Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pratikum
pada laboratorium refrigerasi yang ditandai dengan selesainya penulisan laporan
ini. Penulisan laporan pratikum ini merupakan persyaratan akademis yang wajib
dipenuhi oleh setiap mahasiswa Program Studi DIII Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang.

Selama pelaksanaan pratikum di laboratorium refrigerasi serta penulisan


laporan, penulis memperoleh banyak arahan serta bimbingan dari berbagai pihak.
Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih, khususnya
kepada Bapak Ir. Isnanda., MT yang telah membimbing penulis dalam proses
pratikum refrigerasi.

Penulis berharap laporan pratikum refrigerasi ini tidak menjadi sesuatu


yang sia – sia karena penulis berharap agar pratikum ini dapat menjadi bekal
untuk ke depannya. Kritik dan saran membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan di kemudian hari.

Akhir kata semoga hasil penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Padang, 1 Desember 2019

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang sangatlah pesat dari
peningkatan kemampuan keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia.
Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan pada semua bidang termasuk dalam
bidang otomotif. Perkembangan teknologi pada bidang otomotif berperan cukup
besar terhadap kemajuan bidang - bidang lainnya. Untuk itu perlu adanya tenaga -
tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuan Negara - negara
produsen otomotif dengan pemasaran produk mereka memasuki era pasar bebas.

Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah


diperlukan, industri berlomba - lomba menciptakan inovasi baru untuk menambah
kenyamanan mobil yang mereka produksi salah satunya dengan pengaturan suhu,
kelembaban udara dan kebersihan di dalam ruangan.

Sistem AC dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu


dan kelembabanya dengan cara sebagai berikut :

1. Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan menyerap panas dari


lingkungan sehingga suhu di ruangan itu akan turun dan sebaliknya
saat suhu ruangan rendah AC akan melepaskan panas ke udara
sehingga suhu akan naik.
2. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga
kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman.

Prinsip dasar AC adalah proses penyerapan dan pelepasan panas dengan


menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant). Kondisi refrigerant
dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.

1.2. Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut :

1
1. Mengetahui dan memahami komponen-komponen pada sistem AC
mobil dan fungsinya.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja sistem AC mobil.
3. Mengetahui dan memahami apa itu refrigerant dan persyaratan untuk
refrigerant dan oli pelumas pada sistem AC mobil
4. Mengetahui dan mampu melakukan pengurasan dan pengisian
kembali refrigerant kedalam sistem AC.
5. Mengetahui dan memahami bagaimana cara merawat AC mobil.

1.3. Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Laporan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih


tentang sistem AC mobil.
2. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat
memahamidan mempelajari fungsi komponen-komponen dan prinsip
kerja sistem AC mobil, persyaratan refrigerant dan pelumas yang
digunakan.
3. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dapat
memahamidan mempelajari bagaimana cara merawat AC mobil.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengetahuan Dasar tentang Air Conditioner (AC)
Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memeliharadan
mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar temperatur / suhu,

2
kebersihan dan kelembabannya menyenangkan serta nyaman. Apabila di dalam
ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun
disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur di dalam ruangan rendah,
maka panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Kebanyakan
bangunan berukuran sedang dan besar, energi panas dipindahkan dengan
menggunakan udara, air dan kadang-kadang refrigerant. Perpindahanenergi panas
ini seringkali dengan membawa energi tersebut dari suatu ruanganke suatu
penyerap kalor sentral (unit refrigerasi) atau membawa kalor dari sumber kalor
(pemanas atau ketel) ke ruangan. AC pada mobil pada umumnya terdiri dari
cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan pengatur aliran udara.

Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi kelembaban udara


di dalam kendaraan sehingga dihasilkan kondisi udara yang nyaman. Prinsipdasar
pendinginan adalah proses penyerapan dan pelepasan panas suatu media dengan
menggunakan zat yang mudah menguap (refrigerant). Kondisi refrigerant
dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.Prinsip
pemindahan dan penyerapan panas tersebut secara sederhana dapat dicontohkan
pada hal seperti berikut :

1. Seseorang akan merasa dingin saat mengoleskan alcohol, alkohol


tersebutmenyerap panas dan terjadi penguapan.
2. Seseorang akan merasa dingin setelah berenang meskipun saat siang
hari, hal ini disebabkan air di badan menyerappanas dan menguap.

