1)
Jurusan Teknik Mesin Abstract
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
sufiyanto505@gmail.com
niamwaridin@gmail.com Plastic waste is the main cause of environmental pollution. It is necessary to research
marfizal65@gmail.com the design of the Injection Molding machine to process plastic waste. This study
mysonaziz1@gmail.com
describes the design concept of a vertical type Injection Molding machine prototype by
considering the factors to be utilized by small-scale plastic recycling businesses. The
design stage starts from the identification of component requirements to the design of
3D drawings. The results of this study obtained a prototype design of a Vertical Injection
Molding Machine. The embodiment of the design is not only determined directly by the
design team and the manufacturing team, but is obtained from customer requests
described in the technical specifications. At the concept design stage, there are 5 sub-
functions and each function has 3 to 4 options. From the combination of these sub-
functions and options, 3 assembly sketches were obtained so that 3 alternative design
concepts were obtained. From the results of the concept assessment, design concept C
was chosen from several alternative concepts.
1. INTRODUCTION
Sampah plastik hingga kini masih menjadi penyebab utama dalam pencemaran lingkungan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyatakan bahwa timbulan sampah di
Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun [1]. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
(SIPSN) 2021 juga menjelaskan bahwa sampah jenis plastik menyumbang sebesar 15 % dari
jenis sampah lainnya. Pengolahan sampah di Indonesia sebagian besar dikirim ke TPA
sebesar 69%, kompos dan daur ulang 7,5%, pembakaran terbuka 5%, ditimbun 10% dan
tidak ada perlakuan 8,5% [2]. Selain itu, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) mencatat bahwa berkisar 80% sampah termasuk bahan plastik yang ada di lautan
berasal dari daratan. Plastik merupakan senyawa organik yang terdiri dari rantai atom karbon
yang panjang dan berulang sehingga tidak mudah terurai dan butuh waktu sampai ratusan
Corresponding Author:
✉ Sufiyanto tahun untuk terurai secara alami. Oleh karena itu, limbah plastik yang luput dari sortir para
Received on : 2022-10-23 pemulung biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar di tempat pembuangan akhir (TPA),
Revised on : 2023-05-25 hal ini juga berdampak pencemaran udara serta menambah emisi gas rumah kaca ke
Accepted on : 2023-09-20 atmosfer.
https://rekayasamesin.ub.ac.id/ 879
DOI: 10.21776/jrm.v14i3.1380
880
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
Mulai
Performansi-Spesifikasi
Desain Konsep
Tidak
Ya
Desain Perwujudan
(Embodiment Design)
Selesai
Sebagaimana yang ditampilkan dalam diagram alir bahwa peneliti selaku tim desain tidak
hanya membuat alat sesuai keinginan sendiri akan tetapi tetap melakukan identifikasi
permintaan dari para pengguna (Customer Requirements). Keinginan customer tersebut
biasanya masih secara umum dan belum sepesifikasi. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan
oleh tim desain dengan menggunakan metode Performansi-Spesifikasi, sehingga diperoleh
desain komponen yang jelas dan terperinci agar mudah untuk dimanufaktur dan assembly.
Hal yang perlu diperhatikan dalam spesifikasi antara lain adalah menentukan temperatur
heater untuk memanaskan plastik hingga mencair. pemilihan band heater serta pengontrolan
temperatur harus mampu berada pada rentang ≥ 210 oC. Sehingga dipastikan bahwa plastik
jenis polypropylene yang mempunyai melting point 176 ℃ dapat meleleh didalam barrrel
[12]
. Untuk mencapai temperatur yang diinginkan harus memperhitungkan besarnya daya
pemanas (Q), massa benda yang akan dipanaskan (m), panas jenis material yang dipanaskan
(Cp), perbedaan perubahan temperatur (∆T) dan waktu yang ditempuh dalam mencapai
temperatur tertentu (t) [13], dapat diperoleh menggunakan Persamaan (1).
881
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
𝑚.𝐶𝑝 .∆T
𝑄= (1)
𝑡.𝜂
dengan, adalah faktor koreksi yang perlu dipertimbangkan dalam desain dengan nilai
efisiensi berkisar 0,1- 0,5.
Tabel 1. List of requirements dan skala prioritas Desain Purwarupa Mesin Vertical Injection Molding
[14a].
TINGKAT
PERSYARATAN KODE
KEPENTINGAN
Tidak mudah berkarat D 10
Portabel mudah dibawa dan dipindahkan W 8
Dapat mencairkan plastik dengan cepat W 7
Temperatur pemanas bisa diatur (otomatis) D 10
Tampilan modis (model baru/ kekinian) W 6
Aman digunakan D 10
Penggantian komponen mudah didapat D 10
Mudah dioperasikan D 10
Penekanan injeksi tidak terlalu berat W 8
Pemanas tidak mudah terkena tangan operator D 10
Tahan lama W 7
Biaya perawatan yang rendah W 6
Biaya listrik rendah D 10
882
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
Untuk mempermudah melakukan penilaian dan pembobotan saat tahapan pemilihan konsep,
maka daftar persyaratan yang ada pada Tabel 1 dikelompokan menjadi beberapa aspek
bidang kebutuhannya seperti bidang: kemampuan, keselamatan, penampilan, kualitas,
kenyamanan dan ekonomis sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Aspek bidang daftar kebutuhan produk (list of requirement) Mesin Vertical Injection
Molding [14b].
PERFORMANCE SAFETY APPEARANCE QUALITY CONVENIENCE ECONOMICAL
Pemanas tidak
mudah Penggantian
Penekanan injeksi Tahan Mudah
terkena komponen
tidak terlalu berat lama dioperasikan
tangan mudah didapat
operator
Dari aspek Bidang yang ada pada Tabel 2, untuk membantu memperjelas tujuan disain maka
disusun sebuah diagram pohon yang biasa disebut dengan pohon tujuan (objective tree) [14c]
sebagimana ditampilkan pada Gambar 2.
Perancangan
Injection Molding
Vertical
883
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
= 0,093 kW
= 93 Watt
Dari hasil perhitungan diperoleh daya yang dibutuhkan untuk memanaskan barrel yang
memiliki massa 0,5 kg agar mencapai temperatur maksimum 250 ℃ selama 0.5 jam yaitu
sebesar 93 Watt. Adapun ketersediaan heater yang ada dipasaran adalah sebesar 120 Watt.
Berat 20 kg
884
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
yang perlu di ajukan untuk memberi solusi dari sub fungsi tersebut. Adapun bagan morfologi
mesin penghancur kaleng aluminium dapat dilihat pada pada Tabel 3.
Dari penggabungan antar sub fungsi dan berbagai opsi yang ada pada bagan morfologi maka
diperoleh beberapa sketsa rakitan (assembly sketches) sebagaimana ditampilkan pada
Gambar 4.
Gambar 4. Sketsa rakitan Vertical Injection Molding : a. Assembly Sketch 1, b. Assembly Sketch 2, c.
Assembly Sketch 3.
885
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
Berdasarkan Gambar 4, sketsa rakitan Assembly Sketch diperoleh dari kombinasi komponen
yang ada dalam tabel diagram morfologi adalah sebagai berikut:
Konsep alternatif A (Assembly Sketch 1) : F1 O2, F2 O2 , F3 O2, F4 O3 , F5 O3.
Konsep alternatif B (Assembly Sketch 2) : F1 O2, F2 O3 , F3 O2, F4 O2 , F5 O2.
Konsep alternatif C (Assembly Sketch 3) : F1 O3, F2 O1 , F3 O1, F4 O2 , F5 O1.
886
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
4. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini diperoleh suatu desain Purwarupa Mesin Vertical Injection Molding.
