Safe,
secure and
efficient shipping
on clean ocean
Konvensi konvensi International
A.Konvensi konvensi yang sudah diratifikasi oeh Pemerintah RI
I. Yang bersifat publik :
1. SOLAS 1974 dratifikasi dengan Keppres 65/1980 tanggal 18
Desember 1980
2. LOAD LINE 1966
3. Tonnage Measurement of Ships ( TMS ) 1969
4. Marpol 73 / 78
5. STCW 1978
6. COLREG
7. UNCLOS 1982
8. FAL Convention 1965
9. Special Trade Passenger (STP) 1971
10.Anti Fouling Convention
11.Ballast Water management Convention
12. Marime Labour Convention
II. Yang bersifat Privat :
1. Civil Liability for Oil Pollution Damage (CLC ) 1969
2. Fund for Compensation for Oil Pollutin ( FUND ) 1971
3. Code of Conduct of Liner Conference 1972
4. Safe Container 1972
5. Arrest of Ships
• 3
•
9. Record of oil discharge monitoring and control system for the last ballast
voyage(Marpol Annex I Reg.15(3)(a)
Menurut ketentuan dari paragraf (4) . (5) , (6) dan (7) Peraturan 15 dari
Annex I Marpol 73/78 ,setiap kapal tanki minyak GT 150 atau lebih
harus dilengkapi dengan sebuah ODM dan Control System yang telah
disyahkan Pemerintah .Sistem ini harus dilengkapi dengan suatu
peralatan untuk mencatat pembuangan campuran berminyak secara
terus menerus dalam liter per mil dan jumlah total pembuangan atau
kandungan minyak dan kecepatan pembuangan . Catatan ini harus
ditandai dengan waktu dan tanggal dan harus disimpan minimum selama
3 tahun.
10. Cargo Information (Solas VI/2 ,XII/10).
Pengirim barang diharuskan untuk menyampaikan kepada Nakhoda atau
agennya informasi yang sesuai mengenai muatan ,secara tertulis ,sebelum
pemuatan .Di kapal kapal curah density dari muatan harus disertakan diatas
informasi tersebut.
11 Bulk Carrier Booklet(Solas VI/7,XII/8)
Untuk memungkinkan Nakhoda mencegah tegangan yang berlebihan pada
bangunan kapal kapal yang sedang memuat atau membongkar muatan curah
padat harus dilengkapi dengan sebuah buku kecil berdasarkan SOLAS
peraturan VI/7.2. Buku Kecil ini harus disyahkan oleh Administration atau
atas namanya un tuk menunjukkan bahwa SOLAS Peraturan XII/4 , 5 .6 dan 7
yang sesuai dipenuhi. Sebagai alternatif dari dari Booklet yang terpisah
informasi yang dibutuhkan dapat dimasukkan dalam buku intact stability
12 Dedicated Clean Ballast Tank Operation Manual(Marpol Annex I reg.13A)
Kapal tanki minyak yang beroperasi dengan sistim Dedicated Ballast Tank
sesuai dengan ketentuan dari Peraturan 13(10) dari Annex I Marpol
73/78 harus dilengkapi dengan sebuah Dedicated Clean Ballast Tank
Operation Manual yang menjelaskan system dan
prosedur operasinya.Manual dimaksud harus disetu Administration dan
berisi semua informasi yang ditentukan dalam spesifikasi yang
ditentukan dalam paragraf 2 dari Peraturan 13A dari Annex I Marpol
73/78..
13. COW manual (Marpol Annex I Reg 13B)
Setiap kapal tanki minyak yang beroperasi dengan Sistem COW harus
dilengkapi dengan sebuah buku petunjuk dari Perlengkapan dan
Operasi yang menjelaskan mengenai sistim dan perlengkapan dan
prosedur operasi yang spesifik . Buku petunjuk tersebut harus
mendapat pengesahan dari Administration dan berisi semua informasi
yang tertera dalam spesifikasi sesuai paragraf 2 dari Peraturan 13B
Annex IMarpol 73/78
14 Condition Assessment Scheme (CAS) Statementof Compliance, CAS
Final Report and Review Record
Sebuah Pernyataan Kelengkapan (Statement of Compliance) akan
diterbitkan oleh Aministration kepada setiap kapal tanki minyak yang
telah diperiksa sesuai dengan persyaratan dari
•
•
Condition Assessment Scheme (CAS) ( Resolusi MEPC 94 (46) ,yang
telah dirubah ) dan dinyatakan memenuhi persyaratan persyaratan ini.
