Pemilihan material yang tepat dan pemahaman proses pemesinan adalah dua
tanggung jawab terpenting seorang desainer dalam proses desain. Persyaratan utama
desain dalam pemilihan material untuk suatu aplikasi khusus adalah bahwa material itu
mampu memenuhi persyaratan service life pada tingkat biaya yang paling rendah.
3. Fracture characteristics
Contoh; fracture thougness, crack instability,dll.
4. Thermal properties
Contoh; coefficient of linier thermal expansion, melting and boilding point, heat
transfer coefficient, specific heat, thermal conductivity, dll.
5. Manufacturing
Contoh; producibility, availability, joining techniques, processing characteristics
(machinability, weldability, moldability, hardenability),dll.
6. Hostile environments
Contoh; moisture, temperature, ammonia,dll.
7. Anisotropy
8. Electrical, magnetic, chemical, corrosion characteristics.
Diskusi:
Jelaskan maksud dari sifat-sifat material di atas, dan berikan contoh aplikasinya!
A. Stiffness (kekakuan)
Terkait dengan kemampuan material menyimpan energi deformasi. Sangat
penting ketika sebuah elemen harus tetap kaku secara relatif di bawah pembebanan atau
ketika elemen harus menunjukkan kefleksibelan untuk menahan beban mendadak tanpa
mengalami keretakan.
Contoh kriteria pemilihan material untuk kekakuan dengan syarat desain adalah
berat beam yang ‘ ringan’. Pertimbangkan kasus sebuah silinder pejal (solid silinder)
yang mendapat beban bending seperti gambar 4.1.
D
PL3 PL3
(4.1)
48 EI D 4
48 E
64
Selanjutnya,
1/ 4
4 PL3
D (4.2)
3E
1/ 2
P
W L5 / 2 (4.4)
2(3 )1/ 2
E1 / 2
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam seleksi material dari sebuah aplikasi
yang diberikan adalah:
1. Availability
2. Manufacturability
3. Repairability
4. Reliability
5. Service environment
6. Compatibility
7. Cost
Biaya adalah factor terpenting dalam mengurangi jumlah kandidat material yang
mungkin untuk sebuah tingkat pengaturan. Total biaya dari penggunaan material untuk
aplikasi khusus harus dibandingkan dengan total biaya dari material alternatif dalam
mengkahiri pilihan. Biaya dan berat dapat dimasukkan ke dalam sifat parameter (strength
atau stiffness) untuk menyediakan suatu perbandingan. Pertimbangkan kembali contoh
supported beam in bending. Dari persamaan 4.6. tegangan karena bending maksimum
adalah,
16 PL
(4.9)
D 3
Pertimbangkan dua silinder A dan B dengan sifat sifat naterial dan luas
penampang lintang yang berbeda. Untuk beban P dan panjang L yang sama, kemampuan
menahan beban dari dua solid silinder dapat ditulis,
DA3 A DB3 B
(4.10)
16 L 16 L
atau
1/ 3
DB
A (4.11)
DA B
WB DB2 B
(4.12)
WA DA2 A
atau
2/3
WB A B
(4.13)
WA B A
Misalkan bahwa unit cost material A dan B adalah CA (Rp/lb) dan CB (Rp/lb).
Total biaya CT solid silinder untuk menahan beban P yang sama adalah,
CTA WA x C A dan CB WB x CB (4.14)
Dari persamaan 4.8 dan 4.15, dapat disimpulkan bahwa C / 2 / 3 adalah biaya
per unit kekuatan sebuah solid silinder dalam bending, yang sering disebut minimum-cost
criterion. Dari pers. 4.4, dapat dilihat bahwa minimum-cost criterion berdasarkan
stiffness adalah C / E1 / 2 . Tabel 4.1. menunjukkan formula untuk minimum-cost
criterion dan optimum strength dan stiffness dari beberapa kondisi pembebanan yang
berbeda.
Tabel 4.1. Criteria cost minimum dan Optimum Strength and Stiffness.
