Anda di halaman 1dari 8

PRIMA

Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

STRATEGI PENGELOLAAN BAHAN BAKAR BEKAS PLTN

Bandi Parapak1, Siti Alimah2


1
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - BATAN
2
Pusat Pengembangan Energi Nuklir - BATAN
Kawasan Puspiptek - Serpong

ABSTRAK

STRATEGI PENGELOLAAN BAHAN BAKAR BEKAS PLTN. Telah dilakukan kajian strategi
pengelolaan bahan bakar bekas PLTN. Bahan bakar bekas adalah satu produk samping dari
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Operasi teknis yang berhubungan dengan
pengelolaan bahan bakar bekas yang dikeluarkan dari reaktor adalah daur ujung belakang.
Daur ujung belakang dibagi menjadi tiga, yaitu ; daur sekali pakai (daur terbuka), daur tertutup
dan kebijakan wait and see (penundaan keputusan). Strategi apapun yang dipilih pada daur
ujung belakang dari daur bahan bakar nuklir, fasilitas penyimpanan Away-from-Reactor (AFR)
perlu dibangun. Pada daur terbuka semua bahan bakar bekas dipertimbangkan sebagai limbah
dan ditujukan untuk dibuang dalam penyimpanan geologi yang dalam. Sedang daur tertutup
dibagi menjadi : (1) uranium dan plutonium diambil kembali dari bahan bakar bekas dengan
olah ulang dan daur ulang untuk membuat bahan bakar mixed oxide (MOX), (2) transmutasi
limbah dalam fasilitas reaktor nuklir subkritis dengan menggunakan akselerator, (3) konsep
DUPIC (Direct Use of Spent PWR Fuel In CANDU). Dalam kebijakan wait and see, bermaksud,
pertama kali menyimpan bahan bakar bekas dan memutuskan tahapan selanjutnya untuk olah
ulang atau pembuangan.

Kata kunci : bahan bakar bekas, daur terbuka, daur tertutup, wait and see

ABSTRACT

THE MANAGEMENT STRATEGY OF SPENT NUCLEAR FUEL. An assessment of


management strategy of spent nuclear fuel has been carried out. The spent nuclear fuel is one
of the by-products of nuclear power plant. The technical operations related to the management
of spent fuel discharged from reactors are called the back-end fuel cycle. It can be largely
divided into three option s : the once-through cycle, the closed cycle and the so-called ”wait and
see” policy. Whatever strategy is selected for the back-end of the nuclear fuel cycle, Away-from-
Reactor (AFR) storage facilities has to be constructed. For the once-through cycle, the entire
content of spent fuel is considered as waste, and is subject to be disposed of into a deep
underground repository. In the closed cycle, however, can be divided into : (1) uranium and
plutonium are recovered from spent fuel by reprocessing and recycled to manufacture mixed
oxide (MOX) fuel rods, (2) waste transmutation in accelerator-driven subcritical reactors, (3)
DUPIC (Direct Use of Spent PWR Fuel In CANDU) concept. In wait and see policy, which
means first storing the spent fuel and deciding at a later stage on reprocessing or disposal.

Keywords : spent nuclear fuel, once-through cycle, closed cycle, wait and see

1. PENDAHULUAN bahan bakar nuklir dan manajemen


limbah radioaktif.
Program daur bahan bakar nuklir Sampai dengan 15 Juni 2006
dan manajemen limbah radioaktif diperkirakan jumlah PLTN yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan beroperasi di dunia adalah 443, dan 27
dari program energi nuklir. Jadi strategi lagi dalam masa konstruksi. Peran
pengelolaan bahan bakar bekas PLTN sebagai penyumbang listrik di
merupakan bagian dari strategi daur dunia semakin nyata karena telah
mampu menyumbang sekitar 17 %
388
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

