Anda di halaman 1dari 10

Makalah Kapal Kandas

Erick M. Surualing
18.9617/N
NAUTIKA III F

Sekolah Tinggi Ilmu Perlayaran Jakarta


Jl. Marunda Makmur Cilincing,Jakarta Utara 14150, Indonesia
Phone: (62-21) 8899.1618 (Hunting) dan (62-21) 4483.4345 Fax: (62-21) 4483.4345
Kapal laut sebagai bangunan terapung yang bergerak dengan daya dorong pada kecepatan
bervariasi melintasi berbagai daerah pelayaran dalam kurun waktu tertentu, akan mengalami
berbagai problematika yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, keadaan alur
pelayaran, manusia, kapal dan lain-lain yang belum dapat diduga oleh kemampuan manusia dan
pada akhirnya menimbulkan gangguan pelayaran dari kapal.
Gangguan pelayaran pada dasarnya dapat berupa gangguan yang dapat langsung diatasi, bahkan
perlu mendapat bantuan langsung dari pihak tertentu, atau gangguan yang mengakibatkan
Nakhoda dan seluruh anak buah kapal harus terlibat baik untuk mengatasi gangguan tersebut
atau untuk hares meninggalkan kapal.
Keadaan gangguan pelayaran tersebut sesuai situasi dapat dikelompokkan menjadi keadaan
darurat yang didasarkan pada jenis kejadian itu sendiri, sehingga keadaan darurat ini dapat
disusun sebagai berikut :
1.Tubrukan
2.Kebakaran/ledakan
3.Kandas
4.Kebocoran/tenggelam
5.Orang jatuh ke laut
6.Pencemaran.
Keadaan darurat di kapal dapat merugikan Nakhoda dan anak buah kapal serta pemilik kapal
maupun Iingkungan taut bahkan juga dapat menyebabkan terganggunya 'ekosistem' dasar taut,
sehingga perlu untuk memahami kondisi keadaan darurat itu sebaik mungkin guna memiliki
kemampuan dasar untuk dapat mengindentifikasi tanda-tanda keadaan darurat agar situasi
tersebut dapat diatasi oleh Nakhoda dan anak buah kapal maupun kerjasama dengan pihak yang
terkait.

Kandas
Kapal kandas pada umumnya didahului dengan tanda-tanda putaran baling-baling terasa berat,
asap di cerobong mendadak menghitam, badan kapal bergetar dan kecepatan kapal berubah
kemudian berhenti mendadak.
Pada saat kapal kandas tidak bergerak, posisi kapal akan sangat tergantung pada permukaan
dasar taut atau sungai dan situasi di dalam kapal tentu akan tergantung juga pada keadaan kapal
tersebut.
Pada kapal kandas terdapat kemungkinan kapal bocor dan menimbulkan pencemaran atau
bahaya tenggelam kalau air yang masuk ke dalam kapal tidak dapat diatasi, sedangkan bahaya
kebakaran tentu akan dapat saja terjadi apabila bahan bakar atau minyak terkondisi dengan
jaringan listrik yang rusak menimbulkan nyala api dan tidak terdeteksi sehingga menimbulkan
kebakaran.
Kemungkinan kecelakaan manusia akibat kapal kandas dapat saja terjadi karena situasi yang
tidak terduga atau terjatuh saat terjadi perubahan posisi kapal.
Kapal kandas sifatnya dapat permanen dan dapat pula bersifat sementara tergantung pada posisi
permukaan dasar laut atau sungai, ataupun cara mengatasinya sehingga keadaan darurat seperti
ini akan membuat situasi di lingkungan kapal akan terjadi rumit.
Prosedur yang harus dilakukan bila kapal kandas:
· Stop mesin
· Bunyikan alarm bahaya
· Pintu-pintu kedap air ditutup
· Nakhoda dan kamar mesin diberi tahu
· VHF dipindah ke channel 16
· Tanda-tanda bunyi kapal kandas dibunyikan
· Lampu-lampu dan soso-sosok benda diperhatikan
· Lampu deck dinyalakan
· Periksa kemungkinan kerusakan pada lambung kapal
· Got-got dan tangki-tangki diukur
· Memeriksa secara visual kompartemen apabila memungkinkan
· Menentukan route daerah kedalaman air
· Menentukan jenis dari permukaan laut
· Kedalaman laut disekitar kapal diukur
· Mengobservasi pergerakan arus dan pasang surut setempat
· Mengurangi sarat kapal
· Posisi kapal tersedia dikamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan
· Memancarkan Disstress Alert jika kapal dalam keadaan marabahaya dan membutuhkan
pertolongan dengan segera.selain itu memancarkan pesan urgency ke kapal-kapal yang ada
disekitar.

