Anda di halaman 1dari 14

BAB 5

Proses Kerja dan Lembar Kerja Pembuatan Prototype Produk


Barang/Jasa
Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

3.6 Menganalisis lembar kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

4.6 Membuat lembar kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi peserta didik diharapkan mampu :

1. menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

2. menganalisis lembar kerja pembuatan prototype produk barang/jasa

3. membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa: serta
membuat lembar kerja pembuatan prototype produk barang/jasa.

4. membuat lembar kerja pembuatan prototype produk barang/jasa.


A. Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang dan Jasa

Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang konsep desain prototype produk barang
dan jasa. Prototype sebagai bentuk dasar produk memiliki ukuran dan bahan yang
sama,dengan produk yang akan dibuat. prototype dibuat dengan tujuan pengetesan
apakah produk dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Untuk membuat prototype sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pembuatan


prototype harus disiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga pada proses pembuatannya
dapat dilaksanakan sesuai dengan planning, baik dari segi waktu, biaya, bahan, dan
lain-lain. Hal yang lebih penting dalam membuat prototype harus disiapkan konsep
alur kerja yang jelas beserta semua keperluan bahan dan alat yang dibutuhkan seperti
contoh pada diagram alur berikut ini.

Bagian alur kerja membuat prototype.


1. Pembuatan Prototype Produk Barang Dan Jasa
Proses kerja pembuatan prototype merupakan tahapan interaktif dan
berulang- ulang serta dievaluasi beberapa kali sampai prototype tersebut
diterima oleh pemakai/konsumen.

Dalam membuat prototype, produk harus melalui tahapan-tahapan perencanaan yang


matang dan dibuat secara jelas sebelum suatu proses produksi dijalankan.

Sebelum membahas lebih jauh tentang tahapan-tahapan/prosedur pembuatan


prototype, perlu diingat lagi bahwa prototype yang akan dibuat merupakan proses dari
observasi di lapangan, kemudian menghasilkan ide yang dituangkan dalam sketsa
sebagai dasar untuk membuat gambar kerja (blue print) dari prototypenya
Berdasarkan gambar kerja tersebut, baru dibuat alur/tahapan-tahapan pembuatan
prototypenya.
Penyusunan tahapan-tahapan dalam membuat prototype produk barang dan jasa ini
bertujuan untuk

a. efisiensi biaya, waktu, dan tenaga

b. memaksimalkan laba/keuntungan

c. memaksimalkan proses pembuatan

d. meminimalkan perubahan dalam nilai produksi

e. meminimalakan perubahan pemakaian tenaga kerja

f. memaksimalkan tempat produksi/pabrik dan perlengkapannya.

Secara umum tahapan-tahapan dalam membuat prototype produk barang dan jasa
adalah sebagai berikut.
a. Pendefinisian produk. Tahapan ini merupakan penerjemahan konsep teknis
yang berkaitan dengan perilaku dan kebutuhan konsumen ke dalam bentuk
perancangan. Termasuk di dalamnya mempertimbangkan aspek hukum produk
keamanan, dan perlindungan terhadap konsumen.

b. Working model/model kerja. Model kerja ini dibuat sebagai bahan presentasi
produk secara keseluruhan untuk menunjukkan konsep dari pembuatan produk
Model kerja ini juga dapat digunakan untuk mengukur fungsional dan membantu
perencanaan prototype rekayasa.

C. Prototype rekayasa (enginering prototype). Hampir sama dengan working model,


bedanya prototype rekayasa ini sudah mengalami perubahan pada tingkat
kompleksitas dan dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu sehingga
dapat dilanjutkan pata tahapan produksi, Prototype rekayasa dibuat untuk
pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem.
d. Prototype produksi merupakan bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi
operasional untuk menentukan metode dan kebutuhan produksi yang dibangun
pada skala yang sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya
tahan produk.

e. Qualifield production dibuat dengan skala penuh dan berfungsi penuh pada tahap
awal, kemudian diproduksi pada skala kecil dulu untuk memastikan produk
memenuhi segala bentuk standar maupun aturan yang berlaku untuk diuji
cobakan pada pemakai/konsumen.