Optimum Strength and
Minimum Cost Criterion Stiffness
Components
Strength Based Stiffness Based Strength Stiffness
Solid cylinder in tension C( / ) C( / E ) ( / ) (E / )
Solid cilinder in torsion C( / 2 / 3 ) C( / G 1 / 2 ) ( 2 / 3 / ) ( G1/ 2 / )
Solid rectangular beam in C( / 1 / 2 ) C( / E 1 / 3 ) ( 1/ 2 / ) (E 1 / 3 / )
bending
Thin-walled pressure vessels
under internal pressure C( / ) C( / E ) ( / ) (E / )
Thin wall shaf in torsion C( / ) C( / G ) ( / ) (G / )
Proses ini menggunakan system rating seperti ditunjukkan pada table 4.2.
Terdapat 2 persyaratan desain dan 3 faktor seleksi. Keseluruhan rating Gi, dapat dihitung
dengan,
a1R1 a2 R2 a3 R3 ..........
Gi (4.16)
a1 a2 a3 ...........
Nilai yang tinggi dari Gi menunjukkan material terbaik. Tetapi, nilai yang rendah
dari persyaratan desain atau factor seleksi dapat menjadi sebuah indikasi dari material
terbaik untuk suatu persyaratan khusus, misalnya biaya. Dalam contoh ini, asumsikan
bahwa R5 adalah nilai relatif dari biaya, kemudian persamaan 4.16 dimodifikasi menjadi,
a1R1 a2 R2 a3 R3 a4 R4 a5 (1 R5 )
Gi (4.17)
a1 a2 a3 a4 a5
Contoh soal
Tabel 4.3. menunjukkan material yang digunakan untuk memproduksi landing
gear cylinder seperti gambar 4.2. Sedangkan table 4.4 menunjukkan berat material dan
biaya manufakturnya. Dengan mempertimbangkan kekuatan, kekakuan dan biaya ,
tentukan material terbaik.
Tabel 4.4. Berat material untuk pembuatan komponen dan biaya manufactur
Solusi
Asumsi, landing gear adalah thin-walled pressure vessels under internal pressure
dan factor berat untuk persyaratan desain dan factor seleksi adalah menyatu. Informasi
dari table 4.1 sampai 4.3 digunakan untuk membuat table 4.5.
Tabel 4.5 Persyaratan desain dan factor seleksi untuk keseluruhan ratting
High Strength
Steel 221 0,91 26 0,96 2,9 0,14 0,91
Aluminium 148 0,61 26 0,96 4,7 0,23 0,78
Alloy
Titanium 244 1 27 1 20,5 1 0,67
Note:
Stiffness/weight ratio masih dalam batas 4%, sehingga tidak mempengaruhi keputusan
pemilihan material (tidak dimasukan lagi ke dalam material selection factors)
Jadi, jika peningkatan factor biaya bukan factor penting dipilih titanium. Jika
biaya adalah factor yang penting maka dipilih hight strength steel.
Soal 1.
Sebuah komponen konstruksi mesin seperti gambar dibawah ini. Komponen
dirancang untuk mendapatkan beban bending P. Komponen ini didesain untuk menahan
beban yang cukup berat sehingga dituntut untuk memiliki kekuatan dan kekakuan yang
tinggi untuk menghindari terjadinya difleksi berlebih
b
a
L
Komponen ini juga dituntut memiliki berat yang ringan dan disisi lain biaya juga
merupakan pertimbangan yang sangat penting. Apabila diberikan alternative material dan
sifat-sifat mekanik serta unit biayanya seperti table di bawah, maka tentukan material
terbaik berdasarkan overall ratting
Soal 2.
Jika pada kasus 1, komponen tersebut merupakan solid silinder yang
mendapatkan beban tekan, tentukan material terbaik untuk komponen tersebut!
Logam yang dikenai tegangan yang berulang-ulang akan rusak pada tegangan
yang jauh lebih rendah dibanding yang dibutuhkan untuk menimbulkan perpatahan pada
penerapan beban tunggal. Kegagalan yang terjadi pada keadaan beban dinamik disebut
kegagalan lelah (fatigue failures). Kelelahan mengakibatkan patah yang terlihat rapuh,
tanpa deformasi pada patahan tersebut. Kegagalan lelah adalah hal yang membahayakan
karena terjadi tanpa petunjuk awal.
