Anda di halaman 1dari 10

Bab 3.

Konsep desain/prototipe produk barang/jasa

Prototype produk (purwa-rupa produk) ialah suatu bentuk dasar dari suatu produk yang merupakan
tahapan penting dalam perencanaan pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang
menentukan kemajuan suatu usaha di masa yang akan mendatang. Disebut sebagai bagian dari tahapan
yang sangat penting karena prototype di rancang untuk di serahkan kepada pelanggan (lead user) agar
pelanggan bisa mencoba kinerja prototype tersebut.

Selanjutnya jika pelanggan mempunyai complain atau mempunyai suatu masukan mengenai prototype
tersebut maka industry mendokumentasikannya untuk tahap proses pembaikan prototype tersebut.
Sehingga dapat menciptakan suatu sistem inovasi produk yang di bangun bersama-sama di antara
industry dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan(costumer).

A. Tahapan Prototype

Berikut ini adalah tahapan prototype :

Pendefinisian produk, ialah suatu penerjemah konsep teknikal yang ada hubungannya dengan
kebutuhan dan perilaku konsumen ke dalam bentuk perancangan yang termasuk pada aspek hukum
produk serta aspek hukum yang melibatkan keamanan serta pelindungan terhadap konsumennya.

Working model, dibuat untuk tidak harus mempresentasikan fungsi dari suatu produk secara
keseluruhan serta dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan
produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai atau melenceng dari konsep yang sudah di rancang.

Prototype rekayasa (engineering prototype), dirancang seperti halnya working model namun mengalami
perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model.

Prototype rekayasa ini di buat untuk keperluan pengujian kinerja operasional serta kebutuhan
rancangan sistem produksi.

Prototype produksi, ialah suatu bentuk yang dibuat dengan seluruh dari fungsi operasional untuk dapat
menentukan kebutuhan serta metode produksi yang di bangun pada skala yang sesungguhnya dan
dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk.

B. Kemasan Produk

Kemasan yaitu suatu desain kreatif yang berkaitan dengan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi serta elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk bisa di pasarkan. Kemasan
di gunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi,
serta membedakan sebuah produk di pasar.
Pengemasan menurut Kloter dan Keller adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau
bungkus sebagai sebuah produksi. Pengemasan adalah suatu aktivitas merancang dan memproduksi
kemasan atau pembungkus untuk produk.

C. Fungsi Kemasan Produk

Banyak perusahaan yang memperhatikan dalam pembungkusan suatu barang, karena mereka
menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, melainkan jauh lebih luas dari
pada itu. Simamora mengemukakan pengemasan memiliki dua fungsi yaitu :

Fungsi protektif, berkaitan dengan sebuah proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi,
serta saluran distribusi yang berhubungan pada pengemasan.

Fungsi promosional, fungsi dari kemasan pada umumnya di batasi dengan perlindungan produk. Tetapi
kemasan juga dipakai sebagai sarana promosional.

Selain berperan sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi yang lainnya, yaitu :

Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi yang mendasar dari kemasan adalah
untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan
dalam penempatan.

Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian terhadap sebuah produk serta
memperkuat citra terhadap produk.

Kombinasi dari keduanya, marketing dan logistic yang dimana kemasan menjual produk dengan menarik
perhatian dan mengkomunikasikannya.

D. Jenis-jenis Kemasan Produk

Berdasarkan dari struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

Kemasan premier, yaitu bahan dari kesan langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol
minuman, dan lain-lain).

Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang berfungsi melindungi kelompok kemasan lainnya, contoh kotak
karton untuk wadah kaleng susu.

Kemasan tersier dan kuarter, yaitu kemasan yang di perlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi. Pada umumnya kemasan tersier dipakai sebagai pelindung produk selama pengangkutan.

Kemasan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

Kemasan sekali pakai, yaitu kemasan yang langsung di buang setelah satu kali pemakaian.
Kemasan yang bisa di pakai berulang kali, kemasan ini umumnya tidak di buang oleh konsumen, tetapi di
kembalikan lagi pada agen penjual untuk di manfaatkan ulang oleh pabrik.

Kemasan yang tidak di buang, kemasan ini biasanya di gunakan untuk kepentingan lain di rumah
konsumen saat setela di gunakan.

Bab 3.5

Proses pembuatan prototipe

Prototype produk menjadi tahapan penting dalam rencana pembuatan produk. Prototype produk
berkaitan erat dengan keunggulan produk serta kemajuan bidang usaha.

Maka dari itu, prototype produk harus direncanakan sematang mungkin. Apa yang dimaksud dengan
prototype produk?

Pengertian prototype produk

Menurut Martono dalam jurnal Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang (2018),
prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk
penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat.