Dari sisi penumpang, ada baiknya juga mengetahui langkah apa yang bisa dilakukan sebagai
penyelamatan diri jika berada pada kapal yang hampir tenggelam sehingga peluang untuk
selamat akan lebih besar. Berikut sejumlah langkah penyelamatan diri yang bisa Anda lakukan:

1. Tetap tenang

Hal terpenting untuk menyelamatkan diri dari kapal tenggelam adalah tetap tenang. Jika Anda
dalam keadaan panik, cobalah untujk menarik napas dalam. Kepanikan akan membuat Anda
berpikir melakukan penyelamatan dan mengalami bahaya lebih besar.

2. Temukan pelampung

Saat kapal yang Anda tumpangi tenggelam, sebisa mungkin berupayalah untuk menemukan
pelampung. Ada beberapa jenis pelampung, seperti pelampung penyelamat, pelampung keras,
dan rakit yang dapat digelembungkan. Pelampung akan membuat Anda bertahan lebih lama di
air. Jika tidak menemukan pelampung, cari benda-benda yang dapat membuat Anda mengapung.
Anda juga bisa mencari puing-puing kapal yang bisa digunakan untuk tetap terapung seperti
daun pintu atau serpihan kapal yang masih terapung.
3. Lompat dari kapal

Jika harus melompat dari kapal, pastikan Anda tetap memakai sepatu. Sebelum melompat,
pastikan tidak mendarat di atas orang atau benda lain. Untuk posisi melompat yang sebaiknya
dilakukan yakni: Letakkan salah satu lengan pada perut Anda, lalu genggam siku yang satunya.
Gunakan tangan yang lain untuk menutupi hidung Lompatlah sejauh mungkin Saat jatuh,
silangkan kaki dan cobalah masuk ke air dengan telapak kaki lebih dulu.

4. Menjauh dari kapal, jika ukurannya besar.

Kapal besar cenderung menciptakan efek menyedot dan menghisap semua yang tenggelam.
Akibatnya, semakin besar kapal, Anda harus menyingkir dari kapal saat kapal itu tenggelam. Hal
ini penting karena kapal besar bisa menyedot Anda meskipun memakai pelampung penyelamat.
Untuk menyingkir dari kapal, ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan: Gunakan gaya dada
untuk berenang menjauhi kapal Tendang kuat-kuat dengan kaki Anda Jika Anda tidak pandai
berenang, tetap tenang, berjalanlah di dalam air, dan pelan-pelan menjauh dari kapal tenggelam.

5. Hindari Hipotermia

Selain tenggelam, hipotermia merupakan ancaman terbesar bagi keselamatan Anda setelah kapal
tenggelam. Paparan terhadap air dingin akan menurunkan suhu tubuh. Jika suhu tubuh terlalu
rendah, tubuh akhirnya akan mati rasa dan berisiko menyebabkan meninggal dunia. Beberapa hal
ini bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia: Jika Anda berada di permukaan air dengan alat
pelampung dan bukan di atas rakit, rapatkan lutut Anda ke dada. Hal ini akan membantu
menjaga panas tubuh. Jika Anda bersama orang lain di permukaan air atau di atas rakit, tetaplah
bersama-sama, dan saling berpelukan. Tetaplah berpakaian. Meskipun basah kuyup, pakaian
membantu menjaga suhu tubuh Anda.
MACAM-MACAM KAPAL KANDAS

I. BEACHED

Beached adalah kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara disengaja untuk usaha
penyelamatan kapal dari bahaya tenggelam

PELAKSANAAN BEACHED, ADALAH

Beached dilaksanakan bila usaha-usaha penyelamatan kapal dari keadaan darurat gagal
dilakukan, sehingga kapal terancam dari bahaya tenggelam dan merupakan tindakan-tindakan
terakhir.

