, hyperigmentasi
areola mamae dan kolostrum (+), puting susu menonjol. Secara
inspeksi pada abdomen tidak ada bekas luka, keadaan abdomen
lunak, secara palpasi TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
kuat, kandung kemih kosong, terdapat linea nigra. Bentuk bagian
atas /lengan simetris, bentuk bagian bawah/kaki simetris, tidak ada
oedema pada tangan, jari, tibia dan, kaki. Tidak ada varises tungkai,
reflex patella kanan/kiri (+). Tidak ada nyeri ketuk CVAT. Anogenital :
tidak ada kelainan pada vulva dan vagina (varises, luka, kemerahan,
nyeri dan, oedema), pada perineum terdapat jahitan. Pengeluaran
pervaginam lochea rubra.
Dan hasil pemeriksaan dapat dianalisa bahwa Diagnosa ibu
P2A0, post partum 6 jam.
Diagnosa tersebut dapat dihasilkan dari data subyektif atau data
yang bersumber dari ibu yaitu masih sedikit mulas.
Dan data dari obyektif didapatkan hasil yaitu, Keadaan umum
baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional, tanda-tanda
vital dalam keadaan normal, TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/ menit,
pernafasan 20x/menit, suhu 36,50C, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, luka laserasi (-),
lochea rubra.
125
Tabel 3.9
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU POST PARTUM 6 JAM
Nama : Ny.I
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S.ST
Hari /tanggal Catatan perkembangan
Senin, S - Ibu mengatakan masih sedikit
17/02/2020 mulas.----------------------------------------------------------
Pukul 16.00WIB -------------------------------------------------------------------
---------------------------
O - K/u ibu baik, k/e stabil, kesadaran composmentis,
TTV: TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/ menit,
pernafasan 20x/menit, suhu 36,50C, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, lochea rubra------------------------------
A P2A0, post partum 6 jam------------------------------------
P - Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui
dan
menandatangani.--------------------------------------------
- Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan
yang akan diberikan, hasil pemeriksaan dalam
batas normal, keadaan umum ibu baik TD 110/70
mmHg, N: 80x/menit, P: 20x/menit, S: 36,5 0C, ibu
mengerti.-------------------------------------------------------
- Memfasilitasi kebutuhan nutrisi pada ibu dan KIE
tentang kecukupan gizi pada ibu yaitu yaitu nasi,
lauk pauk, sayur, buah, telur dan tidak ada
pantangan apapun semua makanan, ibu sudah
makan 1 porsi nasi dan minum 100 cc air putih.----
- Memfasilitasi ibu untuk mobilisasi dini, ibu sudah
dapat kekamar mandi sendiri.----------------------------
- Memfasilitasi ibu untuk menjaga kehangatan
bayinya agar tidak terjadi hipotermi pada bayi
dengan cara dibedong namun tidak terlalu
kencang karenya fungsinya hanya untuk
menghangatkan tubuh bayi, bayi sudah dibedong
dan diselimuti.----
- Memberikan ibu terapi oral yaitu Fe 10 tablet 1x1
(60 mg), dan vitamin A 200.000 IU 2 tablet 1x1
diminum 1 kapsul setelah lahir dan 1 kapsul lagi
24 jam setelah kapsul pertama, ibu sudah
mendapatkan therapy
oral.--------------------------------
127
Destia Nurfitriani
Tabel 3.10
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU POST PARTUM 6 HARI
Nama : Ny. I
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S.S T
Hari /tanggal Catatan Perkembangan
Senin, S - Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali dan
24/02/2020 tidak pernah keguguran, melahirkan pada
Pukul 16.00 WIB tanggal 17-02-2020------------------------------------
- Tidak ada keluhan-------------------------------------
O - Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, keadaan emosional stabil,
TTV: TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/ menit,
pernafasan 20x/menit, suhu 36,50C, TFU
128
Destia Nurfitriani
129
Tabel 3.11
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU POST PARTUM 2 MINGGU
Nama : Ny. I
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana Tyas. R, S.SiT
Hari /tanggal Catatan perkembangan
Selasa, S - Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali dan
03/03/2020 tidak pernah
Pukul16.00 WIB keguguran.------------------------------------------
- Melahirkan pada tanggal 17 Februari 2020, saat ini
ada keluhan gatal-gatal didaerah payudara----------
O - K/u ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan
emosional stabil, TTV: TD 120/80 mmHg, nadi 83
x/ menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,7 0C, TFU
sudah tidak teraba, Pengeluaran pervaginam
lochea
serosa-------------------------------------------------
A P2A0, post partum 2 minggu-------------------------------
P - Memfasilitasin informed consent, ibu menyetujui
dan menandatangani.--------------------------------------
- Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan
yang akan diberikan, hasil pemeriksaan fisik dalam
batas normal, TTV: TD 120/80 mmHg, nadi 83 x/
menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,7 0C, lochea
serosa dan tidak ada kelainan pada masa nifas,
ibu
mengerti.------------------------------------------------------
- Memberikan konseling tentang personal hygiene
atau kebersihan diri. Menjaga payudara agar tetap
kering dan bersih bisa dibersihkan sebelum dan
sesudah menyusui, bila basah atau lebab segera
ganti bra untuk menghindari iritasi pada kulit, jika
terasa gatal bisa diberikan bedak, ibu mengerti.----
- Memberikan konseling tentang KB, menjelaskan
bahwa metode kontrasepsi ada 2 yaitu jangka
panjang dan jangka pendek, jangka panjang terdiri
dari metode operasi wanita (MOW) dan metode
operasi pria (MOP), alat kontrasepsi dalam Rahim
(AKDR) jangka penggunaan sampai 10 tahun,
implant (alat kontrasepsi bawah kulit/AKBK)
jangka penggunaan 3 tahun, metode kontrasepsi
jangka pendek yaitu suntik, 1 bulan dan 3 bulan,
untuk ibu menyusui tidak disarankan untuk
130
Destia Nurfitriani
Tabel 3.12
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA IBU POST PARTUM 6 MINGGU
Nama : Ny. I
Umur : 27 tahun Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S.ST
Hari /tanggal Catatan perkembangan
Kamis, S - Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali,
26/03/2020 belum pernah keguguran, melahirkan pada
Pukul 14.00 WIB tanggal 17-02-2020, tidak ada keluhan-----------
- Mau menggunakan KB suntik 3 bulan------------
- Belum menstruasi serta belum hubungan intim
dengan suami-------------------------------------------
O - Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, emosional stabil, tanda-tanda
vital TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/ menit,
pernafasan 20x/menit, suhu 36,20C, TFU tidak
teraba, Kandung kemih kosong, lochea alba---
A - P2A0, post partum 6 minggu akseptor KB
suntik 3
bulan----------------------------------------------------
P - Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui
dan menandatangani----------------------------------
- Menginformasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan yang akan diberian, hasil pemeriksaan
dalam batas normal, TTV: TD 110/70 mmHg,
N: 80x/menit, R: 20x/menit, S: 36,2 0C k/u ibu
baik dan ibu dapat menggunakan KB suntik 3
bulan, ibu
131
mengerti---------------------------------------------
- Memberikan injeksi KB suntik 3 bulan IM di
1/3 SIAS-Os. Coccigis, KB
disuntikkan----------------
- Membuat kesepakatan dengan ibu untuk
mengulang KB secara rutin dan sesuai jadwal
ke posyandu/ PMB/ puskesmas/ rumah sakit,
ibu mau mengulang KB sesuai jadwal------------
- Memberikan selamat pada ibu karena masa
nifasnya berjalan dengan normal tidak
mengalami kelainan, ibu senang-------------------
Rangkasbitung, 26 Maret 2020
Yang Memeriksa
Destia Nurfitriani
bernilai 8 dan pada menit ke 5 bernilai 10. Kala III lamanya 7 menit,
plasenta lahir spontan dan lengkap dengan jumlah otiledon sebanyak
20 buah, diameter 20 cm, tebal 2,5 cm, berat 500gram, insersi tali
pusat sentralis, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong,
perdarahan + 100 cc.