Mengutip dari buku Perancangan Alat Proses Tekuk (Teori dan Aplikasi) (2019) karya Muhammad Arsyad
Suyuti dan teman-teman, prototype produk sering juga disebut purwarupa produk yang berarti
penaksiran produk lewat beberapa dimensi.

Dalam perancangan produk, tahap prototype sangatlah penting. Karena memengaruhi keunggulan
produk serta keberhasilan pengembangannya.

Setelah dibuat, hasil prototype akan diuji oleh tim khusus untuk menentukan apakah sudah sesuai atau
belum.

1. Cara membuat prototype produk

Ada empat cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yakni:

a. Melihat kebutuhan konsumen atau pelanggan

Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan
konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran.

b. Pembuatan desain prototype produk

Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain
prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya
mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya.
Terdapat dua sketsa konsep, yaitu:

Sebuah sketsa desain adalah menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai

Sebuah sketsa teknis yaitu menunjukkan dimensi produk, bahan, dan cara bekerjanya.

Pembuatan sampel prototype produk

Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat
sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum.

c. Pengembangan produk

Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang
telah ditentukan.

d. Penentuan target dan strategi pemasaran

Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan
strategi pemasaran yang sesuai.

Bab 3.6

Analisis gambar kerja prototipe

A. Pengertian Gambar Kerja

Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk merealisasikan
antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan
sebagai pemilik ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan
tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk.

Desain prototipe yang dibuat bisa berupa sketsa, foto, dan sebagainya. Konten atau isi pada gambar
kerja atau lembar kerja harus dipahami oleh wirausaha dan tim pembuatnya serta semua bidang yang
berperan dalam pembuatan desain produk atau prototipe.

Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang di dalamnya memuat informasi mengenai bentuk,
bahan-bahan dan warna. Dengan bantuan gambar kerja juga, seorang wirausaha tidak perlu untuk
mengawasi setiap detail dari semua unsur yang berperan pada proses pembuatan prototipe atau
produk, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Namun tetap harus ada pemantauan dan quality
control yang dilakukan wirausahawan. Gambar kerja bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja,
dan lain sebagainya. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami, sehingga siapapun
yang menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau produk dengan sama
persis.
Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain produk berupa proses
perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja
merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja biasanya
memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk yang biasanya hanya bentuk sketsa
saja.

Ketidak jelasan gambar kerja yang dibuat dapat membingungkan tim pembuat desain produk. Selain itu,
kesalahan dalam pembuatan desain produk dikarenakan adanya ketidak pahaman tim pembuat atau tim
pelaksana di lapangan membuat produk yang dibuat tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hal tersebut
dapat membuat suatu produk gagal dalam pemasarannya ataupun dapat berbahaya bagi konsumen.

Contohnya permasalahan yang dialami ranjang bayi bermerek Simplicity. Lebih dari 400,000 unitnya
produk tersebut di tarik dari pasar. Hal tersebut dikarenakan oleh kematian bayi berumur 8 bulan.
Penyebabnya adalah sebagain bagian produk mempunyai kelemahan, yaitu material yang
dugunakannya mudah patah. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, pada bulan September tahun
2008 perusahaan ini pun telah menarik 600,000 unit produk yang sama dan pada tahun 2007 sebanyak 1
juta unit produk ditarik dari pasar.

Secara umum, gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan
gambar tiga dimensi.

1. Gambar Dua Dimensi

Gambar dua dimensi adalah gambar yang hanya dapat menunjukan salah satu permukaan benda saja,
namun benda tersebut dapat ditampilkan dari atas, bawah, samping kanan, maupun kirinya. Permukaan
benda yang ditunjukkan biasanya berisi keterangan yang menjelaskan secara detail gambar dua dimensi
tersebut. Fungsi dari gambar dua dimensi adalah memudahkan benda untuk dipahami oleh orang lain
dengan mencantumkan keterangan yang detail mengenai benda tersebut.

2. Gambar Tiga Dimensi

Gambar tiga dimensi menampilkan benda dari berbagai sisi, baik atas, bawah, dan samping. Gambar tiga
dimensi merupakan gambar yang menampilkan bentuk asli atau nyata sebuah benda. Pada gambar tiga
dimensi terdapat keterangan panjang, tinggi dan lebar benda, tetapi keterangannya tidak sedetail
gambar dua dimensi.

Fungsi gambar tiga dimensi adalah meggambarkan contoh benda yang di dalamnya tersusun dari
gambar dua dimensi. Namun biasanya gambar kerja yang dibuat hanya dalam bentuk gambar dua
dimensi. Karena dalam gambar dua dimensi menampilkan keterangan yang lebih detail dibandingkan
gambar kerja dalam bentuk tiga dimensi.

