Erick M. Surualing
18.9617/N
NAUTIKA III F
Kandas
Kapal kandas pada umumnya didahului dengan tanda-tanda putaran baling-baling terasa berat,
asap di cerobong mendadak menghitam, badan kapal bergetar dan kecepatan kapal berubah
kemudian berhenti mendadak.
Pada saat kapal kandas tidak bergerak, posisi kapal akan sangat tergantung pada permukaan
dasar taut atau sungai dan situasi di dalam kapal tentu akan tergantung juga pada keadaan kapal
tersebut.
Pada kapal kandas terdapat kemungkinan kapal bocor dan menimbulkan pencemaran atau
bahaya tenggelam kalau air yang masuk ke dalam kapal tidak dapat diatasi, sedangkan bahaya
kebakaran tentu akan dapat saja terjadi apabila bahan bakar atau minyak terkondisi dengan
jaringan listrik yang rusak menimbulkan nyala api dan tidak terdeteksi sehingga menimbulkan
kebakaran.
Kemungkinan kecelakaan manusia akibat kapal kandas dapat saja terjadi karena situasi yang
tidak terduga atau terjatuh saat terjadi perubahan posisi kapal.
Kapal kandas sifatnya dapat permanen dan dapat pula bersifat sementara tergantung pada posisi
permukaan dasar laut atau sungai, ataupun cara mengatasinya sehingga keadaan darurat seperti
ini akan membuat situasi di lingkungan kapal akan terjadi rumit.
Prosedur yang harus dilakukan bila kapal kandas:
· Stop mesin
· Bunyikan alarm bahaya
· Pintu-pintu kedap air ditutup
· Nakhoda dan kamar mesin diberi tahu
· VHF dipindah ke channel 16
· Tanda-tanda bunyi kapal kandas dibunyikan
· Lampu-lampu dan soso-sosok benda diperhatikan
· Lampu deck dinyalakan
· Periksa kemungkinan kerusakan pada lambung kapal
· Got-got dan tangki-tangki diukur
· Memeriksa secara visual kompartemen apabila memungkinkan
· Menentukan route daerah kedalaman air
· Menentukan jenis dari permukaan laut
· Kedalaman laut disekitar kapal diukur
· Mengobservasi pergerakan arus dan pasang surut setempat
· Mengurangi sarat kapal
· Posisi kapal tersedia dikamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan
· Memancarkan Disstress Alert jika kapal dalam keadaan marabahaya dan membutuhkan
pertolongan dengan segera.selain itu memancarkan pesan urgency ke kapal-kapal yang ada
disekitar.
Dari sisi penumpang, ada baiknya juga mengetahui langkah apa yang bisa dilakukan sebagai
penyelamatan diri jika berada pada kapal yang hampir tenggelam sehingga peluang untuk
selamat akan lebih besar. Berikut sejumlah langkah penyelamatan diri yang bisa Anda lakukan:
1. Tetap tenang
Hal terpenting untuk menyelamatkan diri dari kapal tenggelam adalah tetap tenang. Jika Anda
dalam keadaan panik, cobalah untujk menarik napas dalam. Kepanikan akan membuat Anda
berpikir melakukan penyelamatan dan mengalami bahaya lebih besar.
2. Temukan pelampung
Saat kapal yang Anda tumpangi tenggelam, sebisa mungkin berupayalah untuk menemukan
pelampung. Ada beberapa jenis pelampung, seperti pelampung penyelamat, pelampung keras,
dan rakit yang dapat digelembungkan. Pelampung akan membuat Anda bertahan lebih lama di
air. Jika tidak menemukan pelampung, cari benda-benda yang dapat membuat Anda mengapung.
Anda juga bisa mencari puing-puing kapal yang bisa digunakan untuk tetap terapung seperti
daun pintu atau serpihan kapal yang masih terapung.
3. Lompat dari kapal
Jika harus melompat dari kapal, pastikan Anda tetap memakai sepatu. Sebelum melompat,
pastikan tidak mendarat di atas orang atau benda lain. Untuk posisi melompat yang sebaiknya
dilakukan yakni: Letakkan salah satu lengan pada perut Anda, lalu genggam siku yang satunya.
Gunakan tangan yang lain untuk menutupi hidung Lompatlah sejauh mungkin Saat jatuh,
silangkan kaki dan cobalah masuk ke air dengan telapak kaki lebih dulu.
