METROLOGI INDUSTRI
MODUL 4
KEKASARAN PERMUKAAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
LABORATORIUM PENGUKURAN
PROGRAM STUDI SARJANA
JURUSAN TEKNNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pratikum METROLOGI INDUSTRI, khususnya ”PENGUKURAN
KEKASARAN PERMUKAAN” sebagai laporan akhir pratikum pengukuran
kekasaran permukaan ini tepat pada waktunya.
Pertama-tama penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Bapak DODI SOFYAN ARIEF,ST.,MT,selaku dosen pengampu
metrologi industri.
Asisten metrologi industri yang banyak memberi ilmu
pengetahuan.
Kedua orang tua yang selalu memberikan dorongan dan motifasi
kepada penulis
Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan
pratikum metrologi industri,khususnya kekasaran permukaan.
Penulis telah berusaha menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Namun, penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis, sehingga
masih terdapatnya banyak kesalahan dan kekurangan yang luput dari perhatian
penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sangatlah
diharapkan untuk membangun kedepannya. Atas perhatiannya penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iii
DAFTAR NOTASI........................................................................................................v
BAB 1PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan Pratikum..................................................................................................1
1.3 Alat Ukur Yang Digunakan..................................................................................2
1.4 Benda Kerja.........................................................................................................4
1.5 Pelaksanaan Pratikum..........................................................................................5
BAB II TEORI DASAR................................................................................................6
2.1 Pendahuluan.........................................................................................................6
2.2 Permukaan dan Profil..........................................................................................6
2.3 Parameter Kekasaran Permukaan........................................................................9
2.4 Pembahasan Harga Parameter Kekasaran Permukaan......................................14
BAB III DATA PENGAMATAN.................................................................................18
3.1 Data Pengamatan...............................................................................................18
3.2 Pengolaha Data..................................................................................................19
3.2.1 Perhitungan Kerja.......................................................................................19
BAB IV ANALISA DATA..........................................................................................23
4.1 Aanalisa Data.....................................................................................................23
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
LAMPIRAN................................................................................................................26
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Amplifire....................................................................................................2
Gambar 2. Drive unit...................................................................................................3
Gambar 3. Pick-up.......................................................................................................3
Gambar 4. Benda kerja.................................................................................................4
Gambar 5. Beberapa orientasi bidang potong terhadap geometri ideal.......................7
Gambar 6.posisi profil referensi/acuan/puncak,profil tengah dan profil akar/alas
terhadap profil terukur,untuk satu panjang sampel.Perhatikan bahwa pemilihan
panjang sampel ℓ ( letak dan/atau Panjang ) akan mempengaruhi harga parameter
kekasaran.....................................................................................................................10
Gambar 7. Analisis profil terukur dalam arah sumbu gerak sensor alat
ukur.beberapa Dengan analisis dalam arah tegak dengan satuan pm. Satuan
analisis pada arah ml adalah dalam mm......................................................................12
Gambar 8.Kurva abbott, hubungan antara kedalaman c (µm) dengan bagian
panjang penahan tp (%).Bentuk kurva ini merupakan ciri spesifik bagi permukaan
yang dianalisis.............................................................................................................13
Gambar 9. Profil”berduri”dan profil”bercelah”.Kedua profil terukur ini dapat
mempunyai harga Rt (juga Ra) yang sama.Hanya parameter Rp-nya yang berbeda.
.....................................................................................................................................14
Gambar 10.Penentuan tinggi gelombang W untuk profil yang bergelombang..........15
Gambar 11. grafik kekasaran permukaan...................................................................18
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR NOTASI
Ku Koefisien lekukan µm
Kv Koefisien kelurusan µm
Rt Kekasaran total µm
Rp Kekasaran perataan µm
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Adapun alat yang digunakan selama melaksanakan pratikum metrologi
industri,khususnya pengukuran kekasaran permukaan yaitu seperangkat alat
kekasaran permukaan,yang terdiri dari :
1. Amplifire (AS-1700)
Gambar 1. Amplifire
2
Gambar 2 Drive unit
Gambar 3. Pick-up
3
Gambar 4. Benda kerja
4
3. Lakukan pengambilan data dan hasil,yang didapat berbentuk
grafik.
4. Lakukan perhitungan parameter-parameter kekasaran
permukaan dari data grafik yang diperoleh.
5. Lakukan penganalisisan kekasarn permukaan dari hasil
perhitungan-perhitungan grafik.
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pendahuluan
5
suatu karakteristik geometrik,yang dalam hal ini termasuk golongan
mikrogeometri.Sementara itu yang tergolong mikrogeometri adalah permukaan
secara keseluruhan yang membuat bentuk atau rupa yang spesifik.Misalnya
permukaan poros,lubang,sisi dan sebagainya.
Karakteristik suatu permukaan memegang peranan penting dalam rancangan
komponen mesin atau peralatan,dalam proses pengerjaan harus sangat
diperhatikan. Kompromi haruslah didapatkan antara persyaratan fungsional
konponen dengan ongkos pembuatan.
Agar pengerjaan lebih mudah maka sebaiknya seperti toleransi,ukuran,bentuk
dan posisi. Karakteristik permukaan harus dapat diterjemahkan kedalam bentuk
gambar teknik.
6
Permukaan hanya dipandang sebagai penampang permukaan yang
dipotong yang ditinjau relatif terhadap permukaan dengan geometri ideal secara
tegak lurus (normal),serong (oblique) atau singgung (tangensial).Bidang
pemotongan juga dapat diatur orientasinya, sehingga ”sejajar” permukaan, lalu
geser kedalam permukaan cara pemotongan ini akan menghasilkan suatu
garis/daerah yang dinamakan sesuai dengan nama pemotongannya. Khusus untuk
pemotongan normal dan serong, garis hasil pemotongannya disebut profil.
7
adalah bagaimana membuat dan menyatakan secara kuantitatif suatu parameter
yang dapat menjelaskan satu persatu tingkat ketidakteraturan bagi suatu
permukaan yang sekaligus mempunyai konbinasi ketidakteraturan diatas.
8
profil referensi (acuan / puncak) adalah profil yang digunakan
sebagai acuan/puncak Untuk menganalisis ketidakteraturan
konfigurasi permukaan.
profil akar/alas ( root profil) adalah profil referensi yang digeser
kebawah sehingga menyinggung titik terendah profil terukur.
9
dan arah memanjang/mendatar. Untuk dimensi arah tegak dikenal beberapa
parameter, yaitu:
Rp =
1 1
0
Ra = hi dx
Catatan :
Parameter Ra ini banyak dimanfaatkan dalam praktek. Pada ganbar 2.28
diperlihatkan jika daerah- daerah dibawah profil tengah ” Lembah” dicerminkan
ke atas ( menjadi daerah-daerah yang diarsir tegak ) di rata – ratakan dengan
daerah – daerah diatas profil tengah ( ” gunung ” ; daerah yang diarsir miring )
maka akan terbentuk ” dataran tinggi” dengan ketinggian sebesar Ra.
10
dikurangi jarak rata – rata profil alas ke profil terukur pada lima
lembah terendah
Rz =
Gambar 7. Analisis profil terukur dalam arah sumbu gerak sensor alat ukur.
Dengan analisis dalam arah tegak dengan satuan pm. Satuan analisis
pada arah ml adalah dalam mm.
11
Lebar kekasaran. ( roughness width) Ar (mm) Adalah rata –
rata aritmatik bagi semua jarak awi diantara dua puncak kekasaran
profil terukur yang berdekatan pada suatu panjang sampel ℓ.
12
Gambar 8.Kurva abbott, hubungan antara kedalaman c (µm) dengan bagian
panjang penahan tp (%).Bentuk kurva ini merupakan ciri spesifik bagi
permukaan yang dianalisis.
13
Pertama – tama marilah kita tinjau dua buah profil permukaan yang
”istimewa” seperti gambar 2.32. salah satu profil mempunyai celah – celah yang
sempit. Bila diukur, kedua profil ini akan memberikan harag Ra yang kurang lebih
sama. Demikian pula halnya dengan harga Rt - nya. Perbedaan kedua profil ini
hanya terletak pada harga Rp-nya. Oleh karena itu, untuk memberikan informasi
yang lebih lengkap mengenai konfigurasi permukaan. dikemukakan suatu
parameter baru yang disebut dengan parameter bentuk yang dapat dinyatakan
dengan memakai salah satu dan dua cara pernyataan berikut:
Koefisien lekukan, ku
Adalah kekasaran peralatan dibagi dengan kekasaran total
Rp
Ku =
Rt
Koefisien kelurusan, kv
Adalah merupakan komplemen satuan koefisien lekukan
Rp
Kv = 1 1 ku
Rt
14
Gambar 10.Penentuan tinggi gelombang W untuk profil yang bergelombang
Dan hasil ini dapat didefenisikan suatu parameter lain yang disebut ketinggian /
kekasaran gelombang, w ( waviness height). Untuk satu panjang sampel
gelombang. W adalah jarak antara profil dasar dengan profil referensi yang telah
digeser sejauh harga rata – rata Rt untuk beberapa panjang sampel kekasaran .
W = Rt kekasaran – ‾Rt kekasaran
Dimana :
1
‾Rt kekasaran =
n
Rti kekasaran
Untuk mengetahui karakteristik suatu permukaan akan diperoleh hasil yang lebih
baik jika dilakukan dengan cara merata – ratakan hasil pengukuran pada beberapa
tempat Arah gerak sensor alat ukur (arah pengukuran ) adalah sembarang, kecuali
jika ada ketentuan bahwa arah pengukuran harus tegak lurus terhadap alur – alur
bekas pengerjaan (dan ini merupakan cara yang banyak dipraktekkan). Apabila
arah telah ditentukan, pengukuran yang dilakukan pada beberapa tempat harus
menggunakan arah gerak sensor yang sama, jadi, garis – garis pengukuran harus
sejajar.
15
Tabel 2.Beberapa profil teoritik dengan harga parameter “kekasarannya”
Dan tabel 2 ini dapat disimpulkan beberapa hal yang penting yaitu:
Koefisien Rg/Ra untuk kesemua bentuk profil harganya hampir
tidak berubah,yaitu Rg/Ra =1,2.Oleh karena itu dapat dianggap
bahwa Rg dan Ra adalah sederajat,artinya kedua parameter
tersebut mempunyai nilai informasi yang sama atas konfigurasi
permukaan.
Koefisien Ra/Rt dan Rg/Rt tidak banyak dipengaruhi oleh bentuk
profil,yang bearti kedua koefisien ini tidak sesuai untuk menandai
konfigurasi permukaan.
Koefisien Rp/Rt yang harganya terletak diantara 0 dan 1 ternyata
lebih dapat digunakan untuk menandai konfigurasi permukaan
dari pada yang lain.Oleh sebab itu Rp/Rt ini disebut dengan nama
koefisien lekukan Ku.
16
BAB III
DATA PENGAMATAN
17
Keterangan : Rt = Jarak antara profil referensi dengan profil alas
Rp = Jarak antara profil referensi dengan profil tengah
Ra = Jarak antara profil terukur dengan profil tengah
y = Jarak antara profil referensi dengan profil terukur
h = Jarak antara profil tengah dengan profil terukur
R = Puncak tertinggi bukit ke profil alas
r = Puncak terendah lembah ke profil alas
18
y25 = 7 Titik h25 = 10 Titik
y26 = 2 Titik h26 = 5 Titik
y27 = 1 Titik h27 = 6 Titik
y28 = 4 Titik h28 = 3 Titik
y29 = 7 Titik h29 = 0 Titik
Ditanya : - Rt =........?
- Rp =........?
- Ra =.........?
- Rg = ........?
- Rz = .........?
- Ru = .........?
-
Penyelesaian :
- Rt =
=
= 0.007 µm
19
- Rp =
=
= 7952 titik
=
= 7,952 µm
20
- Ra =
=
= 0,482143 titik
Ra =
= 0,000482143 µm
- Rg =
=
= 55,021 titik
Rg =
= 0,055027 µm
- Rz =
=
= 10,6 titik
21
Rz=
= 0,0106 µm
- KU =
=
= 1136 µm
BAB IV
ANALISA DATA
22
4.1 Aanalisa Data
23
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26