Sebagai tambahan sebuah salinan dari CAS Final Report yang telah
dikaji ulang oleh administration untuk penerbitan dari Statement of
Compliance dan sebuah salinan dari Review Record harus
ditempatkan di kapal untuk menyertai Statement of Compliance
• Pemberlakuan
• Konvensi ini berlaku untuk :
• Kapal – kapal yg terdaftar di negara penandatangan
• Kapal – kapal di teritorial dibawah PBB atau teritorial yang
hubungan luarnegerinya dibawah Negara penanda tangan.
• Kapal – kapal yg tdk didaftar yg menggunakan bendera negara
penandatangan
Pembebasan
1. Kapal yang melayari pelayaran Internaional yang terletak dekat
perbatasan dapat dibebaskan dari aturan ini asalkan hanya
berlayar antara 2 pelabuhan berdekatan dalam daerah
pelayaran yang terlindung asalkan disetujui pemerintah-
pemerintah Negara tsb.
2. Kapal – kapal yg bentuknya khusus .Pemerintah Negara
tsb.menyampaikan pada IMO mengenai pembebasan tsb.
3. Kapal yang secara normal tdk melayari pelayaran international
tetapi sekali waktu harus melayari pelayaran internasional
.
Survey dan Inspeksi
Terhadap setiap kapal harus dilaksanakan survey
dan inspeksi sbb :
• Initial Survey sebelum kapal dioperasikan untuk pertama
kali , disurvey secara lengkap konstruksi dan perlengkapan
• Periodical Survey pada selang waktu yg ditentukan
pemerintah tetapi tidak boleh lebih dari 5 th
• Inspeksi tahunan, dilaksanakan 3 bulan sebelum sampai 3
bulan sesudah anniversary date untuk memastikan tdk ada
perubahan yang dikakukan terhadap badan kapal atau
bangunan atas yang dapat mempengaruhi perhitungan
lambung timbul dan untuk menjamin perawatan terhadap
kondisi dari penutup berikut ini :
a. Perlindungan terhadap bukaan – bukaan
b. Pagar – pagar
c. Freeing Port
d. Pintu kekediaman anak buah kapal
Sesudah survey tidak boleh ada perubahan terhadap
bangunan, perlengkapan dan tata susunan.
Hal – hal yang mempengaruhi penentuan besarnya lambung
timbul
1. Panjang kapal. Panjang diambil 96% dari total panjang garis air
pada 85% moulded depth atau panjang dari linggi depan sampai
poros kemudi pada garis air tersebut. Besarnya lambung timbul
dapat dilihat dari tabel berdasarkan panjang kapal.
2. Koefisien Block. Dipakai sebagai standard adalah 0,68. bila melebihi
dari itu maka lambung timbul dikalikan dengan Cs + 0,68 dibagi
1,36.
3. Depth (Dalam) Kapal. Dipakai sebagai standard D= L / 15. bila lebih
maka lambung timbul ditambah dan bila kurang sebaliknya.
4. Posisi garis depth. Kalau dalam kapal (depth) sesungguhnya lebih
dari D yang dipakai dasar perhitungan maka lambung timbul akan
ditambahkan, demikian sebaliknya.
5. Tinggi bangunan atas. Standard tinggi bangunan atas dapat dilihat
ditabel, apabila tingginya kurang dari standard, maka dlm
perhitungan panjang bangunan atas akan dikurangi sebanding
dengan rasio antara tinggi sebenarnya dan tinggi standard.
6. Panjang bangunan atas dan trunk. Lambung timbul akan dikurangi
dengan koreksi bangunan atas yg dapat dicari ditabel.
7. Sheer. Standard sheer dapat dicari di tabel. Apabila lebih dari
standard maka lambung timbul akan dikurangi demikian pula
sebaliknya
Sertifikat
Kapal – kapal yang sudah disurvey dan dipasang
tanda lambung timbul diberi sertifikat:
International Load Line Certificate atau
International Load Line Examption Certificate
yang berlaku sesuai ketentuan Pemerintah tetapi tidak lebih dari 5 tahun
b) PERLENGKAPAN
1. Oily Water Separator
2. Oil Discharge Monitoring and Control systim
3. Interface Detector
4. In stalasi pembuangan kedarat
5. Oil record book
6. SOPEP
C) PENGAWASAN
1. Kadar buangan
2. Daerah buangan
3. Receiption facility
4. Penegakan hukum
Pemberlakuan
Kecuali dinyatakan kain Annex I berlaku untuk semua kapal
Dikapal kapal selain dari kapal tanker yang dilengkapi dengan ruang
muat yang dibangun dan dapat digunakan untuk mengangkut
minyak dalam bentk curah dengan kapasitas 200 meter ubik atau
lebih persyaratan dari regulation 16,26.4,29 ,30,31,32,34 dan 36
dari Annex I untuk kapal kapal tanker juga berlaku mengenai
konstruksi dan pengoperasian ruangan ruangan tersebut kecuali
bahwa bila umlah kapasitas ruangan tersebut kurang dari 1000 m3
persyaratan dari reg.14.6 dari Annex I boleh diberlakukan sebagai
pengganti persyaratn menurut 29,31,dan 32
Bila suatu muatan yang termasuk dalam Annex II dimuat dalam
ruang muat kapal tanker maka persyartan Annex II juga
diberlakukan
Persyaratan sesuai reg.29,31 dan 32 dari Annex I tidak
diberlakukan terhadap kapal kapal tanker yang memuat asphalt
atau prodok lain yang melalui pemeriksan fisik bahwa pembuangan
tidfak melalui OWS tetapi dibuang ke penampungan di darat
Peraturan dalam paragraf 6 dari regulasi ini ,regulasi 18.6,sam 18.8
tidak berlaku terhadap tanker yang diserahkan pada atau sebelum
1Juni 1982 yang hanya berlayar dalam perdagangan tertentu
antara :
1. Pelabujhan pelabuhan atau terminalterminal dalam suatu Negara
2. Pelabuhan pelabuhan atau terminal terminal dsri Negara peserta
Konvensi ini dimana :
2.1 pelabuhan pelabuhan tsb seluruhnya dala daerah khusus
2.2 pelayaran seluruhnya dalam batas lain yang ditentukan oleh IMO
Persyaratan konstruksi
Tanki tanki untuk oil residu (sludge).
Setiap kapal ukuran GT 400 atau lebih harus dilengkapi dengan tanki
yang kapasitasnya sesuai dengan tipe mesin dan lamanya perjalanan
untuk menampung oil residu yang berasal dari purification of fuel,
minyak lumas dan kebocoran minyak di kamar permesinan.
Pipa ke dan dari sludge tank tidak boleh ada hubungan langsung
keluar kapal selain melalui discharge connection
Pemisahan minyak dan air balast dan pengangkutan minyak di tanki
fore peak
Di kapal kapal yang penyerahannya setelah 31 Desember 1979 ukuran
GT 400 atau lebih selain dari kapal tanker dan kapal tanker yang
penyerahannya sesudah 31 Desember 1979 ukuran GT 150 atau lebih
tidak boleh membawa ballast dalam tanki bahan bakar.
Bila kebutuhan untuk membawa bahan bakar dalam jumlah yang besar
sehingga perlu membawa air ballast yang bukan ballast bersih dalam
tanki bahan bakar,ballast tersebut harus dibuang ke receiption facility
atau ke laut sesuai aturan dan harus di catat dalam oil record book.
Di kapal GT 400 atau lebih yang kontraknya sesudah 1 Januari 1982
dan dalam hal tidak ada kontrak yang peletakan lunasnya sesudah 1
Juli 1982 minyak tidak boleh diangkut di fore peak tank atau di tanki
di depan sekat pelanggaran.
• Chapter IV Persyaratan untuk cargo area di kapal
tanker.
A. Kontstruksi:
Regulasi 18. Segregated Ballast Tank
Setiap kapal crude oil tanker 20 000 ton DWT atau lebih dan
product tanker ukuran 30 000 ton DWT yang penyerahannya
sesudah 1 Juni 1982 harus dilengkapi dengan Segregataed
ballast tank
Kapasitas dari SBT harus ditentukan bahwa kapal dapat
beroperasi dengan selamat dalam kondisi ballast tanpa
mengharuskan mengisi ballast dalam tanki muatan.Dalam
segala hal bagaimanapun kapasitas dari SBT sekurang
kurangnya bahwa dalam setiap kondisi ballast dalam bagian
pelayaran termasuk kondisi dalam lightweight tambah SBT
draft dan trim kapal memenuhi persyaratan berikut:
1.moulded draft tengah tengah (dm):
dm = 2.0 + 0.02 L
2. trim by the stern tidak lebih dari 0.015 L
3. dalam setiap keadaan propeller tenggelam
• Oil tanker yang penyerahannya pada atau sebelum 1 Juni 1982
yang mempunyai penataan ballast khusus.