Gambar 2.1 Prinsip Pemindahan dan Penyerapan Panas

Dalam air conditioner, penyerapan pada pemindahan panas dengan


menggunakan refrigerant dapat berfungsi sebagai penyerap dan pemindah panas.

3
2.2. Prinsip Kerja dan Komponen – Komponen Sistem AC Mobil
1. Prinsip Kerja Sistem AC Mobil
Prinsip kerja sistem AC pada mobil dapat dijelaskan pada gambar
siklus kerja sistem AC sebagai berikut :

Gambar 2.2 Siklus Kerja Sistem AC

a. Kompresor mengkompresikan gas / uap refrigerant yang bertemperatur


tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari eaporator
ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan
yaitu pengembunan refrigerant
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan
refrigerantdengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk
diuapkan.
d. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur / suhu
cairanrefrigerantyang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerantyang dingin dan berembun ini mengalir ke
dalamevaporator. Refrigerantmenguap dan menyerap panas dari udara luar
atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.

4
Gambar 2.3. Siklus Kompresi Uap Sistem AC

• 1 – 2 Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya,


biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan
merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator
gas ini diberi pemanasan berlebih / superheated gas.
• 2 – 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor
dimanatekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian
energy yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigerant.
• 3 – 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju
kondensor. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan panassuperheated
gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi
untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udaraatau air.
Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima
cairan, sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah
ketika cairan ini menuju alat ekspansi.
• 4 – 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas
melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan
danmengendalikan aliran menuju kondensor harus mampu membuang
panasgabungan yang masuk evaporator dan kondensor.

2. Komponen – komponen Sistem AC Mobil


Sistem pada AC mobil terdiri dari beberapa komponen, yaitu
sebagai berikut:
a. Compresor

5
Compresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan tekanan
refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk gas / uap,
akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas yang timbul
kemudian akandikondensasikan melalui kondensor.

Gambar 2.4 Compressor Mobil

Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi


pneumatik oleh kompresor sehingga zat pendingin beredar dalam
instalasi system AC.
Compresor AC perlu diberi pelumas. Fungsi utama pelumas
pada compressor adalah untuk bantalan pada compressor dan sebagai
pelumas pada bagian yang bergesekan. Oli yang digunakan pada
kompresor bukan sembarang oli, tetapi oli khusus karena oli tersebut
akan beredar dalam pendingin.
Jika salah satu komponen rusak pada saat pendinginan bekerja,
maka sebagian oli compressor akan tertinggal di dalam siklus
refrigerant. Apabila komponen tersebut diganti maka oli perlu
ditambah untuk mengganti oli yang tertinggal dalam komponen yang
rusak. Banyaknyaoli tergantung dari dari komponen yang diganti.

b. Magnetic Clutch
Magnetic clutch digunakan untuk melepaskan dan
menghubungkan compressor dengan putaran mesin. Komponen
utamanya terdiri dari :stator, rotor dan plat penekan. Prinsip kerja
magnetic clutch adalahmelekatkan dua keping logam besi karena gaya
electromagnet, duakeping logam tersebut adalah penekan drive pulley.

6
Seperti gambar berikut :

Gambar 2.5 Magnetic Clutch

c. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas / uap
refrigerant.Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan oleh
kondensor maka semakin besar pula efek pendinginan yang diperoleh
evaporator. Kondensor diletakan di bagian depan kendaraan agar
proses pendinginannya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap
super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled
(dinginlanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud
refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan / condensing), maka
kalor harus dibuang dari uap refgerant.
Kalor atau panas yang akan dibuang dari refrigerant tersebut
berasal dari:
1) Panas yang diserap dari evaporator, yaitu ruang yang
didinginkan
2) Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja

7
Gambar 2.6 Kondensor

d. Receiver (Filter / Dryer)


Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam
bentuk cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan.
Dalam receiver, terdapat filter, desiccant, Receiver, dan dryer juga
sight glass pada bagian atas untuk melihat kondisi aliran refrigerant.

