Anda di halaman 1dari 20

PERANCANGAN

PRODUK
MAPEL (DDPK-2)
ANGGOTA KELOMPOK 1

1.MUHAMMAD RIZKY AKMAL (KETUA)


2. NURUL SAKINAH H
3. FITRI AULIA
4. NUR AISYAH JULIANTI MAQFIRAH
5. BUDI PRASETYO
6. ANNISA
PENJELASAN PERANCANGAN SEBUAH PRODUK

Pengertian perancangan produk manufaktur merupakan sebuah


Langkah strategis untuk bisa menghasilkan produk- produk industri
yang secara komersial harus mampu dicapai untuk menghasilkan
pembelian modal.
Sedangkan produk rekayasa elektronika adalah produk yang
dibuat atas dasar kebutuhan pelanggan untuk mengembangkan
system menjadi lebih praktis dan dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier.
Contoh produk manufaktur yang pernah kalian miliki seperti:
Epson, Nokia, Samsung, LG, Blackberry dan lain-lainnya.

3
ALAT YANG AKAN DIBAHAS
PERANCANGAN PRODUKNYA
01 02 03
KIPAS ANGIN PRINTER LCD PROJECTOR
Kipas angin merupakan suatu Printer berasal dari kata print yang
alat yang dipergunakan LCD Projector merupakan salah
dalam Bahasa Indonesia berarti Cetak.
untuk menghasilkan angin satu jenis proyektor yang
Dari namanya tersebut kita pasti juga
digunakan untuk menampilkan
guna mendinginkan udara, mengerti fungsi printer adalah untuk
video, gambar, atau data dari
serta memberikan efek mencetak. Dalam dunia komputer,
komputer
menyegarkan di saat udara printer termasuk perangkat keras yang
terasa panas. Selain itu, kipas menyajikan representasi tulisan atau
angin juga dapat bertindak grafis pada sebuah kertas atau media
semacamnya
sebagai exhaust fan serta alat
pengering.
01
KIPAS ANGIN
Perancangan Produk Kipas Angin
Perancangan Produk Kipas Angin
Bagian Abstrak
ABSTRAK
Keinginan pelanggan yang beragam dan semakin tinggi serta persaingan yang ketat mendorong
perusahaan-perusahaan untuk semakin inovatif dalam menciptakan produk-produk baru. Hal
ini membawa banyak implikasi terhadap bagaimana perusahaan bersaing di pasar serta
bagaimana mereka harus mengembangkan produk-produknya.Kipas Angin saat ini seakan
menjadi suatu kebutuhan yang vital, hal ini akan dirasakan oleh masyarakat terutana didaerah
tropis. Kebutuhan pelanggan pada umumnya diekspresikan dalam “ bahasa pelanggan “. Untuk
menyediakan tuntunan yang spesifik mengenai bagaimana mendesain dan menbuat sebuah
produk, tim menetapkan serangkaian spesifikasi. selanjutnya dibuat matriks binary dominance
matrix untuk kemudian dilakukan pemilihan konsep dengan menentukan prosentase
kesesuaian kriteria dengan alternatif konsep. Adapun kriteria-kriteria pemilihan konsep dan
penentuan prosentase kesesuaian kriteria dibentuk dari hasil focuss group disscussion oleh tim
perancangan dan pengembangan produk alternatif konsep dengan nilai prosentase tertinggi
adalah alternative ultrasonic dengan nilai 84,73%. Alternative kedua adalah alternative system
dengan elemen pemanas dengan nilai 84,67 %. Dan alternative ketiga adalah alternative
penyengat dengan nilai 83,24%.
Tujuan Penelitian Perancangan Produk
Kipas Angin
TUJUAN PENELITIAN
1. Menghasilkan produk Kipas angin yang ada saat ini menjadi
produk yang multifungsi dengan memperhatikan kebutuhan
pelanggan.
2. Produk hasil pengembangan dapat memberi manfaat yang
lebih dan kemudahan bagi masyarakat.
3. Mendapatkan nilai fungsi yang nantinya akan memiliki pangsa
pasar dan volume penjualan yang bagus.
Fase Proses Perancangan dan Pengembangan
Produk
A. Fase Perencanaan.
B. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek, ada lima tahapan
yang harus dilakukan agar perencanaan perancangan dan pengembangan dapat berjalan dan
disetujui :
C. 1. Mengidentifikasi peluang
D. 2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
E. 3. Mengalokasikan sumber daya dan rencana waktu
F. 4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek
G. 5. Merefleksikan kembali hasil dan proses
H. B. Fase Pengembangan Konsep.
I. Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep
produk dibentuk dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk perancangan dan
pengembangan lebih lanjut. Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk
dan biasanya diikuti dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk pesaing serta pertimbangan
ekonomis proyek. Adapun tahap Pengembangan Konsep meliputi :
J. 1. Mengidentifikasikan pengguna utama (Ulrich, 2001)
K. 2. Identifikasi kebutuhan pelanggan.
Fase Proses Perancangan Dan Pengembangan Produk

C. Penyusunan konsep Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi,
prinsip kerja dan bentuk produk. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan
pelanggan dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai
sebuah pilihan akhir. Pada langkah ini seperti dijelaskan dalam gambar pembentukan pohon
klasifikasi konsep dan tabel kombinasi perlu dibuat agar kriteria-kriteria konsep yang dibentuk
nantinya benarbenar bisa merepresentasikan kebutuhan pelanggan, dibawah ini dapat dilihat gambar
pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.

