Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PROSEDUR DARURAT DAN SAR


Man Over Board
Dosen pengampu : Cpt. Rudi Yulianto

Disusun oleh :

Nama : Nabila Ari Rahma Habibah

Kelas : Nautika III D

NRP : 18.9593/N
Pengertian Man Over Board
Orang jatuh kelaut merupakan salah satu bentuk kecelakaan yang membuat
situasi menjadi darurat dalam upaya melakukan penyelamatan. Pertolongan yang
diberikan tidak mudah dilakukan karena akan sangat tergantung pada keadaan
cuaca saat itu serta kemampuan yang akan memberi pertolongan, maupun fasilitas
yang tersedia. Dalam pelayaran sebuah kapal dapat saja terjadi orang jatuh kelaut,
Sesuai dengan ketentuan peraturan keselamatan jiwa di laut maupun demi rasa
kemanusiaan, maka kapal yang melihat orang jatuh kelaut harus melakukan upaya
pertolongan semaksimal mungkin dengan tetap memperhatikan keselamatan kapal
dan awaknya sendiri. Berkaitan dengan itu ada beberapa hal yang harus di
perhatikan dalam memberi pertolongan terhadap orang yang jatuh ke laut yaitu :

A. Kewajiban ABK Yang Melihat Orang Jatuh Ke Laut

1. Bertteriak keras “orang jatuh di laut, di sebelah kanan/kiri


2. Melemparkan pelampungm penolong yang terdekat pada orang tersebut
3. Mengawasi orang yang jatuh itu.

B. Menolong Orang Jatuh Di Laut Dalam Kondisi Cuaca Normal


1. Memberhentikan mesin dan kemudi cikar ke arah orang yang jatuh itu,
2. Kapal di putar keliling sampai sampai tiba ke tempat pelampung tersebut
(putaran tunggal),Sekoci di awaki dan di area sampai di dekat permukaan
air
3. Tindakan untuk menolong orang tersebut secara cepat dan aman,
tergantung dari keadaan cuaca
Pada umumnya kapal di olah gerak sehingga segera duduk berhenti di atas angin dan
sedekat mungkin dengan orang yang jatuh tersebut dan kemudian menurunkan
sekoci di sisi olak

C. Menolong Orang Jatuh Ke Laut Dalam Kondisi Cuaca Tidak Normal


Apabilah keadaan tidak mengijinkan untuk menurunkan sekoci maka, orang
tersebut ditolong dengan tali yang di-ikatkan pada sebuah alat pengapung.
Diperairan sempit kapal tidak dapat diputar keliling. Disini kapal harus
mundur dengan kekuatan penuh untuk menuju ke tempat kecelakaan
tersebut.

D. Tindakan Olah Gerak Menolong Man Over Board


Tindakan olah gerak menolong orang jatuh kelaut tergantung dan pada factor-
factor sebagai berikut :
a. Sesuai dengan pengalaman dan kesiapan tim penolong dikapal.
b. Kemampuan olah gerak kapal.
c. Jenis mesin penggerak.
d. Disisi mana motor boat / sekoci yang dapat digunakan.
e. Jarak penglihatan pada saat itu.
f. Keadaan perairan.
g. Jarak dengan kapal lain yang ada disekitarnya.
h. Lokasi kejadian terhadap bahaya navigasi.
Adapun pertolongan dapat dilakukan dengan cara :
1. Double Turn

Jika korban telah bebas dari baling- baling, mesin maju penuh dan gunakan kemudi
kembali sehingga kapal dapat kembali pada posisi semula.
Jaga jarak secukupnya hingga korban dapat didekat dengan aman.
Tempatkan korban pada posisi dibawah angina, dan dekati korban tersebut,
usahakan berada pada lambung kapal jauh dari baling – baling dan usahakan dalam
keadaan diam.
Apabila digambarkan dalam gambar tindakan Double Turn yang dapat di
gunakan dalam pertolongan dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut ini :
Gambar 2.1.

Double Turn
2. Single Turn

Cara ini sangat cocok digunakan oleh kapal yang mempunyai kemampuan
olah gerak sangat baik khususnya lingkaran putar dan kekuatan mesin.
1. Sebelum memulai olah gerak terlebih dahulu mesin stop.

2. Kemudi putar kearah jatuhnya korban dengan mesin maju penuh.

3. Jika kapal sudah berputar kira-kira 2/3 lingkaran, kurangi kecepatan, maka

kapal akan bergerak secara efektif mendekati korban.

4. Jika korban telah berada kira – kira 15 derajat disamping haluan kapal, mesin

stop, atur kemudi dan kecepatan kapal agar dapat dihentikan tepat pada tempat

yang dikehendaki.

Adapun tindakan Single Turn dapat dilihat pada gambar 2.2. berikut ini :

Gambar 2.2
Single Turn

3. Williamson Turn

Dipergunakan jika penglihatan kurang baik, karena cara ini akan membawa
kapal kembali pada posisi semula.
1. Putar kemudi kearah dimana korban jatuh dan stop mesin.
2. Jika diperkirakan korban telah bebas dari baling – baling maka mesin maju

penuh dengan kemudi masih tetap cikar kearah korban.

3. Jika haluan kapal telah berubah 60 derajat maka kemudi cikar kearah

sebaliknya, kapal akan kembali pada tempat semula dengan haluan yang

berlawanan dari haluan semula.

4. Setelah korban terlihat tempatkan korban pada sisi bawah angin, usahakan

korban berada dilambung kapal.

Adapun tindakan Williamson Turn dapat dilihat pada gambar 2.3. berikut ini
Gambar 2.3
Williamson Turn

Anda mungkin juga menyukai