Pertimbangan-pertimbangan untuk melakukan Beached, adalah :

1. Keselamatan kapal beserta semua isinya :


Beached diputuskan bila membiarkan kapal terapung justru akan membahayakan kapal beserta
isinya dari bahaya tenggelam.
2. Tingkat kerusakan kapal :
- Lambung kapal bocor dan kekuatan pompa sudah tidak sebanding dengan masuknya air
ke ruangan-ruangan kapal.
- Kandasnya kapal pada bagian haluannya.
3. Area untuk mengkandaskan kapal :
Dipilih tempat-tempat yang dasar perairannya berlumpur, air pasangnya besar, dekat dengan
fasilitas-fasilitas pertolongan.
4. Waktu pelaksanaan beached :
- Beached dilaksanakan pada siang hari ( untuk mengurangi beban psikologi kru kapal )
- Beached dilaksanakan bila upaya-upaya penyelamatan kapal beserta isinya dari bahaya
tenggelam gagal dilaksanakan dan merupakan tindakan terakhir yang harus dilaksanakan.
PROSEDUR UNTUK MELAKUKAN BEACHING, ADALAH :

1. Mencari dan menenukan lokasi yang akan dipakai untuk mengkandaskan kapal.
2. Menentukan waktu untuk mengkandaskan kapal.
3. Mempersiapkan kapal untuk melakukan beaching.
4. Melakukan komunikasi radio dengan pihak-pihak terkait.
5. Melakukan olah gerak kapal untuk beaching.
6. Membuat laporan kepada pihak-pihak terkait secara tertulis.
7. Mencatat pelaksanaan beaching dalam buku harian kapal ( log book )

II. STRANDED

Stranded adalah kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara tidak sengaja karena kelalaian
petugas jaga dalam melaksanakan tugasnya.

TANDA-TANDA KAPAL KANDAS

1. Badan kapal bergetar dengan keras


2. Putaran baling-baling terasa berat
3. RPM / petunjuk putaran mesin nol
4. Kecepatan kapal berubah kemudian berhenti mendadak
5. Cerobong asap keluar asap tebal
6. Dapat menyebabkan kapal miring
7. Kemudi tidak dapat dikendalikan
8. Jika pada siang hari memperlihatkan 2 bola-bola hitam di anjungan dan haluan
9. Jika pada malam hari memperlihatkan 2 lampu merah keliling bersusun tegak lurus di
anjungan dan lampu keliling putih di haluan
10. Untuk menarik perhatian bunyikan alarm yaitu bunyikan genta kapal di anjungan disusul
bunyi gong di buritan

KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI PADA SAAT KAPAL KANDAS :

1. Kapal bocor yang dapat menimbulkan polusi / pencemaran laut


2. Tenggelam
3. Kebakaran
4. Kecelakaan manusia ( terjatuh akibat perubahan posisi kapal / miring )
5. Kerugian harta benda

TINDAKAN CEPAT YANG HARUS DILAKSANAKAN UNTUK MENGATASI KAPAL


KANDAS, ADALAH :

1. BILA SELURUH BAGIAN LUNAS KANDAS

Setelah dilakukan pemeriksaan, dimana didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan dasar
perairannya berlumpur ( tidak ada wrek / karang ), maka pada saat air pasang tinggi, angin dan
arus bertiup / mengalir kea rah lepasnya kapal dari kandas, maka gunakan mesin dan atau kapal
tunda atau ground tackle untuk melepaskan kapal dari kandas dengan sesegera mungkin.

2. BILA SEBAGIAN SAJA DARI LUNASNYA KANDAS

Setelah dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan bahwa terdapat kebocoran, jangan gunakan
mesin / kapal tunda / ground tackle untuk melepaskan kapal dari kandas, karena akan dapat
menyebabkan bertambah parahnya kerusakan. Pada keadaan seperti ini tindakan yang segera
dilakukan adalah memperingan berat kapal, seperti membuang ballast / muatan.

Sebuah kapal yang sedang melayari sungai mengalami kandas pada bagian haluan dan lambung
kirinya, dasar sungai terdiri dari lumpur.
a. Tindakan yang harus dilakukan terhadap bagian-bagian di dalam kapal seperti FPT, palka
atau tangki-tangki DB, adalah :

1. Melakukan sounding terhadap FPT, palka-palka dan DB.


2. Melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap FPT, palka-palka dan DB.
3. Menutup pintu-pintu kedap air dan pipa-pipa yang berhubungan dengan ruang tersebut.
4. Mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruangan-ruangan tersebut.
5. Bila pertolongan segera diperlukan, transmit PAN PAN urgent 7 signal.

b. Cara melakukan pengecekan sejauh mana bagian kapalyang kandas, adalah :

1. Melakukan sounding terhadap perairan disekitar kapal itu, mengalami kandas.


2. Melakukan sounding terhadap ruangan-ruangan kapal.
3. Melakukan pemeriksaan langsung terhadap ruangan-ruangan kapal.

c. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk melepaskan diri dari kandas, adalah :

karena dasar perairannya berlumpur, maka pada saat air pasang tinggi, angin dan arus bertiup /
mengalir ke arah lepasnya kapal dari kandas, maka segera gunakan mesin, kapal tunda, atau
ground tackle untuk melepaskan kapal dari kandas.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA AKAN MENGKANDASKAN


KAPAL, ADALAH

1. Keselamatan kapal dan semua isinya.


2. Tingkat kerusakan kapal.
3. Area untuk mengkandaskan kapal.
4. Waktu pelaksanaan mengkandaskan kapal.
5. Pertolongan yang diperlukan.
6. Fasilitas / peralatan untuk melepaskan kapal dari kandas.
7. Ancaman polusi.

YANG HARUS DILAKUKAN NAKHODA JIKA KAPAL DALAM KEADAAN KANDAS,


ADALAH :

1. Check kerusakan-kerusakan yang terjadi pada lunas kapal


2. Bila diperlukan pertolongan, pancarkan PAN-PAN urgency signal.
3. Menentukan bagian mana terdapat air yang dalam.
4. Menentukan keadaan angin dan arus.
5. Memperkecil draft kapal.
6. Bila kondisi memungkinkan mesin mundur.
7. Bila maka membebaskan kapal dari kandas tidak mungkin dilaksanakan sampai
pertolongan datang maka minimalkan kerusakan-kerusakan pada lunas dan minimalkan air
masuk ke ruangan-ruangan kapal
8. mencatat kejadian di logbook kapal termasuk tindakan yang sudah dilakukan.

TATA CARA KHUSUS DALAM PROSEDUR DARURAT UNTUK MENGATASI


KANDASNYA KAPAL, ADALAH :

1. Stop mesin ( belum tahu jenis dasar laut )


2. Bunyikan alarm bahaya kapal kandas ( untuk menarik perhatian )
3. Pintu-pintu kedap air ditutup ( membatasi lubernya air ke kompartemen lain )
4. Nakhoda diberitahu
5. Kamar mesin diberitahu
6. VHF ke channel 16
7. Tanda-tanda kapal kandas dibunyikan / diperlihatkan
8. Lampu-lampu deck dinyalakan
9. Got-got dan tangki-tangki di sounding
10. Kedalaman laut di sekitar kapal disounding
11. Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbahaui bila ada perubahan

PROSEDUR UNTUK MELEPASKAN KAPAL DARI KANDAS, ADALAH :

1. Mempersiapkan kapal untuk lepas dari kandas


2. Menetapkan waktu untuk pelaksanaannya
3. Melakukan olah gerak lepas dari kandas
4. Mencatat pelaksanaan olah gerak lepas dari kandas dalam logbook kapal

OLAH GERAK KAPAL UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI KANDAS

Kapal yang yang menolong itu berlabuh pada suatu tempat lurus di belakang kapal yang kandas
dari belakang diulurkan kawat dari kapal penolong ke kapal yang kandas pada waktu air surut
kawat itu dikencangkan pada waktu air pasang maka kapal penolong akan menghibob rantainya
dan perlahan-lahan mesin dijalankan maju dan kapal yang kandas membantu dengan mesin
mundur.

Anda mungkin juga menyukai