produksi listrik dunia. Bahkan di 15 sedang meneliti jalur lain yaitu jalur
negara dunia sekitar 30,5 – 78,5% transmutasi. Dalam makalah ini akan
listriknya diproduksi dari PLTN [1]. dikaji strategi pengelolaan bahan bakar
Meningkatnya jumlah PLTN berdampak bekas tersebut. Metode penelitian
pada meningkatnya jumlah bahan bakar berupa kajian kepustakaan dari
bekas yang harus ditangani setiap tahun. beberapa penelitian yang telah
Dari statistik global pengelolaan bahan dilakukan di luar negeri. Literatur dan
bakar bekas, memperlihatkan bahwa data diperoleh dari internet dan
bahan bakar bekas yang dikeluarkan beberapa referensi yang berkaitan.
setiap tahun adalah 10.000 tHM (ton
Heavy Metal). Dan saat ini 2. TEORI
akumulasinya mencapai 225.000 tHM 2. 1. DAUR UJUNG BELAKANG
[2]. Sejumlah kecil dari bahan bakar
bekas ini telah didaur ulang yaitu sekitar Sistem daur bahan bakar nuklir
85.000 tHM, tetapi dalam jumlah yang yang dianut oleh suatu negara sangat
jauh lebih besar dalam proses berpengaruh terhadap strategi
penyimpanan menunggu untuk diproses pengelolaan bahan bakar bekas. Bahan
ulang atau diproses untuk disimpan bakar bekas adalah salah satu produk
dalam penyimpanan lestari. Proyeksi samping dari PLTN. Setelah
kumulatif produksi bahan bakar bekas memproduksi energi dalam reaktor,
dapat dilihat pada Gambar 1. bahan bakar dikeluarkan dari reaktor
untuk disimpan sementara dalam kolam
penyimpanan dan diganti dengan bahan
bakar baru. Berbagai jenis fasilitas
penyimpanan basah dan kering yang
dioperasikan pembangkit tenaga nuklir
dapat dilihat dalam Tabel 1. Kapasitas
penyimpanan fasilitas baru,
diperlihatkan dalam Tabel 2. Setelah
bahan bakar bekas disimpan sementara,
dipindahkan untuk di olah ulang atau
Gambar 1. Penyimpanan Bahan Bakar disimpan lestari di fasilitas penyimpanan
Bekas Berdasar Wilayah [2]. jangka panjang.

Bahan bakar bekas yang terus Tabel 1. Kapasitas Fasilitas


terakumulasi ini, berpotensi munculnya Penyimpanan Bahan Bakar Bekas yang
limbah radioaktif dengan aktivitas tinggi. Beroperasi (kt HM) [2].
Limbah radioaktif aktivitas tinggi ini juga
dihasilkan dari proses olah ulang bahan Daerah AR AFR AFR Total
Basah Kering
bakar bekas. Limbah radioaktivitas
tinggi harus dikelola dengan hati-hati, Eropa 28,3 32,3 11,3 71,8
sehingga aman bagi manusia dan Barat 11,9 20,8 1,5 34,2
lingkungan serta tidak membebani Eropa 94,7 1,7 8,5 104,8
generasi yang akan datang. Timur 27,9 3,3 1,7 33,0
Amerika 162,8 58,1 23 243,8
Kebijakan pengelolaan limbah Asia &
radioaktif aktivitas tinggi dan bahan Afrika
bakar bekas di beberapa negara Total
industri nuklir berbeda-beda dan
berubah-ubah. Beberapa negara
melakukan pilihan daur tertutup,
sebagian negara lain memilih daur
terbuka (once through) dan sebagian
lagi memilih daur wait and see. Namun
saat ini, beberapa negara industri nuklir
389
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

Tabel 2. Kapasitas Fasilitas bakar MOX (Mixed/Uranium dan


Penyimpanan Bahan Bakar Bekas yang Pltonium Oxide).
Sedang di Bangun (kt HM) [2]. 3. Daur ”wait and see”, yaitu
merupakan penundaan keputusan.
Daerah AFR AFR Total Dalam kebijakan ini belum
Basah Kering memutuskan apakah bahan bakar
bekas akan diolah ulang atau tidak.
Eropa 3,0 1,0 4,0
Barat 3,0 8,9 11,9
Tabel 3. Waktu Paruh dan
Eropa 6,8 6,8
Timur 0,5 0,8 1,3 Radiotoksisitas dari Beberapa
Amerika 6,5 17,5 24,0 Radionuklida dalam Bahan Bakar
Asia & Bekas [4].
Afrika
Total Isotop Waktu paruh Radiotoksisitas
3
(tahun) (m air/tHM)
5 5
Keterangan : Tc-99 2,1. 10 9,1. 10
7 5
AR (At Reactor) : Penyimpanan di dekat I-129 1,57.10 3,3.10
6 4
reaktor (di fasilitas reaktor) Np-237 2,14.10 2,1.10
1 11
AFR (Away From Reactor) : Penyimpanan Pu-238 8,78.10 1,3.10
4 10
Pu-239 2,41.10 1,7.10
jauh dari reaktor (di luar fasilitas reaktor) 3 10
Pu-240 6,55.10 2,6.10
Bahan bakar bekas PWR 1 10
Pu-241 1,44.10 8,7.10
(Pressurized Water Reactor/reaktor air Pu-242 3,76.10
5
9,5.10
7
bertekanan) dengan pengkayaan 4% U-235 Am-241 4,33.10
2
1,2.10
11