D.Seleksi konsep Seleksi konsep atau pemilihan konsep merupakan proses menilai konsep dengan
pertimbangan pelanggan dan kriteria lainnya. Metode pemilihan konsep yang sering dipakai dan
direkomendasikan adalah dengan cara binary dominance matrix dengan cara sebagai berikut, pertama
fungsi-fungsi dan ketentuan batasan disusun peringkatnya berdasarkan tingkat kepentingan relatif
dengan menggunakan metode matriks. Setelah matriks terbuat dan diketahui bobot kepentingannya
kemudian dibentuk tabel matriks kembali tetapi kali ini kriteria dibandingkan dengan alternatif-
alternatif konsep dengan memberikan nilai prosentase melalui focus group discussion yang dilakukan
oleh tim, bobot prosentase terbesar merupakan konsep terbaik yang diusulkan oleh metode
Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian secara operasional merupakan cara yang dilakukan untuk mendapatkan data
informasi yang berguna dalam menyusun penelitian ini. Agar dapat menyusun diperoleh data yang
obyektif dan ilmiah diperlukan cara-cara tertentu yang digunakan dalam pedoman dalam menyelidiki
dan membahas persoalan yang dihadapi, yaitu dangan cara:
1.Survey Data Lapangan Mencari permasalahan yang ada pada proses Pengembangan Produk.
2. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan sebagai penunjang adalah:
* Data Kebutuhan Produk
* Data bagian-bagian dari alat pembuatan produk pilihan
3. Pengolahan Data Melakukan pengolahan data melalui studi literatur untuk mendapatkan metode
yang tepat guna memecakan permasalahan yang ada, yaitu dengan pendekatan QFD.
4. Memberikan kesimpulan tentang hasil rancangan.
02
PRINTER
Perancangan Produk Printer
Perancangan Produk Printer
Bagian Abstrak
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan struktur mekanik dari perancangan
desain rangka 3D Printer tipe Core XY menggunakan software Autodesk Inventor 2015 dan
mengetahui kualitas produk hasil 3D Printer yang dibuat. Penelitian ini merupakan jenis
perancangan dengan metode Pahl & Beitz dengan tahapan penjabaran tugas atau spesifikasi,
perancangan konsep, perancangan wujud, dan perancangan secara terperinci. Analisis data
menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukan bahwa kekuatan rangka 3D
Printer cukup baik dibuktikan dengan analisis menggunakan software auodesk inventor 2015
dan hasil benda kerja yang diproses menggunakan 3D Printer mempunyai nilai kepresisian
dengan toleransi ± 0.5 mm  dibuktikan dengan hasil pengukuran benda kerja dengan
menggunaakan alat ukur. Jadi disimpulkan bahwa 3D Printer tipe core XY yang dibuat layak
digunakan untuk proses pembuatan benda 3 Dimensi.
Perancangan Produk Printer
Bagian Metode
METODE
Berikut ini adalah beberapa bahan yang dibutuhkan dalam penelitian antara lain: Arduino
Mega 2560, Driver Stepper a4988, Bipolar Stepper Motor, Motor Stepper Unipolar, Motor
Stepper, Ramps 1.4, Limit Switch, Heater, Lead Screw 8mm + Nut, LCD, Akrilik, Kabel, Linear
motion Bearing, Exstruder set, Heat Bed, Smooth Rod, Kopling, Pulley 2, Ekstruder MK,
Alumunium, dan Triplek. Beberapa alat yang akan digunakan dalam penelitian antara lain:
Jangka sorong, Bor, Gerinda Tangan, Gunting, Solder, Obeng +, Obeng –, Mata Bor, Tang
Cucut, Gergaji, Lem Tembak, Lem Alteko dan Multimeter Metode yang digunakan pada
penelitian ini merupakan metode perancangan Pahl & Beitz. Pada penelitian ini, perancangan
3D Printer tipe core xy meliputi perancangan mekanik, elektronik,dan pemrograman mesin 3D
Printer. Dimana analisis kekuatan mekanik dari rangka 3D Printer menggunakan software
autodesk inventor 2015 dan analisis hasil produk 3D Printer yang dihasilkan merupakan obyek
penelitian pada penelitian ini. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik
deskriptif.
Perancangan Produk Printer
Bagian Simpulan
SIMPULAN
Adanya perancangan 3D printer tipe Core XY dengan
menggunakan software autodesk inventor 2015 dan
telah dibuat sesuai dengan desain yang dirancang
menghasilkan nilai kekuatan rangka yang cukup baik.
Sementara produk hasil 3D printer tipe core XY
memiliki kualitas yang baik karena memiliki ukuran
yang presisi dengan desain 2 dimensi yang digambar.
03
LCD PROJECTOR
Perancangan Produk LCD Projector
Perancangan Produk LCD Projector
Bagian Abstrak
ABSTRAK
