Anda di halaman 1dari 6

INDUSTRIAL DESIGN

PENGERTIAN DESAIN INDUSTRI

Desain industri lahir diperkirakan di Eropa Barat pada tahun 1990-an.


Beberapa perusahaan Jerman, termasuk AEG, suatu perusahaan elektrikal yang besar,
menugaskan para ahli teknik dan arsitek untuk mendesain bermacam-macam produk untuk
manufaktur. Pada mulanya, pengaruh para desainer Eropa ini pada industri sangat kecil.
Namun kerja mereka menghasilkan teori-teori akhir yang mempunyai pengaruh dan bentuk
yang saat ini dikenal sebagai desain industri. Teori Eropa awal tentang desain industri,
seperti pergerakan Bauhaus, pergi diluar semata-mata fungsionalisme. Mereka
menekankan pentingnya geometri, ketepatan, kemudahan, dan ekonomi dalam mendesain
produk. Secara singkat, desainer Eropa mula-mula percaya bahwa sebuah produk harus
didesain “ dari dalam ke luar “ . Bentuk harus mengikuti fungsi.

Konsep awal desain industri di Amerika Serikat mempunyai perbedaan yang nyata.
Pada awalnya desainer Eropa adalah arsitek dan ahli teknik. Sementara desainer
Amerika terdiri atas desainer teater dan ilustrator-artis. Tidaklah mengherankan
desainer industri di Amerika Serikat berkecimpung pada jasa penjualan dan
periklanan. Karena eksterior produk merupakan yang terpenting sedangkan bentuk
dalamnya tidaklah terlalu penting. Para perintis desain industri Amerika serikat, termasuk
Walter Dorwin Teagun, Norman Bel Geddes, dan Raymond Loewy, menekankan streamlining
dalam produk desainnya dan terbukti terbaik produk-produk AS pada tahun 1930-an. Dari
pulpen sampai ke kereta bayi beroda empat didesain dengan menggunakan bentuk tanoa fungsi
aerodinamis. Hasl itu adalah sebagai usaha menciptakan daya Tarik produk. Industry mobil
menyediakan contoh lain. Bentuk mobil-mobil eropa tahun 1930-an cukup sederhana dan halus,
sedangkan mobil-mobil AS pada masa yang sama dirancang dengan bentuk tanpa fungsi seperti
sirip-sirip ekor dan gigi bersepuh krom.

Namun menjelang tahun 1970-an, desain Eropa berpengaruh kuat terhadap pemikiran
desain industry orang Amerika, sebagian besar melaluli kerja Henry Dreyfuss dan Elliot Noyes.
Tingkat persaingan yang semakin tinggi di pasaran memaksa perusahaan untuk mencari cara
untuk memperbaiki dan membuat perbedaan produk mereka. Semakin banyak perusahaan yang
menerima gagasan bahwa peran desain industry diperlukan untuk semata-mata meningkatkan
bentuk dan penampilan. Cerita-cerita kesuksesan seperti Bell, Deere, Fors dan IBM, secara
efektif menerapkan desain industry di berbagai tempat usaha dari perusahaan konsultasi kecil
sampai perusahaan manufaktur besar.

Perhimpunan Desainer Industri Amerika (IDSA) mendefinisikan desain industry sebagai


“jasa professional dalam menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi guna
mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai, dan penampilan produk serta sistem untuk mencapai
keuntungan yang mutual antara pemakai dan produsen”. Definisi ini cukup luas untuk
memasukkan kegiatan dari semua produk tim pengembangan.

Kenyataan desainer industry memfokuskan diri pada bentuk dan interaksi pemakai
produk. Dreyfuss (1967) membuat daftar lime tujuan penting desainer-desainer industry dapat
membantu tim untuk mencapainya ketika mengembangkan produk-produk baru :

 Utility (kegunaan) : hasil produksi manusia harus selalu aman, mudah digunakan, dan
intuitif. Setiap ciri harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan pemakainya
mengetahui fungsinya.
 Appearance (penampilan) : bentuk, garis, proporsi, dan warna digunakan untuk menyatukan
produk menjadi satu produk yang menyenangkan.
 Ease of maintenance (kemudahan pemeliharaan) : bentuk dan ciri memegang peranan besar
dalam biaya peralatan dan produksi. Karena itu, hal ini harus diperhatikan secara bersama-
sama oleh tim.
 Low cost (harga rendah) : Bentuk dan fitur memiliki pengaruh yang besar terhadap peralatan
produksi, hal ini harus dipertimbangkan.
 Communication (komunikasi) : desain produk harus dapat mewakili filosofi desain
perusahaan dan misi perusahaan melalui visualisasi kualitas produk

Pentingnya desain industry untuk suatu produk

Kebutuhan – kebutuhan ergonomic

 Kemudahan pemakaian
Kemudahan pemakaian mungkin sangat penting untuk produk-produk yang sering digunakan
seperti sebuah fotokopi kantor, dan produk-produk yang jarang digunakan seperti alat
pemadam kebakaran. Kemudahan pemakaian akan lebih diperlukan jika produk mempunyai
beberapa ciri atau cara mengoprasikannya yang mungkin membingungkan dan menyebabkan
pemakainya furstasi. Ketika kemudahan pemakainya menjadi kriteria yang penting, desainer
industry perlu menjamin bahwa ciri-ciri produk secara efektif dapat memberitahukan fungsi-
fungsinya.
 Kemudahan perawatan
Jika produk perlu diperbaiki secara berkala kemudahan perawatan menjadi penting. Sebagai
contoh, seorang pemakai harus dapat membersihkan kertas yang terjepit dalam sebuah printer
atau mesin fotokopi dengan mudah. Sekali lagi, adalah penting bahwa ciri-ciri suatu produk
untuk memberitahukan prosedur perawatan/ perbaikan kepada pemakainya. Bagaimanapun
dalam banyak kasus, penyelesaian yang lebih, diperlukan untuk memenuhi perawatan secara
keseluruhan.
 Kualitas interaksi pemakai
Secara umum, semakin banyak interaksi pemakai dengan produk, produk akan semakin
tergantung pada desain industry. Sebagai contoh, pegangan pintu biasnaya hanya
membutuhkan satu interaksi, sedangkan sebuahn computer yang mudah dibawa
membutuhkan selusin atau lebih interaksi. Semua ini dipahami benar oleh desainer industry.
Lebih jauh, setiap interaksi mungkin membutuhkan suatu pendekatan desain yang berbeda
dana tau riset tambahan.
 Pembaharuan interaksi pemakai
Suatu antar muka pemakai memerlukan perbaikan terhadap desain yang telah ada yang
secara relative akan mudah dipahami untuk desain, seperti tombol-tombol pada mouse
computer desktop generasi yang akan datang. Semakin banyak pembaruan pada interfase
pemakai mungkin memerlukan riset yang subtansial dan studi kemungkinan, seperti jalur
bola yang dibuat di dalam pada computer Notebook Powerbook Macintosh pertama.
 Keamanan
Semua produk mempunyasi pertimbangan keamanan. Untuk beberapa produk, hal ini dapat
menghasilkan tantangan yang nyata bagi tim desain. Sebagai contoh, perhatian keamanan
pada desain boneka anak akan lebih menonjol dibandingkan sebuah mouse computer baru.

Kebutuhan-kebutuhan Estetis

 Diferensiasi Produk
Produk dengan market dan teknologi yang stabil sangat tergantung pada sesain industry yang
menciptakan daya Tarik estetis dan tentunya diferensiasi visual. Sebaliknya produk seperti
internal disk drive computer yang dibedakan oleh kinerja teknologinya lebih sedikit
tergantung pada desain industri
 Gengsi kepemilikan, mode, atau kesan
Persepsi pelanggan terhadap suatu produk sebagian didasarkan oleh daya Tarik estetis.
Produk yang menarik mungkin diasosiasikan dengan mode dan kesan yang tinggi. Pada
akhirnya hal itu akan menciptakan gengsi yang tinggi pada pemiliknya. Hal ini mungkin
berlawanan terhadap suatu produk yang terlihat dan terasa kasar atau konservatif. Ketika
karakteristik itu penting, desain industry akan memainkan peranan penting dalam
menentukan kesuksesan akhir.
 Motivasi tim
Suatu produk yang mempunyasi daya Tarik estetis dapat membangkitkan prasaan bangga
diantara para staf desain dan manufaktur. Kebanggaan tim dapat memotivasi dan menyatukan
setiap orang yang berhubungan dengan proyek. Konsep awal desain industry memberikan
tim suatu visi kongkrit terhadap hasil akhir suatu pengembangan

Biaya biaya desain industry

 Biaya langsung
Adalah biaya layanan ID. Kuantitas ini ditentukan oleh angka dan jenis desainer yang
digunakan, durasi proyek, dan jumlah model yang diperlukan, ditambah biaya material dan
biaya terkait lainnya.
 Biaya produksi
Biaya yang dikeluarkan untuk mengimplementasikan detail produk yang dibuat melalui ID.
Bentuk akhir, gaya, kaya akan warna, dan banyak desain lainnya dapat meningkatkan biaya
produksi.
 Biaya waktu
Penalty yang terkait dengan perpanjangan waktu tunggu. Sebagai desainer industry akan
mencoba memperbaiki ergonomic dan estetika suatu produk, beberapa iterasi desain atau
prototype bila diperlukan. Ini dapat menyebabkan keterlambatan pengenalan produk yang
kemungkinan akan menambah biaya ekonomi