• Bila sebuah kapal tanker diserahkan pada atau sebelum 1 Juni
1982 dikonstruksikan dan dioperasikan dengan cara
sedemikian bahwa dalam setiap kondisi memenuhi persyaratan
mengenai draft dan trim tanpa menggunakan ballast water
dibebaskan dari persyaratan SBT asalkan persyaratan berikut
dipenuhi:
• 1. operasional procedure dan pengaturan ballast disyahkan
oleh Pemerintah
• 2. Perjanjian dicapai antara Administration dan Pemerintah
Negara Pelabuhan
• 3.IOPP certificates diendorsed bahwa kapal dioperasikan
dengan pengaturan ballast khusus.
• Ballast tidak boleh diangkut dalam tanki minyak kecuali dalam
keadaan yang jarang terjadi misalnya karena kondisi cuaca
untuk keselamatan kapal Nakhoda menginginkan penambahan
air ballast .
• Pemerintah yang telah mengendorsed IOPP cert dengan
pengaturan ballast khusus harus menginformasikan ke IMO
• Oil tanker 70 000 ton DWT atau lebih yang
penyerahannya sesudah 31 Desember 1979
Oil tanker 70.000 ton DWT atau lebih harus dilengkapi dengan
SBT yang memenuhi persyaratan sesuai konvensi ini.
• Berlaku untuk kapal tanker ukuran 5000 ton DWT atau lebih
yang dibangun pada atau sesudah 1 Januari 2007.Pump room
harus dilengkapi dengan double bottom sedemikian sehingga
pada setiap cross section dalam dari setiap double bottom tank
atau space tinggi ( h ) antara dasar dari pump room base line
kapal diukur tegak lurus ke base line tidak kurang dari :
h = B/15 (m) atau
h = 2m mana yang lebih kecil.
Nilai minimum h = 1 m
Pompa ballast harus dilengkapi dengan arrangement yang
mencukupi untuk menjamin pengisapan yang efisien dari tanki
double bottom
Bila luapan dari pump room tdk akan mempengaruhi pompa
sistim balaast doumble bottom tdk diperlukan
Reg 26.Pembatasan ukuran tanki
Pembatasan ukuran tanki
Diberlakukan terhadap tanker GT 150 atau lebih yang penyerahannya
sesudah 31 Desember 1979
atu tanker GT 150 atau lebih yang penyerahannya sesudah 1 Januari
1977 dan kontrak pembuatannya sesudah 1 Januari 1974 atau bila tdk
tdk ada kontrak yang peletakan lunasnya sesudah 30 Juni 1974
Panjang tanki maximium 10 meter atau:
a. (0,5 b1/B +0,1 ) L tetapi tdk boleh lebih dai 0,2 L bila tdk mempunyai
sekat membujur
b. (0,25 b1/B + 0,15 ) L bila mumpunyai
sekat membujur di tengah.
Bila ada 2 atau lebih sekat membujaur maka panjang tanki :
wing tank 0,2 L
centre tank :
bila b1/B sama atau lebih dari 1/5 0,2 L
bila kurang dari 1/5 maka panjang tanki
(0,5 b1/B+0.1) L
L = panjang kapal, b1=lebar wing tank,B= lebar kapal.
SLOP TANK
• Berlaku untuk tanker GT 150 atau lebih
• Setiap kapal harus dilengkapi dengan Slop tank
untuk menampung balast kotor dengan kapasitas
minimum 3% dari kapasitas muat kapal,kecuali
pemerintah dapat menyetujui:
• 2% untuk tanker yang air pencuci tankinya dapat
digunakan lagi untuk mencuci tanki lain atau yang
dilengkapi COW dan SBT.
• 1% tanker kombinasi .
