Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum “Fisika Dasar”

Modul K2 – Panas Jenis Zat Padat


Arif Almahdi/ 22525086
Asisten: Ranny Ramadhani
Tanggal praktikum: Senin/ 13 Maret 2023
Teknik Mesin – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— Adanya praktikum ini bertujuan agar mahasisiwa Mengetahui prinsip kerja dan fungsi
kalorimeter, Menentukan nilai dari panas jenis zat padat, dan Memprediksikan kenaikan suhu zat padat
pada saat menerima panas. Metode penulisan yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode
kuantitatif untuk memperkuat pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan observasi
melalui perhitungan analisis data. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari teori Azas Black
menyatakan bahwa apabila dua jenis zat A dan B yang temperaturnya berbeda maka setelah
dicampurkan zat yang bertemperatur lebih tinggi (𝒕𝒂) akan melepaskan kalor (panas). Sedangkan, benda
yang bertemperatur lebih rendah (𝒕𝒃 ) akan menerima kalor secara terus-menerus sampai dicapai
temperatur kesetimbangan (𝒕𝒄 ) yang bersifat konstan. Kalor yang diserap atau dilepas pada saat
terjadiperubahan wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu pada benda.

Kata kunci—dokumen; Interpolasi, Massa, Asas Black, Suhu, Kalor, Kalorimeter, Kalor Jenis, Zat Padat.
kata kunci mencakupi hal – hal penting dan yang paling sering muncul dalam jurnal.

I. PENDAHULUAN
Tujuan Praktikum
1.Mengetahui prinsip kerja dan fungsi kalorimeter.
2.Menentukan nilai dari panas jenis zat padat.
3.Memprediksikan kenaikan suhu zat padat pada saat menerima panas.

Latar Belakang
Untuk mengetahui kalor suatu benda dapat dilakukan dengan alat yangdinamakan kalorimeter
dengan mengukur suhu benda tersebut. Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda
yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu,
karena suhu adalahukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah
panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Dari sisi sejarah kalormerupakan asal kata
caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang Bernama Antonnie laurent lavoiser (174 - 1794). Kalor
memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan
untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang
dimiliki oleh suatu zat. Secaraumum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda
yaitu denganmengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda
sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yangdikandung sedikit. Dari hasil
percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung
pada 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat(kalor jenis), perubahan suhu.Percobaan panas jenis dan
kalorimeter ini bertujuan untuk mengetahui kalor jenissuatu benda dan dalam percobaan ini yakni kubus
alumunium dan kuningan. Aplikasi prinsip kalor dalam kehidupan sehari-hari yaitu Prinsip kerja lemari
es berdasarkansifat kalor, yaitu zat yang menguap memerlukan kalor dan zat yang mengembun akan
melepaskan kalor. Prinsip kerja
lemari es adalah mengambil kalor yang ada di dalam ruangan lemari es, selanjutnya melepaskannya
diluar,
sehingga suhu di dalam lemaries menjadi turun.Untuk mengambil kalor yang ada di dalam ruang lemari
es dan melepaskannya di luar, maka digunakan bahan yang mudah menguap, yaitu freon.