f. Pematangan produk. Untuk produk yang akan diproduksi secara komersial,


produk perlu memasuki pasar untuk mengetahui keamanan produk, regulasi,
tanggung jawab, ketahanan, kerusakan produk, dan konsekuensi yang diperlukan
dalam meningkatkan produknya. Prototype merupakan model produk pertama
yang akan dibuat yang akan

memperlihatkan bentuk dan fungsi sebenarnya sehingga prototype ini harus


dibuat sebelum perusahaan melakukan proses produksi.

Sebelum prototype di produksi perlu diujicobakan, untuk mengetahui gambaran


perubahan-perubahan yang perlu dilakukan sebagai informasi dalam pembuatan
desain produk akhir.
2. Produk Barang Jasa Pada Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Ada banyak pilihan alternatif yang dapat dibuat sesuai dengan bidang de

pemodelan dan informasi bangunan seperti pada contoh berikut ini.


A. Produk kreatif membuat desain kemasan Desain kemasan adalah desain kreatif
yang mengaitkan bentuk, struk material, warna, citra, tipografi, dan
elemen-elemen desain dengan informa produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan digunakan untuk membun melindungi, menyimpan, mengirim,
mengidentifikasi, dan membedakan se produk di pasar.

B. Produk kreatif membuat desain reklame (baliho, benner, brosur, iklan, poster, dan
spanduk)

1) Iklan merupakan jenis reklame singkat yang bertujuan mempromosikan


barang atau jasa dalam bentuk visual (tulisan atau gambar) pada media cetak
atau elektronik.
2) Spanduk merupakan reklame yang memuat informasi komersial atau
nonkomersial yang dibuat secara ringkas, padat, dan jelas menggunakan kain
atau sejenisnya. Spanduk dibentangkan di antara dua tiang di tempat strategis
dan ramai.

3) Brosur merupakan reklame yang dibuat pada selembar kertas dengan isi
informasi yang lebih rinci dan jelas. Brosur disampaikan dengan cara
disebarluaskan secara langsung agar dibaca dan dipahami oleh
konsumen.
4) Poster merupakan jenis reklame yang berupa selembaran kertas serta
berisi gambar dan tulisan. Poster dibuat semenarik mungkin dan
ditempatkan dengan cara ditempel di tempat-tempat umum yang
strategis.

Contoh poster Sumber: Wartini

5) Baliho merupakan jenis reklame yang berisi gambar/tulisan, menarik da


bersifat informative, ukuran besar, ditempatkan di tempat umum yang
strategis, menggunakan tiang besar kuat, serta bersifat semi permanen

Contoh baho Sumber Waitini


6) Banner merupakan jenis reklame dengan bentuk kotak/portrait, biasanya
dicetak dengan digital printing, ditempatkan di depan toko, instansi
instansi pemerintah, atau instansi swasta menggunakan penyangga

Contoh banner

7) Kalender merupakan pemberian nama pada periode waktu dalam sebuah


sistem yang divisualisasikan pada media cetak atau elektronik. Kalender
dapat digunakan sebagai reklame dengan menambahkan gambar dan tulisan
sebagai reklame visual pada bagian depan atau bagian atas kalender.

Contoh kalender
C. Produk kreatif membuat miniatur tempat tinggal , bangunan , atau obyek lainnya.

Contoh miniatur rumah

D. Produk kreatif membuat desain interior dan eksterior

contoh interior dan eksterior


E. Produk kreatif membuat maket ( bentuk tiruan gedung, kapal , pesawat dll,, )

Contoh maket

3. Proses Kerja Membuat Prototype Produk Barang Jasa pada Desain


Pemodelan dan Informasi Bangunan

Perlu diingat bahwa proses kerja dalam membuat prototype produk barang dan
jasa, menyesuaikan dengan jenis produk barang dan jasa yang akan dibuat. Hal
tersebut disebabkan produk kreatif dari desain pemodelan dan informasi
bangunan cenderung mengacu pada produk jasa desain gambar. Proses kerja
membuat prototypenya juga hampir sama pada setiap produknya.