• Slop tank harus didisain terutama kedudukan dari
inlet,outlet,bafflet atau weirs bila dilengkapi untuk
mencegah gejolak pencampuran minyak dengan air
• Tanker 70.000 ton DWT atau lebih yang
penyerahannya sesudah 31 Desember 1979
sekurang kurangnya harus dilengkapi dengan 2 slop
tank
• Penataan pompa,pipa dan pembuangan
• Penjelasan Ukuran
• Diameter luar 215 mm
• Diameter dalam sesuai tbl pipa
• Baut dalam flens 6 lobang diameter 22 mm
• Tebal flens 20 mm
• Baut 6 buah diameter 20 mm
SHIPBOARD OIL POLLUTION EMRGENCY PLAN
(SOPEP)
• Setiap tanker GT150 atau lebih dan non tanker GT400 atau
lebih harus dilengkapi dengan SOPEP yang telah disyahkan
oleh Pemerintah.
• Plan tersebut disiapkan berdasarkan guideline IMO dan ditulis
dalam bahasa kerja dari Nakhoda dan Perwira
• Isi dari SOPEP minimum adalah:
1. Prosedur yang diikuti oleh Nakhoda atau orang lain yang
bertugas untuk melaporkan kejadian pencemaran.
2. Daftar Pejabat atau orang yang akan dihubungi bila terjadi
pencemaran.
3. Perincian tindakan yang akan diambil segera oleh orang orang
dikapal untuk mengurangi atau mengontrol tumpahan minyak
sesudah kecelakaan.
4. Prosedur dan titik kontak dikapal untuk koordinasi dengan
Penjabat Local dalam rangka penanggulangan pencemaran.
Tier IIi yaitu tanker yang dibangun pada atau sesudah 1 Januari 2016
1. 3,4 g/kWh bila n kurang dari 130 rp
( -0.2)
9.n g /kW bila n lebih dari 130 tetapi kurang dari 2000
2.0 g /kWh bila n 2000 atau lebih
Bila kapal beroperasi dalam daerah NOx control area
2. Tetapi kalau beroperasi diluar daerah NOx control area batas
emisi sama dengan Tier II.
PERSYARATAN –PERSYARATAN SOx
• Kandungan belerang dari setiap bahan bakar yang dipakai dikapal tidak boleh
lebih dari 4,5% m/m dan harus ada dokumen dikapal sebagai pembuktian
• Catatan Penyerahan Bahan Bakar (Bunker Delivery Note =BDN)
• KKM harus memeriksa bahwa BDN (dahulu disebut Bunker Delivery Receipt)
yang sekurang-kurangnya berisi informasi sbb:
1. Nama dan Nomor IMO kapal penerima
2. Pelabuhan
3. Tanggal penyerahan
4. Nama,alamat dan no telepon dari pemasok bahan bakar (marine diesel oil
supplier)
5. Nama produk
6. Kuantitas (metric tons)
7. Berat jenis pada suhu 15derajat C (kg/m3)
8. Kandungan belerang ( % m/m)
9. Pernyataan dengan membubuhkan tanda tangan dari pemasiok bahwa BBM
yang dipasok sesuai dengan Peraturan 14 Annex VI.Kapal harus menyimpan
BDN dengan item tsb diatas untuk pemeriksaan dan harus disimpan dikapal 3
tahun semenjak tanggal pengisian,
PERSYARATAN DAERAH KHUSUS (SPECIAL AREA
REQUIREMENTS)
• Dalam daerah-daerah pengawasan emisi Sox(Sox Emission
Control Area =SECA) kandungan belerang dalam bahan bakar
yang dipakai di kapal sampai 1 Juli2010 tidak boleh melebihi
1,5 %m/m dan sesudah 1 Juli 2010 sampai 1 januari 2015 tidak
melebihi 1% dan sejak 1 Januari 2015 tidak melebihi 0,10
% .Pada waktu mendekati Daerah Pengawasan Emisi SOX
bahan bakar yang dpakai harus diganti dengan bahan bakar
yang kandungan belerang sesuai yang
dipersyaratkan.Penggantian harus tuntas sebelum memasuki
daerah pengawasan.Posisi kapal pada awal dan akhir suatu
penggantian harus dicatat dalam logbook bersama rincian dari
tanki tanki bahan bakar yang digunakan.Laut Baltic kan
menjadi yang petama melaksanakan hal ini yang
memberlakukannya sejak bulan Mei 2006 yang diikuti oleh
Laut Utara dan kemungkinan akan diikuti oleh banyak alur laut
lainnya.Contoh: Operasi penggantian bahan bakar diselesaikan
ke bahan bakar dengan kandungan belerang rendah,kurang
atau sdama dengan 1,5 % m/m
• Tanggal:19 Mei 2006.Waktu 1600 hrs.Posisi kapal 57-00 N/002-
00 E ROB: No.2 (P) tank 200 MT and No.3(S) tank 300 MT
Persyaratan Incinerator
• Kecuali untuk pembakaran sludge sewage dan sludge oil pembakaran
hanya boleh dilakukan pada incinerator yang telah mendapatkan
approved dari Pemerintah sesuai standar yang ditentukan oleh IMO
Pembakaran dari zat zat berikut dilarang :
a.Sisa residu dari muatan Annex 1, II dan III dan packing material yang
terkontaminasi
b. Polychlorinated biphenyls (PCBs)
c. Sampah yang berisi logam berat yang lebih dari yang diijinkan.
