Gambar 5.5 Berkomunikasi yang baik dengan pelanggan bisa dimulai dengan mengucapkan
salam dan sapaan saat bertelepon
Berkomunikasi dengan pelanggan menjadi bagian yang penting dalam layanan usaha. Oleh. karena
itu, berkomunikasi kepada pelanggan tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Berikut ini empat cara
berkomunikasi yang baik dengan pelanggan.
1. Memengaruhi Pelanggan
Memengaruhi pelanggan dimulai dengan menarik perhatian pelanggan terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan cara-cara sebagai berikut.
a. Menghindari perdebatan dengan pelanggan, karena salah satu cara untuk memenangkan
perdebatan justru dengan tidak berdebat.
b. Menghormati dan tidak menyalahkan pendapat yang dikemukakan pelanggan.
c. Segera menyampaikan permintaan maaf dengan tulus ketika berbuat kesalahan.
d. Memulai pembicaraan dengan sikap menghargai, ramah, dan sopan.
e. Mencoba untuk memengaruhi pelanggan agar termotivasi dengan pesan yang disampaikan.
f. Membiarkan pelanggan yang dihadapi banyak bicara untuk menggali informasi.
g. Membiarkan pelanggan berpendapat dan tidak menyalahkan pendapatnya.
h. Mencoba melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.
i. Mencoba bersikap simpati terhadap pendapat pelanggan.
j. Mencoba menyentuh perasaan pelanggan dengan baik.
k. Menjelaskan pendapat sedemikian rupa sehingga pelanggan memercayainya.
l. Memberikan perhatian yang tulus dan sungguh-sungguh terhadap calon pelanggan.
Gambar 5.6 Salah satu cara memengaruhi pelanggan yaitu dengan menjelaskan pendapat agar pelanggan
percaya.
Dengan cara melakukan hal-hal seperti yang dikemukakan di atas, calon pelanggan tidak
merasa dipaksa untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Malahan, calon pelanggan
menganggap penjual sebagai sahabat yang memahami masalah yang dihadapinya. Jika proses
penjualan dilakukan seperti hal tersebut, pembeli merasa membeli produk atau jasa yang ditawarkan
penjual merupakan keputusan yang tepat sehingga merasa puas. Dengan demikian, penjual atau
pramuniaga tidak hanya bertindak sebagai agent ofsales tapi juga bertindak sebagai agent ofservice.
Agent of sales adalah orang yang memberikan hasil yang memuaskan bagi perusahaannya,
sedangkan agent of service adalah orang yang memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Keberatan pelanggan atas pembelian produk/ jasa, seperti terhadap kualitas barang atau
pelayanan dapat menimbulkan masalah dalam berbisnis. Dalam masalah ini, ada kemungkinan
terjadi ketidakpuasan atau ketidaksesuaian pemahaman antara pelanggan dan penjual. Keberatan
dari pelanggan harus ditanggapi secara baik dengan penuh kebijaksanaan karena jika tidak, para
pembeli tidak akan mau membeli barang itu lagi dan calon pelanggan tidak tertarik atas barang
tersebut.
Bilamana melihat ada tanda-tanda keberatan pembeli terhadap barang-barang yang dibelinya,
seorang penjual harus dapat menguasai diri. Sebagai seorang penjual hendaknya tidak emosi dan
memperlihatkan ketidaksenangannya. Dalam menghadapi dan mengatasi keberatan pembeli, seorang
penjual harus mengajak calon pembeli berbicara, kemudian mendengarkan segala keberatan dan
keluhannya dengan rasa senang. Setelah itu, ajukan beberapa pertanyaan dan kemudian pengaruhi
dengan anjuran.
Berikut ini beberapa cara praktis yang dapat dilakukan dalam mengatasi atau mengendalikan
keberatan yang diungkapkan pelanggan.
a. Mengetahui terlebih dahulu keberatannya yang diungkapkan pelanggan.
b. Mendengarkan dengan baik keberatan dari pelanggan, tidak memotong pembicaraan.
c. Mengulangi keberatan yang dilakukan pelanggan dengan bahasa sendiri.
d. Mengusahakan agar calon pembeli mengetahui akan keberatan penjual.
e. Kemudian menjawab segala keberatan tersebut tanpa berbantah-bantahan.
f. Jika calon pembeli mengajukan keberatan yang bersifat umum, menjawab dengan
menunjukkan ciri—ciri khusus dari barang yang bersangkutan.
g. Tidak menyalahkan keberatan pelanggan.