Terdapat tiga factor dasar yang diperlukan agar terjadi kegagalan lelah, yaitu
1. Tegangan tarik maksimum yang cukup tinggi
2. Variasi atau fluktuasi tegangan yang cukup besar
3. Siklus penerapan tegangan cukup besar
Selain factor-faktor tersebut, factor lain yang juga berpengaruh adalah tegangan,
korosi, suhu, dan tegangan sisa.
Gambar 4.3 (a), menggambarkan suatu siklus tegangan lengkap yang berbentuk
sinusoidal, yang merupakan keadaan ideal yang dihasilkan oleh mesin fatiq balok putar
R.R. Moore dan dianggap sebagai putaran poros dengan kecepatan konstan tanpa beban
lebih. Tegangan maksimun dan tegangan minimum sama besarnya.
Gambar 4.3 (b) menggambarkan suatu siklus tegangan berulang, dengan tegangan
maksimum maks dan tegangan minimum min tidak sama. Keduanya adalah tegangan
tarik. Gambar 4.3 (c) menggambarkan suatu siklus tegangan yang rumit, yang mungkin
terdapat pada suatu bagian tertentu, seperti pada sayap pesawat yang menerima beban
berlrbih periodic yang tak terduga besarnya disebabkan oleh hembusan udara keras.
4.3.2. Kurva S - N
60
50
40 Baja lunak
(1000 Psi)
30 Paduan aluminium
20
10
0
105 106 107 108 109
Jumlah siklus hingga terjadi kegagalan,N
Gambar 4.4. Kurva kelelahan untuk logam besi dan bukan besi
Gambar 4.4 menunjukkan kurva S-N yang diperoleh dari uji balok putar. Dari
gambar ditunjukkan bahwa jumlah siklus tegangan yang logamnya dapat bertahan
sebelum mengalami kelelahan, akan bertambah jika tegangannya turun. N adalah jumlah
siklus tegangan yang menyebabkan patah sempurna benda uji.
x
a e 1 m (4.21)
u
a
Tegangan bolak-balik
e
Parabola Gerber
Garis Goodman
Soderberg
0
Tekanan Tarik 0 u
Tegangan Rata-Rata m
Gambar 4.5. Metode pemetaan garis Goodman
dengan 0 (tegangan luluh bahan). Untuk rancangan teknik biasanya teknik lebih
disukai menggunakan pendekatan linier (Goodman).
Contoh soal
Batang baja 4340 dipengaruhi gaya aksial yang berubah-ubah dari tarikan
maksimum = 75.000 lb ke tekanan minimum = 25.000 lb. Sifat mekanis material
diketahui; u 158.000 Psi , 0 147.000 Psi , e 75.000 Psi . Hitunglah
diameter batang baja yang berbentuk silindris, jika factor keamanan adalah 2,5.
Solusi
Karena batang mempunyai penampang silindris konstan = A, variasi tegangan
akan seimbang dengan beban
75 25
maks Ksi min Ksi
A A
75 / A ( 25 / A ) 25
m maks min
2 2 A
50 / A 25 / A 50 25 4A
1 , A 1,825 in 2 , D 1,52 in
30 158 30 158
Soal.
Sebuah silinder pejal, AA6163, diameter 2 in, mendapat tegangan tarik
maksimum 40 Ksi dan tegangan tarik minimum 15 Ksi. Jika tegangan ultimit bahan
160.000 Psi, tentukan tegangan lelah bahan jika mengikuti
a. Garis Goodman
b. Parabolik Gerber
Gunakan factor keamanan 1,2.
Cs = Surface factor
1.0
0.9
0.8
0.7
Surface Factor Cs
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
Gambar 4.7.
0 Pengaruh kondisi permukaan
pada fatique limit untuk baja
dengan variasi manufactur dan
kekerasan
Contoh soal:
Sebuah automotive engine connecting rod dari baja diforged (AISI 1040).
Diketahui Su= 570 MPa. Tentukan Sn jika diketahui reability = 99,9% dan volume
komponen 27 kali lebih besar dari standar specimen.
Solusi
S n' = 0,5 Su = 285 MPa
Cs = 0.45 (untuk Su = 570 MPa, steel forged)
1 / 16
ln(0,999)
CR = = 0,665
ln(0.5)
1/ b 1 / 16
V 1
CG = 0 = = 0,81
V 27
Jadi, S n S n' CRCG Cs = 285 x 0,665 x 0,81 x 0,45 = 69 MPa
Case.