d. Minyak olahan yang berisi halogen compound
Untuk pembakaran sludge sewage dan sludge oil yang dihasilkan
selama penoperasian kapal dapat juga dilakukan di peralatan mesin
utama .mesin bantu atau boiler tetapi tidak boleh di lakukan dalam
pelabuhan,harbour atau estuaries.
Pembakaran polyvinyl chlorides (PVCs) dilarang kecuali incinerator
dikapal telah mendapatkan sertifikat IMO Type approval
Semua kapal kapal yang mempunyai incinerator harus
membawa operating manual dari fabrik pembuat yang
menerangkan bagaimana cara pengoperasian alat itu dalam
batas batas yang diijinkan.
Personal yang bertanggung jawab mengenai pengoperasian
alat tersebut harus dilatih dan mampu mengimplemenfasikan
guidance yang disediakan dalam manual dari fabrik
Monitoring temperatur flue gas outlet dari pembakaran
diharuskan setiap waktu dan sisa pembakaran tidak boleh
dimasukkan kedalam incinerator bila temperatur dibawah yang
diijinkan yaitu 850 derajat Celcius .Untuk batch loaded
incinerator ,harus didisain sehingga temperatur dalam chamber
akan mencapai 650 derajat dalam waktu 5 menit
Volatile Organic Compounds ( VOC)
Kapal kapal ukuran GT 400 atau lebih harus dilengkapi dengan Air
Pollution Prevention Certificate yang masa berlakunya sesuai
ketentuan Pemerintahnya tetapi tidak boleh lebih dari 5 tahun.
Untuk sertifikat tersebut diadakan survey survey sebagai berikut :
1. Initial survey,sebelum kapal dioperasikan atau sebelum sertifikat
pertama kali diberikan untuk menjamin bahwa
peralatan ,sistim ,fittings,tatasusunan dan material memenuhi
dengan persyaratan dari Annex VI
2. Renewal survey untuk interval sesuai ketentuan pemerintahnya
tetapi tidak lebih dari 5 tahun
3. Intermediate survey dalam waktu tiga bulan sebelum dan sesudah
Anniversary date tahun kedua atau tahun ketiga
4. Annual survey dalam waktu tiga bulan sebelum sampai 3 bulan
sesudah Anniversary date
5. Additional survey bila diperlukan.
Survey survey tersebut harus diendors pada sertifukatnya.
Kwalitas bahan bakar
• Bahan bakar yang digunakan untuk mesin di kapal i harus memenuhi
persyaratan berikut:::
a.Harus berasal dari peyulingan
b. Bebas dari inorganic acid
c. Bahan bakartidak termasuk yang ada penambahan zat atau limbah
kimia yang :
- membahayakan keselamataaan kapal atau menimbulkan efek yang
tidak baik kepada mesin
-- membhayakan terhadap personol di kapal
- menimbulkan pencemaran udara
Bagi bahan bakar yang diperoleh dengan metode lain selain penyulingan
tidak melebihi kadar belerang yang diijinkan,tidakmembahayakan
terhadap personil atau menimbulkan pencemaran udara.Aturan ini
tidak berlaku untuk batu bara dalam bentuk padat atau bahan bakar
nuklir
Pengecualian umum
Percentage 97 93 55 95 55
tonnage
International Convention on Civil Liability for oil Pollution Damage
• Convensi ini ditanda tangani pada 29 Nopember 1969 di Brussel.Lebih
dikenal dengan sebutan CLC 69yang berlaku sejak 1997 ,kemudian
diamendment pada 1992 dan 2000.
• Tujuan Konvensi:
• 1.Menjamin kebutuhan kompensasi yang memadai dapat tersedia untuk
orang yang menderita kerugian akibat pencemaran minyak dari kapal.
