Anda di halaman 1dari 6

Vol. 7, No.

2 – Oktober 2022
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)

PERANCANGAN ALAT RESIN TRANSFORMER MOULDING (RTM)


SEBAGAI MESIN PENCETAK SPESIMEN KOMPOSIT BERPENGUAT
SERAT ALAM DENGAN SISTEM INJEKSI MENGGUNAKAN
METODE VDI 2221

Jefri Samuel Bale,Rima Nindia Selan, Antonius Fandie Tei Seran


Program Studi Teknik Mesin, Fakults Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Jl. Adisucipto
Penfui, Kupang, NTT, 85001, Indonesia
E-mail: jefri_bale@staf.undana.ac.id

Abstrak
Perkembangan di bidang teknologi dan sciences belakangan ini mendorong material komposit
banyak di gunakan pada berbagai macam produk. Komposit yang diperkuat oleh serat alam telah
banyak digunakan untuk aplikasi seperti aerospace, otomotif, alat olahraga, papan sirkuit, dan
lain-lain. Dalam sebuah perancangan terdapat beberapa metode yang biasa digunakan, salah
satunya adalah metode VDI 2221. Metode VDI 2221 menggunakan pendekatan sistematik
terhadap desain untuk sistem teknik dan produk teknik. Metode VDI 2221 ini mempermudah
perancang untuk membuat suatu produk sehingga perancangan produk dapat tercapai. Oleh
karena itu penulis mempunyai rancangan untuk membuat alat resin transfer moulding (RTM)
sebagai mesin pencetak spesimen komposit serat alam dengan sistem injeksi menggunakan metode
VDI 2221 di harapkan dengan teknologi sistem injeksi bahan komposit yang dihasilkan memiliki
kualitas yang baik. Hasil perancangan mesin pencetak spesimen komposit berpenguat serat alam
ini berdimensi panjang 110 cm, lebar 35 cm dan tinggi 60 cm.

Kata kunci: alat resin transformer moulding; pencetak spesimen komposit; VDI 2221

Abstract
Recent developments in the fields of technology and science encourage composite materials to be
widely used in various kinds of products. Composites reinforced by natural fibers have been
widely used for applications such as aerospace, automotive, sports equipment, circuit boards, and
others. In a design, there are several methods that are commonly used, one of which is the VDI
2221 method. The VDI 2221 method uses a systematic approach to design engineering systems
and engineering products. The VDI 2221 method makes it easier for designers to make a product
so that product design can be achieved. Therefore the author has a design to make a resin transfer
molding (RTM) tool as a natural fiber composite specimen printing machine with an injection
system using the VDI 2221 method. The results of the design of this natural fiber-reinforced
composite specimen printing machine have dimensions of 110 cm long, 35 cm wide, and 60 cm
high.

Keywords: resin transformer molding tool; composite specimen printer; VDI 2221

PENDAHULUAN pencetakan; a) injeksi resin (pengisian) b)


Resin transfer moulding (RTM) baru- pengawetan resin dan c) pengeluaran dan
baru ini menjadi terkenal sebagai proses pendinginan bagian. Injeksi adalah tahap di
volume tinggi berkecepatan tinggi untuk mana resin disuntikkan ke dalam rongga
pembuatan komponen otomotif dengan cetakan untuk membasahi serat. Setelah resin
throughput yang lebih tinggi dan biaya yang mengisi rongga cetakan, injeksi dihentikan.
lebih rendah dibandingkan dengan metode Bahan pengawet ditambahkan ke resin
tradisional. Dalam proses RTM, preform sebelum injeksi resin untuk mempercepat
kering pertama disampirkan ke cetakan, proses pengawetan. Curing adalah tahap ketika
cetakan ditutup, dan kemudian resin resin berpolimerisasi dan menjadi padat di
disuntikkan ke dalam cetakan. Dalam proses sekitar serat.
RTM, ada tiga tahap penting dalam Ada beberapa penelitian yang sudah

21
Vol. 7, No. 2 – Oktober 2022
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)

dilakukan pada pembuatan mesin injeksi Secara keseluruhan langkah kerja


dengan judul Rancang Bangun Plastic yang terdapat dalam VDI 2221
Injection Moulding Pada Pemanfaatan Limbah dikelompokan menjadi 4 fase yaitu:
Plastik Untuk Gagang Pisau. Alat tersebut 1. Penjabaran Tugas (Clarification Oof Task)
berukuran 300x250 mm dengan tinggi sekitar Penjabaran tugas ini meliputi informasi
480 mm. Kapasitas daya motor yang mengenai permasalahan dan kendala-
digunakan adalah 600 watt. Adapun contoh kendala yang dihadapi. Kemudian disusun
lain yaitu dari mahasiswa Unika Atma Jaya suatu daftar persyaratan mengenai
dengan judul Rancang Bangun Prototipe Mesin rancangan yang akan dibuat.
Cetak Injeksi Dengan Menggunakan Elektro- 2. Penentuan Konsep Rancangan (Conceptual
Pneumatik. Alat ini berukuran 850x150x250 Design).
mm, menggunakan sistem elektropneumatik Pada penentuan konsep rancangan ini
dan PLC sebagai controller [1]. meliputi tiga langkah kerja, yaitu:
Injection molding adalah salah satu  Menetukan fungsi dan strukturnya
metode pembentukan suatu benda atau produk  Mencari prinsip solusi dan strukturnya
dari material resin dengan ukuran dan bentuk
tertentu menggunakan alat bantu berupa  Menguraikan menjadi varian yang dapat
cetakan atau molding yang diberikan. Injection direalisasikan
molding merupakan salah satu metode yang 3. Perancangan Wujud (Embodoment Design)
banyak digunakan karena biaya yang Pada perancangan wujud ini dimulai
dibutuhkan lebih murah dan dapat dengan menguraikan rancangan kedalam
memproduksi komponen yang kecil dan rumit modul-modul yang diikuti oleh desain
[2]. awal dan desain jadi.
Injection molding merupakan proses 4. Perancangan Rinci (Detail Design)
yang bersifat siklus, artinya langkah kerja yang Perancangan rinci ini merupakan proses
sama dilakukan diulang-ulang secara terus perancangan dalam bentuk gambar. Yang
menerus. Langkah kerja utama pada proses meliputi gambar yang tersusun dan gambar
injeksi bisa dijelaskan sebagai berikut: yang detail termasuk daftar komponen,
1) Kondisi cetakan (clamp) menutup. spesifikasi bahan, toleransi dan lain
2) Unit injeksi maju hingga antara nozzle sebagainya. Pada fase ini semua pekerjaan
merapat ke fixed plate dari cetakan. didokumentasikan sehingga pembuatan
3) Screw berputar dan maju sehingga produk dapat dilaksanakan oleh operator
material resin dengan tekanan atau insinyur lain yang ditunjuk [4].
diinjeksikan ke dalam mal cetakan.
4) Packing adalah saat dimana material METODE
mampat pada cetakan. Dalam perancangan pencetak spesimen
5) Fase Holding time, merupakan waktu komposit serat alam menggunakan metode
tunggu sampai material resin membeku VDI 2221, ada beberapa langkah umum yang
seluruhnya, sehingga siap dikeluarkan. harus dilakukan yaitu sebagai berikut:
6) Proses injeksi dihentikan.
7) Cetakan terbuka, hasil cetak siap di 1. Menentukan Spesifikasi Awal.
keluarkan dari mal cetakan. Sebagai acuan awal dalam perancangan ini,
Komposit didefinisikan sebagai suatu ditetapkan spesifikasi awal dengan
material yang terdiri dari dua komponen atau memperhatikan persyaratan apakah keharusan
lebih yang memiliki sifat atau struktur yang (demand) atau keinginan (wishes).
berbeda yang dicampur secara fisik menajdi
satu membentuk ikatan mekanik yang dengan Tabel 1. Daftar spesifikasi awal.
struktur homogen secara makroskopik dan Parameter Spesifkasi Demand
heterogen secara mikroskopik. Material (D) / Wish
campuran tersebut akan menghasilkan material (W)
yang baru yang memiliki sifat unggul dari Dimensi D
material pembentuknya [3]. perancangan
Geometri
Panjang D
Lebar D

22
Vol. 7, No. 2 – Oktober 2022
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)

Tinggi D digunakan dalam mewujudkan desain produk.


Kekakuan yang D Prinsip solusi sebaiknya sebanyak mungkin.
tinggi Jika telah diperoleh, prinsip-prinsip solusi
Titik berat yang D tersebut perlu dianalisis kembali, dimana
tepat prinsip solusi yang kurang bermanfaat dapat
Gaya Mempergunakan D dihilangkan atau diabaikan dengan tujuan agar
motor listrik dalam tahap perancangan konsep selanjutnya
Bentuk tidak terlalu banyak evaluasi yang harus
rancangan hemat D dilakukan.
material
Energi berasal D Tabel 2. Prinsip solusi dan sub fungsi.
dari Listrik No Produk Prinsip Solusi
Energi A B C
Energi yang D
digunakan kecil 1 Sub Fungsi A1 B1 C1
Komponen tidak D 2 A2 B2 C2
mudah rusak 3 A3 B3 C3
Material mudah D 4 A4 B4 C4
Material 5 A5 B5 C5
didapat
6 A6 B6 C6
Material tahan D
lama
Setelah prinsip solusi sub fungsi telah
Bentuk W
dibuat, maka perlu dilakukan kombinasi
proporsional
Ergonomi yang mungkin, sehingga terbentuk suatu
Bentuk tidak W
sistem yang paling menunjang dalam bentuk
kaku
beberapa varian. Berdasarkan prinsip-prinsip
Perakitan Mudah untuk W solusi yang telah dilakukan di atas, dapat
dibongkar diperoleh beberapa kombinasi atau variasi.
pasang Contoh hasil kombinasi atau variasi dapat
Biaya Biaya pembuatan W yang ditentukan:
produksi cukup murah 1. Varian 1: C1 → A2 → A3 → A4 → A5 →
B6
2. Membuat Struktur Fungsi.
2. Varian 2: B1 → A2 → B3 → C4 → C5 →
Setelah daftar spesifikasi awal dibuat
B6
langkah selanjutnya adalah menentukan
3. Varian 3: A1 → A2 → A3 → B4 → B5 →
struktur fungsi dari produk yang akan dibuat
A6
yang menyatakan bagaimana alur kerja dari
produk tersebut. 4. Varian 4: A1 → A2 → A3 → B4 → B5 →
A6

4. Membuat Selection Chart Untuk Memilih


Varian.
Untuk menentukan varian yang
mungkin dilanjutkan dalam proses
perancangan ini, harus dilakukan seleksi
terhadap varian yang ada. Salah satu cara
pemilihan varian dapat dilakukan dengan
menggunakan selection chart.

Gambar 1. Sub struktur fungsi dari sebuah 5. Tahap Persiapan


perancangan produk. 1) Desain gambar kerja yang sudah
ditentukan di cetak untuk digunakan
sebagai acuan dalam pembuatan alat.
3. Menentukan Prinsip Solusi Sub Fungsi.
2) Persiapan alat dan bahan yang akan
Daftar prinsip solusi sub fungsi dibuat
digunakan
untuk menyeleksi komponen yang mungkin

23
Vol. 7, No. 2 – Oktober 2022
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)

dalam bentuk gambar kerja. Data pengujian


6. Tahap Pembuatan alat. dalam penelitian ini berupa data pengujian
1. Mengukur masing-masing bagian alat dan hasil kinerja alat.
selanjutnya dilakukan pemotongan bahan
untuk membuat bagian-bagian dari alat uji HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sudah didesain. Seluruh komponen Hasil penelitin ini yaitu, perancangan
mempunyai ukuran yang sesuai dengan mesin pencetak spesimen komposit berpenguat
desain dan gambar kerja. serat alam dengan sistem injeksi menggunakan
2. Merakit komponen-komponen yang sudah metode VDI 2221 dan hasil pencetakan produk
dipotong menjadi sebuah alat pencetak dengan menggunakan mesin injeksi yang di
komposit. Langkah-langkahnya sebagai rancang.
berikut: Berdasarkan prinsip-prinsip solusi yang
a) Komponen untuk rangka dan bodi luar telah dilakukan di atas, dapat diperoleh
dilas sesuai bentuk dan ukuran pada beberapa kombinasi atau variasi.
gambar kerja. Varian 1: 1B –2A – 3A – 4B – 5A – 6B –
b) Merakit komponen utama mesin 7A – 8B
pencetak komposit seperti; poros Varian 2: 1B – 2A – 3A – 4A – 5A – 6C
ulir, tabung, cetakan, gear box, – 7C – 8A
motor listrik, reduser dan hopper. Varian 3: 1C – 2B – 3C – 4C – 5C – 6B –
c) Memeriksa komponen – 7B – 8A
komponen sudah dipasang serta Varian 4: 1A – 2C – 3B – 4B – 5B – 6A
sesuai dengan ukuran pada – 7C – 8C
gambar kerja. Varian 1: Posisi alat horisontal,
penggerak menggunakan motor listrik, ratio
7. Tahap Pengujian Alat motor 1:5, rangka menggunakan stainles steel,
Sebelum melakukan pengujian alat poros ulir menggunakan besi baja, dies cetakan
dengan menggunakan beban (resin) alat menggunakan plat alumunium, material tabung
dihidupkan terlebih dahulu hal ini menggunakan pipa baja, material Hopper
dilakukan agar memastikan mesin sudah menggunakan plat baja.
bisa beroperasi dengan baik. Selanujtnya Varian 2: Posisi alat horisontal,
melakukan pengujian alat pencetak penggerak menggunakan motor listrik, rasio
komposit dan adapun tahapan–tahapannya motor 1:5, rangka menggunakan besi siku,
sebagai berikut: poros ulir menggunakan besi baja, dies cetakan
menggunakan plat mika, material tabung
1. Persiapkan bahan-bahan untuk
mencetak material komposit. menggunakan pipa stainles steel, material
Hopper menggunakan plat alumunium.
2. Material komposit yang akan di Varian 3: posisi alat diagonal, penggerak
cetak ditimbang terlebih dahulu
motor diesel, rasio motor 1:15, ranggaka
untuk mengetahui berat awalnya.
menggunakan besi kotak, poros ulir
3. Hidupkan mesin pencetak komposit. menggunakan alumunium, dies cetakan
4. Masukan material kedalam mesin menggunakan plat alumunium, material tabung
pencetak. menggunakan pipa alumunium, material
5. Mencatat waktu yang diperlukan Hopper menggunakan plat alumunium.
selama proses pencetakan komposit. Varian 4: posisi alat vertika, penggerak
6. Setelah proses pencetak selesai, menggunakan manual, rasio motor 1:10,
komposit yang sudah dicetak ranggaka menggunakan besi stainles steel,
dilakukan penimbangan. poros ulir menggunakan stainles steel, dies
cetakan menggunakan plat baja, material
8. Analisa Data tabung menggunakan pipa stainles steel,
Data penelitian ini dibagi menjadi 2 material Hopper menggunakan plat stainles
yaitu perhitungan komponen alat dan steel.
pencetakan spesimen menggunakan alat yang Dengan mempertimbangkan
dirancang. Data perancangan merupakan data kemungkinan untuk direalisasikan dalam
detail alat dan spesifikasi alat yang dibuat bentuk prototype sesuai batasan perancangan