setelah burn-up 45.000 MWd/tHM Am-242m 1,41.10


2
3,4.10
8
3 9
mengandung sekitar 1% U-235, 1% Pu Am-243 7,37.10 1,1.10
1 10
dan 5% produk fisi Cs-137, I-129 dan Cm-244 1,81.10
3
4,4.10
7
lain-lain serta 0,1% minor aktinida Np- Cm-245 8,5.10 1,0.10
237, Am-241, Am-242m, Cm-244 dan
Cm-245. Plutonium dalam bahan bakar 2. 2. DAUR TERBUKA
bekas mengandung isotop campuran
dengan waktu paruh berbeda, Pu-238, Dalam daur terbuka, bahan
Pu-239, Pu-240, Pu-241 dan Pu-242 [3]. bakar bekas yang dikeluarkan dari
Radionuklida dalam bahan bakar bekas reaktor, setelah pendinginan 30-50
yang dikeluarkan dari reaktor tersebut tahun, dipindahkan ke fasilitas
mempunyai waktu paruh dan pembuangan akhir (penyimpanan
radiotoksisitas yang tinggi, seperti lestari), yang sebelumnya dikondisioning
terlihat pada Tabel 3 [4]. Operasi teknis (dipadatkan) dan dipackaging (dikemas
yang berhubungan dengan pengelolaan dalam bentuk yang aman) untuk
bahan bakar bekas adalah daur ujung mengungkung kandungan radioaktif,
belakang. Diagram alir dari opsi untuk megontrol tingkat radiasi eksternal,
pengelolaan bahan bakar bekas dapat untuk mencegah kritikalitas dan untuk
dilihat pada Gambar 2 [5]. Dari diagram mencegah bahaya akibat panas yang
alir tersebut, secara garis besar daur timbul. Teknik packaging bahan bakar
ujung belakang ini dibagi menjadi : bekas dengan penanganan
1. Daur once-through (daur terbuka), menggunakan remote, yang prosesnya
yaitu bahan bakar bekas meliputi penempatan bahan bakar
dipertimbangkan sebagai limbah dan bekas dalam canister (wadah limbah)
ditujukan untuk dibuang dalam suatu dari suatu logam seperti tembaga, steel
penyimpanan lestari. atau titanium atau dari material keramik.
2. Daur tertutup, yaitu uranium dan Setelah itu canister dilas dengan suatu
plutonium diambil kembali dari penutup dan selanjutnya dipindahkan ke
bahan bakar bekas dengan olah tempat penyimpanan lestari.
ulang dan selanjutnya dilakukan Pembuangan langsung dari bahan
daur ulang untuk pembuatan bahan bakar bekas tanpa olah ulang ini,
meniadakan kebutuhan biaya dalam
390
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