Kapal besar cenderung menciptakan efek menyedot dan menghisap semua yang tenggelam.
Akibatnya, semakin besar kapal, Anda harus menyingkir dari kapal saat kapal itu tenggelam. Hal
ini penting karena kapal besar bisa menyedot Anda meskipun memakai pelampung penyelamat.
Untuk menyingkir dari kapal, ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan: Gunakan gaya dada
untuk berenang menjauhi kapal Tendang kuat-kuat dengan kaki Anda Jika Anda tidak pandai
berenang, tetap tenang, berjalanlah di dalam air, dan pelan-pelan menjauh dari kapal tenggelam.
5. Hindari Hipotermia
Selain tenggelam, hipotermia merupakan ancaman terbesar bagi keselamatan Anda setelah kapal
tenggelam. Paparan terhadap air dingin akan menurunkan suhu tubuh. Jika suhu tubuh terlalu
rendah, tubuh akhirnya akan mati rasa dan berisiko menyebabkan meninggal dunia. Beberapa hal
ini bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia: Jika Anda berada di permukaan air dengan alat
pelampung dan bukan di atas rakit, rapatkan lutut Anda ke dada. Hal ini akan membantu
menjaga panas tubuh. Jika Anda bersama orang lain di permukaan air atau di atas rakit, tetaplah
bersama-sama, dan saling berpelukan. Tetaplah berpakaian. Meskipun basah kuyup, pakaian
membantu menjaga suhu tubuh Anda.
MACAM-MACAM KAPAL KANDAS
I. BEACHED
Beached adalah kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara disengaja untuk usaha
penyelamatan kapal dari bahaya tenggelam
Beached dilaksanakan bila usaha-usaha penyelamatan kapal dari keadaan darurat gagal
dilakukan, sehingga kapal terancam dari bahaya tenggelam dan merupakan tindakan-tindakan
terakhir.
1. Mencari dan menenukan lokasi yang akan dipakai untuk mengkandaskan kapal.
2. Menentukan waktu untuk mengkandaskan kapal.
3. Mempersiapkan kapal untuk melakukan beaching.
4. Melakukan komunikasi radio dengan pihak-pihak terkait.
5. Melakukan olah gerak kapal untuk beaching.
6. Membuat laporan kepada pihak-pihak terkait secara tertulis.
7. Mencatat pelaksanaan beaching dalam buku harian kapal ( log book )
II. STRANDED
Stranded adalah kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara tidak sengaja karena kelalaian
petugas jaga dalam melaksanakan tugasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dimana didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan dasar
perairannya berlumpur ( tidak ada wrek / karang ), maka pada saat air pasang tinggi, angin dan
arus bertiup / mengalir kea rah lepasnya kapal dari kandas, maka gunakan mesin dan atau kapal
tunda atau ground tackle untuk melepaskan kapal dari kandas dengan sesegera mungkin.
Setelah dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan bahwa terdapat kebocoran, jangan gunakan
mesin / kapal tunda / ground tackle untuk melepaskan kapal dari kandas, karena akan dapat
menyebabkan bertambah parahnya kerusakan. Pada keadaan seperti ini tindakan yang segera
dilakukan adalah memperingan berat kapal, seperti membuang ballast / muatan.
Sebuah kapal yang sedang melayari sungai mengalami kandas pada bagian haluan dan lambung
kirinya, dasar sungai terdiri dari lumpur.
a. Tindakan yang harus dilakukan terhadap bagian-bagian di dalam kapal seperti FPT, palka
atau tangki-tangki DB, adalah :
c. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk melepaskan diri dari kandas, adalah :
karena dasar perairannya berlumpur, maka pada saat air pasang tinggi, angin dan arus bertiup /
mengalir ke arah lepasnya kapal dari kandas, maka segera gunakan mesin, kapal tunda, atau
ground tackle untuk melepaskan kapal dari kandas.
Kapal yang yang menolong itu berlabuh pada suatu tempat lurus di belakang kapal yang kandas
dari belakang diulurkan kawat dari kapal penolong ke kapal yang kandas pada waktu air surut
kawat itu dikencangkan pada waktu air pasang maka kapal penolong akan menghibob rantainya
dan perlahan-lahan mesin dijalankan maju dan kapal yang kandas membantu dengan mesin
mundur.