Secara garis besar proses kerja dalam membuat prototype produk barang dan jasa
pada desain pemodelan dan informasi bangunan sebagai berikut.

Bagan alur kerja


a. Pada tahap awal pihak pemberi jasa melakukan pertemuan dengan klien (pemakai
jasa) untuk membicarakan gambaran secara lengkap dan rinci tentang produk
yang akan dipasarkan.

b. Pada tahap ini pihak memberi jasa membuat ihtisar dan data yang lengkap
tentang produk, target market, masalah pokok, dan gagasan yang diiginkan klien.

c. Berikutnya ada tim kreatif yang bertugas membuat gambar dan tulisan yang akan
dimuat dalam desain produk dimana hasil akhirnya berupa lay out kasar.
d. Lay out kasar didiskusikan untuk mendapatkan tanggapan, masukan, atau
bahkan penolakan.

e. Lay out kasar diperbaiki berdasarkan tanggapan dan masukan yang ada
sehingga menghasilakan lay out akhir.

f. Lay out akhir diberikan ke pada pemberi jasa/klien untuk selanjutnya siap
diproduksi.

B. Membuat Lembar Kerja / Gambar Kerja Pembuatan Pembuatan Prototype


Produk Barang/ Jasa

1. Analisis Lembar Kerja/Gambar Kerja Prototype Produk Barang dan Jasa


Pada materi proses kerja membuat prototype produk barang dan jasa telah
dijelaskan bahwa salah satu prosesnya adalah membuat konsep yang dituangkan
dalam lembar kerja/gambar kerja. Lembar kerja/gambar kerja ini diharapkan
digunakan sebagai pedoman dalam membuat prototype produk barang dan jasa
yang akan dibuat.

Lembar kerja/gambar kerja merupakan gambar acuan yang digunakan untuk


merealisasikan antara ide ke dalam bentuk fisik (prototype). Gambar kerja harus
dipahami oleh semua anggota tim yang terlibat dalam proses mewujudkan ide ke
bentuk fisik (prototype).

Gambar kerja harus memuat segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan
prototype produk sehingga harus dilengkapi dengan beberapa hal antara lain
dimensi/ukuran, bentuk, bahan, warna, dan lain-lain.
2. Membuat Gambar Kerja/Lembar Kerja

Pada penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa gambar kerja berfungs


merealisasikan ide ke dalam bentuk nyata/fisik. Oleh karena itu, tujuan gambar
kerja/lembar kerja untuk membuat prototype suatu produk harus memuat hal-hal
sebagai berikut.

a. Gambar tampak (depan, belakang, samping) menyesuaikan kebutuhan.

Contoh gambar tampak

b. Gambar detail yaitu gambar yang dilengkapi dengan dimensi/ukuran dan


keterangan secara lengkap dari setiap komponen.

Gambar detail tangga

c. Daftar komponen/bahan untuk merakit hasil akhir. Dalam daftar komponen harus
dijelaskan secara lengkap keterangan mengenai nomor, deskripsi, jumlah
komponen, dan lain-lain.

d. Gambar rakitan merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang


digabungkan menjadi satu produk jadi.
Tugas Kelompok

Tantangan Higher Order Skills (HOTS)


1. Buat kelompok masing-masing 4-5 orang.
2. Carilah contoh miniatur yang ada di sekitar Anda.
3. Dari miniature yang Anda dapatkan, kemudian analisis dan tuliskan
tahapan-tahapan bagaimana cara membuat miniatur tersebut dalam bentuk
bagan/diagram alur.
4. Lengkapi daftar komponen alat dan bahan apa saja yang dipakai.
5. Setiap kelompok membuat laporan pengamatan dalam bentuk hardcopy
dokumen yang dilengkapi dengan dokumen foto miniature yang diamati.
6. Prensentasikan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai