Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum “Tara Kalor listrik”

Modul K3 – TARA KALOR LISTRIK


Nama :Adithya Permana Huda/22525066
Asisten: krisna kurniawati
Tanggal praktikum: 13 – maret – 2023
Tehnik mesin – teknologi industri
Universitas Islam Indonesia

Tara kalor listrik adalah perpindahan panas dari energi listrik ke energi mekanik. Penelitian ini
bertujuan memperagakan adanya hubungan energi listrik dan energi panas serta menentukan
angka kesetaraan antara joule dan kalori, hukum yang mendasari yaitu hukum joule dan asas
black. Pada percobaan ini menggunakan dua variasi masa air yaitu 100 gram dan 120 gram.
Kesimpulannya adalah energi listrik dapat di ubah menjadi energi panas begitupun sebaliknya .

Kata kumci—tara kalor listrik, energi listrik, calorimeter, massa air

I. PENDAHULUAN

1.1. Tujuan praktikum


 Mempergakan adanya hubungan energy listrik dan energi panas
 Menentukan angkakesataraan antara joule dan kalori

1.2. Latar Belakang


Di era modern ini yang mungkin semuanya sudah menggunakan digital tentunya tidak lepas
dengan yang Namanya listrik, mengapa demikian ?karena listrik juga merupakan aspek yang sangat
penting dalam kehidupan sehari sehari baik di rumah maupun di luar rumah karena rata – rata
menggunakan energi listrik
Contoh penerapan energi listrik pada alat alat rumah yaitu setrika dan rice cooker bagaimana jika yang di
luar rumah tentunya mobil dan motor. Era modern ini semakin berkembang yang pastinya mengubah
sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah. Metode yang di gunakan dalam

1.3. Dasar teori


Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian akan menghasilkan panas pada peralatan –
perlatanyang menggunakan arus listrik sebagai sumber energinya, apabila di aktifkan dalam jangka
waktu tertentu, maka akan menimbulkan panas pada bagian rangkaian listrik yang merupakan
tempat/ pusat aktifitas arus listrik.hukum kekelan energy menyatakan bahwa energi tidak dapat di
musnahkan dan di ciptakan, melainkan hanya dapat di ubah dari suatu bentuk energy ke bentuk
energy lainnya. Missal pada peristiwa gesekan energy mekanik. Demikian pula energy listrik dapat
di ubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga di kenal dengan kesataraan antara panas dengan
energy mekanik / listrik. kesataraan panas - energy mekanik pertama kali di ukur oleh joule
dengan mengambil energy mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam calorimeter sehingga
air menjadi panas. Energy listrik dapat di ubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik
pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam calorimeter. Energy listrik
yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah kali tegangan listrik(volt) dengan arus listrik
(ampere) dan lama aliran listrik (sekon). Kalor di definisakan sebagai energi panas yang di miliki
oleh suatu zat secara umum, untuk mendeteksi adanya kalor yang di miliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya rendah, maka kalor yang di kandung oleh
benda sedikit. Begitu juga sebaliknya. Besar kecilnya kalor yang di butuhkan suatu benda (zat)
bergantung pada 3 faktor, yaitu massa zat, kalor jenis dan perubahan suhu.(Endah setyani,2017)
.
II. METODE PRAKTIKUM
mulai

Meniapkan alat dan bahan yang di perlukan

Menimbang calorimeter kosong, pengaduk, dan lalu mencatat pada masanya

Menimbang massa 100 gram gram lalu memasukkannya kedalam kalorimeter

Mendinginkan calorimeter hingga hingga suhu di bawah suhu kamar, lalu mencatat
suhu awalnya

Mengubungkan calorimeter dengan rangkaian lalu menyambungkan rangkaian


tersebut ke sumber.

Menyalakan rangkaian seta mengaduk calorimeter secara kontinyu

Mengamati dan mencatat arus,tegangan, suhu akhir setiap 2menit, dan melaukannya
sebanyak 3 kali dengan air yang sama

Mengulangi Langkah tersebut dengan masa air yang berbeda


III. DATA PERCOBAAN

NO MASA MASSA AIR SUHU MULA SUHU ARUS TIAP 2 TEGANGAN


KALORIMETER + - MULA AKHIR MENIT TIAP2
PENGADUK MENIT

100 21 22 1 5

19 20 1 5

19 20 1 5

120 19 20 1 5

19 20 1 5

19 20 1 5

SUHU KAMAR : 24

MASSA PENGADUK :24, 72

MASSA KALORIMETER : 40,8

IV. ANALISIS DATA

4.1. menghitung nilai jenis calorimeter (Ck) berbahan alumunium (Al)

Jenis kalorimeter

100°−0 ° 0,2297−0,2220
=
100°−24 0,2297−Ck

100° 0,0077
=
76° 0,2297−Ck

100 (0,2297 – ck )=76 (0,0077)


22,97-Ck = 0,5852
Ck =0,223 Kal/g°C
Jenis pengaduk

100°−0 ° 0,1168−0,1055
=
100°−24 0,1168−Ck

100° 0,0113
=
76 0,1168−Ck

100 (0,1168 – Ck) = 76 (0,0113)


Cp =0,108 Kal/g°C

4.2. perubahan suhu (dT) untuk variasi masa air

A.untuk variasi masa air 100 g

dT δ dT 2
¿ δ dT ∨¿ ¿
22 1,4 1,96
20 -0,6 0,36
20 -0,6 0,36
∑dT =62 ∑Iδ dT 2=2,68

dT =
∑ dT
n
dT =
√ ∑ I δ d T2
n−1

dT =
62
3
=20,6 °C dT =
√ 2 , 68 =1,15 °C
2
dT ± dT = (20,6 ± 1,15)°C

B.untuk variasi masa 120 g


dT δ dT ¿ δ dT ∨¿ ¿
2

20 0 0
20 0 0
20 0 0
∑dT =60 ∑Iδ dT 2=0

∑ dT

2
dT = dT = ∑I δdT
n n−1

dT =
60
3
= 20°C dT =
√ 0 = 0°C
2

4.3. menghitung energi kalor (Q)

A.massa 100 g

Q = (Ma. Ca + Mk. Ck + Mp. Cp). (dT)


Q = (100 . 1 + 40,8 . 0,223 + 24,72 . 0,108) . (20,6)
Q =111,76816 . 20,6
Q = 2,302,424096

∆Q = √ ¿ Ma .Ca+ Mk . Ck + Mp . Cp¿ 2∨dT ¿ 2


= √|1 00 .1+ 4 0,8 . 0 ,223+ 2 4,72. 0 , 108 ¿ |1 , 15 ¿
2 2

= √ 12,492,121589785 . 1,3225

∆Q =4,064 Kalori
Q ± ∆Q = 2,302,424096± 4,064 Kalori

B. massa 120 g

Q = (Ma. Ca + Mk. Ck + Mp. Cp). (dT)


Q = (120 . 1 + 40,8 . 0,223 + 24,72 . 0,108) . (20)
Q =131,76816 . 20
Q = 2,635,3632
∆Q = √ ¿ Ma .Ca+ Mk . Ck + Mp . Cp¿ 2∨dT ¿ 2
= √|1 20 . 1+4 0,8 .0 , 223+2 4,72 . 0 ,108 ¿ |0 ¿ 2 2

= √ 17,362,848912162 . 0

∆Q =0 Kalori

4.4. Ralat I pada Variasi Massa Air


A. Untuk Massa Air 100 gram

I δI |δ I ∨¿2 ¿
1 0 0
1 0 0
1 0 0
∑I = 3 ∑=0

∑ I 3.
√ √
2
I= = =1°C ∆I = I ∨¿ = 0 =
n 3 ¿δ ¿
n−1 2
0°C
I ± ∆I = (1 ± 0)°C

B. Untuk Massa Air 120 gram

I δI |δ I ∨¿2 ¿
1 0 0
1 0 0
1 0 0
∑I = 3 ∑=0

∑ I 3.
√ √
2
I ∨¿ = 0 =
I=
n
=
3
=1°C ∆I = ¿δ ¿
n−1 2
0°C
I ± ∆I = (1 ± 0)°C

4.5. Ralat V pada Variasi Massa Air


A. untuk Massa Air 100 gram
V δV |δV¿2
5 0 0
5 0 0
5 0 0
∑ = 15 ∑ =0

∑ V 15
V= = = 5V
n 3

√ √
2
∆V = = ¿ δ I ∨¿ ¿ =
0 = 0V
n−1 2

V ± ∆V = (5 ± 0) V

B.massa 120 g

A. untuk Massa Air 100 gram


V δV |δV¿2
5 0 0
5 0 0
5 0 0
∑ = 15 ∑ =0

∑ V 15
V= = = 5V
n 3

√ √
2
∆V = = ¿ δ I ∨¿ ¿ =
0 = 0V
n−1 2

V ± ∆V = (5 ± 0) V

4.6. Menghitung Energi Listrik (W)


A. Untuk massa air 100 gram

W = v .i .t
= 5 . 1 . 120
W =600 joule

∆W = √ ¿ I . t ¿2∨∆ V ¿2+ ¿V . t ¿ 2∨∆ I ¿ 2


=√ ¿ 1. 1 20¿ 2∨0 ¿2 +¿ 5 .120 ¿ 2∨0 ¿2
= √0

=0 joule

W ± ∆W = (600 ± 0) joule

B. Untuk massa air 120 gram


W = v .i .t
= 5 . 1 . 120
W =600 joule

∆W = √ ¿ I . t ¿2∨∆ V ¿2+ ¿V . t ¿ 2∨∆ I ¿ 2


=√ ¿ 1.1 20 ¿2∨0 ¿ 2+¿ 5 .120 ¿2∨0 ¿ 2
= √0

=0 joule
W ± ∆W = (600 ± 0) joule

4.7. Menghitung Tara Kalor Listrik (a)

A.Untuk massa air 100 gram


Q
a=
W

2,302,424096
a=
600

kal
a = 3,83
joule

a=
|√ W1 |∨∆ V ¿ +¿− WQ ¿ ∨∆ I ¿
2
2
2 2

a= |√ 6001 |∨0 ¿ +|−2,302,424096


2

600
2 |
¿ 0¿ 2 2

a= 0
kal
a ± ∆a = (3,83 ± 0)
joule

B.Untuk massa air 120 gram


Q
a=
W

2,635,3632
a=
600

kal
a = 4,39
joule

a=
|√ W1 |∨∆ V ¿ +¿− WQ ¿ ∨∆ I ¿
2
2
2 2

a= |√ 6001 |∨0 ¿ +|−2,635,3632


2

600 |
¿ 0¿
2
2 2

a= 0
kal
a ± ∆a = (4,39 ± 0)
joule

V. PEMBAHASAN

Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang di berikan terhadap panas yang di
hasilkan dan satuannya adalah joule/kalori. Selama percobaan energi yang dapat di lihat adalah energi
listrik yang berasal dari saklar listrik dan energi panas yang di hasilkan dari energi listrik tersebut.
Prinsip ini dapat di buktikan dengan adanya teori asas black dan hukum joule. Teori asas black
menjelaskan jumlah kalor yang keluar sama dengan jumlah kalor yang di terima. Jika dua benda yang
memiliki perbedaan suhu maka benda yang panas akan memberikan kalor pada benda yang dingin
sampai kedua benda memiliki suhu yang sama. Sedangkan hukum joule menjelaskan tentang
pembentukan panas per satuan waktu berbanding langsung dengan kuat arus. Dalam percobaan ini
menggunakan variasi data yaitu massa air. Massa air untuk pengambilan data pertama adalah 100 gram
dan untuk pengambilan data kedua adalah 120 g. massa air tersebut mempengaruhi perhitungan dari
perubahan suhu, energi kalor, kuat arus, tegangan, energi listrik, dna perhitungan tara kalor listrik.
Berikut hasil analisis data: nilai Ck= 0,223, nilai Cp=0,108 dan seterusnya.

VI. KESIMPULAN
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang di gunakan dengan panas yang di
timbulkan. Teori yang mendasar tara kalor listrik yaitu hukum joule dan asa black. Energi listrik dan
energi panas memiliki hubungan yaitu tenaga listrik dapat menghasilkan panas dan juga sebaliknya yaitu
tenaga panas tenaga panas dapat menghasilkan tenaga listrik. Tara kalor listrik dapat di hitung dengan
Q
rumus a= .
W

DAFTAR PUSTAKA

A. I. Tajdid, “Modul Praktikum Fisika Dasar I,”


UNTIRTA Press, vol. 10000, no. 20, pp. 1689 –1699, 2020.

Halliday, J.dan Resnick, R. (1997).  Fisika Jilid 1  (thirded.). Jakarta : Erlangga.

Douglas C.  Giancoli Fisika-Jilid 2, Erlangga, Jakarta2010.

Anda mungkin juga menyukai