B. Tujuan Gambar Kerja


Sebuah gambar yang dibuat akan menimbulkan persepsi yang berbedabeda pada setiap orang. Selain
itu, gambar yang dibuat bisanya memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Salah satu tujuan gambar kerja
adalah untuk menyamakan persepsi mengenai suatu konsep, objek atau benda tertentu.

Misalnya, gambar kerja yang memuat desian pembuatan kopi kemasan, pasti setiap orang yang melihat
akan beranggapan bahwa gambar kerja terssebut menunjukkan langkah-langkah untuk membuat kopi
kemasan.

Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, adalah sebagai berikut.

Sebagai standar desain produk dalam proses produksi yang disepakati dan agar tujuan dari pembuatan
produk tersebut dapat dicapai, oleh karena itu penggunaan simbol-simbol gambar harus sama secara
internasional. b. Mempopulerkan gambar. Dalam bidang teknologi yang membutuhkan data-data pati
dan akurat, mempopulerkan atau mengenalkan gambar sangatlah penting. Karena gambar yang dibuat
harus berdasarkan data bukan berdasarkan kebiasaan atau perasaan saja. Sehingga, gambar tujuan dari
gambar tersebuut dapat tersampaikan.

Menyederhanakan desain prototipe yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu,
mempermudah pengerjaan dan mempercepat perencanaan.

Memperjelas desain produk yang telah dibuat untuk menghindari kesalahan pengerjaan.

C. Fungsi Gambar Kerja

Gambar kerja berfungsi sebagai suatu alat untuk menyampaikan tujuan atau maksud dari pembuat
gambar tersebut kepada orang yang melihatnya. Selain itu, gambar kerja produk berfungsi sebagai
sumber informasi yang mampu menghubungkan perancang atau pembuat gambar kerja dengan pihak
yang memanfaatkannya.

Sehingga keterangan-keterangan yang terdapat pada gambar kerja harus sedetail mungkin dan pasti,
tidak boleh menimbulkan keraguan atau kebingungan pada orang yang menggunakan-nya. Jika pada
gambar kerja menggunakan lambang-lambang tertentu, maka lambang tersebut harus diberi catatan
atauu keterangan dalam bahasa dan pengertian yang berlaku secara internasional.

Dalam proses pembuatan gambar kerja berdasrkan desain produk yang telah dibuat, tetap harus
melewati proses evaluasi yang dapat dilakukan berulang-ulang sampai gambar kerja tersebut dapat
berisi informasi-informasi pembuatan prototipe yang sesuai dengan harapan.

Penyampaian informasi pada gambar kerja diusahakan harus sesingkat, selengkap, dan sejelas mungkin.
Contoh penerapan fungsi gambar kerja, misalnya jika seorang wirausaha akan membuat produk berupa
kopi bubuk pasti Ia akan berkonsultasi dengan ahli di bidang kopi untuk mengetahui bagaimana
menghasilkan kopi bubuk yang berkualitas.

Dengan demikian, fungsi gambar kerja dalam pembuatan kopi adalah membantu menjelaskan proses
dalam pembuatan kopi. Karena pembuatan gambar kejra sudah dilaksanakan dengan matang dan di
desain pada awal perencanaan, sehingga gambar kerja tersebut dapat memberikan analisa tepat
mengenai kekurangan dan kelebihan dalam proses pembuatan kopi dan halhal yang harus dilakukan
sebelum produk tersebut dipasarkan.

D. Langkah-Langkah Pembuatan Gambar Kerja

Salah satu langkah penting dalam proses pembuatan prototipe adalah pembuatan gambar kerja.
Gambar kerja yang telah dibuat akan menjadi acuan atau patokan visual dalam pembuatan prototipe.
Proses pembuatan gambar kerja merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan kreativitas.

Dalam proses pembuatan gambar kerja, bentuk gambar kerja yang dibuat tergantung dari ide yang
dimiliki. Selain itu untuk gambar kerja yang dibuat harus juga disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
Usahakan agar bahan yang digunakan membuat gambar kerja adalah bahan yang paling murah, karena
yang terpenting dalam proses pembuatan gambar kerja adalah gambar kerja yang telah dibuat dapat
menjadi prototipe yang efektif.

Ide atau gagasan yang seorang wirausahawan ptototipe dapat dituangkan ke dalam bentuk gambar atau
diagram proses. Kemudian dianalisis untuk menentukan bahan dan komponen serta cara pembuatan
dari prototipe tersebut. Proses dapat berlangsung secara terus menerus sehingga diperoleh gambar
kerja prototipe yang sempurna. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki gambaran awal
prototipe pada gambar kerja, yang memuat keterangan-keterangan dengan detail.

Dalam pembuatan gambar kerja, pembuat gambar kerja dibantu oleh drafter atua orang yang
memberikan keterangan-keterangan yang ringkas tetapi sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuat
gambar kerja tersebut. Selain juru gambar, seorang perancang pun membutuhkan operator membuat
benda nyata dari gambar kerja yang telah dibuat.