Gambar 2.7 Receivar (Filter / Dryer)

Keterangan gambar :
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring

8
5. Sel silika

e. Katup Ekspansi
Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan
temperatur / suhu serta menginjeksikan refrigerant melalui orifice,
sehingga refrigerant yang keluar menjadi bertemperatur dan
bertekanan rendah.

Gambar 2.8 Katup Ekspansi


f. Evaporator
Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas / uap
refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara
melewati evaporator menjadi dingin sampai temperatur tekanan
dibawah pengembunan, uap air akan mengembun dan menempel pada
sirip evaporator dalam bentuk tekanan air. Bila pada saat ini
temperatur sirip sampai dibawah 0º C, tetesan air akan berubah
menjadi es.

Gambar 2.9 Evaporator

g. Blower

9
Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara
yang telah disirkulasikan ke dalam ruangan. Blower terdiri dari motor
dan kipas (fan).

h. Thermostat
Bila mesin pendingin bekerja terus – menerus maka suhu
ruang akan turun dan tidak terkendali. Oleh karena itu, diperlukan
suatu peralatan kontrol yang dapat mengontol siklus operasi sistem
AC, yaitu Thermostat. Padaunit tertentu penggunaan thermostat
dikombinasikan dengan pengontrol waktu (timer switch).
Thermostat dapat diletakkan di dalam ruang untuk mendeteksi
suhu udara dan dapat pula diletakkan di dalam pipa untuk mendeteksi
duhu air atau chilled water. Bila thermostat diletakkan di dalam ruang
maka ketinggiannya kurang lebih 4 atau 5 kaki dari lantai.

10
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat Pratikum

Adapun peralatan yang digunakan pada saat pelaksanaan praktek


refrigerasi adalah sebagai berikut:
1) Gelas ukur untuk pelumas
2) Manifold gauge
3) Mesin ACS-142-VAC
4) Obeng
5) Motor vacuum
6) Alat pembengkok pipa
7) Alat pengecek kebocoran refrigerant
8) AC mobil beserta kelengkapannya

3.2. Bahan Pratikum

Adapun peralatan yang digunakan pada saat pelaksanaan praktek


refrigerasi adalah sebagai berikut:
1) Pelumas Compressor
2) Refrigerant
3) Pipa

BAB IV

LANGKAH KERJA

Pada saat melakukan pratikum di labor refrigerasi, nanti kita akan


melakukan pengisian refrigerant sesuai dengan yang telah dipelajari dalam

11
perkuliahan teori. Di dalam praktek di labor pengisian refrigerant dilakukan secara
manual

Sebelum melakukan proses pengisian refrigerant tentunya kita harus


melakukan beberapa langkah kerja sebelum refrigerant diisi, adapun langkah kerja
tersebut yaitu sebagai berikut:

4.1. Proses pemvacuuman


Adapun langkah kerja untuk proses vacuum adalah sebagai berikut:
- Hubungkan kabel low pressure gauge (biru) ke discharge kompresor
- Hubungkan kabel high pressure gauge (biru) ke suction kompresor
- Buang sisa – sisa refrigerant yang ada ke udara bebas melalui selang
kuning, kemudian buka katup low pressure gauge dan katup high
pressure gauge
- Kemudian hubungkan selang kuning pada motor, dan hidupkan motor
untuk proses pemvacuuman dan tunggu sekitar 30 menit

4.2. Pengisian oli


Dalam pengisian oli kompresor dalam keadaan motor vacum hidup,
kemudian tutup katub low pressure gauge dan buka katub high pressure gauge dan
buka selang biru dan masukkan ujung selang pada gelas ukur yang berisi oli
supaya oli dihisap oleh selang low pressure gauge dan tunggu sekitar 5 menit.

4.3. Pengisian refrigerant


Adapun langkah kerja untuk pengisian refrigeran adalah sebagai berikut :
- Tutup kedua katub low pressure gauge dan high pressure gauge
- Hubungkan selang kuning pada tabung Freon, buka katub freon dan
buka selang kuning untuk mengeluarkan udara yang ada pada
sepanjang selang kuning.
- Lakukan pengisian refrigerant terlebih dahulu pada saat AC dalam
keadaan mati dengan kapasitas pengisiannya hingga 4-6 psi ampere
pada low pressure gauge.
- Kemudian melakukan pengisian refrigerant pada saat kondisi AC hidup
dengan menutup katub high pressure gauge dan membuka katublow
pressure gauge dengan berkisar 2-3 psi ampere pada low pressure
gauge.

12
- Atau kita dapat melihat pada saiglass apakah refrigerant sudah terlihat
jernih dan driyer terasa panas.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Air Conditioner merupakan sebagian yang penting untuk menambah
kenyamanan pada suatu mobil. Kerusakan pada satu bagian komponen dari sistem
Air Conditioner akan membuat kerja dari sistem itu tidak sempurna.Berdasarkan
uraian sistem AC mobil di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Komponen – komponen AC dan fungsinya adalah sebagai berikut:

13
a. Kompresor untuk mengkompresikan gas / uap refrigerant yang
bertekanandan bertemperatur tinggi.
b. Magnetic Clutch untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
kompresor ke mesin motor listrik.
c. Kondensor untuk mengkondensasikan atau pengembunan gas / uap
refrigerant sehingga menjadi cair.
d. Reciever (filter dryer) untuk menyaring antara refrigerant dengan oli.
e. Katup ekspansi untuk menurunkan temperatur dan suhu
f. Evaporator untuk penguapan refrigerant dan pengkabutan udara
sehinggasuhu di luar dingin.
g. Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang
telahdisirkulasikan ke dalam ruangan.
h. Thermostat merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat mengontrol
siklus operasi sistem AC.
2. Prinsip kerja sistem AC adalah:
a. Kompresor mengkompresikan gas / uap refrigerant yang
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas
dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah
pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor
gasrefrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi
perubahankeadaan yaitu pengembunan refrigerant.
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara
cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan
refrigerantuntuk diuapkan.
d. Katup ekpansi menurunkan tekanan dan temperatur / suhu
cairanrefrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi
rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam
evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara
luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.
3. Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir
di refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen fungsionalis untuk
menghasilkan efek mendinginkan dengan cara menyerap panas melalui
ekspansi dan evaporasi (penguapan).
4. Oli pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi
bagian- bagian kompresor yang saling bergesekan. Sebagaian dari oli

14
pelumas itu bercampur dengan refrigeran dan masuk ke dalam kondensor dan
evaporator. oleh karena itu, oli pelumas mesin refrigerasi herus memiliki sifat,
selain sebagai pelumas yang baik, juga tidak menyebabkan gangguanatau
kerusakan refrigeran dan bagian-bagian yang dilaluinya. Di samping itu, oli
pelumas mesin refrigerasi harus tahan temperatur tinggi, karena gasrefrigerasi
pada akhir langkah kompresi di dalam silinder bertemperatur tinggi
5. Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem AC mobil yaitu bau
busuk dari AC, AC kurang dingin tali penggerak (belt) kendor, suara
berisikdekat kompresor, sirip kondensor dan evaporator tertutup debu /
kotoran, saringan udara tersumbat, noda oli dapat terlihat pada sambungan
siklus pendinginan, dan suara berisik dekat blower.

5.2. Saran
Adapun saran pada praktikum ini antara lain :

1. Mengingat pentingnya sistem AC maka setiap pemilik mobil yang


berfasilitas AC harus merawat setiap komponen AC secara teratur.
2. Dalam pengisian refrigerant diusahakan menggunakan refrigerant yang
ramah lingkungan yaitu R-134a yang tidak mempunyai sifat perusak ozon
dan juga tidak mengandung racun (karena tidak mengandung clor).

15

Anda mungkin juga menyukai