Pemeriksaan fisik, Keadaan umum bayi baik, suhu 36,7 0C
(axila), pernapasan 49x/menit teratur, Heart Rate (HR) 148x/menit
teratur, dengan berat badan 3000 gram dan panjang badan 49 cm,
pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dimulai dari
pemeriksaan kepala, tidak ada kaput suksedenum dan cephal
hematoma, ubun-ubun besar dan kecil sudah menutup, sutura tidak
ada moulage, muka simetris dan tidak pucat, mata simetris, tidak ada
pus, sklera tidak ikterik, tidak ada pernafasan cuping hidung, septum
hidung ada, telinga simetris, tidak ada pengeluaran darah atau nanah,
pada mulut tidak ada labioschizis dan labiopalatoschizis, refleks hisap
ada, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan kelenjar getah
bening, bentuk dada simetris, puting susu menonjol, bunyi nafas dan
jantung normal, bentuk perut cembung, tali pusat tidak ada
perdarahan dan tidak ada hernia umbilikalis, tidak ada masa dan
benjolan. Genitalia perempuan : vagina berlubang, uretra
berlubang, labia mayor menutupi labia minor. Punggung tidak ada
pembengkakan dan spina bifida, anus ada dan berlubang, pada kulit
bayi terdapat verniks atau lemak coklat, warna kulit kemerahan, tidak
ada pembengkakan dan bercak mongol, bayi memiliki refleks moro,
refleks rooting, refleks grasping, refleks sucking (yang dapat
dilihat ketika bayi mulai menyusu), refleks tonick neck, dan
refleks babynski. dari pemeriksaan antropometri diperoleh lingkar
kepala 32 cm dan lingkar dada 33 cm. Bayi sudak BAK berwarna
jernih dan belum BAB.
Dari hasil pemeriksaan dapat dianalisi bahwa Diagnosa bayi,
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan, usia 1 jam.
133
baru lahir, hasil pemeriksaan fisik BB: 3000 gram, PB: 49 cm, LK 32
cm, LD 33 cm, tidak ada kelainan, memberikan injeksi vitamin K1 mg
secara IM 1/3 paha bagian luar sebelah kiri untuk mencegah
terjadinya perdarahan pada otak dan salep mata tetrasiklin 0,3% dari
arah luar kedalam untuk mencegah terjadinya infeksi, melakukan
perawatan tali pusat yaitu tali pusat dibungkus dengan kassa steril,
mengobservasi tanda bahaya BBL, K/u bayi baik, suhu 36,7 0C,
pernapasan 49x/menit dan HR 148x/menit.
Evaluasi dari pemeriksaan diatas yaitu, ibu dan keluarga
mengerti apa yang disampaikan, pemeriksaan fisik dalam batas
normal.
Tabel 3.13
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA BAYI BARU LAHIR USIA 1 JAM
Nama : By. Ny. I
Umur : 1 jam Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S. ST
Hari/tanggal Catatan Perkembangan
Senin, S - bayi lahir dengan indikasi ibu G2P1A0 hamil 39
17/02/202 minggu 1 hari, dan bayi lahir pukul 09.55 WIB
Pukul10.55 WIB pada tanggal 17 Februari 2020.------------------------
O - Keadaan umum bayi baik, suhu 36,7 0C (axila),
pernapasan 49x/menit teratur, Heart Rate (HR)
148x/menit teratur, dengan berat badan 3000
gram dan panjang badan 49 cm, Genitalia
perempuan : vagina berlubang, uretra berlubang,
labia mayor menutupi labia minor, lingkar kepala
32 cm dan lingkar dada 33 cm, bayi memiliki
refleks moro, refleks rooting, refleks grasping,
refleks sucking (yang dapat dilihat ketika bayi
mulai menyusu), refleks tonick neck, dan refleks
babynski, Bayi sudak BAK berwarna jernih dan
belum BAB.--------------------------------------------------
A Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
usia 1
jam-------------------------------------------------------------
P - Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui
135
dan menandatangani.------------------------------------
- Menginformasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan yang akan diberikan, bahwa hasil
pemeriksaan fisik dalam batas normal, ibu dan
keluarga
mengerti.-----------------------------------------------------
- Memfasilitasi bayi untuk pencegahan kehilangan
panas tubuh bayi, dengan cara dibedong dan
diselimuti, bayi sudah dibedong dan diselimuti.----
- Melakukan IMD, IMD berhasil dilakukan selama 1
jam, dan bayi dapat menemukan puting susu.-----
- Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir,
hasil pemeriksaan fisik BB: 3000 gram, PB: 49
cm, LK 32 cm, LD 33 cm, tidak ada kelainan, ibu
mengerti.-----------------------------------------------------
- memberikan injeksi vitamin K1 mg secara IM 1/3
paha bagian luar sebelah kiri untuk mencegah
terjadinya perdarahan pada otak dan salep mata
tetrasiklin 0,3% dari arah luar kedalam untuk
mencegah terjadinya infeksi, ibu mengerti.---------
- melakukan perawatan tali pusat yaitu tali pusat
dibungkus dengan kassa steril, tali pusat sudah
dibungkus dengan kasa steril.--------------------------
- Mengobservasi tanda bahaya BBL, K/u bayi baik,
suhu 36,7 0C, pernapasan 49x/menit dan HR
148x/menit, tidak terdapat tanda bahaya pada
BBL.-----------------------------------------------------------
Rangkasbitung, 17 Februari 2020
Yang Memeriksa
Destia Nurfitriani
136
Tabel 3.14
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA BAYI BARU LAHIR USIA 6 JAM
Nama : By. Ny. I
Umur : 6 jam Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S. ST
Hari/tanggal Catatan Perkembangan
Senin, S - Bayi lahir dengan indikasi ibu G2P1A0 hamil 39
17/02/202 minggu 1 hari, dan bayi lahir pukul 09.55 WIB pada
Pukul tanggal 17 Februari
15.55 WIB 2020.--------------------------------------------------------------
------------------------------------------
O - Keadaan umum bayi baik, suhu 36,9 0C (axila),
pernapasan 50x/menit teratur, Heart Rate (HR)
146x/menit teratur, dengan berat badan 3000 gram
dan panjang badan 49 cm, sudah BAB dan belum
