Anda di halaman 1dari 6

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE XI

PROJEK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE
(PROTOTYPING) PRODUK BARANG DAN JASA
Disusun Oleh INDIRA SRI SHIMA
SMK PELAYARAN AKPELNI SEMARANG

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep dan pengertian tentang prototipe dan kemasan produk
2. Mengembangkan cara pembuatan desain dan kemasan produk
3. Menerapkan perencanaan desain dan kemasan produk

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE (PROTOTYPING) PRODUK


BARANG DAN JASA

Kemasan Membuat prototipe produk barang atau jasa membutuhkan ide cemerlang dan
tangan dingin seoran desainer. Tentu saja scorang desainer harus mclalui tahapan-tahapan dalam
merencanakan suatu produk. Bagaimanapun juga sebuah prototipe akan mewakili produk barang
atau jasa Yang sebenarnya, proses pembuatannya harus dilakukan dengan cermat.

Gambar 1. Contoh prototyping

SMK PELAYARAN “AKPELNI” | Indira Sri Shima | 1


PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE XI
1. Tahapan-Tahapan dalam Proses Kerja Pembuatan Prototipe
Proses perancangan atau desain produk terdiri atas serangkaian kegiatan yang berurutan,
sehingga dikatakan sebagai proses kerja perancangan atau proses kerja pembuatan prototipe.
Adapun tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan pada saat proses kegiatan desain produk, antara
Iain sebagai berikut.
a. Memformulasikan Hasil Riset Pasar
Bisa dikatakan titik tolak dalam tahapan kegiatan desain produk barang ataupun jasa adalah
riset pemasaran. Mengapa demikian? Tentu saja, untuk mengetahui produk yang diinginkan
pelanggan, seorang desainer produk harus memerhatikan data hasil riset pemasaran. Karena, riset
pemasaran berhubungan langsung dengan pelanggan, sehingga data yang diperoleh dari hasil riset
tersebut dapat digunakan Oleh desainer untuk membuat prototipe yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
Riset ini dilakukan untuk produk yang benar-benar baru maupun untuk produk yang sudah
ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide
membuat suatu produk, yang tentunya ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset
itu sendiri dilakukan.
Dalam riset pembuatan prodü k baru atau pengembangan prodü k yang sudah ada,
perusahaan harus mempcrtimbangkan hal-hal sebagai berikut.
1) Kcingİnan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga
tidak mengabaikan penentuan harga.
2) Biaya dari pembuatan prodü k baru atau pengembangan dari prodü k yang sudah ada apakah
perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal-hal tersebut di ataş, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor-faktor yang
berupa waktu menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan
pengalaman.

b. Mempertimbangkan Kemampuan Fasilitas Perusahaan


Tahapan kedua yang harus diperhatikan oleh seorang desainer prototipe, yaitu kemampuan
perusahaan yang meliputİ seberapa banyak tenaga kerja, mesin-mesin, dan peralatan penunjang
lainnya. Hal tersebut akan berkaitan dengan kemampuan perusahaan yang bersangkutan pada saat
membuat prodü k pabrikan massal. Dan, tentü saja hal ini berkaitan pula dengan kemampuan

SMK PELAYARAN “AKPELNI” | Indira Sri Shima | 2


PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE XI
keuangan perusahaan. Sebaiknya seorang deşainer harus mempertimbangkan pula biaya prodü ksi
yang seefisien dan sehemat mungkin.

Gambar 2. Tenaga kerja, meşin, dan peralatan penunjang lainnya merupakan fasilitas
perusahaan yang harus diperhatikan desainer pada saat membuat prototipe.

c. Membuat Sketsa Bentuk


Tahapan selanjutnya, yaitu membual skctsa benttik produk. Dalam membuat sketsa,
bentuk dari prodü k Yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dcngan yang lainnya. Sketsa tersebut
dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja (bluc print), sketsa dari masing-
masing prodü k walaupun sketsa ini tidak menunjukkan ukuran-ukuran yang sebenarnya, tapi
dapat terlihat dalam skala perbandingan.

SMK PELAYARAN “AKPELNI” | Indira Sri Shima | 3


PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE XI
Gambar 5.4 Membuat sketsa produk barang dan jasa harus jelas terlihat bagian yang satu
dengan yang Iainnya.
d. Membuat Gambar Kerja
Tahap akhir dalam kegiatan desain produk, yaitu pembuatan gambar kerja. Dalam gambar
kerja dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan Skala yang diperkecil.
Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam
pembuatan produk tersebut.
Gambar kerja terdiri dari gambar semua komponen produk lengkap dengan bentuk,
dimensi, dan material. Selain itu, juga menampilkan gambar susunan, spesifikasi yang memuat
keterangan-keterangan yang tidak dapat dibuat pada gambar, serta rincian biaya.
Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana
kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prototipe

Dalam proses prototyping banyak hal yang memengaruhinya. Dalam kaitannya dengan proses
produksi, prototipe bisa diibaratkan sebagai artefak. Artinya, prorotipe dapat berfungsi sebagai alat uji
coba untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk sebelum produk tersebut dimasukkan
ke dalam proses produksi.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi prototyping, antara Iain sebagai berikut.
a. Fungsi Produk
Salah satu faktor yang memengaruhi proses prototyping, yaitu kegunaan atau fungsi suatu
produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal
ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Misalnya, produk makanan akan berbeda
dengan produk minyak wangi. Dengan demikian, desain produknya pun akan berbeda sesuai
dengan bentuk dan fungsi dari suatu produk.
Bentuk dan fungsi suatu produk memegang peranan penting dalam mencntukan suatu
desain produk. Bagaimanapun juga desain produk yang dibuat harus memerhatikan segi kualitas
dan kuantitas yang akan memuaskan konsumen.
b. Standar dan Spesifikasi Desain
Faktor Iain yang juga menunjang dalam pembuatan desain produk barang dan jasa, yaitu
spesifikasi dan standar desain suatu produk. Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu
produk akan terlihat dari hal-hal berikut ini.

SMK PELAYARAN “AKPELNI” | Indira Sri Shima | 4


PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE XI
1) Sambungan-sambungan
Artinya, perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya
tidak terlihat ada bagian yang kosong.
2) Bagian
Artinya, pada saat mendesain produk ada bagian yang berfungsi untuk menyesuaikan
ukuran keserasian desain Yang disambung dengan bagian Iainnya, sehingga jika disatukan
menjadi sebuah kesatuan yang kuat.
3) Bentuk
Artinya, pada saat mendesain bentuk harus diperhatikan keindahan dan kesesuaiannya
dengan fungsi dan kegunaannya.
4) Ukuran
Artinya, ukuran perlu diperhatikan dan harus seimbang bagian-bagiannya secara
keseluruhan.
5) Mutu
Artinya, mutu suatu produk harus disesuaikan dengan fungsi produk tersebut. Misalnya,
jika produk tersebut akan digunakan dalam jangka waktu panjang, maka mutu produk tersebut
harus lebih tinggi dibandingkan denga produk yang digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
6) Bahan
Artinya, apabila produk yang akan digunakan ingin berkualitas tinggi, maka bahan yang
digunakan pun harus bahan-bahan terpilih yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen pun
terpuaskan.
7) Warna
Artinya, warna termasuk faktor yang memengaruhi proses prototyping. Terkadang
konsumen memiliki cirri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Hal ini harus
diperhatikan produsen agar dapat bersaing dengan perusahaan Iainnya yang sejenis.
c. Tanggung Jawab Produk
Terkadang ada konsumen yang mengeluh akan produk yang mereka gunakan. Hal tersebut
menjadi tanggung jawab pihak produsen. Tanggung jawab produk merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab pihak produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan
dan kenyamanan pemakai produk tersebut.

SMK PELAYARAN “AKPELNI” | Indira Sri Shima | 5


PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE XI
Produsen harus menjamin bahwa produk yang dikeluarkannya aman dan nyaman. Oleh
karena itu, faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan Oleh perusahaan pada waktu
mendesain produk tersebut.
d. Harga dan Volume
Ada kaitannya antara harga dan volume atau jumlah produk akan dibuat. Biasanya produk
yang akan dibuat berdasarkan pesanan harganya disesuaikan dengan volume yang dipesan dan
juga produknya pun akan berbeda. Umumnya harga untuk produk yang dijual atau dipasarkan
secara massal, maka harganya relatif lebih murah, sehingga desain produknya akan berbeda pula.
e. Evaluasi Prototipe
Prototipe merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototipe ini
memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan
memproduksi, maka prototipe diusahaka untuk dibuat terlebih dahulu.
Prototipe harus diuji dan dievaluasi, dan dari evaluasi prototipe tersebut, akan didapat
hasil apakah prototipe tersebut masih memerlukan tambahan atau perubahan-perubahan atau
tidak. Setelah dilakuka evaluasi, maka informasi dari hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan
pedoman dalam penyusunan terakhir sebuah desain produk.

Tugas Kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri atas 4 orang peserta didik. Perlu kamu ketahui bahwa
proses prototyping suatu produk berbeda-beda bergantung dari bahan baku, dan keinginan
konsumen. Berdasarkan hal tersebut, buatlah prototyping sebuah produk yang kalian pilih
sendiri. Kemudian, jelaskan mengapa kelompokmu memilih produk tersebut dan jelaskan pula
tahapan-tahapan dalam proses prototyping produk tersebut! Tugas diketik dalam kertas folio.
Presentasikan di depan kelas, dan diskusikan bersama kelompok Iainnya .

Latihan Soal
1) Jelaskan tahapan-tahapan proses kerja pembuatan prototipe produk barang/jasa!
2) Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi proses pembuatan prototipe produk barang/jasa!
3) Apa yang dimaksud dengan gambar kerja pada proses prototyping?
4) Apa yang harus diperhatikan desainer produk pada saat membuat bentuk desain produk
barang/ jasa?
5) Menurutmu, apakah penting membuat prototipe produk barang/jasa? Jelaskan pendapatmu!

SMK PELAYARAN “AKPELNI” | Indira Sri Shima | 6

Anda mungkin juga menyukai