Disusun oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui, Menyetujui,
Manager Operasional Pembimbing Lapangan,
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja
lapangan di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA, sekaligus menyelesaikan
laporan praktek kerja lapangan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Ketel uap adalah pesawat untuk memproduksi uap atau steam pada suatu
jumlah tertentu pada setiap jamnya dengan suatu tekanan dan suhu yang
telah ditentukan besarnya. Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah
yang di dalamnya berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan. Uap panas
atau steam pada tekanan dan suhu tertentu yang telah dipanaskan mempunyai
nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam
bentuk energi kalor ke suatu proses. Salah satunya yang berada di PT.
MARIMAS PUTERA KENCANA menggunakan ketel uap sebagai mesin
untuk produksi mengolah produk-produknya.
produksi, kerena suatu produksi sangat tergantung pada lancarnya kerja mesin
boiler serta alat-alat yang digunakan.
1.3 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan diadakan praktek kerja lapangan ini ditujukan agar
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses produksi di PT.
MARIMAS PUTERA KENCANA dan hal hal lain yang
berhubungan dengan proses produksi.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Untuk memenuhi syarat pembuatan tugas akhir instasi
tempat studi mahasiswa.
b. Menjalin hubungan anatar dunia pendidikan dengan dunia
dengan industri.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di industry.
d. Mmeperoleh gambaran tentang kondisi dunia kerja di suatu
perusahaan.
e. Sebagai bekal pengalaman untuk memasuki dunia kerja.
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa :
a. Memperoleh pengalaman praktis tentang system operasi peralatan
yang digunakan di PT. MARIMAS PUTERA KENCANA, dapat
menilai kualitas pendidikan Politeknik Negeri Semarang.
a. Observasi
Metode Observasi merupakan pengambilan data dengan cara langsung
mengamati dan mencatat pada obyek yang dipelajari. Penulis melakukan
peninjauan langsung (survey) ke PT. MARIMAS PUTERA KENCANA
b. Interview
c. Literatur
A. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup,
tujuan, manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
serta metodologi dan sistematika penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan
D. BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi berisi tentang ringkasan atau kesimpulan dari pokok
bahasan yang telah diteliti dalam Praktik Kerja Lapangan.
BAB II
b. Wakil Direktur
Wakil Direktur bertanggung jawab mengantikan fungsi direktur apabila
tidak ada ditempat dalam hal pemberian persetujuan surat pembelian (PO).
h. Manajer Keuangan
Manajer Keuangan bertanggung jawab dalam :
1. Menjaga keseimbangan arus kas masuk dan keluar.
2. Membuat laporan keuangan tiap bulan dan tiap tahun.
3. Mengambil keputusan pembelanjaan. Menyangkut masalah pemilihan
berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi,
memilih satu atau lebih alternativ pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.
i. Manajer Produksi
Manajer produksi bertanggung jawab dalam :
1. Memastikan bahwa proses produksi masih dalam kondisi yang
terkendali.
2. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan yang baik bila
diperlukan mencegah timbulnya kembali ketidaksesuaian.
3. Mempersiapkan produksi sesuai jadwal.
4. Memastikan terlaksananya jadwal produksi.
5. Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya.
j. Manajer Teknik
Manajer Teknik bertanggung jawab dalam :
1. Melakukan koordinasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan perawatan
mesin.
2. Memantau hasil realisasi perbaikan dan perawatan mesin.
3. Meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja mesin produksi.
4. Menyusun rencana perbaikan dan perawatan.
5. Melaksanakan verifikasi terhadap aktifitas perawatan dan perbaikan
rumah.
6. Melakukan kualifikasi dan evaluasi supplier yang berkaitan dengan
pembelian barang dan jasa untuk perbaikan dan perawatan mesin
produksi.
k. Manajer Umum
Manajer Umum bertanggung jawab dalam :
1. Membuat program pengendalian lingkungan dan K3.
2. Mengatur jadwal dan sarana transportasi.
3. Memelihara insfrastruktur dilingkungan perusahaan.
l. Manajer Pembelian
Manajer Pembelian bertanggung jawab dalam :
1. Mengevaluasi dan menentukan kualifikasi supplier.
2. Mengkoordinir pengadaan barang.
3. Mengesahkan surat pemberian (POA).
4. Menyampaikan complain ke supplier dan memastikan
penyelesaiannya.
BAB III
Kerja Praktik dilaksanakan selama satu bulan dengan waktu pelaksanaan mulai
dari tanggal 1 Agustus 2016 – 30 Agustus 2016 yang kemudian dilanjutkan
dengan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Secara garis besar kegiatan tersebut merupakan suatu sarana dalam penerapan
ilmu dan pengetahuan yang di dapat selama mengikuti perkuliahan. Urutan
kegiatan yang telah dilakukan:
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan
dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
Bejana tekan yang digunakan pada boiler biasanya terbuat dari baja
atau campuran baja. Sedangkan untuk stainless steel dilarang penggunaannya
oleh ASME Boiler Code sebagai material utama bejana atau pun bagian
sambungan las dari bejana, namun masih bisa digunakan pada area
superheater yang tidak akan bersentuhan langsung dengan air boiler.
Sebelumnya, tembaga juga digunakan untuk material pembuat boiler karena
sifatnya yang mudah dibentuk dan memiliki nilai konduktifitas termal yang
tinggi, namun karena harga material tersebut cenderung meningkat dan
mahal, maka saa tini tembaga sudah jarang digunakan. Jaman dahulu, juga
sering digunakan wrought iron sebagai material boiler yang difabrikasi
dengan menggunakan prinsip paku keling (rivetting).
1. Pemindahan panas dengan pancaran atau radiasi dari nyala api dan
gas panas kepada dinding ketel dan pipa-pipa air.
b. Steam Drum
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang
dilengkapi dengan sekat-sekat penahan butir-butir air untuk
memperkecil kemungkinan air terbawa uap. Steam drum terletak di
bagian atas, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air dan
sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%. Pada steam drum itulah
pembuatan uap pada ketel terjadi. Disamping sebagai tempat
pembuatan uap, juga digunakan sebagai tempat penerima air pengisi
ketel. Karena perbedaan suhu pada air pengisisan dan air yang berada
di dalam steam drum dan air yang berada di dalam pipa-pipa, maka
terjadilah sirkulasi air didalam ketel, sehingga air yang bersuhu rendah
akan mengalir kebawah melalui pipa-pipa dan down corner. Demikian
pula sebaliknya pada air yang bersuhu tinggi akan mengalir keatas
melalui pipa-pipa disekeliling dapur, akhirnya menguap pada
permukaan air dalam steam drum.
c. Water Drum
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel
yang didalamnya di pasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk
memudahkan pembuangan keluar (Blow Down). Water drum terletak
dibagian bawah, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air
d. Super Heater
Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum atas belum
dapat dipergunakan oleh turbin uap, oleh karenanya harus dilakukan
pemanasan uap lanjut melalui pipa uap pemanas lanjut (Superheater
Pipe), hingga uap benar-benar kering dengan temperatur 260 oC – 340
oC. Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dalam ruang
pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan
melalui pipa tersebut akan mengalami pemanasan lebih lanjut.
itu pipa dapat mengalami panas berlebihan (pada bagian permukaan air
yang terjebak) karena tidak ada aliran uap didalamnya.
Dust collector adalah alat pengumpul abu pada sepanjang aliran gas
pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang. Keuntungan
penggunaan dust colector adalah :
Ash rotary valve adalah alat bantu yang berfungsi sama dengan Air
seal damper, yaitu untuk mengeluarkan abu pada Dust collector,juga
menjaga agar udara luar tidak masuk akibat tarikan I.D.F yang
membedakan yaitu Ash rotary valve bekerja berputar. Alat-alat
pengaman boiler Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel
yang sangat tinggi, maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat
pengaman sebagai berikut :
3. Kran Spei air (Blow Down Valve) Kran spei air ini dipasang 2
(dua) tingkat, satu buah kran buka cepat (Quick Action Valve)
dan satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari
bahan yang tahan tekanan dan temperatur tinggi.
5. Kran Uap Induk Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk
membuka dan menutup aliran uap ketel yang terpasang pada pipa
uap induk terbuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.
6. Kran Pemasukan Air Kran pemasukan air 2 (dua) buah yaitu satu
kran ulir dan lainnya kran satu arah (Non Return Valve). Kedua
alat ini terbuat dari bahan yang tahan panas dan tekanan tinggi.
k. Soot Blower
Soot Blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau
abu yang menempel pada pipa-pipa. Alat ini berada pada dinding-
dinding samping kanan kiri ketel. Media pembersihnya adalah uap
yang diambilkan dari steam drum yang bertekanan 11-13 kg/cm2
setelah melalui steam reducer.
l. Burner
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar
cair misalnya solar, residu, dll. Pada pabrik gula penggunaan Burner
sangat ditekan karena dengan penggunaan Burner berarti
menggunakan bahan bakar yang beli, sedangkan pabrik gula adalah
produsen bahan bakar padat yaitu bagasse. Oleh karena itu harus
diupayakan agar mois atau kandungan air pada bagasse sekecil
mungkin. Namun demikian peralatan Burner harus tetap dipasang,
karena pada sebelum tersedia bahan bakar bagasse maka Burner harus
digunakan. Selain itu mungkin terjadi gangguan pada pada peralatan
bahan bakar bagasse pada saat operasi.
6. Dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah cangkang dan
fiber.
