in 5:20:00 PM
Jam 04.00 – 08.00 Jaga dini hari (Morning Watch) -Mualaim I dan IV
Jam 08.00 – 12.00 Jam jaga pagi hari (Forenoon Watch) -Mualim III
Jam 12.00 – 16.00 Jam jaga siang hari (Afternoon Watch) -Mualim II
Jam 16.00 – 20.00 Jam jaga sore hari (Evening Watch) -Mualim I dan IV
Jam 20.00 – 24.00 Jam jaga malam hari (Night Watch) -Mualim III
Kecuali diatur oleh Nakhoda, maka penjagaan biasanya dilakukan seperti tertera pada daftar di
atas. Pertukaran jaga dilakukan dengan menyerah terimakan jaga dari perwira jaga lama kepada
penggantinya. Perwira jaga baru akan di bangunkan 1/2 jam sebelumnya. Setelah berada di
anjungan harus melihat haluan kapal, lampu suar perintah Nakhoda, membiasakan diri dengan
situasi yang ada. Mualaim yang diganti dengan menyerahkan jam jaganya dengan memberikan
informasi yang diperlukan seperti posisi akhir, Cuaca, kapal lain dan hal – hal lain yang
dipandangperlu.
Sebagai Catatan, Mualim jaga setelah selesai jaganya harus meronda kapal, terutama pada malam
hari misalnya pemeriksaan peranginan palka, kran – kran air, cerobong asap, lashingan muatan.
TUGAS MUALIM JAGA DI LAUT
1. Memeriksa posisi kapal, Kesalahan Kompas, haluan yang di kemudikan dan semua
2. Memeriksa keadaan keliling, perairan, benda – benda navigasi, kapal dan lain – lain
3. Membawa kapal dengan selamat sesuai dengan peraturan nasional maupun internasional
dalam penyimpangan.
4. Memangamati dengan baik dengan panca Indra keseluruhan kapal dan sekitarnya serta
menentukan posisi kapal secara rutin, melashing muatan dan lain – lain.
tanpa diganti mualim yang lain atau Nakhoda, pada lazimnya Nakhoda telah membuat ”
3. Menjalankan peraturan pada saat itu antara lain : melakukan tindakan berjaga – jaga yang
baik sesuai aturan – aturan yang ada di dalam P2TL dan lain – lain.
Tugas yang harus dilakukan seorang mualin jaga pada saat jaga di atas kapal dengan
situasi-situasi berikut :
- Apabila mengadakan penyusulan kapal lain,maka kita harus menyimpang kapal lain yang disusul,
- Pada siang hari melihat kapal lain segaris atau hamper segaris dengan kapal kita,atau pada
malam hari melihat kedua lampu lambung kapal lain,maka kita harus menghindar dengan
perubahan haluan yang cukup besar,tegas dalam waktu yang cukup dini.
- Apabila kita melihat lampu merah kapal lain dilambung kanan,maka kita harus menyimpang
Dalam STCW Code mengenai asas pokok tentang dinas jaga salah satu asas yang perlu
Sesuai dengan aturan 5 P2TL tiap kapal harus senantiasa melakukan pengamatan yang cermat,
baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan semua sarana yang tersedia sesuai
dengan keadaan dan suasana sebagaimana lazimnya, sehingga dapat membuat penilaian yang
- Menjaga kewaspadaan secara terus menerus dengan penglihatan, pendengaran dan dengan
sarana lain yang ada, sehubungan dengan setiap perubahan penting dalam hal suasana
pengopersian
navigasi lain.
- Mendeteksi kapal-kapal atau pesawat terbang yang sedang berada dalam bahaya, orang-orang
Dalam pelaksanaan tugas jaga laut situasi dan kondisi dan hal-hal lain yang harus
diperhatikan adalah :
2. Kepadatan lalu-lintas dan aktivitas-aktivitas lain yang terjadi didaerah dimana kapal sedang
melakukan navigasi.
3. Perhatian yang perlu jika sedang melakukan navigasi didalam atau dekat jalur-jalur pemisah
4. Bahaya-bahaya navigasi.
5. Kemampuan operasional instrumen-instrumen dan alat-alat pengendali dianjungan termasuk
system bahaya.
Efisiensi dan efektivitas jaga anjungan harus diatur berdasarkan “Bridge Resource
Management Principles”.
Maksudnya adalah :
- Jumlah yang memadai dari orang-orang yang cakap dalam melaksanakan tugas jaga.
- Semua anggota pada tugas jaga navigasi harus mempunyai kecakapan yang memadai dan FIT
- Tidak ada seorangpun dari petugas jaga navigasi diberi tugas lain.
- Setiap orang pada jaga navigasi harus ditempatkan pada lokasi yang paling baik untuk
- Pesawat-pesawat dan peralatan harus selalu siap pakai untuk melaksanakan tugas jaga navigasi.
- Komunikasi antar anggota tugas jaga navigasi harus jelas, segera benar dan relevan dengan
tugas masing-masing.
- Setiap anggota tugas jaga navigasi disiapkan untuk merespon secara efisien dan efektif bila ada
berkenaan dengan :
a. Peralatan navigasi :
- Penentuan posisi dengan alat navugasi harus cross check dengan baringan darat.
- Kesalahan-kesalahan alat navigasi dalam penentuan posisi harus dikoreksi dalam jarak pendang
- Dapatkan posisi dengan menggunakan alat penerima omega, decca, loran, GPS.
- Dapatkan posisi dengan mengunakan system navigasi satelit.
- Secara lisan, berikan informasi mengenai status kapal-kapal disekitar kepada perwira yang akan
- Pastikan bahwa perwira yg akan melaksanakan tugas baru telah menerima tanggung jawab
- Masukkan informasi yang tepat kedalam buku jurnal kapal (log book).
- Kedalaman air dimana kapal sandar atau berlabuh pada saat itu.
- Keadaan dan kesiapan mesin induk sehubungan dengan tiap keadaan darurat yang mungkin
terjadi.
- Keadaan muatan yang dibongkar dan dimuat termasuk jumlah dan sisa yang ada diatas kapal.
- Lampu-lampu dan sosok benda yang dipasang atau isyarat bunyai yang harus dibunyikan.
- Jalur komunikasi yang dapat dipergunakan dalam keadaan darurat, untuk menghubungi personil
darat antara lain Port Authorities dalam keadaan darurat atau untuk mendapatkan bantuan-
bantuan.
- Setiap kaadaan yang dapat mempengaruhi keselamatan kapal, orang-oarang dan muatan serta
pencegahan pencemaran lingkungan.
- Prosedur memberitahu penguasa terkait didarat apabila terjadi pencemaran lingkungan akibat
kegiatan dikapal.