Perwujudan desain tersebut tidak hanya langsung ditentukan oleh tim desain maupun tim
manufaktur, akan tetapi diperoleh dari permintaan customer yang diterjemahkan dalam
887
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
spesifikasi teknik. Pada tahapan desain konsep diajukan sebanyak 5 sub fungsi dan masing
fungsi memiliki 3 hingga 4 opsi. Dari kombinasi sub fungsi dan opsi tersebut diperoleh 3
sketsa rakitan sehingga diperoleh 3 alternatif konsep desain. Dari hasil penilaian konsep
diperoleh desain konsep C merupakan konsep terpilih dari beberapa konsep alternatif.
PERNYATAAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah mendanai penelitian
ini dalam Hibah Penelitian Dosesn Pemula Tahun Anggaran 2022, Nomor SP DIPA-
023.17.1.690523/2022 revisi ke-02 tanggal 22 April 2022.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Pusat Statistik (BPS)., Statistik lingkungan hidup indonesia, Katalog BPS
3305001, 2021.
[2] Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)., Komposisi sampah,
https://sipsn.menlhk.go.id. Diakses: Februari 2022.
[3] Pemerintah Republik Indonesia., Pengelolaan sampah spesifik, Peraturan Pemerintah
No. 27 Tahun 2020.
[4] Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi., Rencana Induk Riset Nasional
(RIRN) Tahun 2017-2045, 2017.
[5] Brydson, J.A., Plastics materials, 7 ed., London, Butterworth Heinemann, 1999.
[6] Ni’am, L.K.M., Budiyantoro, C., Rahman, M.B.N., “Desain dan optimasi injection
mold sistem slider pada produk preform stick T15”, Jurnal Rekayasa Mesin
Universitas Brawijaya, v.8, n.3, pp.155-165, Dec.2017.
[7] Pemerintah Republik Indonesia., Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun
2012, Agustus 2012.
[8] Huang, P. W., Peng, H. S., “Number of times recycled and its effect on the
recyclability, fluidity and tensile properties of polypropylene injection molded parts”,
Sustainability Switzerland, v. 13, n.19, pp. 2-13, Oct. 2021.
[9] Meekers, I., Refalo, P., Rochman, A., “Analysis of process parameters affecting
energy consumption in plastic injection moulding”, in: 25th CIRP Life Cycle
Engineering (LCE) Conference, pp 342–347, Copenhagen, Denmark 30 April - 2 May
2018.
[10] Sufiyanto., Marfizal., Salim, A.T., Quentara, L.T, “Optimasi multi respon parameter
proses injection molding material biokomposit menggunakan metode taguchi - PCR
TOPSIS, Journal of Electrical Electronics Control and Automotive Engineering, v.
6, n. 2, pp. 35–40, Nov. 2021.
[11] Sufiyanto., Adriyan., Marfizal., “Design concepts of a shredder-extruder machine in
single main mover with Quality Function Deployment ( QFD ) approach”, in: Seminar
Nasional Tahunan Teknik Mesin, pp. 1–7, Universitas Trisakti, Jakarta, 9-10 Oct.
2019.
[12] Szabo, F., Suplicz, A., Kovács, J.G., Development of injection molding simulation
algorithms that take into account segregation, Powder Technology, v. 389, pp. 368–
375, Sept. 2021.
888
Sufiyanto et al. Rekayasa Mesin, Vol. 14, No. 3, 2023
[13] Rinanto, A., Sukanto, H and Raharjo, W.P., “Desain ulang unit pemanas dan
pengendali kecepatan injeksi mesin molding”, Jurnal Mekanika, v. 11, n.1, pp. 45–51,
Sept. 2012.
[14] Haik, Y., Shahin, T., Engineering design Process, 2nd ed., Cengage Learning, 2011.
[15] Dieter, G. E., Schmidt, L. C., Engineering design, 5th ed., New York, McGraw-Hill,
2013.
[16] Bryce, D. M., Plastic injection molding: Fundamentals of Injection Molding, Volume
4., Dearborn, Michigan, Society of Manufacturing Engineers, 1999.
[17] Widodo., Hakim, R., “Pengembangan alat bantu arbor untuk pembuatan roda gigi
pada mesin frais vertikal”, Jurnal Rekayasa Mesin Universitas Brawijaya, v.12, n.2,
pp.287-296, Sept.2021.
889