• 2.Keinginan untuk mengesahkan aturan dan prosedur internasional
untuk menentukan tanggung jawab dan menyediakan kompensasi
untuk kasus tersebut.
• Definisi-definisi:
• 1.Kapal berarti kapal laut dan pesawat dilaut dari type apapun yang
mengangkut minyak dalam bentuk curah.
• 2. Owner berarti orang yang terdaftar sebagai pemilik kapal atau apabila
tidak didaftarkan orang yang memiliki kapal .Kalau kapal dimiliki oleh
Negara tetapi dioperasikan oleh perusahaan sebagai operator maka
perusahaan itu dianggap owner.
• 3.. Oil berarti setiap bentuk dari hydrocarbon mineral oil seperti minyak
mentah,bahan bakar dan minyak pelumas baik yang diangkut sebagai
muatan atau sebagai bunker.
• 4.Pollution damage berarti kehilangan atau kerusakan yang disebabkan
oleh minyak yang tumpah dari kapal termasuk kerusakan akibat
tindakan penanggulangan.
Pemberlakuan
• Yellow Fever
• - sesuai Regulasi masa inkubasi Yellow Fever adalah 6 hari .Diperlukan
vaksinasi terhadap orang yang datang dari daerah yang terjangkiy pada
pelayaran Internasional
• Crew kapal yang menyinggahi pelabuhan yang terjangkit harus mempunyai
sertifikat yang berlaku terhadap yellow fever
• Twerhadap kapal dapat dikenakan ketegori sebagai kapal
terjangkit,tersangka atau sehat sesuai kondisi crew di kapal
Terhadap kapal yang dianggap tersangka atau terjangkit dapat dikenakan
tindakan karantina
• Documents
• Tidak diperlukan sertifikat di kapal sehubungan dengan kondisi kesehatan
dari sebuah pelabuhan
• 1. Nakhoda sebuah kapal sebelum tiba di
pelabuhan tujuan dalam wilayah sebuah negara
harus:l
Menyatakan keadaan kesehatan di atas kapal
dan kecuali negaranya tidak
membutuhkan.nakhoda harus waktu kapal
tiba ,atau sebelum kapal tiba menyampaikan
Maritime Declaration of health yang ikut ditanda
tangani oleh Dokter kapal ,bila ada di kapal.
• 2. Nakhoda kapal atau dokter kapal ,bila ada
harus menyampaikan semua informasi yang
dibutuhkan oleh oleh otoritas yang
berkompeten mengenai kondisi kesehatan di
atas kapal selama pelayaran internasional
voyage.
Ballast Water Convention
• Background
• Masalah penyebaran species sebagian besar disebabkan meningkatnya volume
perdagangan dan trafik pada beberapa dekade yang lalu. Efeknya di banyak
daerah di dunia adalah telah menimbulkan pembinasaan. Data kwantitattif
menunjukkan tingkat penyebaran dari bio organik telah meningkat terus dalam
banyak hal telah sampai ketingkat yang membahayakan,dan daerah daerah
baru akan diserang setiap waktu . Volume dari perdagangan melalui laut
menunjukkan peningkatan secara menyeluruh dan masalah penyebaran bio
organik masih belum mencapai puncaknya .
Contoh spesifik termasuk penemuan European Zebra mussel (Dreissena poly
morpha) di Great Lakes antara Canada dan Amerika Serikat, menyebabkan
pengeluaran billionan dollar untuk pengawasan pencemaran dan
membersihkan bangunan bawah air yang kotor dan pipa pipa air; Dan
penemuan American comb jelly (Mnemiopsis leidyi) di Laut Hitam dan Laut
Azov menyebabkan hampir punahnya ikan anchovy dan industri penangkapan
ikan.
Masalah aquatic organisme dalam air ballas muncul pertama kali di IMO pada
tahun 1988 berdasardan usul dari Australia dan Canada .Semenjak itu IMO’s
Marine Environment Protection Committee (MEPC), bekerja sama dengan
Maritime Safety Committee (MSC) dan technical sub-committees, telah
membahas isue isue tersebut, berfocus pertama kali untuk membuat guideline
dan kemudian menghasilkan konvensi baru.
• Tetapi baru pada tahun 1970an komunitas ahli ahli mulai meneliti masalah
tersebut secara detil Pada akhir tahun 1980 an, Canada dan Australia
diantara negara negara yang mengalami masalah masalah tertentu dengan
speccies yang tidak diingini ini dan mereka membawa keprihatinan mereka
untuk menjadi perhatian dari IMO's Marine Environment Protection
Committee (MEPC).
• Pada 1991 MEPC mengesyahkan MEPC resolution 50(31) - Guidelines for
Preventing the Introduction of Unwanted Organisms and Pathogens from
Ships' Ballast Water and Sediment Discharges; sedangkan United Nations
Conference on Environment and Development (UNCED), yang diadakan di
Rio de Janeiro pada 1992, mengakui issu tersebut sebagai suatu
keprihatinan Internasional.
• Pada November 1993, the IMO Assembly mengesahkan resolusi A.774(18)
- Guidelines for Preventing the Introduction of Unwanted Organisms and
Pathogens from Ships' Ballast Water and Sediment Discharges,
berdasarkan Guidelines yang diterima pada 1991. Resolusi meminta
MEPC dan MSC untuk tetap mereview Guidelines dengan suatu
pandangan untuk menghasilkan aturan atura internasional yang dapat
diterapkan dan mengikat secara sah..
• The 20th Assembly of IMO in November 1997 menerima resolusi A.868(20)
- Guidelines for the control and management of ships' ballast water to
minimize the transfer of harmful aquatic organisms and pathogens.
• Pembuatan draft intrumen yang
mandatory berlajut semenjak itu sampai
pengesahan dari konvensi yang baru ini.
• Beberapa contoh dari aquatic bio-
invasions yang menyebabkan dampak
yang besar dilihat dalam tabel berikut
tetapi masih ratusan penyerangan lain
telah direcord di seluruh dunia:
• Name I Native to I Introduced to I Impact
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cholera I Various strains I South America, I Some cholera epidemics appear to be
Vibrio cholerae I with broad I Gulf of Mexico I directly associated with ballast water
(various strains) I ranges I and other areasI
============================================================================
Cladoceran WaterI Black and I Baltic Sea I Reproduces to form very large
Flea I Caspian Seas I I populations that dominate the
Cercopagis I I I zooplankton community and clog
Pengol I I I fishing nets and traws,with
I I I assorted economic impacts
============================================================================
Mitten Crab I Northern Asia I Western Europe I Undergoes mass migrations for
Eiocheir sinensdisI I Baltic Sea and I reproductive purposes.Burrows into
I I West Coast I river banks and dykes causing
I I North America I erosion and siltation.Preys on native
I I I fish and invertabrate species ,causing
I I I local extinctions during population
I I I outbreaks.Interferes with fishing
I I I activities
============================================================================
Name Native to Introduce to Impact
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Toxic Algae (Red/ I various species I Several species I May form harmful Algae Blooms
Brown/Green I with broad I hae been I Depending on the species,can cause
Tides) I ranges I trasfered to I massive kills of marine life throgh
Variable species I I new areas in I oxygen depletion.release of toxins
I I I and/or mucus.Can foul beaches and
I I I Impact on tourism and recreation
I I I Some species may contaminate filter
I I I feeding shelfish and cause fisheries
I I I to be closed.Consumption of
I I I contaminated shelfish by humans
I I I may cause severe illness and death
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Round Goby I Black,Asov I Baltic Sea and I Highly adaptable and invasive
Neogobius I and Caspian I North America I increses in
Melanostomus I I I numbers and spread quickly
I I I competes in food and habitae
I I I with native fishes including
I I I commercially important specues
I I I and preys on thier eggs and
i I I young spawn multiple
I I I timers pert season and survive in
I I I poor water quality
Name I Native in I introduce to I impact
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
North American I Eastern i Black ,Azov and I Reproduce rapidly (Self fertileshly
Comb jelly I Seabondb of I Caspian Sea I hermaphridite) under favourable
Mnemiopus I the Americans i I condition,food,excessively on
leidyi i zooplankton,.Deplete
I I I zooplankton stocks,altering food
i i I web and ecosystem function
i I I contributed significantly
I I I to collaps of Black and Asov sea
I i I fisheries in 1990s with massive
i I i economic and social impact.Now
i I I threten similar impact
I i I in Caspian Sea
=============================================================================
North Pacific i Northern Pacific I Southern Australia I Reproduce in large numbers
Seastar I I I Reachly “Plague” proportions
Asterian i i i rapidly yn invaded environment
Amurensis i i I Feeds and shelfish
I I I including commercially valuable
i I I scallops,oyster and
i I I clan species
============================================================================
I BALLAST WATER MANAGEMENT CONVENTION