4. Menutup Penjualan
Menutup penjualan (sales closing) adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa
berdasarkan harga yang disepakati Oleh kedua belah pihak yang terkait dalam kegiatan jual beli.
Dalam kegiatan menyerahkan barang atau jasa, penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli
yang nilainya sesuai dengan harga, dan pembeli akan menerima barang atau jasa setelah melakukan
pembayaran. Bentuk penyerahan barang atau jasa tersebut dapat dilakukan sepenuhnya dengan cara
pemindahan fisik atau pun hanya pemindahan hak saja.
Gambar 5.7 Proses penutupan penjualan melibatkan peran penjual dan pembeli yang berakhir dengan
kesepakatan.
Guna mendorong terjadinya penjualan, spenjual harus menyampaikan baberapa hal mengenai
barang atau jasa yang akan dijual. Beberapa hal tersebut meliputi harga barang yang memadai untuk
kepemilikan barang yang ditawarkan, faedah atau kegunaan barang, kekhususan atau keistimewaan
barang, serta keuntungan tertentu yang mungkin timbul dan didapat oleh pembeli dari pemilikan
barang.
Sementara itu, guna menuju ke arah penutupan penjualan, seorang penjual harus mengetahui
betul bahwa proses terjadinya penjualan diawali dengan kemampuan seorang penjual dalam
memengaruhi calon pembeli. Kemampuan ini membuat pembeli menyadari, tertarik, menilai,
mencoba, atau menerima sesuatu yang ditawarkan, sehingga memutuskan untuk membeli .
Gambar 5.8 Keluhan pelanggan berperan penting untuk mengoreksi bisnis yang dijalankan
pelanggan dengan mendatangi langsung perusahaan atau melalui media sosial. Adapun keluhan
tidak langsung biasanya pelanggan memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dałam bisnis.
Terkadang, keluhan disampaikan dengan amarah sehingga penanganan keluhan pelanggan
memerlukan keterampilan khusus.
ulangi lagi poin demi poin permasalahannya sebagai tanda bahwa keluhan mereka
didengarkan.
c. Solve (memecahkan masalah) artinya memberikan solusi atas permasalahan yang dikeluhkan
oleh pelanggan. Jika belum ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut, maka menyediakan
alternatif dengan mencoba mengatakan bahwa pihak atasan akan menghubungi pelanggan.
Tindakan tersebut bisa menjadi sebuah progres dalam penyelesaian masalah.
d. Thank (berterima kasih) artinya mengucapkan terima kasih kepada pelanggan karena sudah
menunjukkan adanya masalah pada produk atau jasa yang ditawarkan, serta memberikan
kesempatan untuk memperbaiki masalah dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Gambar 5.9 Memberikan solusi yang terbaik (solve) merupakan pihak eksternal yang profesional untuk secara salah satu
penerapan metode LAST
d. Menanggapi keluhan, dilakukan dengan mencatat keluhan pada formulir yang tepat yang
berlaku di perusahaan dan mengikuti prosedur penanganan keluhan dan kOde etik. Selain itu,
melihat dan membaca riwayat keluhan pelanggan sebelumnya dan cara menyelesaikannya, lalu
melakukan pembaharuan daftar keluhan pelanggan.
e. Menentukan dan menyepakati tindakan yang tepat untuk menyelesaikan keluhan, dilakukan
sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan dengan melakukan konfirmasi tindakan
tepat yang akan diambil kepada pelanggan. Selain itu, menunjukkan kesungguhan atau
komitmen untuk menyelesaikan keluhan tersebut dan menginformasikan hasil investigasi
keluhan kepada pelanggan.
f. Melakukan tindakan rujukan terhadap keluhan, dilakukan dengan tindakan koordinasi dengan
bagian dan staf yang menyebabkan adanya keluhan. Kemudian, memuat laporan keluhan
beserta cara penyelesaiannnya sesuai atauran yang berlaku. Lalu, membuat rujukan kembali
apabila keluhan tidak dapat diselesaikan.
Gambar 5.10 Mendengarkan keluah disertai menunjukan rasa empati (a) dan mengisi formulir keluhan (b)
merupakan bagian dari penanganan keluhan pelanggan.