24
Vol. 7, No. 2 – Oktober 2022
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)

yang sudah dibahas maka varian 2 yang dipilih Tegangan geser yang diijinkan (τa) = 4,583
untuk melanjutkan ke proses perakitan dan kg/mm2
pembuatan alat. 3. Pemilihan Bantalan
Pembuatan prototype mesin pencetak Beban aksial (Fa) = 20,16 kg
spesimen komposit dengan sistem injeksi Beban radial (Fr) = 19,152 kg
Setelah varian yang tebaik telah Beban ekuivalen (P) = 20,39184 kg
diperoleh, kemudian dilakukan perancangan Faktor kecepatan putaran bantalan (Fn) =
detail. Perancangan detail meliputi 0,419 rpm
perancangan konstruksi, penyediaan alat dan Kapasitas nominal dinamis spesifik (C) =
bahan, perhitungan dan pemilihan komponen 600 kg
elemen mesin, hingga pada perakitan Faktor umur bantalan (Fh) = 14,4469
komponen yang telah dipilih. Gambar Umur nominal bantalan (Lh) = 1.507.627
rancangan mesin pencetak spesimen komposit jam
serat alam dengan sistem injeksi dapat dilihat Faktor keandalan umur bantalan (Ln) =
pada Gambar 2 Prototype fisik yang dibuat 172,10 Tahun
disajikan pada Gambar 3. Spesifikasi alat yang dihasilkan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1.Dimensi
 Tinggi : 60 cm
 Panjang : 110 cm
 Lebar : 35 cm
2.Material
 Rangka : Siku galvanis
 Tabung : Pipa stainlees
 Poros : Besi baja
Gambar 2. Rancangan mesin pencetak
spesimen dengan sistem injeksi 3. Kelengkapan alat
• Sebuah motor listrik 1/5 HP ratio 1:5
• Sebuah tabung besi stainlees
berdiameter 46 mm
• Poros ulir dari besi baja
• Nosel
• Sebuah Mal Cetakan
• Selang aliran resin menuju cetakn.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pembuatan mesin pencetak
spesimen komposit serat alam dengan sitem
Gambar 3. Prototype mesin pencetak spesimen Injeksi menggunakan metode VDI 2221, maka
yang telah selesai dibuat dapat disimpulkan sebagai berikut:
Rancang wujud pencetak spesimen
komposit serat alam dengan sistem injeksi
Hasil analisa pada bagian ini adalah
menggunakan metode VDI 2221 berhasil
perhitungan perencanaan elemen mesin. Hasil
dibuat sesuai varian terbaik dengan ukuan alat
perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:
yaitu, pamjang 110 cm, lebar 35 cm dan tinggi
1. Daya Rencana
60 cm.
Gaya pada mesin (F) = 23,544 N
Setelah melakukan perancangan dan
Torsi yang diperlukan (T) = 400,248 N.mm
pembuatan menggunakan metode VDI 2221
Daya yang diperlukan (P) = 200 Watt
dan melalui pengujian langsung pada proses
2. Pemilihan Poros
pencetakan hingga menghasilkan produk untuk
Daya rencana (Pd) = 0,147 kW
perabot rumah tangga, pencetak spesimen
Momen rencana (T) = 695,714 kg mm

25
Vol. 7, No. 2 – Oktober 2022
ISSN: 2503-5274(p), 2657-1900(e)

berpenguat serat alam dengan sistem injeksi ini NEGERI BANDUNG.


dinyatakan layak digunakan. 2 Pambudi A. Proses Manufaktur
Komposit Serat Bambu Betung
Adapun saran yang perlu diperhatikan (Dendrocalamus Asper) Dan Matriks
dalam penelitian ini, yaitu: Unsaturated Polyester Dengan Metode
Perlu dibuat penelitian lanjutan tentang Hand Lay-Up Untuk Aplikasi
pengaruh panjang aliran resin terhadap waktu Otomotif. Institut Teknologi Sepuluh
dan tekanan injeksi. Nopember.
Perlu penyempurnaan pada bagian mal 3 Sularso, Suga K. Dasar Perancangan
cetakan agar bisa menghasilkan produk yang dan Pemilihan Elemen Mesin. PT.
baik dan sesuai dengan yang diinginkan. pradnya paramitha, Jakarta. 2004.
4 Pahl G, Beitz W, Feldhusen J, Grote
DAFTAR PUSTAKA KH. Engineering Design: A Systematic
1 Noor N. Perancangan Mesin Injeksi Approach. K Wallace and L T M
Plastik Portabel. POLITEKNIK Blessing, ed. Springer, Germany. 2007.

26

Anda mungkin juga menyukai