olah ulang. Opsi pembuangan langsung reaktor air ringan (Light Water
memerlukan program pengembangan Reactor/LWR) dan reaktor pembiak
dan operasi penyimpanan geologi. cepat (Fast Breeder Reactor/FBR).
Negara-negara yang menggunakan opsi Reaktor-reaktor Eropa saat ini
ini adalah Amerika Serikat, Swedia, menggunakan lebih 5 ton plutonium
Kanada, Spanyol, Finlandia dan Afrika pertahun untuk bahan bakar MOX.
Selatan [6]. Instalasi olah ulang komersial,
dioperasikan di Perancis dan Inggris
dengan kapasitas 4.700 ton/tahun.
Proses olah ulang konvensional,
yang dikenal sebagai proses PUREX,
(Plutonium Uranium Extraction)
memisahkan uranium dan plutonium
dengan memotong batang bahan bakar,
kemudian melarutkannya dalam asam
nitrat dan diekstraksi menggunakan
solven Tri Butyl Phosphat (TBP) [6].
Salah satu proses PUREX tersebut
adalah teknologi pirometalurgi,
Gambar 2. Diagram Alir Opsi diantaranya konsep ANL’s (Argonne
Pengelolaan Bahan Bakar Bekas [4] National Laboratory) Integral Fast
Reactor (IFR). Proses ini
2. 3. DAUR TERTUTUP mengaplikasikan piro-reduction dari
Dalam opsi ini, bahan bakar oksida bahan bakar bekas menjadi
bekas di pindahkan ke fasilitas olah bentuk mettalic menggunakan litium dan
ulang dimana kandungan fisil sisa ( U- elektrorefining dari batang-batang logam
235 dan Pu-239) dari bahan bakar untuk memisahkan plutonium dari minor
bekas dipisahkan dari produk fisi dan aktinida dan beberapa produk fisi lain
aktinida-aktinida lain, karena seperti untuk daur ulang dalam reaktor cepat.
diketahui bahan bakar bekas masih Konsep lain adalah piroprocessing
mengandung bahan fisil, bahan fertil U- Rusia untuk memisahkan campuran
238 dan bahan bahan radioaktif lainnya. uranium dan plutonium oksida dari
Uranium dan plutonium hasil olah ulang bahan bakar bekas dengan
tersebut didaur ulang sebagai bahan elektrorefining dalam larutan garam
bakar MOX (Mixed Oxide). Saat ini eutectic KCl dan NaCl untuk daur ulang
instalasi olah ulang dapat mengambil langsung dalam FBR atau LWR. Konsep
kembali 99,9% uranium dan 99,88% daur ulang piro lain adalah partisi dan
plutonium. Melalui proses fabrikasi transmutasi radionuklida umur panjang
bahan bakar MOX, plutonium dan dari bahan bakar bekas atau limbah
uranium olah ulang dicampur dengan radioaktif tingkat tinggi. Konsep ATW
depleted atau uranium oksida alam. (Accelerator-driven Transmutation
Produk fisi dan aktinida yang tertinggal, Waste) dikembangkan oleh Amerika,
merupakan limbah radioaktif aktivitas yang mana mengadopsi sistim hibrid,
tinggi dari olah ulang, dan dipadatkan terdiri dari suatu langkah proses
untuk dibuang dalam penyimpanan berdasar PUREX yaitu yang disebut
lestari. Jumlah limbah dari olah ulang UREX (Uranium Extraction), diikuti
tersebut hanya sekitar 3% berat dari suatu langkah pirokimia bersama-sama
bahan bakar bekas. Dengan daur ulang proses elektrometalurgi (EM). Proses
ini akan mengurangi jumlah total dari UREX akan memproduksi uranium,
bahan bakar bekas yang akan dibuang. teknesium dan iodin, serta oksida
Diperkirakan 7 rakitan PWR yang diolah aktinida. Proses EM kemudian
ulang akan menghasilkan satu rakitan memisahkan elemen TRU
bahan bakar MOX. Jenis reaktor yang (transuranium) dari produk fisi dan
menggunakan bahan bakar MOX adalah mengkonversi TRU menjadi bentuk
391
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