Perangkat proyektor LCD (liquid crystal display ) merupakan media pembelajaran yang populer
digunakan di kampus Perguruan Tinggi. Display LCD memiliki banyak keunggulan dan
penggunaannya diyakini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam belajar di ruang
kelas. Posisi letak perangkat proyektor perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi efektifitas
penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dan memberikan usulan ergonomis
posisi perangkat proyektor LCD di ruang kelas. Objek studi kasus adalah ruang kelas dan
laboratorium komputer di kampus Akademi Teknologi Industri Padang. Ada dua pendekatan yang
digunakan dalam analisis. Pendekatan subjektif untuk mengevaluasi efektifitas posisi layar
proyektor sekarang berdasarkan persepsi mahasiswa. Pendekatan objektif untuk menganalisis
kesesuaian antropometri pengguna, sudut pandang dan paparan pencahayaan. Analisis
menunjukkan posisi perangkat proyektor LCD di ruang kelas dan laboratorium komputer secara
umum belum memenuhi kaidah-kaidah ergonomi. Penelitian ini mengusulkan posisi proyektor
LCD yang ergonomis dengan kriteria ; kesesuaian antropometri pengguna, sudut horizontal dan
vertikal, jarak kursi relatif terhadap layar, dan paparan pencahayaan (silau) yang minimum.
Metode Penelitian Perancangan Produk
LCD Projector
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif-survey dengan pendekatan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Objek yang menjadi sampel
penelitian adalah ruang kelas dan laboratorium komputer yang berada di gedung A dan D, kampus Akademi Teknologi Industri
Padang yang berada di Jalan Bungo Pasang, Tabing, Padang, Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April
hingga Mei 2014. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan subjektif dan objektif. Pendekatan subjektif untuk
mengetahui persepsi mahasiswa terhadap efektifitas penggunaan proyektor LCD yang didapatkan melalui kuesioner. Sedangkan
pendekatan objektif untuk mengetahui posisi perangkat proyektor LCD yang ergonomis melalui pengukuran antropometri
mahasiswa, sudut pandang (visual angle), ,tinggi tombol power infocus, jarak posisi duduk relatif terhadap layar, sudut horizontal
layar terhadap area kursi kuliah, posisi layar dan jendela, dan intensitas cahaya. Analisis dibagi menjadi dua tahap. Tahap I
melakukan evaluasi posisi perangkat proyektor LCD kondisi sekarang (existing). Evaluasi dilakukan baik dengan pendekatan
subjektif maupun objektif. Pendekatan subjektif antara lain ; evaluasi tingkat kebutuhan pengguna (mahasiswa) terhadap posisi
layar, evaluasi posisi duduk relatif terhadap layar, efektifitas pendeteksian tulisan di display layar, dan keluhan yang dikaitkan
dengan ketidaksuaian antropometri. Pendekatan objektif melakukan evaluasi paparan pencahayaan (lighting exposure) pada
berbagai posisi layar proyektor, kesesuaian layar dan perangkat proyektor dengan antropometri mahasiswa, kesesuaian sudut
horizontal dan vertikal (visual angle) posisi layar terhadap posisi duduk pengguna dengan membandingkan terhadap teori
ataupun standar yang ada. Tahap II membuat usulan posisi perangkat proyektor LCD yang ergonomis dengan kriteria tinggi layar
proyektor, dan tinggi tombol power LCD, sudut pandang horintal dan vertikal, jarak kursi terdekat (minimum) dan terjauh
(maksimum) terhadap layar proyektor, posisi dengan exposure cahaya yang minimum.
Perancangan Produk LCD Projector Bagian
Kesimpulan

A. KESIMPULAN
B. Hasil evaluasi menunjukkan posisi perangkat proyektor LCD di ruang kelas dan laboratorium
komputer di ATIP secara umum belum memenuhi kaidah-kaidah ergonomi. Usulan posisi
proyektor yang ergonomis untuk tiap ruang kelas dan laboratorium telah dibuat dengan beberapa
kriteria desain yang jika diimplementasikan akan dapat meningkatkan efektifitas penggunaan
layar proyektor. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan memasukkan faktor reflektansi
(pantulan) cahaya, dan faktor desain tampilan huruf dan kontras objek pada display layar.
ANGGOTA KELOMPOK DDPK-2

A. 1. Muhammad Rizky Akmal


B. 2. Nurul Sakinah H
C. 3. Fitri Aulia
D. 4. Nur aisyah Julianti Maqfirah
E. 5. Budi Prasetyo
F. 6. Annisa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai