IMO
SOLAS
STCW
MARPOL
ISM CODE
ISPS CODE
COLREG
OCIMF
ISGOTT
P & I Club
BKI
GMDSS
4. Siapakah Ship Safety Officer dan Ship Security Officer diatas kapal dan sebutkan tugasnya ?
Abandon Ship
Fire
Man Overboard
Oil Pollution
10. Sebutkan PPE /APD yang harus di gunakan diatas kapal saat bekerja ?
b. SOLAS
Safety Of Life at Sea, tenggelamnya kapal titanic pada 14 April 1912 menginspirasi
berbagai upaya mengevaluasi standar keselamatan pelayaran hingga
diselenggarakannya konfrensi pertama SOLAS pada tahun 1914.
Konfrensi ini di hadiri 13 negara, memperkenalkan persyaratan keselamatan pelayaran
bagi kapal niaga. SOLAS diadopsi pada 20 Januari 1914 dan di tanda tangani oleh hanya
5 negara. Namun SOLAS generasi pertama ini gagal karena adanya perang dunia di
Eropa. Pada tahun 1929 kembali digelar konferensi di London yang dihadiri 18 negara.
Menyepakati sekitar 60 pasal yang meliputi pembangunan kapal, peralatan
keselamatan, pencegahan dan pemadaman kebakaran, peralatan telegrafi nirkabel, alat
bantu navigasi, dan aturan pencegahan tubrukan (Collision Regulations). SOLAS versi
1929 ini mulai berlaku pada tahun 1933. Pada tahun 1948, konfrensi SOLAS yang ketiga,
dan menghasilkan beberapa perubahan dalam format SOLAS 1929 namun lebih detil
dan lebih luas cakupannya.
Konfrensi SOLAS 1960 – yang hasilnya diadopsi pada 17 Juni 1960 dan mulai berlaku
pada 26 Mei 1965 – menjadi tugas pertama bagi IMCO yang baru terbentuk pada 1958.
IMCO adalah Inter-Governmental Maritime Consultative Organization kemudian
berganti nama menjadi IMO pada tahun 1982. IMCO (IMO) dibentuk di Geneva Swiss
oleh PBB dan berkantor di London Inggris hingga hari ini.
Konferensi SOLAS di tahun 1974 diadakan di markas IMO di London sejak 21 Oktober
hingga 1 November, dan dihadiri oleh 71 negara. Menghasilkan konvensi SOLAS 1974
yang formatnya berlaku hingga saat ini. Format SOLAS 1974 mengatur standar
keselamatan pelayaran pada tiga aspek: konstruksi kapal, peralatan, dan operasional,
yang tersebar dalam 14 bab (chapter), plus code yang menjadi derivasinya. Isi dari
SOLAS 1974 cetakan tahun 2014 (Consolidated Edition 2014), adalah sebagai berikut:
I. General Provision
II. 1. Construction – subdivision and stability, machinery and electrical
2. Fire Protection, fire detection and fire extinction
III. Life Saving Appliances and Arrangements
IV. Radio Communication
V. Safety of Navigation
VI. Carriage of Cargoes
VII. Carriage of Dangerous Goods
VIII. Nuclear Ships
c. STCW
Standard of Training Certification and Watchkeeping, Konvensi Internasional
tentang standar latihan, sertifikasi dan dinas jaga untuk pelaut (atau STCW), 1978
menetapkan kualifikasi standar untuk kapten, perwira dan petugas penjaga diatas kapal
niaga yang berlayar. STCW dilahirkan pada 1978 dari konferensi Organisasi Maritim
Internasional (IMO) di London, dan mulai diterapkan pada tahun 1984. Salah satu hal
yang paling penting dari konvensi ini yaitu memberlakukan kapal-kapal yang berasal dari
negara yang tidak tergabung dalam negara bagian ketika mendatangi pelabuhan-
pelabuhan dari negara yang tergabung dalam negara bagian yang merupakan anggota
dari konvensi.
Pada 7 Juli 1995 IMO mengadopsi revisi menyeluruh dari STCW. Mereka juga
memasukkan pengajuan untuk mengembangkan Undang-Undang STCW yang baru, yang
akan berisi tentang detail teknis yang berhubungan dengan ketentuan-ketentuan dari
konvensi. Amendemen-Amendemen ini mulai diberlakukan pada 1 Februari 1997.
Implementasi secara keseluruhan didapatkan pada 1 Februari 2002.
Konvensi IMO tentang standar latihan, sertifikasi dan dinas jaga untuk pelaut
diadopsikan pada amendemen baru di Manila pada tahun 2010 yang disebut
“Amendemen Manila”. Amendemen ini diperlukan untuk menjaga standar latihan yang
berbanding lurus dengan teknologi baru dan persyaratan operasional yang memerlukan
kompetensi kapal yang baru. Amendemen Manila mulai efektif tanggal 1 January 2012.
Amendemen yang signifikan diantaranya:
Jam Istirahat baru untuk pelaut
Tingkatan sertifikat kompetensi baru untuk pelaut yang bisa pada dek dan
mesin
Pelatihan terbaru, persyaratan yang diperbarui
Pelatihan keamanan yang bersifat wajib
Tambahan pada standar medis
d. MARPOL
17 Februari 1973, dalam pertemuan Organisasi Maritim Internasional (IMO),
konvensi bernama "International Convention for the Prevention of Pollution from Ships"
(MARPOL) dikeluarkan dan ditandatangani oleh anggota-anggota IMO. Meskipun
demikian, pemberlakuan konvensi tersebut belum diterapkan secara resmi.
Sebagai tanggapan dari serangkaian kecelakaan kapal tanker yang terjadi pada periode
tahun 1976-1977, konvensi tersebut kemudian diamendemen dengan Protokol tahun
1978. Hal ini menyebabkan nama resmi konvensi tersebut diperbarui menjadi
"International Convention for the Prevention of Pollution from Ships, 1973 as modified
f. ISPS Code
International Ship and Port Security Code (ISPS Code) adalah regulasi IMO
(International Maritime Organization) yang secara khusus mengatur tentang kegiatan-
kegiatan dan langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap negara dalam
menanggulangi ancaman Terorisme di laut. Setelah melalui penandatangan secara resmi
oleh negara-negara anggota IMO, ISPS CODE akhirnya berlaku efektif sejak 1 Juli 2004.
Penyusunan ISPS CODE dimulai sejak tahun 2001, dalam hal ini oleh Maritime Safety
Committee (MSC) bekerja sama dengan Maritime Security Working Group (MSWG).
Kedua badan tersebut dalam suatu sidang Majelis pada November tahun 2001,
mengadopsi resolusi A.924(22). Isi dari resolusi tersebut adalah melakukan tinjauan
ulang terhadap segala tindakan dan prosedur dalam mencegah kemungkinan aksi teroris
yang mengancam keamanan maritim, khususnya terhadap penumpang kapal dan awak
kapal, serta keselamatan kapal pada umumnya.
Beberapa istilah penting adalah:
1) Ship Security Plan (Rencana Keamanan Kapal),
2) Port facility Security Plan (Rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan
3) Ship Security Officer
4) Company Security Officer
5) Port Facilities Security Officer
6) Security Level
g. COLREG
International Regulations for Preventing Collisions at Sea (Colreg) merupakan sebuah
Konvensi internasional yang digagas oleh IMO (International Maritime Organization).
Dalam bahasa indonesia Colreg biasa dikenal dengan P2TL (Peraturan Pencegahan
Tubrukan Laut). Colreg berlaku pada setiap kapal termasuk kapal perang. Hal ini sejalan
dengan fungsi colreg sebagai aturan dan tata cara pencegahan tubrukan di laut. saat ini
colreg telah mengalami 4 kali amandemen (1987,1989,1993,2001) semenjak rilis
pertamanya pada tahun 1972, (IMO). Colreg memiliki 41 aturan yang terbagi dalam 6
Bagian :
1) Part A – General;
2) Part B – Steering and Sailing;
3) Part C – Lights and Shapes;
4) Part D – Sound and Light signals;
5) Part E – Exemptions; dan
6) Part F – Verification of compliance with the provisions of the Convention
i. ISGOTT
ISGOTT (INTERNATIONAL SAFETY GUIDE FOR OIL TANKERS AND TERMINALS) Tujuan
dibuatnya ISGOTT pertama kali diterbitkan pada tahun 1978 dan dikombinasikan isi
'Tanker Keselamatan Guide (Petroleum)', diterbitkan oleh International Chamber of
Shipping (ICS), dan 'Tanker Minyak Internasional dan Terminal Keselamatan Guide', oleh
Perusahaan Minyak Internasional Kelautan Forum (OCIMF). Edisi ini juga
memperhitungkan perubahan terbaru dalam prosedur operasi dianjurkan, terutama
yang didorong oleh pengenalan Manajemen Keselamatan Internasional (ISM) Code,
yang menjadi wajib untuk kapal tanker pada 1 Juli 1998 Panduan memberikan nasihat
operasional untuk secara langsung membantu personel yang terlibat dalam tanker dan
operasi terminal, termasuk pedoman tentang, dan contoh, aspek-aspek tertentu dari
tanker dan operasi terminal dan bagaimana mereka dapat dikelola.
j. P&I Club
Protection & Indemnity Club atau dikenal dengan P&I Club yang dibentuk oleh
kumpulan pemilik kapal dengan dasar bahwa tidak semua kerugian dapat ditanggung
oleh perusahaan asuransi seperti H&M dan Marine Cargo Insurance. P&I Club dibentuk
oleh Shipowners untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerugian
dalam kapal yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum pihak ke tiga sebagai akibat
dari tidak penuhnya Kewajiban yang di cover serta pengecualian yang ada dalam
Asuransi Hull & Machinery.
Pada awalnya jaminan P&I hanya dijamin oleh P&I Club dimana premi bersifat mutual
dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Advance Call: premi pada awal penutupan oleh anggota pada saat disetujui oleh
Club.
2) Jika premi advance yang terkumpul tidak mencukupi untuk menutup biaya
operasional dan klaim maka para anggota akan ditambahkan biaya-biaya kontribusi
CAPTAIN
2nd ENGINEER
2nd OFFICER
CHIEF COOK
3rd ENGINEER
3rd OFFICER
2nd COOK
ELECTRICIAN
PUMPMAN
Untuk mensurvei kapal terkait semua bahaya potensial yang secara langsung
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan awak kapal
Mengawasi dan memastikan kepatuhan dengan SMS kapal dan setiap aspeknya
termasuk pembaruan dan amandemen yang melibatkan penghubung dengan Master
dan perwakilan keselamatan perusahaan
Mengkoordinasikan langkah-langkah keselamatan yang harus dipertahankan ketika
pekerjaan kargo sedang berlangsung dengan bekerja sama perwakilan pelabuhan.
Sekali lagi, kepatuhan terhadap SMS penting dalam hal ini
Menunjukkan kekurangan dalam setiap rencana / tindakan keamanan yang ada dan
membawa perubahan dengan mengkomunikasikan hal yang sama kepada Master
Untuk melakukan inspeksi keselamatan secara berkala (setidaknya sekali dalam setiap
tiga bulan)
Melaporkan kepada Master tentang ketidaksesuaian dengan SMS termasuk deficiency
Petugas keselamatan kapal tidak diharuskan untuk melakukan tugas-tugas yang
disebutkan di atas ketika tindakan atau tanggapan darurat dilaksanakan untuk melindungi
nyawa atau keselamatan sebuah kapal. Selain itu, ia juga tidak bertanggung jawab atas
segala jenis perawatan medis atau pertolongan pertama dalam keadaan darurat.
5. Emergency Situation adalah suatu keadaan diluar keadaan normal yang terjadi diatas kapal
yang mempunyai tingkat kecenderungan akan dapat membahayakan jiwa manusia harta
benda dan lingkungan dimana kapal berada.
Contoh emergency situation : tubrukan, kebakaran, kandas, kebocoran, ledakan, pergeseran
muatan, kerusakan mesin.
6. Muster List adalah daftar yang berisi nama dan jabatan serta tugas khusus dan tanggung
jawab yang harus dilakukan pada saat terjadi keadaan darurat/latihan keselamatan
meninggalkan kapal.
7. Muster Station adalah sebuah tempat para crew berkumpul. Biasanya digunakan pada saat
crew sedang lifeboat drill atau latihan.