Seorang operator harus memiliki kemampuan berbagai macam mesin, apilkasi maupun alat elektronik.
Selain itu, ia juga harus memahami standarisasi yang ditetapkan perusahaan maupun standarisasi
nasional dan internasional.

Dalam berwirausaha pembuatan gambar kerja yang menggambarkan produk dengan tepat sangatlah
penting dan dalam pembuatannya harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.

1.Keamanan produk.

2.Kenyamadan dan keindahan produk.


3.Mudah dan praktis dalam penggunaannya.

4.Bahan baku.

5.Model atau bentuk yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mewujudkan gambar kerja menjadi produk nyata, di
antaranya sebagai berikut.

1.Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar.

2.Menetapkan ide atau gagasan ke dalam gambar kerja.

3.Membuat gambar kerja produk.

4.Membuat prototipe produk.

5.Menganalisanya mengenai ptototipe produk yang telah dibuat.

6.Evaluasi dan perbaiki jika ada kekurangan.

Selain itu, terdapat beberapa kriteria dari sebuah gambar kerja sebagai acuan pembuatan prototipe.
Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya sebagai berikut.

1. Gambar kerja prototipe alangkah baiknya dibuat dengan cepat dan murah. Karena biaya yang besar
harus dikonsentrasikan pada aspek eksplorasi atau pengembangan konsep pembuatan prototipe.

2. Gambar kerja dapat dibuang, jadi jangan membuat gambar kerja dari bahan yang tidak dapat dibuang.
Beberapa bahan yang dapat digunakan, seperti tanah liat, karton, dan lain sebagainya.

3. Gambar kerja dibuat dengan resolusi rendah, karenn, dan gambar kerja merupakan rancangan
sederhana dari sebuah prototipe.

4. Gambar kerja prototipe bersifat ambigu, artinya gambar kerja tersebut dapat diinterpretasikan dari
segala sisi olah siapapun yang melihatnya. Sehingga memiliki sifat terbuka untuk dikritisi dan
disempurnakan kembali.

E. Teknologi dan Aplikasi yang Dapat Digunakan dalam Membuat Gambar Kerja

Proses pembuatan gambar kerja prototipe melibatkan berbagai teknologi dan aplikasi yang dapat
digunakan dari awal proses pembuatan sampai akhir proses pembuatannya. Teknologi ataupun aplikasi
yang dipilih harus benarbenar memiliki kemampuan atau fitur untuk membuat gambar kerja yang detail
dan jelas. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.Aplikasi "GauGAN" yang berbasis kecerdasan buatan (AI)

2.Sketchup
3.3dmax

4.3D Slash

5.Clara. IO

6.Canva

7.Adobe Photoshop

8.Belnder dan lain sebagainya

Selain aplikasi digital, ada beberapa cara untuk membuat gambar kerja secara manual. Adapun alat dan
bahan yang dapat digunakan, adalah sebagai berikut.

1.Pensil gambar

2.Pulpen dan kertas

3.Penggaris

4.Meja gambar

5.Jangka

Di bawah ini beberapa contoh gambar kerja prototipe.

RANGKUMAN

Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk merealisasikan
antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan
sebagai pemilik ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan
tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk.

Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai bentuk, bahan-bahan,
dan warna. Gambar kerja bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya.
Gambar kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami sehingga siapapun yang menggunakan
gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau produk dengan sama persis.

Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain produk berupa proses
perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja
merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja biasanya
memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk yang biasanya hanya bentuk sketsa
saja.

Gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga
dimensi.

Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, yaitu, sebagai standar desain produk dalam
proses produksi yang disepakati dan agar tujuan dapat di capai, mempopulerkan gambar,
menyederhanakan desain prototipe yang telah dibuat, memperjelas desain produk yang telah dibuat
untuk menghindari kesalahan pengerjaan.

Fungsi gambar kerja adalah sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang dan
sumber informasi yang mampu menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya.

Langkah-langkah pembuatan gambar kerja, yaitu, menentukan ide atau gagasan, membuat gambar kerja
produk, gambar kerja diwujudkan menjadi prototipe, menganalisis, dan mengevaluasi prototipe.

Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya pembuatan gambar kerja
harus cepat dan murah, dapat dibuang, dibuat dengan resolusi rendah, dan bersifat ambigu.

Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya, sketchup, 3dmax, 3D Slash, dan lain
sebagainya.

Pembuatan gambar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi digital maupun menggunakan
cara manual. Beberapa alat yang dapat digunakan, di antaranya, pengaris, pensil, kertas, jangla, dan
meja gambar.

Anda mungkin juga menyukai