BAK dan sudah mendapatkan ASI-----------------------
A Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6
jam------------------------------------------------------------------
P - Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan
yang akan diberikan, bahwa hasil pemeriksaan fisik
dalam batas normal, ibu dan keluarga mengerti.-----
- Memfasilitasi bayi untuk menjaga kehangatan
bayinya, bayi dibedong dan diselimuti.------------------
- Memfasilitasi ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin tanpa dijadwal sesuai kebutuhan bayi, jika
bayi tidur lebih dari 2 jam bangunkan bayi dan
susui, ibu
mengerti.---------------------------------------------------
- Memberikan imunisasi HB-0 di 1/3 paha kanan
bagian luar minimal 1 jam setelah penyuntikan vit
K1 untuk mencegah penularan hepatitis B secara
vertikal dari ibu ke bayi, HB0 disuntikan.----------------
- Mengobservasi tanda bahaya BBL, yaitu tidak bisa
menyusu, kejang, tidur terus, frekuensi nafas
menurun atau lebih dari 60x/menit, menangis
merintih, tarikan dada yang kuat, sianosis atau
kebiruan sentral. K/u bayi baik, suhu 36,9 0C,
pernapasan 50x/menit dan HR 146x/menit, tidak
terdapat tanda bahaya pada BBL.------------------------
- Memfasilitasi KIE tentang perawatan tali pusat
137
Destia Nurfitriani
Tabel 3.15
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA BAYI BARU LAHIR 6 HARI
Nama : By. Ny. I
Umur : 6 hari Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S.ST
Hari/tanggal Catatan Perkembangan
Senin, S - Bayi lahir dengan indikasi ibu G2P1A0 hamil 39
24/02/2020 minggu 1 hari, Bayi lahir tanggal 17-02-2020
Pukul16.00 WIB pukul 09.55
WIB----------------------------------------------------
O - Keadaan umum bayi baik, Berat badan Saat ini
3100 gram, panjang badan 49 cm, LK: 33 cm,
LD: 34 cm, HR: 143x/menit, R: 48x/menit, s: 36,6
0
C, BAK dan BAB normal, sudah mendapatkan
ASI, tidak ada tanda-tanda infeksi, pergerakan
aktif, refleks hisap baik, tali pusat sudah terlepas
dan
kering.--------------------------------------------------------
-
A Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan
usia 6
hari.-----------------------------------------------------------
P - Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui
menandatangani.-------------------------------------------
- Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan
yang akan diberikan, hasil pemeriksaan fisik
138
Destia Nurfitriani
Tabel 3.16
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA BAYI BARU LAHIR 14 HARI
Nama : By. Ny. I
Umur : 14 hari Tempat : PMB Damiana Tyas Rukmini, S.ST
Hari/tanggal Catatan Perkembangan
Selasa, S - Bayi lahir dengan indikasi ibu G2P1A0 hamil 39
03/03/2020 minggu 1 hari, Bayi lahir tanggal 17-02-2020
Pukul16.00 WIB pukul 09.55
WIB----------------------------------------------------
O - Keadaan umum bayi baik, Berat badan Saat ini
3500 gram, panjang badan 52 cm, LK: 34,5 cm,
LD: 35 cm, HR: 130x/menit, R: 50x/menit, s: 36,8
0
C, BAK dan BAB normal, sudah mendapatkan
ASI, tidak ada tanda-tanda infeksi.--------------------
A Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan
usia 14
139
hari-----------------------------------------------------------
P - Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui
menandatangani.------------------------------------------
- Menginformasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan yang akan diberikan, hasil pemeriksaan
fisik dalam batas normal yaitu, k/u bayi baik BB
saat ini: 3500 gram, PB 52 cm, LK: 34,5 cm, LD:
35 cm, HR: 130 x/menit, P: 50x/menit, S: 36,8 0C
dan tidak ada tanda-tanda infeksi, ibu
mengerti.----------------
- Menganjurkan ibu untuk ke posyandu, BPM atau
puskesmas terdekat untuk memeriksakan
pertumbuhan dan perkembangan bayi, ibu
mengerti dan mau memeriksakan bayinya.---------
- Menganjurkan ibu ke posyandu untuk imunisasi
BCG, setelah bayi umur 1 bulan, ibu mengerti.----
- Menjelaskan pada ibu jadwal pemberian
imunisasi 5 dasar lengkap untuk bayi 0-9 bulan,
yaitu HB-0 pada bayi usia 0-7 hari untuk
mencegah penularan hepatitis B secara vertikal
dari ibu ke bayi, BCG diberikan pada usia bayi 1
bulan sebanyak 1 kali untuk mencegah penyakit
tuberculosis, polio diberikan 4 kali pada usia 1-4
bulan untuk mencegah penyakit polio, DPT-HB
diberikan 3 kali pada bayi usia 2-4 bulan untuk
mencegah penyakit difteri perkusis tetanus dan
hepatitis B dan campak pada bayi usia 9 bulan
untuk mencegah penyakit campak, ibu mengerti.-
- Membuat kesepakatan untuk kunjungan ulang
pada tanggal 26-03-2020 atau jika ada keluhan,
ibu menyetujui dan mau kunjungan ulang atau
jika ada
keluhan.------------------------------------------------
Rangkasbitung, 03 Maret 2020
Yang Memeriksa
Destia Nurfitriani
Tabel 3.17
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN SOAP
140
Destia Nurfitriani
141
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil studi kasus pada Ny. I umur 27 tahun G2 P1 A0 yang
dimulai sejak kehamilan Trimester III pada usia kehamilan 28 minggu 1 hari
sampai dengan 6 minggu postpartum, yang dilakukan dari mulai tanggal 2
Desember 2019 sampai tanggal 26 maret 2020. Pada pemeriksaan
kehamilan terdapat masalah pada kunjungan pertama yaitu Tinggi Fundus
Uteri (TFU) tidak sesuai dengan usia kehamilan dan tidak terdapat masalah
pada persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Kemudian dilakukan pengelolaan
asuhan kebidanan komprehensif sejak masa kehamilan, bersalin, dan bayi
baru lahir hingga 6 minggu post partum dan dihubungkan antara teori
dengan kasus yang dialami oleh Ny. I.
A. MASA KEHAMILAN / ANTENATAL CARE
Berdasarkan hasil pengkajian, riwayat kehamilan Ny. I telah
memeriksaan kehamilannya sebanyak 9 kali dibidan secara teratur
dibagi setiap trimesternya yaitu tiga kali pada trimester I, tiga kali pada
trimester II dan tiga kali pada trimester III dengan data diatas bahwa
terdapat kesesuaian karena Ny. I memeriksakan kehamilannya pada
trimester I dilakukan tiga kali pada usia kehamilan 7 mingu, 9 minggu
dan 11 minggu. Pada trimester II dilakukan tiga kali pada usia kehamilan
15 minggu, 19 minggu dan 24 minggu. Pada trimester III dilakukan tiga
kali yaitu pada usia kehamilan 29 minggu, 33 minggu dan 37 minggu.
Frekuensi pemeriksaan kehamilan ini sesuai dengan teori Menurut
Manuba (2010) dalam Levinia (2019) yaitu minimal 1 kali sebelum usia
kehamilan 14 minggu, minimal 1 kali selama usia kehamilan 14-28
minggu dan minimal 2 kali selama usia kehamilan 28-36 minggu.
Adapun jadwal kunjungan pada pemeriksaan kehamilan menurut
Dartiwen (2019) yaitu: Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah
terlambat menstruasi, setiap bulan sampai usia kehamilan 28-31 minggu,
setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu dan setiap 1 minggu
sejak usia kehamilan 36 minggu sampai persalinan.
142
143
normal, hal ini sejalan dengan teori menurut (Manuba, 2010) bahwa
Hb normal dalam kehamilan yaitu Hb 11 gram % dikatakan tidak
anemia, Hb 9-10 gram % dikatakan anemia ringan , Hb 7-8 gram %
dikatakan anemia sedang dan Hb < 7 gram % dikatakan anemia berat.
Berarti ibu tidak mengalami anemia, terdapat kesesuaian antara
kenyataan yang didapat dengan teori.
Tanda-tanda vital dalam batas normal, Tekanan darah (TD)
110/60 mmHg, R: 22x/menit, N:80 x/menit, S 36,7 º C, Berat Badan
(BB) sekarang 77 kg dan BB sebelum hamil 69 kg, TB 168 cm, pada
saat pemeriksaan LILA di dapatkan 27 cm, dari hasil pemeriksaan
maka dikategorikan normal, sesuai dengan teori yang dikemukaan
oleh Kusmiati (2009) dalam Livinia (2019) bahwa angka normal lingkar
lengan atas ibu yang sehat yaitu 23,5 sampai 36 cm.
Bentuk payudara simetris, payudara bersih tidak ada massa dan
striae, adanya hiperpigmentasi areola, dan putting susu menonjol juga
bersih, serta colostrum (-/-) hal ini sesuai dengan teori Yuliani, et al,
(2017) bahwa Payudara akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan selama masa kehamilan sebagai persiapan masa
laktasi, ada beberapa hormone yang mempengaruhi pertumbuhan
payudara yaitu estrogen dan progesterone, dan somatomammotropin.
Estrogen mempengaruhi sistem saluran kelenjar payudara
(menimbulkan hipertrofi), sedangkan progesterone menambah sel-sel
asinus pada payudara, somatomammotropin mempengaruhi sel
asinus sehingga terjadi produksi kasein, laktabumin dan laktoglobulin.
Sedangkan gabungan progesterone dan somatomammotropin
menyebabkan timbunan lemak sekitar asinus/alveolus,
hiperpigmentasi areola mammae, penonjolan kelenjar Montgomery,
dan pembuluh darah sekitar payudara menonjol.
Pemeriksaan abdomen didapatkan hasil adanya linea nigra dan
tidak ada striae livida dan albican, hal ini normal karena merupakan
perubahan anatomis dan fisiologis ibu hamil ada kesesuaian dengan
145
teori Kusmiyati (2010) bahwa Linea nigra adalah garis pigmentasi dari
simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus digaris tengah tubuh.
Hasil Palpasi abdomen Leopold I: teraba bagian bulat, lunak,
tidak melenting (Bokong). Leopold II: teraba bagian tahanan
memanjang di kiri perut ibu (Puki), di kanan teraba bagian-bagian kecil
janin. Leopold III: teraba bagian bulat, keras, dan melenting (Kepala),
dan belum masuk PAP. Leopold IV: -, hal ini sesuai menurut teori
Bartini (2012) bahwa palpasi di lakukan empat langkah, Leopold I:
untuk menentukan bagian janin yang berada di fundus. Leopold II:
untuk mengetahui punggung janin dengan cara menilai bagian yang
berada di sisi kanan atau kiri perut ibu. Leopold III: untuk mengetahui
presentasi (bagian terendah janin) dan mengetahui apakah sudah
masuk pintu atas panggul (PAP) atau belum. Leopold IV: untuk
mengetahui sejauh mana bagian terendah janin masuk ke dalam
rongga panggul. Kesimpulan dari hasil di atas bahwa bagian terendah
belum masuk pintu atas panggul.
Hasil pengukuran TFU 23 cm, dengan hasil perhitungan TBBJ
didapatkan TBBJ= (23-13) x 155 = 10 x 155 = 1.550 gram. Hal ini
sejalan dengan teori menurut Kusmiyati (2012), TBBJ dihitung dengan
Rumus Mc. Donald yaitu: Berat janin (gram) = (TFU – n) x 155,
menurut Johnson berlaku untuk janin presentasi kepala. Bila kepala
pada saat itu diatas atau pada spina iskhiadika maka n= 13, bila
kepala dibawah spina iskiadika maka n= 11.
Pada pemeriksaan kehamilan Ny. I kali ini didapatkan denyut
Jantung Janin 134 kali permenit dengan punctum maksimum terletak
dikiri bawah pusat, hal ini sesuai dengan teori Menurut (Wiknjosastro,
2014) bahwa denyut jantung janin normal yaitu 120-160 kali per menit.
Denyut jantung janin Ny. I dalam batas normal jadi ada kesesuaian
antara teori dengan kenyataan yang di dapat.