Adapun alasan mengapa digunakan cangkang dan fiber sebagai
bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar cangkang dan fiber cukup tersedia dan mudah
diperoleh dipabrik.
2. Cangkang dan fiber merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit
apabila tidak digunakan.
3. Nilai kalor bahan bakar memenuhi persyaratan untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
4. Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan sebagai pupuk
untuk tanaman kelapa sawit.
5. Harga lebih ekonomis.
Star
Selesai
B = Burner.
E = Ekonomizer.
K = Ketel.
S = Sistem kontrol.
2. Ventilasi
c. Memeriksa saluran air isian dari sumbatan atau kotoran yang akan
menghalangi jalannya aliran air isian.
a. Pada saat akan dihentikannya maka air isian ketel dicampur soda
api agar kerak yang ada dalam ketel menjadi lunak dan mudah
dibersihkan.
b. Afsluiter uap induk pada uap ditutup agar uap yang dihasilkan
yang mengandung butiran–butiran air tidak masuk ke pipa-pipa
penyaluran uap.
1. Perawatan harian
e. Membuang endapan air dalam ketel yang terbawa oleh air isian.
2. Perawatan Mingguan
3. Perawata Bulanan
4. Perawatan Quarterly
5. Perawatan Tahunan
h. Isi ketel dengan air yang sudah dicampur denagn soda ash samapi
penuh dan diamakan selama 24 jam.
A. Sistem Kontrol
1. Bersihkan dan 1 minggu
priksa panel
kontrol
2. Bersihkan pust 1 minggu
button operasi
B. Ketel
1. Periksa dan 6 bulan
bersihkan lorong
api
2. Berihkan dari 6 bulan
kerak dan lumpur
3. Periksa pompo 1 minggu
air
4. bersihkan resin 6 bulan Di sesuaikan
softener kondisi air
5. ganti resin 1 tahun
softener
6. bersihkan dan
periksa switch 1 minggu
water level
C. Burner
1. Bersihkan busi 1 bulan
2. Bersihkan sensor 1 minggu
ultraviolet
3. Bersihkan I bulan
penyebar bahan
bakar
4. Bersihkan filter 1 bulan
bahan bakar
D. Alat pengaman
operasi
1. Priksa safety 1 minggu
valve
2. Periksa dan tes 1 minggu
kran gelas
penduga
3. Periksa pressure 1 minggu
switch
4. Test alarm sistem 1 bulan
E. Ekonomizer
1. Periksa fungsi 1 bulan
thermocoupel
2. Periksa dan 6 bulan
bersihkan lorong
pemanas
3. Periksa fungsi 1 bulan
pompa air
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Setelah dilakukan perawatan terhadap mesin boiler di PT. Marimas
Putera Kencana kerja mesin boiler menjadi meningkat, aliran air pada
ketel menjadi lebih lancar, lebih efisien dan aman.
2. Perawatan yang dilakukan oleh ahli maintenance PT. Marimas Putera
Kencana merupakan preventive maintenance dan corrective
maintenance
3. PT. Marimas Putera Kencana menerapkan perawatan harian dan
perawatan berkala untuk menjaga kinerja mesin boiler.
4. Perawatan sangat penting dalam menunjang kelancaran suatu produksi
di PT. Marimas Putera Kencana, kerena lancarnya produksi tergantung
pada kinerja mesin boiler.
4.2 Saran
1. Peranan perawatan mesin dan perawatan lainya serta fasilitas produksi
sangat diperlukan maka perlu adanya pola optimalisasi kesiapan mesin
dan pengefektifan kegiatan operasional sebagai tindakan perawatan
prefentif yang terencana.
2. Sebaiknya isolasi-isolasi yang terkelupas dan rusak segera diperbaiki
atau diganti untuk mencegah kehilangan panas.
DAFTAR PUSTAKA
Kouns, E. (t.thn.). Snow on the Roof, But a Fire in the Furnace. Dipetik September 1,
2016, dari https://erickouns.com.
LLC, F. E. (t.thn.). AUTOMATIC BOILER TUBE CLEANERS /. Dipetik September 1, 2016, dari
www.fuelefficiencyllc.com: http://www.fuelefficiencyllc.com/febet.html
Musteikis, P. (t.thn.). Pemanas Lanjut (Super Heater). Dipetik September 1, 2016, dari
filetubu.hexat.com: http://filetubu.hexat.com/Boiler/Superheater
Steinert, T. A. (t.thn.). 380 v / 12 kw air ketel rambut panas pipa pipa pemanas air listrik
pemanas. Dipetik September 1, 2016, dari https://indonesian.alibaba.com:
https://indonesian.alibaba.com/product-detail/380-v-12-kw-water-boiler-
heating-pipe-hair-heat-pipe-electric-water-heater-1843569369.html