A high speed steel used for manufacturing twist drill bits is found experimentally
to have a hardness of 480 BHN. The drills have a ground surface finish. What is an
approprieate fatique limit Sn for a 2-mm diameter drill for 50 percent reability?
Pada mode I, retak terentang oleh tegangan tarik yang bekerja pada arah y tegak
lurus pada permukaan retak. Pada mode II, atau model geser, tegangan geser bekerja
tegak lurus pada tepi depan retak dan dalam bidang retak itu sendiri. Pada mode III, atau
model geser sejajar, tegangan geser bekerja sejajar pada tepi depan retak
y y
x
z
Mode II : Edge Sliding
Mode I : Opening z
y
Teori yang digunakan sebagai penyediaan panduan awal desain dan pemilihan
material dengan mempertimbangkan fracture mechanic adalah linier elastic fracture
mechanics (LEFM). Pada gambar 4.9. ditunjukkan sebuah plat yang dikenakan sebuah
tegangan tarik pada daerah tidak terbatas (infinite) dengan panjang crack adalah 2a.
Sebuah elemen dx dy dari plat pada jarak r dari ujung crack dan pada sudut terhadap
bidang crack. Bidang-bidang tegangan yang terjadi adalah,
KI 3
x cos 1 sin sin
2 r 2 2 2
KI 3
y cos 1 sin sin (4.25)
2 r 2 2 2
KI 3
xy sin cos cos
2 r 2 2 2
dimana KI disebut Stress Intensity Factor, dan terkait dengan beban, ukuran crack
dan struktur geometry dari tegangan dekat ujung crack, dan dapat diformulasikan
sebagai;
KI a (4.26)
y
y
xy
Invinity
y
x x
r
y
x
2a
Invinity
y
Gambar 4.9. Crack dalam sebuah plat tak terbatas karena beban tarik
Untuk material yang ductile, ketika tegangan normal sama denga Sy, material
menjadi tidak stabil dan deformasi plastis terjadi. Analogi yang sama dapat dipakai untuk
material yang britle bahwa ketika stress-intensity factor KI mencapai crtical stress-
intensity factor KIC, pertumbuhan crack yang significant akan terjadi. Sehingga, seorang
desainer harus menjaga nilai KI dibawah KIC dalam cara yang sama bahwa tegangan
normal adalah di bawah tegangan luluh Sy.
KI a f a / b (4.27)
σ σ σ
2a a a a
2b 2b b
σ σ σ
a b c
Contoh soal.
Gambar 4.11 adalah sebuah plat yang sangat panjang, lebar dan tipis, dikenai
tekanan tarik. Jika baja tersebut mempunyai factor stress-intensity kritis KIC = 28 MPa
m , hitung tegangan tarik yang menyebabkan kegagalan. Plat baja mempunyai sebuah
retakan melalui ketebalan a = 45 mm.
h = 4 mm b=1m b=1m
2a
h = 4 mm
σ
Gambar 4.11. Through thickness crack pada sebuah plat tak terbatas
Solusi
Semasih plat panjang dan lebar, asumsikan sebuah rambatan retak di pusat plat,
kemudian persamaan (4.23), dapat sedikit dimodifikasi untuk menghitung factor stress-
intensity kritis, KIC
K IC maks a (4.31)
K IC 28 10 3 mm
maks 74,49 MPa
a x 45mm
Soal 1.
a
Intensitas tegangan untuk cacat yang tidak tembus adalah K a sec ,
2t
dimana a = kedalaman cacat, t adalah tebal plat. Bila a = 5 mm dan tebal plat 1,27 cm,
dan bahan yang digunakan adalah paduan aluminium 7075-T6 (KIC =2 MPa m ),
tentukan apakah pelat cukup kuat untuk menahan beban sebesar 175 Mpa.
Soal 2.
Figure below shows part of an aircraft engine bracket that is subjected maximum
tensile force of 20 KN. It is routinely examined by an ultrasonic NDC method that is
capable of detecting cracks of length greater than 2 mm.
4 mm
20 KN 40 mm 20 KN
The material has a fracture toughness KIC = 30 MPa (m)1/2. Is this testing method
adequate? If so, what is the safety factor against fracture when the plat has an edge crack
of length 2 mm?
(Al2O3), silicon carbide (SiC), dan diamond digunakan untuk memotong, menggerinda,
dan menggosok berbagai jenis material. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa metal
mempunyai kekerasan yang lebih rendah dibandingkan keramik. Tetapi keramik
memiliki toughness yang rendah karena kebritelannya. Selanjutnya, keramik selalu
mengandung cacat permukaan kecil. Sehingga, kekuatan desain untuk keramik
ditentukan oleh fracture toughness-nya dan oleh ukuran crack yang ada sebelumnya. Jika
ukuran terpanjang cacat diketahui 2a diketahui, dari persamaan (4.27), fracture toughness
KIC dari sebuah keramik dapat ditentukan oleh,
K IC maks a (4.32)
Contoh.
1. Proses Roll
(a)
Gambar 4.12.
Compression Tension Residual stress pada proses roll
a. Proses roll.
b. Patern tegangan sisa pada
(b) pengerolan plat
2. Proses ekstrusi
Serat lebih luar kecepatannya lebih rendah daripada serat lebih dalam
Menghasilkan tegangan tarik pada serat luar dan tegangan tekan pada bagian
dalam
Chamber Die
Billet
(Undeformed material)
(b). Pola material
sebelum ekstrusi
(b) (c)
(c). Pola material setelah
ekstrusi
+
-
-
+
(a) (b)
-
+
-
(c) (d)
Contoh
Sebuah balok A96061-T6 Aluminium telah diforging panas dan diquenching.
Terdapat sebuah tegangan sisa dalam balok seperti gambar 4.15
Jika kekuatan luluh balok, Sy = 40 Kpsi dan balok dikenakan beban tarik 50.000 lb,
tetapkan factor keamanan untuk yield?
b b’
-
50.000Psi
a + a’
2’’
- 1’’
b b’
a a’
Solusi
Tegangan karena beban ,
F 50.000
25.000 Psi
A 2 x1
Jenis-jenis korosi
1. Korosi galvanik
Setiap logam mempunyai kemampuan untuk berprilaku sebagai anode atau katode.
Perbedaan potensial antara dua logam yang tidak sejenis menyebabkan korosi
galvanic. Terdapat dua cara meminimalkan korosi galvanic yaitu menggunakan
logam yang dekat dalam deret galvanic dan mengisolasi logam yang berbeda satu
sama lain.
2. Korosi Atmosphere
Korosi atmosphire dapat didifinisikan sebagai penurunan mutu material ketika
berinteraksi dengan udara dan unsur –unsur yang dikandungnya.
3. Korosi intergranular
Korosi intergranular terjadi bila batas butir terserang akibat adanya endapan di
dalamnya.
4. Korosi batas butir
Disebabkan karena ketidaksesuaian struktur kristal sehingga atom-atom secara
termodinamik kurang mantap dibandingkan atom-atom pada kisi sempurna dan
mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk terkorosi.
Dan masih banyak lagi jenis korosi yang lain. Antisipasi dalam perencanaan
terhadap korosi sangatlah diperlukan. Perlu dipertimbangkan bagaimana sifat berbagai
logam terhadap korosi pada lingkungan kerja yang berbeda-beda sehingga dapat
dilakukan pencegahan atau meminimalkan efek akibat korosi ini.
dengan:
Wlos = Selisih berat sebelum dan setelah korosi (gr)
A = Luas permukaan spesimen yang kontak dengan lingkungan (in2)
= Masa jenis spesimen [gr/in3]
T = Waktu korosi [tahun]
534 = Konversi satuan mpy (millimeter per year, dimana 1 mpy =
seperseribu in per year)
TUGAS
1. Buatlah kelompok dengan anggota 3-5 orang.
2. Buatlah sebuah paper dengan materi, hubugan aplikasi suatu produk dengan
pemilihan material, dan proses pembuatannya.
3. Materi dicari di internet dan jurnal.
4. Paper dipresentaskan oleh salah satu anggota kelompok.