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. I pada
kehamilannya yaitu standar 10 T, seperti timbang berat badan dan
146
ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur Lila, ukur tinggi fundus
uteri, palpasi abdomen, hitung djj, pemberian tablet zat besi 90 tablet
selama hamil, tes PMS dan temu wicara, HB, Tes urine, hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Kemenkes RI dalam buku KIA
(2016) mengenai asuhan standar 10T terdiri dari 1) Timbang Berat
Badan dan Ukur Tinggi Badan, 2) Ukur Lingkar Lengan Atas (LiLA), 3)
Ukur Tekanan Darah, 4) Ukur Tinggi Fundus Uteri, 5) Tentukan
Presentasi Janin dan Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ), 6)
Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT), 7) Pemberian
Tablet tambah darah (tablet Fe), 8) Tes Laboratorium (rutin dan
khusus), 9) Temu Wicara/ Konseling, 10) Tatalaksana/penanganan
khusus.
Saat Ny. I melakukan pemeriksaan di Puskesmas
Rangkasbitung tentang reduksi urin dan protein urin hasilnya
negatif/normal, sesuai dengan teori Manuaba (2010) bahwa
pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat adanya glukosa di dalam urin,
urin normal tidak mengandung glukosa, Pada pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengetahui adanya komplikasi pre eklamsia pada ibu
hamil, yang menyebabkan kesakitan bahkan kematian pada ibu hamil.
Pengetahuan Ny. I masih kurang tentang pemeriksaan
kehamilan, yaitu minimal 1 kali sebelum usia kehamilan 14 minggu,
minimal 1 kali selama usia kehamilan 14-28 minggu dan minimal 2 kali
selama usia kehamilan 28-36 minggu. Hal ini sesuai teori menurut
Manuba (2010) dalam Levinia (2019) dan pentingnya pemeriksaan
kehamilan untuk mendeteksi dini kelainan pada kehamilan dan
mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan
janin (Purwandi, 2016). Personal Hygiene menganjurkan ibu untuk
memperhatikan hygiene dengan menggunakan celana dalam yang
terbuat dari bahan katun tipis atau menghindari celana yang ketat dan
pakaian dalam sintetik yang akan meningkatkan kelembaban serta
iritasi kulit, jangan menggunakan sabun dan basuh dari arah depan
147
Leplod 4 : -. hal ini sesuai menurut teori Bartini (2012) bahwa palpasi
di lakukan empat langkah, Leopold I: untuk menentukan bagian janin
yang berada di fundus. Leopold II: untuk mengetahui punggung janin
dengan cara menilai bagian yang berada di sisi kanan atau kiri perut
ibu. Leopold III: untuk mengetahui presentasi (bagian terendah janin)
dan mengetahui apakah sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau
belum. Leopold IV: untuk mengetahui sejauh mana bagian terendah
janin masuk ke dalam rongga panggul. Kesimpulan dari hasil di atas
bahwa bagian terendah belum masuk pintu atas panggul.
Hasil pengukuran TFU 25 cm, TBBJ= (25-13) x 155 = 12 x 155 =
1.860 gram. DJJ 139x/menit, teratur, punctum maksimum di kiri
bawah pusat.
Asuhan yang diberikan adalah Memberikan KIE tentang
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
Memberitahukan ibu tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
sebagai deteksi dini bahaya kehamilan, sesuai dengan teori yang
dikemukaan oleh Purwandi, 2016) bahwa salah satu tujuan khusus
dari periksaan kehamilan adalah untuk mendeteksi dini kelainan pada
kehamilan dan Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat
mengancam jiwa ibu dan janin.
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan, sesuai
teori menurut Kemenkes RI yang terdapat dalam Buku KIA (2016)
bahwa tanda bahaya dalam kehamilan diantaranya adalah muntah
terus dan tak mau makan, demam tinggi, bengkak kaki, tangan dan
wajah atau sakit kepala disertai kejang, janin dirasakan kurang
bergerak dibandinngkan sebelumnya, pendarahan pada hamil muda
dan tua serta air ketuban keluar sebelum waktunya.
3. Kunjungan ANC Ketiga
Pada tanggal 3 Februari 2020 dilakukan kunjungan ANC ketiga,
pada kunjungan antenatal ini ibu tidak ada keluhan. Didapatkan
diagnosa kehamilan dan hasil pemeriksaan dapat dianalisi bahwa
149
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
Pada tanggal 17 Februari 2020 pukul 08.00 WIB Ny. I mengeluh
mulas-mulas sejak pukul 02.30 WIB dan sudah keluar air-air dan lendir
darah sejak pukul 02.30 WIB. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Indrayani dan Moudy (2016) bahwa bahwa penipisan dan pembukaan
serviks mengakibatkan pengeluaran lendir dan darah (blood show). Pada
beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan. Namun, sebagian besar ketuban pecah menjelang pembukaan
lengkap. Dengan menyebabkan pecahnya ketuban diharapkan
persalinan dapat berlangsung dalam waktu 24 jam
Dilakukan pemeriksaan dalam dan diperoleh hasil vulva dan vagina
tidak ada kelainan, konsistensi portio tipis lunak, pembukaan 4 cm,
ketuban (-), presentasi kepala, posisi ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan,
penurunan kepala H III +. Asuhan yang diberikan adalah memfasilitasi
kebutuhan nutrisi ibu yaitu makan dan minum dan menganjurkan ibu
untuk memilih posisi yang nyaman. hal ini sejalan dengan teori menurut
Depkes RI (2014) bahwa Asuhan Sayang Ibu yang dapat dilakukan oleh
penolong persalinan diantaranya bantu ibu untuk memilih posisi yang
nyaman, anjurkan ibu untuk makan dan minum selama persalinan.
Berikan rasa aman dan semangat serta tentramkan hatinya selama
proses persalinan berlangsung. Mengobservasi kemajuan persalinan
yaitu his, DJJ dan penurunan kepala janin, hal ini sesuai dengan teori
JNPK-KR (2014), bahwa Melakukan pencatatan dan pemantauan
kesejahteraan ibu dan janin dengan partograf (denyut jantung janin,
frekuensi dan lamanya kontraksi uterus, nadi, setiap 30 menit,
pembukaan servik setiap 4 jam, penurunan bagian terendah janin setiap
4 jam, tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam, produksi urine
setiap 2 sampai 4 jam). Pemantauan dilakukan dengan menggunakan
partograf sesuai dengan teori JNPK-KR (2014) bahwa Partograf adalah
153
alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi
untuk membuat keputusan klinik.
Pukul 09.45 WIB Ibu mengatakan mules semakin kuat dan ada
keinginan untuk mengedan, kemudian dilakukan pemeriksaan dalam
dengan hasil pembukaan serviks 10cm dengan posisi ubun-ubun kecil
depan dibawah symphysis dan penurunan bagian terendah di Hodge
III+, yang berarti ibu sudah memasuki kala II persalinan hal ini sesuai
dengan pernyataan menurut Depkes RI (2014), bahwa persalinan kala II
dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut kala pengeluaran bayi.
Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny. I pada kala II yaitu,
Memimpin ibu dalam proses persalinan dengan tenik APN yaitu
meletakkan underpad, duk steril 1/3 nya dibawah bokong ibu, membuka
partus set dan menggunakan sarung tangan. Setelah kepala tampak di
depan vulva diameter 5-6 cm. maka tangan kiri berada di verteks agar
tidak terjadi defleksi maksimal, dan tangan kanan menahan perineum
dengan kain segitiga agar tidak terjadi laserasi. Setelah kepala diluar,
cek lilitan tali pusat ternyata tidak ada, tunggu putaran paksi luar.
kemudian tangan memegang kepala secara biparietal, tarik curam ke
bawah untuk melahirkan bahu depan, tarik curam ke atas untuk
melahirkan bahu belakang, sanggah dan susur untuk melahirkan dada
dan seluruh tubuh bayi. Hal ini sesuai dengan teori JNPK-KR (2014)
yaitu Memimpin persalinan pada saat kepala bayi tampak di introitus
vagina dengan diameter 5-6 cm, meletakan handuk diperut ibu serta
underpat dibawah bokong ibu, meletakan 4 jari kiri diatas vertex agar
tidak terjadi defleksi maksimal dan tangan kanan menahan perineum
agar tidak terjadi robek, meminta ibu untuk bernafas pendek setelah
kepala bayi lahir dan mengecek lilitan tali pusat, melahirkan bahu depan
dan bahu belakang kemudian seluruh badan bayi dengan tekhnik
sanggah susur.
154
Pukul 09.55 WIB bayi lahir spontan, bayi cukup bulan, menangis
kuat, pergerakan aktif dan warna kulit kemerahan, hal ini sesuai dengan
teori menurut Indrayani dan Moudy (2016) bahwa pada menit pertama
bayi lahir nilai apakah cairan ketuban jernih bercampur mekonium,
apakah bayi cukup bulan ( masa gestasi ), apakah bayi bernafas atau
menangis, apakah tonus otot baik, apakah kulit berwarna kemerahan
atau kebiruan.
Pada kala III berlangsung selama 7 menit hal ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Saiffudin (2013), Kala tiga persalinan
plasenta atau proses pengeluaran uri yang normal rata-rata 5 sampai 10
menit. Akan tetapi kisaran normal kala tiga sampai 30 menit.
Penatalaksanaan kala III yaitu memeriksa janin kedua,
menyuntikan oksitosin 10 IU IM pada 1/3 bagian paha luar, melakukan
PTT (Penegangan Tali pusat Terkendali) apabila ada kontraksi, tangan
kiri berada di symphysis melakukan dorsocranial dan tangan kanan
menegangkan tali pusat sejajar dengan lantai, setelah plasenta tampak
di introitus vagina, lahirkan plasenta secara Brand Andrew dengan
memutar plasenta searah jarum jam secara hati-hati. Pukul 10.02 WIB
plasenta lahir spontan, masase fundus uteri selama 15 detik dan
mengajarkan keluarga cara memasase fundus uteri dengan benar sesuai
dengan teori JNPK-KR (2014) bahwa Melakukan manajemen aktif kala
III, sebelumnya mengecek janin kedua dan kemudian menyuntikan oksi
10 IU di 1/3 paha bagian luar secara IM, melakukan penegangan tali
pusat terkendali dan memantau tanda-tanda pelepasan plasenta,
melahirkan plasenta secara Brand Andrew, setelah plasenta tampak di
vulva kemudian sambut dan keluarkan dengan cara memutar searah
jarum jam dengan hati-hati.
Pukul 10.17 WIB dilakukan pemantauan kala IV didapatkan hasil
tanda-tanda vital ibu normal, tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, darah yang keluar + 5 cc,
pemantauan dilakukan selama 2 jam pasca persalinan yaitu (setiap 15
155
menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam selanjutnya)
hal ini sesuai dengan teori menurut JNPK-KR (2014) dalam APN,
Pemantauan Keadaan Umum Ibu Selama Dua Jam Pertama
Pascapersalinan ; 1) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung
kemih dan darah yang keluar tiap 15 menit selama satu jam pertama dan
setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat; 2) Masase uterus
untuk membuat kontraksi uterus setiap 15 menit selama satu jam
pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat; 3)
Pantau temperatur tubuh setiap jam dalam dua jam pertama
pascapersalinan; 4) Nilai perdarahan setiap 15 menit selama satu jam
pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat; 5)
Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai kontraksi uterus; 6)
Minta anggota keluarga untuk memeluk bayinya; 7) Lakukan asuhan
esensial bagi bayi baru lahir.
daya tahan ibu terhadap infeksi perlukaan atau laserasi akibat proses
persalinan.
2. Kunjungan Nifas kedua (6 hari post partum)
Pada tanggl 24 Februari 2020 dilakukan kunjungan 6 hari
postpartum dengan data yang diperoleh tanda-tanda vital ibu normal,
TFU pertengahan pusat dan symphysis sesuai dengan teori Saleha
(2013) bahwa TFU normal 1 minggu postpartum adalah pertengahan
pusat dan simfisis. Lochea Sanguinolenta, sesuai dengan teori
Kusumahati (2010) mengatakan bahwa lochea sanguilenta berwarna
merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke-3
sampai ke-7 pasca persalinan. Tidak ada tanda-tanda infeksi sesuai
dengan teori Saiffudin (2013) kunjungan 6 hari postpartum untuk
memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi
fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada
bau dan menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
rooting (timbul karena simulasi pada pipi dan daerah mulut, anak
bereaksi memutar kepala seakan-akan mencari putting susu), Reflek
suckling (menghisap dan menelan timbul bersama-sama dengan
rangsangan pipi), Reflek grasping (rangsangan di telapak tangan/
menggenggam), Reflek babynski (bila ada rangsangan pada telapak
kaki, ibu jari akan bergerak ke atas, jari-jari membuka).
Sudah BAK dan belum keluar mekonium menunjukan hal yang
normal karena masih ada waktu 23 jam tersisa, karena hal ini sesuai
teori Ladewig (2013) bahwa Bayi baru lahir sebaiknya berkemih dan
mempunyai pergerakan usus dalam 24 jam setelah kelahiran.
Kebanyakan bayi berkemih dengan perkiraan ukuran 6 hingga 8 kali
membasahi popok perhari dan defekasi sedikitnya 1 kali/hari.
Pemberian ASI cenderung membuat bayi untuk defekasi lebih sering.