Dasar Teori
1. Kalor Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda dengan suhu yang lebih
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika keduanya dipertemukan atau bersentuhan. Dua benda
yang memiliki suhu yang berbeda ketika dipertemukan maka akan muncul kalor yang mengalir atau
berpindah. Perubahan suhu kalor Kalor dapat mengubah suhu pada suatu benda. Dilansir dari
Encyclopedia Britannica, perubahan suhu akibat kalor dapat berupa kenaikan suhu maupun penurunan
suhu. Contohnya adalah sendok logam yang digunakan untuk mengaduk kopi panas. Kopi yang panas
mengandung kalor yang tinggi. Saat kopi diaduk oleh sendok, kalor (panas) dari kopi berpindah ke
sendok dan membuat sendok menjadi panas. Lalu bagaimana jika kopi tersebut didiamkan selama 5
jam? Kalor dalam kopi akan terus mengalir ke gelas, udara, dan meja tempat kopi itu disimpan. Kalor
akan terus mengalir keluar hingga suhu kopi sama dengan suhu ruangan tempatnya disimpan. Ini adalah
penurunan suhu yang disebabkan oleh kalor. Perubahan suhu karena kalor ini juga selalu terjadi pada
manusia dan hewan. Saat Matahari terik dan tidak ada tempat berteduh, kita akan merasa kepanasan. Hal
ini dikarenakan kalor Matahari mengalir ke dalam tubuh kita sehingga suhu tubuh kita juga meningkat.
H = M x c (1) A. Kalori Meter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Jenis-Jenis Kalorimeter - Kalorimeter Larutan
Kalorimeter larutan merupakan jenis kalorimeter yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
digunakan pada reaksi kimia pada suatu larutan. Dasar dari kalorimeter larutan yakni kalor yang diserap
atau dibebaskan menyebabkan perubahan suhu yang nantinya tercatat pada kalorimeter. Nantinya
berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan. Kalor
yang timbul pada reaksi akan diterima atau diserap oleh sekeliling atau di lingkungan, sehingga nantinya
terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Apabila melihat larutan yang diuji
sebagai sebuah sistem maka seluruh aspek yang berada di luar sistem adalah lingkungan termasuk
dewar. Perlu diketahui jika tidak seluruh kalor yang terlibat dipindahkan dari larutan ke air atau
penerima panas, namun juga dipindahkan ke tempat kalorimeter tersebut. - Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor atau nilai kalor yang
dibebaskan di dalam pembakaran sempurna (pada oksigen berlebih) dari suatu senyawa, bahan bakar,
dan bahan makanan. Kalorimeter bom terdiri dari sebuah bom yang menjadi tempat berlangsungnya
reaksi pembakaran, terbuat dari stainless steel dan diisi oleh gas oksigen dengan tekanan tinggi, serta
sejumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap panas. Hal perlu diperhatikan dari kalorimeter bom
yakni bahwa jenis ini merupakan kalorimeter tetap sehingga dalam perhitungan tidak adanya perubahan
volume (usaha termodinamika = 0). Dalam perhitungan pada kalorimeter bom dilakukan koreksi
sehingga membutuhkan kalibrasi kalorimeter. Koreksi ini meliputi penyusutan kawat, input energi
listrik, dan pembentukan asam akibat oksidasi. Jadi pembakaran sempurna untuk senyawa yang
mengandung S dan N umumnya terjadi perubahan pH dan rumus kalorimeter (c=Q/m.ΔT) B. Asas Black
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black. Asas ini
menjabarkan: Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi
kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama. Prinsip Kerja Asas Black Jika dua buah
benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang
dingin sehingga suhu akhirnya sama. Rumus asas Black Q lepas = Q terima (3) m1.c1.∆T1=
m2.c2.∆T2 m1.c1.(T1-Ta)=m2.c2.(Ta-T2)
II. METODE PRAKTIKUM
1. Neraca

Gambar 1 Sumber:
https://www.pengelasan.net/neraca-ohaus/

2. Kompor Listrik

Gamabar 2 Sumber:
https://berita.99.co/merk-harga-kompor-listrik/

3. Gelas Beker

Gambar 3 Sumber:
https://glasswareindonesia.wordpress.com/2020/07/03/jual-gelas-beker-cawan-ukur-wadah-kaca-
lengkap-dibuat-dari-bahan-pilihan/
4. Micrometer

Gambar 4 Sumber:
https://pakdosen.co.id/kalorimeter-adalah/

5. Pipet

Gambar 5 Sumber:
https://www.blibli.com/p/pipet-tetes-kaca-dot-merah/ps--RE9-70004-00198
6. Termometer

Gambar 6 Sumber:
https://shopee.co.id/Alat-Praktikum-Lab-Laboratorium-Thermometer-Alkohol-Termometer-
110-C-panjang-30-cm-10-to-110-deg-C-i.9797852.1618943182

7. Kulkas

Gambar 7 Sumber:
https://myhartono.com/en/maspion-kulkas-1-pintu-one-door-refrigerator-urg-168fm/

8. Alumunium

Gambar 8 Sumber:
https://jogja.tribunnews.com/2018/07/03/begini-kisah-aluminium-yang-sempat-dijual-lebih-
mahal-dibanding-emas
9. Besi

Gambar 9 Sumber:
https://p2k.unkris.ac.id/id3/3073-2962/Besi_22265_p2k-unkris.html

Langkah Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan percobaan yang akan digunakan

Menghidupkan pemanas dari bejana didih yang berisi air

Menimbang calorimeter kosong dan alat pengaduk dari logam

Mengisi calorimeter dengan air sedemikian tinggi sehingga benda padat (terbuat dari logam) dapat
tercelup dan menimbang calorimeter tersebut! mencatat massa air

Memasukkan benda logam ke dalam bejana didih

Mendinginkan calorimeter berisi air tadi ke dalam pendingin supaya suhunya dibawah suhu kamar

Membersihkan dinding luar calorimeter agar tidak ada embun yang melekat

Memasukkan kalorimeter tadi pada tempatnya dan mencatat suhu mula-mulanya.

Mencatat tekanan yang terbaca pada barometer dan suhu kamar dan kemudian mengangkat benda
logam dari bejana didih dan memasukkan ke dalam calorimeter dengan cepat
III. DATA PERCOBAAN
Tabel Data Penamatan

Jenis Massa Mass Massa Suhu Logam Suhu Air Suhu


N Loga Logam(g a Kalorimeter Mula- Mula- Air (t2-
o m ) Air(g +Pengaduk(g) mula(tb) mula(t1) Akhir(t t1)
) 2)
20,08
1 AL 100 27,863 92 14 26 12
20,08
2 AL 100 27,863 92 19 27 8
20,08
3 AL 100 27,863 89 18 27 8
61
4 FE 100 27,863 89 20 25 5
61
5 FE 100 27,863 90 16 27 11
61
6 FE 100 27,863 90 22 28 6
IV. ANALISIS DATA

1. Menghitung nilai kalor jenis calorimeter (ck) berbahan alumunium (Al)


menggunakan metode interpolasi

0,2297

Ck

0,2220

100 suhu ruang 0°

100° −0°
100−0° 0,2297−0,2220
100°−𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 = 100−25 = 0,2297−𝐶𝑘

100
= 0,0097 = 0,0097
75 0,2297 0,2297 − 𝐶𝑘
75(0,0097) = 100 (0,2297) − 100 𝐶𝑘
100 𝑐𝑘 = 22,97 − 0,7275
100 𝐶𝑘 = 22,2425
𝐶𝑘 = 22,2425/100
𝐶𝑘 = 0,222

2. A. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Al percobaan pertama


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
20,08 × 𝐶𝑏 (92 − 26) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(12)
20,08 x Cb x 66 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (12)
1.325,28Cb = (100 + 5,1197) (12)
1.325,28Cb = 1261,43
Cb = 1261,43/1.325,28
Cb = 0,951 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

B. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Al percobaan kedua


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
20,08 × 𝐶𝑏 (92 − 27) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(8)
20,08 x Cb x 65 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (8)
1.305,2Cb = (100 + 5,1197 ) (8)
1.305,2Cb = 840,95
Cb = 840,95/1.305,2
Cb = 0,644 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐
C. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Al percobaan ketiga
𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
20,08 × 𝐶𝑏 (89 − 27) = (100 × 23,062 × 0,222)(8)
20,08 x Cb x 62 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (8)
1.244,96Cb = (100 + 5,1197) (8)
1.244,96Cb = 840,95
Cb = 850,95/1.244,96
Cb = 0,675 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

D. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Fe percobaan pertama


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1) 61
× 𝐶𝑏 (89 − 25) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(5)
61 x Cb x 64 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (5)
3.904Cb = (100 + 5,1197) (5)
3.904Cb = 525,598
Cb = 525,598/3.904
𝐶𝑏 = 0,134 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐
E. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Fe percobaankedua
𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
61 × 𝐶𝑏 (90 − 27) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(11)
61 x Cb x 63 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (11)
3.843Cb = (100 + 5,1197) (11)
3.843Cb = 1156,316
Cb = 1156,316/3.843
𝐶𝑏 = 0,300 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

F. Menghitung kalor jenis benda logam(cb) untk Fe perocbaan ketiga


𝑚𝑏 × 𝑐𝑏 (𝑡𝑏 − 𝑡2) = (𝑚𝑎 × 𝐶𝑎 + 𝑚𝑘 × 𝐶𝑘)(𝑡2 − 𝑡1)
61 × 𝐶𝑏 (90 − 28) = (100 × 1 + 23,062 × 0,222)(6)
61 x Cb x 62 = (100 x 1 + 23,062 x 0,222) (6)
3.782Cb = (100 + 5,1197) (6)
3.782Cb = 630,718
Cb = 630,718/3.782
𝐶𝑏 = 0,166 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝑐

3. Menghitung rerata dan ketidakpastian kalor jenis benda logam


a.Al
𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝐶𝑏 °𝐶) 𝛿 𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°C) |𝛿𝐶𝑏|2 (𝑘𝑎𝑙 °𝐶)
𝑔𝑟
0,951 0,195 0,038025
0,644 -0,112 0,012544
0,675 -0,081 0,006561
2,27 0,05713

̅ 𝐶̅𝑏̅ = ∑ 𝐶𝑏 = 2,27 = 0,756 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶


𝑛 3

∑|𝛿𝐶𝑏| 2
0,05713
∆𝐶̅ 𝑏 = √ =√ = 0,028565 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶
𝑛−1 3−1

𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, ̅𝐶̅𝑏̅ ± ∆̅𝐶̅𝑏̅= (0,756 ± 0,028565) 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝐶

b.Fe
𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝐶𝑏 °𝐶) 𝛿 𝐶𝑏(𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°C) |𝛿𝐶𝑏|2 (𝑘𝑎𝑙 °𝐶)
𝑔𝑟
0,134 -0,066 0,004356
0,300 0,1 0,01
0,166 -0,034 0,001156
0,6 0,015512

̅ 𝐶̅𝑏̅ = ∑ 𝐶𝑏 = 0,6 = 0,2 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶


𝑛 3

∑|𝛿𝐶𝑏| 2
0,015512
∆𝐶̅ 𝑏 = √ =√ = 0,007756 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶
𝑛−1 3−1

𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎, ̅𝐶̅𝑏̅ ± ∆̅𝐶̅𝑏̅= (0,2 ± 0,007756) 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟°𝐶


IV. PEMBAHASAN
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang diberikan terhadap panas yang di
hasilkan Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa
gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik.
Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya
kesetaraan antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan
angka kesetaraan panas-energi. Dalam percobaan ini digunakan variassi data yaitu massa air. Massa air
untuk pengembalian data pertama adalah 100 gram dan untuk pengambilan kedua adalah 120 gram.
Massa air mempengaruhi perhitungan dari perubahan suhu, energin kalor, kuat arus, tegangan, energi
listrik, dan perhitungan tara kalor listrikBerdasarkan data yang diperoleh, diketahui pada percobaan tara
kalor listrik didapatkan dari pengukuran awal berupa suhu ruangan dan massa dari peralatan berupa
kalorimeter yang terbuat dari bahan aluminium dan pengaduknya yang terbuat dari bahan besi, maka
diketahui bahwa massa kalorimeter 39,32 gram dan pengaduknya 25 gram dengan suhu ruangan 24 C,
dan nilai massa jenisnya diperoleh melalui metode interpolasi dengan hasil Ck= Kal/g °C sedangkan Cp
= pada suhu ruangan 24 C, Terdapat dua variasi massa air yang digunakan yakni 100 gram dan 120
gram dan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali setiap variasi massa air. Setelah dilakukan
percobaan sesuai prosedur didapatkan nilai selisih suhu, tegangan dan arus yang digunakan selama
percobaan untuk kemudian
dihitung nilai energi kalor dan energi listriknya beserta nilai untuk setiap ralatnya.

V. KESIMPULAN
Asas Black menyatakan bahwa apabila dua jenis zat A dan B yang temperaturnya berbeda maka
setelah dicampurkan zat yang bertemperatur lebih tinggi (tA) akan melepaskan kalor (panas).
Sedangkan, benda yang bertemperatur lebih rendah (tB) akan menerima kalor secara terus-menerus
sampai dicapai temperatur kesetimbangan (tC) yang bersifat konstan. Kalorimeter merupakan instrumen
yang dapat digunakan untuk menghitung besar kecilnya panas jenis benda. Kalor yang diserap atau
dilepas pada saat terjadi perubahan wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu pada benda.
Penggunaan kalorimeter dalam mengukur kalor menggunakan teknik pencampuran dua buah benda
padat dan didukung dengan
teori Asas Black.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Rahayuningsih , Edia dan Djoko Dwiyanto, 2005, Pembelajaran di Laboratorium, Yogyakarta: Pusat
Pengembangan Pendidikan Gadjah Mada.

[2] Ruhana, Wicaksono, 2001 , Pengembangan panas jenis zat padat untuk Menentukan Nilai kalor Zat
Padat sebagai Media Pembelajaran Fisika pada Materi perubahan suhu kalor . Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika, 5(3), 22-26.

[3] N. Yuningsih, “Optimasi Besaran Fisis yang mempengaruhi Proses Konversi Energi (Studi Kasus
Percobaan Tara Kalor Mekanik dan Hukum Joule),” in Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal),
2018, vol. 7, pp. SNF2018-PA

Anda mungkin juga menyukai