Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR

DARURAT
DAN
SAR
Perbedaan Antara “Stranded” Dan “Beached”
Dalam Keadaan Darurat :
 
Stranded :
 adalah sengaja mengandaskan kapal yang
dilaksanakan dalam keadaan darurat dimana cara ini
diambil yang merupakan upaya terakhir untuk
menyelamatkan jiwa manusia setelah berbagai upaya
yang dilakukan untuk menyelamatkan kapal tidak
berhasil, misalnya kapal mengalami kebocoran, atau
jangkar kapal tidak kuat menahan hempasan
gelombang/arus yang sangat kuat.
Beached/beaching :
adalah cara menyandarkan kapal dengan haluannya
dikandaskan, hal ini dilakukan karena sifat dari kapal
itu sendiri yang mempunyai rampdoor atau pintu
didepan yang bisa dibuka dan ditutup apabila memuat
atau membongkar muatannya. Hal-hal yang harus
diperhatikan pada waktu beaching adalah:

Pantainya harus landai dan tidak berbatu-batu.


Arus dan angin tidak begitu kuat.
Harus mempunyai jangkar buritan, untuk mencegah
buritannya hanyut ke tempat dangkal.
 Kebocoran/Tenggelam
Kurangi putaran/matikan mesin utama dan bunyikan alarm keadaan
darurat.
Periksa apakah ada korban dan berikan pertolongan pertama, jika
perlu.
Periksa kalau-kalau ada polusi minyak dan kemungkinannya.
Perkirakan kemungkinan bahaya tenggelam atau terbalik secara cepat.
Jika ya,
Kirimkan pesan bahaya.
Beritahu pemiliki dan pejabat terkait.
Siapkan untuk meninggalkan kapal.
Jika tidak,
Ambil tindakan-tindakan pengendalian kerusakan kerusakan.
Tentukan posisi kapal dan catat semua pergerakan kapal/kejadian.
Pastikan stabilitas kapal yang memadai.
Pantaulah prakiraan cuaca terakhir dan perkirakan dampak pada situasi
saat ini.
Tindakan Tanggap Darurat Terhadap Orang
Cedera, Sakit Dan Kematian
Ungsikan orang yang cidera/sakit kelokasi yang aman
dan nyaman.
Periksa kondisi pasien dan berikan pertolongan
pertama.
Pertimbangkan perlunya memindahkan pasien
kedarat
Tentukan posisi kapal dan periksa pelabuhan terdekat
untuk pengungsian
Beritahu kantor pusat dan P&l surveyor.
Medico :
Bantuan kesehatan untuk awak kapal yang disediakan
oleh pelabuhan-pelabuhan tertentu melalui stasion
radio pantai dimana kapal tersebut dapat
dihubungkan dengan rumah sakit atau dokter yang
terdekat sehingga dapat dilakukan komunikasi advise
tentang penanganan gangguan kesehatan (biasanya
yang bersifat ringan). Panggilan pd stasion radio
pantai biasanya diawali dengan kata MEDICO, selain
PAN, PAN, PAN. Komunikasi dapat dilakukan dengan
bahasa biasa (plain language) atau bahasa isyarat
sesuai Kode Isyarat Internasional (International Code
Of Signal 1969, 3 huruf yang diawali dengan huruf M).
Pencemaran/Polusi Minyak Dari Kapal
Hentikan kegiatan operasi dengan sarana tercepat dan
bunyikan alarm keadaan darurat.
Aktifkan rencana tanggap darurat terhadap tumpahan
minyak.
Identifikasi sumber tumpahan, tampung dan
hilangkan.
Pertimbangkan untuk membuka dan mengalirkan
kedalam tangki muatan sisa.
Identifikasi pengoperasian sampai kebocoran
diperbaiki/diisolir dan dibersihkan.
Pertimbangkan meminta bantuan darat.
Buang oil boom untuk mencegah penyebaran dan
menampung kembali minyak sebanyak mungkin
dengan menggunakan penyerap minyak.
Beritahu penjaga pantai dan pejabat pelabuhan.
Beritahu pengawas tehnis dan jelaskan mengenai
situasi.
Bekerja sama dengan pejabat pelabuhan/kapal-kapal
lain jika perlu.
Kumpulkan laporan-laporan komunikasi dan catat
semua pergerakan/kejadian.
 
 Orang Jatuh Ke Laut :
Setiap orang yang mengetahui kejadian itu harus
berteriak "Orang jatuh kelaut dilambung kiri/kanan”
dan diulangi beberapa kali (ditujukan kepada perwira
jaga).
Pelampung penolong yang terdekat segera dilemparkan
kearah orang tersebut. (sebaiknya yang berpenerangan).
Mualim jaga begitu mendengar teriakan itu segera
menempatkan telegraph pada posisi “Stop” dan segera
menaikan semboyan bendera “O” dan membunyikan 3
suling panjang.
Setelah mengetahui sebelah mana orang tersebut jatuh,
kemudi dicikar kearah sikorban untuk, menghindari
sikorban dari buritan kapal
Tempatkan seorang pengamat untuk mengawasi
sikorban kalau perlu dari tempat yang tinggi supaya
jangan hilang dari pengawasan.
Beritahu Nakhoda.
Tentukan posisi kapal dan gunakan posisi orang jafuh
ke laut sebagai datum pencarian
Jika kapal-kapal lain berada disekitar daerah itu,
lakukan panggilan VHF dengan PAN, PAN, PAN untuk
menjelaskan manuver-manuver atau meminta
bantuan.
Tindakan selanjutnya mengolah gerak untuk
menolong orang tersebut.
 
Cara Menolongnya:
Cara biasa
Jika cuasa baik:
Kapal dibawah kearah diatas angin dari sikorban.
Sekoci dibawah angin disiapkan untuk diturunkan kearah si
korban dengan Mualim II sebagai orang yang bertanggungjawab.
Jika sudah ditolong sekoci didayung ke kapal dengan mengikuti
angin.
Jika cuaca berombak:
Kapal diberhentikan diatas angin dari sikorban agak jauh dari
sikorban.
Sekoci dibawah angin diturunkan dan didayung kearah sikorban
dengan mengikuti angin dan gelombang.
Setelah itu kapal dibawah kearah dibawah angin dari sikorban.
Setelah sikorban ditolong sekoci dapat didayung kearah kapal
mengikuti arah angin dan ombak lagi.
Cara Williamson (Williamson Turn)
Olah gerak ini pertama kali dipakai oleh Commander
(Let KoL) J.A Wiliamson dari US. Navy pada perang
dunia II yang sangat menguntungkan untuk
digunakan pada waktu cuaca dimana sikorban hilang
dari pandangan. Untuk mengenang jasa penciptanya
cara ini dinamakan Williamson Turn.
Caranya:
Cikar kemudi kearah sikorban.
Kecepatan dikurangi dan diatur menurut keadaan
yang dibutuhkan.
Bila kapal telah berputar antara 60°-70° dari haluan
semula, maka kemudi dibalas kesisi lain sedangkan
kecepatan ditambah menurut kebutuhan.
Ketika haluan kapal berada pada kebalikan dari haluan
semula mesin stop dengan demikian kapal akan
menuju ketempat korban dengan sisa kecepatan yang
ada.

Keuntungan cara ini,


Kita bisa menemukan kembali haluan kita semual
apalagi bila korban tidak diketahui jatuhnya terlebih
pada malam hari bila posisi jatuhnya tidak diketahui
maka kapal dapat lebih dekat langsung dengan si
korban.

Anda mungkin juga menyukai