Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KALORIMETER

Di Susun Oleh :
Altin Horumoro
NIM : 4520123005
Prodi : FISIKA

FAKULTAS ILMU ALAM DAN TEKNOLOGI REKAYASA (FIATER)


UNIVERSITAS HALMAHERA
2023
I. Identitas

Nama : Altin Horumoro


NIM : 4520123005
Prodi : FISIKA
Fakultas : FIATER

Judul Praktikum : KALORIMETER


Tanggal pelaksanaan praktikum : Rabu, 22 November 2023
Tanggal pemasukan laporan : Jumat, 1 Desember 2023

II. Tujuan Praktikum


1. Memahami hubungan teori dan praktek tentang penggunaan Azaz Black untuk
menghitung panas jenis zat padat.
2. Memahami prinsip kerja dari calorimeter.
3. Menghitung panas jenis zat padat.
4. Menghitung nilai air kalorimeter.

III. Alat dan Bahan


1. Neraca 2. Kalorimeter 3. Thermometer 4. Kompor Listrik
IV. Teori
Jika suatu benda di celubkan ke dalam fluida yang mempunyai temperatur lebih rendah
dari fluida(t1), maka benda tersebut akan melepaskan kalor dan seterusnya di serab oleh fluida,
dan pada suatu saat akan mencapai keadaan setimbang (suhu fluida t2). Jumlah kalor yang di
lepas benda harus sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh fluida( Azaz Black).
Pada percobaan ini benda yang di ukur panas jenisnya pertama-tama dipanaskan di
dalam bejan kompor listrik. Dengan demikian pada kondisi ini dapat diasumsikan bahwa
temperatur benda sama dengan temperatur air dalam bejana tadi. Perluh di ingat bahwa titik
didih air bergantung pada tekanan udara pada saat itu, maka sebelum melakukan pengukuran
terlebih dahulu catat tekanan udara, baru tentukan titik didih air menurut table.
Menurut Azas Black panas yang di terima air sama dengan panas yang di berikan benda
yang di panaskan tadi. Pada keadaan demikian dapat di nyatakan persamaan sebagai berikut :
MbCb(Tb-T2) = Ma.Ca+Mk.CK)(T2-T1)
Dengan :
Mb=massa benda Ma=Massa AIR
Mk=Massa calorimeter Cb=Kalor jenis benda
Ck=Kalor jenis bahan calorimeter T1=Temperatur air mula-mula
T2=Temperatur kesetimbangan
Catatan :
Bila selisih temperature kamar (T) dengan (T1), (T-T1) tidak sama dengan selisih
temperature kamar (T) dengan (T2), (T2-T), itu berarti ada kebocoran panas Kalorimeter.

Gambar 1. Kalorimeter

V. Jalannya Percobaan
1. Timbang benda yang akan di ukur panas jenisnya (Mb)
2. Isi air pada becana dan celupkan benda yang hendak di amati kalor jenisnya
kemudian panaskan di kompor listrik.
3. Timbang calorimeter dan pengaduknya (Mk)
4. Masukan air ke dalam calorimeter secukupnya lalu di timbang massanya.(Mk.a)
5. Ukur temperatur air/calorimeter (T1)
6. Setelah mencapai ± 70° C air di tabung yang di panaskan (Tb) pindahkan benda
yang di panaskan ke dalam calorimeter yang telah berisih air dingin, lalu di aduk
hingga terjadi kesetimbangan.
7. Catat temperatur kesetimbangan.

VI. Data Hasil Pengamatan

Bahan Mb (Kg) Mk (Kg) Mka (Kg) T1 (° c ) Tb(° c ) T2(° c ) TRuang (j/Kg


°C
Aluminium 0,021845 0,068376 0,153208 33 68 35 34° c 264,4
Tembaga 0,070797 0,068376 0,149420 33 70 36 34° c 287,4
Kuningan 0,066957 0,068376 0,137682 33 71 37 34° c 17,0
Besi 0,06035 0,068376 0,146172 33 75 37 34° c 20,0

VII. Pengolahan Data


A. Aluminium
Mb.cb(Tb-T2)= ma.ca+mk.ck(T2-T1)
0,021845× Cb(68-35)=84,833.Ca+68,376× 0,153208 ( 35−33 )
0,021845(33)=84,832+10,4757502(2)
0,720885=190,6155 =190,6155/0,7208=264,4 (j/Kg° C ¿
B. Tembaga
Mb.cb(Tb-T2)= ma.ca+mk.ck(T2-T1)
0,070797× Cb(70-36)=84,833.Ca+68,376× 0,149420 ( 36−33 )
0,070797(33)=84,832+10,2167419(3)
2,336301=285,149226
=285,149226/2,336301=287,4 (j/Kg° C ¿
C. Kuningan
Mb.cb(Tb-T2)= ma.ca+mk.ck(T2-T1)
0,066957× Cb(71-37)=84,833.Ca+68,376× 0,137682 ( 37−33 )
0,066957(33)=84,832+9,41414443(4)
2,209581=37,6565777
=37,6565777/2,209581=17,0 (j/Kg° C )

D. Besi
Mb.cb(Tb-T2)= ma.ca+mk.ck(T2-T1)
0,06035× Cb(75-37)=84,833.Ca+68,376× 0,146172 ( 37−33 )
0,06035(33)=84,832+(4)
1,99155=39,978627
=39,978627/1,99155=20,0 (j/Kg° C )

VIII. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan dapat di ketahui bahwa kalorimeter
dapat di ukur melalui dengan cara memanaskan air dan benda di masukan ke dalam
air panas tersebut hingga sampai pada batas suhu tertentu di ambil bendanya lalu di
masukan ke dalam air yang dingin sehingga terjadi pertukaran atau pelepasan kalor
ke dalam air sehingga terjadi kesetimbangan.
Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatic, yaitu tidak ada energi
yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter, dan kalorimeter dengan azaz
black setiap dua benda atau lebih dengan suhu berbeda di campurkan maka benda
yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu
lebih rendah akan menyerap kalor sehingga mencapai keseimbangan.

IX. Penutup
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang di lakukan dapat disimpulkan :
1. Kalorimeter adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau
perubahan fisik.
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi kalorimeter adalah suhu dan jenis benda.
3. Kalor suatu reaksi dapat di tentukan berdasarkan data perubahan
pembentukan standar, energi ikatan dan secara ekspreimen.

B.) Saran
Saran saya adalah dalam melakukan praktikum sebaiknya dalam ruangan LAP saat
praktikum AC dinyalakan agar dalam proses praktikum bisa membuat kami praktikan
nyaman.
X. Daftar Pustaka
Astamar. 2008. Mekanika Teknik. Jakarta. Erlangga.
Daulisa, Riva. 2023. Jurnal Kalorimeter. Diakses Tanggal 5 Desember 2023.
Haliday, David. Resnick. Robert. Walker, Paul. 2016. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 7.
Jakarta. Erlangga.

Type equation here .

Anda mungkin juga menyukai