Proses desain industry

1. Investigation of customer needs (indentifikasi kebutuhan konsumen) : karena industrial


designer memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisis aspek interaksi pengguna,
maka keterlibatan ID dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen merupakan hal yang
penting.
2. Conceptualization (konseptualisasi) : Desainer industry membantu tim untuk membuat
konsep produk. Selama tahap ini, ahli teknik dengan sendirinya memfokuskan perhatian
mereka untuk menemukan penyelesaian subfungsi teknis dari produk. Pada saat ini,
desainer industry berkonsentrasi menciptakan bentuk produk dan penghubung pemakai.
Desainer industry membuat sketsa yang sederhana, yang dikenal dengan thumbnail
sketch. Sketsa ini adalah sketsa yang cepat dan tak mahal untuk mengekspresikan ide-ide
dan mengevaluasi kemungkinan kemungkinan. Konsep yang diajukan kemudian
dicocokkan dan digabungkan dengan penyelesaian teknis selama masa penggalian.
Konsep – konsep ini dikelompokkan dan dievaluasi oleh tim berdasarkan kebutuhan
pelanggan, kemungkunan pelangga, kemungkinan teknik, biaya dan pertimbangan
manufaktur.
3. Preliminary refinement (perbaikan awal) : pada tahap ini desainer akan membuat model
dari konsep yang menjanjikan. Model lunak (soft model) biasanya dibuat dalam skala
penuh dengan menggunakan busa atau papan berinti-busa. Ini metode kedua yang
tercepat namun sedikit lebih lambat dari sketsa, digunakan untuk mengevaluasi konsep.
Kosep kemudian akan dievaluasi dan dianalsis oleh desainer industry, ahli teknik,
personil pemasaran dan pelanggan potensial melalui proses menyentuh, merasakan, dan
memodifikasi model.
4. Futher refinement & final concept selection (perbaikan lanjutan dan pemilihan konsep
akhir) : Setelah analisis lebih lanjut, maka dipilih konsep akhir produk. Sebelum memilih konsep
produk biasanya dibuat hard model, yaitu model yang berupa replika dari produk asli hanya saja
belum berfungsi secara teknis.
5. Control drawing or models : Industrial designer menyelesaikan tahapan pengembangannya
dengan membuat control drawing atau control model. Control drawing/model
mendokumentasikan fungsi, fitur, ukuran-ukuran, warna, surface finishes. Biasanya dokumen ini
diberikan kepada engineer untuk mendesain part secar detail.
6. Coordination with Engineering, Manufacturing, dan Eksternal Vendor : Untuk menghasilkan
rancangan produk yang komprehensif, maka diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak yang
terlibat dalam pengembangan produk.

Manajemen proses desain industri

 Produk berbabis teknologi


Karakteristik utama dari produk berbasis teknologi adalah Bahwa manfaat intinya
didasarkan pada teknologinya, atau kemampuannya untuk menyelesaikan tugas teknis
tertentu. Sementara produk semacam itu mungkin memiliki estetika atau ergonomic yang
penting. Pada umumnya konsumen kemungkinan besar akan membeli produk terutama
untuk kinerja teknisnya.
 Produk berbasis pengguna
Manfaat inti dari produk yang digerakkan pengguna berasar dari daya Tarik estetika.
Biasanya ada tingkat interaksi pengguna yang tinggi untuk produk-produk ini. Dengan
demikian, antarmuka pengguna harus aman, mudah digunakan, dan mudah dirawat.
Penampilan luar produk seringkali penting untuk membedakan produk dan untuk
membuat kebanggan pemilliknya

Penilaian kualitas dalam desain industry

1. Kualitas antar pengguna


Ini adalah rating tentang bagaimana mudahnya produk itu digunakan. Kualitas antarmuka
berhubungan dengan penampilan produk, rasa, dan bentuk interaksi.
2. Daya Tarik emosional
Peringkat secara keseluruhan, konsumenlah yang menjadi daya tarik bagi suatu produk.
Daya tarik ini dicapai lewat penampilan, sentuhan suara dan baunya
3. Kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki produk
Ini adalah peringkat kesenangan untuk memelihara dan memperbaiki suatu produk.
Pemeliharaan dan perbaikan seharusnya dipertimbangkan dengan interaksi antar
pemakai.
4. Penggunaan yang tepat dari sumber
Ini adalah peringkat bagaimana sebaiknya sumber daya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Jenis sumber daya lebih diarahkan pada desain industri
pengeluaran dolar dan fungsi lainnya. Faktor ini cenderung untuk menggerakkan harg
harga seperti pada pembuatan barang-barang. Rancangan produk yang kurang baik, salah
satunya dari segi yang kurang penting atau produknya yang terbuat dari bahan yang tak
biasa yang akan mempengaruhi hasil peralatannya, proses pembuatan barang-barang,
proses pemasangan dan lain-lainnya.
5. Differensiasi produk
Ini adalah peringkat dari suatu produk yang unik dan konsisten terhadap identitas
perusahaan. Perbedaan ini diutamakan dari bentuknya.

Anda mungkin juga menyukai