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yaitu Memfasilitasi
bayi untuk pencegahan kehilangan panas tubuh bayi, dengan cara
dibedong dan diselimuti, hal ini sesuai dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Indrayani dan Moudy (2016) yaitu Segera setelah
lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada BBL belum berfungsi
sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
pencegahan kehilangan panas tubuh maka BBL dapat mengalami
hipotermia.
Melakukan IMD, IMD berhasil dilakukan selama 1 jam, dan bayi
dapat menemukan puting susu, kemudian memberikan salep mata
tetrasiklin 0,3% dari arah luar kedalam untuk mencegah terjadinya
infeksi melalui jalan lahir, memberikan injeksi vitamin K1 mg secara
IM 1/3 paha bagian luar sebelah kiri untuk mencegah terjadinya
perdarahan pada otak,hal ini sesuai dengan pernyataan Mika (2016),
Semua BBL diberi vitamin K1 (phytomenadione) injeksi 1 mg IM
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu untuk mencegah
perdarahan BBL akibat defiensi vitamin K yang dapat dialami oleh
sebagian BBL. Ketika bayi baru lahir, proses pembekuan darah
161
aktif, refleks hisap baik, BAB dan BAK normal. Tali pusat sudah
terlepas dan kering hal ini sesuai dengan teori Wiknjosastro (2010)
bahwa Lepasnya tali pusat dalam minggu pertama secara bermakna
mengurangi insiden infeksi pada neonatus.
Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
tanpa dijadwal sesuai kebutuhan bayi, jika bayi tidur lebih dari 2 jam
bangunkan bayi dan susui, sesian dengan teori Saeffudin (2013),
berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan keinginan ibu (jika
payudara sudah penuh) atau sesuai kebutuhan bayi, yaitu setiap 2-3
jam (paling sedikit setiap 4 jam), bergantian antara payudara kiri dan
kanan. Berikan ASI saja (ASI Eksklusif) sampai bayi berusia 6 bulan.
166
167
kenaikan BB bayi 100 gr dari berat badan lahir yaitu 3000 gram
menjadi 3100 gram, tali pusat telah lepas, refleks hisap positif. Pada
kunjungan ke 14 hari terdapat kenaikan berat badan kembali yaitu 400
gram dari berat badan lahir 3000 gram menjadi 3500 gram. Bayi
mendapatkan cukup ASI dan belum diberikan makanan tambahan.
Pada kunjungan ke 40 hari terdapat kenaikan berat badan kembali
sebanyak 1400 gram dari berat badan lahir 3000 gram menjadi 4400
gram.
B. Saran
1. Bagi Klien
Klien bisa menyadari dengan adanya asuhan yang menyeluruh
atau komprehensif akan dapat meningkatkan kesejahteraan serta
meminimalisir terjadinya komplikasi yang kemungkinan terjadi pada
kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir.
2. Bagi Penulis
Menjadi acuan agar dapat lebih teliti dan lengkap lagi dalam
memberikan asuhan yang sesuai dengan standar pelayanan
170
kebidanan baik dari sarana prasarana dan komunikasi yang lebih baik.
Sehingga dapat memberikan asuhan yang efektif dan efisien.
Ambar, Dwi Erawati. 2011. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
EGC
Asih, Yusari dan Hj. Risneni, 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas.
Jakarta: Trans Info Medika.
Astuti Sri, et al. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Erlangga:
Jakarta
Bartini, Isti. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil normal (ASKEB I).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Bayu Irianti, et al. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta:
Sagung Seto.
BKKBN, et al. 2019. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta:
Indonesia.
Dartiwen dan Nurhayati Yati. 2019. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. :
Yogyakarta: ANDI
Dinkes provinsi Banten 2019. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun
2019. https: // dinkes . banten prov.go.id/read/profil-kesehatan-
provinsi bant /137 /PROFIL-KESEHATAN-BANTEN-TAHUN-
2019.html. Diakses 24 Maret 2020
Fatimah & Nuryaningsih. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Fakultas kedokteran dan kesehatan universitas muhammadiyah
Jakarta.http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=
%2F8673%2Fcourse%2Foverviewfiles%2FAsuhan%20Kebidanan
%20Kehamilan.pdf&forcedownload=1 (diakses pada tanggal 20
Maret 2020)
Handayani, Sih Rini. 2017. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Kemenkes
RI.http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017
/11/DAFIS-DAN-DOKUMENTASI-KEBIDANAN.pdf. (Diakses pada
tanggal 27 Maret 2020).
Hani, Ummi, et al. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta: Salemba Medika
Hartanto & Hanifa. 2014. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
Hartanto. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba
Medika.
Hartini, Erina Eka. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Malang: Wineka
Media
Indrayani, Moudy. 2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
CV. Trans Info Medika.
JNPK-KR RI. 2014. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes, RI
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI
dan JICA (Japan International Cooperation Agency).
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/BUKU%20KIA
%202016.pdf (Diakses pada tanggal 30 Maret 2020)
Kemenkes RI 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta. http://www.depkes.go.
id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/ Profil-
Kesehatan-Indonesia-tahun-2018.pdf (Diakses pada tanggal 13
September 2019)
Kusmiyati Yuni dan Wahyuningsih Puji Heni. 2010. Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Fitramaya.
--------------------------------------------------------------. 2012. Asuhan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
--------------------------------------------------------------. 2013. Asuhan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
Kusumahati, Evi. 2010. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Bandung : Ikatan Bidan
Indonesia.
Ladewig, 2013. Buku Saku Asuhan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC
Levinia, Yulia. 2019. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.Y.
G3P2A0 Hamil 39 Minggu 2 Hari dengan Masalah Jarak Kehamilan
< 2 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Rapak Balikpapa.
Https:// repository.poltekkes-kaltim.ac.id (Diakses pada Tanggal 20
April 2020).
Mandang, Jennie. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bogor: IN MEDIA
-----------------------. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bogor: IN MEDIA
Manuba, Ida A.C. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
--------------------------. 2013. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta : EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta
Maryunani, A. 2014. Asuhan Ibu Nifas dan Asuhan Ibu Menyusui. Bogor: IN
MEDIA.
Megasari, Mirantu. Et al. 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I.
Yogyakarta: Deepublish
Oktarina, mika. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Deepublish. https://opac.perpusnas.go.id/
DetailOpac.aspx?id=1142671 (Diakses pada tanggal 30 Maret
2020).
Pantiawati, Ika. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta. Nuha
Medika
Purwandi Atik, et al. 2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. In Media: Bogor
Rukiyah, Ai Yeyeh, et al. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Trans Info Media
---------------------------------. 2013. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta:
Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
------------------------------. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
------------------------------. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Saleha, Siti. 2013. Asuhan Kebidanan III. Yogyakarta: Rhineka Cipta
Salmah, et al. 2012. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: EGC.