metallic yang cocok untuk fabrikasi kapasitas penyimpanan yang harus


bahan bakar ATW. Sistem pengelolaan disediakan untuk instalasi PLTN yang
berbasis transmutasi, juga akan dibangun. Perencanaan tersebut
dikembangkan oleh Jepang dan meliputi pemindahan bahan bakar bekas
Perancis dengan menggunakan ADS dari AR storage dan selanjutnya
(Accelerator Driven System). Sistem dipindahkan ke fasilitas penyimpanan
ADS dan ATW ini adalah sebuah sistem sementara jangka panjang AFR storage,
pembakaran limbah nuklir dari bahan sampai kebijakan selanjutnya ditetapkan.
bakar bekas PLTN yang dipicu oleh Jadi opsi ini memerlukan penyimpanan
akselerator dan dapat menghasilkan bahan bakar bekas untuk periode yang
listrik. Sistem ADS dan ATW ini akan lama mungkin 50 tahun atau bahkan
membakar limbah radioaktif sehingga lebih dari 100 tahun, sebelum diteruskan
mengubah limbah radioaktif umur ke langkah selanjutnya. Implikasi dari
panjang menjadi limbah stabil dan akan penyimpanan jangka panjang adalah
mengeliminasi isu yang berkaitan keselamatan operasi jangka panjang
dengan pengelolaan panas jangka dari fasilitas penyimpanan.
panjang dalam lingkungan penyimpanan.
Atau dengan kata lain akan mengurangi 3. PEMBAHASAN
volume, toksisitas dan kandungan fisil
dari limbah. 90% dari listrik yang Semua negara dengan program
dihasilkan ATW digunakan untuk PLTN, mempunyai kolam penyimpanan
memasok jaringan dan 10% untuk untuk menyimpan bahan bakar
menggerakkan akselerator. Jadi opsi bekasnya di fasilitas PLTN. Negara
daur dengan olah ulang terbagi menjadi yang memilih opsi daur tertutup,
tiga, yaitu : daur ulang dalam LWR, daur kemudian akan mengangkut bahan
ulang dalam reaktor cepat dan bakar bekas ke fasilitas olah ulang.
transmutasi limbah dengan reaktor Mengingat keterbatasan kolam
subkritis yaitu akselerator. penyimpanan di fasilitas olah ulang,
Konsep daur ulang lain yang saat ini maka dibangun fasilitas penyimpanan
sedang dikembangkan adalah proses sementara yang lain. Bagi Negara yang
DUPIC (Direct Use of Spent PWR Fuel memilih opsi daur terbuka, juga
In CANDU). Konsep dasar dari alternatif menghadapi masalah keterbatasan
daur bahan bakar ini yaitu bahan bakar kapasitas penyimpanan sementara di
bekas dari reaktor air ringan jenis PWR fasilitas PLTN. Sebagai akibatnya untuk
yang mengandung bahan dapat belah opsi daur bahan bakar jenis apapun,
(fisil), digunakan dalam reaktor CANDU perlu dibangun fasilitas penyimpanan
(Canadian Deuterium Uranium) dengan sementara sistem kering atau basah di
fabrikasi kembali secara langsung tanpa luar fasilitas PLTN (AFR) yaitu seperti
pemisahan bahan dapat belah tersebut. terlihat dalam Tabel 1 Fasilitas
Konsep ini saat ini sedang penyimpanan sementara yang telah
dikembangkan di Korea bersama-sama dibangun dan Tabel 2 adalah yang
dengan Kanada, Amerika Serikat dan sedang dikonstruksi.
IAEA. Seleksi dari strategi pengelolaan
bahan bakar bekas oleh masing-masing
2.4. DAUR ”WAIT AND SEE” negara tergantung pada sejumlah faktor
Daur ini merupakan sistem yang subyektif dan obyektif yaitu ketersediaan
paling fleksibel. Di sini belum diputuskan sumber daya yang ada, tingkat
apakah bahan bakar bekas akan diolah pengembangan industri, tingkat program
ulang atau tidak. Keputusan ini nuklir, kondisi sosio ekonomi dan politik,
berdampak pada penyimpanan kepentingan komersial, ketersedian
sementara. Oleh karena itu layanan daur bahan bakar nuklir dan
pengambilan keputusan ini harus hati- adanya persetujuan internasional.
hati karena dibutuhkan perencanaan Perhatian utama untuk seleksi strategi
yang tepat untuk merencanakan pengelolaan bahan bakar bekas adalah
392
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

keselamatan proliferasi. Di negara- bekas dan perpanjangan waktu


negara dengan program nuklir harus penyimpanan.
menjamin pertahanan proliferasi dari Seperti terlihat dalam Tabel 3,
opsi daur bahan bakar nuklir yang dipilih bahan bakar bekas mengandung
dalam masyarakat internasional. Jika radionuklida dengan waktu paruh yang
pemilihan daur bahan bakar berdasar sangat panjang dan radiotoksisitas yang
pada undang-undang dan politik, tinggi. Langkah pertama untuk
beberapa penyelesaian harus dikaji mengurangi radiotoksisitas jangka
dalam pendekatan analisa keuntungan panjang adalah dengan olah ulang dan
biaya. Studi untuk biaya daur bahan proses ini merupakan langkah pertama
bakar PWR yang dilakukan OECD/NEA pengembangan daur bahan bakar
(Nuclear Energy Agency of the advance (maju), jadi tidak hanya U dan
Organisation for Economic Cooperation Pu yang dipisahkan, tetapi juga minor
Development) memperlihatkan bahwa aktinida dipisahkan dari produk fisi. Daur
perbedaan dalam biaya total daur bahan bahan bakar dengan olah ulang adalah
bakar antara opsi olah ulang dan opsi suatu prasyarat yang diperlukan untuk
pembuangan langsung adalah kecil, melakukan operasi partisi beberapa
yaitu sedikit lebih besar opsi olah ulang nuklida. Namun dalam hal untuk
[6]. Tingkat program tenaga nuklir, mengurangi radiotoksisitas dari residu
kemampuan teknik dan infrastruktur HLW vitrifikasi, tambahan operasi
juga akan mempengaruhi biaya total dilakukan. Operasi ini disebut daur
daur bahan bakar. Di negara-negara bahan bakar advance (Advanced Fuel
yang tidak dibantu dengan sumber daya Cycle/ AFC). AFC ini merupakan suatu
energi yang cukup (sumber daya rangkaian operasi kimia, metalurgi dan
uranium minimum), opsi daur ulang nuklir dimana semua Plutonium, aktinida
biasanya lebih disukai dalam arti bahwa (Am, Cm, Np) dan beberapa produk fisi
opsi daur tersebut dapat berdampak (Tc-99, I-129 dan lain-lain) dipisahkan
pada jaminan pasokan uranium. Juga dari aliran utama dan didaur ulang
negara-negara yang menggunakan sebagai target untuk PLTN atau reaktor
program FBR, olah ulang dan teknologi nuklir dan atau ADS, yang disebut
MOX adalah prasyarat penting untuk fasilitas hibrid, untuk memperoleh
memulai program reaktor cepat pengurangan yang berarti dari inventori
komersial. Jadi pemilihan opsi radiotoksisitas. Strategi transmutasi
pengelolaan bahan bakar bekas juga limbah radioaktif ini, tidak bertujuan
tergantung pada jenis bahan bakar yang untuk mengeliminasi kebutuhan
digunakan. Faktor lain adalah tempat penyimpanan geologi, tetapi
penerimaan masyarakat, yang mana merupakan suatu metode untuk
akan menjadi salah satu ketidak tentuan mengurangi bahaya radiologikal jangka
dalam seleksi dari opsi daur bahan panjang dari beberapa nuklida sehingga
bakar. Selanjutnya kebijakan nasional akan meningkatkan kelangsungan
pengelolaan bahan bakar bekas juga tempat penyimpanan geologi. Jika
harus mengandung ketentuan untuk dilihat dari sudut pandang ekonomi
jangka pendek, menengah dan jangka murni dan jika dipertimbangkan bahwa
panjang. Jika opsi daur terbuka dipilih, energi nuklir sebagai potret pembangkit
ketentuan pembuangan akhir dalam tunggal, partisi dan transmutasi
penyimpanan geologi dari limbah merupakan skenario yang tidak realistis,
radioktif tingkat tinggi yang dihasilkan dan merupakan teknologi yang komplek
PLTN harus dibuat. Kebijakan wait and dan mahal. Namun dalam konteks
see, dilatar belakangi oleh penundaan global pertumbuhan penduduk dengan
program penyimpanan geologi dan peningkatan kebutuhan energi,
implementasi olah ulang dibeberapa ancaman pemanasan global karena
negara, sehingga diperlukan suatu emisi CO2 (disebut greenhouse gas
peningkatan penyimpanan bahan bakar effect), polusi dari batubara dan
pembakaran hidrokarbon tidak dapat
393
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

dihindarkan, sehingga teknologi nuklir adalah langkah pertama dari semua


merupakan hal yang menarik untuk alternatif pengelolaan bahan bakar
menyelesaikan pemenuhan kebutuhan bekas tersebut. Opsi daur bahan bakar
energi untuk masa depan. jenis apapun, perlu dibangun fasilitas
Dari sekitar 100 reaktor yang penyimpanan sementara di luar fasilitas
beroperasi di Amerika Serikat, bahan PLTN (AFR). Pertimbangan seleksi
bakar bekas yang dihasilkan pada tahun kebijakan nasional harus
2005 adalah sekitar 87.000 ton seperti memperhatikan sumber daya yang ada,
terlihat dalam gambar 1, dan hanya tingkat pengembangan industri, tingkat
sekitar 60.000 ton ditujukan untuk program nuklir, kondisi sosio ekonomi
dibuang di Yucca Mountain di Nevada. dan politik, kepentingan komersial,
Sementara itu, ada sekitar 250.000 ton ketersedian layanan daur bahan bakar
bahan bakar bekas dari seluruh reaktor nuklir, adanya persetujuan internasional,
yang beroperasi di dunia. Sampai keselamatan proliferasi dan penerimaan
dengan tahun 2050 diperkirakan sekitar masyarakat.
1000.000 ton bahan bakar bekas
dihasilkan [7]. Hal ini mengindikasikan 5. DAFTAR PUSTAKA
perlunya untuk membangun suatu
tempat penyimpanan skala Yucca [1]. http://www.iaea.org//cgibin/db.page.
Mountain kira-kira setiap 3-4 tahun, jika pl/pris.oprconst.htm
pembuangan langsung menjadi pilihan [2]. K.FUKUDA.et.al., ”IAEA Overview of
berbagai negara. Oleh karena itu partisi Global Spent Fuel storage”,
dan transmutasi dapat menjadi opsi Department of Nuclear Energy,
untuk pengelolaan bahan bakar bekas di IAEA-CN-102/60, Vienna, Austria.
era nuklir masa depan. [3]. ADAM JOSTSONS, ‘ Radioactive
Seperti disebutkan, konsep daur Waste Management and Disposal”,
bahan bakar lain yang disebut DUPIC Academy Symposium, November
telah dikembangkan beberapa tahun ini 1997.
oleh beberapa negara. Daur bahan [4]. J.U. KNEBEL, G. HEUSENER,
bakar DUPIC merupakan suatu alternatif, “Research On Transmutation and
yang juga mempunyai pertahanan Accelerator-Driven Systems At The
proliferasi yang tinggi. Selain itu juga Forschungzentrum Karlsruhe”,
meningkatkan penggunaan uranium sisa, Forschungzentrum Karlsruhe Gmbh-
sehingga pertumbuhan industri nuklir Technik und Umwelt, Federal
tetap terjaga. Daur bahan bakar ini Republic of Germany.
cocok untuk negara-negara yang [5]. TRS No. 378, “Options, Experiences
mempunyai bahan bakar bekas LWR. and Trends in Spent Nuclear Fuel
Dengan penggunaan daur bahan bakar Management”, IAEA, Vienna.
DUPIC ini dapat dihemat 30% uranium [6]. http://www.kntc.re.kr
dan 70% bahan bakar bekas dapat [7]. http://www.lanl.gov/atw/
dikurangi, untuk jumlah produksi listrik
yang sama, jika dibanding daur terbuka.
Keuntungan dan kerugian opsi
daur ujung belakang dapat dilihat pada
Tabel 4.

4. KESIMPULAN

Ada tiga opsi strategi


pengelolaan bahan bakar bekas PLTN,
yaitu : daur sekali pakai (daur terbuka),
daur olah ulang (daur tertutup) dan
kebijakan ”wait and see” (penundaan
keputusan). Penyimpanan sementara
394
PRIMA
Volume 6, Nomor 12, Nopember 2009 ISSN : 1411-0296

6. LAMPIRAN

Tabel 4. Keuntungan dan Kerugian Opsi Daur Ujung Belakang

Jenis Daur Daur Terbuka Daur Tertutup Daur Wait and See
Karakeristik Bahan bakar bekas - Bahan bakar bekas di olah ulang Bahan bakar bekas
merupakan limbah dan untuk : belum diputuskan
dibuang ke penyimpanan 1. Bahan Bakar MOX. untuk diolah ulang atau
lestari. 2. Sistem ADS & ATW. dibuang
- Konsep DUPIC
Keuntungan Tidak ada kebutuhan biaya 1. Pertahanan proliferasi lebih tinggi. Biaya lebih sedikit
olah ulang 2. Penghematan cadangan uranium.
3. Mengurangi volume, toksisitas dan
kandungan fisil limbah.
4. Mengurangi bahaya radiologikal
jangka panjang.
5. Meningkatkan kelangsungan tempat
penyimpanan geologi.
Kerugian 1. Perlu program Biaya sedikit lebih besar 1.Perlu peningkatan
pengembangan waktu
dan penyimpanan penyimpanan.
geologi. 2. Perlu monitoring
2. Perlu keselamatan keselamtan operasi
operasi penyimpanan penyimpanan
jangka panjang. jangka panjang.

395

Anda mungkin juga menyukai