Sari, Eka Puspita dan Rimandini Kurnia Dwi. 2014. Asuhan Kebidanan
Persalinan (Intranatal care). Jakarta: Trans Info Media.
Sukma, Febi. Et al. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8638%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FAsuhan%20Kebidanan
%20Nifas.pdf&forcedownload=1 (Diakses pada tanggal 30
Maret 2020)
------------------------ 2017. Asuhan kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita
dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8663%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FASUHAN%20NEONATUS%2C%20BAYI%2C
%20BALITA%20DAN%20ANAK%20PRA
%20SEKOLAH.pdf&forcedownload=1
Sukoco NEW, Suparmi. 2017. Pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran di
Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru Kabupaten Maluku Tenggara
Barat Tahun 2015. http//dx.doi.org/10.22435/bpk.v45il.6071.65-72
( Diakses pada tanggal 1 April 2020).
Varney, Helen. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1, Edisi 6.
Jakarta: EGC
Vivian, Nanny Lia Dewi, Sunarsih Tri. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan
Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika
---------------------------------------------------. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Jakarta: Salemba Medika
Wagiyo, Putrono. 2016. Buku Asuhan Keperawatan Antenatal,Intranatal
Dan Bayi Baru Lahir Fisiologis Dan Patologis. Yogyakarta: Andi.
Wahyuningsih, Heni Puji. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Jakarta: Kemenkes RI
Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bima
Pustaka
-----------------------------. 2012. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bima
Pustaka
-----------------------------. 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bima
Pustaka
Yuliani, Diki Retno, et al. 2017. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kehamilan Ter-
Update. Jakarta: TIM
Yulizawati, et al. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita.
Siduarjo: Indomedia Pustaka
Yuni, Musarofah. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Prima Medika.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PEMBIMBING I
I. Identitas
Nama : Roslina, S.S.T., M.K.M
NIDN : 0423038704
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal Lahir : Tangerang, 23 Maret 1987
Alamat Rumah : Jl. Panyabrangan RT/RW 13/03, Kec.
Cikeusal, Serang Banten
HP/Telp : +62 812-8052-8575
Alamat e-mail : ros.sakya17@gmail.com
I. Identitas
Nama : Destia Nurfitriani
Nim : 17311006
TTL : Lebak, 28 Desember 1999
Status : Mahasiswi
Alamat Rumah : Kp. Cimuli RT/RW 002/001 Ds Mekarmanik,
Kec Bojongmanik Lebak-Banten
HP/Telp : +6285281721354
Alamat e-mail : destianurfitriani28@gmail.com
Facebook : Destia Nurfitrianii
Instagram : @destianf__
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim
Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T.
Tuhan semesta Alam, Raja seluruh umat, penggenggam bumi dan langit
serta seisinya, karena atas segala karunia dan limpahan nikmatnya, nikmat
sehat dan nikmat iman sehingga saya sampai pada titik ini.
Lantunan shalawat teriring salam menggema di setiap penjuru bumi,
menjadi persembahan terindah penuh cinta untukmu kekasih Allah S.W.T.
salam rindu untukmu ya Rasulullah, Habibana Wanabiyana Muhammad
S.A.W.
Serta atas dukungan dan do’a orang-orang tercinta dan terkasih, pada
akhirnya saya dapat menyelesaikan Studi komprehensif ini dengan Baik.
Dengan rasa bangga dan bahagia saya haturkan rasa syukur dan
terimakasih kepada:
1. Teruntuk Ayahanda tercinta, bapak Nurjaya (Alm), beliau adalah alasan
terbesar saya mengejar mimpi ini, impian terbesar saya adalah membuat
bapak bahagia dan bangga namun apa daya Allah lebih menyayangi
bapak, ingin rasa hati memelukmu namun apalah daya engkau kini tak
lagi berada disisi, semoga bapak tenang di Alam sana pak, semoga
bapak ditempatkan di tempat paling indah disisi-Nya. Pak, terimakasih
untuk telah melimpahkan kasih sayang cinta dan segala yang telah kau
korbankan untukku semasa hidupmu, saya belum bisa
membahagiakanmu, namun kau telah tiada. Semoga kelak saya bertemu
denganmu di syurga-Nya, salam rindu yang terdalam untukmu Bapak
tercinta. Cinta dan do’a kupersembahkan untuk engkau ayahku.
2. Teruntuk Ibunda tersayang, Ibu Umyanah. Mah terimakasih selama ini
kau selalu sabar menghadapiku, mah terimakasih atas cinta kasih dan
sayangmu untukku, walau terkadang aku membuatmu kesal, tetapi
percayalah anakmu akan menjadi kebanggaanmu. Engkau bidadari tak
bersayap yang senantiasa menjagaku, merawatku hingga aku tumbuh
dan menjadi manusia yang berguna suatu hari nanti. Bu pengorbananmu
tak terbalas, cintamu tak kenal waktu, kasihmu menyinari relunghatiku.
Ibu, wanita hebat yang takan mampu aku membalas segala jasamu,
cucuran keringat dan airmata membasahi sekujur tubuh dan pipimu,
mata teduhmu selalu menenangkan diri ini, tak bisa kujabarkan satu
persatu semua yang telah kau lakukan demi putrimu, hatimu sekuat
karang diterjang ombak, jiwamu yang berkobar semangat di dalamnya,
engkau satu-satunya orang hebat yang saat ini kumiliki. Semoga
senantiasa dalam lindungan-Nya, senantiasa diberikan kesehatan
jasmani dan rohani.
3. Kedua kakakku yang selalu menyemangati, mendukung dan menjaga
saya sampai saya berada dititik ini, semoga senantiasa dalam lindungan
Yang Maha Kuasa serta senantiasa diberikan kesehatan jasmani dan
rohani, semoga kesuksesan senantiasa menyertai.
4. Kepada seseorang yang selalu memberikan dukungan, semangat,
motivasi serta senantiasa menemani berjuang dari awal perjuangan
sampai dengan saat ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya.
5. Teruntuk sahabatku dan teman-temanku seperjuangan Angkatan XII
Tercinta, terimakasih untuk selalu membersamai perjuangan ini,
terimakasih untuk semangat yang tiada henti yang telah diberikan
kepada diri yang serba kekurangan ini, mari beranjak menjemput
kesuksesan, semoga kesuksesan menyertai kita, terimakasih kalian telah
menjadi my support system.
6. Kepada semua pihak yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, yang
senantiasa membantu dan mmeberikan dukungan semoga kita selalu
dalam lindungan Allah SWT.